Abstrak — Sebuah sistem kontrol berbasis studi kasus hidroponik. Sistem ini juga dapat
IoT (Internet of Things) yang murah dan sederhana, diimplementasikan pada berbagai studi kasus selain
serta dapat dikembangkan secara luas (scalable) hidroponik seperti kontrol rumah, kontrol ruangan
mampu mengatasi berbagai permasalahan yang hingga kontrol area pertanian.
dialami oleh manusia saat ini. Pada penelitian ini
Kata Kunci: IoT, Nodemcu ESP8266, Hidroponik, wifi
membahas mengenai rancang bangun sistem berbasis
IoT menggunakan Nodemcu ESP8266 yang mampu
I. PENDAHULUAN
mengatasi berbagai permasalahan yang ada guna
Kemajuan di bidang teknologi ikut berperan dalam
membantu dalam mempermudah pekerjaan manusia. pengembangan sistem hidroponik yang semakin serba
Salah satu studi kasus yang cocok untuk penerapan otomatis dan terkontrol terutama berkaitan dengan
pengaturan formula termasuk teknik distribusi nutrisi.
dari sistem yang berbasis IoT adalah budidaya Dengan ditemukannya sistem pertanian dengan hidroponik
hidroponik. Hidroponik adalah cara bercocok tanam maka sebagian besar masyarakat sudah mulai
menggunakannya sebagai salah satu usaha maupun sebagai
tanpa menggunakan media tanah namun budidaya konsumsi pribadi. Hidroponik tergolong sistem pertanian
tanaman ini lebih mengutamakan media air yang telah yang lebih sederhana dan risikonya kecil. Namun
hidroponik harus rutin untuk dikontrol mulai dari nutrisi,
dicampur dengan nutrisi tertentu dalam pH, kelembapan ketinggian tanaman maka pemilik
pertumbuhannya. Hidroponik dapat dibuat berjalan hidroponik harus selalu memperhatikan tanamannya. Selain
itu masalah yang perlu diperhatikan pemantauan terhadap
secara otomatis dan realtime menggunakan Nodemcu faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman
ESP8266 dengan memperhatikan kondisi nutrisi pada seperti hama yang datang dan merusak daun tanaman.
tanaman seperti ketersediaan air, suhu lingkungan, Hidroponik adalah suatu budidaya menanam
kelembaban, dan kekeruhan (PPM) yang kemudian dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan media
hasilnya akan ditampilkan pada User Interface. Sistem tanah dan menekankan penumbuhan kebutuhan nutrisi
yang dirancang ini dapat dikembangkan sesuai untuk tanaman. Ada banyak jenis teknik hidroponik
kebutuhan pengguna dengan adanya sistem plug and seperti sistem tetesan, sistem DFT (Deep Flow
play pada paketnya sehingga dapat menambah Technique), NFT (Nutrient Film Technique), rakit apung
maupun mengurangi jumlah sensor yang digunakan. (deep water culture) dan sistem sumbu (wick system).
Secara operasional sistem ini dikatakan murah karena Menurut penelitian yang dilakukan S. Nakaoka dan A.
hanya menggunakan daya maksimal sebesar 57.03595 Yamada, aktivitas fotosintesis dipengaruhi oleh kadar pH
Watt jika hanya digunakan untuk monitoring pada pada tanaman, penurunan pH dipengaruhi oleh CO2 yang
Sedangkan untuk Pompa air akan dibungkus dalam satu Arduino Uno 1
paket dengan sensor Kekeruhan air (TDS Sensor) yang Pompa air DC 2
mana ketika kekeruhan air pada larutan nutrisi sudah Pompa Ventura 2
melewati batas yang ditentukan maka mikrokontroler akan
Prototype Hidroponik 1
melakukan perintah dengan menjalankan pompa air untuk
Gambar 8. Flowchart pembacaan sensor Pada tabel 2 dan tabel 3 dapat dilihat bahwa terdapat
perbedaan hasil pengukuran yang didapatkan
III. HASIL DAN PEMBAHASAN menggunakan Nodemcu dengan menggunakan arduino.
3.1 Pengujian Subsistem Akuisisi Sensor Pada Adanya perbedaan hasil tersebut kemungkinan besar
Hidroponik disebabkan oleh perbedaan tegangan output antara
Pada pengujian ini setiap sensor akan dihubungkan
dengan NodeMCU untuk melakukan pengukuran dalam Nodemcu dengan Arduino uno. Tegangan output yang
mengambil data dan mengukur tingkat keakuratan dari berasal dari Arduino Uno sebesar 5V sedangkan
setiap sensor.
tegangan output yang berasal dari NodeMCU sebesar
3.3V sehingga perbedaan tegangan berpengaruh kepada
3.1.1 Pengujian Sensor TDS Meter
Pada pengujian ini sensor TDS meter dihubungkan hasil pembacaan oleh sensor analog karena supply daya
dengan NodeMCU kemudian dilakukan pengukuran yang berbeda dari kedua mikrokontroler ini. Selain itu
dengan objek pengukurannya berupa larutan kopi.
ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi pembacaan
sensor seperti serial komunikasi yang berbeda frekuensi,
perbedaan pembacaan program karena mikrokontroler
sebesar 5V (tegangan dari sumber adaptor handphone) tegangan masuk kedalam aerator maka aerator menyala
dan kemudian melakukan pengujian untuk memompa air dan ketika tidak diberi tegangan sama sekali atau
dan mencatat waktu yang dibutuhkan untuk memompa. tegangannya mati maka aerator otomatis akan mati.
Namun karena keterbatasan peralatan yang ada sehingga Berikut pada gambar 13 dapat dilihat proses pengujian
pengujian yang dilakukan adalah menggunakan wadah aerator menggunakan relay dan mikrokontroler. Pin NO
yang memiliki berat 700 gr dan jika wadah dikonversi (Normally Open) pada relay dihubungkan dengan salah
ke bentuk volume dengan satuan mililiter, maka menjadi satu pin pada kran otomatis, pin C (Common)
● 100 gr air = 100 ml air kaki negatif sumber tegangan dihubungkan dengan pin