Anda di halaman 1dari 8

~ISSN: 2581-1932

JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


DIKEMAS VOL. 4, No. 2 Tahun 2020

Pemanfaatan Alat Monitoring Kadar Air Pada Gabah untuk


Peningkatkan Kualitas Panen
Ahmad Zainudin1, Tribudi Santoso2, Ari Wijayanti3, Aries Pratiarso4, Amang
Sudarsono5, Haniah Mahmudah6, Nur Adi Siswandari7, Anang Budikarso8, Nanang
Syahroni8, Hari Wahyuningrat S.8, Anang Siswanto9, Farel Juliansyah10, Donny
Farhan11, Tri Susanti12
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12
Politeknik Elaktronika Negeri Surabaya
Email: zai@pens.ac.id

Abstrak

Indonesia merupakan salah satu negara agraris dimana sebagian besar penghasilan
masyarakat Indonesia yaitu dari pertanian. Untuk mempertahan harga jual hasil pertanian,
maka diperlukan perhatian khusus dalam penyimpanan hasil panen di gudang terutama kadar
air hasil panen. Pada penelitian dalam bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini
dibuat sebuah alat monitoring kadar air pada gabah dengan memanfaatkan mikrokontroler node
MCU dan sensor kadar air yang terhubung ke internet. Data monitoring kadar air disimpan
pada database dan pengguna dapat mengaksesnya melalui perangkat smartphone pada halaman
website. Sehingga pengguna dapat mengakses kondisi hasil panen mereka yang ada di gudang
bisa dilakukan dimana saja. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan di Desa
Kampungbaru, Nganjuk. Berdasarkan hasil implementasi dan pengujian, hasil pembacaan
sensor kadar air pada gabah sebesar 14% dapat dikirim ke server dan dapat diakses oleh
pengguna menggunakan smartphone.
Kata kunci—IoT, Sistem monitoring, Kadar air, Node MCU

Abstract
Indonesia is an agrarian country, most of the income of Indonesian people are from
agriculture. The price of the harvest depend of the its quality, such as the water content, level
of dryness, and ect. Therefore, special attention is needed in storing harvests in warehouses,
especially the moisture content of the crops when rainy session. In this research and community
service activities, We apply a water content monitoring system using a MCU node
microcontroller and a water content sensor and connected to the internet. Water content
monitoring data is stored in a database and users can access it use smartphone devices. The
users can access the conditions of their crops in the warehouse from anywhere. This community
service activity is carried out in Kampungbaru Village, Nganjuk. Based on the results of the
implementation and testing, the reading of the water content sensor on the grain is 14% and
can be sent to the server and can be accessed by user using a smartphone.
Keywords—IoT, Monitoring system, Water content, Node MCU

49
50

I. PENDAHULUAN padi. Tetapi pada umumnya yang belum


Indonesia merupakan salah satu Negara dikuasai adalah penentuan kadar air,
agraris dimana sebagian besar penghasilan terutama terkait dengan patokan yang
masyarakat Indonesia yaitu dari pertanian. ditetapkan oleh Bulog/Dolog. Kegiatan
Dari data Badan Pusat Statistika tercatat pengeringan yang memenuhi syarat mutu dan
bahwa ada 39 juta jiwa yang bekerja sebagai kekeringan pada umumnya sudah dimiliki
petani di Indonesia baik pemilik lahan oleh pedagang padi, pabrik penggilingan, dan
maupun sebagi buruh tani dengan besar lahan KUD. Tetapi tidak berarti bahwa pihak
pertanian sebesar 15 juta hektar. Dengan tersebut di atas mampu melakukan kegiatan
berbagai tanaman di tanam oleh para petani pengeringan secara teratur [7].
misalnya padi, sayuran, palawija, kopi, Secara khusus untuk telah ditawarkan
tembakau dan masih banyak lagi tanaman berbagai solusi untuk alat ukur kadar air
yang ditanam oleh para petani. Kebanyakan gabah, yang mampu mengukur kualitas kadar
petani Indonesia menanam tanaman padi air dalam gabah dengan tingkat kesalahan
yang luasnya mencapai jutaan hektar. Hal berdasarkan perbandingan dengan alat
tersebut dikarenakan makanan pokok buatan IRRI dengan rerata kesalahan selama
masyarakat Indonesia yaitu beras. Data tiga kali pengukuran
Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa sebesar 0.38% [8] dan [9].
total luas lahan sawah menurut Mengacu dari berbagai permasalahan
kabupaten/kota dan jenis pengairan di yang telah disampaikan pada berbagai kajian
Provinsi Jawa Timur, khususnya di tersebut, dan dengan mengambil analogi
Kabupaten Nganjuk yaitu sebesar 42.818 dalam hal usaha memberi solusi seperti pada
Hektar [1] dan [2]. kajian tersebut di atas, maka di dalam
Berbagai upaya untuk pemberdayaan makalah ini kami berupaya untuk
para petani telah diusulkan [3] dan [4]. memberikan suatu usulan berupa solusi
Kajian yang dilakukan untuk sementara dalam membantu proses pengeringan padi.
khusus pada komodisi pertanian bawang Solusi yang kami usulkan adalah dengan
merah. Dari kajian tersebut telah dipetakan memanfatkan teknologi sederhana pengukur
bahwa secara umum di Kabupaten Nganjuk kadar air pada gabah, yang dikombinasikan
terdapat tiga cluster pada pertanian bawang dengan teknologi Infotmation and
merah, yaitu Cluster 1 merupakan cluster Communication Technology (ICT). Solusi
distribusi, Cluster 2 merupakan cluster juga kami usulkan melalui peningkatan
produksi, dan Cluster 3 merupakan cluster ketrampilan para petani dengan cara
pengolahan. memberikan pelatihan cara penggunaan
Satu solusi terkait teknologi sederhana peralatan monitoring kadar air padi secara
tetapi aplikatif untuk masyarakat, khususnya intensif.
pada alat pemotongan rumput disajikan [5]. Selain itu juga pada proses penyimpanan
Kajian ini mengupayakan bagaimana gabah di gudang, apabila kurang tepat atau
menghasilkan alat potong rumput yan efisien kurang aman dalam peletaan karung gabah,
di dalam penggunaan dan menjamin bisa menyebabkan kadar air gabah dalam
keamanan operatornya. Kajian lain tentang karung menjadi lembab terutama saat musim
solusi pertanian jamur tiram dengan hujan. Melalui alat monitoring kadar air
memanfaatkan teknologi tinggi, Internet of gabah berbasis internet of thing (IoT) ini
Thing juga telah disajikan [6]. petani dapat melihat status kadar air gabah
Sebuah kajian yang kebih fokus pada dalam karung yang disimpan di gudang
petani padi telah memberikan gambaran menggunakan perangkat smartphone.
bahwa secara umum petani tidak merasa Dengan adanya program ini, masyarakat
asing dengan berbagai kegiatan pengeringan khususnya para petani akan mengetahui cara
51

menyimpan hasil pertanian dalam waktu sebelum dikonversikan menjadi ADC


yang lama dengan cara mengecek dan diinputkan menuju
kelembapan serta kadar air dari hasil panen mikroprosesor.
agar dapat dijual saat kondisi harga jual Pengkoneksian melalui internet
kembali normal. dilakukan agar data yang terukur
dapat diinputkan ke dalam laman
II. METODE website yang dapat diakses melalui
Faktor yang mempengaruhi pada saat smartphone memuat visualisasi data
penyimpanan padi adalah kelembaban. yang terukur melalui perangkat.
Kelembaban udara disekitar gudang dan padi Sehingga kondisi gabah secara real
di dalam karung sangat mempengaruhi time dapat tetap diawasi walaupun
kualitas beras yang akan dihasilkan saat user tidak sedang berada di tempat,
proses pengilingan. Kondisi gudang yang sekaligus data yang terukur setiap
kurang memadahi terutama saat kondisi harinya dapat digunakan untuk riset
musim hujan sangat mempengaruhi kualitas mengenai metode penyimpanan
gabah yang disimpan apabila kelembaban gabah yang ideal berdasarkan
terlalu tinggi. Permasalahan tersebut dapat kelembapan. Secara sederhana
terselesaikan dengan adanya sistem perangkat yang dirancang dapat
monitoring berbasis Internet of Things (IoT) dilihat seperti pada Gambar 1.
yang dapat memudahkan untuk mengukur Sedangkan hardware alat monitoring
dan memonitoring kondisi kelembaban kadar air kabah dari hasil rancangan
gabah saat penyimpanan di gudang. bisa dilihat seperti pada Gambar 2.
Penerapan teknologi ini dapat dilakukan
dengan membuat suatu sistem atau alat yang
berbasis IoT yang dapat memonitoring secara
real time kondisi kelembaban gabah di
gudang penyimpanan.
1. Penyiapan Peralatan
Monitoring Gabah ini merupakan
perangkat yang dirancang untuk dapat
mendeteksi kelembapan gabah pada saat
disimpan, khususnya disimpan didalam Gambar 1.
ruangan tertutup dalam jangka waktu Rancangan alat sistem monitoring kadar air
yang lama. gabah
a. Perancangan Perangkat
Alat ini dibuat menggunakan Berdasarkan blok diagram
mikrokontroler node MCU yang perancangan sistem pada gambar 1,
memungkinan perangkat ini untuk node sensor terdiri dari
terkoneksi dengan internet. Sebagai mikrokontroller node MCU dan
media pengukuran pada gabah, sensor biplate untuk mengukur kadar
digunakan alat sensor kelembaban air air pada biji-bijian. Node MCU
dalam bentuk plat besi yang digunakan untuk memproses data
mendeteksi kadar air pada gabah pembacaan sensor dan
walaupun secara kasat mata gabah mengirimkannya ke database server
dalam kondisi kering sekalipun. dengan menggunakan jaringan Wifi.
Tegangan diinputkan pada plat besi Node MCU dilengkapi dengan modul
dan hasil pengukuran berupa wifi. Node sensor yang dibuat ini
tegangan diinputkan pada OP-Amp dilengkapi dengan bateri LiPo 3.7
yang dikuatkan terlebih dahulu volt. Sehingga alat monitoring ini
52

bisa beroperasi dengan power supply − Hasil akhir data kelambapan


dari adaptor listrik atau menggunakan ditampilkan dalam bentuk grafik
baterai. Apabila bateri habis, modul dan persentase pada halaman
juga dilengkapi dengan port baterai website.
charger.

Gambar 3. Penggunaan alat

2. Tahapan Pengabdian Masyarakat


Berdasarkan persoalan atau
permasalahan maka pada pelaksanaan
program Pengabdian Kepada Masyarakat
Gambar 2. ini dilakukan dengan tahapan berikut:
Hasil rancangan alat node monitoring kadar a. Tahap Perencanaan
air gabah Tahap perencanaan dilakukan
Gambar 2 menunjukkan hasil dengan pembentukan dan
perangkat keras alat node monitoring pembekalan tim beberapa dosen dan
kadar air kabah yang sudah dibuat mahasiswa Prodi Teknik
dengan dilengkapi sensor biplate. Telekomunikasi selanjutnya
menyusun proposal yang kemudian
b. Cara Kerja Perangkat diajukan. Program ini akan
Secara sederha cara kerja dilaksanakan di daerah kabupaten
perangkat dapat digambarkan sebagai Nganjuk.
berikut. Langkah awal adalah
perangkat dikoneksikan ke internet. b. Tahap Persiapan
Selanjutnya bebera langkah lanjut Tahap persiapan dilaksanakan
dapat mengikuti cara berikut ini: selama satu minggu yaitu berupa
melakukan kesepakatan kerjasama
− Batang besi akan mengukur
dengan kelompok tani di kota
kelembapan gabah dan
Nganjuk, penyusunan jadwal
mengirimkan datanya sebagai
kegiatan, penentuan tempat
tegangan.
sosialisasi yaitu di salah desa di kota
− Data tegangan diinputkan ke
Nganjuk serta pembelian peralatan
perangkat dan dikonversikan
dan bahan. Alat yang akan
menjadi data digital oleh ADC
disosialisasikan pada pengabdian
− Pengambilan data ADC masyarakat ini berupa detektor
dilakukan sebanyak 50 kali berbasis sensor kelembapan air yang
sebelum dirata-rata dan hasilnya digunakan untuk mendeteksi besar
diinputkan ke database kadar air yang ada pada gabah atau
− Data kelembapan pada database beras yang selanjutnya akan dikemas
dikirimkan ke halaman web kedalam karung beras untuk disimpan
melalui internet kedalam gudang untuk menunggu
53

proses pemasaran berlangsung. Hal mempermudah petani dalam


ini diperlukan agar kadar air yang ada mendapatkan kualitas beras yang baik
pada beras dapat sesuai dan beras dengan harga yang sesuai.
yang dimasukkan kedalam karung Aspek Sosial; adanya pemerataan
akan memiliki kondisi yang baik. kesejahteraan kepada grup tani
karena harga beras yang baik berasal
c. Tahap Pelaksanaan dari kualitas beras yang baik pula.
Tahapan Pelaksanaan terdiri dari Dan juga, para petani akan semakin
beberapa langkah berikut: mengenal satu sama lain dan saling
Sosialisasi dan pengenalan bekerja sama dalam proses bertanam
peralatan; yang mencakup hingga sampai proses panen.
pengenalan peralatan sebagai alat Aspek Ilmu Pengetahuan; petani
untuk mendeteksi kadar air pada mulai bisa mengenal alat-alat
gabah sehingga dapat meningkatkan elektronik yang dapat membantu
kualitas panen dan meningkatkan dalam mempermudah proses bertani
harga jual dari gabah tersebut. dalam mendapat kualitas beras yang
Pengajaran; bertujuan untuk baik.
memberikan pemahaman secara teori
terhadap masyarakat petani sehingga III. HASIL DAN PEMBAHASAN
dapat menggunakan peralatan untuk Pengabdian Masyarakat ini dilakukan di
melaksanakan praktek pengukuran 2 lokasi yakni di Sedati dan Nganjuk, dengan
kadar air pada gabah. Indikator hasil sebagai berikut.
keberhasilan tahap ini yaitu dapat 1. Monitoring Gabah di Sedati
dilihat dari hasil jawaban kuesioner Langkah ini dilakukan sebagai awal
pre test (sebelum pengajaran) dan pengujian dari perangkat yang akan
post test (sesudah pengajaran) dengan digunakan untuk pengabdian
tingkat keberhasilan 75%. Masyarakat. Untuk itu dipilih daerah
Tahap Aplikasi; mencakup proses yang tidak terlalu jauh dari kampus
pemanenan gabah, penjemuran, PENS, dengan tujuan mempermudah
mengukur kadar air pada gabah, dalam pelaksanaan pengujian perangkat.
hingga penyimpanan gabahnya. Pada tahap awal ini dilakukan
Tujuan sebagai implementasi yaitu kegiatan pengambilan data tentang
melakukan pelatihan keterampilan Monitoring Kadar Air Gabah di suatu
bagi petani sebagai upaya tempat penyimpanan gabah yang berada
meningkatkan pengetahuan dan di Sedati, Sidoarjo. Pengukuran ini
keterampilan dalam meningkatkan dilakukan untuk menguji keberhasilan
kualitas harga jual gabah. alat yang sudah dibuat. Pengambilan data
dilakukan menggunakan 2 alat, yaitu alat
d. Tahap Evaluasi buatan pabrik dan alat milik kami. Karena
Tahap Evaluasi dilakukan untuk rata-rata gabah disimpan dalam jangka
mengetahui apakah alat yang kami waktu yang lama, saat dilakukan
buat dapat benar-benar membantu pengukuran kadar air menggunakan alat
masyarakat dalam menjaga kualitas buatan pabrik, didapatkan hasil rata-rata
beras yang dihasilkan oleh para di bawah 14%. Saat dicoba menggunakan
petani. Dari sisi evaluasi ini sendiri alat monitoring gabah yang dibuat
tedapat beberapa aspek evaluasi mampu membaca kadar air 16%.
yaitu:
Aspek Ekonomi; dengan 2. Monitoring Gabah di Nganjuk
pengaplikasian alat ini akan
54

Pada tanggal 26 Desember 2019, Sosialisasi kepada petani


dilakukan kegiatan pengabdian
masyarakat di daerah Desa Kampungbaru
Kecamatan Tanjung Anom Kabupaten
Nganjuk Jawa Timur. Tempat yang
dipilih berupa gudang gabah dan jagung
yang disimpan untuk beberapa waktu.
Sehingga diperlukan monitoring kadar air
kabah dan jagung dalam karung yang
disimpan ini.
Gambar 5 (b)
Penyerahan alat monitoring kepada petani

Saat melakukan pengukuran, selain


mengukur dengan alat milik kami, dilakukan
juga pengukuran menggunakan alat buatan
pabrik. Pengukuran dilakukan di dua titik
yang berbeda. Pada titik pertama, dilakukan
pengukuran pada gabah baru panen dan
didapatkan hasil pengukuran sebesar 18%
Gambar 4.
pada alat milik kami. Saat menggunakan alat
Pembelajaran cara penggunaan
buatan pabrik, juga didapatkan hasil yang
sama yaitu 18%. Pada titik kedua, dilakukan
Pada gambar 4 munjukkan proses
pengukuran pada gabah yang sudah disimpan
pembelajaran yang dilakukan oleh tim
selama 4 bulan dan didapatkan hasil sebesar
kepada masyarakat petani di daerah
14,5% menggunakan alat milik kami.
Nganjuk. Pembelajaran yang
Sedangkan pada saat menggunakan alat
disampaiakan meliputi cara menyalakan
buatan pabrik, juga didapatkan hasil yang
alat, penggunaan sensor biplate yang
sama, yaitu sebesar 14,5%.
harus ditancapkan pada karung padi, cara
melakukan pengisian baterai pada node
dan instalasi wifi jaringan internet di
gudang. Selain itu kami menyampaikan
bagaimana cara untuk mengakses
halaman website Alat yang dibuat ini
dapat digunakan untuk monitoring
beberapa jenis biji-bijian diantaranya
padi, jagung, kacang hijau dan lain-lain.
Pada kasus ini digunakan untuk
monitoring kadar air di gudang gabah dan Gambar 6. (a)
jagung. Halaman monitoring kadar air gabah saat
diakses melalui smartphone

Gambar 5 (a)
55

Gambar 6. (b)
Halaman monitoring kadar air gabah saat UCAPAN TERIMA KASIH
diakses melalui website Penulis mengucapkan terima kasih
kepada Pihak Manajemen Kampus PENS
Alat monitoring ini dilengkapi dengan yang telah memberi dukungan dana terhadap
aplikasi website yang dapat diakses melalaui pelaksanaan Penelitian Pengabdian
perangkat smartphone. Data yang Masyarakat ini melalai Skema Dana
ditampilkan untuk 3 node yang sudah Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun 2019.
terpasang. Pada aplikasi website ini
ditampilan nilai kadar air gabah yang REFERENSI
ditampilkan dalam bentuk diagram batang [1] “Kabupaten Nganjuk”, Potensi dan
setiap 10 detik sekali dan nilai terakhir Produk Unggulan Jawa Timur, 2013.
ditampilkan pada halaman utama. Nilai
interval pengiriman data monitoring ini juga [2] “Profil Potensi Investasi Kabupaten
bisa diatur sesuai keinginan pada node MCU. Nganjuk 2018”, Dinas Penanaman Modal
Pada halaman website diaktifkan fitur dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
responsive, sehingga dapat mengatur Kab Nganjuk, 2018.
tampilan sesuai dengan ukuran layar [3] Ani Satul Fitriyati dan Adjie Pamungkas,
smartphone. “Identifikasi Potensi Agribisnis Bawang
Merah di Kabupaten Nganjuk”, JURNAL
IV. KESIMPULAN TEKNIK POMITS, Vol. 2, No. 1, (2013)
Dari serangkaian kegiatan Pengabdian [4] Anisa Rahadini dan M. Farid Ma’ruf
Masyarakat dalam upaya pemanfaatan alat “Pemberdayaan Masyarakat Petani
monitoring kadar air pada gabah untuk Melalui Program Pengembangan Usaha
peningkatkan kualitas panen telah Agribisnis Pedesaan (PUAP) di
memberikan gambaran awal sebagai berikut: Kabupaten Nganjuk”, Publika, Jurnal
• Secara teknis peralatan yang dirancang Ilmu Administrasi Negara, UNESA, Vol
dan diimplementasikan pada pengabdian 5, No 6 (2017).
masyarakat telah menunjukkan kinerja [5] Romadhoni, Razali, dan Suzdayan,
cukup memadai.
“Teknologi Mesin Pangkas Rumput
• Perangkat yang dibuat dan diajarkan
Beroda Untuk Mengurangi Resiko
kepada masyarakat telag memudahkan
Kelelahan dan Kecelakaan Tukang
para petani di dalam mengetahui kadar air
pada padi (gabah). Kebun”, Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat pengguna di Kabupaten Masyarakat,
Nganjuk telah mampu menyerap penggunaan DIKEMAS, VoL. 3, No. 3, (2019).
teknologi ini. [6] Hanum Arrosida, Albert Sudaryanto, dan
Sulfan Bagus Setyawan, “Smart Plant
House Pada Budidaya Jamur Tiram
Berbasis Internet Of Things (Untuk
V. SARAN Meningkatkan Produktivitas Petani
Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini
Jamur di Desa Bantengan
sebaiknya dilakukan secara berkelanjutan.
Kecamatan Wungu Kabupaten
Dengan cara ini diharapkan dapat dilakukan
evaluasi dan peningkatan hasil Madiun) ”, Jurnal Pengabdian Kepada
pemberdayaan masyarakat petani yang Masyarakat,
menjadi target pelaksanaan kegiatan tersebut. DIKEMAS, VoL. 3, No. 3, (2019).
56

[7] Rahmat Hidayat, “Pengembangan Alat


Penghukur Kadar Air Padi (Gabah)
untuk Mewujudkan Pertanian Industrial
di Kabupaten Indramayu”, Creative
Research Journal, Badan Penelitian dan
Pengembangan Daerah Provinsi Jawa
Barat, Vol 2, No 1, (2016)
[8] Novia Ulfa Oktavianty dan Wildian,
“Rancang Bangun Alat Ukur dan
Indikator Kadar Air Gabah Siap
Giling Berbasis Mikrokontroler dengan
Sensor Fotodioda ”, Jurnal Fisika Unand,
Vol. 5, No. 1, Januari 2016.
[9] Tri Pranaji dan Budiman Hutabarat,
“Beberapa Aspek Sosial Ekonomi
Kegiatan Pengeringan Padi” Forum
Penelitian Agro Ekonomi, Pusat Sosial
Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Vol.
6, No 2 (1988).

Anda mungkin juga menyukai