p-issn : 2088-2114
Vol. 9, no.2, Desember 2017, hlm. 66-77
e-issn : 2477-2542
http://jurnal.unsur.ac.id/mjinformatika
Abstrak
Saat ini Arduino sangat popular di seluruh dunia. Banyak pemula yang belajar mengenal robotika dan
elektronika melalui Arduino karena mudah dipelajari. Tapi tidak hanya pemula, para professional pun ikut senang
mengembangkan elektronik menggunakan Arduino. Berkembangnya teknologi saat ini yang semakin canggih, sejalan
dengan kemajuan zaman maka penggunaan teknologi semakin meningkat. Salah satunya perangkat kontroler yaitu
mikrokontroler, Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah chip. Di dalamnya terkandung
sebuah inti prosesor, memori, dan perlengkapan input output. Mikrokontroler merupakan komputer didalam chip yang
digunakan untuk mengontrol peralatan elektronik.
Inkubator adalah alat yang dipanasi dengan aliran listrik pada suhu tertentu yang dipakai untuk mengerami
telur, mikroba dan menghangatkan bayi yang lahir prematur. Dalam inkubator tersebut terdapat lampu yang di pakai
untuk menghangatkan telur sehingga telur dapat menetas dengan kualitas baik dan hanya lampu pijar.
Perancangan inkubator ini menggunakan aplikasi IDE yaitu software yang di gunakan untuk menulis program
Arduino di computer yang di komplikasikan menjadi bahasa mesin untuk merancang materi yang ada. Untuk penulis
pengembangan aplikasi menggunakan pengembangan lengkungan metode propotyping terdiri dari 5 (lima) tahap,
Komunikasi, rencana cepat, desain cepat Modeling, komunikasi prototipe, pengiriman pengembangan dan umpan balik.
Sebagai hasil dari penelitian ini dalam bentuk perancangan inkubator penetasan telur ayam bagi peternak.
66
Finsa Nurpandi dan Alit Puji Sanjaya,
Inkubator Penetasan Telur Ayam Berbasis Arduino
digabungkan dengan sensor gerak dan notifikasi berbasis terdiri dari Use Case Diagram, Sequence Diagram dan
Arduino. Sehingga pada saat telur telah menetas atau Class Diagram.
lampu pijar mati dan sensor output berupa suhu yang ada d. Constrcuctions of Prototype
di inkubator di deteksi oleh sensor akan di tampilkan oleh Pembuatan perancangan prototype, prototype yang
serial monitor Arduino melalui layar LCD dengan dibuat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna seperti
mengukur suhu dari -50 derajat sampai 150 derajat, maka apa yang sudah di analisis dan dikomunikaskan dengan
sensor gerak akan mendeteksi telur yang sudah menetas, pengguna (peternak) dengan melakukan perancangan
mendeteksi lampu mati dan mengukur suhu rendah atau perangkat keras sesuai kebutuhannya.
tinnginya akan dikirimkan notifikasi ke peternak
menggunakan notifikasi Arduino. Setting program e. Deployment Delivery & Feedback
dengan menggunakan software Arduino versi 1.6.10 yang Tahapan dimana sistem diuji coba oleh pengguna
akan di realisasikan ke hardware Arduino. (peternak). Kemudian dilakukan evaluasi kekurangan –
kekurangan dari kebutuhan pengguna, kemudian kembali
2. Metode Pengembangan Sistem mendengarkan keluhan dari pengguna.
67
MJI Vol.9, No.2, Desember 2017, hlm. 66-77
68
Finsa Nurpandi dan Alit Puji Sanjaya,
Inkubator Penetasan Telur Ayam Berbasis Arduino
ayam yang telah menetas yang mengakibatkan yang dibangun. Adapun kebutuhan non-fungsional untuk
penumpukan ayam di inkubator. Dan biasanya peternak menjalankan perancangan ini dilakukan untuk
menggunakan inkubator dengan harga yang relatif mahal mengetahui spesifikasi kebutuhan sistem yang meliputi
dengan spesifikasi inkubator hanya lampu pijar dan alas kebutuhan perangkat keras untuk pembuatan sistem.
inkubator saja yang mengakibatkan peternak di Cipanas
mengurangi biaya modal ternak telur ayam serta tidak 4.3 Kebutuhan Perangkat Keras
mendapatkan informasi yang terdapat di inkubator
tersebut. d. Prosesor : Intel Core 2 Duo
Maka dari itu, untuk menyelesaikan masalah tersebut e. Hardisk : 80GB
dirancang sebuah inkubator dengan memanfaatkan alat f. Memori RAM : 1GB
mikrokontroler. Dimana alat mikrokontroler akan g. Monitor
digabungkan dengan sensor gerak dan notifikasi berbasis h. Mouse & Keyboard
Arduino. Sehingga pada saat telur telah menetas atau
lampu pijar mati dan sensor output berupa suhu yang ada Selain itu diperlukan juga sebuah perangkat keras
di inkubator di deteksi oleh sensor akan ditampilkan oleh yang berbasis Arduino untuk dapat mengendalikan
serial monitor Arduino melalui layar LCD dengan perancangan incubator penetasan telur ayam yang telah
mengukur suhu dari -50 derajat sampai 150 derajat, maka dirancang menggunakan microcontroller. diperlukan alat
sensor gerak akan mendeteksi telur yang sudah menetas, dan bahan yang digunakan berupa hardware, yaitu
mendeteksi lampu mati dan mengukur suhu rendah atau sebagai berikut:
tinnginya akan dikirimkan notifikasi ke peternak a. Microcontroller Arduino Uno
menggunakan notifikasi berbasis Arduino b. LED
c. Buzzer (Suara)
d. Sensor Suhu
4.2 Analisis Kebutuhan Sistem e. Sensor Gerak
f. LCD
Analisis kebutuhan sistem adalah menentukan dan g. USB Arduino
mengungkapkan kebutuhan sistem. Analisis kebutuhan h. Driver Arduino IC L298N
mempunyai dua bagian yaitu kebutuhan fungsional dan
kebutuhan non-funsional. i. Modul Suhu ardiuno
4.2.1 Kebutuhan Fungsional
Perangkat keras yang dirancang harus memiliki fungsi 4.4 Kebutuhan Perangkat Lunak
utama yang menjadi solusi dari permasalahan yang ada Perangkat lunak yang digunakan untuk membuat
pada sistem sebelumnya. Pada analisis kebutuhan perancangan mikrokontroler inkubator penetasan telur
fungsional mendefinisikan fungsi utama perangkat ayam berbasis Arduino adalah Software IDE (Integrated
Adapun kebutuhan fungsional yang dilakukan oleh sistem Developtment Enviroenment).
dalam penelitian ini yaitu: Software IDE (Integrated Developtment
a. Perangkat keras arduino dapat memberikan Enviroenment) merupakan Software yang di gunakan
informasi mengenai penetasan telur kepada untuk menulis program Arduino di komputer yang di
peternak menghubungkan antara Arduino komplikasikan menjadi bahasa mesin, melakukan debug
sensor gerak dengan buzzer yang dan mengupload sketch (yang sudah jadi bahasa mesin)
mengeluarkan alarm berbentuk suara. ke Arduino. Sofware ini telah disiapkan oleh arduino bagi
b. Perangkat keras Arduino sensor suhu dapat para perancang untuk melakukan berbagai proses yang
memberikan informasi mengenai suhu pada berkaitan dengan pemrograman arduino. Software ini
inkubator sehingga peternak dapat tersedia secara gratis dan bisa didapatkan secara langsung
mengetahui keadaan suhu pada incubator pada halaman resmi arduino.
penetasan telur ayam tersebut. Perangkat
keras suhu mengirimkan deteksi suhu yang 4.5 Perancangan Hardware
akan ditampilkan keadaan suhu tersebut pada
Perancangan hardware pada penelitian ini adalah
LCD yang terdapat pada sebuah rangkaian
membuat skema rangkaian komponen kelistrikan pada
perangkat keras arduino.
incubator penetasan telur ayam yang dibuat untuk
c. Perangkat keras sensor gerak mengirimkan
memberikan kemudahan bagi peternak pada perangkat
deteksi gerakan yang terdapat pada inkubator
keras yang akan dibuat. Pada tahap ini pembuatan skema
yang kemudian akan ditampilkan pada LCD
dibuat dengan menggaunakan Visio yang dapat dilihat
yang terdapat pada sebuah rangkaian
pada gambar berikut:
perangkat keras arduino.
Untuk menjalankan perancangan ini dibutuhkan 4.5.1 Sensor Gerak
perangkat keras pendukung non fungsional untuk
Perancangan Mikrokontroler Inkubator Penetasan Telur
Ayam Berbasis Arduino.
4.2.2 Kebutuhan Non Fungsional
Analisis kebutuhan nonfungsional menggambarkan
kebutuhan yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi
69
MJI Vol.9, No.2, Desember 2017, hlm. 66-77
Gambar 7 Buzzer
Gambar 7 tersebut merupakan rancangan Buzzer atau
bunyi pada rancangan inkubator penetasan telur ayam
70
Finsa Nurpandi dan Alit Puji Sanjaya,
Inkubator Penetasan Telur Ayam Berbasis Arduino
71
MJI Vol.9, No.2, Desember 2017, hlm. 66-77
72
Finsa Nurpandi dan Alit Puji Sanjaya,
Inkubator Penetasan Telur Ayam Berbasis Arduino
73
MJI Vol.9, No.2, Desember 2017, hlm. 66-77
6. Pengujian
Tahapan pengujian sistem bertujuan untuk
memastikan bahwa hasil pembangunan software dan
perancangan hardware sesuai dengan kebutuhan yang
telah didefinisikan dan dianalisa sebelumnya. Pada
pengujian perangkat perancangan inkubator penetasan
telur ayam ini metode yang digunakan adalah metode
pengujian Black Box.
Gambar 21 Implementasi Buzzer Pengujian Black Box lebih ditujukan kepada
fungsional dari program yang telah dibuat, tanpa harus
Rancangan Buzzer atau bunyi pada rancangan mengetahui bagaimana proses yang berjalan didalam
inkubator penetasan telur ayam yang berfunsi apabila program tersebut, namun yang diuji lebih melihat kepada
sensor gerak mendetaksi gerakan kemudian Buzzer ini output yang terjadi setelah diberikan input kepada
akan merespon dan mengeluarkan bunyi berbentuk alarm program.
pada peternak yang memberitahukan bahwa adnya telur Metode black box menitik beratkan pada keperluan
yang telah menetas pada inkubator tersebut. Buzzer fungsional dari perangkat lunak. Berikut kategori
memiliki dua aliran listrik yang duhubungkan pada kesalahan yang dimungkinkan ditemukan oleh metode
Arduino uno yaitu pada aliran listrik min (-) dihubungkan ini:
pada pin GND sedangkan aliran listrik plus (+) j. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang;
dihubungkan pada pin -9 yang berfungsi membaca k. Kesalahan antarmuka;
perintah dari Arduino. l. Kesalahan dalam struktur data atau akses
database;
m. Kesalahan performa;
n. Kesalahan inisialisasi.
74
Finsa Nurpandi dan Alit Puji Sanjaya,
Inkubator Penetasan Telur Ayam Berbasis Arduino
75
MJI Vol.9, No.2, Desember 2017, hlm. 66-77
1. Buzzer / Sesuai
a) Pada saat
Suara
Arduino 6.6 Pengujian Jarak Sensor Gerak
inkubator
penetasan telur Tabel 9 Pengujian Jarak Sensor Gerak
ayam No Jarak Pengujian Hasil
dinyalakan 1 < 1 Meter Arduino Sensor gerak
maka buzzer berjalan dengan baik
akan 2 < 3 Meter Arduino Sensor gerak
mengeluarkan berjalan dengan baik
suara. 3 < 6 Meter Arduino Sensor gerak
berjalan dengan baik
b) Pada saat sensor 4 >7 Meter Arduino Sensor gerak tidak
gerak berfungsi
mendeteksi
gerakan maka
buzzer akan
mengeluarkan 7. Simpulan dan Saran
suara atau 7.1 Simpulan
alarm.
Berdasarkan hasil penelitian, perancangan dan
c) Apabila Suhu implementasi yang dilakukan, dapat diambil beberapa
inkubator kesimpulan, antara lain:
melebihi nilai a. Telah selesai dibuat Perancangan Mikrokontroler
maksimal 39℃ Inkubator Penetasan Telur Ayam Berbasis
maka buzzer Arduino.
akan b. Perancangan inkubator ini dapat memudahkan
mengeluarkan peternak dalam mengelola peternakan penetasan
suara. telur ayam.
c. Sensor Suhu dan Sensor Gerak akan berhubungan
dengan output buzzer dan LCD.
6.5 Pengujian LCD d. Perancangan inkubator ini membuat peternak lebih
mudah dan cepat mendapatkan informasi
Tabel 8 Pengujian LCD penetasan telur ayam.
No Skenario Hasil Yang Kesesuaian e. Perancangan inkubator penetasan telur ayam ini
Pengujian Diharapkan membuat peternak lebih mudah dan cepat
mendapatkan informasi suhu inkubator.
1 LCD Sesuai
a) Apabila Arduino
dinyalakan maka
7.2 Saran
LCD akan
menampilkan Pada penelitian Tugas Akhir ini terdapat beberapa
teks bahwa saran untuk meningkatkan kinerja dari hasil Perancangan
inkubator Inkubator Penetasan Telur Ayam Berbasis Arduino yang
penetasan telur telah diselesaikan.
ayam menyala. a. Dilakukan pengembangan dari segi fungsi agar
pengguna dapat lebih nyaman dalam
b) Apabila sensor
mengoperasikan Perancangan Inkubtor Penetasan
suhu mendeteksi
Telur Ayam Berbasis Arduino.
suhu inkubator
b. Pengembangan output sistem perancangan
maka LCD akan
inkubator penetasan telur ayam berbasis Arduino
menampilkan
dengan output yang berbeda.
suhu sekarang
c. Memberikan kemudahan bagi peternak untuk
pada inkubator.
jangka waktu panjangnya yaitu akan lebih baik
c) Apabila sensor lagi jika terdapat fitur tambahan berupa kamera
gerak mendeteksi dan pembuatan label tanggal masuknya telur
gerakan pada ayam.
inkubator d. Memberikan kemudahan bagi peternak untuk
penetasan telur jangka waktu panjangnya yaitu akan lebih baik
ayam maka LCD lagi jika terdapat fitur tambahan berupa informasi
akan berbasis android dan sms Getaway.
menampilkan
bahwa terdeteksi
gerakan.
76
Finsa Nurpandi dan Alit Puji Sanjaya,
Inkubator Penetasan Telur Ayam Berbasis Arduino
Daftar Pustaka
[1] H. Santoso, Panduan Praktis Arduino Untuk
Pemula, Jakarta: Elang Sakti, 2015.
[2] R. S. Pressman, Rekayasa Perangkat Lunak
Pendekatan Praktisi, Edisi 7, Yogyakarta:
Andi, 2010.
[3] A. Bejo, Rahasia Kemudahan Mikrokontroler
ATmega8535, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008.
[4] H. Ardianto, Belajar Cepat Arduino dan
Pemrograman, Bandung: Informatika, 2015.
77