JUDUL
Pengaturan Suhu Embedded System Berbasis Arduino dengan
Menggunakan IoT untuk Proses Fermentasi Biji Kakao
PENGUSUL
CHRISTIANTO NATHANAEL M. 1317010053
Calon Pembimbing 1
KRITERIA PENILAIAN
1) Masing-masing kriteria diberi skor 1,2,4, dan 5 (1=sangat kurang,
2=kurang, 4=baik, 5=sangat baik) yang mencerminkan skor seluruh butir
yang dinilai dalam masing-masing kriteria.
2) Nilai = Skor x Bobot; Nilai Total = N1+N2+N3+N4+N5
3) Hasil Penilaian : Nilai Total ≥ 400 ( Diterima ) ; Nilai Total < 400
(Ditolak)
NIP
* Coret yang tidak perlu
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara produsen biji kakao terbesar di dunia yang
menempati urutan ke-3 setelah Pantai Gading dan Ghana dengan produksi
mencapai 774,2 ribu ton pada tahun 2019 (BPS, 2020). Adapun begitu,
besarnya produksi kakao yang dihasilkan Indonesia tidak diikuti dengan
kualitas yang mampu bersaing dengan biji kakao dari negara lain. Penyebab
rendahnya kualitas biji kakao Indonesia adalah karena kegagalan teknis pada
proses pengolahan biji kakao, salah satunya dalam proses fermentasi.
Fermentasi merupakan proses penting dalam pengolahan biji kakao yang
bertujuan untuk menghasilkan prekursor cita rasa dan aroma kakao,
mencokelat-hitamkan warna biji, serta mengurangi rasa pahit dan sepat. Biji
kakao yang tidak terfermentasi, tidak akan memiliki senyawa prekursor
tersebut sehingga cita rasa dan mutu biji sangat rendah. Salah satu penyebab
kegagalan teknis pada saat proses fermentasi adalah kesalahan atau
ketidaktepatan dalam memantau dan mengontrol suhu yang berubah pada saat
proses fermentasi. Suhu yang optimal untuk proses fermentasi biji kakao agar
dapat menghasilkan mutu terbaik adalah 40° C - 60° C dengan lama waktu
maksimal 5 - 8 hari bergantung jenis biji kakaonya.
Jangka waktu proses fermentasi biji kakao yang lama menyebabkan
terjadinya perubahan suhu sehingga perlu dilakukan pemantauan dan
pengendalian untuk menjaga suhu agar tetap optimal selama proses fermentasi.
Oleh karena itu, dengan memanfaatkan kemajuan teknologi yang berkembang
pesat dari waktu ke waktu, para produsen biji kakao dapat dengan mudah
dalam mengatur dan mengendalikan suhu pada saat proses fermentasi bahkan
dari jarak jauh sekalipun hanya dengan menggunakan internet smartphone atau
komputer. Teknologi tersebut adalah teknologi pengaturan suatu sistem yang
dirancang untuk fungsi tertentu atau dalam sistem yang lebih besar yang
disebut dengan embedded system.
Sebagai bentuk pengaplikasian dari teknologi embedded system, maka
dikembangkan sebuah perangkat yang dapat melakukan kontrol secara
otomatis dan juga melakukan monitoring dari jarak jauh. Perangkat tersebut
akan dirancang untuk mengatur suhu dari ruang fermentasi biji kakao.
Perangkat ini sangatlah berguna untuk membuat suhu ruang fermentasi biji
kakao tetap terjaga pada suhu 40° C - 60° C selama 8 hari. Sistem perangkat ini
menggunakan konsep mikrokontroler yang terdiri dari sensor LM 35 untuk
memantau suhu ruangan. Kondisi suhu ruangan akan ditampilkan melalui
website yang dapat diakses melalui jaringan internet.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat diperoleh perumusan masalah
sebagai berikut:
a. Bagaimana merancang bangun suatu sistem pengaturan suhu dengan
yang dapat digunakan untuk proses fermentasi biji kakao.
b. Bagaimana mengaplikasikan teknologi embedded system untuk
pengendalian dan pemantauan suhu selama proses fermentasi biji kakao.
c. Bagaimana mengintegrasikan data dan menginputnya sebagai hasil dari
sistem dengan menggunakan aplikasi untuk monitoring.
d. Bagaimana desain user interface berbasis IoT bagi smartphone pengguna.
3. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari rancang bangun alat ini yaitu:
a. Untuk merancang sebuah perangkat sistem pemantauan, pengaturan, dan
pengendalian suhu ruang pada saat proses fermentasi biji kakao hanya
dengan menggunakan aplikasi.
b. Untuk membuat suhu ruang tetap optimal saat proses fermentasi agar
menghasilkan biji kakao dengan mutu terbaik.
c. Untuk membantu para produsen biji kakao Indonesia dalam
memproduksi biji kakao dengan kualitas yang mampu bersaing dengan
biji kakao dari negara lain.
d. Untuk memantau dan mengendalikan suhu selama proses fermentasi bii
kakao dari jarak jauh dengan menggunakan jaringan internet.
4. Luaran
Luaran Wajib Luaran Tambahan
1. Sistem Pengaturan Suhu 1. Hak cipta
2. Laporan Tugas Akhir 2. Jurnal Internasional
B. TINJAUAN PUSTAKA
1. Arduino UNO R3
Arduino adalah sistem purnarupa elektronika (electronic prototyping
platform) berbasis open-source yang fleksibel dan mudah digunakan baik dari
sisi perangkat keras/hardware maupun perangkat lunak/software. Di luar itu,
kekuatan utama arduino adalah jumlah pemakai yang sangat banyak sehingga
tersedia pustaka kode program (code library) maupun modul pendukung
(hardware support modules) dalam jumlah yang sangat banyak. Hal ini
memudahkan para pemula untuk mengenal dunia mikrokontroler. Arduino
didefinisikan sebagai sebuah platform elektronik yang open source, berbasis
pada software dan hardware yang fleksibel dan mudah digunakan, yang
ditujukan untuk seniman, desainer, hobbies dan setiap orang yang tertarik
dalam membuat sebuah objek atau lingkungan yang interaktif.
2. Sensor LM35
LM35 merupakan piranti semikonduktor keluaran dari vendor National
Semiconductor yang dirancang sebagai transduser dengan rentang antara -
55°C sampai 150°C. Kepekaan transduser ini adalah 10mV/0C, LM35
mengubah suhu yang diterima menjadi besaran listrik. Sensor Suhu LM35
yang dipakai dalam penelitian ini berupa komponen elektronika elektronika
yang diproduksi oleh National Semiconductor. LM35 memiliki keakuratan
tinggi dan kemudahan perancangan jika dibandingkan dengan sensor suhu
yang lain, LM35 juga mempunyai keluaran impedansi yang rendah dan
linieritas yang tinggi sehingga dapat dengan mudah dihubungkan dengan
rangkaian kendali khusus serta tidak memerlukan penyetelan lanjutan.
3. FAN Motor DC
FAN Motor DC sebuah motor listrik mengubah energi listrik menjadi
energi mekanik. Alat ini digunakan sebagai saat simulasi output sensor
suhu. FAN Motor DC akan berputar saat kondisi suhu diatas 60º C yang
sebelumnya di deteksi oleh sensor suhu LM35. Dalam sistem ini terdapat 2
buah output catu daya yakni catu daya yang di gunakan untuk FAN Motor
Dc menggunakan 12V dan 5V untuk supply rangkaian mikrokontroller.
6. Modul WIZ110SR
WIZ110SR adalah modul yang mengkonversi protokol RS-232 ke TCP /
IP protokol. Ini memungkinkan jauh mengukur, mengelola dan
mengendalikan perangkat melalui jaringan berbasis pada Ethernet dan TCP /
IP dengan menghubungkan ke peralatan yang ada dengan serial RS-232
interface. Dengan kata lain, WIZ110SR merupakan sebuah protokol konverter
yang mentransmisikan data yang dikirim dengan serial peralatan sebagai TCP
/ IP tipe data dan mengkonversi kembali TCP / IP data yang diterima melalui
jaringan ke data serial untuk mengirimkan kembali ke peralatan.
RTC DS1307
ETHERNET
SENSOR
INPUT ARDUINO UNO SHIELD ARDUINO
LM35
TCP / IP
APLIKASI USER
D. JADWAL PELAKSANAAN
Sri Hartuti, Nursigit Bintoro, Joko Nugroho Wahyu Karyadi, dan Yudi Pranoto;
“Fermentasi Isothermal Biji Kakao (Theobroma cacao. L) dengan Sistem
Aerasi Terkendali”; Journal of Department of Agricultural Engineering;
Universitas Syiah Kuala; Banda Aceh; 2018.
Rita Hayati, Yusmanizar, Mustafril, dan Harir Fauzi; “Kajian Fermentasi dan
Suhu Pengeringan pada Mutu Kakao (Theobroma cacao L.)”; Jurnal
Keteknikan Pertanian; 2014.
Triyanto, Rahmat; “Perancangan Alat Pengendali Temperatur Ruangan Server
Berbasis Mikrokontroler ATMEGA8535”; Jurnal Penelitian Ilmu
Komputer, System Embedded & Logic; Program Studi TeknikInformatika
STMIK Nusa Mandiri; Bekasi; 2014.
N. Ramesh, T. S. Kumar, V. Vamsi and S. Akarsh; "Wifi Controlled Universal
Remote Using ESP8266"; ARPN Journal of Engineering and Applied
Sciences; 2017.
H. Andrianto and A. Darmawan, “Arduino Belajar Cepat Dan Pemrograman”,
Bandung: Informatika, 2015.
Ely P. Sitohang, Dringhuzen J. Mamahit, Novi S. Tulung; “Rancang Bangun Catu
Daya DC Menggunakan Mikrokontroler ATmega 8535”; Jurnal Teknik
Elektro Universitas Sam Ratulangi; Manado; 2018.
Erwin Fadhila and Hendi H. Rachmat, “Pengendalian Suhu Berbasis
Mikrokontroler Pada Ruang Penetas Telur”, Jurnal Teknik Elektro Institut
Teknologi Nasional, Bandung, 2014.
M. Banzi, Getting Started With Arduino, vol. First Edition, USA: O'Reilly Media,
Inc., 2009.
Ahmad, Rofik; “Rancangan dan Implementasi Prototipe Sistem Kontrol Jarak
Jauh Berbasis Mikrokontroler AT89C51 dan Layanan DTMF Telepon
Seluler”; Tesis Universitas Gadjah Mada; Yogyakarta; 2009.
Chandra, R; “Alat Pemantau Suhu Ruangan melalui Web berbasiskan
Mikrokontroler AT89SI51”; Proceeding Seminar Ilmiah Nasional Komputer
dan Sistem Intelijen; KOMMIT; 2006.
Hasanuddin, Tarif., Monitoring Suhu berbasis Web dengan komponen AJAX dan
Mikrokontroler AT89S51, Tesis, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta,
2009.
Usman, Iliona; “Prototipe Keamanan Rumah berbasis Mikrokontroler AT89C52
dan SMS”; Tesis Universitas Gadjah Mada; Yogyakarta; 2009.
Putra, Agfianto Eko., Tip dan Trip Mikrokontroler AT89 dan AVR, Gava Media,
Yogyakarta, 2010.