Anda di halaman 1dari 8

RESEARCH PROPOSAL

BUDIDAYA UDANG WINDU (BLACK TIGER) CERDAS PADA TAMBAK


TRADISIONAL DENGAN INTERNET OF THINGS (IoT)
SMART CULTIVATION OF WINDU SHRIMP (BLACK TIGER) IN
TRADITIONAL PONDS WITH INTERNET OF THINGS (IOT)

RAMDAN SATRA

UNIVERSITI KUALA LUMPUR


November, 2021
RESEARCH PROPOSAL
RAMDAN SATRA

A. FIELD OF RESEARCH

Internet of Things

B. TOPIC OF RESEARCH
Internet of Things pada sistem budidaya udang windu terpadu, Pinrang Indonesia.

C. BACKGROUND OF RESEARCH
ITC Trademap mengeluarkan informasi data nilai ekspor produk perikanan Indonesia
tahun 2020 mencapai USD 5,2 miliar atau tumbuh positif 5,7% dibandingkan tahun 2019 [1].
Hal ini terus ditingkatkan sesuai dengan target dari Kementerian Kelautan dan Perikanan
(KKP) yang telah menargetkan peningkatan kualitas produk kelautan dan perikanan untuk
meningkatkan volume dan nilai ekspor di tahun 2021. Bahkan, Menteri Kelautan dan
Perikanan mencanangkan kenaikan sekitar USD 1 miliar dari tahun sebelumnya. Adapun dari
sisi komoditas udang masih menjadi primadona ekspor hasil perikanan [2], dan dari jenis
udang yang diekspor adalah udang windu dan permintaan terhadap udang windu ini datang
dari Jepang dan beberapa negara di Eropa [3]. Produk udang windu (Penaeus monodon) yang
diekspor ke Jepang termasuk dalam kategori udang premium berdasarkan sertifikasi yang
diberikan oleh Naturland Germany dengan perusahaan importir Alter Trade Japan, Inc. (ATJ)
[4].
Pinrang salah satu daerah di Indonesia yang merupakan kawasan tambak udang windu
penyumbang terbesar ekspor ke Jepang, hal ini disebabkan adanya peran pemerintah,
perguruan tinggi dan juga stakeholder yang menciptakan sistem budidaya udang ramah
lingkungan. Namun ada beberapa permasalahan yang terjadi pada budidaya udang windu
ditambak tradisional yaitu monitoring suhu air dan kadar oksigen antara tokolan dan
pembesaran masih menggunakan sistem tradisional, kemudian penghitungan benur masih
dilakukan secara konvensional. Permasalahan lainnya adalah prediksi waktu penebaran benur
ke tambak masih secara konvensional dan juga prediksi waktu panen juga masih secara
konvensional. Oleh sebab itu diperlukan peran teknologi informasi untuk mengatasi
permasalahan ini. Teknologi Informasi yang akan diterapkan pada penelitian ini adalah
Internet of Things yang diaplikasikan dalam budidaya udang windu pada tambak tradisional.
Penelitian terkait pengembangan budidaya udang menggunakan teknologi informasi telah
banyak dilakukan diantaranya penelitian yang dilakukan Huang dkk tahun 2020 yang
menerapkan teknologi IoT pada tambak udang dengan konstruksi beton. Pada penelitian ini
memanfaatkan kamera pemantau udang di dasar tambak, kemudian dipantau dari computer
server yang akan memantau kondisi udang menggunakan analisis computer vision, namun
pada penelitian ini masih diterapkan pada tambak pembesaran saja yang konstruksinya
dengan beton [5]. Selanjutnya penelitian sistem monitoring air tambak secara otomatis.
Penelitian ini sudah menggunakan teknologi IoT namun hanya melakukan pemantauan
kondisi air tambak saja [6]–[13]. Kemudian penelitian pemberian pakan udang otomatis [14]
dan menghitung jumlah udang menggunakan teknologi IoT dan Open Source Computer
Vision (OpenCV) [15]. Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya maka perlu dilakukan
pengembangan sistem yang dapat mengitegrasikan teknologi computer vision, data maining
dan juga IoT pada tambak udang tradisional untuk dapat menghasilkan kualitas udang yang
baik dan juga kuantitas udang yang meningkat pada saat panen.

D. PROBLEM STATEMENT
Budidaya udang windu ditambak tradisinonal perlu dilakukan monitoring suhu air, kadar
PH dan juga kadar oksigen pada tambak tokolan dan pembesaran secara otomasis yang dapat
terkoneksi dengan smartphone petani, hal ini dilakukan untuk dapat memberikan informasi
secara real time kepada petani sehingga dapat dengan cepat ditangani jika terdapat anomaly.
Kemudian pada tokolon perlu diterapkan teknologi computer vision yang dapat diterapkan
dalam proses perhitungan udang kecil yang akan ditebar ke pembesaran. Permasalahan pada
tokolon ini adalah pada proses perhitungan yang masih manual sehingga perlu waktu yang
lama jika dilakukan oleh manusia tanpa bantuan mesin. Permasalahan lainnya adalah prediksi
waktu penebaran benur dan panen udang masih dilakukan secara konvensional, jika salah
dalam melakukan prediksi maka akan menyebabkan banyak udang kecil yang mati sebelum
berkembang menjadi besar dalam tambak pembesaran. Berdasarkan hal ini perlu
dikembangkan teknologi Internet of Things dalam budidaya tambak udang tradisional yang
dapat meminimalisir kesalahan kesalahan yang dilakukan manusia, sehingga diharapkan
dapat meningkatkan jumlah udang yang dapat dipanen dengan kualitas yang baik.
E. OBJECTIVE
Berdasarkan pada permasalahan penelitian maka tujuan penelitian ini adalah
1. Pengembangan sistem yang mengitegrasikan proses monitoring kondisi air tambak udang
pada tambak tokolan dan tambak pembesaran secara otomatis yang terhubung dengan
smartphone petani menggunakan teknologi Internet of Things (IoT).
2. Pengembangan sistem yang dapat menghitung jumlah udang kecil secara otomatis pada
tokolan menggunakan teknologi computer vision, sehingga dapat membantu kesalahan
perhitungan jumlah udang.
3. Mengembangkan sistem prediksi waktu penebaran dan juga waktu panen udang windu
menggunakan metode data maining.

F. METHODOLOGY
Penelitian ini dilakukan di tambak udang terpadu lanrisang Pinrang yang memiliki luas
0,6 ha, denah tambak ini dapat dilihat pada Gambar 1. Penelitian ini dilakukan dengan
beberapa tahapan dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 1. Tambak udang windu terpadu

Implementasi
Desain Computer
Perakitan Pengujian Implementasi
Identifikasi Penerapan Vision dan
komponen akurasi sistem pada
Permasalahan teknologi IoT Data Maining
alat IoT sistem tambak
pada tambak pada
teknologi IoT

Gambar 2. Tahapan penelitian


Pada desain penerapan teknologi IoT pada tambak udang yaitu dengan menerapkan
sensor sensor suhu, sensor Ph dan juga sensor kadar oksigen air di beberapa titik (node) yang
ada pada tambak. Kemudian melakukan interkoneksi dengan LoRa antara node sensor
tersebut yang nantinya akan dikirimkan ke server sebagai penerima akhir. Dari server
nantinya akan dikirimkan ke Smartphone petani yang menampilkan suhu, kadar Ph dan kadar
oksigen air tambak secara real time. Arsitektur sistem IoT tambak udang windu terpadu dapat
dilihat pada Gambar 3.

LoRa Gateway

Server Cloud

Gambar 3. Arsitektur sistem IoT tambak udang windu terpadu

Implementasi Computer Vision pada proses penghitungan benur yang diambil dari
tokolan. Benur ini nanti akan diambil menggunakan saringan kemudian diletakan dalam satu
wadah dengan permukaan datar kemudian dimasukkan dalam alat pendeteksi jumlah benur.
Tahapannya dapat dilihat pada Gambar 4.
Proses Deteksi
Jumlah Udang

Gambar 4. Tahapan deteksi jumlah udang dengan Computer Vision

Implementasi data maining dilakukan setelah data parameter pengukuran air tambak
terkumpulkan pada server cloud. Berdasarkan data ini dapat dilakukan prediksi waktu
penebaran benur ke tambak pembesaran. Kemudian untuk prediksi waktu penebaran dan
panen yang tepat diperlukan data tambahan seperti curah hujan dan arah angin yang
didapatkan dari BMKG, sehingga diperlukan beberapa kombinasi data yang didapatkan dari
BMKG dan juga hasil pengukuran kondisi air tambak dengan IoT untuk dapat melakukan
prediksi waktu penebaran dan panen udang yang presisi.

G. SCHEDULE OF RESEARCH WORK


The research will be conducted according to the study period, approximately 3 years from
January 2022 to January 2025.

H. BUDGET DETAILS AND SOURCE OF FINANCING


The financing source is expected from the Universitas Muslim Indonesia (UMI),
Makassar in a form of a full scholarship.

I. EXPECTED OUTCOMES
Penelitian ini diharapkann dapat menciptakan sistem tambak udang berbasis teknologi
informasi yang dapat membantu petani dan juga diharapkan sistem ini dapat membantu
peningkatan jumlah ekspor udang ke negara Jepang dan juga neraga lainnya. Penelitian ini
juga diharapkan dapat memberikan konstribusi dalam ilmu pengetahuan khususnya dalam
bidang Internet of Things terkait implementasinya dengan metode computer vision dan data
maining.
J. SUMMARY/CONCLUSION
Penelitian ini akan mengembangkan sistem tambak udang windu berbasis Internet of
Things yang terintegrasi dengan metode computer vision dan data maining, yang diharapkan
menciptakan sistem tambak udang windu terpadu dalam mendukung tercapainya peningkatan
ekspor udang windu nasional.

K. REFERENCE

[1] KKP, “Peringkat Indonesia Sebagai Eksportir Produk Perikanan Dunia Meningkat di
Masa Pandemi,” 2021. https://kkp.go.id/ (accessed Dec. 03, 2021).
[2] KKP, “Naik 4,15%, Ekspor Kelautan dan Perikanan Selama Caturwulan I 2021
Tunjukkan Tren Positif,” 2021. https://kkp.go.id/ (accessed Dec. 03, 2021).
[3] KKP, “Permintaan Ekspor Udang Windu Kaltara Alami Peningkatan,” 2021.
https://kkp.go.id/ (accessed Dec. 03, 2021).
[4] M. H. Fattah, S. Rahbiah, B. Modding, and S. Marhamah, “Feasibility and vulnerability of
the preserved shrimp eco-farming park of Pinrang district,” AACL Bioflux, vol. 13, no. 6,
pp. 3626–3636, 2020.
[5] I. J. Huang, S. R. Kuang, Y. N. Chang, C. C. Hung, C. R. Tsai, and K. L. Feng, “AIoTs
for Smart Shrimp Farming,” Proc. - 2019 Int. SoC Des. Conf. ISOCC 2019, vol. 2019-
Janua, pp. 17–18, 2019, doi: 10.1109/ISOCC47750.2019.9078467.
[6] S. Sobri, P. Prayitno, B. Basino, and N. Nurhayat, “Automatic Water Quality Monitoring
System With Real- Time Data Type Based on Internet of Things ( IOT ) for Vannamei
Shrimp Farming,” Urecol Journal. Part E Eng., vol. 1, no. 2, pp. 52–63, 2021.
[7] W. Ismail et al., “Development of Smart Aquaculture Quality Monitoring ( AQM )
System with Internet of Things ( IoT ),” no. March, 2019.
[8] A. Zaini, D. P. Wulandari, and R. Wulandari, “Data Visualization on Shrimp Pond
Monitoring System Based on Temperature, pH, and DO (Dissolved Oxygen) with IoT,” in
2020 International Conference on Computer Engineering, Network, and Intelligent
Multimedia (CENIM), Nov. 2020, pp. 1–6, doi: 10.1109/CENIM51130.2020.9297851.
[9] P. S. Sneha and V. S. Rakesh, “Automatic monitoring and control of shrimp aquaculture
and paddy field based on embedded system and IoT,” in 2017 International Conference
on Inventive Computing and Informatics (ICICI), Nov. 2017, pp. 1085–1089, doi:
10.1109/ICICI.2017.8365307.
[10] J. Capelo et al., “Raspberry Pi-based IoT for shrimp farms Real-time remote monitoring
with automated system,” in 2021 International Conference on Applied Electronics (AE),
Sep. 2021, pp. 1–4, doi: 10.23919/AE51540.2021.9542907.
[11] Y. Irawan, H. Fonda, E. Sabna, and A. Febriani, “Intelligent quality control of shrimp
aquaculture based on real-time system and IoT using mobile device,” Int. J. Eng. Trends
Technol., vol. 69, no. 4, pp. 49–56, 2021, doi: 10.14445/22315381/IJETT-V69I4P208.
[12] S. Hur, J. H. Park, S. K. Choi, C. W. Lee, and J. W. Kim, “Sensor technology for
environmental monitoring of shrimp farming,” J. Sens. Sci. Technol., vol. 30, no. 3, pp.
154–164, 2021, doi: 10.46670/jsst.2021.30.3.154.
[13] K. Agustianto, T. Kustiari, P. Destarianto, and I. G. Wiryawan, “Development of realtime
surface modeling vehicle for shrimp ponds (ReSMeV-SP),” IOP Conf. Ser. Earth
Environ. Sci., vol. 672, no. 1, 2021, doi: 10.1088/1755-1315/672/1/012088.
[14] I. Arditya, T. A. Setyastuti, F. Islamudin, and I. Dinata, “Design of Automatic Feeder for
Shrimp Farming Based on Internet of Things Technology,” MECHTA, vol. 2, no. 8, pp.
145–151, 2021.
[15] C. T. Yeh and M. C. Chen, “A combination of IoT and cloud application for automatic
shrimp counting,” Microsyst. Technol., vol. 5, 2019, doi: 10.1007/s00542-019-04570-5.

Anda mungkin juga menyukai