Anda di halaman 1dari 21

PEMANFAATAN SENSOR ULTRASONIK SEBAGAI

PENDETEKSI KETINGGIAN AIR PADA SISTEM

PENDETEKSI DINI BANJIR

Di susun Oleh :

Nama : Regina Dwi Cahyani

NIS : 18.16987

Program Keahlian : Teknik Komputer dan Jaringan

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 ADIWERNA
JL. RAYA II PO. BOX 24 (0283) 443768, FAX (0283) 445494 ADIWERNA 52194
KABUPATEN TEGAL
E-mail mail@smkn1adw.sch.id, Website: www.smkn1adw.sch.id

i
PENGESAHAN

Makalah ini telah disetujui dan disahkan,

Di : SMKN 1 Adiwerna

Pada tanggal : 2020

Ketua Kompetensi Keahlian Guru Pembimbing,


Teknik Komputer dan Jaringan

Gandi, S.Kom Mohammad Rahmad Rifa’i, S.Pd


NIP. 19771223 201001 1 008 NIP. --

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Pemanfaatan Sensor
Ultrasonik Sebagai Pendeteksi Ketinggian Air Pada Sistem Pendeteksi Dini Banjir.
Tujuan penyusunan Laporan Pemanfaatan Sensor Ultrasonik Sebagai Pendeteksi
Ketinggian Air Pada Sistem Pendeteksi Dini Banjir adalah sebagai pemenuhan tugas
sekolah yang dimaksudkan untuk memenuhi nilai dan menggantikan kelengkapan bukti
belajar serta agar lebih mengenal tentang dunia kerja.
Dengan tersusunnya laporan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada segenap
pihak yang telah membantu dalam melaksanakan Projek ini. Saya ucapkan kepada :
1. Kedua Orang Tua ku tercinta
2. Bapak Imron Effendi, S.P., M.Pd selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Adiwerna
3. Bapak Gandi, S.Kom selaku Ketua Kompetensi Keahlian Jurusan Teknik Komputer
dan Jaringan
4. Ibu Euis, S.Kom selaku Pokja Prakerin Teknik Komputer dan Jaringan
5. Bapak Mohammad Rahmad Rifa’i, S.Pd selaku Guru Pembimbing dan Penguji
Laporan Prakerin
6. Ibu Rizqi Fajriani, S.Pd selaku Wali Kelas XII TKJ 3
7. Teman-teman selaku Anggota Kelompok

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Laporan Pemanfaatan Sensor Ultrasonik


Sebagai Pendeteksi Ketinggian Air Pada Sistem Pendeteksi Dini Banjir ini masih jauh
dari kesempurnaan. Namun, penulis berharap semoga Laporan ini dapat bermanfaat bagi
pembacanya khususnya bagi penulis sendiri.

Adiwerna, Oktober
2020
Penulis,

Regina Dwi Cahyani


NIS. 18.16987

ii
DAFTAR ISI
Pengesahan.........................................................................................................................i
Kata Pengantar..................................................................................................................ii
Daftar Isi...........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah...................................................................................................1
1.3 Tujuan Penelitian....................................................................................................1
1.4 Sistematika Penulisan.............................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI............................................................................................3
2.1 Pengertian Iot..........................................................................................................3
2.2 Pengertian Sensor....................................................................................................3
2.3 Jenis Sensor.............................................................................................................3
2.3 Macam-Macam Sensor...........................................................................................4
BAB III METODE PENELITIAN..................................................................................10
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian...............................................................................10
Alat dan Bahan.....................................................................................................10
3.2 Analisis Kebutuhan Fitur......................................................................................12
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................................
4.1 Desain Produk................................................................................................................
1. Skema Rangkaian........................................................................................................
2. Penulisan Kode...........................................................................................................
3. Fitur.............................................................................................................................
4. Alur Kerja Produk.......................................................................................................
4.2 Pembahasan...................................................................................................................
BAB IV PENUTUP.............................................................................................................
Kesimpulan.....................................................................................................................
Saran...............................................................................................................................

iii
iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Curah hujan di Indonesia tiap tahunnya cukup tinggi. Hal ini menyebabkan

beberapa wilayah Indonesia sering terjadi bencana banjir ketika musim penghujan

tiba. Banjir disebabkan karena beberapa faktor, seperti kondisi lingkungan yang

rusak, penebangan hutan secara liar dan kondisi tempat yang lebih rendah dari

sekitarnya.

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi banjir dengan

memanfaatkan alat pendeteksi banjir. Oleh karena itu, dengan adanya alat

tersebut masyarakat di dekat pusat banjir bisa mengetahui lebih awal terjadinya

bencana. Namun pembuatan alat-alat tersebut membutuhkan dana yang tidak

sedikit bahkan bisa menyita waktu serta pengujian yang lama serta tidak semua

orang bisa membuatnya karena memerlukan keahlian khusus atau dikatakan

cukup rumit. Oleh sebab itu diperlukan alat pendeteksi dini banjir sederhana yang

dapat dibuat oleh masyarakat secara mandiri dan dapat berfungsi secara efektif.

1.2 Rumusan masalah


1. Bagaimana cara kerja sensor ultrasonic dalam Sistem Pendeteksi Ketinggian
Air Pada Sistem Pendeteksi Dini Banjir berbasis IoT?
2. Bagaimana cara penulisan kode sensor ultrasonic dalam Sistem Pendeteksi
Ketinggian Air Pada Sistem Pendeteksi Dini Banjir berbasis IoT?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Mengerti cara kerja sensor ultrasonic dalam Sistem Pendeteksi Ketinggian Air
Pada Sistem Pendeteksi Dini Banjir berbasis IoT?
2. Mengerti cara penulisan kode sensor ultrasonic dalam Sistem Pendeteksi
Ketinggian Air Pada Sistem Pendeteksi Dini Banjir berbasis IoT?

1
1.4 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Sistematika Penulisan
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Iot
2.2 Pengertian Sensor
2.3 Jenis Sensor
2.3 Macam-Macam Sensor
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Alat dan Bahan
3.2 Analisis Kebutuhan Fitur
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Desain Produk
1. Skema Rangkaian
2. Penulisan Kode
3. Fitur
4. Alur Kerja Produk
4.2 Pembahasan
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan
Saran

2
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian IoT

Internet of Things (IoT) adalah konsep komputasi tentang objek sehari-hari

yang terhubung ke internet dan mampu mengidentifikasi diri ke perangkat lain.

Menurut metode identifikasi RFID (Radio Frequency Identification), istilah IoT

tergolong dalam metode komunikasi, meskipun IoT juga dapat mencakup teknologi

sensor lainnya, teknologi nirkabel atau kode QR (Quick Response).

Koneksi Internet adalah hal yang luar biasa, bisa memberi kita segala macam

manfaat yang sebelumnya mungkin sulit untuk didapat. Ambil ponsel kamu sebelum

menjadi smartphone sebagai contoh. Kamu bisa menelpon dan mengirim pesan teks

dengan ponsel lamamu. Tapi, sekarang kamu bisa membaca buku, menonton film,

atau mendengarkan musik lewat smartphone kamu yang terhubung dengan Internet.

Jadi, Internet of Things sebenarnya adalah konsep yang cukup sederhana, yang

artinya menghubungkan semua objek fisik di kehidupan sehari-hari ke Internet.

2.2 Pengertian Sensor

Sensor adalah jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah besaran


mekanis, magnetis, panas, sinar, dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik. Sensor
sering digunakan untuk pendeteksian pada saat melakukan pengukuran atau
pengendalian.
Beberapa jenis sensor yang banyak digunakan dalam rangkaian elektronik antara lain
sensor cahaya, sensor suhu, dan sensor tekanan.

2.3 Jenis Sensor

Jenis sensor secara garis besar bisa dibagi menjadi 2 jenis yaitu :

1. Sensor fisika
2. Sensor Kimia

3
Sensor fisika adalah sensor yang mendeteksi suatu besaran berdasarkan hokum-hukum
fisika. Yang termasuk kedalam jenis sensor fisika yaitu :

1. Sensor cahaya
2. Sensor suara
3. Sensor suhu
4. Sensor gaya
5. Sensor percepatan

Sensor kimia adalah sensor yang mendeteksi jumlah suatu zat kimia dengan cara
mengubah besaran kimi menjadi besaran listrik. Biasanya ini melibatkan beberapa
reaksi kimia. Yang termasuk kedalam jenis sensor kimia yaitu :

1. Sensor PH
2. Sensor Gas
3. Sensor oksigen
4. Sensor Ledakan
5. dll

2.4 Macam-macam Sensor

1. Sensor Cahaya

 Sensor cahaya, seperti namanya sensor ini digunakan terhadap objek-objek


yang memiliki bentuk warna atau cahaya, yang diubah menjadi daya yang
berbeda-beda.

Sensor cahaya terdiri dari 3 macam kategori:

 Fotovoltaic, prosedur kerja dari sensor ini yaitu, mengubah energi sinar
langsung menjadi energi listrik, dengan adanya penyinaran cahaya akan
menyebabkan pergerakan elektron dan menghasilkan tegangan.
 Fotokonduktif (fotoresistif ), sensor ini memberikan perubahan tahanan
(resistansi) pada sel-selnya. prinsip kerjanya, semakin tinggi intensitas cahaya
yang terima sensor, maka akan semakin kecil pula nilai tahanannya.
 Fotolistrik, sensor yang berprinsip kerja berdasarkan pantulan karena
perubahan posisi/jarak suatu sumber sinar (inframerah atau laser) ataupun
target pemantulnya, yang terdiri dari pasangan sumber cahaya dan penerima.

2. Sensor Tekanan

4
Gambar 2.1 Sensor Tekanan

Sensor tekanan sensor ini memiliki transduser yang mengukur ketegangan


kawat, dimana mengubah tegangan mekanis menjadi sinyal listrik. Dasar
penginderaannya pada perubahan tahanan pengantar (transduser) yang berubah
akibat perubahan panjang dan luas penampangnya. Contoh produk yang
menggunakan sensor Tekanan, seperti: Alat untuk mendeteksi tekanan darah orang
dewasa secara otomatis. Alat tersebut dilakukan dengan manset yang dipasang di
lengan pasien, kemudian dipompa sampai pada tekanan tertentu yang selanjutnya
baru dilakukan pengukuran tekanan darah.

3. Sensor Proximity

Gambar 2.1 Sensor Proximity

Proximity sensor atau yang disebut “ sensor jarak” adalah sebuah sensor yang
mampu mendeteksi keberadaan benda yang berada didekatnya tanpa melakukan
kontak fisik secara langsung. Biasanya sensor ini tediri dari alat elektronis solid-
state yang terbungkus rapat untuk melindungi dari pengaruh getaran, cairan,
kimiawi, dan korosif yang berlebihan.

Sensor proximity dapat diaplikasikan pada kondisi penginderaan pada objek


yang dianggap terlalu kecil atau lunak untuk menggerakkan suatu mekanis saklar.
Contoh pemanfaatan dari sensor Proximity yaitu pada Smartphone yang pada
5
proses pengaplikasiannya menggunakan teknik Air Gesture. Dimana penggunanya
dapat melakukan manajemen akses ke smartphone tanpa melakukan kontak fisik ke
layar smartphone.

4. Sensor Ultrasonik

Gambar 2.3 Sensor Ulrasonik

Sensor ultrasonik bekerja berdasarkan prinsip pantulan gelombang suara,


dimana sensor ini menghasilkan gelombang suara yang kemudian menangkapnya
kembali dengan perbedaan waktu sebagai dasar penginderaannya. Perbedaan waktu
antara gelombang suara dipancarkan dengan ditangkapnya kembali gelombang
suara tersebut adalah berbanding lurus dengan jarak atau tinggi objek yang
memantulkannya.

Jenis objek yang dapat diindera diantaranya adalah: objek padat, cair, butiran
maupun tekstil. Banyak produk-produk yang pada pemrosesannya menggunakan
sensor Ultrasonik. Misalnya: pada Robot KRCI (kontes robot cerdas indonesia)
tergolong semua kontestan menggunakan sensor Ultrasonik. Sehingga robot dapat
melalui rintangan dengan tidak menyentuh objek-objek yang berada disekitarnya.

5.  Sensor Kecepatan (Rpm)

Gambar 2.4 Sensor Kecepatan

6
Sensor kecepatan atau velocity sensor adalahsuatu sensor yang dipakai untuk
mendeteksi kecepatan gerak benda guna selanjutnya diolah kedalam format sinyal
elektrik. Dalam kenyataannya ada sejumlah sensor yang dipakai untuk sekian
banyak  keperluan ini, sensor-sensor itu diantaranya:

 Tachometer dan Stroboscope


 Kabel Piezoelectric
 Muzzle velocity
 Encoder Meter

Cara Kerja Sensor Kecepatan

Proses penginderaan sensor kecepatan adalahproses kebalikan dari sebuah


motor, dimana sebuah poros/object yang berputar pada suatui generator bakal
menghasilkan sebuah tegangan yang seimbang dengan kecepatan putaran object.
Kecepatan putar tidak jarang pula diukur dengan memakai sensor yang mengindera
pulsa magnetis (induksi) yang timbul ketika medan magnetis terjadi. Lalu tegangan
ini di kirim ke ECM.

Proses penginderaan sensor kecepatan merupakan proses kebalikan dari suatu


motor, dimana suatu poros/object yang berputar pada suatui generator akan
menghasilkan suatu tegangan yang sebanding dengan kecepatan putaran object.
Kecepatan putar sering pula diukur dengan menggunakan sensor yang mengindera
pulsa magnetis (induksi) yang timbul saat medan magnetis terjadi. Contohnya pada
alat pengukur kecepatan speedometer. Alat tersebut mengukur kecepatan laju motor
dalam kilometer perjam.

6. Sensor Suhu

Gambar 2.5 Sensor Suhu

7
Sensor Suhu atau Temperature Sensors ialah suatu komponen yang dapat
mengolah besaran panas menjadi besaran listrik sampai-sampai dapat mendeteksi
fenomena perubahan suhu pada obyek tertentu. Sensor suhu mengerjakan
pengukuran terhadap jumlah energi panas/dingin yang didapatkan oleh sebuah
obyek sampai-sampai memungkinkan anda untuk memahami atau mendeteksi
fenomena perubahan-perubahan suhu itu dalam format output Analog maupun
Digital. Sensor Suhu pun adalahdari family Transduser.

Contoh peralatan-peralatan listrik maupun elektronik yang memakai Sensor


Suhu diantaranya laksana Thermometer Suhu Ruangan, Thermometer Suhu Badan,
Rice Cooker, Kulkas, Air Conditioner (Pendingin Ruangan) dan masih tidak sedikit
lagi.

7. Flow Meter Sensor

Gambar 2.6 Flow Meter Sensor

Flow meter adalahalat ukur yang dipakai untuk mengukur laju aliran atau
Jumlah sebuah fluida yeng bergerak mengalir dalam sebuah pipa tertutup atau
drainase terbuka laksana channel atau sungai atau parit atau gorong-gorong.
Difinisi flow meter itu sebagai di finisi flow meter sangat sederhana dan cocok
dengan peradaban tekhnology faedah dari flow meter telah dikenal dan berkembang
pesat cocok dengan tujuan, guna dan faedah pemasangan flow meter. Jenis fluida
yang melewati atau diukur oleh flow meter dapat berupa sekian banyak  macam
serta spesifikasi cairan, gas maupun solid laksana air mium, air limbah, air lumpur,
susu, madu, kecap, ciaran kimia, air gula, adonan kue, concrete, powder, biji bijian
dan lai lain..

8
Pada aplikasinya flow meter tidak sedikit digunakan guna mengukur karakter
aliran baik berupa kecepatan aliran, kapasitas aliran maupun volumenya atau dapat
juga di hitung mass flow nya yang berupa berat fluida. Pemilihan jenis serta model
dari flow meter tergantung pada aplikas yang di sesuaikan dengan tujuan, manfaat,
tingkat kendala instalasi serta akurasi yang di inginkan. Karena itu diperlukan
rekayasa pemasangan flow meter supaya didapatkan guna yang optimal, supaya
sesuai dengan investasi yang dikeluarkan.

8.   Flame Sensor

Gambar 2.7 Flame Sensor

Flame sensor adalahsensor yang mempunyai faedah sebagai pendeteksi nyala


api yang dimana api itu mempunyai panjang gelombang antara 760nm – 1100nm.
Sensor ini memakai infrared sebagai tranduser dalam mensensing situasi nyala api.
Dalam banyak sekali pertandingan persaingan robot, pendeteksian bakal nyala api
misalny lilin masih tetap jadi di antara aturan yang umum dalam kompetensi lomba
yang tidak bakal pernah ditinggalkan. Dikarena itulah sensor ini memiliki peran
yang vital yang bermanfaat sebagai “mata” untuk robot dalam menuntaskan
tugasnya mengejar posisi nyala api.

Biasanya dipakai pada persaingan robot Cerdas Indonesia atau KRCI baik
berbentuk laba-laba maupun laksana tank. Selain tersebut sensor ini tidak jarang
juga dipakai untuk mendeteksi api pada ruangan di perkantoran, apartemen,
maupun di perhotelan. Suhu normal pembacaan normal sensor ini yakni pada 25 –
85°C dengan besar sudut pembacaan pada 60°.

9
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu dan tempat penelitian bertempat di SMKN 1 Adiwerna yang beralamat JL.
RAYA 2 PO BOX 2 ADIWERNA 52194. Dimulai pada tanggal 22 Oktober & 19
November 2020. Dengan jadwal di mulai pukul 08.00-15.00 WIB
Alat dan Bahan
1. NodeMCU

Gambar 3.1 NodeMCU


NodeMCU adalah sebuah platform IoT yang bersifat opensource. Terdiri dari
perangkat keras berupa System On Chip ESP8266 dari ESP8266 buatan Espressif
System, juga firmware yang digunakan, yang menggunakan bahasa pemrograman
scripting Lua.
2. Sensor Hujan

Gambar 3.2 Sensor Hujan


Sensor hujan adalah jenis sensor yang berfungsi untuk mendeteksi terjadinya
hujan atau tidak, yang dapat difungsikan dalam segala macam aplikasi dalam
kehidupan sehari – hari.

10
3. Sensor Ultrasonic

Gambar 3.3 Sensor Ultrasonic

Gelombang ultrasonik merupakan gelombang yang umum digunakan untuk radar


untuk mendeteksi keberadaan suatu benda dengan memperkirakan jarak antara
sensor dan benda tersebut. Pengertian sensor ultrasonik adalah sebuah sensor
yang berfungsi untuk mengubah besaran fisis (bunyi) menjadi besaran listrik dan
sebaliknya.
4. Buzzer

Gambar 3.4 Pasif Buzzer


Buzzer merupakan komponen elektronika yang cara kerjanya mengubah sinyal
listrik menjadi getaran suara/bunyi
5. Solder

Gambar 3.5 Solder Biasa


Solder atau patri merupakan alat bantu dalam merakit atau membongkar
rangkaian elektronika pada rangkaian yang terdapat pada papan PCB. Solder
mengubah energi listrik menjadi energi panas.

11
6. PCB

Gambar 5.6 PCB Bolong


PCB merupakan singkatan dari Printed Circuit Board, yang jika dalam bahasa
Indonesia banyak disebut dengan istilah Papan Sirkuit Cetak atau Papan
Rangkaian Cetak. PCB ini secara fisik merupakan alat yang digunakan untuk
menghubungkan komponen elektronik dalam komputer dengan lapisan jalur
konduktornya.
3.2 Analisis Kebutuhan Fitur
Fitur yang tersedia adalah merekam ketinggian permukaan air dan merekam jika
terjadi hujan, kemudian ditampilkan dalam bentuk diagram dan data. Kebutuhan
untuk fitur-fitur tersebut ialah antara lain, Sensor Ultrasonik HC-SR04, Sensor
Hujan (Raindrops Rain Humidity Detection Module), dan website thinger.io

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Desain Produk
1. Skema Rangkaian

Gambar 4.1 Rangkaian yang digunakan

12
LED
LED Merah LED Kuning LED Hijau
+ D3 + D2 + D1
- GND - GND - GND
Buzzer
Buzzer
+ D4
- GND
Ultrasonik
Ultrasonik
VCC Vin
Trig D6
Echo D5
GND GND
Sensor Hujan
Sensor Hujan
AO A0
DO
GND GND
VCC VU

2. Penulisan Kode
#include <ESP8266WiFi.h>
#include <ThingerESP8266.h>
#define USERNAME "Banjir"
#define DEVICE_ID "IoTD1"
#define DEVICE_CREDENTIAL "33w3l4sMS5$g3d"

#define SSID "banjir"


#define SSID_PASSWORD "banjir123"

ThingerESP8266 thing(USERNAME, DEVICE_ID, DEVICE_CREDENTIAL);


int potValue;
////////////
#define trigPin D6
#define echoPin D5
long duration;
int distance;
int sensorValue=0;

void setup (){


Serial.begin(9600);
pinMode (trigPin,OUTPUT);
pinMode (echoPin,INPUT);
pinMode (D1,OUTPUT);

13
pinMode (D2,OUTPUT);
pinMode (D3,OUTPUT);
pinMode (D4,OUTPUT);
////////////////////////
thing.add_wifi(SSID, SSID_PASSWORD);
thing["ONIC"] >> outputValue(distance);

}
void loop (){
thing.handle();
////Sensor Jarak
digitalWrite(trigPin,LOW);
delayMicroseconds(2);
digitalWrite(trigPin,HIGH);
delayMicroseconds(10);
digitalWrite(trigPin,LOW);
duration = pulseIn(echoPin,HIGH);
distance = (duration/2) /29.1;
Serial.print("Distance: ");
Serial.println(distance);
delay(1000);
/////Sensor Hujuan
sensorValue=analogRead(A0);
Serial.println(sensorValue);
delay(100);

if(distance < 50 ){
digitalWrite(D1,LOW);
digitalWrite(D2,LOW);
digitalWrite(D3,HIGH);
digitalWrite(D4,HIGH);
}else if(distance >=50 && distance < 100){
digitalWrite(D1,LOW);
digitalWrite(D2,HIGH);
digitalWrite(D3,LOW);
digitalWrite(D4,LOW);
}else {
digitalWrite(D1,HIGH);
digitalWrite(D2,LOW);
digitalWrite(D3,LOW);
digitalWrite(D4,LOW);
} delay(2000);
}
3. Fitur
Fitur yang terdapat pada alat ini ialah merekam dan menampilkan dalam bentuk
diagram nilai dari ketinggi permukaan air secara berkala, serta alat ini bisa

14
memberi tahu kita jika sedang terjadi hujan dalam bentuk data. Data bisa lihat di
thinger.io secara terrbuka
4. Alur Kerja Produk
Pertama letakkan alat pendeteksi dini banjir setara dengan tinggi bendungan,
nyalakan alat ini, kemudian alat ini akan medeteksi data ketinggian air akan
dikirim ke thinger.io setiap 10 detik. Dan jika terjadi hujan maka juga akan tampil
juga keterangannya di thinger.io. Untuk sistemnya sendiri ada 3 indikator yang
menentukan water level. Yang pertama warna hijau yang menujukan ketinggian
permukaan air dikatakan aman dengan nilai >150 cm, kemudian berwarna kuning
yang menunjukan ketinggian permukaan air dikatakan siaga dengan nilai >100cm
& <150cm. Sedangkan yang berwarna merah dengan buzzer yang berbunyi
menunjukan permukaan air yang sudah dikatakan bahaya dan bisa dikatakan akan
terjadi banjir dengan nilai <100cm
4.2 Pembahasan
Penjelasan mengenai alat yang dibuat dan dikaitkan dengan rumusan masalah.

BAB V PENUTUP
Kesimpulan
Kegunaan sensor ultrasonic pada alat ini cukup sederhana yaitu untuk
menentukan water level pada sungai yang dipasangi alat ini.
Untuk Codingnnya cukup sederhana sudah tersebar dimana-mana. Untuk
coding disesuai kan dengan rangkain / pin yang digunakan.
Saran
Jika sensor ultrasonic tidak berkerja coba dilihat kembali rangkaian yang anda
buat dengan koding yang anda buat juga pastikan conding dan pin yang anda
konfigurasi sudah sesuai dengan yang anda inginkan.
Untuk coding anda sudah banyak informasi tentang konfigurasi atau koding
dari sensor ini, anda bisa menggunakan koding tersebut tentu dengan ubah pin-pin
dan koding sesuai rangkaian anda

DAFTAR PUSTAKA
Afrizal N. Baharsyah, Apa Itu Internet of Things (IoT)?
1) Anonim, 2017, Pengertian, macam macam,Jenis, sensor penjelasan Contoh
Gambar. Diambil dari situs :

https://www.jatikom.com/macam-macam-sensor-penjelasannya-gambar/. Pada
tanggal 8, November 2020

2) Afrizal N. Baharsyah, 2019, Apa Itu Internet of Things (IoT)?. Diambil dari situs :

https://www.jagoanhosting.com/blog/pengertian-internet-of-things-iot/. Pada tanggal


9, November 2020

15
16

Anda mungkin juga menyukai