Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING KETERSEDIAAN DAN PEMBERIAN


PAKAN OTOMATIS BERBASIS IoT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER
NodeMCU Esp8266-12E

Oleh :

MUHAMMAD JANNAN ALFANA

205090800111005

PROGRAM STUDI : S1 INSTRUMENTASI

DEPARTEMEN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG
2023

2
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................5
PENDAHULUAN..........................................................................................................................5
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................6
1.3 Batasan Masalah...............................................................................................................6
1.4 Tujuan Masalah.................................................................................................................7
1.5 Manfaat.............................................................................................................................7
BAB II.............................................................................................................................................8
TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................................................8
2.1 Pemberian Pakan Pada Sapi Ternak..................................................................................8
2.2 Mikrokontroller NodeMCU ESP8266..............................................................................9
2.3 Load Cell.........................................................................................................................10
2.4 Modul Penguat Hx711....................................................................................................10
2.5 Blynk...............................................................................................................................11
2.6 Motor steper....................................................................................................................11
2.7 Internet Of Things (IoT).................................................................................................13
BAB III.........................................................................................................................................14
METODOLOGI PENELITIAN.................................................................................................14
3.1 Tempat dan Waktu..........................................................................................................14
3.2 Alat dan Bahan................................................................................................................15
3.3 Prosedur Penelitian.........................................................................................................15
3.3.1 Studi Literatur.......................................................................................................16
3.3.2 Penentuan Spesifikasi Alat....................................................................................17
3.3.3 Perancangan Alat...................................................................................................19
3.3.4 Pembuatan Alat.....................................................................................................19
3.3.5 Pengambilan dan Analisa Data............................................................................19
BAB IV..........................................................................................................................................21

3
PENUTUP....................................................................................................................................21
Daftar Pustaka.............................................................................................................................22

4
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Peternakan merupakan kegiatan pengembangbiakan dan pemeliharaan hewan


yang dapat dilakukan dengan sistem kandang maupun sistem lepas. Peternakan
merupakan salah satu menggunakan penyuplai pangan terbesar setelah pertanian
(Gunawan et al., 2021). Di Indonesia, perternakan hewan masih kebanyakan berskala
kecil dimana biasanya pemilik usaha peternakan menjadikan hewan ternaknya sebagai
investasi dan tabungan. Hal ini menyebabkan Indonesia masih bergantung pada produk
import hewan ternak dari negara yang memiliki peternakan berskala besar dan lebih
modern. Namun tidak sedikit juga peternakan di Indonesia yang menerapkan sistem
perternakan lepas yaitu dengan melepas hewan ternak di padang rumput (Tarigan et al.,
2017).

Internet of thing (IoT) merupakan suatu konsep yang bertujuan untuk memperluas
manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus menerus (Panduardi,
2016). Internet of thing (IoT) bisa dimanfaatkan pada gedung untuk mengendalikan
peralatan elektronik seperti lampu ruangan yang dapat dioperasikan dari jarak jauh
melalui jaringan komputer, tidak dapat dipungkiri kemajuan teknologi yang sedemikian
cepat harus bisa dimanfaatkan,dipelajari serta diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Contohnya adalah perkembangan teknologi yang bisa dimanfaatkan dari adanya koneksi
internet ini bisa mengakses peralatan elektronik seperti lampu ruangan yang dapat
dioperasikan dengan cara online melalui mobile. Sehingga, dapat memudahkan pengguna
memantau ataupun mengendalikan lampu kapanpun dan dimanapun dengan catatan di
lokasi yang akan diterapkan teknologi kendali jarak jauh mempunyai jaringan internet
yang memadai. Sistem kendali jarak jauh, memudahkan pengguna dalam mengontrol
lampu gedung yang jaraknya cukup jauh lokasinya (Skad & Nandika. 2020).

Seiring dengan perkembangan teknologi, IoT juga banyak digunakan dalam


pemberian pakan hewan otomatis, seperti yang dilakukan untuk peternak ikan (Putra,

5
2019), kucing , dan burung . IoT merupakan sebuah konsep yang menghubungkan semua
perangkat yang memiliki sensor dan saling terhubung dalam sebuah jaringan internet
privat maupun publik. Pemberian pakan hewan otomatis berbasis internet of things (IoT)
menggunakan modul sensor berat untuk mengatur berat pakan yang diinginkan peternak.
Penggunaan NodeMCU ESP8266 sebagai basis untuk mengembangkan aplikasi IoT yang
mencakup monitoring ketersediaan dan pemberian pakan otomatis. NodeMCU ESP8266
dapat diprogram dengan compiler Arduino, menggunakan Arduino IDE.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, dapat ditarik rumusan
masalah diantaranya sebagai berikut :

1. Bagaimana merancang sistem monitoring ketersediaan pakan sapi?


2. Bagaimana cara kerja pemberi pakan otomatis?
3. Bagaimana cara data dapat terkirim secara real time?
4. Bagaimana agar hasil pengukuran dapat di tampilkan dalam web yang dapat
dipahami?

1.3 Batasan Masalah

Agar ruang lingkup penelitian ini lebih jelas, maka penelitian ini hanya terfokus
pada pembuatan sistem monitoring jumlah pakan yang tersedia, sehingga penelitian ini
memiliki ruang lingkup permasalahan yang dibatasi oleh :

1. Alat yang dibuat berbasis mikrokontroller ESP8266


2. Sensor berat yang digunakan adalah Loadcell
3. Actuator yang digunnakan motor stepper
4. Parameter yang di monitoring yaitu ketersediaan pangan dalam tangki
penyimpanan dan kesesuaian pakan yang turun pada wadah

6
5. Alat yang dibuat dibatasi penggunaanya hanya untuk system pemberian pakan
ternak

1.4 Tujuan Masalah

Tujuan dari proyek akhir ini adalah membangun suatau prototype system
monitoring suhu dan detak jantung pada ternak sapi dengan spesifikasi sebagai berikut :

1. Dapat memonitoring kuantitas pakan sapi yang ada.


2. Dapat memberi pakan pada sapi secara mudah dan efektif.
3. Dapat mengirimkan data secara real time.
4. Dapat membangun sebuah web sederhana yang bisa menampilkan hasil
pengukuran yang mudah dipahami oleh peternak sapi.

1.5 Manfaat

Manfaat dari penelitian ini adalah diharapkan dapat menghasilkan alat yang dapat
melakukan monitoring kuantitas pakan dan pemberian pakan secara otomatis dengan
berbasis IoT yang dapat ditampilkan di web sederhana agar dapat mempermudah dalam
memantau ketersediaan pakan sapi.

7
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pemberian Pakan Pada Sapi Ternak

Pakan yang diberikan kepada sapi potong pada umumnya terdiri dari hijauan dan
konsentrat. Hijauan merupakan pakan yang berasal dari tumbuhan yang diberikan pada
sapi potong dalam bentuk segar, sedangkan konsentrat merupakan pakan penguat yang
disusun dari biji-bijian dan limbah hasil proses industri bahan pangan yang berfungsi
meningkatkan nilai nutrisi yang rendah agar memenuhi kebutuhan normal ternak untuk
tumbuh dan berkembang secara sehat. Pemberian pakan yang sehat dan baik pada sapi
bisa berupa pakan hijauan dan pakan konsentrat. Untuk mengetahui jumlah yang optimal
bisa melalui pakan hijauan adalah 10% dari bobot sapi dan pakan konsentrat 1-2 % dari
bobot sapi.

Menurut Siregar (2003), pemberian konsentrat 2 jam sebelum hijauan akan


meningkatkan kecernaan bahan kering dan bahan organik ransum, yang akan
meningkatkan konsumsi bahan kering ransum. Devendra dan Burns (1994) menyatakan
bahwa konsentrat yang lebih mudah dicerna akan memacu pertumbuhan mikroba dan
meningkatkan proses fermentasi dalam rumen. Namun, pemberian pakan tambahan
terlebih dahulu sebelum hijauan dapat menurukan pH rumen karena konsentrasi VFA
rumen yang menurun terlalu tinggi akibat konsumsi karbohidrat mudah
terfermentasi(Tillman et al.,1986). Konsentrat merupakan campuran dari beberapa bahan
pakan untuk melengkapi gizi yang kurang dari pemberian pakan hijauan. Bahan pakan
konsentrat yang dapat diberikan pada ternak sapi potong biasanya adalah dedak padi,
bungkil kelapa, jagung giling, bungkil kacang tanah, ampas tahu, ampas kecap, dll, atau
dapat juga memberikan konsentrat pabrikan yang telah diformulasikan dalam
pembuatannya. Pakan konsentrat yang diberikan pada sapi potong pada umumnya
sebanyak 1-2% dari bobot badan sapi tersebut.

8
Gambar 2. 1 konsentrat sapi

2.2 Mikrokontroller NodeMCU ESP8266

Mikrokontroler ESP8266, diperkenalkan oleh Espressif Systems, telah menjadi


pilihan yang populer dalam pengembangan Internet of Things (IoT) berkat
kemampuannya yang handal dan hemat energi (Huang et al., 2015). ESP8266 memiliki
keunggulan dalam ketersediaan sumber daya, ukuran kecil, dan dukungan untuk protokol
Wi-Fi, menjadikannya pilihan ideal untuk proyek-proyek IoT yang memerlukan
konektivitas nirkabel. Kemampuannya yang terintegrasi dan biaya yang terjangkau telah
membuatnya diminati dalam berbagai aplikasi, dari pemantauan lingkungan hingga
otomatisasi rumah tangga.

Selain itu, kemampuan ESP8266 dalam mendukung fungsi dan protokol jaringan
yang kompleks, seperti Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram
Protocol (UDP), memungkinkan implementasi yang lebih canggih dalam sistem-sistem
IoT yang membutuhkan komunikasi data yang handal dan efisien (Liu et al., 2016).
Kelebihan ini menjadikan ESP8266 sebagai pilihan utama bagi pengembang yang
mengutamakan konektivitas yang andal dalam proyek-proyek IoT mereka. Pada
penilitian ini, menggunakan mikrokontroller NodeMCU ESP8266-12E dengan spesifikasi
seperti berikut ini :

9
Gambar 2. 2 Spesifikasi Node MCU Esp8266-12E

Gambar 2. 3 Module Node MCU Esp8266-12E

2.3 Load Cell


Loadcell merupakan komponen yang terdapat pada timbangan digital. Secara
umum Loadcell digunakan untuk menghitung massa suatu benda. Prinsip kerja
Loadcell memanfaatkan straingauge sebagai sensor (Nuryanto, 2013). Sensor
Loadcell Tersusun dari konduktor, strain gauge dan jembatan wheatstone.
Kapasitas Loadcell bervariasi, pada penelitian ini akan digunakan loadcell dengan
kapasitas maksimal 5 kg.

2.4 Modul Penguat Hx711


Modul Hx711 merupakan modul timbangan dengan prinsip kerja mengkonversi
perubahan resistansi yang terbaca dalam perrubahan dan mengkonversinya ke

10
dalam bessaran tegangan melalui rangkaian yang ada. Modul ini memiliki struktur
yang sederhana, mudah diguunakan, hasilnya stabil, dan memiliki sensitivitas
tinggi

2.5 Blynk
Aplikasi Blynk merupakan platform aplikasi yang dapat diunduh secara gratis
untuk iOS dan Android yang berfungsi mengontrol perangkat keras seperti
Arduino, Raspberry Pi, dan sejenisnya melalui internet. Aplikasi ini
memungkinkan pengguna untuk membuat dashboard proyek dan mengatur
tombol, slider, grafik, dan widget lainnya ke layar, serta mengaksesnya secara
nirkabel melalui smartphone. Selain itu, Blynk juga membutuhkan autentikasi
pengguna untuk mengakses aplikasinya, sehingga hanya orang tertentu yang dapat
mengontrol perangkat yang terhubung ke aplikasi Blynk. Aplikasi ini dirancang
untuk Internet of Things (IoT) dengan tujuan dapat mengontrol perangkat keras
dari jarak jauh, menampilkan data sensor, menyimpan data, visual, dan
melakukan banyak fungsi canggih lainnya. Blynk juga bertujuan untuk
menghapus kebutuhan akan coding yang panjang dan membuatnya mudah untuk
diakses dari mana saja melalui smartphone.

Gambar 2.5 Skema Aplikasi Blynk

2.6 Motor steper


Motor stepper adalah jenis motor yang banyak digunakan sebagai actuator,
misalnya sebagai penggerak head baca/tulis pada disk drive yang akan

11
menetapkan posisi head baca/penggerak head pada printer dan line feed control,
dan yang lebih populer saat ini adalah aplikasi dalam bidang robotik. Motor
stepper memiliki beberapa karakteristik, seperti kemampuan untuk diatur arah
gerak putarannya, baik berlawanan arah jarum jam (counter clock wise, CCW)
maupun searah jarum jam (clock wise, CW), serta dapat diatur pada posisi atau
sudut berapakah motor stepper akan berhenti. Motor stepper berhenti tanpa ada
pengereman. Motor stepper juga dapat diatur untuk menghasilkan step yang
sangat kecil (kurang dari 10) sehingga dapat memberikan posisi yang lebih
presisi. Untuk mengontrol motor stepper, digunakan suatu rangkaian driver yang
menangani kebutuhan arus dan tegangan. Salah satu aplikasi yang menggunakan
motor stepper adalah pada alat uji motor stepper berbasis mikrokontroler yang
dapat digunakan untuk menguji sampel motor stepper dan memastikan bahwa
motor stepper dapat berputar sesuai dengan yang dituliskan pada kode program.
Aplikasi Blynk juga dapat digunakan untuk mengontrol motor stepper melalui
internet. Selain itu, kendali kecepatan motor stepper dapat dilakukan dengan
metode start-stop berbasis PLC.

12
2.7 Internet Of Things (IoT)
IoT (Internet of Things) adalah sebuah konsep yang terhubung dengan perangkat
sebagai media komunikasi berbasis internet. IoT merupakan sebuah jaringan yang
menghubungkan objek-objek fisik yang terhubung ke internet, seperti perangkat
wearable, otomotif, dan lainnya. Perangkat IoT biasanya sudah terintegrasi dengan
sensor-sensor, perangkat lunak, dan teknologi lainnya yang berfungsi untuk
menghubungkan dan saling bertukar informasi antara perangkat. Jenis perangkat IoT
sangat banyak dan bervariasi, mulai dari perangkat yang ada di rumah tangga hingga
perangkat khusus yang digunakan di industri. Pada alat feeding ternak (Peng, 2019),
IoT dapat digunakan untuk mengontrol proses pemberian pakan secara otomatis,
misalnya dengan menggunakan load cell sebagai sensor untuk mengukur berat pakan
yang tersedia dalam wadah atau tempat pemberian pakan. Data berat pakan yang
tersedia ini kemudian dapat digunakan untuk mengontrol proses pemberian pakan,
misalnya untuk menentukan kapan dan seberapa banyak pakan harus ditambahkan ke
wadah. Dengan demikian, IoT memainkan peran penting dalam memantau dan
mengontrol pemberian pakan secara otomatis pada alat feeding ternak.

Gambar 2. 4 Logo IoT

13
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu

Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan mulai dari Januari 2023 yang dilakukan di
Laboratorium Measurement Control Systems, Gedung Biomol, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya. Jadwal penelitian yang akan dilaksanakan
ditunjukkan sebagai berikut :

Tabel 3. 1 Jadwal Penelitian

Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul


Studi literatur
Perancangan
Sistem
Pengujian
Sistem
Seminar
Proposal
Pengambilan
dan Analisa
Data
Penulisan
Laporan
Akhir
Seminar Hasil
Ujian
Komprehensif

14
3.2 Alat dan Bahan

Penelitian yang dilakukan membutuhkan beberapa alat dan bahan yang terbagi menjadi
dua yaitu perangkat keras dan perangkat lunak. Alat dan bahan yang digunakan adalah
sebagai berikut :

Tabel 3. 2 Alat dan Bahan

Nama Alat dan Bahan Keterangan


NodeMCU ESP8266-12E Digunakan sebagai kendali utama dari
sistem.
Motor DC Untuk menggerakkan conveyor
Motor Steper for feeder Untuk menjatuhkan pakan ke konveyor
Laptop/Komputer Digunakan untuk membuat pemrograman,
menampilkan dan mengolah data, serta
menulis laporan akhir
Microsoft Office Software yang digunakan untuk menulis
laporan akhir dan bahan presentasi
Arduino IDE Software yang digunakan untuk membuat
pemrograman pada NodeMCU ESP8266-
12E
Draw.io Software yang digunakan untuk membuat
diagram alir dan diagram blok
EasyEDA Digunakan untuk membuat desain PCB dari
system

3.3 Prosedur Penelitian

15
Alur dari penelitian yang dilakukan disusun secara sistematis yang meliputi beberapa
proses sampai dengan diperoleh hasil yang diharapkan. Prosedur pelaksanaan penelitian ini
dibuat dalam diagram alir seperti di bawah ini.

Gambar 3. 1 Diagram Alir Prosedur Penelitian

3.3.1 Studi Literatur

16
Pada Perancangan suatu sistem, tahap awal yang harus dilakukan adalah studi
literatur. Studi literatur merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh referensi
serta pengetahuan mengenai teori-teori yang berkaitan dengan penelitian sebagai
penunjang peneliti dalam merancang sebuah sistem. Studi literatur dilakukan dengan
mencari referensi yang berkaitan tentang sensor loadcell, dan pengetahuan tentang nutrisi
pakan yang baik untuk sapi. Literatur yang digunakan diperoleh dari berbagai sumber
seperti jurnal, buku, dan sumber lainnya yang dapat dipercaya dan
dipertanggungjawabkan ke depannya.

3.3.2 Penentuan Spesifikasi Alat

Penentuan spesifikasi alat dilakukan setelah tahap studi literatur terlaksana.


Spesifikasi alat yang akan dibuat ditetapkan sebagai acuan dasar dalam perancangan dan
pembuatan alat. Berikut adalah blok diagram dari spesifikasi alat.

- Sumber Tegangan 12 volt

Pada penelitian ini digunakan sumber tegangan 12V untuk memenuhi


kebutuhan daya dan arus dari beberapa komponen seperti mikrokontroller, sensor,
dan komponen lainnya. sehingga komponen tersebut dapat bekerja dengan baik.

- Mikrokontroller NodeMCU Esp8266-12E


Mikrokontroller yang digunakan dalam penelitian ini adalah NodeMCU Esp8266-
12E. Mikrokontroler ini berperan mengontrol keseluruhan sistem, melakukan
pembacaan sensor dan pengkonversian sensor hingga menjadi data yang dapat
dipahami selain itu mikrokontroler juga menanganni proses komunikasi dengan
perangkat lain
- Motor Steper
Motor stepper dapat digunakan untuk feed control pada hewan ternak, termasuk sapi.
Motor stepper dapat digunakan sebagai actuator untuk menjalankan bak
penampungan pakan pada alat pemberian pakan otomatis. Motor stepper dapat diatur
untuk menghasilkan step yang sangat kecil sehingga dapat memberikan posisi yang

17
lebih presisi dalam memberikan pakan. Selain itu, motor stepper juga dapat diatur
arah gerak putarannya, baik berlawanan arah jarum jam maupun searah jarum jam,
serta dapat diatur pada posisi atau sudut berapakah motor stepper akan berhenti.
Untuk mengontrol motor stepper, digunakan suatu rangkaian driver yang menangani
kebutuhan arus dan tegangan. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk
mengontrol kecepatan motor stepper adalah dengan metode start-stop berbasis PLC.
Selain itu, aplikasi Blynk juga dapat digunakan untuk mengontrol motor stepper
melalui internet.

- Load cell

Load cell adalah sebuah sensor yang digunakan untuk mengukur gaya atau
beban. Pada alat feeding ternak, load cell digunakan untuk mengukur berat pakan
yang tersedia dalam wadah atau tempat pemberian pakan. Ketika hewan ternak
memakan pakan, berat pakan dalam wadah akan berkurang, dan hal ini dapat
dideteksi oleh load cell. Data berat pakan yang tersedia ini kemudian dapat digunakan
untuk mengontrol proses pemberian pakan, misalnya untuk menentukan kapan dan
seberapa banyak pakan harus ditambahkan ke wadah. Dengan demikian, load cell
memainkan peran penting dalam memantau dan mengontrol pemberian pakan secara
otomatis pada alat feeding ternak..

- Web Server

18
Web Server digunakan sebagai penampil hasil output dari pengukuran yang
telah dilakukan.

3.3.3 Perancangan Alat

Perancangan alat dilakukan setelah tahap penentuan spesifikasi alat terlaksana.


Tujuabnnya adalah untuk mencapai suatu alat yang dapat bekerja dengan baik dan sesuai
dengan spesifikasi yang telah ditetapkan. Pada penelitian ini, sistem yang dibangun
dilakukan secara individu. Pada tahap ini penulis berfokus membahas tentang sistem
monitoring suhu dan detak jantung pada sapi. Dalam perancangan keseluruhan alat,
perangkat lunak dan perangkat keras ini sangat penting agar sistem dapat bekerja dengan
baik.

3.3.4 Pembuatan Alat

Pada tahap pembuatan alat, dilakukan perakitan sistem terhadap seluruh hasil
rancangan yang telah dibuat. Rancangan perangkat keras yang telah dibuat
diimplementasikan pada PCB. Rancangan perangkat keras tersebut kemudian
digabungkan dengan kode pemrograman yang dibuat pada aplikasi Arduino IDE menjadi
satu kesatuan sistem. Selain itu, desain 3D dan kotak akrilik dibuat menggunakan aplikasi
Autodesk inventor sebagai tempat peletakkan komponen.

3.3.5 Pengambilan dan Analisa Data

Jika semua proses telah berjalan sesuai yang diharapkan serta respon alat juga
telah sesuai, maka tahap selanjutnya yang harus dilakukan adalah pengambilan dan
Analisa data. Tahap pengambilan data dilakukan dengan mengukur suhu dan detak
jantung pada sapi. Analisa hasil merupakan tahap untuk memeriksa bahwa data yang
diperoleh tergolong sebagai data valid atau tidak. Proses Analisa hasil pada sistem
monitoring suhu dan detak jantung pada sapi dilakukan dengan mengukur tingkat
keerroran dari sistem yang telah dibuat dan dibandingkan dengan alat konvensional yang

19
telah dipercaya. Berdasarkan hal tersebut maka dapat diketahui tingkat keeroran dari alat
yang telah dibuat apabila nilai error yang dihasilkan masih cukup tinggi maka perlu
diadakan evaluasi dari alat yang telah dibuat. Setelah diperoleh Analisa hasil maka akan
ditarik kesimpulan mengenai kinerja sistem dan ditulis dalam laporan yang dapat
digunakan pada penelitian selanjutnya.

20
BAB IV

PENUTUP

Demikian proposal tugas akhir ini dibuat, sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana sains dalam bidang Instrumentasi. Besar harapan permohonan
untuk dapat diterimanya proposal ini dan berkesempatan untuk dapat melaksanakan
penelitian “RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING KETERSEDIAAN
DAN PEMBERIAN PAKAN OTOMATIS BERBASIS IoT MENGGUNAKAN
MIKROKONTROLLER NodeMCU Esp8266-12E” dengan sebaik mungkin.
Pemohon juga mengharapkan bimbingan dari dosen pembimbing 1 dan 2 agar tugas akhir
ini dapat berjalan dengan baik dan lancer. Mohon maaf apabila terdapat kekurangan
ataupun kesalahan baik dari segi pengetahuan ataupun kata-kata yang kurang berkenan.
Atas perhatian bapak pemohon mengucapkan terimakasih.

21
Daftar Pustaka
Panduardi, F. &. (2016). Wireless Smart Home System Menggunakan Raspberry Pi. Jurnal
Teknologi Informasi Dan Terapan, 320-325.
Peng, W. M. (2019). “2019 IEEE 2nd. IEEE Conference.
Putra, S. a. (2019). “Perancangan Sistem Penjadwalan dan Monitoring Pemberi Pakan Ikan
Otomatis Berbasis Internet of Thing. J. Apl. dan Inov, 33-41.

22

Anda mungkin juga menyukai