Anda di halaman 1dari 37

PROTOTIPE ALAT PEMBERIAN PAKAN AYAM

BERBASIS IoT DENGAN MIKROKONTROLLER ARDUINO


PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Studi Strata Satu
(S-1) dan Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S.T)

OLEH :
Ahmad Riki Setiawan
NIM : 16030008

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NURUL JADID
PAITON PROBOLINGGO
2020
ABSTRAK
Beternak ayam merupakan salah satu kegiatan yang masih banyak
dilakukan oleh masyarakat desa ataupun masyarakat umum yang ingin berbisnis
di bidang peternakan ayam. Meskipun kegiatan beternak ayam ini cukup
sederhana, banyak orang yang masih mempermasalahkan tentang bagaimana
memberikan pakan ayam agar praktis dan menghemat biaya, karena para peternak
ayam dari zaman dulu masih menggunakan cara manual dalam proses pemberian
pakan. Kemajuan teknologi sekarang sangat berpengaruh terhadap peternakan
ayam, dalam segi pemberian pakan dapat dibuat sebuah alat yang dapat mengatur
pemberian pakan tanpa harus menggunakan cara manual, dengan teknologi IoT
kita dapat mengontrol proses pemberian pakan secara jarak jauh, tentunya bias
memangkas waktu dan biaya yang digunakan untuk sebuah peternakan ayam.

i
ABSTRACT
Breeding chickens is one of the activities that are still widely carried out
by rural communities or the general public who want to do business in the field of
chicken farming. Even though the activity of raising chickens is quite simple,
many people are still concerned about how to provide chicken feed to be practical
and save costs, because chicken breeders from ancient times still used manual
methods in the feeding process. Technological advances are now very influential
on chicken farming, in terms of feeding, a tool can be made that can regulate
feeding without having to use manual methods, with IoT technology we can
control the feeding process remotely, of course it can cut the time and costs used
for a chicken farm.

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Arduino Uno R3...................................................................................9


Gambar 2.2 Servo mgr996r....................................................................................10
Gambar 2.3 Motor DC 12V...................................................................................12
Gambar 2.4 Driver Motor......................................................................................14
Gambar 2.5 Aplikasi Kontroller............................................................................20
Gambar 2.6 Modul ESP8266.................................................................................21
Gambar 2.7 Koneksi Smartphone dengan Sistem Prototype.................................21
Gambar 3.1 diagram penelitian..............................................................................25
Gambar 3.2 Diagram blok sistem kontrol..............................................................28
Gambar 3.3 Aplikasi Kontroller............................................................................28
Gambar 3.4 Flowchart Program Prototype............................................................29
Gambar 4.1 Desain Perancangan alat....................................................................33
Gambar 4.2 Konfigurasi koneksi smartphone dengan prototype...........................34
Gambar 4.3 Mekanik Prototype.............................................................................35
Gambar 4.4 komponen penggerak prototype.........................................................36
Gambar 4.5 Aplikasi kontroller ............................................................................38

iii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Data hasil running prototype menggunakan wifi...................................27
Tabel 4.2 Data hasil running prototype menggunakan paket data.........................28

iv
DAFATAR ISI
ABSTRAK...............................................................................................................I
DAFTAR TABEL................................................................................................III
DAFTAR GAMBARIV
DAFTAR ISI..........................................................................................................V
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1

1.1. Latar Belakang..........................................................................................1


1.2. Rumusan Masalah
1.3. Manfaat Penelitian.....................................................................................3
1.4. Tujuan Penelitian3
1.5. Batasan Masalah........................................................................................3

BAB II KAJIAN PUSTAKA4

2.1. Penelitian Relevan


2.2. Landasan Teori

BAB III METODELOGI PENELITIAN...........................................................16

3.1. Diaram alur..................................................................................................16


3.2. Alat dan Bahan............................................................................................18
3.3. Perancangan sistem kontrol ........................................................................19
3.4. Perancangan software sistem kontrol..........................................................20
3.5. perancangan flowchart.................................................................................22

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 23

4.1. Desain hasil perancangan alat23


4.2. Pengujian Alat

BAB V PENUTUP29

5.1. KESIMPULAN29
5.2. SARAN29

DAFTAR PUSTAKA 30

v
vi
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada abad ini semakin cepat,

banyak pekerjaan sekarang yang dikerjakan secara otomatis (automasi),

khususnya dalam bidang industri yang awalnya dari sistem konvensional seperti

penggunaan relay dan kontaktor, yang masih memiliki banyak kelemahan dan

kekurangan kemudian digantikan dengan Kontrol Pemberian Pakan Ayam

berbasis IoT yang memiliki banyak kelebihan dalam mempermudah manusia

dalam menyelesaikan suatu masalah dalam bidang industri. Perkembangan

teknologi tidak hanya terjadi dalam bidang industri saja, bidang yang lain pun

terjadi banyak perkembangan seperti pada bidang pertanian yang awalnya untuk

membajak sawah menggunakan hewan ( kerbau ) sekarang sudah menggunakan

mesin traktor untuk menggemburkan tanah.

Semua makhluk hidup memerlukan energi untuk melakukan aktivitas

dalam kegiatan sehari-hari. Energi tersebut diperoleh dari gizi yang didapat dari

makanan dan mineral dari minuman. Makanan dan minuman yang sehat dapat

mempengaruhi hasil yang akan dicapai, seperti pada manusia makanan yang

dimakan harus memiliki kandungan seperti kabohidrat, protein, mineral dan

lemak agar makanan tersebut dapat dicerna oleh tubuh, tidak hanya manusia saja

yang harus memiliki kandungan makanan yang baik, hewan juga membutuhkan

kandungan makanan yang mudah dicerna oleh hewan tersebut. Menurut

narasumber yang telah kami survei ( Saudara Nafis, Peternak Ayam di desa

Sambirampak Kidul, Kotaanyar ) untuk pemberian pakan pada ayam dalam satu

1
hari dilakukan dalam dua sesi yaitu pada pagi dan sore hari. Untuk porsi pakan

tiap ayam 120 gram yang dibagi untuk dua sesi tersebut, misal : pada pagi hari 50

gram dan sore hari 70 gram. Pakan ini terdiri dari jagung 50%, dedak padi 15%,

dan konsentrat 35% serta tidak lupa vitamin dan mineral yang telah disesuaikan.

Kebanyakan peternak ayam masih menerapkan system konvensional,

dimana untuk meracik pakan ayam masih menggunakan tenaga manusia di dalam

melakukan kegiatannya. Seperti pada peternakan ayam yang telah saya survey

masih memnutuhkan tenaga kerja yang banyak dan tugas controlling yang

menghabiskan waktu dan biaya tenaga kerja, dapat disimpulkan system kerja

seperti ini dirasa tidak efektif.

Seiring berkembangnya jaringan internet yang sudah menjangkau hingga

ke pelosok pedesaan membuat pemanfaatannya menjadi semakin luas, yang

terbaru adalah sebuah konsep untuk memanfaatkan konektivitas internet yang

selalu terhubung setiap saat yang dikenal dengan istilah IoT atau Internet of

Things. Pemberi Pakan Ayam dan Pemantauan Jarak Jauh pada Peternakan Ayam

Pedaging Berbasis Internet of Things (IoT) merupakan sebuah konsep yang

memanfaatkan konektivitas internet yang tersambung secara terus menerus.

Perangkat yang digunakan untuk mendukung sistem ini diantaranya adalah

ESP8266 sebagai mikrokontrol dan sebagai penghubung ke internet, servo dan

motor DC sebagai aktuator dalam pemberian pakan. Data yang diperoleh oleh

sensor akan diunggah ke database melalui ineternet dan dapat diakses melalui

sebuah halaman web ataupun aplikasi kontrol yang dibuat untuk smartphone.

2
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara merancang dan membuat prototype alat kontrol yang

mampu memberi pakan ayam dari jarak jauh.

2. Bagaimana merencanakan cara kerja ptototipe pemberian pakan ayam

dengan kontrol smartphone.

1.3 Manfaat Penelitian

1. Meningkatkan efisiensi waktu bagi peternak ayam yang dulunya masih

menggunakan sistem manual.

2. Sebagai acuan yang dapat mendukung penilitian selanjutnya yang

berkaitan dengan pakan ayam otomatis dengan kontrol Smartphone.

1.4 Tujuan
1. Mengaplikasikan kinerja Motor DC dan Motor Servo sebagai penggerak

pemberi pakan ayam.

2. Memudahkan para peternak ayam dalam hal efiseinsi waktu pemberian

pakan ayam.

1.5 Batasan Masalah


Batasan masalah dalam penelitian Tugas Akhir ini adalah :

1. Perancangan mekanik prototype menggunakan motor servo dan motor dc

sebagai penggerak utama untuk menjalankan bagian pendistribusian dan

pembuka katup pada wadah.

2. Pemberian pakan bisa dikontrol melalui Smartphone.

3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Penelitan Relevan


1. Astriani Romaria Saragih (2016) dalam skripsinya yang berjudul
“Rancang bangun perangkat pemberi pakan ikan otomatis pada kolam
pembenihan ikan berbasis Arduino Uno R3”.Tujuannya agar dapat
membantu meringankan dalam menyelesaikan pekerjaan manusia dengan
otomatis khususnya pada pengusaha kolam ikan yaitu pemberian pakan
ikan otomatis bahkan perangkat ini dapat memberi tanda/bunyi kepada
pemilik jika persedian makanan ikan akan habis. Pemilik kolam juga
tidak akan kesulitan apabila ingin memberikan makakana pada ikannya.
Perbedaan ini yang dilakukan oleh peneliti terletak pada bahan pakannya
diaduk secara otomatis sedangkan penelitian sebelumnya pengadukannya
secara manual.Persamaan dari penelitian ini adalah mikrokontroler yang
sama-sama menggunakan Arduino Uno R3 uno.
2. Prabowo umar (2016) dalam skripsinya yang berjudul “Simulasi Penebar
Pakan dan Racun Otomatis Pada Tambak di Pulau Tarakan”.Penelitian
ini bertujuan untuk meringankan pekerjaan si petani tambak dalam
pekerjaannya dan cara kerjanya hampir sama dengan penelitian
sebelumnya alat memberi pakan sesuai secara otomatis namun tidak
memiliki indikator ketika pakan habis. Perbedaan penelitian yang
dilakukan oleh peneliti terletak pada pengadukan dilakukan secara
otomatis tanpa ada campur tangan manusia, menggunakan motor DC
sebagai pengaduk, dan Servo Mg996r untuk pembuka (memutar) penutup
wadah pakan sedangkan penelitian sebelumnya motor DC sebagai
pembuka tutup wadah pakan serta menggunakan AT Mega sebagai
mikrokontrolernya. Persamaan penelitian yang akan dilakukan peneliti
terletak pada pemberian pakan ternak secara otomatis sesuai dengan
jadwal yang ditentukan.

3. Aji Ridhamuttaqin (2017) dalam skripsinya yang berjudul “Rancang


Bangun Model Sistem Pemberi Pakan Ayam Otomatis”.Penelitian ini

4
bertujuan agar mempermudah pekerjaan peternak ayam dan agar dapat
memanajemen waktu dengan baik.Perbedaan penelitian yang dilakukan
oleh peneliti terletak pada ternaknya kali ini objek merupakan ternak
sapi, pengadukan dilakukan secara otomatis, dan menggunakan motor
DC sedangkan penelitian sebelumnya objeknya adalah ayam,
pengadukannya manual, dan tidak menggunakan motor DC. Persamaan
penelitian yang akan dilakukan peneliti terletak pada pemberian pakan
ternak secara otomatis sesuai dengan jadwal yang ditentukan dan
mikroprosesor yang digunakan yaitu menggunakan Arduino Uno R3.

2.2 Landasan Teori


1. Sistem
Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang
saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu
kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu
(Jogiyanto, 2001). Sistem adalah setiap sesuatu yang terdiri dari objek-
objek atau komponen- komponen yang berkaitan, tertata dan saling
berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga unsur-unsur
tersebut menjadi satu kesatuan dari pemprosesan atau pengolahan data
tertentu. Menurut Lukas dalam buku Sistem Informasi Manajemen
menyatakan bahwa: “Sistem adalah kumpulan atau himpunan dari unsur,
komponen atau variabel-variabel yang terorganisir, saling berinteraksi,
saling tergantung satu sama lain dan terpadu” (Kumortomo dan Subando,
2001). Dari pengertian dan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa
“Sistem adalah kumpulan, unsur atau komponen yang saling
berhubungan satu sama lain secara teratur dan merupakan satu kesatuan
yang saling ketergantungan untuk mencapai suatu tujuan”. Konsep dasar
sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau
variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling
targantung satu sama lain dan terpadu (Sutarbi, 2004).

5
2. Ternak

Ternak adalah hewan yang dengan sengaja dipelihara sebagai


sumber pangan, sumber bahan baku industri, atau dipelihara untuk
membantu pekerjaan manusia. Usaha-usaha untuk memelihara atau
pemeliharaan ternak disebut sebagai peternakan (atau perikanan, untuk
kelompok hewan tertentu) dan usaha peternakan ini secara umum masuk
pada bagian dari kegiatan pertanian.Ternak bisa berupa binatang apa pun
(termasuk serangga dan vertebrata tingkat rendah seperti ikan dan katak).
Namun demikian, dalam percakapan sehari-hari orang biasanya merujuk
kepada unggas dan mamalia domestik, seperti ayam, angsa, kalkun, atau
itik untuk unggas, serta babi, sapi, kambing, domba, kuda, atau keledai
untuk mamalia.Dan untuk tambahan, di beberapa daerah di dunia juga
dikenal hewan ternak yang khas seperti unta, llama, bison, burung unta,
dan tikus belanda mungkin sengaja dipelihara sebagai ternak.Jenis hewan
ternak ini sangat bervariasi di seluruh dunia, menyebar ke seluruh bagian
dan ternak ini juga hidupnya tergantung pada sejumlah faktor seperti
iklim, permintaan konsumen, daerah asal, budaya lokal, dan
topografi.Beberapa kelompok hewan selain unggas dan mamalia yang
biasa dipelihara oleh manusia juga disebut (hewan) ternak, khususnya
apabila dipelihara di tempat khusus dan tidak dibiarkan berkelana di
alam terbuka.Disebut sebagai “ternak”, biasanya dianggap “tepat” apabila
hewan yang dipelihara sedikit banyak telah mengalami domestikasi, tidak
sekedar diambil dari alam liar kemudian dipelihara.Di dalam kelompok
ini termasuk ngengat sutera, berbagai jenis ikan air tawar (seperti ikan
mas, gurami, mujair, nila, atau lele), beberapa jenis katak (terutama
bullfrog), buaya, dan beberapa jenis ular. Usaha pemeliharaan ikan
umumnya disebut sebagai perikanan atau, lebih spesifik, budidaya ikan.
3. Pakan Ternak
Pakan Ternak adalah semua bahan pakan yang bisa diberikan dan
bermanfaat bagi ternak serta tidak menimbulkan pengaruh negatif
terhadap tubuh ternak.Pakan yang diberikan harus berkualitas tinggi,
yaitu mengandung zat -zat yang diperlukan oleh tubuh ternak dalam

6
hidupnya seperti air, karbohidrat, lemak, protein.Pakan sendiri
merupakan komoditi yang sangat penting bagi ternak.Zat - zat nutrisi
yang terkandung dalam pakan dimanfaatkan oleh ternak untuk memenuhi
kebutuhan hidup pokok dan produksi ternak itu sendiri.Selain itu, pakan
juga merupakan dasar bagi kehidupan yang secara terus menerus
berhubungan dengan kimiawi tubuh dan kesehatan. Dalam pemberianya
pakan harus sesuai dengan kebutuhan tubuh ternak tersebut.Menurut
Setiawan dan Arsa (2005) bahan pakan merupakan bahan makanan
ternak yang terdiri dari bahan kering dan air yang harus diberikan kepada
ternak untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok dan produksinya. Pakan
merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk peningkatan
produktivitas ternak.Pakan dengan kualitas dan kuantitas yang cukup
sangat dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan dan produksi
ternak.Pakan memegang peranan yang sangat penting di dalam
keberhasilan suatu usaha peternakan. Total produksi dalam usaha
peternakan sekitar 80% nya keluar untuk pakan saja. Pakan yang
diberikan jangan sekedar dimaksudkan untuk mengatasi lapar atau
sebagai pengisi perut saja melainkan harus benar-benar bermanfaat untuk
kebutuhan hidup, membentuk sel-sel baru, menggantikan sel yang rusak
dan untuk berproduksi.Kebutuhan ternak ruminansia dicerminkan oleh
kebutuhannya terhadap nutrisi.Kebutuhan pakan (dalam berat kering)
setiap ekornya adalah 3-5% dari bobot badannya. Dalam mengkonsumsi
pakan ternak dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu tingkat energi,
keseimbangan asam amino, tingkat kehalusan pakan, aktivitas ternak,
bobot badan, kecepatan pertumbuhan dan suhu lingkungan. Tingkat
perbedaan konsumsi juga dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain
faktor ternak (bobot badan, umur, tingkat kecernaan pakan, kualitas
pakan dan palatabilitas). Makanan yang berkualitas baik tingkat
konsumsinya lebih tinggi dibandingkan dengan makanan yang
berkualitas rendah sehingga bila kualitas pakan relatif sama maka tingkat
konsumsinya juga tidak berbeda (Parakkasi,1995).

7
4. Mikrokontroller Arduino Uno R3
Mikrokontroler Arduino R3 adalah board mikrokontroller dengan
Processor ATmega328P. Arduino uno memiliki 14 digital pin
input/output (dimana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM), 6
input analog / ADC (Analog to Digital Converter), Kristal 16MHz,
dilengakapi dengan koneksi kabel usb tipe B, header ICSP dan tombol
reset. Cukup dengan menghubungkan kabel usb dengan computer atau
menggunakan adaptor catu daya 12V, arduino sudah bisa bekerja. Untuk
pemrogramannya menggunakan Arduino IDE.

Spesifikasi Arduino Uno R3 :

- Microcontroller : ATmega32P
- Operating Voltage : 5V
- Input Voltage(recommended) : 7-12V
- Input Voltage (limit) : 6 -20V
- Digital I/O Pins : 14(of which 6 provide PWM
output)
- PWM Digital Pins :6
- Analog Input Pins :6
- DC Current per I/O Pin : 20mA
- DC Current per 3.3V Pin : 50mA
- Flash Memory : 32 KB(ATmega328P) of
which 0.5 KB used by
bootloader
- SRAM : 2 KB(ATmega328P)
- EEPROM : 1 KB (ATmega328P)
- Clock Speed : 16MHz
- Length : 68.6 mm
- Width : 53.4 mm
- Weight : 25 g

8
Gambar 2.1 Arduino Uno R3

5. Servo
Servo mg996r adalah jenis motor DC dengan sistem umpan balik
tertutupyang terdiri dari sebuah motor DC, serangkaian gear, rangkaian
kontrol, dan juga potensiometer. Jadi servo mg996r sebenarnya tidak
berdiri sendiri, melainkan didukung oleh komponen-komponen lain yang
berada dalam satu paket.Sedangkan fungsi potensiometer dalam servo
mg996r adalah untuk menentukan batas sudut dari putaran
servo.Sementara sudut sumbu servo mg996r dapat diatur berdasarkan
lebar pulsa yang dikirim melalui kaki sinyal dari kabel servo itu
sendiri.Oleh karena itu servo mg996r dapat berputer searah
danberlawanan arah jarum jam.Servo mg996r dapat menampilkan
gerakan 0 derajat, 90 derajat, 180derajat, hingga 360 derajat. Tidak heran
jika motor ini banyak diaplikasikan untuk penggerak kaki dan juga
lengan robot. Selain itu servo mg996r juga memiliki torsi yang besar
sehingga mampu menopang beban cukup berat.. Seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya, fungsi servo mg996r sangat beragam mulai dari
penggerak lengan robot, kaki robot, dan masih banyak lagi yang lain.
Servo mg996r juga kerap diaplikasikan untuk keperluan industri karena
memiliki beberapa kelebihan.Namun servo mg996r juga punya beberapa
kekurangan.Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan servo mg996r.
1. Kelebihan Servo mg996r

9
a. Daya yang dihasilkan sebanding dengan berat atau ukuran motor
b. Penggunaan arus listrik sebanding dengan beban
c. Tidak bergetar saat digunakan
d. Tidak mengeluarkan suara berisik saat dalam kecepatan tinggi
e. Resolusi dan akurasi dapat diubah dengan mudah
2. Kekurangan Servo mg996r
a. Harga relatif lebih mahal dibanding motor DC lainnya.
b. Bentuknnya cukup besar karena satu paket.
Sebenarnya prinsip kerja dari servo mg996r tak jauh berbeda
dibanding dengan motor DC yang lain. Hanya saja motor ini
dapat bekerja searah maupun berlawanan jarum jam. Derajat
putaran dari servo mg996r juga dapat dikontrol dengan
mengatur pulsa yang masuk ke dalam motor tersebut.Servo
mg996r akan bekerja dengan baik bila pin kontrolnya
diberikansinyal PWM dengan frekwensi 50 Hz. Frekwensi
tersebut dapat diperoleh ketika kondisi Ton duty cycle berada
di angka 1,5 ms. Dalam posisi tersebut rotor dari motor
berhenti tepat di tengah-tengah alias sudut nor derajat atau
netral. Pada saat kondisi Ton duty cycle kurang dari angka 1,5
ms, maka rotor akan berputar berlawanan arah jarum jam.
Sebaliknya pada saat kondisi Tonduty cycle lebih dari angka
1,5 ms.

Gambar 2.2 Servo mg996r

10
6. Motor DC
Motor DC adalah suatu perangkat yang mengubah energi listrik

menjadi energi kinetik atau gerakan (motion). Motor DC ini juga

dapat disebut sebagai Motor Arus Searah. Seperti namanya, DC

Motor memiliki dua terminal dan memerlukan tegangan arus searah

atau DC (Direct Current) untuk dapat menggerakannya. Motor DC ini

menghasilkan sejumlah putaran permenit atau biasanya dikenal

dengan istilah RPM (Revolution Per Minute) dan dapat berputar

searah jarum jam maupun berlawanan arah jarum jam apabila

polaritas listrik yang diberikan pada motor DC tersebut dibalikkan.

Motor Listrik DC tersedia dalam berbagai ukuran RPM dan bentuk.

Kebanyakan Motor Listrik DC memberikan kecepatan rotasi sekitar

3000 RPM hingga 8000 RPM dengan tegangan operasional dari 1,5V

hingga 24V. Apabila tegangan yang diberikan ke motor Listrik DC

lebih rendah dari tegangan operasionalnya maka akan dapat

memperlambat rotasi motor DC tersebut sedangkan tegangan yang

lebih tinggi dari tegangan operasional akan membuat rotasi motor DC

menjadi lebih cepat. Namun ketika tegangan yang diberikan ke motor

DC tersebut turun menjadi dibawah 50% dari tegangan operasional

yang ditentukan maka Motor DC tersebut tidak dapat berputar atau

terhenti. Sebaliknya, jika tegangan yang diberikan ke Motor DC

tersebut lebih tinggi sekitar 30% dari tegangan operasional yang

ditentukan, maka motor DC tersebut akan menjadi sangat panas dan

akhirnya akan menjadi rusak.

11
Gambar 2.3 Motor DC

7. Driver Motor

Driver motor merupakan module driver motor yang digunakan dalam dunia
elektronika untuk mengontrol kecepatan serta arah perputaran motor dc dan
motor servo secara presisi.
Spesifikasi :
- Chip: L298N
- Logical voltage: 5V
- Drive voltage: 5V-35V
- Logical current: 0mA-36mA
- Drive current: 2A(MAX single bridge)
- Max power: 25W
- Size:43 x 43 x 26mm

Gambar 2.4 Driver Motor

12
8. Aplikasi Kontroller

Aplikasi Kontroller adalah software yang akan digunakan untuk mengontrol


kerja prototype lewat smartphone yang dibuat menggunakan MIT app Inventor
2.

APLIKASI
ON OFF

BERI PAKAN

CONNECT

Gambar 2.5 Aplikasi Kontroller Prototype

9. Modul Wifi ESP8266


Modul ESP8266 adalah merupakan modul wifi yang berfungsi sebagai

perangkat tambahan mikrokontroler seperti Arduino agar dapat

terhubung langsung dengan wifi dan membuat koneksi TCP/IP.Modul

ini membutuhkan daya sekitar 3.3v dengan memiliki tiga mode wifi

yaitu Station, Access Point dan Both (Keduanya). Modul ini juga

dilengkapi dengan prosesor, memori dan GPIO dimana jumlah pin

bergantung dengan jenis ESP8266 yang kita gunakan. Sehingga

modul ini bisa berdiri sendiri tanpa menggunakan mikrokontroler

13
apapun karena sudah memiliki perlengkapan layaknya mikrokontroler.

Firmware default yang digunakan oleh perangkat ini menggunakan

AT Command, selain itu ada beberapa Firmware SDK yang

digunakan oleh perangkat ini berbasis opensource yang diantaranya

adalah sebagai berikut :

- NodeMCU dengan menggunakan basic programming lua

- MicroPython dengan menggunakan basic programming python

- AT Command dengan menggunakan perintah perintah AT


command Untuk pemrogramannya bisa menggunakan Arduino
IDE. Dengan menambahkan library ESP8266 pada board
manager kita dapat dengan mudah memprogram dengan basic
program arduino.

Gambar 2.6 Modul ESP8266

10. Access Point

Access Point merupakan perangkat yang sering digunakan untuk


pemancar sinyal internet. Dalam penelitian ini digunakan untuk
mengkoneksikan perangkat Smartphone dengan sistem prototype
pemberi pakan ayam jarak jauh berbasis IoT. Gambaran spesifik
koneksi antara smartphone dengan sistem dapat dilihat pada
gambar dibawah.

14
SISTEM PROTOTYPE APLIKASI ANDROID

ACCESS POINT

------------- ------------

Gambar 2.7 Koneksi Smartphone dengan sistem prototype

Dari android dikoneksikan pada perangkat access point ataupun


bisa menggunakan hostpot lewat smartphone. Kemudian pada sistem
prototype di setting koneksi antara esp8266 dan acces point hingga
terhubung. Ketika sudah saling terkoneksi maka sistem prototype bisa di
kontrol dengan android.

15
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Diagram Alur

Untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini dilakukan pembuatan diagram

alir. Diagram alir prosedur penelitian ini dibuat untuk memperjelas langkah –

langkah kerja yang dilakukan dalam penelitian dan mengetahui tahapan yang

perlu dilakukan pada penelitian. Adapun diagram alur penelitian ialah sebagai

berikut :

MULAI

STUDI
LITERAT
UR
ALAT DAN
BAHAN

DESAIN
PERANCANGAN
ALAT

TIDAK
UJI COBA

YA

PENGAMABIL
AN DATA

PEMBUATAN
LAPORAN

SELESAI

Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian

16
1. Mulai

Memulai tahapan dari penelitian.

2. Studi Literatur

Studi literatur dilakukan untuk mempelajari referensi melalui internet

(jurnal), buku, dan lainnya yang berkaitan dengan penelitian yang

dilakukan.

3. Alat dan bahan

Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk membuat

prototype.

4. Desain Perancangan Alat

Mendesain prototype sebelum melakukan pengujian penelitian.

5. Uji Coba

Pada tahap ini akan dilakukan pengujian pada alat agar mendapatkan

data yang sesuai.

6. Pengambilan Data

Pada tahapan ini dilakukan pengambilan data apabila alat sudah

berhasil dilakukan pengujian dan sudah sesuai dengan hasil data yang

di inginkan. Dan apabila tidak sesuai, maka sistem akan kembali pada

point 1 pada diagram alur penelitian.

7. Pembuatan Laporan

Setelah dilakukan pengujian alat prototype serta pengambilan data

kemudian dilakukan pembuatan laporan, disini data akan diolah

menjadi hasil dari penelitian yang dilakukan.

17
8. Selesai

Sistem diagram alur penelitian selesai.

3.2 Alat dan Bahan

Pada pembuatan alat prototype pemberi pakan untuk ternak ayam

menggunakan mikrokontroller dengan kendali berbasis IoT ini membutuhkan

komponen untuk pengujian

Alat dan bahan :

No Bahan Keterangan

1 Mikrokontroller Sebagai alat untung mengontrol.

2 Mekanik Pemberi Pakan Untuk penempatan servo, motor dc, dan

kontroller prototype.

3 Motor DC Untuk alat kontrol pergerakan wadah pakan

4 Servo Sebagai pembuka dan penutup katup pada

dasar wadah pakan

5 Power Supply Alat ini sebagai power untuk menyalakan

sistem alat, servo, dan motor dc

6 Stepdown Sebagai pengatur tegangan yang dibutuhkan

semua komponen yang digunakan pada

prototype

18
7 Aplikasi Kontroller Untuk mengatur perintah yang akan di

eksekusi prototype melalui Smartphone

8 Kabel jumper Untuk penghubung antara mikrokontroller

dan komponen yang digunakan

9 Driver Motor Untuk mengatur pergerakan motor DC dan

motor servo sesuai dengan perintah yang di

kirim oleh arduino

3.3 Perancangan Sistem Kontrol Prototype

Adapun cara kerja dari perancangan sistem prototype ini yaitu

dengan menggunakan aplikasi yang dibuat dan digunakan pada

Smartphone, kemudian disambungkan dengan koneksi internet dan

pengambilan data sesuai dengan set point yang sudah ditentukan

sebelumnya. Pada aplikasi terdapat 3 tombol sebagai kontrolnya, dimana

tombol 1 untuk menghidupkan sistem prototype yang awalnya dalam

keadaan off total menjadi standby, tombol 2 untuk mematikan sistem

kontrol prototype , dan tombol On/Off untuk membuka atau menutup

katup. Keseluruhan sistem kontrol prototype pemberian pakan ini

dijelaskan dalam diagram blok di bawah ini.

19
SMARTPHONE

ESP8266 ARDUINO DRIVER MOTOR


UNO MOTOR DC

MOTOR
POWER SUPPLY SERVO

Gambar 3.2 Diagram blok sistem kontrol pemberian pakan

Keterangan diagram alur sistem :

Dari smartphone dihubungkan dengan sistem mikronkontroller yang

terdiri dari ESP8266, Arduino Uno, dan driver kontrol. Sistem akan

menyala jika mendapat supply tegangan dari power supply, jika tidak

mendapat supply tegangan dari power supply maka sistem tidak akan

menyala. Motor DC dan motor servo sebagai output dari perintah yang

diolah pada sistem mikrokontroller.

3.4 Perancangan software sebagai sistem kontrol

Perancangan software sebagai sistem kontrol untuk mengendalikan

alat pemberian pakan menggunakan aplikasi menggunakan MIT App

Inventor 2 yang nantinya akan digunakan pada smartphone. Fungsi yang

akan digunakan adalah untuk mengontrol pergerakan motor dc dan motor

servo dan komunikasi antara smartphone dengan mikrokontroller. Desain

yang dirancang untuk sistem kontrol pemberi pakan ini akan mudah untuk

20
dipahami sehingga pengguna dapat menggunakannya dengan mudah tanpa

harus terlalu lama untuk mempelajarinya.

APLIKASI
ON OFF

BERI PAKAN

ON/OFF

CONNECT

Gambar 3.3 Desain antarmuka sistem kontrol pada smartphone


Fungsi tombol pada aplikasi :
1. Tombol CONNECT untuk menghubungkan smartphone dengan alat

pemberian pakan menggunakan wifi yang sudah diatur pada program.

2. Tombol ON untuk mengkondisikan sistem dalam keadaan standby.

3. Tombol OFF untuk mengkondisikan sistem dalam keadaan mati, jadi

ketika menekan tombol pemberi pakan maka sistem tidak melakukan

aktifitas apapun karena dalam keadaan off.

4. Tombol On/Off untuk mengkondisikan sistem melakukan proses membuka

atau menutup katup pada pemberi pakan.

21
3.5 Perancangan Flowchart

Flowchart bertujuan untuk menggambarkan proses suatu penyelesaian

masalah. Pada tahap ini flowchart bertujuan untuk menggambarkan bagaimana

proses alat bekerja dan menggambarkan logika yang dipakai pada alat pemberian

pakan ayam ini. Untuk alur flowchartnya dapat dilihat pada gambar dibawah.

Menghubungkan Smartphone
MULAI dengan mikrokontroller
menggunakan wifi

KONEKSI

Indikator Connect
menyala

ON / OFF

Memberi
pakan

Alat bergerak memberi pakan

Selesai

Gambar 3.4 Flowchart program prototype pemberi pakan ayam

22
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas mengenai hasil pengujian prototype, dimana kita harus
melakukan proses kalbirasi dari prototype. Karena pada judul yang dibahas lebih
mengarah pada kegiatan mengontrol, maka data yang diambil adalah berupa jarak,
kecepatan, dan delay respon prototype untuk mengeksekusi perintah yang dikirim.
Dibawah ini adalah table data hasil kinerja prototype ketika dijalankan.

4.1 Desain Perancangan Alat

Komponen yang digunakan pada prototype dihubungkan dengan modul


esp8266. Setting modul esp8266 dihubungkan dengan jaringan yang digunakan
sebagai koneksi antara prototype dengan aplikasi controller yang sudah dibuat di
android. Aplikasi diatur sebagai controller prototype yang harus dihubungkan
dengan esp8266 agar dapat berfungsi, dimana controller berfungsi sebagai
perintah input pada modul kemudian motor dc dan motor servo sebagai output
yang digunakan pada bagian mekanik pemberian pakan. Servo disini bergerak
sebagai pembuka katup dan motor dc sebagai konveyor yang berfungsi sebagai
penyebar pakan. Berikut desain perancangan alat yang digunakan.

MODUL ESP8266
D5
D5

D1 D2 D3 D4

+5V

MOTOR DC L298N SERVO

+5V

Gambar 4.1 Desain Perancangan Alat

23
Sebelum prototype bisa di kontrol melalui android, harus dilakukan proses
konfigurasai koneksi antara prototype dengan jaringan wifi. Cara
menyambungkannya dilakukan pada program seperti gambar dibawah

Gambar 4.2 Konfigurasi koneksi Prototype dengan jaringan wifi

Setelah selesai proses konfigurasi, prototype dalam kondisi standby


.Pada aplikasi android klik tombol menghubungkan dengan prototype.
Ketika sudah terhubung, maka kita sudah bisa mengontrol prototype. Pada
aplikasi ada tombol on dan off dimana berfungsi untuk mengkondisikan
prototype dapat digunakan langsung atau dalam posisi standby kembali.
Klik tombol pemberian pakan, maka perintah input tersebut akan dibaca
oleh mikrokontroller dan diolah menjadi sinyal output pada motor servo
dan motor dc. Proses pertama ketika sudah di klik tombol pemberian
pakan, maka motor servo pada katup akan bergerak membuka, kemudian
ditersukan menuju konveyor yang akan digerakkan oleh motor dc sebagai
penyebar pakan pada wadah.

24
Gambar 4.3 Mekanik prototype

1 3

Gambar 4.4 Komponen pemggerak prototype

Keterangan :

1. Motor Servo sebagai pengontrol katup.


2. Modul ESP8266 sebagai mikrokontrol
3. Motor DC sebagai penyebar pakan.

25
APLIKASI
ON OFF

BERI PAKAN

CONNECT

Gambar 4.5 Aplikasi kontroller

Prototype dinyalakan dalam kondisi awal standby, tetapi untuk


tombol yang berfungsi sebagai kontrol pemberian pakan belum berfungsi,
jadi untuk mengaktifkan tombol tersebut harus mengkondisikan tombol
menjadi aktif dengan cara menekan tombol on pada bagian atas pada
aplikasi. Ketika tombol pemberian pakan sudah diaktifkan maka
mikrokontrol akan mengirim perintah output pada motor servo dan motor
dc. Pergerakan motor servo akan membuka katup pakan, kemudian motor
dc akan aktif dengan pergerakan dari kanan menuju arah kiri sebagai
penyebar pakan pada wadah. Setelah proses pemberian pakan sudah
selesai, maka posisi wadah pakan akan kembali npada posisi awal.

4.2 Pengujian alat

Pada tahap pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah


prototype sudah berjalan sesuai dengan fungsi yang telah ditentukan.
Pengujian dilakukan dengan mengambil data yang dihasilkan prototype.
Ketika aplikasi controller dihubungkan dengan prototype, kemudian
menekan tombol pemberian pakan, prototype akan membaca data yang
dikirimkan dari aplikasi sebagai input yang nantinya akan diolah oleh
mikrokontroller menjadi sinyal output pada motor dc dan motor servo.

26
Hasil data yang diperoleh dari prototype dapat dilihat pada table dibawah
ini.

1. Tabel Hasil data dari prototype saat menggunakan jaringan wifi


NO JARAK PING DATA

15 m/s

18 m/s

1 1 Meter 20 m/s

18 m/s

15 m/s

18 m/s

18 m/s

2 100 Meter 21 m/s

20 m/s

21 m/s
50 m/s
53 m/s
3 500 Meter 65 m/s
50 m/s
58m/s
80 m/s
53 m/s
4 1000 Meter 77m/s
77 m/s
81 m/s
Tabel 4.1 Tabel data hasil Prototype Menggunakan jaringan WIFI

27
2. Tabel Hasil data dari prototype saat menggunakan jaringan paket data .

NO JARAK PING DATA

30 m/s

15 m/s
1 1 Meter 15m/s
60 m/s
44 m/s
29 m/s
41 m/s
2 100 Meter 35 m/s
30 m/s
49 m/s
84 m/s
62 m/s
3 500 Meter 60 m/s
90 m/s
51 m/s
211 m/s
150 m/s
4 1000 Meter 40 m/s
20 m/s
93 m/s

Tabel 4.2 Tabel data hasil Prototype Menggunakan jaringan Paket Data

28
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Prototype yang telah dibuat dapat berjalan sesuai dengan apa yang
diharapkan, tetapi tingkat akurasi proses berjalannya prototype masih
terkendala delay yang disebabkan oleh konektivitas sinyal.
2. Pemilihan jaringan lewat wifi lebih stabil dibanding dengan
menggunakan jaringa paket data yang ada pada smartphone.

5.2 SARAN

1. Dibutuhkan jaringan yang stabil untuk mendapatkan hasil yang presisi


2. Prototype ini hanya fokus pada bagian kontrol saja, jadi untuk
selanjutnya bisa dikembangkan dengan menambahkan RTC agar bisa
memberikan pakan secara otomatis.

29
DAFTAR PUSTAKA

30

Anda mungkin juga menyukai