LAPORAN HIDROPONIK
Oleh:
Suriyani
E 281 20 207
Abstrak
parameter tertentu. Kadar pH dan kuantitas air adalah parameter penting yang
perlu diperhatikan, sebab pH yang stabil dan air yang cukup akan membuat
hidroponik model wick system (sumbu sebagai media akar) secara manual,
menggunakan alat ukur pH A009 dengan rentang nilai pH 6.3 – 6.8. Petani harus
turun, dan cairan pH Down ketika pH tanaman terlalu tinggi, serta menambah air
petani mudah untuk memonitoring pH dan tinggi air dari jarak jauh. Metode
dapat meningkatkan kualitas bobot tanaman 10 gram atau 12,5% lebih baik
PENDAHULUAN
PH air adalah salah satu parameter penting dalam pertumbuhan tanaman
pertumbuhan tanaman akan memburuk dan kualitas tanaman menjadi tidak sesuai,
seperti tanaman kerdil dan jumlah daun yang sedikit. Wick system (sistem sumbu)
adalah salah satu model penanaman hidroponik yang mudah dan banyak digemari
para petani hidroponik, [1]. Mereka memantau dan mengendalikan pH pada air
tanaman secara manual menggunakan alat ukur, dimana ketika pH air pada
Up) dan sebaliknya, ketika pH air ada tanaman hidroponik terlalu tinggi maka
dikembangkan petani di Dusun Cisarua, Desa Muara Putih, Natar adalah salah
system, dimana masa panen tanaman pakcoy berkisar 30 hari dengan berat
terkandung pada air nutrisi dilakukan dengan cara manual yaitu mengukur dengan
alat pH meter. Alat ukur pH A009 yang digunakan para petani berisikan sensor pH
dan layar mini LCD untuk memonitoring tingkat pH. Sensor pH adalah sensor
petani harus berada ditempat atau di ladang tanaman. IoT adalah salah satu
untuk memtukan fitur yang akan dibangun, sehingga didapat hasil survey dan
PH-009. Selain pengendalian tingkat keasaman terdapat pula parameter lain yaitu
tanaman adalah sawi (pakcoy) dengan menggunakan instalasi wick system dan
Pada tahap ini dilakukan design pengguna, dimana arsitektur yang akan dibangun
dibahas oleh pengembang system dan pengguna. Aktifitas yang dilakukan terdiri
dari pembuatan usecase diagram dapat dilihat pada gambar 7 yaitu suatu pola atau
informasi, dan pemakai memahami dan menyetujui alur informasi yang dibuat.
Sebelum semua ini disetujui pemakai meminta agar cost pada alat dibuat lebih
efisien. Dimana pada alat menggunakan 3 relay satu channel untuk 3 selenoid
berubah menjadi 1 relay dengan 2 channel untuk 2 selenoidnya dan 1 relay untuk
1 selenoid lainnya.
Tanaman akan diukur tingkat keasaman serta tinggi airnya kemudain data
akan diterima oleh mikrokontroler dan akan mendapatkan aksi apabilia memenuhi
parameter.
3.3. Construction
Pada tahap ini, dilakukan pembangunan atau pembuatan system sesuai dengan
fitur system dan desin yang telah disepakati antara pengembang dan pengguna
serta pengujian setiap komponen keras maupun lunak. Jika ada perubahan maka
iterasi akan terus dilakukan demi system yang lebih baik. Ketika sudah tidak ada
perubahan maka iterasi pada tahapan ini dihentikan dan akan lanjut ke tahapan
berikutnya.
a. Pembangunan Hardware
Sensor yang digunakan sebanyak dua unit yaitu sensor pH dan sensor Ultrasonik.
demi menjaga sensor dari kerusakan yang terjadi akibat masukknya air dilakukan
b. Pengembangan Software
Pembangunan software berupa web monitoring dilakukan dengan web platform
yaitu thinger.io. Pada platform ini dikajukan proses kustomisasi web yang akan
dimunculkan ketika pengguna mengakses melalui url. Tampilan yang dipilih pada
monitoring ini berupa pengukuran menggunakan grafik dan text angka selama 5
Arduino akan menampilan data sensor yang ditampilkan pada web monitoring.
3.4. Cutover
Tahap terakhir dilakukan ketika semua komponen sudah diuji, dan saatnya
tingkat keasaman ini adalah dengan mensosialisaikan sistem terhadap user atau
pengguna. Setelah diberi penjelasan mengenai sistem yang dibuat user atau
pengelola tanaman hidroponik dimana pada kasus ini diberikan kepada petani.
KESIMPULAN
Sistem Pengendalian Kadar pH dan penyiraman otomatis yang dibangun pada
Pengaruh dari penggunaan sistem ini dapat meningkatkan bobot tanaman berkisar
DAFTAR PUSTAKA
[1] Lingga P. 1999. Hidroponik Bercocok Tanam Tanpa Tanah. Penebar Swadaya.
Jakarta. 99 Hal. [2] Baiti Nur. 2017. Pendeteksi Ph Air Menggunakan Sensor Ph
Meter V1.1 Berbasis Arduino Nano. [3] Onny, “Prinsip Kerja Ph Meter,” Online.
2017 [4] Nadya Sofia, 2016, Pemanfaatan Sensor Ultrasonik Dalam Pengukuran
Berbasis Mobile. [6] Nodemcu.Com Official Source (Juli 2019) [7] Thinger.Io
Official Source (Agustus 2019) [8] Whitten And L. D. Bentley, System Analysis
And Design Methods, New York: Mcgraw-Hill, 2004.) [9]Al-Qalit Fardian, Aulia
Suhu Serta Pemberian Pakan Otomatis Pada Budidaya Ikan Lele Sangkuriang
Berbasis Iot”. Aceh [10] Ika. 2014. “Pengendalian Kadar Keasaman (Ph) Pada
Alat Penyemprot Air Otomatis Pada Kebuk Pembibitan Sawit Berbasis Sensor
Uml.Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005 [15] Hendri, Analysis And Design System
NodeMCU ESP8266
begitu pesat seiring dengan makin banyaknya jumlah penduduk dan lahan
dalam bercocok tanam. Pada daerah perkotaan di Indonesia, lahan pertanian untuk
perkotaan yaitu sebagian besar memiliki kegiatan yang cukup padat, sehingga
tersebut yaitu sistem nutrisi tanaman yang dapat memberikan nutrisi tanaman
secara otomatis dan dapat dipantau dengan menggunakan konsep IOT (Internet of
Things). Sensor yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sensor PH MPS340
dan sensor suhu DS18B20 yang berfungsi untuk mengetahui PH dan suhu air
Node MCU yang terintegrasi dengan modul WiFi ESP8266 untuk terhubung ke
jaringan internet. Aktuator yang digunakan yaitu selenoid valve. Hasil yang
dicapai setelah penelitian ini dilakukan yaitu sebuah sistem pemberian nutrisi
bercocok tanam dengan waktu yang padat agar dapat meningkatkan keberhasilan
PENDAHULUAN
Pada saat sekarang ini, lahan pertanian pada daerah perkotaan di Indonesia sudah
lahan industri dan menjadi lahan permukiman karena faktor ekonomi dan sosial,
pertanian dengan menggunakan tempat yang tidak digunakan atau kosong pada
daerah perkotaan, seperti atap rumah, dinding bangunan, teras dan balkon.
kegiatan yang padat, sehingga tidak memiliki waktu untuk setiap saat memantau
dengan teknologi Internet of Things (IoT). IoT merupakan sensor atau gabungan
beberapa sensor, komputasi dan perangkat digital yang saling terhubung satu sama
memiliki modul Wi-Fi yang telah tertanam langsung pada papan sikruit, sehingga
dapat terkoneksi dengan Wi-Fi tanpa harus menambah perangkat tambahan modul
Wi-Fi[3]. Setelah didapatkan data dari sensor ke NodeMCU, data tersebut akan di
kirim ke Hosting dan akan di tampilkan dalam antarmuka Web. Teknologi Hosting
adalah jasa layanan internet yang menyediakan sumber daya server - server untuk
digunakan untuk menyimpan data (seperti website atau email) yang dimiliki
alamat domain tertentu yang dapat diakses melalui internet[4]. Alasan dipilih
menggunakan Hosting, agar dapat diakses dari mana saja, kapan saja, dan
dilakukan oleh orang yang memiliki jadwal yang padat seperti penduduk
suhu. Sensor PH digunakan untuk mengukur kadar keasaman air yang dibutuhkan
hidroponik.
pengujian agar mengetahui sistem bekerja sesuai dengan rancangan awal. Setelah
dilakukan pengujian, akan dibahas secara keseluruhan dari sistem yang telah
dibuat.
monitor dari NodeMCU, data-data dari sensor PH dan sensor suhu dibaca terlebih
dahulu, setelah itu memperhatikan URL dari hosting tersebut dapat diakses apa
tidak dan jika berhasil nilai dari masing-masing sensor suhu dan sensor PH
dikirimkan terlebih dahulu, setelah itu nilai dari sensor suhu dikirimkan. Akan ada
Grafik dari data yang telah dimasukkan kedalam tabel sensor PH pada
database hosting. Data pada tabel database pada hosting merupakan data dummy
atau data palsu. Hal ini dilakukan hanya untuk mencoba tampilan grafik pada sub-
menu dari menu “PH SENSOR” berfungsi atau tidak dan cara mengaksesnya
dengan melakukan klik pada menu “PH Sensor” setelah itu klik sub-menu
“Graphic Chart”. Dapat dilihat pada gambar tersebut bahwa sub-menu tampilan
grafik dapat berfungsi. Submenu ini telah dilengkapi dengan fitur pemilihan
yang sama dengan sub-menu “Graphic Chart” pada menu ”PH Sensor” dan yang
membedakannya, yaitu isi dari data nilai sensor, serta cara mengaksesnya dengan
melakukan klik pada menu “TEMPERATURE SENSOR” setelah itu klik sub-
menu “Graphic Chart”. Hal ini terjadi karena nilai dari data tersebut diambil dari
tabel yang berbeda pada database hosting. Data tersebut diambil dari tabel suhu
yang di mana tempat menyimpan nilai dari sensor suhu yang telah diterima dan
pada Gambar 20. Hal yang sama juga seperti yang dibahas sebelumnya, sub-menu
“Data Details” pada menu “PH SENSOR”, akan tetapi perbedaannya dengan sub-
data pada sensor suhu dalam bentuk tabel yang diambil dari tabel sensor suhu
pada database hosting. selanjutnya yaitu menu “Temperature Sensor” dan cara
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dari sistem nutrisi tanaman hidroponik yang telah dilakukan,
maka dapat diperoleh kesimpulan yaitu sistem nutrisi tanaman hidroponik telah
berhasil dibangun dengan integrasi sensor PH dan sensor suhu. Hal ini dibuktikan
berhasil memantau dan memberikan nutrisi (mengatur tingkat kadar PH) secara
otomatis. Sistem nutrisi tanaman hidroponik ini berhasil memantau suhu air
REFERENSI
NFT farm using web technology,” 2017 5th Int. Conf. Cyber IT Serv. Manag.
CITSM 2017, 2017. [2] A. K. Gupta and R. Johari, “IOT based Electrical Device
Surveillance and Control System,” 2019 4th Int. Conf. Internet Things Smart
Innov. Usages, pp. 1–5, 2019. [3] L. K. P. Saputra and Y. Lukito, “Implementation
NodeMCU ESP8266,” Proceeding 2017 Int. Conf. Smart Cities, Autom. Intell.
Comput. Syst. ICON-SONICS 2017, vol. 2018-Janua, pp. 126–130, 2018. [4] P.
Phys. Conf. Ser., vol. 978, no. 1, 2018. [5] L. Bruno, “済無 No Title No Title,” J.
Chem. Inf. Model., vol. 53, no. 9, pp. 1689–1699, 2019. [6] I. Syamsu Roidah
50, 2015. [7] Erwan Eko Prasetiyo, “Aplikasi internet of things (IoT) untuk
no. 2, pp. 28–39, 2017. [8] A. B. Santoso, “Pembuatan otomasi pengaturan kereta
api, pengeraman, dan palang pintu pada rel kereta api mainan berbasis
Udara, S. U. Sistem, and M.- Fuzzy, “Alat kendali sirkulasi udara di ruangan kerja
sub bagian perlengkapan menggunakan WIFI berbasis web interfaces,” vol. 5, no.
Dalam Pembelian Kopi Luak,” J. Kelitbangan, vol. 03, no. 03, pp. 212–225, 2015.
Batu Aji
Abstrak
Dalam dunia pendidikan, sekolah tidak cukup hanya memperhatikan tentang hasil
akademik dari siswasiswi saja, melainkan guru dan pihak sekolah perlu dapat
kegiatan PkM ini adalah sebagai bekal bagi siswa-siswi dan guru untuk dapat
diperoleh dalam kegiatan PkM ini dapat menjadi sarana untuk melatih
keterampilan dan rasa kepedulian siswa-siswi dan guru terhadap lingkungan agar
PENDAHULUAN
dan siswa dalam bercocok tanam melalui media hidroponik. (Wakanno et al.,
karena melalui pelatihan tanaman hidroponik, guru dan siswa dapat mengetahui
cara mudah dalam bercocok tanam sebab model tanaman ini mudah untuk
diterapkan baik di kota maupun di desa dengan lahan yang luas maupun sempit.
tanaman hidroponik (Siregar & Novita, 2021) yakni: Pertama, cara pemilihan
benih tanaman hidroponik. Kedua, jenis-jenis tanaman yang dapat ditanam secara
teknologi hidroponik bagi guru dan siswa. Keempat, cara mengelola tanaman
hidroponik. Lebih lanjut, hal-hal yang akan dipelajari oleh siswa dan guru (Ema,
2020), yakni: Pertama, sosialisasi tentang pemilihan benih tanaman hidroponik.
tanaman hidroponik.
Oleh sebab itu, tujuan dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM)
Kristen, STT Real Batam adalah memberi pemahaman kepada guru dan siswa
bahwa budidaya hidroponik adalah salah satu hal yang dapat diterapkan sebagai
wujud kecintaan untuk menjaga lingkungan. Artinya bahwa, kegiatan ini akan
memberikan pemahaman baru bagi seluruh siswa dan guru di SMP Eppata 2 Batu
Aji.
Dalam kegiatan PkM ini ada beberapa target komponen kegiatan, sebagai berikut:
materi. Peserta yang hadir dalam kegiatan PkM adalah 15-18 orang siswa SMP
Jika dilihat dari kehadiran, diskusi, tanya jawab, dan test yang diikuti
PkM ini sangat baik, karena melalui kegiatan ini memberikan bekal yang
Evaluasi dilakukan dengan test yang diberikan melalui angket yang diolah
terkait materi serta dibagikan kepada seluruh peserta yang ikut. Test tersebut
memuat pertanyaan dari materi pembelajaran yang telah dijelaskan. Hal ini
(Manurung et al., 2021) (Tafonao et al., 2022). Dari hasil test yang diberikan
kepada para peserta, dari 20 orang yang mengisi angket, ada sebanyak 70%
peserta yang menjawab dengan sangat baik. Sebanyak 15% peserta menjawab
dengan baik, dan sebanyak 15% peserta menjawab dengan cukup baik.
PEMBAHASAN
Alat dan Bahan Tanaman Hidroponik Hal yang disampaikan pada sesi ini
adalah bagaimana peserta dapat mengetahui cara bercocok tanam dengan metode
yang menggunakan air sebagai media tanamnya. Hidroponik adalah model yang
mudah untuk dibuat di SMP Eppata II. Untuk menambah sarana pengembangan
peduli lingkungan dan membuat lingkungan sekolah menjadi hijau dan menarik.
Bahkan melalui kegiatan ini diharapkan kedepannya peserta yang mengikuti dapat
tim menunjukkan alat dan bahan satu persatu agar peserta dapat mengetahui
bahan-bahan terkait untuk digunakan, seperti: bibit sayuran, vitamin AB, alat
pengukur air, rockwoll untuk bibit, pipa untuk tempat tanaman, gelas wadah bibit,
penjepit biji tanaman, mata gergaji besi untuk memotong rockwoll, semptoran air
perwakilan dari peserta untuk menjawab pertanyaan terkait dengan materi yang
sudah disampaikan.
bahan yang akan digunakan untuk tanaman hidroponik. Kemudian, Arinda siswi
menggunakan air sebagai media tanamnya dan tidak membutuhkan tempat yang
luas untuk pengaplikasiannya. Dilanjutkan oleh viktor siswa VII bahwa dia baru
mengetahui bahwa bisa menanam sayuran dengan media air, karena selama ini
penyemaian bibit. Tanaman yang akan ditanam dalam media air adalah biji yang
rockwool menjadi bagian kecil berbentuk empat persegi lalu letakkan biji di atas
ditutup dengan plastik hitam dengan rapat (beri sedikit ruang udara). Untuk
penyemaian membutuhkan waktu 4-5 hari agar bisa diaplikasikan pada media
tanam. Pada proses penyemaian tim PkM melibatkan siswa untuk belajar cara
dengan tim Pkm untuk penyemaian bibit dan merakit pipa untuk wadah tanaman
yang akan ditanam dengan media hidroponik. Pipa terssebut dilubangi berjarak 10
cm antar lubang, dengan diameter lubang 2,5 cm sesuai dengan ukuran netpot.
Pipa diatur dan disambung secara baik agar air dapat mengalir dengan lancar.
Pada sesi ini masuk tahap pengaplikasian tanaman, tim PkM memberikan
Pertama, meracik air dengan nutrisi AB, awalnya tim PkM bersama beberapa
siswa menyiapkan air yang akan dicampur dengan nutrisi AB. Karna ini yang
akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang diperlukan oleh tanaman
mencapai 500 jika diukur menggunakan Ph meter. Dalam minggu pertama kadar
air harus tetap dalam posisi angka 500, namun ketika di minggu kedua sampai
seterusnya kadar air harus ditinggikan mencapai 900. Hal ini disesuaikan dengan
nutrisi yang dibutuhkan tanaman. Kedua, masukkan bibit yang sudah bertunas ke
terakhir adalah gunakan pompa aquarium untuk mengalirkan air ke dalam pipa.
KESIMPULAN
Program pelatihan tanaman hidroponik adalah salah satu cara yang telah
oleh dosen dan mahasiswa STT Real Batam yang dilaksanakan berdasarkan
kebutuhan sekolah SMP Eppata II terkait lingkungan. Kegiatan ini dilaksanakan
pada hari Jumat 21 Oktober 2022. Hasil dari kegiatan ini adalah peserta yang
tengah-tengah keterbatasan ruang dan tempat di SMP Eppata II. Kegiatan ini telah
mendapat sambutan yang sangat baik dari para siswa dan guru di SMP Eppata II
yang terlihat dari antusiasme mereka untuk mengikuti pelatihan ini. Para siswa
dan guru di SMP Eppata 2 berharap STT Real dapat memberikan pelatihan yang
berkelanjutan.
DAFTAR PUSTAKA
Ema, N. (2020). PKMS Pelatihan Tanaman Hidroponik Bagi Ibu-Ibu PKK. 1(2),
143–152. Gulo, M., Daeli, P. J., Hia, E. P. J., Fritma, S., Simanjuntak, H., Zega, Y.
J. P., Siahaan, B., Natalia, S., Ivan, I., Zega, Y. K., & Agustin, D. (2021).
Karakter Anak Melalui Metode Bermain di Pulau Teluk Nipah. REAL COSTER:
Tafonao, T., Tetelepta, H. B., Harefa, O., Gultom, J., Zega, Y. K., S, D. L., &
Masyarakat Nusantara, 3(2), 1272–1279. Wakanno, G. J., Souisa, G. V., Molle, L.,
Kesehatan, F., Kristen, U., Maluku, I., & Baguala, K. (2020). Budidaya Tanaman
TANAMAN HIDROPONIK
Abstrak
Saat ini kemajuan teknologi informasi sudah berkembang pesat, salah satunya alat
sempit. Hampir setiap penduduk di kota selalu mempunyai masalah tentang lahan
yang sempit dikarnakan padat penduduk maka dari itu memanfaatkan informasi
perkotaan yang tau dan menggunakan alat rancang bangun untuk tanaman
alat yang di rancang untuk pemberian nutrisi otomatis pada tanaman hidroponik
pembuatan alat berupa Arduino Uno, Sensor TDS, RTC DS1302, LCD 16x2,
Relay, Waterpump, 12C dan PVC sebagai kerangka yang berfungsi dengan baik.
Pendahuluan
terlindungi dari pengaruh unsur luar seperti hujan, hama penyakit iklim dan lain
sebagainya.
Konsep sistem NFT adalah suatu metode budidaya tanaman dengan akar
tanaman tumbuh pada lapisan nutrisi yang dangkal. Air yang mengandung nutrisi
yang sesuai dengan kebutuhan tanaman, Kelebihan air akan mengurangi jumlah
oksigen pada tanaman oleh sebab itu lapisan nutrisi dengan system NFT dibuat
semaksimal sehingga kebutuhan air,nutrisi dan oksigen terpenuhi [1], [2], [3].
hidroponik secara manual yaitu takaran air yang tidak tepat dan nutrisi yang selalu
otomatisasi pada tanaman hidroponik [4], [5], [6]. Perlunya otomatisasi yang
Tujuan penelitian ini adalah merancang alat pemberian nutrisi pada sistem
hidroponik NFT agar dapat membantu para pembudidaya hidroponik. Alat yang
alat yang dirancang bisa digunakan untuk memantau parameter air pada sistem
NFT melalui aplikasi mobile. Data parameter air dan sistem pemantauan akan
disimpan di komputasi awan. Alat tersebut akan diuji dengan beberapa variabel
seperti parameter air, keseuaian kerja sistem NFT, dan rekayasa kondisi pada
nutrisi pada tanaman hidroponik, diawali dengan setingan waktu yang kita
tentutkan pada tahap inisalisasi dan mengatur waktu yang diinginkan , pada saat
waktu sudah mencapai dari apa yang telah di tentukan maka secara otomatis
waterpump akan bekerja dengan menyedot air nutrisi dan akan dipindahkan ke
ditentukan ,dan lcd akan menampilkan status dari pengisian nutrisi jika sudah
berhasil , berikut adalah tampilan dari masing masing komponen alat yang telah
dibuat :
4.1.1. Tampilan Sensor (Real Time Clock)
Sensor terletak di bagian atas alat yang terhubung pada pin A4, A4,
Ground, VCC, di Arduino Uno. Berfungsi sebagai penunjuk waktu di dunia nyata.
Sensor terletak di bagian belakang soil moisture yang terhubung pada pin
pin A4 dan A4 , yang mana pin A4 terhubung dengan SDA dan A4 terhubung
dengan SCL , lalu vcc terhubung dengan 4v dan gnd terhubung ke gnd arduino.
Sensor tds berfungsi sebagai alat ukur kepekatan suatu larutan nutrisi
hidroponik.
fisik dimana kita bisa melihat dari hasil pada tampak depan samping dan belakang
4.2. Pengujian
Pengujian yang dilakukan pada tahap ini bertujuan untuk apakah hasil
Proses awal tanaman adalah proses yang dilakukan atau yang biasa disebut
Kesimpulan
dalam pembuatan alat berupa Arduino Uno, Sensor TDS, RTC DS1302, LCD
16x2, Relay, Waterpump, 12C dan PVC sebagai kerangka yang berfungsi dengan
menggunakan Sensor TDS yang terletak pada tempat penampungan Nutrisi yang
informasi nilai PPM pada LCD. 3. RTC DS1302 berfungsi sebagai timer dari alat
yang berfungsi sebagai petunjuk waktu pada alat saat tanaman hidroponik siap
diberikan nutrisi. 4. LCD 16x2 berfungsi sebagai penampil dari status alat seperti
sisa nutrisi pada tanaman hidroponik. 5. Relay berfungsi sebagai saklar elektrik
Daftar Pustaka
Lampu Tubular Daylight Berbasis Iot,” J. Teknol. Dan Sist. Tertanam, Vol. 2, No.
Api Dengan Geolocation Information System,” Semin. Nas. Tek. Elektro 2018,
Riskiono, “Alat Uji Kadar Air Pada Buah Kakao Kering Berbasis Mikrokontroler
Arduino,” J. Tek. Dan Sist. Komput., Vol. 1, No. 1, Pp. 28– 33, 2020, Doi:
Longitudinal Pesawat Flying Wing,” Electro Luceat, Vol. 6, No. 2, Pp. 245– 254,
Lahan Padi Gogo Berbasis Sifat Tanah Dan Cuaca Menggunakan Id3 Spasial,”
Smart Kumbung Dengan Thinkspeak Dan Nodemcu,” Positif J. Sist. Dan Teknol.
Inf., Vol. 6, No. 2, Pp. 97–103, 2020. [8] A. Mulyanto And R. Rikendry, “Sistem
Rekayasa Sipil, Vol. 16, No. 3, Pp. 178–184, 2020. [11] S. Samsugi, A.
Vol. 12, No. 1, Pp. 23–27, 2018. [12] S. Samsugi And A. Burlian, “Sistem
Arduino Uno R3,” Pros. Semnastek 2019, Vol. 1, No. 1, 2019. [13] S. Samsugi,
Neneng, And Bobi, “Iot : Kendali Dan Otomatisasi Si Parmin ( Studi Kasus
Peternak Desa Galih Lunik Lampung Selatan ),” In Seminar Nasional Teknologi,
2018, Pp. 511–517. [14] S. Samsugi And W. Wajiran, “Iot: Emergency Button
Mikrokontroler Arduino Dan Module Rf Remote,” J. Ilm. Mhs. Kendali Dan List.,
Berbasis Arduino
Abstrak
pertanian masih manual. Hal tersebut dapat dilihat saat petugas melakukan
instalasi hidroponik untuk mengukur nilai pH dan nutrisi ke dalam tandon air
dengan menggunakan alat berupa pH meter dan TDS meter. Jika nilai pH dan
tandon air hingga nilai pH dan nutrisi sesuai dengan yang diinginkan. Teknologi
Smart Farming memungkinkan suatu alat yang dapat mengukur dan melihat nilai
otomatis, Sensor pH berfungsi sebagai pengukuran pH, Sensor TDS sebagai alat
mengukur nilai nutrisi dan LCD 20x4 digunakan utuk melihat nilai pH dan nutrisi.
menjalan sensor pH atau TDS untuk menyalakan pompa pH atau nutrisi. Saat nilai
pH dan nutrisi telah sesuai maka pompa pH dan nutrisi akan terhenti. Dengan
PENDAHULUAN
Penelitian pengontrol PH dan nutrisi tanaman ini dilakukan di Balai Besar
teknologi pertanian. Salah satu bentuk teknologi di bidang pertanian yang sedang
[1].
dan sesuai kebutuhan tanaman dimasukkan untuk diserap akar tumbuhan agar
diperoleh pertumbuhan yang optimal [2]. Beberapa tanaman bahkan telah terbukti
dapat tumbuh dalam sistem hidroponik yang dialiri air limbah [3], [4]. Dengan
memanfaatkan kerja air [5]. Sebagai sebuah sistem baru yang kemudian
digunakan. Saat ini hidroponik dikenal juga dengan istilah soilless culture atau
bercocok tanam tanpa media tanah. Terdapat enam tipe sistem hidroponik, yaitu
selada. Selada (Lactuca sativa L.) merupakan tanaman yang tumbuh di daerah
yang dingin atau tropis. Selada memiliki siklus pertumbuhan yang pendek.
Penelitian sebelumnya dari [7] membuat mesin panen otomatis tanaman selada di
pabrik tanaman di Cina. Pemasaran daun selada selalu meningkat seiring dengan
pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk [8]. Menurut jenisnya, daun selada
ada yang tidak bisa membuat krop dan ada yang bisa membuat krop. Jenis yang
tidak dapat membuat krop daun-daunnya berbentuk ‘rosete’. Jenis selada yang
sering dibudidayakan adalah selada krop dan selada mentega. Selada mentega
juga disebut dengan selada daun atau selada bokor. Bentuk kropnya yaitu bulat
lepas. Selada krop atau selada (heading lettuce), bentuk kropnya bulat dan
lonjong, sehingga kropnya berisi padat atau kompak. Warna pada daun selada
tanaman selada. [9] membuat metode deteksi benih selada otomatis menggunakan
tomat dengan hidroponik lebih baik dengan cairan ABR. [11] juga melakukan
terhindar dari penyakit bawaan tanah [12]. Walaupun teknik hidroponik memiliki
banyak keuntungan, namun terdapat polutan WNS sebagai hasil dari cairan
daun, seperti selada adalah hidroponik NFT. Hidroponik Nutrient Film Technique
(NFT) merupakan teknik hidroponik yang mampu menyediakan kebutuhan air
dan nutrisi yang mudah bagi tanaman yang tergolong memiliki biaya operasional
murah. Keuntungan dari budi daya tanaman hidroponik NFT adalah petani
tanaman tanpa mengenal musim. Dengan sistem NFT, selada yang dihasilkan
akan memiliki kandungan yodium lebih tinggi [14], [15]. tanaman lain yang juga
yang mampu menyediakan kebutuhan air dan nutrisi yangmudah bagi tanaman
yang tergolong memiliki biaya operasional murah. Sistem ini terdiri atas saluran
dan jarak tanam yang efektif agar dapat tercapai budi daya yang maksimal. Talang
yang terlalu panjang mengakibatkan hasil yang kurang baik pada tanaman. Jarak
tanam yang terlalu rapat juga dapat mengakibatkan persaingan unsur hara. Selain
itu, aliran dapat terbendung dan mampat akibat pertumbuhan akar yang terlalu
lebat di dalam talang bila jarak tanam terlalu dekat [17]. Sistem NFT
PVC atau talang air dan pompa listrik yang berfungsi membantu sirkulasi nutrisi.
Faktor penting sistem NFT terletak pada kemiringan pipa PVC atau talang air dan
kecepatan nutrisi yang mengalir pada tanaman. Penggunaan sistem NFT akan
mempermudah untuk pengendalian perakaran pada tanaman dan kebutuhan
dibutuhkan pengaturan nutrisi dan pH yang tepat. Hidroponik selada sistem NFT
memerlukan nutrisi dan pH yang cukup untuk pertumbuhan bagi tanaman selada.
Menurut data di BBP2TP, rentang nutrisi yang baik untuk tanaman selada adalah
560-840 ppm dan rentang pH untuk tanamanselada adalah 6,0 sampai 7,0. Ketika
nilai pH beradadi bawah 6,0 atau diatas 7,0 maka petani harus menambahkan
larutan untuk menurukan pH (pH down) atau larutan untuk menaikan pH (pH up)
Jika nilai ppm nutrisi berada dibawah 560 hingga 840 ppm maka petani
harus menambahkan larutan nutrisi Mix A dan Mix B agar air nutrisi berada pada
batas normal atau batas yang telah ditentukan yaitu 560 sampai 840 ppm. Oleh
sebab itu, dibuat sebuah Pengontrol pH dan Nutrisi Tanaman Selada Hidroponik
Sistem NFT Berbasis Arduino untuk membantu petugas dalam mengukur pH dan
nutrisi.
dibutuhkan untuk budidaya tanaman hidroponik, baik unsur hara makro maupun
mikro. Larutan hidroponik yang umum dipakai adalah larutan AB Mix. AB Mix
merupakan larutan nutrisi hidroponik yang digunakan sebagai unsur hara, baik
Sistem kerja alat otomasi yang dibuat yaitu ketika alat dinyalakan sensor
pH akan membaca nilai pH pada wadah air dan sensor TDS akan membaca nilai
nutrisi. Pada saat nilai pH dibawah 6,0 maka pompa larutan untuk menaikkan pH
(pH up) akan menyala secara otomatis hingga nilai pH berada di antara 6,0 sampai
7,0, begitu juga saat nilai pH diatas 7,0 pompa larutan untuk menurunkan pH (pH
down) akan menyala secara otomatis untuk menurunkan pH menjadi 6,0 sampai
7,0, Setelah itu alat akan membandingkan nilai pH apakah dalam keadaan normal
atau tidak. Jika nilai pH antara 6,0 sampai 7,0 maka pompa pH tidak akan
menyala. Selanjutnya saat nilai ppm nutrisi pada wadah tersebut belum mencapai
560 ppm, maka sensor TDS akan menyalakan pompa larutan Mix A dan B untuk
menaikkan nilai PPM sampai dengan jumlah yang ditentukan yaitu 560-840. Nilai
bacaan sensor pH dan sensor TDS akan ditampilkan pada LCD 20x4 (Gambar
13).
Blok diagram yang digunakan pada alat dapat dilihat pada Gambar 14.
Mikrokontroler yang digunakan adalah Arduino Mega 2560 yang mendapat daya
dari power supply. Arduino Mega 2560 berfungsi untuk memproses data yang
diterima dari sensor. Sensor yang digunakan pada alat adalah sensor pH dan
sensor TDS yang nilai bacaannya akan diproses oleh Arduino Mega 2560. Output
dari proses ini ditampilkan pada LCD 20x4. Mosfet dan output mendapat daya
dari power supply. Mosfet berfungsi sebagai saklar untuk mengendalikan nyala
atau matinya pompa. Kondisi mosfet dikendalikan oleh proses yang telah
diprogram pada Arduino Mega 2560 sehingga pompa yang ada dapat menyala dan
Komponen yang digunakan terhubung satu sama lain sesuai dengan skema
rangkaian (Gambar 15). Arduino mega 2560 sebagai alat untuk memproses data
yang diterima dari sensor. Pin i2c lcd dihubungkan pada pin SDA, SCL, VCC, dan
GND Arduino mega 2560.Mosfet terhubung pada pin VCC, GND dan pin digital
pinnya terhubung dengan pin A0 Arduino mega 2560. Sensor TDS terhubung
dengan pin A1 Arduino Mega 2560. Model alat Pembuatan Pengontrol PH dan
Nutrisi Tanaman Selada Hidroponik Sistem NFT Berbasis Arduino Mega 2560 di
BBP2TP terbagi menjadi 5 wadah. 1 wadah besar untuk air nutrisi, 2 wadah berisi
larutan pH up dan pH down, 2 wadah berisi larutan nutrisi A dan nutrisi B. Sensor
pH dan TDS diletakan pada tandon nutrisi pompa pH mengalirkan larutan pH dari
dibawah 6,0 atau diatas 7,0. Sedangkan pompa nutrisi juga akan mengalirkan
larutan nutrisi A dan B kedalam tandon nutrisi jika nilai nutrisi berada dibawah
560 - 840 ppm. Pada instalasi hidroponik selada di BBP2TP terdapat 2 tingkat
yang tidak merata dan terjadi kebocoran pada pipa pengeluaran nutrisi oleh sebab
itu maka kemiringan dibuat sesuai dengan aliran nutrisi pada instalasi hidroponik.
Dari hasil Penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa alat
Arduino Mega 2560 telah berhasil dibuat dan digunakan di BBP2TP. Alat ini
dapat mengatur pH dan nutrisi pada tanaman selada hidroponik sesuai kadar yang
telah ditentukan. Data nilai pH dan nutrisi dapat dilihat melalui LCD 20x4.
Berdasarkan pengujian sensor, alat ini dapat membaca nilai nutrisi dan pH dengan
nilai kesalahan rata-rata sebesar 0,04 dari nilai batas toleransi pembacaan sensor
pH DF Robot V1.1 yaitu 0,1, sedangkan sensor TDS memiliki nilai kesalahan
rata-rata sebesar 1,3% dari nilai batas toleransi sensor TDS DF Robot Gravity
V1.0 yaitu 10%. Sensor pH dan TDS sudah dikalibrasikan dan disesuaikan dengan
REFERENSI
(Lactuca sativa L., var. Longifolia) and comparison with protected soil-based
cultivation,” Agric. Water Manag., vol. 245, no. October 2020, p. 106572, 2021,
vegetable for food security in cities. A review,” Agron. Sustain. Dev., vol. 35, no.
Food Biosynthesis, Elsevier, 2017, pp. 317– 350. [4] R. da Silva Cuba Carvalho,
R. G. Bastos, and C. F. Souza, “Influence of the use of wastewater on nutrient
J. Soil Water Conserv., vol. 17, no. 4, p. 364, 2018, doi: 10.5958/2455-
Teknik Budidaya Daya dan Analisis Usaha Tani Selada. Semarang: CV. Aneka
absorption and yield,” Heliyon, vol. 6, no. 12, p. e05745, 2020, doi:
systems reveal increased water use efficiency and higher lycopene and β-carotene
culturing condition,” Ind. Crops Prod., vol. 157, no. September, p. 112928, 2020,
batch reactor,” J. Environ. Manage., vol. 281, no. November 2020, p. 111893,
cultivated in the NFT hydroponic system,” Sci. Hortic. (Amsterdam)., vol. 166,
vol. 225, no. June, pp. 716–725, 2017, doi: 10.1016/j.scienta.2017.08.009. [16] S.
Smoleń et al., “The effect of salicylic acid on biofortification with iodine and
selenium and the quality of potato cultivated in the NFT system,” Sci. Hortic.
oleraceae var . alboglabra ),” Agrogivor, vol. 6, no. 2, pp. 128–135, 2006. [18]
Technique (NFT) Dan Wick Pada Penanaman Bayam Merah,” Surya Octag.
and A. Saprizal, “Larutan Dan Suhu Air Kolam Ikan Pada Pembenihan Ikan
Lele,” J. Sist. Informasi, Teknol. Inform. dan Komput., vol. 7, no. 2, 2017. [22]
dan pH Air Pada Hidroponik,” Jutisi, vol. 6, no. 1, pp. 1335–1344, 2017.
Abstrak
budaya tanpa tanah dan budidaya ikan. Pemanfaatan kotoran ikan yang
selada koral hijau (Lactuca sativa L.), dan bok choi (Brassica rapa L.) ditanam
Kecamatan Panti, Kabupaten Jember, pada bulan April hingga Juni 2019.
sistem hidroponik, ditunjukkan oleh nilai signifikan pada tinggi tanaman, jumlah
daun, akar volume, dan berat segar daun. Sebaliknya, produksi bok choi yang
produksi daun selada tidak signifikan antara sistem hidroponik dan aquaponik.
Produksi selada di akuaponik hanya 1,90% lebih rendah dari sistem hidroponik
pertanian tersebut.
PENDAHULUAN
budidaya tanaman secara hidroponik dalam satu tempat. Prinsip dasar akuaponik
adalah dapat dilakukan pada waktu yang bersamaan dengan cara memanfaatkan
limbah kotoran ikan dan sisa makanan ikan sebagai sumber nutrisi bagi tanaman
Ikan lele (Clarias gariepinus) merupakan salah satu jenis ikan air tawar
memiliki nilai jual yang tinggi. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan produksi
ikan lele. Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP, 2018)
bahwa pada tahun 2009-2014 produksi ikan lele mengalami peningkatan sebesar
45% dari produksi awal 200.000 ton menjadi 900.000 ton. Peningkatan produksi
ikan lele menghasilkan limbah dalam bentuk padatan/endapan dan cair bersumber
Limbah ikan lele ini dapat menurunkan kondisi perairan dan memberikan
mortalitas ikan. Air limbah ikan lele yang mengandung bahan organik tersebut
Prinsip ini menggunakan resirkulasi yaitu penggunaan kembali air yang telah
dikeluarkan. Keuntungan dari sistem ini dapat mengurangi kebutuhan air, reduksi
bahan organik yang meliputi amonia, nitrit serta penyangga atau buffer pH
mortalitas ikan adalah kualitas air. Amonia dalam kondisi anaerob bersifat toksik
kualitas air, merombak ammonia menjadi senyawa yang tidak berbahaya bagi
kehidupan dan pertumbuhan ikan. Amonia dioksidasi menjadi nitrit oleh bakteri
Nitrosomonas yang kemudian dalam kondisi aerob nitrit dioksidasi menjadi nitrat
al. (2014), budidaya dengan sistem akuaponik dapat memperoleh produk hasil
tanaman yang berkualitas. Putra et al. (2013) menambahkan bahwa hasil produksi
menyatakan bahwa dengan sistem akuaponik, penyerapan unsur hara hasil limbah
berfungsi sebagai sebagai fitoremediator (Effendi et al. 2015; Lestari, 2013; dan
Indah et al. 2014) sedangkan pakcoy disinyalir sebagai tanaman yang dapat
menyerap bahan organik (Andreeilee et al. 2014). Oleh karena manfaat dari
kangkung (Ipomoea aquatica F.), selada (Lactuca sativa L.) dan pakcoy (Brassica
rapa L.) tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui produksi 3 jenis
sayuran daun pada sistem budidaya akuaponik dengan kombinasi ikan lele spesies
Namun pada tanaman selada menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata antara
dari limbah kotoran ikan lele. Berbeda dengan tanaman selada dan pakcoy
akuaponik.
hidroponik 30,09 cm. Hal ini sesuai penelitian Nugroho et al. (2012) bahwa
penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi tanaman maka jumlah daun lebih
banyak. Kangkung akuaponik memiliki jumlah daun lebih banyak yaitu 22,56
helai dibanding kangkung hidroponik 17,44 helai. Jumlah daun selada hidroponik
lebih banyak dibandingkan selada akuaponik yaitu 14,11, demikian juga pada
helai.
Pada tanaman sayuran daun, lebar daun menjadi indikator visual yang
menghasilkan lebar daun 15,69 cm. Pakcoy akuaponik dan hidroponik tidak
Pemberian 100% N-limbah cair hasil budidaya ikan lele memberikan hasil
lebar daun tanaman sawi tertinggi (Nugroho et al., 2012; Kadarwati, 2006).
hidroponik. Hal ini terjadi karena unsur N tersedia dari limbah kotoran ikan lele
segar. Berbeda halnya dengan tanaman pakcoy yang menunjukkan hasil lebih baik
Biomassa akar sangat dipengaruhi oleh volume akar serta jumlah akar.
Semakin banyak jumlah akar maka menyebabkan volume akar dan biomassa
meningkat pula. Volume akar pada kangkung akuaponik memiliki hasil terbesar
yaitu 49 mL sehingga penyerapan unsur hara dan air oleh tanaman tersebut tinggi
karena pertumbuhan akar dan terbentuknya bulu akar baru mempengaruhi terjadi
pertemuan antara akar dengan hara pada tanaman. Berdasarkan hasil tersebut,
bahan organik terlarut yang tinggi yang berperan penting dalam menunjang tajuk
Nilai EC dan TDS menjadi indikator penting dalam untuk sistem budidaya
garam terlarut pada nutrisi sedangkan Total Dissolve Solid (TDS) menunjukkan
jumlah padatan yang terlarut dalam nutrisi. Pada penelitian ini dilakukan
Kandungan klorofil daun kangkung, selada, dan pakcoy pada sistem akuaponik
kandungan nitrogen daun rendah maka fotosintat yang dihasilkan juga akan
warna hijau daun, mendorong pertumbuhan batang dan daun (Marschner, 1986).
Nilai S/R ratio dipengaruhi oleh berat kering bagian tajuk:akar. Jika nilai
bobot kering tajuk semakin besar maka akan semakin besar pula nilai S/R ratio
dan semakin besar nilai berat kering akar maka S/R ratio semakin kecil (Nursanti,
bagian tajuk dan akar. Nilai S/R rasio tidak boleh sama dengan satu, jika nilai S/R
rasio lebih dari satu maka diasumsikan proporsi fotosintat lebih banyak pada
bagian tajuk dari pada bagian akar. Hal demikian dapat diasumsikan bahwa
KESIMPULAN
menunjukkan nilai berbeda tidak nyata dengan selisih sebesar 1,90%. Hal ini
mengindikasikan bahwa tanaman selada dinilai cocok untuk dibudidayakan baik
DAFTAR PUSTAKA
Andreeilee, B.F., Santoso, M., dan Nugroho, A. 2014. Pengaruh jenis kompos
Andriyeni, A., Firman, F., Nurseha, N., dan Zulkhasyni, Z. 2017. Studi potensi
hara makro air limbah budidaya lele sebagai bahan baku pupuk organik. Agroqua,
15 (1): 71-75. Darwin, H.P. 2012. Pengaruh pupuk organik cair terhadap
pertumbuhan dan produksi sayuran daun kangkung, bayam dan caisin. Prosiding
UPN “Veteran” Jatim, Surabaya, 13-14 November 2012. Delaide, B., Goddek, S.,
Gott, J., Soyeurt, H. and Jijakli, M.H. 2016. Lettuce (Lactuca sativa L. var.
Eckert, D.J. 1987. Soil Test Interpretations: Basic Cation Saturation Ratios and
budidaya ikan lele (Clarias sp.) dengan kangkung (Ipomoea aquatica) dan pakcoy
(Brassica rapa chinensis) dalam sistem resirkulasi. Ecolab, 9 (2): 47-104. Farida,
N.F., Abdullah, S.H. dan Priyati, A. 2017. Analisis kualitas air pada sistem
sistem NFT. Agro, 5 (2): 95-102. Gardner, F. P., Pearce, R.B., dan Mitchell, R.L.
Sukses Budidaya Lele. Penebar Swadaya, Cibubur Jakarta Timur. Hariati, I., Nisa,
terhadap beberapa dosis pupuk kalium dan jarak tanam. Agroekoteknologi, 1 (1):
99-108. Haryadi, D., Yetti, H., dan Yoseva, S. 2015. Pengaruh pemberian
(Brassica alboglabra L.). Jom Faperta, 2 (2): 1-10. Hendriyani, I.D, dan Setiari, N.
pada tingkat penyediaan air yang berbeda”. Skripsi. Biologi FMIPA, Universitas
Diponegoro, Semarang.
(Eichhornia sp.), kangkung air (Ipomoea sp.), dan kayu apu (Pistia sp.) dalam
Journal of Maquares, 3 (1): 1-6. Kadarwati, T.F. 2006. Pemupukan rasional dalam
tembakau dan serat. Perspektif, 5 (2): 59- 70. Kamalia, S., Dewanti, P., dan
Lollo Rossa (Lactuca Sativa L.) dengan penambahan CaCl2 sebagai nutrisi
2010. Efek pemberian fosfor terhadap pertumbuhan dan status hara pada bibit
manggis. Hort, 20 (1): 18-26. Markwell, J., Osterman, J.C and Mitchell, J.L.,
Plants. Academic Press, London. Netto, A.T., Campostrini, E., de Oliveira, J.G.
A.H.C. 2012. Aplikasi teknologi aquaponic pada budidaya ikan air tawar untuk
Jacq.) terhadap aplikasi pupuk organik berbeda dosis. Jurnal Ilmiah Universitas
Batang Hari Jambi, 1 (1): 13-17. Oktabriana, G. 2017. Upaya dalam meningkatan
pertumbuhan tanaman sawi hijau (Brassica juncea L.) dengan pemberian pupuk
Petrea, S.M., Cristea, V., Dediu, L., Contoman, M., Stroe, M.D., Antache, A.,
ayam. Soil Environment, 1 (7): 18-22. Prasetyo, H.P., Pata’dungan, Y.S., dan
Isrun. 2018. Pengaruh pupuk kandang domba terhadap serapan nitrogen (N)
tanaman selada (Lactuca sativa L.) pada entisols lembah palu. Agrotekbis, 6 (4):
506-514. Putra, I., Mulyadi., Pamukas, N.A., dan Rusliadi. 2013. peningkatan
kapasitas produksi akuakultur pada pemeliharaan ikan selais (Ompok sp) sistem
C.S., dan Sastro, Y. 2014. Vertiminaponik, mini akuaponik untuk lahan sempit di
(http://balittro.litbang.deptan.go.id/ind/i mages/stories/Buletin/.../5-panili.pdf,)
Skripsi. Departemen MSP FPIK, Institut Pertaian Bogor, Bogor. Sari, B.P.,
Santoso, M., dan Koesriharti. 2016. Pengaruh komposisi media tanam dan pupuk
nitrogen terhadap pertumbuhan serta hasil tanaman sawi pak choi (Brassica rapa L
dan Umar, C. 2015. Pengaruh lama retensi air terhadap pertumbuhan ikan nila
kangkung. Berita Biologi, 14(3): 267-275. Syariefa, E., Duryatmo,S., Angkasa, S.,
Apriyanti, R.N., Raharjo, A.A., Rizkika, K., Rahimah, D.S., Titisari, A.,
Setiyawan, B., Vebriansyah, R., Fadhila, R., Nugroho, H., dan Awaluddin, M.
2014. Hidroponik Praktis. PT. Trubus Swadaya, Jakarta. Tintondp. 2015.
“Pengaruh Sistem Olah Tanah Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis
Sodikin, E., Wijaya, A., Meihana, M., Kartika, K., and Siaga, E. 2017. Relative
leaf expansion rate and other leaf-related indicators for detection of drought stress
in chili pepper (Capsicum annuum L.). Australian journal of crop science, 11 (12):
1617-1625.
Abstrak
Ketersediaan lahan untuk menghasilkan makanan sangat langka. Salah satu dari
menerus menggeser lahan pertanian. Salah satu solusi yang populer di kalangan
bangunan perkotaan dan kurangnya lahan untuk bercocok tanam. Ada berbagai
jenis pertanian perkotaan salah satu yang paling populer adalah hidroponik.
(DFT) yang mudah melakukan. Penelitian ini mengkaji urban farming di Desa
Karangwidoro, Kabupaten Malang yang sudah berjalan sejak awal tahun 2020
PENDAHULUAN
Udara dan air bersih, tanah yang sehat, keberadaan berbagai spesies hidup
membahayakan fungsinya, seperti penyebab utama emisi gas rumah kaca (GRK),
ekstraksi dan polusi air yang tidak berkelanjutan, deforestasi dan hilangnya
cukup menggambarkan situasi di dunia pangan saat ini. Sebagai contoh, efek
rumah kaca berdampak pada terjadinya kebakaran lahan, dimana banyak dari
lahan yang sebelumnya digunakan sebagai tempat bercocok tanam dan bertani
sudah tidak memungkinkan lagi untuk dipakai karena rusak terdampak dari
kebakaran hutan atau lahan tersebut. Ketahanan pangan saat ini sangat diperlukan
harus memberikan lebih banyak orang secara efektif. Tingginya aktivitas dan
Kegiatan pertanian yang selama ini memenuhi kebutuhan manusia semakin lama
semakin berkurang karena peralihan lahan. Saat ini lahan-lahan banyak digunakan
sebagai tempat tinggal, tempat melakukan usaha, pemenuhan akses umum, dan
fasilitas lain yang mengakibatkan luas lahan untuk pertanian produktif semakin
sosial ekonomi, iklim, ketersediaan sarana prasarana dan lainnya (Ramaloo dkk,
Kelangkaan lahan dan ketidakpastian dalam menjaga akses terhadap lahan yang
Sebagai contoh, Meksiko yang merupakan daerah dengan populasi tinggi dan
Mengingkat kondisi tekanan pada sumber daya air dan lahan di Meksiko,
di daerah perkotaan selama beberapa tahun ke depan (De Anda & Shear, 2017).
Contoh lainnya adalah sistem hidroponik yang ada di United Arab Emirates
segar semakin meningkat, dan bisnis terkait pertanian menunjukkan tren yang
tempat yang tidak luas adalah metode penanaman hidroponik. Hidroponik berasal
dari kata “hidro” yang berarti air dan “ponus” yang berarti daya. Dengan
demikian, hidroponik adalah pemberdayaan air sebagai dasar pengembangan
tubuh tanaman dan berperan dalam proses fisiologis tanaman (Umam, dkk, 2020).
beberapa tahun lalu, namun tidak secara merata karena masih menganggap bahwa
ketersediaan tanah dan air tidak terbatas dan masih cukup menghidupi populasi
terbatas, yang dalam hal ini adalah tanaman pangan khususnya sayuran (Sutarni,
dkk, 2018) dan juga bisa menjadi pengembangan usaha yang menguntungkan.
lebih tinggi, dan (6)Tidak mengenal musim (Lingga, 2003). Sebuah penelitian
memiliki vitamin dan mineral yang secara signifikan lebih tinggi dan sangat
maupun organik. Dengan demikian metode hidroponik menjadi pilihan bagi warga
perkotaan yang memiliki lahan terbatas dan menginginkan hasil pertanian yang
juga memiliki pasar yang cukup besar. Peningkatan penduduk dan permintaan
dkk; 2018).
Ada tiga jenis utama pertanian perkotaan: kebun halaman belakang, kebun
atap dan balkon. Salah satu negara yang berhasil menerapkan green rooftop
adalah Rusia. Kebun di atas atap tersebut mampu membuka lapangan pekerjaan
dan memiliki arus kas sendiri bagi individu yang tinggal di komplek apartemen
Dengan demikian, tidak hanya pangan saja yang ditingkatkan namun juga
umum menggunakan potongan tanah atau atap yang lebih besar yang dibagi di
antara beberapa rumah tangga. Hasil dari kedua jenis kebun tersebut digunakan
untuk bisnis profit dan dapat digabungkan dengan ‘dapur komersial’ untuk
menciptakan produk makanan bernilai tambah dan menjual ke pasar petani dan
kesehatan, dan tingkat kemiskinan di suatu kota (Kisner, 2008). Penanaman hijau
di perkotaan memiliki dampak baik terhadap lingkungan perkotaan, salah satunya
menurunkan suhu, dan mengurangi jumlah truk yang memasuki kota untuk
termasuk tanah, air, tenaga kerja, dan sampah organik untuk menghasilkan
makanan bagi warga. Dengan adanya teknologi yang semakin maju dan
budidaya urban farming yang lebih mudah dan efisien. Sebuah penelitian
pada hidroponik dapat mengurangi biaya dan status real time pertumbuhan pabrik
dapat dipantau dari jauh seperti kelembapan, suhu, dan ketinggian air. Penyiraman
yang terhubung dengan sensor nirkable (Bakhtar, dkk, 2018). Selain itu, beberapa
lebih efisien dan memiliki manfaat yang lebih banyak daripada bertani dengan
lahan. Treftz & Omaye (2016) menyimpulkan bahwa menanam stroberi di Nevada
menggunakan sistem hidroponik dinyatakan lebih efisien baik dari segi waktu
maupun biaya daripada metode bertani tradisional. Dan juga semakin besar skala
yang didapatkan petani juga lebih banyak. Hal tersebut juga didukung oleh
penelitian Aravind (2018) yang menyatakan bahwa tanaman yang ditanam dengan
metode hidroponik lebih sehat dan memberikan hasil yang baik dari pada metode
tradisional.
Hidroponik semakin banyak dikenal dan dilakukan oleh masyarakat
terjadi (Lestari, dkk, 2019). Selain itu juga untuk mewujudkan kawasan mandiri
pangan, karena media tanah yang telah tercemar terutama di wilayah perkotaan,
efisiensi dalam penggunaan lahan, dan pertumbuhan gulma sedikit sehingga lebih
mudah untuk dibudidayakan (Madusari, dkk, 2020). Metode Bertani ini tidak
hanya bermanfaat bagi stok pangan manusia saja, namun juga bagi kesehatan
alam dan lingkungan. Martin & Molin (2019) melakukan penelitian pada
hidroponik yang dilakukan berdampak positif pada alam, salah satunya adalah jika
dengan penggunaan pot kertas sebagai pengganti pot plastik dan penggunaan
mengganti media tanah dengan serabut juga memiliki dampak besar pada
lingkungan.
penanaman hidroponik dimana tanaman ditanam di tempat dangkal dalam air, dan
larutan nutrisi terus-menerus mengalir di atas dan di sekitar zona akar tanaman.
Tujuan dari pengairan secara terus-menerus ini adalah karena air sebagai
pengganti tanah dan tanaman perlu secara konstan menyerap nutrisi dari media
tanam tersebut. Keuntungan penggunaan sistem DFT ini adalah sistem aearasi
(penambahan oksigen ke dalam air melalui aliran air atau gelembung udara ke
dalam air) yang dibantu melalui pompa sehingga cukup efisien. System aerasi
tersebut menciptakan rongga pada air, dan dengan adanya rongga maka dapat
meminimalisir risiko apabila air tidak bergerak karena tidak ada daya listrik,
sehingga tanaman tidak dengan mudah terpengaruh dalam jangka pendek dan
oksigen dapat terpenuhi. Namun, karena sistem DFT masih bergantung pada
listrik sehingga apabila terjadi pemadaman listrik terlalu lama tumbuhan dapat
layu dan mati. Sistem pertanian hidroponik DFT lebih cocok digunakan bagi
dengan beberapa jumlah pipa yang terbagi menjadi dua bagian dan difungsikan
sebagai pot tanaman. Untuk mulai bercocok tanam dibutuhkan beberapa barang
yang berfungsi menyerap nutrisi. Selain itu membutuhkan pompa listrik untuk
mengalirkan air, dan bibit serta vitamin untuk tanaman. Berbagai jenis tanaman
perawatan yang dilakukan secara rutin adalah dengan mengecek suhu ruangan
serta pH air. Selain itu juga memastikan bahwa aliran air tidak tersumbat dan
tanaman.
dikoordinasikan oleh satu orang yaitu pak Fendi, Inisiator program Urban
Farming Desa Karangwidoro. Namun, sistem tanam dan panen tidak menentu
karena bibit diberikan kepada masyarakat secara gratis, sehingga apabila tidak ada
yang memberikan bibit sayur maka tidak ada penanaman. Demikian juga apabila
ketika masa panen tiba dan masyarakat tidak ada yang mengambil sayurnya
meskipun gratis, maka sayur akan tetap pada pot dan melewati batas masa panen.
Hal tersebut dapat merusak kualitas sayurannya dan pada akhirnya membusuk.
Hal ini mengindikasikan adanya food loss dalam proses bertani. Food loss adalah
sampah makanan mentah baik dari sayuran maupun buah-buahan dan lainnya
yang tidak dapat diolah ataupun dikonsumsi. Penyebab dari food loss ini salah
satunya adalah cara menghasilkan yang bermutu rendah, baik dalam penanaman,
perawatan, maupun cara distribusi produk ke tangan konsumen yang tidak terjaga
sehingga banyak yang tidak mengetahui waktu panen dan tanamnya. Sementara
dalam sekali panen warga setempat cukup antusias untuk mendapatkan hasil sayur
hidroponiknya dan beberapa ada yang membayar dengan uang. (2) Masa tanam
dan panen juga tidak dapat ditentukan yang membuat sistem pertanian di lahan ini
masih belum maksimal. Karena tidak ada manajemen waktu yang jelas, maka
kerugian juga dapat semakin besar. (3) sistem atau susunan keorganisasian yang
belum terbentuk. Lahan pertanian objek penelitian merupakan lahan milik seorang
warga yang dialihfungsikan sebagai kebun untuk dikelola bersama sehingga tidak
masyarakat.
sebuah usaha.
Analisis SWOT
Kekuatan (Strength).
hidroponik ini menghasilkan sayuran yang bersih, segar, hijau, bebas dari
hama dan pestisida. Sehingga hasil produksi memiliki nilai jual yang
konsep kesehatan.
hanya memerlukan jumlah tenaga ahli yang sedikit, biji tanaman, air,
listrik, dan rockwool. Karena biaya yang murah ini tidak diperlukan dana
tanaman.
cepat, sehingga dapat terus berproduksi. Oleh karena itu, ada jaminan akan
stok atau ketersediaan produk secara terus-menerus dan tidak akan ada
jeda atau masa henti berjualan yang diakibatkan tanaman belum dapat
dipanen.
pertanian ini adalah 8x15 meter, ini cukup efisien mengingat kondisi
Meskipun lahan tidak terlalu luas, namun hasil produksi terbilang cukup
hingga 20 kilogram.
Kelemahan (Weakness)
penambahan tenaga kerja yang tentu saja akan dibutuhkan. Investasi yang
insentif atau pemasukan yang didapatkan (Tashi, S., & Wangchuk, K.,
2016).
2. Keterbatasan kompetensi dari tenaga ahli Pada pertanian ini terdapat satu
farming ini tidak memiliki pencatatan terhadap apa yang telah dilakukan,
bisa mengambil tanaman yang sudah diambil kapan saja, sehingga ini
farming ini menggunakan pompa air yang dialirkan dari tandon keseluruh
pipa, sehingga jika pompa air yang menggunakan listrik ini padam, air
tidak akan bisa mengalir. Ketika air tidak mengalir, maka nutrisi akan
mengendap dan menjadi racun bagi tanaman. Akan tetapi, karena sistem
maka tumbuhan dapat bertahan dalam jangka pendek tanpa air mengalir. 5.
koordinator dari pertanian usaha ini hanya satu dan tidak memiliki latar
persen promosi yang dilakukan melalui WOM ini berhasil, namun dalam
dan pengelola karena tidak adanya sistem penjualan dan pemasaran hasil
ramah lingkungan seperti polusi udara, tanah yang tidak subur, dan yang
mengutamakan konsep hijau dan sehat. Karena jika usaha hidroponik ini
baku stabil Ketersediaan air, rockwool, biji, dan vitamin di daerah sekitar
konvensional jauh lebih murah, sehingga ini menjadi ancamaan pada saat sayuran
konvensional lebih banyak di pasar dan diminati banyak orang. 2. Serangan hama
dan penyakit tanaman mengancam kualitas tanaman Ini menjadi ancaman jika
menurunkan produksi dan nilai jual tanaman tersebut. Hama merupakan penyakit
yang menular. Apabila pengawasan lengah dan tidak segera diatasi, maka hama
sesuai untuk menyalurkan hasil panen, tidak ada pencatatan dan sistematika
kepemilikan penanaman. Selain itu ada juga ancaman yang menjadi pertimbangan
dalam pengembangan bisnis ini, misalnya harga sayuran konvensional yang lebih
murah dan serangan hama dan penyakit yang mempengaruhi kualitas tanaman.
Jika kita analisis lebih dalam, permasalahan yang di hadapipun cukup kompleks.
mempertimbangkan kelebihan dan peluang yang ada. Dari segi kelebihan dan
bisnis model yang paling sesuai. Bisnis model tersebut dituliskan di Tabe1 1
lokal sebagai narasumber, sehingga hasilnya benar akurat mengenai kondisi lahan
kolaborasi dengan lembaga lain (Blank, 2019), jika dalam konteks pengembangan
hidroponik ini adalah ROTASI Institute sebagai pendamping desa dan masyarakat
Villa Bukit Tidar, Desa Karangwidoro selaku pelaku usaha sehingga harapannya
dapat berkembang menjadi usaha yang berkelanjutan (Joyce, dkk; 2016). Bisnis
model kanvas ini dapat dikembangkan untuk menghasilkan bisnis model yang
Karangwidoro. Juga menjadi pertimbangan penting apabila BMC juga perlu terus
(2019).
Identifikasi Sembilan unsur BMC Desa Karangwidoro adalah pada sisi customer
segment, yakni: pelaku usaha makanan sehat yang menggunakan sayur seperti
warga Karangwidoro itu sendiri, pasar rakyat atau melalui pasar digital seperti
Sayur Box. Pemilihan segmen pasar tersebut didasarkan pada peluang usaha yang
cukup besar dengan lahan yang luas, sehingga mampu untuk menjual hasil
produksi ke pasar yang lebih luas. Selain itu, produk hasil tanam termasuk
merupakan produk organik tanpa pestisida sehingga memiliki kualitas yang segar
dan higienis. Proses pembelian dan pembayaran cukup mudah bagi masyarakat
yang ingin mendapatkan sayur. Selain itu, kemasan dari hasil produksi sayur
hidroponik akan dikemas dengan menarik sehingga memiliki nilai jual lebih.
Segmentasi pasar usaha ini utamanya adalah masyarakat yang tertarik dengan
tanaman hidroponik dan mereka yang hidup sehat dengan tidak mengonsumsi
melakukan promosi dan pemasaran yang lebih terstruktur, Channel dari usaha
melalui empat platform tersebut agar segmen pasar dapat dicapai lebih luas
(Zheng & Zheng, 2014). Apabila jangkauan pasar sudah cukup luas, maka dibuka
Dan juga akan bermitra dengan marketplace digital agar masyarakat luar
Karangwidoro tetap dapat menikmati hasil produksinya. Selain itu juga terdapat
direct selling dan door to door. Dalam melayani dan menarik konsumen,
penjualan dilakukan dengan banyak cara salah satunya adalah memberikan harga
spesial setiap pembelian tertentu dan pemberian voucher bagi beberapa pembeli
hidup sehat sehingga calon konsumen minat untuk mencoba produk sayur
organik. Salah satu cara pendekatan tersebut adalah dengan melalui sosialisasi ke
beberapa warga umum tentang konsumsi dan hidup sehat. Pendapatan dari
produksi sayur hidroponik ini berasal dari penjualan, membership pelanggan, dan
agen penjual.
dengan metode Deep Flow Technique. Namun, urban farming tersebut masih
sehingga belum terorganisir dengan baik dan dapat menimbulkan kerugian bagi
kegiatan urban farming karena belum ada pemasukan yang terorganisir, meskipun
biaya pengeluaran terus berjalan, misalnya untuk pembibitan, nutrisi tanaman dan
potensial untuk dikembangkan sebagai usaha, bukan lagi hanya sebagai bentuk
kekurangan yang menyebabkan tanaman rawan akan hama dan ancaman jumlah
hasil panen yang berlebih dan tidak tersalurkan ke pasar atau konsumen. Menjadi
pasar yang jelas, mengembangkan metode pemasaran salah satunya secara daring
maupun dengan merawat tanaman agar terhindar dari hama penyakit. Selain itu
REFERENSI
[1] Arpels, M., Chrisman, S., Sommerfield, H., Towers, J., Berkowitz, E.,
Books, Atglen, PA. p. 24–102. [2] Aravind, Rajeswri, and S. Sasipriya. 2018. "A
1503-1509. [3] Bakhtar, Nikita, et al. "IoT based hydroponic farm." 2018
IEEE, 2018.
[4] Barab, S., & Squire, K. (2004). Design-based research: Putting a stake in the
ground. The journal of the learning sciences, 13(1), 1-14. [5] Blank, S. The
model-canvasan-adapted-business-model-canvas-for-mission-driven-
Carter, A., 2003. Urban Agriculture and Community Food Security in the United
States: Farming from the City Center to the Urban Fringe, North American Urban
CA. [8] De Anda, J., & Shear, H. (2017). Potential of vertical hydroponic
Rakopoulos, D., ... & Tzovaras, D. (2019). The smart city business model canvas
Energies, 12(24), 4798. [10] Joyce, A.; Paquin, R.L (2016). The triple layered
Journal of Cleaner Production, 135, 1474–1486. [11] Khodaei, H., & Ortt, R.
Green Roofs for Urban Food Security and Environmental Sustainability, Climate
Institute, Washington, DC. [13] Lestari, Y., Khusumadewi, A., Fathurrohman, A.,
Tanpa Tanah. Jakarta: PT Penebar Swadaya. [15] Madusari, S., Astutik, D., &
40-59 [17] Martin, M., & Molin, E. (2019). Environmental assessment of an urban
4124. [18] Nugent, R. 2002. The impact of urban agriculture on the household and
Growing Cities, Growing Food. [19] Nurhayati, I., & Rinda, R. T. K. (2021).
(Edisi Elektronik), 12(1), 126-143. [20] Osterwalder, Yves Pigneur, Alan Smith,
and 470 practitioners from 45 countries. (2010). Business Model Generation. Self-
SWOT. Self-Published
[22] Sharma, N., Acharya, S., Kumar, K., Singh, N., & Chaurasia, O. P. (2018).
Arab Emirates.” British Food Journal [24] Sonnino, R. (2016). The new
geography of food security: exploring the potential of urban food strategies. The
Geographical Journal, 182(2), 190-200. [25] Sutarni, Irawati, L., Unteawati, B., &
Yolandika, C. (2018). Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Sayuran
2(1), 17–24. [26] Thornton, A. (2009). Pastures of plenty?: Land rights and
Journal of Applied Geography. 29:12–20. [27] Treftz, C., & Omaye, S. T. (2016).
UMAM, A., Yusuf, M., & Fielnanda, R. (2020). Analisis Strategi Pemasaran
Umar, A., Sasongko, A. H., & Aguzman, G. (2018). Business model canvas as a
Assessment. Geneva: World Health Organization. [31]. Zheng, L., & Zheng, T.
(2014). Innovation through social media in the public sector: Information and
[34]. Ramaloo, P., Siwar, C., Liong, C. Y., & Isahak, A. (2018). Identification of
ABSTRAK
Tanaman hidroponik hingga pada saat ini telah banyak dikelola oleh
hidroponik, pengkondisian pH air, dan masa panen. Salah satu tahapan yang
Diperlukan nya sebuah sistem yang terhubung dengan IoT untuk mendukung
tahap tersebut. Tujuan studi literatur ini adalah untuk mengkaji peran IoT untuk
digunakan untuk menyusun penelitian ini adalah literature review dengan mencari
artikel ilmiah yang relevan pada database Google Scholar melalui beberapa kata
kunci yang berkaitan dengan topik: hidroponik, IoT, dan mikrokontroller (Tahun
menggunakan ESP8266, ESP32 atau varian lainnya dan Arduino), sensor suhu
Pendahuluan
membutuhkan lebih sedikit air dari pada tanaman yang ditanam di media tanah.
Oleh karena itu, metode ini sangat cocok ditanam di daerah yang persediaan
airnya terbatas (Aji et al., 2021). Dari percobaan tentang dua tanaman subur di air
tanpa nutrisi dan dengan nutrisi, para peneliti mengetahui bahwa tanaman yang
bercampur nutrisi akan tumbuh lebih lebih baik. Hidroponik berkembang di setiap
era, dan bahkan hingga saat ini telah banyak dikelola oleh masyarakat Indonesia
tanaman, dan masa menunggu panen. Salah satu tahapan penting dalam produksi
tanaman berkualitas adalah pembibitan (Doni & Rahman, 2020). Bibit harus
ditanam dan apabila terlalu kecil lalu ditanam langsung, maka mudah hanyut atau
(Reza et al., 2022). Beberapa metode lain seperti pelonggaran tanah, perendaman,
dan lain sebagainya (Rachmawati & Pertanian, 2021). Pemilihan benih dan
Selain kedua hal tersebut, tiga hal yang perlu diperhatikan adalah 1) pembibitan,
2) media pembibitan dan 3) wadah pembibitan. Syarat media semai yang baik
yaitu media tanam yang digunakan harus mampu menahan air, adanya sirkulasi
air, memiliki ventilasi (ruang sirkulasi udara) serta bebas dari hama dan penyakit.
Selain itu, pembibitan harus dilindungi dari hujan, terutama hujan deras/lebat
yang dapat merusak bibit, dimana bibit yang baru muncul/tumbuh akan patah
sehingga akan gagal tumbuh (Narasimman et al., 2022). Air hujan yang terendam
pada media tanam menyebabkan benih atau bibit membusuk. Solusinya adalah
memberi payung pada media tanam bibit. Akan tetapi, pencahayaan juga perlu
muncul fenomena menguning, yaitu kondisi dimana bibit tidak tumbuh dengan
baik, atau tinggi batang menjadi lebih tipis (Irawati et al., 2021). Proses
memperhatikan beberapa aspek penting, seperti suhu, udara, air dan cahaya, serta
Things (IoT) merupakan solusi untuk mengatasi hal ini. Konsep IoT dapat
IoT merupakan salah satu teknologi yang diciptakan oleh manusia guna
menghubungkan mesin, peralatan listrik, dan objek fisik lainnya melalui koneksi
Internet. Komponen dan perangkat ini dapat menerima data dan dikontrol secara
Objek fisik berupa data yang dibaca oleh sensorsensor yang terpasang, kemudian
dikenali oleh user (Nalendra dan Mujiono, 2020) . Dengan IoT, petani dapat
terbantu dalam memonitor kondisi secara jarak jauh, efektif, dan efisien sehingga
hasil panen optimal dapat diraih (Wijaya & Rivai, 2018). Proses pemupukan dan
penggunaan pupuk dan sumber air yang tidak efisien, dalam hal ini, IoT juga
tanaman saja dan mengalirkan air sesuai kapasitas yang diperlukan tanaman.
Penerapan IoT dalam bidang agricultire mengarahkan pada cara bertani yang lebih
hasil panen yang baik. Kini, telah banyak penelitian yang memanfaatkan IoT
dari beberapa metadata publikasi ilmiah untuk memberikan gambaran kepada para
peneliti dalam pembuatan kebijakan tentang alat berbasis IoT yang kemudian
dibuat secara global. Akan tetapi, belum ditemukan kajian komprehensif sejauh
mana peran IoT dalam sektor tersebut, padahal sangat penting untuk diketahui
komunikasi sebagai backbone IoT. Maka dari itu, tujuan dari penulisan ini adalah
untuk mengisi gap tersebut. Artikel ini akan merangkum dan me-review publikasi-
publikasi ilmiah yang berkaitan dengan aplikasi IoT untuk agriculiture, dengan
PEMBAHASAN
kelebihan dan kekurangannya. Salah satu metode pertanian yang saat ini banyak
digunakan adalah sistem hidroponik. yang tercetus karena kondisi banyaknya alih
Nutrient Film Technique (NFT), Drip Irrigation, Deep Flow Technique (DFT), dan
masih banyak lagi (Doni & Rahman, 2020) . Dalam hidroponik, media tanam
merupakan hal yang paling penting karena media tanam harus mampu
menampung unsur hara yang akan diserap oleh tanaman. Diantara sekian banyak
media tanam yang umum digunakan untuk hidroponik, salah satunya adalah
yang terbatas, karena merupakan salah satu konsep urban farming, yaitu teknik
pertanian yang menggunakan air sebagai media tanam sebagai pengganti tanah;
atau dengan kata lain, hidroponik adalah cara bercocok tanam dengan
karena tidak menurunkan kualitas tanah dan tidak menciptakan limbah yang
parameter penting yang harus diperhatikan, salah satunya adalah tingkat keasaman
atau pH, karena mempengaruhi kemampuan tanaman untuk mengikat unsur hara
yang melewati akar tanaman. Dengan rasional tersebut, pH tanah harus tetap
dipertahankan antara 5,5 dan 6,5. Apabila pH turun, dapat ditambahkan air
yaitu sulit untuk diproses karena banyak hal yang harus diperhatikan. Selain
parameter pH, parameter penting lainnya yaitu kadar air, oksigen, nutrisi,
nutrisi, suhu, volume air, pH dan kelembaban menjadi sangat penting, dimana
proses ini dilakukan secara manual atau konvensional (Doni & Rahman, 2020) .
hidroponik. Menabur dalam sistem hidroponik adalah suatu proses dimana bibit
tanaman ditempatkan pada media tanam yang dalam wujud potongan rockwool.
Media berbentuk kubus, dan benih tanaman ditempatkan di dalamnya (Priyadi &
sehari, yaitu pagi dan sore hari. Nampan yang berisi rockwool, harus disimpan di
tempat yang dapat menjamin kelembabannya serta harus teduh dari terik sinar
matahari langsung agar tidak kering. Setelah muncul daun pada bibit tanaman,
langkah berikutnya yaitu dilakukan proses penaburan (Izzuddin, 2016) . Proses ini
terkena sinar matahari (Heleni et al., 2022) . Setelah benih memiliki kira-kira
tertentu dan diberi kebutuhan pupuk secukupnya (Tallei et al., 2017) . Proses
penyemaian ini harus dilakukan dengan baik dan hati-hati karena merupakan
mulai dari pengecekan tingkat pH dalam air yang mengalir, suhu, kelembapan,
dan aspekaspek lain. Hal ini dapat berdampak pada capaian optimum dari tumbuh
hidroponik dapat dipermudah dengan bantuan teknologi IoT, yang mana telah
banyak dilakukan oleh akademisi di Indonesia. Penerapan sistem IoT pada unit
produktivitas dan hasil tanaman hidroponik tersebut juga akan lebih berkualitas
(Ciptadi & Hardyanto, 2018) . Pada bab selanjutnya, akan dikaji sejauh mana
Di era Industri 4.0, IoT telah berkembang sangat pesat di beragam sektor, dan
salah satu dari sekian banyak corcern dan potensial adalah sektor pertanian, yang
mana selanjutnya populer dengan istilah smart farming (Sumarudin et al., 2019) .
Budidaya tanaman hidroponik berbantuan IoT juga termasuk dalam klasifikasi
sebagai smart farming. Pada bagian ini, dikaji beberapa penelitian tentang
Pada riset (Wulandari et al., 2021) tidak melibatkan konektivitas internet dalam
pada penelitian dengan tema IoT yang berfokus pada proses pembibitan masih
Dari 100 (seratus) buah artikel yang diperoleh, didapatkan 3 (tiga) buah
sisanya membahas hal yang lebih umum. Adapun sisa 97 (sembilan puluh tujuh)
buah artikel setelah diperiksa didapatkan 11 (sebelas) buah referensi yang sesuai
dengan bidang IoT untuk hidroponik. Dengan kata kunci yang telah dijelaskan
pada bagian Metode, ternyata didapatkan beragam referensi tentang aplikasi IoT
pada bidang agriculture secara umum, seperti tanaman padi, tanaman jagung,
lidah buaya, sistem irigasi, dan hal-hal lain yang tidak berkaitan dengan topik
tanaman hidroponik. Hal lain yang menjadi pertimbangan sorting referensi adalah
kaitannya dengan IoT, dimana usulan sistem otomatis pada literatur yang
didapatkan (tidak melibatkan IoT) telah di-drop dari bank kajian di paper ini
sehingga didapatkan hanya 11 (sebelas) artikel saja. Pada bagian ini dijabarkan
hasil kajian kesebelas paper tersebut mengenai latar belakang masalah tentang isu
sensor intensitas cahaya (BH1750), sensor suhu (RTC DS3231) dan dua
tingkat kegagalan panen akibat kualitas air yang buruk dan tidak
Wemos D1 Mini sebagai pengolah data dari sensor yang telah terintegrasi
Sensor pada sistem ini yaitu sensor kekeruhan air dan sensor DHT11
dan berhasil dalam mengukur suhu dan kekeruhan air yang bercampur
parameter penting, yakni unsur hara terlarut, pH air, dan suhu air. Sensor
pada sistem mereka melibatkan sensor TDS, sensor pH dan sensor suhu
sebagai sensor suhu dan kelembaban dan sensor YF-S201 yang berfungsi
melakukan monitoring keadaan air, nutrisi, dan kondisi suhu pada media
yang terbatas. Kelebihan lainnya adalah tanaman yang tumbuh pada media
adalah tingkat perawatan alat yang rumit dan teknologi yang minim.
terkondisikan secara jarak jauh melalui konsep IoT. Adapun sensor yang
tanaman hidroponik itu sendiri, yaitu sensor suhu, sensor pH, sensor TDS.
Syafira, A., Ritonga, A., Aprillia, D., Nurlita, E., Andriyanti, I., ... & Sania,
Komputer, 8(2), 120–128. Irawati, I., Irmawati, D., Permana, M. G. A., &
A., Abror, A., Vigneshwaran, P., Priambodo, D. F., & Alif, D. S. (2022).
Instrumentation system for data acquisition and monitoring of hydroponic
kepadatan penduduk yang tinggi dan merupakan ciri dari perkotaan. Salah
Hasil survei awal yang dilakukan maka tujuan yang akan dicapai adalah
dari tim serta narasumber yang ahli dalam hal budidaya tanaman
pengganti media tanah yang mengandung unsur hara seperti sabut kelapa,
perbandingan komposisi air dan udara yang ideal (Henra dan Suryani,
2014) Beberapa keuntungan budidaya hidroponik: 1. Sayuran yang
bersih dan sehat 2. Sayuran jarang terserang hama dan penyakit, serta
nutrisi yang dicairkan sudah sesuai dengan nutrisi yang dibutuhkan oleh
720.000,- per dua minggu (umur panen sayuran dua minggu) Biro Pusat
barang. Hal ini dapat dilihat dari uraian sebagai berikut : a. Pendapatan
berupa uang yaitu pendapatan dari gaji/upah yang diperoleh dari pekerja
ekonomi, membagi masyarakat atas tiga kategori, yait kaum pekerja (dan
petani), para pengusaha atau kapitalis (kelas menengah) dan para tuan
tanah (T. Bilarso, 1994:78). Menurut Valerie J. Hull yang dikutip oleh
sebagai imbalan terhadap kerja mereka yang jumlahnya jauh lebih sedikit
pemungkinan dan faktor penguat. Oleh sebab itu, akan diuraikan hal-hal
dalam pendidikan pasien, faktor penguat bisa berasal dari perawat, bidan
yaitu rata –rata 2 minggu (14 hari). Tanaman yang diaplikasika adalah
Biaya yang dikeluarkan per instalasi sebesar Rp. 200.000 untuk satu kali
persekali panen. Nilai sudah dirasakan oleh masyarakat akan manfaat dari
secara hidroponik. Hal ini ditunjukkan bahwa kelurahan Dwikora saat ini
sekarang menjadi kelurahan yang hijau dengan sayur selada, bahkan ada
mereka hasilkan dapat terjual dengan baik. Perubahan perilaku dari segi
instalasi secara mandiri mulai dari penyedian alat instalasi sampai bahan
instalasi demi mendapatkan hasil yang lebih banyak lagi, karena semakin
banyak lubang tanam maka akan semakin banyak produksi dan akan
yang lebih perduli dengan lingkungan sekitar yaitu dengan sikap yang
sikap yang tidak mau berpartisipasi menjadi mau, dari sebelumnya tidak
HIDROPONIK WICK
PENDAHULUAN
sedemikian rupa tanpa memerlukan jarak tanam yang luas seperti pada
nutrisi bersama air yang menjadi media tanam sehingga dapat langsung
diserap oleh akar tanaman, Oleh karena itu penggunaan pupuk/nutrisi dan
dengan penggunaan lahan, air dan nutrisi secara efisien serta adanya
peningkatan produksi dan hasil panen (Rosario dan Santos 1990; Chow,
juga relatif lebih mudah karena media budidaya yang bersih, media tanam
yang steril dan tanaman dapat terlindung dari air hujan. Selain itu tanaman
hidroponik juga lebih sehat, karena serangan hama dan penyakit lebih
produktivitas lebih tinggi, dengan mutu hasil tanaman yang lebih baik.
Lingkungan yang bersih dan dan unsur hara yang terpenuhi sesuai dengan
Cruciferae. Tanaman sawi berasal dari daerah Tiongkok (Cina) dan Asia
Timur. Tanaman sawi telah telah dibudidayakan sejak 2500 tahun yang
lalu di daerah Cina, dan menyebar luas ke Filipina dan Taiwan. Pada abad
Data Dinas pertanian Sumut menyebutkan bahwa luas lahan tanaman sawi
persen dari 2013 seluas 1.462 ha. Luas panen tanaman sawi hanya 1.157
ha atau turun 20,43 persen dari 2013 seluas 1.454 ha. Begitu juga dengan
produktivitas, turun 5,08 persen menjadi 117,68 kwintal per ha dari 123,98
kwintal per ha dari 2013. Sehigga pada 2014 produksi tanaman sawi turun
24,47 persen menjadi 13.616 ton dari 2013 sebesar 18.027 (Barus, 2014).
Meskipun minat petani terhadap tanaman sawi cukup kuat, namun dalam
kayu memberikan hasil lebih baik yaitu mendekati hasil yang diperoleh
apabila menggunakan 200 kg urea + 100 kgSP36 +200kg KCl /ha. Padi
sawah yang dipupuk dengan 3.000-4.000 liter/ha pupuk cair MSG hasilnya
petani lebih baik dibandingkan dengan pupuk kristal karena harganya 63%
dari harga pupuk urea untuk keperluan per hektar. Berdasarkan uraian
konvensional
Uji DMRT (Tabel 2). Pada tabel 2 dapat dilihat bahwa penggunaan Nutrisi
jumlah daun pada umur 1 sampai 4 MST. Jumlah daun akibat penggunaan
helai dan yang terendah diperoleh pada perlakuan N3 yaitu 6,78 helai,
jumlah daun yang tertinggi dan penngkatan ke taraf yang lebih tinggi (N3)
pada taraf N2 memberikan respon terbaik terhadap jumlah daun Hal ini
Novizan (2001) jumlah daun yang banyak disebabkan oleh unsur hara N
yang terkandung dalam larutan nutrisi karena N adalah komponen utama
tanpa Monosodium Glutamat (M0), hal ini diduga karena rendahnya dosis
AB mix pada taraf 800 ppm merupakan taraf yang memberikan respon
terbaik terhadap produksi per sampel hal ini sejalan dengan pertambahan
ukuran tanaman yaitu tinggi tanaman dan jumlah daun. Menurut Suratman
Menurut Gardner at all (1991) fungsi essensial dari unsur hara Nitrogen
perlakuan M0 yaitu 105,21 g. Hal ini sejalan dengan hasil pada par meter
Sawi Per Plot Hasil rata-rata jumlah per plot setelah penggunaan Nutrisi
mix ke taraf yang lebih tinggi (N3) menyebabkan penurunan produksi, hal
ini disebabkan karena perlakuan AB mix pada taraf 800 ppm merupakan
taraf yang memberikan respon terbaik terhadap produksi per sampel hal ini
jumlah daun.
Gardner at all (1991) fungsi essensial dari unsur hara Nitrogen dalam
rendahnya bobot segar tanaman. dan hasil produksi per plot. Pemanfaatan
ini sejalan dengan hasil pada parameter pertumbuhan lain (tinggi tanaman
KESIMPULAN
tidak nyata terhadap semua parameter yang diamati, hasil tertinggi didapat
2014. Lufa Farms, Inc.; Patent issued for dynamic growing system journal
Jurnal Agrista Vol.10, No. 2,: 59-66. Nobel, A. 2016. Nutrient Solutions
1.No.2 Tahun 2014, 43. Rukmana, R. 2007. Bertanam Petsai dan Sawi.