Anda di halaman 1dari 16

PENYIRAMAN TANAMAN OTOMATIS MENGGUNAKAN SENSOR

KELEMBABAN TANAH DENGAN METODE FUZZY SUGENO


BERBASIS ARDUINO

Disusun Oleh :

NIM NAMA

1. 181011400787 ERPAN KURNIAWAN


2. 181011402758 M THIAN ANDRIANSYAH
3. 181011400762 MUAMAR SYABANI AZIS

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PAMULANG
2020/2021
DAFTAR ISI

BAB 1..............................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...........................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................3
1.2 Identifikasi Masalah..........................................................................................................4
1.3 Rumusan Masalah.............................................................................................................5
1.4 Batasan Masalah...............................................................................................................5
1.5 Tujuan Penelitian..............................................................................................................5
BAB 2..............................................................................................................................................6
LANDASAN TEORI.......................................................................................................................6
2.1. Tinjauan Pusraka...............................................................................................................6
2.2. Teori dasar mengenai objek..............................................................................................8
2.2.1. Sawi...........................................................................................................................8
2.2.2. Budidaya tanaman sawi.............................................................................................8
2.3. Teori dasar mengenai metode...........................................................................................9
2.3.1 Metode Fuzzy............................................................................................................9
2.3.2 Himpunan Fuzzy......................................................................................................10
2.3.3 Fuzzy Time Series (FST).........................................................................................10
2.4. Teori dasar mengenai sistem...........................................................................................11
2.4.1. Analisis....................................................................................................................11
2.4.2. Arduino....................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................13
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada Awal tahun 2020 sejak awal masuknya corona ke indonesia, banyaknya
pekerja yang mengharuskan melakukan pekerjaannya dirumah menggunakan
komputer, baik itu pekerja kantoran maupun pengusaha-pengusaha. Banyak dari
mereka yang mengisi kejenuhan karna lelah berkeja dirumah dengan memulai
kegiatan yang baru, banyak sekali kegiatan yang dapat diambil untuk mengisi hari-
hari, salah satunya dengan bercocok tanam dirumah. Bercocok Tanam saat ini sangat
mudah untuk dilakukan karna saat ini sudah banyak tutorial untuk melakukan cocok
tanam yang baik dan benar, selain mudah dilakukan, bercocok tanam juga sangat
banyak manfaatnya, kita bisa mengkonsumsi sendiri hasil tanaman kita, kita juga bisa
menjual hasil bercocok tanam dan menghasilkan uang.
Setelah berakhirnya lockdown dan mulai diberlakukannya new normal mulai
banyak pekerja yang melakukan kembali pekerjaanya secara tatap muka atau offline.
Dengan kembalinya pekerja dengan kesibukanya masing-masing, banyak tanaman-
tanaman yang sebelum mereka rawat menjadi tidak terurus dan terbengkalai, dalam
pemeliharaan tanaman, tentu kegiatan penyiraman merupakan suatu hal yang penting.
Penyiraman tanaman harus dilakukan dengan tepat waktu karena hal tersebut dapat
mendukung pertumbuhan tanaman secara optimal. Maka dibutuhkan suatu penerapan
sistem yang dapat mengatur penyiraman tanaman dalam kondisi yang tepat dan juga
bisa meminimalisir kerja manusia.
Suatu sistem otomatis sangatlah memungkinkan melakukan suatu kendali
terhadap kegiatan penyiraman yang tepat waktu demi mendukung proses pertumbuhan
tanaman. Untuk membuat suatu sistem yang otomatis diperlukan suatu pusat kendali
dari yang akan berfungsi untuk mengendalikan seluruh kegiatan yang akan di proses
oleh sistem secara umum. Tidak sebatas itu, penerapan metode penanaman tanaman
yang berbeda sekalipun sangat memungkinkan untuk dilakukan saat tidak ada yang
mengurus. Artinya harus memiliki kemampuan dalam menerapkan metode penanaman
yang berbeda sekaligus. Sebagai contoh mengaplikasikan metode penanaman
konvensional dengan metode penanaman hidroponik di dalam greenhouse yang sama
misalnya.
Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source,
diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan
elektronik dalam berbagai bidang. Arduino sangatlah memungkinkan untuk menjadi
sebuah board pengendali dalam sebuah sistem otomatis. Membangun sebuah sistem
yang berbasis Arduino yang akan difungsikan untuk kegiatan penyiraman tanaman
pada greenhouse dirasa dapat menjadi sebuah terobosan terbaru dengan harapan
manfaat yang akan dirasakan oleh pengelola. Berdasarkan uraian diatas, penulis
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Sistem Penyiram Tanaman
Otomatis berbasis Arduino pada Rumah’’

1.2 Identifikasi Masalah

Adapaun identifikasi masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:


1. Sistem penyiraman yang dilakukan secara manual memakan waktu bagi
pemilik tanaman yang mempunyai kesibukan lain.
2. Takaran air yang diberikan dalam system penyiraman yang dilakukan secara
manual terkadang melebihi kebutuhan, dampaknya dapat menyebabkan
layunya dedaunan pada batang bagian atas dari tanaman
3. Sistem penyiraman secara manual yang dilakukan jika menggunakan air yang
terlalu sedikit dapat menyebabkan daun-daun tanaman akan berwarna
kekuningan dan kemudian jatuh dari batangnya
4. Pemilik tanaman tidak mengetahui apakah tanaman-tanamanya mengalami
kekeringan.
1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas , rumusan masalah yaitu sebagai
berikut :
1. Bagimana cara merancang sisten agar dapat mengetahui tingkat kelembaban
dan suhu pada tanah
2. Bagimana pompa air dapat menyiram tanaman secara otomatis

1.4 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah yang dilakukan antara lain yaitu :


1. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah pemrograman arduino
2. Jenis inferensi fuzzy yang digunakan adalah metode Sugeno.
3. Tidak membahas berbagai unsur hara yang digunakan dalam penanaman
tanaman yang digunakan
4. Rancang bangun ini mengunakan paralon pvc sebagai media tanah
5. Tanaman yang digunakan sebagai objek percobaan dalam penelitian ini adalah
tanaman sawi dan cabai
6. Alat akan bekerja sesuai dengan kelembaban tanah dan jumlah air yang
dikeluarkan untuk penyiraman yang sudah ditentukan pada program

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam melakukan penelitian ini, yaitu :


1. Membuat sistem penyiraman tanaman secara otomatis untuk menjaga
kelembaban tanah.
2. Mengaplikasikan sensor kelembaban tanah untuk menyiram tanaman secara
otomatis.
BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1. Tinjauan Pusraka

Pada penelitian dengan metode sugeno Wijaya, Hanifah, dan Manullang (2010) .
Melakukan penelitian dengan judul “PURWARUPA PENYIRAMAN OTOMATIS
DENGAN ARITEKTUR MQTT DAN LOGIKA FUZZY SUGENO UNTUK
MENINGKATKAN KEEFEKTIFAN MANAJEMEN PENYIRAMAN TANAMAN”
Perangkat penyiraman otomatis dengan suhu dan kelembaban tanah pada lahan ITERA
Menggunakan Protokol MQTT dapat dirancang menggunakan sensor DHT11 yang
berfungsi untuk membaca nilai dari suhu memiliki rata- rata nilai error 2.22 % dan soil
moisture YL-69 sensor untuk mendeteksi kelembaban tanah lingkungan memiliki rata-
rata nilai error 11.09 %. ESP32s berfungsi untuk mengirim data yang dibaca oleh sensor
untuk ditampilkan pada web server Node-RED dalam bentuk grafik, dan juga mengatur
penyiraman otomatis dengan metode fuzzy logic Sugeno. Penggunaan metode fuzzy
logic Sugeno memungkinkan penggunaan air dalam penyiraman tanaman. Penggunaan
air yang efisien didapat dari cara penyiraman yang memiliki 4 jenis penyiraman yaitu
tidak siram (0 liter air), siram sedikit (± 1 liter air), siram normal (± 1.5 liter air), dan
siram banyak (± 2 liter air) dimana penyiraman tersebut menggunakan nilai kondisi suhu
dan kelembaban tanah lingkungan. Hasil pengujian setelah penyiraman memiliki rata-rata
kelembaban tanah menjadi turun 34.65148 % (lebih lembap). Nilai tersebut didapat dari
sensor kelembaban tanah YL-69.
Pada penelitian dengan metode fuzzy , yang di susun oleh Tulus Pranata, Beni
Irawan, Ilhamsyah pada tahun (2015). Melakukan penelitian dengan judul
“PENERAPAN LOGIKA FUZZY PADA SISTEM PENYIRAMAN TANAMAN
OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER” Sistem penyiraman tanaman otomatis
yang mengintegrasikan konsep logika fuzzy dengan mikrokonteroler telah berhasil
dibuat. Hasilnya dapat dilihat dari serangkaian pengujian yang telah dilakukan, dimana
mikrokontroler mampu melakukan proses-proses perhitungan sesuai dengan aturan-
aturan fuzzy yang telah diprogram pada mikrokontroler. Sistem inferensi fuzzy yang
dirancang pada alat penyiraman tanaman dapat dikatakan sudah mampu mengatasi
masalah penyiraman pada tanaman khususnya tanaman Seledri (kondisi kelembaban
tanah ideal 65%-75%). Hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian sistem yang dilakukan
pada tanaman Seledri. Dari pengujian sistem yang dilakukan selama 7 hari untuk dua
buah polybag yang berisi tanaman Seledri, diperoleh nilai rata-rata kelembaban tanah
selama 7 hari pengujian dapat dijaga pada kondisi 73,93%.
Pada penelitian dengan metode fuzzy , yang di susun oleh Muh.Fahmi Rustan ,
Muh.Fuad Mansur, Basrum (2019). Melakukan penelitian dengan judul
“IMPLEMENTASI PENYIRAMAN OTOMATIS TANAMAN BAWANG MERAH
BERBASIS MIKROKONTOLLER” Sistem penyiraman tanaman otomatis yang
mengintegrasikan konsep logika fuzzy dengan mikrokonteroler telah berhasil dibuat.
Hasilnya dapat dilihat dari serangkaian pengujian yang telah dilakukan, dimana
mikrokontroler mampu melakukan proses-proses perhitungan sesuai dengan aturan-
aturan fuzzy yang telah diprogram pada mikrokontroler.
Pada penelitian dengan metode fuzzy , yang di susun oleh Satria Bimo Mursalin,
Hastha Sunardi, Zulkifli. Melakukan penelitian dengan judul “SISTEM PENYIRAMAN
TANAMAN OTOMATIS BERBASIS SENSOR KELEMBABAN TANAH
MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY “Secara keseluruhan alat yang telah dibuat untuk
mengukur nilai kelembaban tanah dapat berfungsi dengan baik. Hasil ini dilakukan
berdaasarkan 20 kali pengujiaan diperoleh hasil pengujian dimana saat tanah kering
bernilai 3,21 % maka waktu penyiraman berdurasi lama, tanaman tersebut akan disiram,
pompa akan menyala dan menyiram sesuai dengan lama waktu penyiraman yang telah di
program, dan jika tanah tersebut basah bernilai 50,19 % maka tanaman tersebut tidak
akan disiram dan pompa tidak akan hidup
Pada penelitian dengan metode fuzzy , yang di susun oleh Andi Priyono dan
Pandji Triadyaksa. Melakukan penelitian dengan judul “SISTEM PENYIRAM
TANAMAN CABAI OTOMATIS UNTUK MENJAGA KELEMBABAN TANAH
BERBASIS ESP8266” Sistem penyiram otomatis untuk menjaga kelembaban tanah
berbasis ESP8266 mampu bekerja baik secara otomatis maupun manual. Sistem
penyiraman otomatis ini digunakan untuk menjaga kelembaban tanah sesuai dengan
persentase kelembaban yang diinginkan dan dapat dilakukan secara jarak jauh dengan
menggunakan aplikasi Telegram yang terintegrasi dengan smartphone.

2.2. Teori dasar mengenai objek

2.2.1. Sawi

Sawi (Brassica juncea L.) adalah jenis tanaman semusim yang digemari
masyarakat. Tanaman sawi memiliki umur pendek dan mengandung gizi yang
diperlukan tubuh. Kandungan betakaroten pada sawi dapat mencegah penyakit
katarak. Kandungan lainnya adalah protein, lemak nabati, karbohidrat, serat, Ca,
Mg, Fe, sodium, vitamin A, dan vitamin C (Margiyanto, 2008)

2.2.2. Budidaya tanaman sawi

1. Benih
Benih sendiri mempunyai pengertian ialah merupakan biji tanaman yang
dipergunakan untuk keperluan dan pengembangan usaha tani serta memiliki
fungsi agronomis (Kartasapoetra, 2003)
2. Penanaman
Akhir musim hujan merupakan pilihan yang tepat untuk bertanam sawi.
Apabila terpaksa, dapat juga ditanam pada musim kemarau, tetapi harus bisa
memberikan air dalam jumlah yang cukup bagi tanaman. Bibit yang sudah layak
pindah bisa langsung ditanam pada media yang diinginkan. Angkat bibit dari
media persemaian dengan tidak merusak akarnya, kemudian ditanam dengan
jarak tanam 30 x 40 cm. Penanaman dilakukan sore hari (Yulia et al., 2011)
3. Pemeliharaan
Tindakan pemeliharaan untuk tanaman sawi yang rutin ialah penyiraman.
Penyiraman dilakukan sejak dari persemaian hingga di lahan. Gunakan gembor
yang air siramannya halus. Saat curah hujan sedikit, penyiraman dilakukan pada
pagi dan sore hari. Melakukan penyulaman pada tanaman yang mati sangat perlu
dilakukan paling tidak satu minggu setelah tanam. Selanjutnya pembersihan
lahan dari rumput yang menganggu agar tidak ada persaingan dalam perebutan
unsur hara. Pembersihan dapat dilakukan secara manual dengan mencabut
rumput menggunakan tangan (Yuniarti et al., 2000).
4. Hama dan penyakit
Hama yang banyak menyerang tanaman sawi terutama ulat yang memakan
daun. Gejalanya terlihat pada bekas-bekas gigitan berupa robekan tidak merata di
daun sawi atau lubang-lubang. Pengendaliannya dapat dilakukan dengan
mengambil ulat yang terlihat pada tanaman sawi apabila penyerangan belum
terlalu banyak (Sukmabuana et al., 2011). Sedangkan penyakit yang umum
ditemukan pada tanaman sawi adalah penyakit akar pekuk, bercak daun, dan
rebah semai. Pengendalaian dapat dilakukan dengan penyemprotan larutan WT
Bakterisida dosis 10 ml/liter air dan WT Glio dosis 10 ml/liter air (Nazaruddin,
2003).
5. Panen
Menurut Mutiarawati (2009), “Panen merupakan pekerjaan akhir dari
budidaya tanaman (bercocok tanam), tapi merupakan awal dari pekerjaan
pascapanen, yaitu melakukan persiapan untuk penyimpanan dan pemasaran.
Komoditas yang dipanen tersebut selanjutnya akan melalui jalur-jalur tataniaga,
sampai berada di tangan konsumen”. Menurut Suprapti (2002), “Panen adalah
ungkapan untuk menunjukkan bila tiba saatnya akan nyata mana berubah mana
yang tidak”. Jadi, dapat disimpulkan bahwa panen adalah hasil nyata dari akhir
budidaya tanaman.

2.3. Teori dasar mengenai metode

2.3.1 Metode Fuzzy


Teori himpunan logika samar dikembangkan oleh Prof. Lotfi Zadeh pada
tahun 1965. Zadeh berpendapat bahwa logika benar dan salah dalam logika
konvensional tidak dapat mengatasi masalah gradasi yang berada pada dunia
nyata. Untuk mengatasi masalah gradasi yang tidak terhingga tersebut, Zadeh
mengembangkan sebuah himpunan fuzzy. Tidak seperti logika boolean, logika
fuzzy mempunyai nilai yang kontinue. Samar dinyatakan dalam derajat dari suatu
keanggotaan dan derajat dari kebenaran. Oleh sebab itu suatu nilai dapat
dikatakan sebagian benar dan sebagian salah pada waktu yang sama

2.3.2 Himpunan Fuzzy

Dalam teori logika fuzzy dikenal himpunan fuzzy (fuzzy set) yang merupakan
pengelompokkan sesuatu berdasarkan variabel bahasa, yang dinyatakan dalam
fungsi keanggotaan. Himpunan fuzzy memiliki 2 atribut, yaitu Linguistik, yaitu
penamaan suatu grup yang mewakili suatu keadaan atau kondisi tertentu dengan
menggunakan bahasa alami, seperti: Dingin, Normal, Panas dan Numeris, yaitu
suatu nilai (angka) yang menunjukkan ukuran dari suatu variabel, seperti: 40, 25,
50, dsb.

2.3.3 Fuzzy Time Series (FST)

Fuzzy time series adalah sebuah konsep baru yang diusulkan oleh Song
dan Chissom berdasarkan teori fuzzy set dan konsep variabel linguistik dan
aplikasinya oleh Zadeh. Fuzzy time series digunakan untuk menyelesaikan
masalah peramalan yang mana data historis adalah nilai-nilai linguistik. Misalnya,
dalam masalah peramalan, data historis tidak dalam bentuk angka real, namun
berupa data linguistik. Dalam hal ini, tidak ada model time series konvensional
yang dapat diterapkan, akan tetapi model fuzzy time series dapat diterapkan
dengan lebih tepat. Pada penelitian sebelumnya, berdasarkan teori himpunan
fuzzy, logika fuzzy dan penalaran perkiraan, Song dan Chissom mengajukan
definisi fuzzy time series dan garis besar pemodelan dengan cara persamaan
relasional fuzzy dan penalaran perkiraan. Kemudian oleh Chen (pada tahun 1996)
diperkenalkan sebuah metode peramalan fuzzy time series menggu-nakan operasi
arithmetic. Huarng (pada tahun 2001), menyajikan model heuristic untuk
peramalan time series menggunakan heuristic increasing and decre-asing relations
untuk memperbaiki peramalan enroll-ments dan exchange di Taiwan. Kemudian
oleh Singh tahun 2007, diajukan algoritma komputasi sederhana, sehingga dapat
mengurangi waktu untuk menghasilkan persamaan relational dengan
menggunakan operasi komposisi max-min yang kompleks dan mengurangi waktu
untuk proses defuzzifikasi pada metode Song dan Chissom. Metode Singh dapat
menyelesaikan masalah dalam mencari prosedur defuzzifikasi yang cocok untuk
menghasilkan nilai output crisp dengan akurasi yang lebih baik. Perbedaan utama
antara fuzzy time series dan konvensional time series yaitu pada nilai yang
digunakan dalam peramalan, yang merupakan himpunan fuzzy dari bilangan-
bilangan real atas himpunan semesta yang ditentukan. Himpunan fuzzy dapat
diartikan sebagai suatu kelas bilangan dengan batasan yang samar

2.4. Teori dasar mengenai sistem

2.4.1. Analisis

Menurut Jogiyanto (1999:129) Analisis dapat didefinisikan sebagai


penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagianbagian
komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi
permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang
diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya

2.4.2. Arduino

Arduino adalah platform elektronik open-source berdasarkan perangkat


keras dan perangkat lunak yang mudah digunakan. Papan Arduino dapat
membaca input - menyalakan sensor, jari pada tombol, atau pesan Twitter - dan
mengubahnya menjadi output - mengaktifkan motor, menyalakan LED,
menerbitkan sesuatu secara online. Anda dapat memberi tahu board Anda apa
yang harus dilakukan dengan mengirimkan satu set instruksi ke mikrokontroler di
board. Untuk melakukannya Anda menggunakan bahasa pemrograman Arduino
(berdasarkan Wiring), dan Arduino Software (IDE), berdasarkan Processing.
Selama bertahun-tahun Arduino telah menjadi otak dari ribuan proyek, dari objek
sehari-hari hingga instrumen ilmiah yang kompleks. Komunitas pembuat di
seluruh dunia - pelajar, penghobi, seniman, pemrogram, dan profesional - telah
berkumpul di sekitar platform sumber terbuka ini, kontribusi mereka telah
menambah jumlah pengetahuan yang dapat diakses yang luar biasa yang dapat
sangat membantu bagi pemula dan ahli. Arduino lahir di Ivrea Interaction Design
Institute sebagai alat yang mudah untuk membuat prototipe cepat, ditujukan untuk
siswa tanpa latar belakang elektronik dan pemrograman. Segera setelah mencapai
komunitas yang lebih luas, papan Arduino mulai berubah untuk beradaptasi
dengan kebutuhan dan tantangan baru, membedakan penawarannya dari papan 8-
bit sederhana hingga produk untuk aplikasi IoT, perangkat yang dapat dikenakan,
pencetakan 3D, dan lingkungan yang disematkan. Semua papan Arduino
sepenuhnya open-source, memberdayakan pengguna untuk membangunnya
secara mandiri dan akhirnya menyesuaikannya dengan kebutuhan khusus mereka.
Perangkat lunak ini juga bersifat open-source, dan tumbuh melalui kontribusi
pengguna di seluruh dunia.
BAB 3

METODOLOGI

3.1. Tempat dan waktu penelitian

Penelitian sistem penyiram tanaman otomatis berbasis arduino dilakukan di


halaman rumah peneliti dengan waktu penelitian yang dilaksanakan pada Juli 2021
sampai dengan Desember 2021.

3.2. Alat dan Bahan Penelitian

Untuk mendukung proses atau kegiatan penelitian yang dilakukan, maka


sangatlah diperlukan berbagai alat dan juga bahan yang akan digunakan dalam proses
penelitian, baik berupa perangkat keras, perangkat lunak, dan alat ukur yang digunakan

3.2.1 Perangkat Keras

Berikut ini adalah daftar perangkat keras yang digunakan dalam penelitian :

 Arduino Mega 2560

 Sensor Kelembapan Tanah

 Sensor Level Air

 Pompa Air

 Pompa Nutrisi

 Aerator45

 Pompa Motor DC 12V

 Pipa PVC

 Selang Air
3.2.2 Perangkat Lunak

Berikut ini adalah perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian :

 Arduino IDE

3.2.3 Alat Pengukuran

Berikut ini adalah alat ukur yang digunakan dalam penelitian :

 Multimeter

 Meter Ukur

 Termometer

3.3. Diagram Alir Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah rekayasa teknik.


Penelitian rekayasa teknik merupakan jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan
penelitian terhadap sebuah produk berdasarkan pendekatan keteknikan. Dalam
melakukan penelitian rekayasa teknik ada beberapa tahapan yang perlu diperhatikan,
yakni tahap perancangan, tahap pembangunan/pembuatan, dan tahap instalasi.Selanjutnya
adalah pengujian terhadap produk yang telah di buat dengan menguji beberapa variabel
yang telah di tentukan sebelumnya.

3.3.1 Perancangan Sistem

Perancangan sistem diterapkan dalam suatu diagram alir yang menjelaskan


bagaimana alur kerja dari sistem alat yang akan dibangun, agar sistem dapat
bekerja dengan teratur dan sesuai dengan rancangan yang telah dibuat.

3.3.2 Perancangan software

Perancangan Perangkat Lunak (Software) Perangkat lunak merupakan bagian


yang tidak boleh terpisahkan dalam sistem yang akan dibangun, karena perangkat
lunak juga sangat menentukan kerja sistem. Selain itu perangkat lunak pada
sistem yang akan dibangun juga merupakan media interaksi antara sistem dengan
manusia yang akan membangun sistem sesuai dengan rancangan yang telah dibuat
sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA

Margiyanto, E. 2008. Budidaya Tanaman Sawi. http://zuldesains.wordpress.com. (2 Mei 2018).

https://www.arduino.cc/en/Guide/Introduction

Kusumadewi, S. & Purnomo, H. (2010). Aplikasi Logika Fuzzy untuk Pendukung Keputusan.
Yogyakarta: Graha Ilmu.

Jogiyanto Hartono, MBA.Ph.D, Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur
teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta : Andi. 2005

Kartasapoetra, A.G. 2003. Teknologi Benih – Pengolahan Benih dan Tuntunan Praktikum.
Rineka Cipta : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai