Disusun Oleh :
NIM NAMA
BAB 1..............................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...........................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................3
1.2 Identifikasi Masalah..........................................................................................................4
1.3 Rumusan Masalah.............................................................................................................5
1.4 Batasan Masalah...............................................................................................................5
1.5 Tujuan Penelitian..............................................................................................................5
BAB 2..............................................................................................................................................6
LANDASAN TEORI.......................................................................................................................6
2.1. Tinjauan Pusraka...............................................................................................................6
2.2. Teori dasar mengenai objek..............................................................................................8
2.2.1. Sawi...........................................................................................................................8
2.2.2. Budidaya tanaman sawi.............................................................................................8
2.3. Teori dasar mengenai metode...........................................................................................9
2.3.1 Metode Fuzzy............................................................................................................9
2.3.2 Himpunan Fuzzy......................................................................................................10
2.3.3 Fuzzy Time Series (FST).........................................................................................10
2.4. Teori dasar mengenai sistem...........................................................................................11
2.4.1. Analisis....................................................................................................................11
2.4.2. Arduino....................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................13
BAB 1
PENDAHULUAN
Pada Awal tahun 2020 sejak awal masuknya corona ke indonesia, banyaknya
pekerja yang mengharuskan melakukan pekerjaannya dirumah menggunakan
komputer, baik itu pekerja kantoran maupun pengusaha-pengusaha. Banyak dari
mereka yang mengisi kejenuhan karna lelah berkeja dirumah dengan memulai
kegiatan yang baru, banyak sekali kegiatan yang dapat diambil untuk mengisi hari-
hari, salah satunya dengan bercocok tanam dirumah. Bercocok Tanam saat ini sangat
mudah untuk dilakukan karna saat ini sudah banyak tutorial untuk melakukan cocok
tanam yang baik dan benar, selain mudah dilakukan, bercocok tanam juga sangat
banyak manfaatnya, kita bisa mengkonsumsi sendiri hasil tanaman kita, kita juga bisa
menjual hasil bercocok tanam dan menghasilkan uang.
Setelah berakhirnya lockdown dan mulai diberlakukannya new normal mulai
banyak pekerja yang melakukan kembali pekerjaanya secara tatap muka atau offline.
Dengan kembalinya pekerja dengan kesibukanya masing-masing, banyak tanaman-
tanaman yang sebelum mereka rawat menjadi tidak terurus dan terbengkalai, dalam
pemeliharaan tanaman, tentu kegiatan penyiraman merupakan suatu hal yang penting.
Penyiraman tanaman harus dilakukan dengan tepat waktu karena hal tersebut dapat
mendukung pertumbuhan tanaman secara optimal. Maka dibutuhkan suatu penerapan
sistem yang dapat mengatur penyiraman tanaman dalam kondisi yang tepat dan juga
bisa meminimalisir kerja manusia.
Suatu sistem otomatis sangatlah memungkinkan melakukan suatu kendali
terhadap kegiatan penyiraman yang tepat waktu demi mendukung proses pertumbuhan
tanaman. Untuk membuat suatu sistem yang otomatis diperlukan suatu pusat kendali
dari yang akan berfungsi untuk mengendalikan seluruh kegiatan yang akan di proses
oleh sistem secara umum. Tidak sebatas itu, penerapan metode penanaman tanaman
yang berbeda sekalipun sangat memungkinkan untuk dilakukan saat tidak ada yang
mengurus. Artinya harus memiliki kemampuan dalam menerapkan metode penanaman
yang berbeda sekaligus. Sebagai contoh mengaplikasikan metode penanaman
konvensional dengan metode penanaman hidroponik di dalam greenhouse yang sama
misalnya.
Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source,
diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan
elektronik dalam berbagai bidang. Arduino sangatlah memungkinkan untuk menjadi
sebuah board pengendali dalam sebuah sistem otomatis. Membangun sebuah sistem
yang berbasis Arduino yang akan difungsikan untuk kegiatan penyiraman tanaman
pada greenhouse dirasa dapat menjadi sebuah terobosan terbaru dengan harapan
manfaat yang akan dirasakan oleh pengelola. Berdasarkan uraian diatas, penulis
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Sistem Penyiram Tanaman
Otomatis berbasis Arduino pada Rumah’’
Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas , rumusan masalah yaitu sebagai
berikut :
1. Bagimana cara merancang sisten agar dapat mengetahui tingkat kelembaban
dan suhu pada tanah
2. Bagimana pompa air dapat menyiram tanaman secara otomatis
LANDASAN TEORI
Pada penelitian dengan metode sugeno Wijaya, Hanifah, dan Manullang (2010) .
Melakukan penelitian dengan judul “PURWARUPA PENYIRAMAN OTOMATIS
DENGAN ARITEKTUR MQTT DAN LOGIKA FUZZY SUGENO UNTUK
MENINGKATKAN KEEFEKTIFAN MANAJEMEN PENYIRAMAN TANAMAN”
Perangkat penyiraman otomatis dengan suhu dan kelembaban tanah pada lahan ITERA
Menggunakan Protokol MQTT dapat dirancang menggunakan sensor DHT11 yang
berfungsi untuk membaca nilai dari suhu memiliki rata- rata nilai error 2.22 % dan soil
moisture YL-69 sensor untuk mendeteksi kelembaban tanah lingkungan memiliki rata-
rata nilai error 11.09 %. ESP32s berfungsi untuk mengirim data yang dibaca oleh sensor
untuk ditampilkan pada web server Node-RED dalam bentuk grafik, dan juga mengatur
penyiraman otomatis dengan metode fuzzy logic Sugeno. Penggunaan metode fuzzy
logic Sugeno memungkinkan penggunaan air dalam penyiraman tanaman. Penggunaan
air yang efisien didapat dari cara penyiraman yang memiliki 4 jenis penyiraman yaitu
tidak siram (0 liter air), siram sedikit (± 1 liter air), siram normal (± 1.5 liter air), dan
siram banyak (± 2 liter air) dimana penyiraman tersebut menggunakan nilai kondisi suhu
dan kelembaban tanah lingkungan. Hasil pengujian setelah penyiraman memiliki rata-rata
kelembaban tanah menjadi turun 34.65148 % (lebih lembap). Nilai tersebut didapat dari
sensor kelembaban tanah YL-69.
Pada penelitian dengan metode fuzzy , yang di susun oleh Tulus Pranata, Beni
Irawan, Ilhamsyah pada tahun (2015). Melakukan penelitian dengan judul
“PENERAPAN LOGIKA FUZZY PADA SISTEM PENYIRAMAN TANAMAN
OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER” Sistem penyiraman tanaman otomatis
yang mengintegrasikan konsep logika fuzzy dengan mikrokonteroler telah berhasil
dibuat. Hasilnya dapat dilihat dari serangkaian pengujian yang telah dilakukan, dimana
mikrokontroler mampu melakukan proses-proses perhitungan sesuai dengan aturan-
aturan fuzzy yang telah diprogram pada mikrokontroler. Sistem inferensi fuzzy yang
dirancang pada alat penyiraman tanaman dapat dikatakan sudah mampu mengatasi
masalah penyiraman pada tanaman khususnya tanaman Seledri (kondisi kelembaban
tanah ideal 65%-75%). Hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian sistem yang dilakukan
pada tanaman Seledri. Dari pengujian sistem yang dilakukan selama 7 hari untuk dua
buah polybag yang berisi tanaman Seledri, diperoleh nilai rata-rata kelembaban tanah
selama 7 hari pengujian dapat dijaga pada kondisi 73,93%.
Pada penelitian dengan metode fuzzy , yang di susun oleh Muh.Fahmi Rustan ,
Muh.Fuad Mansur, Basrum (2019). Melakukan penelitian dengan judul
“IMPLEMENTASI PENYIRAMAN OTOMATIS TANAMAN BAWANG MERAH
BERBASIS MIKROKONTOLLER” Sistem penyiraman tanaman otomatis yang
mengintegrasikan konsep logika fuzzy dengan mikrokonteroler telah berhasil dibuat.
Hasilnya dapat dilihat dari serangkaian pengujian yang telah dilakukan, dimana
mikrokontroler mampu melakukan proses-proses perhitungan sesuai dengan aturan-
aturan fuzzy yang telah diprogram pada mikrokontroler.
Pada penelitian dengan metode fuzzy , yang di susun oleh Satria Bimo Mursalin,
Hastha Sunardi, Zulkifli. Melakukan penelitian dengan judul “SISTEM PENYIRAMAN
TANAMAN OTOMATIS BERBASIS SENSOR KELEMBABAN TANAH
MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY “Secara keseluruhan alat yang telah dibuat untuk
mengukur nilai kelembaban tanah dapat berfungsi dengan baik. Hasil ini dilakukan
berdaasarkan 20 kali pengujiaan diperoleh hasil pengujian dimana saat tanah kering
bernilai 3,21 % maka waktu penyiraman berdurasi lama, tanaman tersebut akan disiram,
pompa akan menyala dan menyiram sesuai dengan lama waktu penyiraman yang telah di
program, dan jika tanah tersebut basah bernilai 50,19 % maka tanaman tersebut tidak
akan disiram dan pompa tidak akan hidup
Pada penelitian dengan metode fuzzy , yang di susun oleh Andi Priyono dan
Pandji Triadyaksa. Melakukan penelitian dengan judul “SISTEM PENYIRAM
TANAMAN CABAI OTOMATIS UNTUK MENJAGA KELEMBABAN TANAH
BERBASIS ESP8266” Sistem penyiram otomatis untuk menjaga kelembaban tanah
berbasis ESP8266 mampu bekerja baik secara otomatis maupun manual. Sistem
penyiraman otomatis ini digunakan untuk menjaga kelembaban tanah sesuai dengan
persentase kelembaban yang diinginkan dan dapat dilakukan secara jarak jauh dengan
menggunakan aplikasi Telegram yang terintegrasi dengan smartphone.
2.2.1. Sawi
Sawi (Brassica juncea L.) adalah jenis tanaman semusim yang digemari
masyarakat. Tanaman sawi memiliki umur pendek dan mengandung gizi yang
diperlukan tubuh. Kandungan betakaroten pada sawi dapat mencegah penyakit
katarak. Kandungan lainnya adalah protein, lemak nabati, karbohidrat, serat, Ca,
Mg, Fe, sodium, vitamin A, dan vitamin C (Margiyanto, 2008)
1. Benih
Benih sendiri mempunyai pengertian ialah merupakan biji tanaman yang
dipergunakan untuk keperluan dan pengembangan usaha tani serta memiliki
fungsi agronomis (Kartasapoetra, 2003)
2. Penanaman
Akhir musim hujan merupakan pilihan yang tepat untuk bertanam sawi.
Apabila terpaksa, dapat juga ditanam pada musim kemarau, tetapi harus bisa
memberikan air dalam jumlah yang cukup bagi tanaman. Bibit yang sudah layak
pindah bisa langsung ditanam pada media yang diinginkan. Angkat bibit dari
media persemaian dengan tidak merusak akarnya, kemudian ditanam dengan
jarak tanam 30 x 40 cm. Penanaman dilakukan sore hari (Yulia et al., 2011)
3. Pemeliharaan
Tindakan pemeliharaan untuk tanaman sawi yang rutin ialah penyiraman.
Penyiraman dilakukan sejak dari persemaian hingga di lahan. Gunakan gembor
yang air siramannya halus. Saat curah hujan sedikit, penyiraman dilakukan pada
pagi dan sore hari. Melakukan penyulaman pada tanaman yang mati sangat perlu
dilakukan paling tidak satu minggu setelah tanam. Selanjutnya pembersihan
lahan dari rumput yang menganggu agar tidak ada persaingan dalam perebutan
unsur hara. Pembersihan dapat dilakukan secara manual dengan mencabut
rumput menggunakan tangan (Yuniarti et al., 2000).
4. Hama dan penyakit
Hama yang banyak menyerang tanaman sawi terutama ulat yang memakan
daun. Gejalanya terlihat pada bekas-bekas gigitan berupa robekan tidak merata di
daun sawi atau lubang-lubang. Pengendaliannya dapat dilakukan dengan
mengambil ulat yang terlihat pada tanaman sawi apabila penyerangan belum
terlalu banyak (Sukmabuana et al., 2011). Sedangkan penyakit yang umum
ditemukan pada tanaman sawi adalah penyakit akar pekuk, bercak daun, dan
rebah semai. Pengendalaian dapat dilakukan dengan penyemprotan larutan WT
Bakterisida dosis 10 ml/liter air dan WT Glio dosis 10 ml/liter air (Nazaruddin,
2003).
5. Panen
Menurut Mutiarawati (2009), “Panen merupakan pekerjaan akhir dari
budidaya tanaman (bercocok tanam), tapi merupakan awal dari pekerjaan
pascapanen, yaitu melakukan persiapan untuk penyimpanan dan pemasaran.
Komoditas yang dipanen tersebut selanjutnya akan melalui jalur-jalur tataniaga,
sampai berada di tangan konsumen”. Menurut Suprapti (2002), “Panen adalah
ungkapan untuk menunjukkan bila tiba saatnya akan nyata mana berubah mana
yang tidak”. Jadi, dapat disimpulkan bahwa panen adalah hasil nyata dari akhir
budidaya tanaman.
Dalam teori logika fuzzy dikenal himpunan fuzzy (fuzzy set) yang merupakan
pengelompokkan sesuatu berdasarkan variabel bahasa, yang dinyatakan dalam
fungsi keanggotaan. Himpunan fuzzy memiliki 2 atribut, yaitu Linguistik, yaitu
penamaan suatu grup yang mewakili suatu keadaan atau kondisi tertentu dengan
menggunakan bahasa alami, seperti: Dingin, Normal, Panas dan Numeris, yaitu
suatu nilai (angka) yang menunjukkan ukuran dari suatu variabel, seperti: 40, 25,
50, dsb.
Fuzzy time series adalah sebuah konsep baru yang diusulkan oleh Song
dan Chissom berdasarkan teori fuzzy set dan konsep variabel linguistik dan
aplikasinya oleh Zadeh. Fuzzy time series digunakan untuk menyelesaikan
masalah peramalan yang mana data historis adalah nilai-nilai linguistik. Misalnya,
dalam masalah peramalan, data historis tidak dalam bentuk angka real, namun
berupa data linguistik. Dalam hal ini, tidak ada model time series konvensional
yang dapat diterapkan, akan tetapi model fuzzy time series dapat diterapkan
dengan lebih tepat. Pada penelitian sebelumnya, berdasarkan teori himpunan
fuzzy, logika fuzzy dan penalaran perkiraan, Song dan Chissom mengajukan
definisi fuzzy time series dan garis besar pemodelan dengan cara persamaan
relasional fuzzy dan penalaran perkiraan. Kemudian oleh Chen (pada tahun 1996)
diperkenalkan sebuah metode peramalan fuzzy time series menggu-nakan operasi
arithmetic. Huarng (pada tahun 2001), menyajikan model heuristic untuk
peramalan time series menggunakan heuristic increasing and decre-asing relations
untuk memperbaiki peramalan enroll-ments dan exchange di Taiwan. Kemudian
oleh Singh tahun 2007, diajukan algoritma komputasi sederhana, sehingga dapat
mengurangi waktu untuk menghasilkan persamaan relational dengan
menggunakan operasi komposisi max-min yang kompleks dan mengurangi waktu
untuk proses defuzzifikasi pada metode Song dan Chissom. Metode Singh dapat
menyelesaikan masalah dalam mencari prosedur defuzzifikasi yang cocok untuk
menghasilkan nilai output crisp dengan akurasi yang lebih baik. Perbedaan utama
antara fuzzy time series dan konvensional time series yaitu pada nilai yang
digunakan dalam peramalan, yang merupakan himpunan fuzzy dari bilangan-
bilangan real atas himpunan semesta yang ditentukan. Himpunan fuzzy dapat
diartikan sebagai suatu kelas bilangan dengan batasan yang samar
2.4.1. Analisis
2.4.2. Arduino
METODOLOGI
Berikut ini adalah daftar perangkat keras yang digunakan dalam penelitian :
Pompa Air
Pompa Nutrisi
Aerator45
Pipa PVC
Selang Air
3.2.2 Perangkat Lunak
Arduino IDE
Multimeter
Meter Ukur
Termometer
https://www.arduino.cc/en/Guide/Introduction
Kusumadewi, S. & Purnomo, H. (2010). Aplikasi Logika Fuzzy untuk Pendukung Keputusan.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Jogiyanto Hartono, MBA.Ph.D, Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur
teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta : Andi. 2005
Kartasapoetra, A.G. 2003. Teknologi Benih – Pengolahan Benih dan Tuntunan Praktikum.
Rineka Cipta : Jakarta