Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN

BIMBINGAN KARIR
(Didalam Laporan ini Memuat Topik Mengenai Narasi Tentang Potensi Diri)

DI SUSUN OLEH:
Muhammad Ryadh Yunus
1826041002

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA


PRODI PENDIDIKAN VOKASIONAL MEKATRONIKA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
1. Jelaskan ruang lingkup manajemen karir
2. Jelaskan perbedaan CBO dan analisa peran kompetensi
3. Jelaskan 5 syarat perencanaan karir pegawai
4. Bedakan arti istilah berikut : jalur karir, manajemen karir, dan konseling karir
5. Jelaskan perbedaan perencanaan karir ditingkat organisasi dan perencanaan karir
individual.
6. Jelaskan faktor yang mempengaruhi perkembangan karir.

Jawab :

1. Secara luas, manajemen karir meliputi seluruh kegiatan yang menyangkut pekerjaan
pegawai. Mulai dari proses penerimaan pegawai, penempatan, dan pemberhentian kerja
pegawai tersebut.
2. CBO (Career By Objective) merupakan cara untuk mengidentifikasi kebutuhan karir
pegawai dengan cara pegawai dibimbing untuk menjawab beberapa pertanyaan tentang
dirinya sendiri seperti “Dimana saya?”, “Siapa saya?”, “Apa kelebihan dan kekurangan
saya”, dan semisal denga pertanyaan tersebut. Sedangkan analisis peran kompetensi
adalah analisis untuk mengetahui peran atau jabatan apa yang paling sesuai untuk seorang
pegawai, kemudian mengkaji kompetensi apa saja yang telah dikuasai oleh si pegawai
dan kompetensi mana yang belum di kuasai.
3. 5 syarat perencanaan karir pegawai

1.) Dialog, dengan dialog diharapkan dapat timbul sikap saling pengertian antara
pegawai dan organisasi tentang prospek masa depan pegawai, dan juga agar pegawai
t[idak merasa malu atau risih jika diajak bicara tentang karir mereka sendiri/
2.) Bimbingan, melalui bimbingan pegawai dituntun untuk memahami berbagai
informasi tentang karir mereka karena tidak semua pegawai memahami jalur karir
dan prosopek karirnya.
3.) Keterlibatan individual, setiap individu seharusnya dilibatkan dalam proses
perencanaan karir. Mereka harus diberi kesempatan berbicara dan memberikan
masukan dalam proses tersebut agar tidak berjalan timpang hanya karena dilihat dari
sisi kepentingan organisasi saja.
4.) Umpan balik, setiap pegawai mempunyai hak untuk mengetahui setiap keputusan
yang berkenaan dengan karir mereka. Jika dipromosikan, mereka berhak tahu
mengapa mereka dipromosikan. Bila tidak terjadi perubahan karir dalam waktu yang
cukup lama, mereka juga berhak tahu mengapa hal ini terjadi.
5.) Mekanisme perencanaan karir, adalah tata cara atau prosedur yang ditetapkan agar
proses perencanaan karir dapat dilaksanakan sebaik-baiknya. Dalam mekanisme
perencanaan karir harus diusahakan agar empat hal diatas dapat terwadahi.

4. Jalur karir, adalah pola urutan pekerjaan yang harus dilalui pegawai untuk mencapai
suatu tujuan karir. Bersifat ideal dan normatif maka setiap pegawai mempunyai
kesempatan yang sama dengan pegawai lain untuk mencapai tujuan karir tersebut.
Manajemen karir, adalah proses pengelolaan karir pegawai yang
meliputi tahapan kegiatan, perencanaan karir, pengembangan, dan konseling karir, serta
pengambilan keputusan karir.
Konseling karir, adalah proses mengidentifikasi masalah yang berhubungan
dengan karir seorang pegawai serta mencari alternatif dari berbagai masalah tersebut.
Dalam organisasi terdapat berbagai masalah baik yang mudah untuk dipecahkan maupun
yang serius sehinga mengganggu pekerjaan si pegawai. Dalam keadaan ini konseling
karir sangat diperlukan.
5. Pada pengembangan karir secara individual terdapat enam kegiatan yaitu : prestasi kerja,
exposure (dikenal oleh orang yang memutuskan promosi), permintaan berhenti, kesetiaan
pada organisasi, mentor dan sponsor, serta kesempatan untuk berkembang. Sedangkan
pengembangan karir secara organisasional perkembangan karir pegawai diatur oleh pihak
organisasi dalam hal ini departemen personalia untuk memungkinkan singkronnya
perkembangan karir pegawai tersebut dengan kepentingan organisasi.

6. Umumnya ada lima faktor yang akan mempengaruhi karir seorang, diantaranya sebagai
berikut[ (Tohardi, 2002) :

1.) Sikap atasan, rekan kerja, dan bawahan

Orang yang berprestasi dalam bekerja namun tidak disukai oleh orang disekitarnya
maka orang yang demikian tidak dapat dukungan untuk meraih karir yang lebih baik.
2.) Pengalaman

Pengalaman yang dimaksud yang berkaitan dengan tingkat golongan seorang


pegawai. Dalam mempromosikan senior bukan hanya mempertimbangkan
pengalaman saja tetapi ada pemberian penghargaan terhadap pengabdiannya.

3.) Pendidikan

Semakin berpendidikan seseorang akan semakin baik, dengan kata lain orang yang
berpendidikan lebih tinggi akan memiliki pikiran yang lebih baik pula

4.) Prestasi

Prestasi dapat saja terjadi dari akumulasi pengalaman, pendidikan, dan lingkungan
kerja yang baik. Namun prestasi yang baik tentunya merupakan usaha yang kuat dari
dalam diri seseorang, walaupun karena keterbatasan pendidikan, pengalaman, dan
dukungan rekan kerja.

5.) Faktor nasib

Hal ini juga menentuan walaupun porsinya kecil, bahkan para ahli mengatakan faktor
nasib berpengaruh terhadap keberhasilan hanya sepuluh persen saja

Anda mungkin juga menyukai