Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

KONTROL CONVEYOR MOTOR 3 PHASE MENGGUNAKAN


INVERTER SJ100 PADA CU LINE (OUTDOOR UNIT) AIR
CONDITIONER

Disusun oleh:

MAYA AYUNINGTYAS 1316010009

PROGRAM STUDI ELEKTRONIKA INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
JANUARI 2019

i
Politeknik Negeri Jakarta
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan Praktik Kerja
Lapangan ini. Penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan ini dilakukan dalam
rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Diploma Tiga
Politeknik. Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan laporan Praktik
Kerja Lapangan ini, sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan laporan
Praktik Kerja Lapangan ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Riandini, ST,M.Sc selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan
waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan penulis dalam penyusunan
laporan Praktik Kerja Lapangan ini;
2. Pihak PT Panasonic Manufacturing Indonesia, terutama divisi Maintenance
AC BU, Rahib Kahar, A. Md dan Rizal Fauzi, ST yang telah banyak
membantu dalam usaha memperoleh data yang penulis perlukan;
3. Orang tua dan keluarga penulis yang telah memberikan bantuan dukungan
material dan moral;
4. Sahabat yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan laporan
Praktik Kerja Lapangan ini.
Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan
membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga laporan
Praktik Kerja Lapangan ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.

Depok, Januari 2019

Penulis

ii
Politeknik Negeri Jakarta
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ........................................................................................... v
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Kegiatan ........................................................................... 1
1.2 Ruang Lingkup Kegiatan .......................................................................... 1
1.3 Waktu Dan Tempat Pelaksanaan .............................................................. 2
1.4 Tujuan Dan Kegunaan .............................................................................. 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 3
2.1 Motor Induksi 3 Phase .............................................................................. 3
2.2 Inverter ...................................................................................................... 4
2.2.1 Prinsip Dasar Kerja Inverter ............................................................. 4
2.2.2 Wiring Diagram Dasar ...................................................................... 5
2.2.3 Parameter Setting Untuk Inverter ..................................................... 6
2.3 Proximity Sensor ....................................................................................... 8
BAB 3 HASIL PELAKSANAAN PKL ....................................................... 9
3.1 Unit Kerja Praktik Kerja Lapangan........................................................... 9
3.2 Uraian Praktik Kerja Lapangan ................................................................. 11
3.3 Pembahasan Hasil Praktik Kerja Lapangan .............................................. 12
3.3.1 Rangkaian Panel Kontrol .................................................................. 12
3.3.2 Diagram Alir Pengontrol Motor ....................................................... 15
3.3.3 Pengaturan Inverter........................................................................... 16
BAB 4 PENUTUP.......................................................................................... 17
4.1 Kesimpulan ............................................................................................... 17
4.2 Saran.......................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 18
LAMPIRAN

iii
Politeknik Negeri Jakarta
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Motor Induksi 3 Phase .........................................................................1

Gambar 2.2 Blok Diagram Inverter .........................................................................2

Gambar 2.3 Basic Wiring Diagram Inverter SJ100 .................................................2

Gambar 2.4 Proximity Sensor ..................................................................................2

Gambar 3.1 Struktur Organisasi BU AC .................................................................2

Gambar 3.2 Rangkaian Controlling Motor ..............................................................2

Gambar 3.3 Rangkaian Inverter Dengan Motor .......................................................2

Gambar 3.4 Rangkaian Panel Kontrol .....................................................................2

Gambar 3.5 Diagram Alir Pengontrol Motor ...........................................................2

iv
Politeknik Negeri Jakarta
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1Monitoring Function…………………………..........................................


Tabel 2.2 Standart Function……………………………………………………….
Tabel 2.3 Main Profile Parameter………………………………………………....

v
Politeknik Negeri Jakarta
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kegiatan


Dalam dunia industri setiap pekerja perlu bekerja secara efektif dan efisien
agar pekerjaan yang dilakukan lebih cepat selesai. Selain itu, bekerja secara
efektif dan efisien dapat mencapai target produksi atau tujuan sesuai dengan
waktu yang ditentukan, memberikan keuntungan kepada perusahaan dan
meminimalisir risiko kecelakan kerja. Dalam melakukan proses produksi di PT.
Panasonic Manufacturing Indonesia atau PT. PMI masih terdapat beberapa
kendala yang membuat pekerjaan menjadi kurang efektif dan efisien, sehingga
PT. PMI mengharapkan adanya perubahan.
Salah satu kendala dalam proses produksi di PT. PMI yaitu pada proses
pemindahan palate di CU Line (outdoor unit) Air Conditioner yang masih
menggunakan tenaga manusia. Maka dari itu, PT. PMI melakukan
pengembangan dengan menambahkan conveyor pada bagian tersebut, sehingga
pemindahan palate dilakukan secara otomatis melalui conveyor.
Dalam melakukan pengembangan tersebut, penulis menemukan
permasalahan pada proses pemindahan palate, yaitu palate yang menumpuk
sehingga pemindahan menjadi terhambat atau conveyor kosong tanpa ada
palate yang berpindah. Hal ini terjadi karena tidak adanya kontrol pada motor
3 phase. Untuk menanggulangi masalah tersebut, penulis dibantu oleh
pembimbing industri mencoba untuk melakukan perbaikan dengan mengontrol
putaran motor 3 phase dengan menggunakan inverter SJ100 dan beberapa
komponen pendukung yang lain.

1.2 Ruang Lingkup Kegiatan


Praktik Kerja Lapangan yang penulis lalui selama enam minggu ini
dilaksanakan di PT Panasonic Manufacturing Indonesia. Setelah melewati masa
training selama dua hari, penulis ditempatkan pada Air Conditioner Business
Unit. Hari ketiga, setelah diarahkan menuju BU AC, penulis ditempatkan pada

1
Politeknik Negeri Jakarta
2

divisi Production Engineering bagian maintenance hingga akhir masa Praktik


Kerja Lapangan. Selama berada di bawah naungan Production Engineering,
penulis mendapat banyak ilmu mengenai proses produksi, berbagai mesin
produksi serta perawatannya, dan sarana pendukung produksi.

1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Waktu dan tempat pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan adalah sebagai
berikut:
Perusahaan : PT Panasonic Manufacturing Indonesia
Alamat : Jln. Raya Bogor Km. 29, Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta
Timur
Waktu : 16 Juli – 24 Agustus 2018

1.4 Tujuan dan Kegunaan


Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan dan penulisan laporan ini memiliki
tujuan dan kegunaan diantaranya:
1. Mengenal dunia industri, khususnya PT Panasonic Manufacturing
Indonesia
2. Mengatasi kendala pada proyek yang sedang dikerjakan di PT. Panasonic
Manufacturing Indonesia
3. Mengetahui dan memahami cara mengontrol motor 3 phase menggunakan
inverter SJ100

Politeknik Negeri Jakarta


BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Motor Induksi 3 phase


Motor yang digunakan untuk menggerakan conveyor adalah Wolong
YE3-80M2-4 0.75KW 1HP (Horse Power) 3 Phase.
Berikut spesifikasinya sesuai dengan katalog :
Nama merek: Wolong
Nomor model: YE3-80M2-4
Jenis: Motor Asynchronous
Frekuensi: 50/60Hz
Output daya: 375KW
Fase: Tiga Fase
Tegangan AC: 220/380/660 (V)
Suhu udara: -15 ~ + 40oC
Perumahan: Cast Besi/Aluminium

Gambar 2.1 Motor Induksi 3 Phase (Sumber : https://indonesian.alibaba.com/ )

3
Politeknik Negeri Jakarta
4

2.2 Inverter
Inverter / variable frequency drive / variable speed drive merupakan sebuah
alat pengatur kecepatan motor dengan mengubah nilai frekuensi dan tegangan yang
masuk ke motor. Pengaturan nilai frekuensi dan tegangan ini dimaksudkan untuk
mendapatkan kecepatan putaran dan torsi motor yang di inginkan atau sesuai
dengan kebutuhan. Secara sederhana prinsip dasar inverter untuk dapat mengubah
frekuensi menjadi lebih kecil atau lebih besar yaitu dengan mengubah tegangan AC
menjadi tegangan DC kemudian dijadikan tegangan AC lagi dengan frekuensi yang
berbeda atau dapat diatur.
Inverter yang digunakan adalah HITACHI SJ 100 inverter . Berikut
spesifikasinya sesuai dengan katalog :
Model: SJ100-007NFU
Kapasitas Motor : 007 = 0.75 kW
Input Voltage: N = Single or Three-Phase, 200 VAC Class
Konfigurasi : F = With Digital Operator
Output: 1-360 Hz, 200-240V, 3 Phase, 4.0 A

2.2.1 Prinsip Dasar Kerja Inverter


Untuk mengubah tegangan AC menjadi DC dibutuhkan penyearah
(converter AC-DC) dan penyearah yang biasa digunakan adalah penyearah tidak
terkendali (rectifier diode), namun juga ada yang menggunakan penyearah
terkendali (thyristor rectifier). Setelah tegangan sudah diubah menjadi DC maka
diperlukan perbaikan kualitas tegangan DC dengan menggunakan kapasitor sebagai
perata tegangan. Kemudian tegangan DC diubah menjadi tegangan AC kembali
oleh inverter dengan teknik PWM (Pulse Width Modulation). Dengan teknik PWM
ini bisa didapatkan amplitudo dan frekuensi keluaran yang diinginkan.

Politeknik Negeri Jakarta


5

Gambar 2.2 Blok Diagram Inverter (Sumber


https://bayupancoro.wordpress.com/2008/07/02/variable-speed-drive-vsd-aka-inverter/ )

2.2.2 Wiring Diagram Dasar


Diagram pengkabelan berikut ini menunjukkan kekuatan dan
koneksi motor untuk operasi dasar. Kabel input sinyal opsional
mendukung perintah Fwd dan Rev Run eksternal, dan kecepatan
potensiometer.

Gambar 2.3 Basic Wiring Diagram Inverter SJ100 (Sumber: SJ100 Series Inverter Quick Refence
Guide)

Politeknik Negeri Jakarta


6

2.2.3 Parameter Setting untuk Inverter


Untuk mengontrol kecepatan motor, maka diperlukan beberapa
pengaturan pada inverter series SJ100. Parameter pengaturan tersebut
terdapat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 2.1 Monitoring Function

Func.
Name / Description Units
Code
D_01 Output frequency monitor Hz
D_02 Output current monitor A
Rotation direction monitor

D_03 -
Forward Stop Reverse

Direction

D_04 Process variable (PV), PID feedback monitor %


Intelligent input terminal status

ON
OFF
D_05 -

6 5 4 3 2 1

Terminal Numbers
Intelligent output terminal status

ON
OFF
D_06 -

AL 12 11
Terminal Numbers
Scaled output frequency monitor (output frequency x B_26
D_07 User defined
scale factor)
D_08 Trip event monitor -
D_09 Trip history monitor -

Sumber Tabel: SJ100 Series Inverter Quick Referece Guide (Telah diolah kembali)

Politeknik Negeri Jakarta


7

Tabel 2.2 Standart Function


Function Default Value Set
Name / Description
Code -FE / -FU / -FR Value
A_01 Frequency source setting 01 / 01 / 00
• 00 Keypad potentiometer
• 01 Control terminal
• Function F_01 setting
A_02 Run command source setting 01 / 01 / 02
• 01 input terminal FW or RV (assign-
able)
• 02 Run key on keypad, or digital
operator
A_03/ Base frequency setting 50.0 / 60.0 / 60.0
A203
A_04/ Maximum frequency setting 50.0 / 60.0 / 60.0
A204
A_11 O/OI-I, input active range start 0
frequency
A_12 O/OI-I, input active range end frequency 0
A_13 O/OI-I, input active range start voltage 0
A_14 O/OI-I, input active range end voltage 100
A_15 O/OI-I, input start frequency enable 01
• 00 Use A_11 starting value
• 01 Use 0 Hz
A_16 External frequency filter time constant 8
A_20/ Multi-speed frequency setting 0
A220
Sumber Tabel: SJ100 Series Inverter Quick Referece Guide (Telah diolah kembali)

Tabel 2.3 Main Profile Parameter


Function Default Set
Name / Description
Code Value Value
F_01 Output frequency setting 0.0
F_02 Acceleration (1) time setting 10.0
F202 Acceleration (1) time setting, 2nd motor 10.0
F_03 Deceleration (1) time setting 10.0
F203 Deceleration (1) time setting, 2nd motor 10.0
F_04 Keypad Run key routing 00
• 00 Forward • 01 Reverse
Sumber Tabel: SJ100 Series Inverter Quick Referece Guide (Telah diolah kembali)

Politeknik Negeri Jakarta


8

2.3 Proximity Sensor


Proximity sensor merupakan sensor yang digunakan untuk mendeteksi suatu
obyek benda berdasarkan jarak benda tersebut terhadap sensor. Proximity sensor
ini akan mendeteksi obyek benda dengan jarak yang cukup dekat berkisar 1 mm
sampai beberapa sentimeter dari sensor. Sensor ini sering diimplementasikan pada
industri pabrik, perkantoran, dunia robot, dan lain-lain.
Berikut adalah spesifikasi sesuai dengan katalog :
Type : E2K-C25MF1 (Cylinder type)
Sensing Distance : 25mm
Setting Distance : 3 – 25mm
Differential distance : 15% max. of sensing distance
Power source : DC Three-wires models
Power supply voltage : 12 to 24 VDC (ripple(p-p) 10% max.)
Operating voltage range : 10 to 30 VDC
Current consumption : 10 mA max.n12 VDC /16 mA max. 24 VDC
Control output (Switching capacity) : 200 mA

Gambar 2.4 Proximity Sensor

Politeknik Negeri Jakarta


BAB 3
HASIL PELAKSANAAN PKL

3.1 Unit Kerja Praktik Kerja Lapangan


Dengan semangat nasionalisme untuk membuat sebuah alat komunikasi
bagi bangsa Indonesia, pada tahun 1954 Drs. H. Thayeb Moh. Gobel
mendirikan PT Transistor Radio Manufacturing di Cawang, Jakarta yang
merupakan pelopor dari pabrik radio transistor pertama di Indonesia dengan
brand “Tjawang”. Hingga di tahun 1960 Drs. H. Thayeb Moh.Gobel atas nama
PT Transistor Radio Manufacturing menandatangani perjanjian kerjasama
“Technical Assistance Agreement” dengan Matsushita Electric Industrial Co.
Ltd. (Jepang). Bisnis pun semakin berkembang dan hingga akhirnya pada
tanggal 27 Juli 1970 terbentuklah Joint Venture dengan Panasonic
Corpooration di bawah PT National Gobel, yaitu perusahaan penyedia
peralatan rumah tangga.
Pada tahun 2004, merek “National” bertransformasi menjadi
“Panasonic” dan nama perusahaan juga berganti menjadi PT Panasonic Gobel
Indonesia. Sampai saat ini Panasonic di Indonesia tetap merupakan brand
elektronik yang paling terkemuka dengan sederet produknya yang inovatif,
mulai dari TV plasma, kamera, AC, kulkas, mesin cuci, produk kecantikan dan
lainnya.
PT Panasonic Manufacturing Indonesia yang berada di Jalan Raya Bogor
Km. 29 Gandaria, Pekayon, Pasar Rebo terdapat 6 (enam) macam Business
Unit pada pabrik tersebut, yaitu:
• Audio Business Unit, memproduksi radio dan radio-kaset.
• Laundry Systems Business Unit, memproduksi mesin cuci.
• Air Conditioner Business Unit, memproduksi pendingin ruangan (AC).
• Refrigerator Business Unit, memproduksi lemari es (kulkas).
• Water Pump Business Unit, memproduksi pompa air.

9
Politeknik Negeri Jakarta
• Electric Fan Business Unit, memproduksi kipas angin.
Selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di PT Panasonic
Manufacturing Indonesia, penulis sebagai peserta PKL ditempatkan pada Air
Conditioner Business Unit tepatnya pada divisi Maintenance. Maintenance
bertugas merencanakan, mengatur, mengontrol, dan mengawasi selama
kegiatan produksi berlangsung, serta melakukan perawatan dan perbaikan pada
mesin-mesin produksi.
Berikut ini adalah struktur jabatan dan organisasi Business Unit Air
Conditioner :

Chief Operation Market Planning


Officer

Personal Desain Engineering


Development
Business Unit Head
Factory Engineering
Finance Factory

Razionalitation Material
Purchasing
Business Control
Maintenance

Material Control
Production Engineering

Engineering

Evacond

Component

Production Control Painting

CU Line Process Assurance

CS Line/C Board
Quality Market Quality

Gambar 3.1 Struktur Organisasi BU AC

10
Politeknik Negeri Jakarta
3.2 Uraian Praktik Kerja Lapangan
Selama dua bulan melaksanakan PKL di PT Panasonic Manufacturing
Indonesia, banyak ilmu yang didapat dari berbagai kegiatan yang dilakukan.
Adapun kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
• Minggu pertama (16 Juli – 20 Juli 2018)
Mula-mula, kegiatan training dilakukan. Secara umum kegiatan
training meliputi pengenalan profil, budaya, peraturan, RoHS regulation,
quality awareness, etika karyawan, dan Information Security Management
(ISM) yang berlaku di PT Panasonic Manufacturing Indonesia. Selain itu,
peserta Praktik Kerja Lapangan juga diberikan materi K3 (Kesehatan dan
Keselamatan Kerja) dan product knowledge tentang komponen utama AC
split, dan working instruction.
• Minggu ke-2 (23 Juli – 27 Juli 2018)
Minggu kedua diawali dengan mempelajari tentang dasar-dasar
program ladder PLC baik Mitsubshi maupun Omron dan membuat
rangkaian start-stop, mengunduh program PLC yang terdapat pada control
panel di CU Assembly, mempelajari sistem kerja pemeriksaan PCB di ruang
Control Board, dan merancang rangkaian dan program yang digunakan
untuk mengontrol motor pada conveyor.
• Minggu ke-3 (30 Juli – 3 Agustus 2018)
Pada minggu ke-3 ini, peserta membantu karyawan dalam persiapan
audit diantaranya, memeriksa jumlah spare parts yang terdapat pada lemari
dengan data yang terdapat pada spare part stock taking list, serta memeriksa
dan mengisi spare part control card sesuai dengan jumlah aktual pada
lemari.
• Minggu ke-4 (6 Agustus – 10 Agustus 2018)
Selama minggu keempat, kegiatan difokuskan untuk merangkai
komponen-komponen yang sebelumnya telah dirancang kemudian
memasangnya kedalam box panel. Lalu, membuat penambahan terminal
kabel pada mesin press 200T serta melakukan perbaikan stroboscope.
• Minggu ke-5 (13 Agustus – 17 Agustus 2018)

11
Politeknik Negeri Jakarta
Pada minggu ke-5, peserta melakukan pemasangan box panel untuk
mengontrol motor pada conveyor, menambahkan rangkaian start-stop dan
emergency switch, serta memasang sensor area (sensor safety) pada mesin
press 300T dan memperbaiki sensitivitas sensor yang terdapat pada mesin
fix 80.
• Minggu ke-6 (22 Agustus - 26 Agustus 2018)
Pada minggu terakhir Praktek Kerja Lapangan peserta melengkapi
data untuk laporan, memulai menyusun laporan dengan bimbingan
pembimbing industri dan membantu dalam memperbaiki beberapa alat
pendukung produksi.

3.3 Pembahasan Hasil Praktik Kerja Lapangan


Pada penambahan conveyor di CU Line (Outdoor Unit) Air Conditioner
Business Unit mengalami beberapa kendala, salah satunya adalah palate yang
menumpuk pada conveyor. Hal ini disebabkan karena motor yang tidak
dikontrol sehingga motor terus berputar selama conveyor tersebut beroperasi.
Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah tersebut dibuatlah panel pada
conveyor yang berfungsi untuk mengontrol putaran motor dengan
menggunakan sebuah inverter.

3.3.1 Rangkaian Panel Kontrol

Gambar 3.2 Rangkaian controlling motor

12
Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3.3 Rangkaian Inverter Dengan Motor

Gambar 3.4 Rangkaian Panel Kontrol

Dari rangkaian diatas, terdapat dua proximity sensor yang


dihubungkan dengan relay. Sensor akan mengirimkan informasi tentang

13
Politeknik Negeri Jakarta
keberadaan palate di conveyor. Terdapat dua kondisi untuk mengontrol
putaran motor, yaitu :
1. Kondisi saat conveyor kosong
Pada saat conveyor kosong (sensor tidak mendeteksi keberadaan
palate), maka relay M1 dan M2 akan mengaktifkan timer 1 (T1) selama
30 detik. Sehingga inverter akan bekerja dan motor akan berputar
sampai timer berhenti bekerja. Setelah itu, sensor akan kembali
mendeteksi keberadaan palate.
2. Kondisi saat conveyor penuh
Pada saat conveyor penuh (sensor mendeteksi keberadaan palate),
maka relay M1 dan M2 tidak aktif karena relay Normally Close (NC)
sehingga timer 2 akan aktif selama 30 detik. Jika pada kondisi
sebelumnya motor berputar, maka saat conveyor penuh motor akan
berhenti berputar. Setelah 30 detik, sensor akan kembali mendeteksi
keberadaan palate.

Untuk menghubungkan inverter dengan motor, hubungkan terminal


L dan N inverter dengan sumber tegangan AC 220 V dan hubungkan
terminal R S T inverter dengan motor 3phase.
Dalam merangkai panel kontrol, ditambahkan komponen MCB
(Miniature Circuit Breaker) yang berfungsi untuk proteksi dari instalasi
listrik dan Emergency Stop Button yang berfungsi untuk menghentikan
sistem pada saat keadaan darurat.

14
Politeknik Negeri Jakarta
3.3.2 Diagram Alir Pengontrol Motor

Gambar 3.5 Diagram Alir Pengontrol Motor

15
Politeknik Negeri Jakarta
Dari diagram alir diatas, dapat diketahui cara kerja dari panel kontrol
motor. Terdapat 2 kondisi pada diagram alir tersebut. Kondisi yang pertama
adalah apabila dua proximity sensor mendeteksi adanya palate maka motor
tidak berputar, sehingga roller conveyor tidak bergerak dan palate tetap
pada posisi. Hal ini bertujuan agar palate tidak mengalami penumpukan
pada conveyor penghubung. Setelah 30 detik, maka sensor akan kembali
mendeteksi keberadaan palate pada conveyor. Kondisi kedua adalah apabila
dua proximity sensor mendeteksi bahwa tidak ada palate di conveyor
tersebut, maka motor akan berputar untuk menggerakan roller conveyor
selama 30 detik dan palate akan berpindah ke bagian awal produksi CU Line
(Outdoor Unit). Setelah 30 detik, sensor akan kembali mendeteksi
keberadaan palate. Sistem akan berhenti bekerja bila mesin dimatikan
(shutdown).
3.3.3 Pengaturan Inverter

Untuk melakukan kontrol pada putaran motor, maka inverter perlu


diatur sesuai dengan parameter yang tersedia pada datasheet. Parameter
yang diatur antara lain:
a. A_01 = berfungsi untuk mengatur sumber frekuensi. Function
code A_01 diatur menjadi 00 (keypad potentiometer), artinya
nilai frekuensi bisa diatur manual dengan keypad potentiometer
tanpa perlu ditentukan terlebih dahulu nilainya.
b. A_04 = berfungsi untuk mengatur frekuensi maksimal. Function
code A_04 diatur menjadi 50Hz karena menyesuaikan dengan
spesifikasi dari motor 3 phase yang memiliki frekuensi 50/60Hz.
c. F_02 = berfungsi untuk mengatur waktu akselerasi motor.
Function code F_02 diatur menjadi 15 detik, untuk mencegah
motor cepat rusak.
d. F_04 = berfungsi untuk mengatur waktu perlambatan motor.
Function code F_03 diatur menjadi 15 detik, untuk mencegah
motor cepat rusak.

16
Politeknik Negeri Jakarta
BAB 4
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang telah
dilaksanakan, maka didapatkan kesimpulan berupa:
1. Mengendalikan putaran motor pada conveyor dapat mempermudah dalam
proses pemindahan palate.
2. Inverter berfungsi untuk mengendalikan putaran motor agar motor tidak
terus menerus berputar sehingga mengalami pemborosan energi listrik dan
motor lebih cepat rusak.
3. Kendala pada proyek yang sedang dikerjakan dapat diatasi dengan
mengendalikan putaran motor.

4.2 Saran
Untuk mengurangi risiko terdapat banyak kendala dalam suatu proyek,
sebaiknya perencanaan proyek sudah diprediksi kendala yang akan dihadapi
sebelum proyek tersebut direalisasikan. Karena selama penulis melaksanakan
Praktik Kerja Lapangan di PT. Panasonic Manufacturing Indonesia banyak
kendala-kendala yang dihadapi dalam proses merealisasikan proyek tersebut.
Selain itu, dari pihak kampus perlu diadakan pengarahan kepada mahasiswa
yang akan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan, sehingga mahasiswa
memilki bekal dalam melakukan kegiatan PKL.

17
Politeknik Negeri Jakarta
DAFTAR PUSTAKA

Sejarah Panasonic Gobel Indonesia. Januari 10, 2019


https://www.panasonic.com/id/corporate/profile/history.html
Hitachi Industrial Equipment Systems Co., Ltd. (2003). SJ100 Series Quick
Reference Guide. Author

18
Politeknik Negeri Jakarta

Anda mungkin juga menyukai