Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL TUGAS AKHIR

JUDUL
Pengaturan Suhu Embedded System Berbasis Arduino dengan
Menggunakan IoT untuk Proses Fermentasi Biji Kakao

PENGUSUL
CHRISTIANTO NATHANAEL M. 1317010053

PROGRAM STUDI ELEKTRONIKA INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2021
LEMBAR PERSETUJUAN
CALON PEMBIMBING TUGAS AKHIR
1. Judul : Pengaturan Suhu Embedded System Berbasis
Arduino Dengan Menggunakan IoT untuk Poses
Fermentasi Biji Kakao
2. Bentuk Tugas Akhir : Rancang Bangun
3. Personalia Tugas Akhir :
a. Nama Mahasiswa : Christianto Nathanael Mantiri
NIM : 1317010053
IPK : 2,98
Judul : Pengaturan Suhu Embedded System Berbasis Arduino
dengan Menggunakan IoT untuk Proses Fermentasi Biji
Kakao
4. Perkiraan Biaya : Rp. 1.480.000,00
5. Alokasi Waktu
Pelaksanaan : 3,5 Bulan

Calon Pembimbing 1

Ibu Dra. B. S. R. Purwanti, M.Si.


NIP. 1961041619900320002
PENILAIAN PROPOSAL TUGAS AKHIR
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

TOPIK/JUDUL : Pengaturan Suhu Embedded System Berbasis Arduino


dengan Menggunakan IoT untuk Proses Fermentasi Biji
Kakao
NO KRITERIA INDIKATOR PENILAIAN BOBOT SKOR NILAI

1 Orientasi a. Latar Belakang 25


Permasalahan b. Perumusan Masalah
dan Pustaka c. Tujuan
d. Luaran
2 Pola Metode Pelaksanaan Tugas 25
Penyelesaian Akhir
Masalah
4 Fisibilitas a. Jadwal Pelaksanaan 15
Sumber Daya b. Personalia TA
c. Perkiraan Biaya
5 Kebahasaan a. Bahasa Proposal 10
b. Daftar Pustaka
(keserasian dan Substansi
Kemutakhiran)
NILAI TOTAL

KRITERIA PENILAIAN
1) Masing-masing kriteria diberi skor 1,2,4, dan 5 (1=sangat kurang,
2=kurang, 4=baik, 5=sangat baik) yang mencerminkan skor seluruh butir
yang dinilai dalam masing-masing kriteria.
2) Nilai = Skor x Bobot; Nilai Total = N1+N2+N3+N4+N5
3) Hasil Penilaian : Nilai Total ≥ 400 ( Diterima ) ; Nilai Total < 400
(Ditolak)

Depok,…………………… Saran untuk Pengusul:


Penilai

NIP
* Coret yang tidak perlu
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara produsen biji kakao terbesar di dunia yang
menempati urutan ke-3 setelah Pantai Gading dan Ghana dengan produksi
mencapai 774,2 ribu ton pada tahun 2019 (BPS, 2020). Adapun begitu,
besarnya produksi kakao yang dihasilkan Indonesia tidak diikuti dengan
kualitas yang mampu bersaing dengan biji kakao dari negara lain. Penyebab
rendahnya kualitas biji kakao Indonesia adalah karena kegagalan teknis pada
proses pengolahan biji kakao, salah satunya dalam proses fermentasi.
Fermentasi merupakan proses penting dalam pengolahan biji kakao yang
bertujuan untuk menghasilkan prekursor cita rasa dan aroma kakao,
mencokelat-hitamkan warna biji, serta mengurangi rasa pahit dan sepat. Biji
kakao yang tidak terfermentasi, tidak akan memiliki senyawa prekursor
tersebut sehingga cita rasa dan mutu biji sangat rendah. Salah satu penyebab
kegagalan teknis pada saat proses fermentasi adalah kesalahan atau
ketidaktepatan dalam memantau dan mengontrol suhu yang berubah pada saat
proses fermentasi. Suhu yang optimal untuk proses fermentasi biji kakao agar
dapat menghasilkan mutu terbaik adalah 40° C - 60° C dengan lama waktu
maksimal 5 - 8 hari bergantung jenis biji kakaonya.
Jangka waktu proses fermentasi biji kakao yang lama menyebabkan
terjadinya perubahan suhu sehingga perlu dilakukan pemantauan dan
pengendalian untuk menjaga suhu agar tetap optimal selama proses fermentasi.
Oleh karena itu, dengan memanfaatkan kemajuan teknologi yang berkembang
pesat dari waktu ke waktu, para produsen biji kakao dapat dengan mudah
dalam mengatur dan mengendalikan suhu pada saat proses fermentasi bahkan
dari jarak jauh sekalipun hanya dengan menggunakan internet smartphone atau
komputer. Teknologi tersebut adalah teknologi pengaturan suatu sistem yang
dirancang untuk fungsi tertentu atau dalam sistem yang lebih besar yang
disebut dengan embedded system.
Sebagai bentuk pengaplikasian dari teknologi embedded system, maka
dikembangkan sebuah perangkat yang dapat melakukan kontrol secara
otomatis dan juga melakukan monitoring dari jarak jauh. Perangkat tersebut
akan dirancang untuk mengatur suhu dari ruang fermentasi biji kakao.
Perangkat ini sangatlah berguna untuk membuat suhu ruang fermentasi biji
kakao tetap terjaga pada suhu 40° C - 60° C selama 8 hari. Sistem perangkat ini
menggunakan konsep mikrokontroler yang terdiri dari sensor LM 35 untuk
memantau suhu ruangan. Kondisi suhu ruangan akan ditampilkan melalui
website yang dapat diakses melalui jaringan internet.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat diperoleh perumusan masalah
sebagai berikut:
a. Bagaimana merancang bangun suatu sistem pengaturan suhu dengan
yang dapat digunakan untuk proses fermentasi biji kakao.
b. Bagaimana mengaplikasikan teknologi embedded system untuk
pengendalian dan pemantauan suhu selama proses fermentasi biji kakao.
c. Bagaimana mengintegrasikan data dan menginputnya sebagai hasil dari
sistem dengan menggunakan aplikasi untuk monitoring.
d. Bagaimana desain user interface berbasis IoT bagi smartphone pengguna.

3. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari rancang bangun alat ini yaitu:
a. Untuk merancang sebuah perangkat sistem pemantauan, pengaturan, dan
pengendalian suhu ruang pada saat proses fermentasi biji kakao hanya
dengan menggunakan aplikasi.
b. Untuk membuat suhu ruang tetap optimal saat proses fermentasi agar
menghasilkan biji kakao dengan mutu terbaik.
c. Untuk membantu para produsen biji kakao Indonesia dalam
memproduksi biji kakao dengan kualitas yang mampu bersaing dengan
biji kakao dari negara lain.
d. Untuk memantau dan mengendalikan suhu selama proses fermentasi bii
kakao dari jarak jauh dengan menggunakan jaringan internet.
4. Luaran
Luaran Wajib Luaran Tambahan
1. Sistem Pengaturan Suhu 1. Hak cipta
2. Laporan Tugas Akhir 2. Jurnal Internasional

B. TINJAUAN PUSTAKA
1. Arduino UNO R3
Arduino adalah sistem purnarupa elektronika (electronic prototyping
platform) berbasis open-source yang fleksibel dan mudah digunakan baik dari
sisi perangkat keras/hardware maupun perangkat lunak/software. Di luar itu,
kekuatan utama arduino adalah jumlah pemakai yang sangat banyak sehingga
tersedia pustaka kode program (code library) maupun modul pendukung
(hardware support modules) dalam jumlah yang sangat banyak. Hal ini
memudahkan para pemula untuk mengenal dunia mikrokontroler. Arduino
didefinisikan sebagai sebuah platform elektronik yang open source, berbasis
pada software dan hardware yang fleksibel dan mudah digunakan, yang
ditujukan untuk seniman, desainer, hobbies dan setiap orang yang tertarik
dalam membuat sebuah objek atau lingkungan yang interaktif.

Gambar 1.1 Arduino UNO

2. Sensor LM35
LM35 merupakan piranti semikonduktor keluaran dari vendor National
Semiconductor yang dirancang sebagai transduser dengan rentang antara -
55°C sampai 150°C. Kepekaan transduser ini adalah 10mV/0C, LM35
mengubah suhu yang diterima menjadi besaran listrik. Sensor Suhu LM35
yang dipakai dalam penelitian ini berupa komponen elektronika elektronika
yang diproduksi oleh National Semiconductor. LM35 memiliki keakuratan
tinggi dan kemudahan perancangan jika dibandingkan dengan sensor suhu
yang lain, LM35 juga mempunyai keluaran impedansi yang rendah dan
linieritas yang tinggi sehingga dapat dengan mudah dihubungkan dengan
rangkaian kendali khusus serta tidak memerlukan penyetelan lanjutan.

Gambar 1.2 Sensor LM35

3. FAN Motor DC
FAN Motor DC sebuah motor listrik mengubah energi listrik menjadi
energi mekanik. Alat ini digunakan sebagai saat simulasi output sensor
suhu. FAN Motor DC akan berputar saat kondisi suhu diatas 60º C yang
sebelumnya di deteksi oleh sensor suhu LM35. Dalam sistem ini terdapat 2
buah output catu daya yakni catu daya yang di gunakan untuk FAN Motor
Dc menggunakan 12V dan 5V untuk supply rangkaian mikrokontroller.

Gambar 1.3 FAN Motor DC

4. Mikrokontroler Wiznet 5100


Mikrokontroler Wiznet5100 sebuah perangkat Ethernet yang dirancang
untuk mempermudah pengimplementasian TCP/IP. Walaupun tanpa
dukungan sistem operasi,chip atau mikrokontroler secara hardware telah
tertanam (Embedded) protokol seperti TCP, UDP, IPV4, ICMP, ARP,
IGMP dan PPPoE dan terdapat memori sebesar 16KB. Mikrokontroler ini
dapat digunakan sebagai pemograman sederhana yang memiliki pin-pin
pada chip W5100.
Gambar 1.4 Mikrokontroler Wiznet 5100

5. RTC ( Real Time Clock ) DS1307


Realtime clock adalah komponen IC penghitung yang dapat
difungsikan sebagai sumber data waktu baik berupa data jam, hari, bulan
maupun tahun. Komponen DS1307 berupa IC yang perlu dilengkapi
dengan komponen pendukung lainnya seperti crystal sebagai sumber clock
dan Battery External 3,6 Volt sebagai sumber energy cadangan agar fungsi
penghitung tidak berhenti. Bentuk komunikasi data dari IC RTC adalah
I2C yang merupakan kepanjangan dari Inter Integrated Circuit.
Komunikasi jenis ini hanya menggunakan 2 jalur komunikasi yaitu SCL
dan SDA. Semua microcontroller sudah dilengkapi dengan fitur
komunikasi 2 jalur ini, termasuk diantaranya Arduino Microcontroller.

Gambar 1.5 Real Time Clock DS1307

6. Modul WIZ110SR
WIZ110SR adalah modul yang mengkonversi protokol RS-232 ke TCP /
IP protokol. Ini memungkinkan jauh mengukur, mengelola dan
mengendalikan perangkat melalui jaringan berbasis pada Ethernet dan TCP /
IP dengan menghubungkan ke peralatan yang ada dengan serial RS-232
interface. Dengan kata lain, WIZ110SR merupakan sebuah protokol konverter
yang mentransmisikan data yang dikirim dengan serial peralatan sebagai TCP
/ IP tipe data dan mengkonversi kembali TCP / IP data yang diterima melalui
jaringan ke data serial untuk mengirimkan kembali ke peralatan.

Gambar 1.6 Modul WIZ110SR


7. ESP8266
ESP8266 merupakan modul wifi yang berfungsi sebagai perangkat
tambahan mikrokontroler seperti Arduino agar dapat terhubung langsung
dengan wifi dan membuat koneksi TCP/IP. Modul ini membutuhkan daya
sekitar 3.3v dengan memiliki tiga mode wifi yaitu Station, Access Point dan
Both (Keduanya). Modul ini juga dilengkapi dengan prosesor, memori dan
GPIO dimana jumlah pin bergantung dengan jenis ESP8266 yang kita
gunakan. Sehingga modul ini bisa berdiri sendiri tanpa menggunakan
mikrokontroler apapun karena sudah memiliki perlengkapan layaknya
mikrokontroler.

Gambar 1.7 Modul ESP8266

C. METODOLOGI DAN BENTUK TUGAS AKHIR


1. Metodologi Tugas Akhir
Dalam menyelesaikan tugas akhir ini, ada beberapa metode yang
dilaksanakan, diantaranya:
a. Membuat gambaran dari alat yang dibuat, mulai dari kerangka bangun
alat sampai penempatan masing-masing subsistem.
b. Membuat rancangan skematik sistem perangkat yang akan digunakan
sesuai dengan alur Embedded System yang berbasis Arduino Uno.
c. Melakukan observasi dan percobaan pada prototype sistem pengaturan
suhu Embedded System.
d. Membuat dan menguji aplikasi pengguna yang digunakan untuk
memantau dan mengendalikan suhu yang optimal yaitu pada rentang
suhu 40°C - 60°C untuk proses fermentasi biji kakao walaupun dari jarak
jauh.

2. Bentuk Tugas Akhir


a. Deskripsi alat
Rancang bangun perangkat yang akan kami buat terdiri dari 1 sensor, 1
kontroler, dan dilengkapi dengan 2 Ethernet shield. Selain itu, terdapat juga
beberapa perangkat tambahan seperti acces point, kabel ethernet, kabel
STP, dan kabel LAN. Gambaran bentuk kerangka dari perangkat ini adalah
berupa kotak kecil yang nantinya akan diletakkan dalam kotak fermentasi
dengan kapasitas dapat memuat 50 kg biji kakao. Kotak tersebut
merupakan ruang terjadinya proses fermentasi dan disambung FAN Motor
DC di dalamnya sebagai exhaust. Perangkat ini juga dilengkapi dengan
modul TCP/ IP sehingga dapat disambung ke smartphone pengguna.
Perangkat juga terdiri dari sistem tanam (Embedded) sehingga dapat
dikontrol, diatur, dan dimonitoring oleh pengguna (user).
b. Cara Kerja Alat
Cara kerja alat ini menggunakan Arduino Uno R3 sebagai kontroller,
modul mikrokontroler Wiznet5100 dan modul WIZ110SR sebagai modul
ethernet yang ditempatkan di dalam alat, serta sensor LM35 sebagai
perangkat input. Pengguna akan menggunakan aplikasi sebagai akses untuk
mengatur, mengontrol, serta memantau suhu di ruang fermentasi biji kakao
yang terdeteksi oleh perangkat agar tetap pada suhu optimal yaitu 40°C -
60°C. Output dari alat ini berupa besaran suhu yang terdeteksi oleh sensor
LM35. Kemudian output ditransfer ke modul ethernet. Setelah itu, output
akan ditransfer lagi dengan memanfaatkan sistem TCP/IP untuk dapat
dilihat melalui LCD dan juga aplikasi perangkat yang ada di komputer atau
smartphone.
Perangkat ini juga masih bisa beroperasi pada jarak yang jauh dari
ruangan karena perangkat ini memanfaatkan teknologi embedded system
yang terdapat pada sistem ethernet yaitu modul mikrokontroler Wiznet5100
dan modul WIZ110SR . Pengoperasian perangkat ini pada jarak yang jauh
adalah sama seperti yang dijelaskan pada paragraf 1 dimana data yang
berupa besaran suhu akan dimonitoring dan dikontrol oleh aplikasi
pengguna (user) yang terdapat pada smartphone atau laptop dengan radius
pada jangkauan wifi dari perangkat ini. Adapun biji kakao yang tersimpan
di dalam kotak fermentasi akan mengalami peningkatan suhu panas
sehingga apabila suhu panas melebihi 60°C, maka FAN motor DC akan
berputar secara otomatis.

c. Blok Diagram Alat

RTC DS1307

ETHERNET
SENSOR
INPUT ARDUINO UNO SHIELD ARDUINO
LM35

TCP / IP

FAN Motor OUTPUT


DC LCD

APLIKASI USER
D. JADWAL PELAKSANAAN

Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Tugas Akhir


Bulan Ke-
No Kegiatan Sub Kegiatan
1 2 3 4
Studi Literatur
1 Persiapan Perancangan
Alat
Pembelian
Komponen
Pembuatan
Hadware
2 Pelaksanaan
Pembuatan
Program
Uji Coba Alat
dan Revisi
3 Laporan Penulisan
Pelaksanaan Laporan Akhir
4 Konsultasi Konsultasi
Dosen
Pembimbing
E. RANCANGAN ANGGARAN BIAYA

Material Justifikasi Kuantitas Harga Satuan Total


Pemakaian
Arduino Uno R3 Sebagai controller 1 buah Rp. 275.000,00 Rp. 275.000,00
+ USB + Toolkit untuk system
Sensor LM35 Sebagai alat input 1 buah Rp. 20.000,00 Rp. 20.000,00
yang mendeteksi
besaran suhu
ruangan
Modul Untuk 1 buah Rp. 70.000,00 Rp. 70.000,00
Mikrokontroler mengimplementasi
Wiznet 5100 TCP/IP pada sistem
Modul Untuk 1 buah Rp. 560.000,00 Rp. 560.000,00
WIZ110SR mengkonversi
protocol ke dalam
TCP/IP
RTC ( Real Time Sebagai sumber 1 buah Rp. 27.000,00 Rp. 27.000,00
Clock ) DS1307 data clock untuk
Arduino Uno
Modul ESP8266 Sebagai modul wifi Rp. 30.000,00 Rp. 30.000,00
/ internet pada alat
LCD 20x4 Sebagai alat untuk 1 lembar Rp. 71.000,00 Rp. 71.000,00
menampilkan
output besaran
suhu
Kotak Akrilik Sebagai kerangka 1 buah Rp. 95.000,00 Rp. 95.000,00
media dari
perangkat
FAN Motor DC Sebagai pendingin 1 buah Rp. 32.000,00 Rp. 32.000,00
apabila suhu panas
meningkat
Replika Kotak Sebagai mediator 1 buah Rp. 300.000,00 Rp. 300.000,00
Kayu Ruang untuk simulasi (350 mm
Fermentasi Biji penggunaan X 450 mm
Kakao perangkat X 450
mm)

TOTAL BIAYA Rp. 1.480.000,00


F. DAFTAR PUSTAKA

Sri Hartuti, Nursigit Bintoro, Joko Nugroho Wahyu Karyadi, dan Yudi Pranoto;
“Fermentasi Isothermal Biji Kakao (Theobroma cacao. L) dengan Sistem
Aerasi Terkendali”; Journal of Department of Agricultural Engineering;
Universitas Syiah Kuala; Banda Aceh; 2018.
Rita Hayati, Yusmanizar, Mustafril, dan Harir Fauzi; “Kajian Fermentasi dan
Suhu Pengeringan pada Mutu Kakao (Theobroma cacao L.)”; Jurnal
Keteknikan Pertanian; 2014.
Triyanto, Rahmat; “Perancangan Alat Pengendali Temperatur Ruangan Server
Berbasis Mikrokontroler ATMEGA8535”; Jurnal Penelitian Ilmu
Komputer, System Embedded & Logic; Program Studi TeknikInformatika
STMIK Nusa Mandiri; Bekasi; 2014.
N. Ramesh, T. S. Kumar, V. Vamsi and S. Akarsh; "Wifi Controlled Universal
Remote Using ESP8266"; ARPN Journal of Engineering and Applied
Sciences; 2017.
H. Andrianto and A. Darmawan, “Arduino Belajar Cepat Dan Pemrograman”,
Bandung: Informatika, 2015.
Ely P. Sitohang, Dringhuzen J. Mamahit, Novi S. Tulung; “Rancang Bangun Catu
Daya DC Menggunakan Mikrokontroler ATmega 8535”; Jurnal Teknik
Elektro Universitas Sam Ratulangi; Manado; 2018.
Erwin Fadhila and Hendi H. Rachmat, “Pengendalian Suhu Berbasis
Mikrokontroler Pada Ruang Penetas Telur”, Jurnal Teknik Elektro Institut
Teknologi Nasional, Bandung, 2014.
M. Banzi, Getting Started With Arduino, vol. First Edition, USA: O'Reilly Media,
Inc., 2009.
Ahmad, Rofik; “Rancangan dan Implementasi Prototipe Sistem Kontrol Jarak
Jauh Berbasis Mikrokontroler AT89C51 dan Layanan DTMF Telepon
Seluler”; Tesis Universitas Gadjah Mada; Yogyakarta; 2009.
Chandra, R; “Alat Pemantau Suhu Ruangan melalui Web berbasiskan
Mikrokontroler AT89SI51”; Proceeding Seminar Ilmiah Nasional Komputer
dan Sistem Intelijen; KOMMIT; 2006.
Hasanuddin, Tarif., Monitoring Suhu berbasis Web dengan komponen AJAX dan
Mikrokontroler AT89S51, Tesis, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta,
2009.
Usman, Iliona; “Prototipe Keamanan Rumah berbasis Mikrokontroler AT89C52
dan SMS”; Tesis Universitas Gadjah Mada; Yogyakarta; 2009.
Putra, Agfianto Eko., Tip dan Trip Mikrokontroler AT89 dan AVR, Gava Media,
Yogyakarta, 2010.

Anda mungkin juga menyukai