Disusun Oleh
Ichsan Kurniawan 1316010006
i
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
Disusun Oleh
Ichsan Kurniawan 1316010006
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan Praktik Kerja Lapangan ini.
Penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah
satu syarat untuk mencapai gelar Diploma Tiga Politeknik. Penulis menyadari bahwa,
tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada
penyusunan laporan Praktik Kerja Lapangan ini, sangatlah sulit bagi penulis untuk
menyelesaikan laporan Praktik Kerja Lapangan ini. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Nuralam S.T. M.T selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan
waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan penulis dalam penyusunan laporan
Praktik Kerja Lapangan ini;
2. Bapak Asep Arwan Sulaeman selaku pembimbing PKL dan seluruh karyawan
PT. Mecoindo Itron yang telah banyak membantu dalam usaha memperoleh data
yang penulis perlukan;
3. Orang tua dan keluarga penulis yang telah memberikan bantuan dukungan
material dan moral;
4. Sahabat yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan laporan
Praktik Kerja Lapangan ini.
Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga laporan Praktik Kerja Lapangan
ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ...................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL......................................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... iv
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... vi
BAB 4 PENUTUP.......................................................................................................... 35
4.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 35
4.2 Saran ...................................................................................................................... 35
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.4 Flowchart Metode GET dan PUT dalam Web Service ........................... 25
Gambar 3.12 Tools dan Gambar yang Digunakan dalam GUI .................................... 31
Gambar 3.13 Monitoring dan Controling GUI Moxa ioLogik E1212 ......................... 32
Gambar 3.14 Simulasi Modul Moxa ioLogik E1212 Menggunakan GUI ................... 33
vi
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kementerian Perindustrian telah merancang Making Indonesia 4.0 sebagai
sebuah roadmap (peta jalan) yang terintegrasi untuk mengimplementasikan sejumlah
strategi dalam memasuki era industri 4.0. Guna mencapai sasaran tersebut, langkah
kolaboratif ini perlu melibatkan beberapa pemangku kepentingan, mulai dari institusi
pemerintahan, asosiasi dan pelaku industri hingga unsur akademisi. Untuk itu, sektor
industri nasional perlu banyak pembenahan terutama dalam aspek penguasaan
teknologi yang menjadi kunci penentu daya saing di era industri 4.0. Adapun lima
teknologi utama yang menopang pembangunan sistem industri 4.0, yaitu Internet of
Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), Human–Machine Interface (HMI),
teknologi robotik dan sensor serta teknologi 3D Printing.
Implementasi industri 4.0 tidak hanya memiliki potensi luar biasa dalam
merombak aspek industri, bahkan juga mampu mengubah berbagai aspek dalam
kehidupan manusia. Salah satu bentuk penerapan industri 4.0 pada PT. Mecoindo
yang direncanakan adalah digunakannya Moxa ioLogik E1200 Series sebagai
controlling untuk input dan output sistem pada mesin produksi. Moxa E1200 Series
merupakan perangkat Ethernet remote I/O yang artinya perangkat ini dapat
mengendalikan atau mengatur input dan output sistem dengan komunikasi Ethernet
dengan bantuan kabel LAN. Tidak hanya sebatas itu, perangkat ini juga mendukung
penerapan RESTful API yang merupakan implementasi dari Industrial Internet of
Things (IIoT) dalam era industri 4.0 dan pembuatan Graphical User Inteface (GUI)
yang memudahkan operator atau pengguna dalam pekerja untuk mengatur jalannya
sistem pada mesin produksi.
1
Politeknik Negeri Jakarta
2
1.4.2 Kegunaan
Adapun kegunaan dari penulisan PKL ini adalah:
a. Mengetahui tentang perangkat Ethernet Remote IO Moxa Iologic E1212 series
yang menggunakan jaringan LAN sebagai komunikasi antar perangkatnya;
b. Mengetahui tentang instalasi dan wiring untuk perakitan modul Moxa E1212
series;
c. Mengetahui tentang komuikasi TCP/IP atau Ethernet melalui alamat IP
perangkat;
d. Mengetahui dan mengenal RESTtful API (Applictaion Programming
Interface) yang merupakan implementasi dari web service yang
memungkinkan suatu aplikasi atau device saling berinteraksi dan berbagi data
dengan device atau perangkat lainnya dalam sebuah layanan web;
e. Mengenal dan mengetahui penggunaan software Microsoft Visual Studio
dalam pembuatan Graphical User Interface (GUI) dan mengkoneksikan Moxa
ke kemputer.
Moxa ioLogik E1212 Series merupakan perangkat Ethernet Remote IO, yaitu
perangkat yang berfungsi sebagai pengatur (remote) input dan output sistem dengan
komunikasi Ethernet/IP dengan bantuan kabel LAN. Perangkat ini terdiri dari 8
channels DI (Digital Input) dan 8 channels DO (Digital Output) artinya tipe ini
digunakan untuk menampilkan kondisi dari input dan output secara bersamaan pada
indiator sistem (Asep Arwan, 2018).
Spesifikasi dari perangkat ini yaitu sebagai berikut :
Digital Inputs (8 Channels)
Sensor Type:
Wet Contact (NPN or PNP), Dry Contact
I/O Mode: DI or Event Counter
Dry Contact:
On: short to GND
Off: open
Wet Contact (DI to COM):
On: 10 to 30 VDC
Off: 0 to 3 VDC
Digital Output (8 Channels)
4
Politeknik Negeri Jakarta
5
Type: Sink
I/O Mode: DO or Pulse Output
Pulse Output Frequency: 500 Hz
Over-Voltage Protection: 45 VDC
Over-Current Protection: 2.6 A (4 channels @ 650 mA)
Over-Temperature Shutdown: 175°C (typical), 150°C (min.)
Current Rating: 200 mA per channel
Dibawah ini merupakan penampakan Moxa E1212 series dari segala sisi :
Moxa E1212 untuk industri jarak jauh Ethernet I / O ioLogik memiliki dua
port switch Ethernet tertanam yang memungkinkan informasi mengalir ke
perangkat Ethernet lokal lain atau menyambungkan ke ioLogik berikutnya dalam
daisy-chain. Aplikasi seperti otomatisasi pabrik, sistem keamanan dan
pengawasan, dan pemantauan terowongan, dapat menggunakan Ethernet daisy-
chain untuk membangun jaringan multi-drop I/O melalui kabel Ethernet standar.
Banyak pengguna otomasi industri yang akrab dengan konfigurasi multi-drop
yang biasanya digunakan dalam aplikasi fieldbus. Fungsi daisy-chain pada
Ethernet I/O ioLogik E1212 jarak jauh tidak hanya meningkatkan koneksi antara
mesin dan panel, tetapi juga menurunkan biaya untuk membeli switch Ethernet
terpisah, dan pada saat yang sama mengurangi biaya tenaga kerja dan
pemasangan kabel dengan persentase besar. Misalnya, jika fasilitas produksi
mengandung 700 stasiun (20 poin per stasiun), pengurangan biaya kabel dapat
mencapai 15% dari total biaya implementasi.
Untuk perangkat Modbus yang dikendalikan dan terdeteksi oleh alamat tetap,
pengguna perlu menghabiskan banyak waktu untuk meneliti dan memverifikasi
konfigurasi awal. Pengguna harus mencari jaringan setiap perangkat detail,
seperti saluran I/O untuk mengaktifkan alamat awal sistem SCADA atau PLC.
Dengan Moxa ioLogik E1212, pengguna dapat menentukan pengalamatan
Modbus / TCP, menawarkan lebih besar fleksibelitas, dan pengaturannya
mudah. Dari pada mengkhawatirkan perangkat individual, pengguna cukup
konfigurasikan fungsi dan alamatnya serta memetakan sesuai dengan kebutuhan
mereka.
2.2 Ethenet
karena aplikasi yang melakukan pertukaran data bisa ditulis dengan bahasa
pemrograman yang berbeda atau berjalan pada platform yang berbeda.
Metode Metode RESTful dalam sebuah layanan web
GET, menyediakan hanya akses baca pada resource
PUT, digunakan untuk menciptakan resource baru
DELETE, digunakan untuk menghapus resource
POST, digunakan untuk memperbarui resource yang ada atau
membuat resource baru
OPTIONS, digunakan untuk mendapatkan operasi yang disupport
pada resource
Cara kerja RESTful dalam sebuah layanan web
Sebuah client mengirimkan sebuah data atau request melalui HTTP Request dan
kemudian server merespon melalui HTTP Response. Komponen dari http request :
Verb, HTTP method yang digunakan misalnya GET, POST, DELETE, PUT
dll.
Uniform Resource Identifier (URI) untuk mengidentifikasikan lokasi
resource pada server.
HTTP Version, menunjukkan versi dari HTTP yang digunakan, contoh HTTP
v1.1.
Request Header, berisi metadata untuk HTTP Request. Contoh, type
client/browser, format yang didukung oleh client, format dari body pesan,
seting cache dll.
Request Body, konten dari data.
2.3.2 SNMP
Simple Network Management Protocol (SNMP) telah menjadi standar defacto
untuk manajemen jaringan. Karena SNMP memberikan solusi sederhana, dan hanya
membutuhkan sedikit kode. Setiap vendor dapat dengan mudah membangun agen
SNMP untuk produk mereka (Triastana Anang Wibawa, 2017).
Data yang dipertukarkan dalam SNMP adalah value sederhana seperti string
yang mempunyai nomer disebut OID (Object Identifier). OID ini dikelola dalam
database di agent dan biasa disebut MIB (Management Information Base).
menggunakan port HTTP (S) standar. Biner didukung oleh semua implementasi,
sementara hanya Implementasi .NET yang mendukung SOAP.
2.3.4 Modbus
Modbus adalah protokol komunikasi serial yang dipublikasikan oleh Modicon
pada tahun 1979 untuk diaplikasikan ke dalam Programmable Logic
Controllers (PLC). Modbus menjadi standar protokol yang umum digunakan untuk
menghubungkan peralatan elektronik industri alasannya adalah :
Modbus dipublikasikan secara terbuka dan bebas royalty
Mudah digunakan dan dipelihara
Memindahkan data bit atau word tanpa terlalu banyak membatasi vendor
Modbus mampu menghubungkan 247 peralatan ( slave ) dalam satu jaringan
atau master, misalnya sebuah sistem yang melakukan pengukuran suhu dan
kelembapan dan mengirimkan hasilnya ke sebuah computer (Aradea, 2015).
Modbus sering digunakan untuk menghubungkan komputer pemantau
dengan Remote Terminal Unit (RTU) pada sistem Supervisory Control and Data
Acquisition (SCADA).
Beberapa variasi Modbus, antara lain:
Modbus RTU - Merupakan varian Modbus yang ringkas dan digunakan pada
komunikasi serial. Format RTU dilengkapi dengan mekanisme Cyclic
Redundancy Error (CRC) untuk memastikan keandalan data. Modbus RTU
merupakan implementasi protokol Modbus yang paling umum digunakan.
Setiap frame data dipisahkan dengan periode idle (silent).
Modbus ASCII - Digunakan pada komunikasi serial dengan memanfaatkan
karakter ASCII. Format ASCII menggunakan mekanisme Longitudinal
Redundancy Check (LRC). Setiap frame data Modbus ASCII diawali dengan
titik dua (":") dan baris baru yang mengikuti (CR/LF).
Modbus TCP/IP atau Modbus TCP - Merupakan varian Modbus yang
digunakan pada jaringan TCP/IP.
2.3.4.1 Modbus TCP/IP
TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah
standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-
menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet
(Kozierok, 2005). Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang
protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite).
Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-
an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan
jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan
sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme
transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja.
Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai
alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk
dapat saling berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat
routable yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem
berbeda (seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan
yang heterogen. Macam-macam protokol yang berjalan di atas TCP/IP, skema
pengalamatan, dan konsep TCP/IP didefinisikan dalam dokumen yang disebut
sebagai Request for Comments (RFC) yang dikeluarkan oleh IETF.
TCP/IP pun mempunyai beberapa layer, layer-layer itu adalah :
IP (internet protocol) yang berperan dalam pentransmisian paket data dari node ke
node. IP mendahului setiap paket data berdasarkan 4 byte (untuk versi IPv4) alamat
tujuan (nomor IP). Internet authorities menciptakan range angka untuk organisasi
yang berbeda. Organisasi menciptakan grup dengan nomornya untuk departemen. IP
bekerja pada mesin gateaway yang memindahkan data dari departemen ke organisasi
kemudian ke region dan kemudian ke seluruh dunia.
2.4 Postman
Postman adalah sebuah aplikasi atau ekstensi pada browser (Chrome) yang
memiliki fungsi sebagai REST Client atau untuk melakukan uji coba pada REST API
yang telah dibuat. Fungsi utama postman ini adalah sebagai GUI API Caller namun
sekarang postman juga menyadiakan fitur lain yaitu Sharing Collection API for
Documentation (free), Testing API (free), Realtime Collaboration Team (paid),
Monitoring API (paid), Integration (paid).
Postman mengenalkan sebuah fitur yang disebut dengan workspace, yaitu
sebuah fitur pengembangan yang mana dapat memudahkan sekelompok orang
bekerja sama membangun dan menguji antarmuka pemrograman aplikasi. Dalam
Postman, pengembang dapat membangun API secara mandiri di workspace personal,
serta dapat berkolaborasi dengan banyak pengembang lain melalui Team workspace.
Secara spesifik, Postman mengenalkan fitur workspace ini agar para pengembang,
dalam kelompok maupun individu, dapat mengelola dengan lebih mudah dan lebih
cepat proyek pengembangan antarmuka pemrograman aplikasi. Melalui fitur
workspace dari Postman ini, para pengembang dapat mengumpulkan sumber daya
pengembangan API dan juga anggota tim yang relevan dalam sebuah workspace
tertentu. Fitur workspace dari Postman ini ini juga memungkinkan para pengembang
untuk melakukan sinkronisasi dan berbagi berbagai macam hal dalam proyek
pengembangan antarmuka pemrograman aplikasi, tanpa perlu sebuah template
pengembangan.
Microsoft Visual Studio merupakan sebuah perangkat lunak lengkap (suite) yang
dapat digunakan untuk melakukan pengembangan aplikasi, baik itu aplikasi bisnis,
aplikasi personal, ataupun komponen aplikasinya, dalam bentuk aplikasi console,
19
Politeknik Negeri Jakarta
20
sekaligus membaca status Digital Input (E1210) dan menulis dan membaca status
Digital Output (E1211) menggunakan jaringan internet melalui Web Service
(RESTful API) menggunakan software ekstensi dari Google Chrome yaitu Postman
sebagai implementasi dari penggunaan Moxa dalam penerapan Indsutrial Internet of
Things (IIoT). Hari kesembilan, Kamis 2 agustus 2018, penulis melakukan
penginstalan software Microsoft Visual Studio dam mempelajari tools-tools pada
software sekaligus mempelajari bahasa pemrograman C# untuk pembuatan
Graphical User Inteface (GUI) nantinya. Hari kesepuluh, jumat 3 agustus 2018,
penulis mulai menulis program koneksi dan membaca status Digital Input Moxa
series E1210 dengan Personal Computer melalui Console Applicaton pada Visual
Studio. Hari kesebelas dan hari kedua belas, senin-selasa 6 – 7 agustus 2018, penulis
menulis program koneksi, membaca status, menulis dan mengatur status Digital
Ouput Moxa series E1211 dengan Personal Computer melalui Console Applicaton
pada Visual Studio.
Hari ketiga belas, rabu 8 agustus 2018, penulis diberikan sebuah modul baru
yaitu modul Advantech USB-4761 series, dan melakukan penginstalan driver dan
softwarenya pada komputer, mempelajari manual books dan datasheet sekaligus
melakukan instalasi dan wiring modul. Hari keempat belas, kamis 9 agustus 2018,
penulis melakukan konfigurasi setingan dan tools tools modul Advantech pada
Navigator Setting USB, menulis program koneksi dengan komputer sekaligus untuk
membaca status digital input output dan menulis status digital output pada USB
menggunakan software Microsoft Visual Studio, dan menggunakan LabVIEW
membuat suatu Human Menchine Interface (HMI) sederhana untuk melakukan
pengontrolan dan monitoring status digital input dan output modul Advantech USB-
4761. Hari kelima belas, jumat 10 agustus 2018, penulis melanjutkan kegiatan
kegiatan pada hari sebelumnya sekaligus penyelesaian seluruh konfigurasi, program
koneksi memabaca status input dan output melalui komputer, dan pembuatan HMI
modul melalui Navigator Setting USB, software Visual Studio dan LabVIEW.
Hari keenam belas, senin 13 agustus 2018, penulis melanjutkan penulisan
program pada Moxa E1210 Digital Input dan E1211 Digital Output. Hari ketujuh
belas, selasa 14 agustus 2018 memulai melakukan pembuatan GUI melalui Windows
Form Application pada Visual Studio. Hari kedelapan belas, rabu 15 agustus 2018
melanjutkan pembuatan GUI untuk membaca dan monitoring status input Moxa
series E1210 dan GUI untuk membaca dan menulis atau controling status output
Moxa series E1211 dan finishing GUI untuk Moxa series E1210 dan E1211. Hari
kesembilan belas, kamis 16 agustus 2018, setelah selesai dalam pembuatan GUI
untuk Moxa series E1210 dan E1211, penulis kembali diberikan modul Moxa series
E1212 Digital Input dan Ouput, mempelajari manual books dan datasheet,
melakukan penginstalan driver dan software Moxa E1212, menghubungkan dan
mengkoneksikan dengan komputer melalui Web Console Iosearch, sekaligus
mengkoneksikan dan membaca status input dan output Moxa menggunakan jaringan
internet sebagai komunikasinya melalui Web Service (RESTful API) menggunakan
software ekstensi dari Google Chrome yaitu Postman sebagai implementasi dari
penggunaan Moxa dalam Indsutrial Internet of Things (IIoT). Hari kedua puluh,
jumat 17 agustus 2018, penulis mengerjakan laporan PKL. Hari kedua puluh satu,
senin 20 agustus 2018, penulis melakukan penulisan program koneksi membaca dan
menulis status digial input dan output Moxa E1212 melalui Console Applcation pada
Visual Studio. Hari kedua puluh dua, selasa 21 agustus 2018, menyusun presentasi
TestTool untuk Modul Moxa E1210 Digital Input dan Moxa E1211 Digital Output.
Hari kedua puluh tiga, rabu 22 agustus 2018, penulis mengerjakan laporan PKL. Hari
kedua puluh empat, kamis 23 agustus 2018, penulis melakukan instalasi dan wiring
Modul Moxa E1212 Digital Input Output sekaligus melakukan pembuatan GUI
untuk monitoring dan controling status DI DO Moxa dan menulis programnya pada
Windows Form Application Visual Studio. Hari kedua puluh lima, jumat 24 agustus
2018, finishing pembuatan GUI untuk Moxa E1212 dan menyusun presentasi
TestTool Modul Moxa E1212 Digital Input dan Output. Hari kedua puluh enam,
senin 27 agustus 2018, penulis mempresentasikan TestTool modul Moxa E1210
Digital Input, E1211 Digital Output dan E1212 Digital Input Output didepan bapak
Asep Arwan Sulaeman dari divisi Teknik PT Mecoindo dan sekaligus pembimbing
PKL penulis diperusahaan, bapak Hermawan Novianto selaku Manufacturing
Engineering Manager PT Mecoindo, bapak Wardoyo selaku Supervisor MBS PT
Mecoindo dan bapak LH Gatot Sutrisno selaku HRD perusahaan. Hari kedua puluh
tujuh, selasa 28 agustus 2018, penulis melanjutkan mengerjakan laporan dan
melakukan perpisahan kepada seluruh karyawan PT Mecoindo Itron Indonesia.
Gambar 3.4 Flowchart Metode GET dan PUT dalam Web Service
(sumber : www.moxa.com)
3. Kirim file JSON: Moxa ioLogik E1212 mengirim tanggapan ke server dalam
format JSON.
4. Parse JSON file: Konten diuraikan dan disimpan oleh server.
Index menyatakan nomor tiap input dan ouput yaitu 0 – 8, karena modul Moxa
ini memiliki 8 pin input dan 8 pin output. Mode berarti menampilkan apakah pin
difungsikan sebagai counter atau mode digital. Sedangkan status menampilkan
keadaan kondisi pin yang sedang aktif, jika dalam mode counter status akan
menampilkan start atau stop, jika dalam mode digital akan menampilkan 1 (high)
atau 0 (low).
3.3.1.2 Menggunakan RESTful API melalui Postman
Sebagai alternatif, Moxa ioLogik E1212 menyediakan solusi lain yang lebih
mudah untuk menjalankan RESTful API. Postman adalah suatu aplikasi yang
membantu pengguna membuat, menguji, dan mendokumentasikan API. Dalam
contoh yang digambarkan di bawah ini, Postman berfungsi sebagai master dan
ioLogik E1200 adalah sebagai slave.
Seperti halnya dengan menggunkan web service, dalam postman ini menerapkan
metode GET dan PUT data dari, dan mengubah data di ioLogik E1212. Untuk
memulai koneksi Moxa dan Postman klik ikon, “new” pada halaman depan postman
untuk membuat membuat request rest client yang akan dikirim ke modul. Langkah –
langkahnya sebagai berikut :
1. Langkah ke-1
Cek tipe data yang sesuai dengan koneksinya ke modul ( misal : DO, relay
atau RTD). Disini kita menggunakan DI dan DO karena Moxa E1212 adalah
modul dengan jenis port yang terdapat digital input sekaligus digital output di
dalamnya.
2. Langkah ke-2
Buka Postman, gunakan tab pada bagian atas untuk membuat “GET
example” dan “ PUT example ”.
3. Langkah ke-3
Pilih metode GET pada tab “ GET example “ dan pilih metode PUT untuk
tab “ PUT example “. Lalu ketikkan url dengan format :
(alamatIP)/api/slot/0/io/di untuk digital input dan (alamatIP)/api/slot/0/io/do
untuk digital output. Untuk Moxa jenis ini harus bergantian, karena jenisnya
merupakan digital input dan digital output.
4. Langkah ke-4
Klik Headers pada menu bar lalu isi konten berikut :
Content-Type : application/json
Accept : vdn.dac.v1
Catatan : Ketika menuliskan perintah ( misal pada headers) perhatikan bentuk
hurufnya karena sensitif akan hal tersebut.
5. Langkah ke-5
Masukkan request url seperti alamat IP, tipe data dan API map. Lalu ,klik
tombol “send”. Selanjutnya akan terlihat status code, respon time dan hasilnya.
Isi dari status code adalah keadaan dari input atau output modul Moxa, apakah
dia on atau off.
Keterangan :
doIndex dan doIndex menyatakan nomor tiap input dan ouput yaitu 0 – 8,
karena modul Moxa ini memiliki 8 pin input dan 8 pin output.
diMode atau doMode menyatakan mode yang digunakan. Jika tertera
angka 0 berarti dalam mode DI (Digital Input) dan DO (Digital Output )
dan jika angka 1 berarti dalam mode counter.
doStatus menyatakan High atau aktif jika menyatakan “1” dan Low atau
tidak aktif ( off ) jika menyatakan “0”
6. Langkah ke-6
Untuk menggunakan metode PUT, pertama atur tag “Body” dan pilih “raw”
untuk mengedit kontennya. Format hasilnya akan sama dengan GET.
Catatan : Kita harus menjalankan GET terlebih dahulu sebelum menjalankan
PUT. Dalam metode PUT ini bisa mengatur atau menugubah keluaran pada DO
(Digital Output) apakah dia HIGH atau LOW dengan cara mengubah dostatus
nya yang tadi 0 menjadi 1 atau sebaliknya. Tetapi kita tidak bisa mengubah
status pada DI (Digital Input) karena DI status hanya akan berubah jika
diberikan interup pada pada modul dengan cara menekan tombol button pada
modul misalnya yang terhubung langsung ke digital input Moxa.
7. Langkah ke- 7
Klik “send”, maka akan terlihat status code, respon waktu dan hasilnya.
Jika koneksi berhasil maka status akan menampilkan “200 Ok” dan Moxa
sudah terkoneksi dengan postman. Disini kita bisa mengirimkan perintah
seperti mengatur keluaran pada digital ouput, maka modul Moxa ioLogik
E1212 akan merespon server dan akan melakukan perintah seperti yang
diperintahkan oleh server.
Pada pembuatan GUI ini tools dan gambar-gambar di atas nantinya akan
diprogram dalam Visual Studio IDE ditulis dengan bahasa pemrograman C# (C
Sharp) untuk membuat GUI bisa berjalan secara Real-Time dan bisa berkomunikasi
dengan perangkat Moxa ioLogik E1212. Dibawah ini merupakan tampilan dari
antarmuka (interface) untuk Moxa ioLogik E1212 sebagai monitoring dan
controlling digital input dan output.
Gambar 3.13 Monitoring dan Controling GUI Moxa ioLogik E1212 Series
(Sumber: Koleksi Pribadi)
3. Langkah ke-3
Masukan IP Address dari perangkat Moxa ioLogik E1212 beserta port dan
password pada TextBox yang telah disediakan dalam GUI. Pada perangkat
ini IP Address, port dan password yang digunakan adalah sebagai berikut:
IP Address : 192.168.
Port : 502
Password : (kosong)
Untuk pengaturan IP Address, port dan password pada perangkat bisa
diubah dengan menggunakan ioSearch ™ aplikasi bawaan dari moxa yang
membantu pengguna menemukan perangkat ioLogik E1212 di jaringan
lokal.
4. Langkah ke-4
Pastikan IP Address, port dan password yang dimasukan benar. Setelah itu
tekan tombol “Connect” pada GUI untuk memulai koneksi antara perangkat
dengan GUI.
Cara Kerja:
Setelah perangkat berhasil terhubung dengan GUI, 8 buah lampu indikator yang
berada di sebelah kiri dalam GUI berfungsi untuk menampilkan status digital input
(DI )yang sedang aktif. Indikator ini dihubungkan dengan digital input pada Moxa
ioLogik E1212 yang terhubung langsung dengan tombol switch pada modul.
Indikator akan berubah atau diperbarui secara berkala dan real-time apabila adanya
interupsi dari digital input. Dalam simulasi ini interupsi yang diberikan ialah berasal
dari 8 buah switch dari modul. Apabila salah satu switch ditekan, maka GUI akan
langsung menampilkan pin yang aktif sesuai dengan nomor switch yang ditekan.
Selanjutnya 8 buah tombol indikator sebelah kanan dalam GUI berfungsi untuk
mengubah, mengatur dan atau mengeset setiap pin pada digital output (DO) Moxa
ioLogik E1212. Indikatornya pada modul adalah 8 buah LED. Jika salah satu tombol
ditekan dalam GUI, maka tombol yang ditekan akan berubah warnanya menjadi biru
pada GUI yang menandakan pin pada digital output yang ditekan aktif, dan LED
pada modul akan menyala. 8 buah checkbox pada GUI berfungsi untuk mengubah,
mengatur dan atau mengeset pin digital output dalam jumlah banyak. Jika pada
tombol hanya bisa mengaktifkan satu pin digital output dalam satu waktu, namun
pada checkbox bisa mengaktifkan lebih dari satu pin atau bahkan semua pin pada
digital output perangkat dalam satu waktu. Caranya dengan mencentang pin pin
mana yang mau diaktifkan atau semua pin dengan mencentang “check all” kemudian
tekan tombol “START”. Maka GUI akan mengeksekusi perintah dan meneruskannya
pada Moxa dan modul.
4.2 Saran
Adapun sarannya ialah :
a. Pemberian tugas kepada peserta praktik kerja lapangan lebih dispesifikan agar
tidak rancu atau salah tanggap akan tugas yang diberikan karena kurangnya
pemahaman dari peserta.
b. Waktu yang diberikan untuk melaksanakan PKL harus lebih banyak agar
mahasiswa lebih memiki banyak pengalaman dan wawasan selama menjalankan
PKL.
c. Kegiatan PKL yang dilakukan mahasiswa/i dapat berjalan lebih baik dan lancar,
hendaknya setiap program studi diharapkan dapat melakukan penyuluhan
maupun bimbingan mengenai materi-materi penunjang kegiatan PKL.
35
Politeknik Negeri Jakarta
DAFTAR PUSTAKA
Moxa Americas, Inc. (2016). Moxa Tech Note EtherNetIP Activation Process for the
ioLogik E1200. California. Author
Moxa Americas, Inc. (March 2018) Moxa CLI Configuration Tool User’s Manual
(Edition 1.0). California: Author
Moxa Americas, Inc. (Feburary 2009) ioLogik MXIO.NET Library User Manual.
(First Edition.). California: Author
Moxa Technical Support Team. (2017). Using a RESTful API to Connect to Remote
I/Os. California: Author
Moxa Americas, inc. (April 2018). ioLogik E1200 Series User’s. (Manual Edition
15.3). California: Author
Moxa Americas, Inc. (December 2016). ioLogik E1200 Series Quick Installation
Guide. (Edition 6.0). California: Author
36
Politeknik Negeri Jakarta
LAMPIRAN
L-1 Surat Tanda Bukti Keterangan PKL
L-2 Logbook
L-3 Gambaran Umum Perusahaan
Sejarah Perusahaan PT Mecoindo
PT. Mecoindo (Metering Company Indonesia) berdiri pada tanggal 19 Januari
1984 dengan Akte Notaris James Raharjo, S.H., No. 118. PT Mecoindo adalah
perusahaan perakit Meteran Listrik (kWh Meter) dan Meteran Air (Water Meter)
yang berlokasi pertama di Cilandak Industrial Park 109 Jakarta Selatan yang
didirikan oleh Schlumberger Group bersama perusahaan lokal Berca Group dan
merakit kWh Meter dan Meteran Air. Sejak keluarnya keputusan dari ketua BKPM
No.198/T/Industri/1990 perihal pemberian izin usaha industri dan menimbang surat
pemberitahuan tentang persetujuan Presiden, No.21/1/P/1981 tanggal 20 Juli 1981
tanggal 20 Juli 1981 yang diubah terakhir dengan persetujuan No. 48/II/PMA/1988
tanggal 03 Okober 1993, maka PT. Mecoindo bidang usahanya sebagai perusahaan
yang bergerak dalam bidang industri manufaktur yang membuat alat ukur berupa
meteran listrik (kWh Meter) dan meteran air (Water Meter) dengan instrument (spare
part) yang didapat dari supplier dan juga berupaya membuat sendiri spare part yang
dibutuhkan. Untuk mendukung perkembangan dan perluasannya maka pada tahun
1998, PT Mecoindo sesuai Perda dari Gubernur DKI Jakarta, pindah ke kawasan
East Jakarta Industrial Park (EJIP) Plot 6B-2 Lemah Abang Cikarang Bekasi, Jawa
Barat pada lahan seluas 2,5 hektar dengan kapasitas produksi awal 1 juta unit meter
listrik/tahun.
Di tahun 2001 kepemilikan saham Schlumberger diganti oleh Actaris sebagai
pemegang saham asing, sedangkan untuk pemegang saham dalam negeri tetap oleh
Berca Group. Pada tahun yang sama PT Mecoindo kembali melakukan ekspansi
dengan meresmikan pabrik meter air dengan kapasitas awal 500.000 unit/tahun
dengan merek Actaris. Tahun 2007 kepemilikan saham Actaris digantikan oleh Itron,
Inc. dan menjadi perusahaan Joint Venture dengan Berca group. Itron adalah
perusahaan penyedia teknologi dan solusi terkemuka yang berkantor pusat di Liberty
Lake, Sponake, Washington, Amerika Serikat. Efektif pada 20 April 2009, Itron
mencangkan penggunaan satu logo, yaitu Itron, menggantikan logo atau merek
(brand) Actaris, di semua produk yang dibuat oleh PT Mecoindo dan pabrik Itron
lainnya di luar negeri. Perubahan logo atau merek dari Actaris ke Itron ini dilakukan
secara bertahap tanpa mengubah desain keseluruhan meter listrik.
Perubahan Saham PT. Mecoindo – Itron
Sumber: HRD PT. Mecoindo-Itron
Dalam memasarkan hasil produknya, PT Mecoindo mengadakan kerja sama
dengan pihak-pihak swasta dan instansi pemerintah yaitu Perusahaan Listrik Negara
(PLN) dan Perusahaan Air Minum Indonesia (PAM). Dengan manajemen
pengelolaan dan operasional oleh 100% tenaga kerja Indonesia, PT Mecoindo – Itron
Indonesia memiliki kapasitas produksi 5 juta meter listrik/tahun dan 3 juta meter
air/tahun dengan rata-rata pengiriman 2,5 juta meter listrik untuk memenuhi
kebutuhan PT. PLN (Persero) di Indonesia dan pasar ekspor di seluruh dunia. PT
Mecoindo menyediakan solusi terbaik untuk Management Data Meter dan aplikasi
perangkat lunak yang komprehensif dengan pengalaman terbaik dibidang matering &
sistem yang didukung penuh R&D (Litbang) group Itron Inc, PT. Mecoindo
menjamin penuh kualitas dari meter listrik yang di produksi sesuai dengan kebutuhan
PT. PLN (Persero) di masa yang akan datang. PT Mecoindo memiliki komitmen
penuh terhadap konsep manufaktur yang ramah lingkungan dengan pemakaian
sumber daya yang efisien dan pencegahan terhadap kerusakan lingkungan yang
disebabkan aktifitas produksi serta memberikan prioritas utama kepada keselamatan
kerja dan kesehatan.
Logo Itron
MISI
Itron adalah perusahaan teknologi dan jasa berkelas dunia yang berdedikasi
dalam pemanfaatan sumber daya energi dan air.
Struktur Organisasi Perusahaan
L-4 Dokumentasi