Anda di halaman 1dari 35

Sistem pengaman Pintu Gerbang dengan RFID Card

berbasis Arduino dan RFID RC522 menggunakan E-KTP


Diajukan untuk memenuhi tugas akhir dari mata kuliah Sistem Mikroprosessor
yang diampu oleh :
Rahmat Hidayat, A.Md.T, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh : Kelompok 7

Gaby Aditya Nugraha - 1610631160022


Ahmad Rahmat Hidayat - 1710631160001
Pitriyatiar - 1710631160003
Ade Febriansyah - 1710631160024
Adis Galih Firdaus - 1710631160026

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan Proyek Tugas Akhir Mata
Kuliah Sistem Mikroprosesor dengan judul: “Sistem pengaman Pintu Gerbang
dengan RFID Card berbasis Arduino dan RFID RC522 menggunakan E-KTP”.
Dalam penulisan laporan Proyek Tugas Akhir Mata Kuliah Sistem Mikroprosesor
ini penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak penulis tidak akan
mampu menyelesaikannya. Dalam kesempatan ini perkenankan penulis
menyampaikan penghargaan dan rasa terimakasih kepada yang terhormat:

1. Rahmat Hidayat, A.Md.T, S.pd., M.Pd. selaku dosen Mata Kuliah Sistem
Mikroprosesor yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan selama
menyusun Proyek Tugas Akhir Mata Kuliah Sistem Mikroprosesor ini
sampai bisa diselesaikan dengan baik.

2. Semua anggota kelompok 7 yang sudah membantu menyelesaikan Proyek


Tugas Akhir Mata Kuliah Sistem Mikroprosesor ini.

3. Teman-teman kuliah khususnya kelas A 2017 Teknik Elektro yang tidak


dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan doa, dukungan, dan
bantuan dalam pembuatan Proyek Tugas Akhir ini.

4. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu disini atas bantuan dan doa selama penyusunan Proyek Tugas Akhir
ini.

Dengan segala kerendah hati, penulis menyadari bahwa laporan Proyek Tugas
Akhir ini belum sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
dapat membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang. Akhir kata, semoga
laporan Proyek Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Karawang, Oktober 2019

ii
Daftar Isi
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
Daftar Isi................................................................................................................. iii
BAB I .......................................................................................................................1
PENDAHULUAN ...................................................................................................1
1.1. Latar Belakang ...........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah ......................................................................................2
1.3. Tujuan ........................................................................................................3
1.4. Manfaat ......................................................................................................3
BAB II ......................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................................................4
2.1. Kajian Teori ..............................................................................................4
2.1.1. Arduino ..........................................................................................4
2.1.2. RFID (Radio Frequency Identification) .........................................7
2.1.3. LCD (Liquid Crystal Display) .....................................................11
2.1.4. Buzzer ..........................................................................................13
2.1.5. Potensiometer ...............................................................................13
2.1.6. Motor Servo .................................................................................15
2.2. Kerangka Berfikir ....................................................................................18
BAB III .................................................................................................................20
METODE PERANCANGAN...............................................................................20
3.1. Desain Rangkaian ....................................................................................20
3.1.1. Flowchart .....................................................................................20
3.1.2. Skema Rangkaian .........................................................................23
3.1.3. Script Program .............................................................................24
Alat dan Bahan .......................................................................................................27
BAB IV ..................................................................................................................29
Hasil dan Pembahasan............................................................................................29
4.1. Hasil .........................................................................................................29
4.2. Pembahasan..............................................................................................30
BAB V....................................................................................................................32
Penutup...................................................................................................................32
5.1. Kesimpulan ..............................................................................................32

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pada saat ini teknologi berkembang sangat cepat. Segala upaya dilakukan
demi mempermudah pekerjaan manusia dari waktu kewaktu yang membutuhkan
mobilitas tinggi dalam melakukan pekerjaan serta otomatisasi sehingga manusia
mendapat kemudahan dari teknologi tersebut.

Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi di era industri


modern sekarang ini, berbagai macam teknologi banyak bermunculan mulai
dari teknologi yang baru ditemukan, sampai teknologi yang merupakan
perkembangan dari teknologi sebelumnya. Perkembangan teknologi untuk
sebuah sistem keamanan juga diperlukan, khususnya sistem keamanan pintu
maupun gerbang rumah yang masih menggunakan sistem penguncian manual
yaitu dengan menggunakan kunci konvensional. Mengingat banyaknya kasus
pencurian yang disebabkan lemahnya keamanan dari kunci konvensional,
bahkan banyak kejadian pemilik rumah yang lupa ataupun kehilangan
kuncinya tidak tahu dimana, membuatnya menjadi tidak praktis dan tidak
aman.

Teknologi sistem keamanan yang kami rancang ini sudah banyak


diterapkan pada gedung perkantoran dan instansi pemerintah, tetapi masih
sedikit diterapkan pada bangunan rumah atau tempat tinggal. Padahal
keamanan rumah juga sangat penting bagi setiap orang karena rumah salah
satu tempat menyimpan barang-barang berharga. Maka dari itu perlu
diterapkannya teknologi sistem keamanan pada rumah tempat tinggal.
Teknologi tersebut diantaranya adalah Radio Frequency Identification
(RFID).

Teknologi Radio Frequency Identification (RFID) sendiri telah banyak


digunakan diberbagai bidang khususnya bidang proteksi keamanan yang
dapat mengidentifikasi suatu objek. Teknologi ini jauh lebih menjamin

1
keamanan dibandingkan dengan kunci manual, karena RFID lebih sulit untuk
dibajak atau digandakan. Selain itu karena masih jarang penggunaannya.
Sistem RFID ini terdiri dari tiga komponen utama, yaitu tag atau transponder,
reader, dan database. Tag berfungsi sebagai alat pelabelan suatu objek yang
didalamnya terdapat data tentang objek tersebut. Selanjutnya reader
berfungsi sebagai alat scanning atau pembaca informasi yang ada pada tag.
Sedangkan fungsi database disini sebagai pelacak dan penyimpan informasi
objek-objek yang dimiliki oleh tag. Dalam penelitian ini, digunakan Arduino
uno dengan IC Atmega328 sebagai pengendalinya dan RFID sebagai sensor
pengamannya. Sensor RFID menggunakan reader yang dapat membaca e-
KTP agar hanya pemilik e-KTP yang sudah diinputkan saja yang dapat
mengakses pintu. Kelebihan dari penggunaan e-KTP sendiri adalah kemilikan
e-KTP masing-masing orang berbeda sehingga tidak mungkin sama dengan
orang lain. E-KTP yang tidak terdaftar maka secara otomatis sistem akan
menolaknya dan pintu tidak akan terbuka. Sumber tegangan cadangan dapat
menggunakan aki emergency agar lebih tahan lama dan lebih efisien daripada
menggunakan baterai. Pengembangan system ini diharapkan mampu
menciptakan sistem pengaman yang lebih terintegrasi dan bermanfaat.
Mengacu pada latar belakang tersebut penulis mempunyai gagasan untuk
membuat sebuah Sistem pengaman Pintu Gerbang dengan RFID Card
berbasis Arduino dan RFID RC522 menggunakan E-KTP.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, masalah yang dapat dirumuskan yaitu:

a. Apakah rancangan sistem kemanan pintu gerbang dengan RFID card


berbasis arduino dan RFID RC522 menggunakan E-KTP ini dapat
dikatakan layak dan terjamin keamanannya?
b. Apakah sistem kemanan pintu gerbang dengan RFID card berbasis
arduino dan RFID RC522 menggunakan E-KTP ini dapat
menggantikan kunci konvensional?
c. Bagaimana perancangan sistem kemanan pintu gerbang dengan RFID
card berbasis arduino dan RFID RC522 menggunakan E-KTP?

2
d. Bagaimanauji keandalan alat kemanan pintu gerbang dengan RFID
card berbasis arduino dan RFID RC522 menggunakan E-KTP?

1.3. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dari proyek ini adalah:

a. Menghasilkan sebuah sistem kemanan pintu gerbang dengan RFID


card berbasis arduino dan RFID RC522 menggunakan E-KTP
yang layak sesuai uji kelayakan.

b. Mengetahui uji keandalan dari sistem kemanan pintu gerbang


dengan RFID card berbasis arduino dan RFID RC522
menggunakan E-KTP.

1.4. Manfaat

Adapun manfaat yang diharapkan dari pembuatan tugas akhir ini adalah
sebagai berikut :

a. Hasil penelitian menjadi masukan bagi pihak Jurusan Teknik


Elektro untuk meningkatkan pemahaman dan mutu hasil belajar
mahasiswa.

b. Sebagai bahan acuan bagi mahasiswa atau umum untuk


mengadakan pengembangan dan penelitian sesuai dengan disiplin
ilmu masing-masing.

c. Menambah wawasan dan pengalaman bagi penulis.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kajian Teori

2.1.1. Arduino

Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open


source yang di dalamnya terdapat komponen utama, yaitu sebuah chip
mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel.

Secara umum arduino terdiri dari dua bagian yaitu:

1. Hardware berupa papan input/output (I/O) yang open source.

2. Software arduino yang juga open source, meliputi software Arduino


IDE untuk menulis program dan driver untuk koneksi dengan
computer.

Karakteristik dan struktur arduino adalah:

a. Integrated Development Environment (IDE) arduino merupakan multi


platform, yang dapat dijalankan di berbagai sistem operasi, seperti
Windows dan Linux. IDE adalah program computer yang memiliki
beberapa fasilitas yang diperlukan dalam pembangunan perangkat
lunak. Tujuan dari IDE adalah untuk menyediakan semua fasilitas
yang diperlukan dalam membangun perangkat lunak. Arduino IDE
memiliki fasilitas sebagai berikut: editor, compiler, linker dan
debugger.
b. Pemrograman arduino menggunakan kabel yang terhubung dengan
port Universal Serial Bus (USB) bukan port serial. Fitur ini berguna
karena banyak komputer sekarang yang tidak memiliki port serial.
c. Arduino adalah hardware dan software open source atau sumber
terbuka yaitu sistem pengembangan yang tidak dikoordinasi oleh
individu atau lembaga pusat, tetapi oleh para pelaku yang bekerja
sama dengan memanfaatkan kode sumber (source code).

4
d. Biaya hardware cukup terjangkau sehingga tidak terlalu menakutkan
untuk membuat kesalahan.

Kegunaan arduino tergantung kepada kita yang membuat program. Pada


pembuatan pengaman pintu gerbang ini perangkat keras arduino yang
digunakan adalah jenis Arduino Uno. Arduino Uno produk berlabel Arduino
yang sebenarnya adalah suatu papan elektronik yang mengandung
mikrokontroler Atmega328 (sebuah keping yang secara fungsional bertindak
seperti komputer). Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis
Atmega328 yang memiliki 14 pin digital input/output (di mana 6 pin dapat
digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, clock speed 16 MHz,
koneksi USB, jack listrik, header ICSP, dan tombol reset. Board ini
menggunakan daya yang terhubung kedengan kabel USB atau daya
eksternal dengan adaptor AC-DC atau baterai. Gambar 2.1 di bawah
merupakan bagian-bagian board arduino dan dijelaskan pada tabel 2.1.

Gambar 2.1 Board Arduino

5
2.1 Tabel bagian-bagian Arduino

14 pin input/output digital (0-13) Berfungsi sebagai I/O, dapat diatur


program. Khusus untuk 6 buah pin 3, 5,
6, 9, 10 dan 11, dapat juga berfungsi
sebagai pin analog output dimana
tegangan output-nya dapat diatur. Nilai
sebuah pin output analog dapat
diprogram antara 0-255, dimana hal itu
mewakili nilai tegangan 0 - 5V.

USB Berfungsi untuk:


 Memuat program dari computer
ke dalam papan
 Komunikasi serial antara papan
dan computer
 Memberi daya listrik kepada
papan

Sambungan SV1 Untuk pemilihan sumber antara sumber


eksternal atau dengan USB

Q1-Kristal Komponen yang menghasilkan detak-


detak yang dikirim pada
mikrokontroler. Kristal ini berdetak
16juta kali per detik (16Mhz)

Reset Me-reset board arduino sehingga


program akan memulai dari awal

ICSP Port ini digunakan untuk memprogram


mikrokontroller secara langsung tanpa
melalui bootloader

IC 1-Mikrokontroller Atmega Komponen utama yang didalamnya


terdapat CPU, ROM, dan RAM

6
X1-sumber daya Penyuplai daya eksternal dengan
tegangan DC antara 9-12V

6 pin input analog (0-5) Membaca tegangan yang dihasilkan


sensor analog, seperti sensor suhu.

Sumber: Feri Djuandi ( 2011: 9-10)

2.1.2. RFID (Radio Frequency Identification)

RFID (Radio Frequency Identification) adalah teknologi identifikasi


berbasis gelombang radio. Teknologi ini mampu mengidentifikasi berbagai
objek secara simultan tanpa diperlukan kontak langsung (atau dalam jarak
pendek). RFID bekerja pada HF untuk aplikasi jarak dekat (proximity) dan
bekerja pada UHF untuk aplikasi jarak jauh (vicinity) (Wahyu dan Ahmad,
2008: 158). RFID dikembangkan sebagai pengganti atau penerus teknologi
barcode. Implementasi RFID secara efektif digunakan pada lingkungan
manufaktur atau industri yang memerlukan akurasi dan kecepatan
identifikasi objek dalam jumlah besar serta berada di area yang luas. RFID
terdiri atas 2 komponen utama yaitu: RFID tag dan RFID reader.

2.1.2.1. RFID Tag

RFID Tag menyimpan informasi untuk mengidentifikasi objek.


RFID tag dapat berupa stiker, kertas atau plastik dengan beragam
ukuran. Di dalam setiap tag terdapat chip yang mampu menyimpan
sejumlah informasi tertentu.

Gambar 2.2 Fisik RFID Tag

Sumber : https://www.itead.cc/em4100-125khz-rfid-key-tag.html

7
RFID tag juga dikenal sebagai transpoder. RFID tag dapat
menyimpan dan mengambil data apabila RFID reader memancarkan
sinyal RF dan direspon oleh tag. Kontak antara RFID tag dan RFID
reader tidak terjadi secara langsung atau mekanik melainkan melalui
pengiriman gelombang elektromagnet.

RFID tag standar mampu menyimpan data tidak lebih dari 128
bit. Memori tersebut sebagian besar digunakan untuk kode produksi
elektronik yang berisi informasi produsen, jenis produksi, dan nomor
serial. Berikut ini dijelaskan bagian-bagian penting dari RRIF tag.

Gambar 2.3 Bagian RFID Tag


Sumber : https://abisabrina.wordpress.com/2014/01/18/prinsip-kerja-rfid/

1. IC (Integrated Circuit) merupakan sebuah chip yang tertanam dalam


tag yang berfungsi sebagai penyimpan data.

2. Metal Coil merupakan komponen yang terbuat dari kawat


alumunium yang befungsi sebagai antenna bekerja pada frekuensi
13,56 MHz.

3. Encapsulating Matrial terbuat dari bahan kaca yang berfungsi


sebagai bahan pembungkus tag. Berdasarkan catu dayanya, tag
RFID dikelompokkan menjadi:

a. Tag Aktif

Tag yang catu dayanya diperoleh dari baterai atau tag yang
mempunyai power supply sendiri, sehingga akan mengurangi
daya yang diperlukan oleh RFID reader sehingga tag dapat

8
mengirimkan informasi dalam jarak yang lebih jauh. Jarak
jangkauannya bisa mencapai 10 meter dengan umur baterai
hingga beberapa tahun.

b. Tag Pasif
Tag pasif merupakan RFID tag yang tidak memiliki power
supply sendiri. Tag pasif hanya mengandalkan induksi listrik
yang ditimbulkan oleh antena karena adanya frekuensi radio
scaning yang masuk sebagai penyuplai daya bagi RFID tag
untuk mengirimkan respon balik.

2.1.2.2. RFID Reader

RFID reader merupakan pembaca RFID tag yang kompatibel


mampu mengeluarkan gelombang radio dan menginduksi RFID tag.
Gelombang tersebut berisi password dan jika dikenali oleh RFID tag,
memori RFID tag akan terbuka. RFID tag akan mengirimkan kode yang
terdapat di memori chip melalui antena yang terpasang di RFID tag.
Selanjutnya RFID reader akan membandingkan kode yang diterima
dengan kode kunci yang tersimpan.

Sebuah RFID reader harus menyelesaikan dua buah tugas, yaitu:


menerima perintah dari software aplikasi dan berkomunikasi dengan
tag. RFID reader bertugas sebagai penghubung antara software aplikasi
dengan antena yang akan meradiasikan gelombang radio ke tag RFID.

Gambar 2.4 Modul Reader RC552

Sumber : https://www.hotmcu.com/mifare-1356mhz-rc522-rfid-card-
reader-module-p-84.html

9
Secara singkat dapat dijelaskan cara kerja RFID adalah RFID
reader akan mengeluarkan gelombang radio dan menginduksi RFID
tag. Gelombang induksi tersebut berisi password dan jika dikenali oleh
RFID tag, maka memori RFID tag (ID chip) akan mengirimkan kode
yang terdapat di memori ID chip melalui antena yang terpasang di RFID
tag ke RFID reader. Selanjutnya RFID reader akan meneruskan kode
yang diterima ke mikrokontroler Atmega328 yang kemudian akan
membandingkan kode tersebut dengan kode yang tersimpan.
Selanjutnya mikrokontroler Atmega328 akan melaksanakan instruksi
yang telah diberikan.

2.1.2.3. Frekuensi Kerja RFID

Faktor yang juga harus diperhatikan dalam RFID adalah frekuensi kerja
dari sistem RFID. Ada beberapa band frekuensi yang digunakan untuk
sistem RFID. Pemilihan frekuensi kerja sistem RFID akan
mempengaruhi jarak komunikasi, interferensi dengan frekuensi sistem
radio lain, kecepatan komunikasi data, dan ukuran antena.

Berdasarkan frekuensi kerjanya, kecepatan baca tag dan RFID


frekuensi yang digunakan oleh system RFID ada 4 macam, yaitu:

1. Band LF (Low Frequensi )

Rentang frekuensi 125 KHz – 134 KHz dengan penggunaan


jarak pendek, biasanya dipergunakan untuk sistem identifikasi yang
hanya membutuhkan jarak pendek. Di Amerika Serikat, frekuensi
RFID yang digunakan ada dua yaitu 125 kHz (standar aslinya) dan
134.5 kHz (yang merupakan standar internasional).

2. Band HW (High Frequensi)

Beroperasi pada frekuensi 13.56KHz dengan pembacaanya


hingga kurang lebih 3 meter, pada frekuensi ini cocok digunakan
untuk pembacaan pada tingkat item dan banyak digunakan untuk
pencocokan barang-barang di toko, gedung atau pelacakan yang
memerlukan dengan kecepatan baca 10 hingga 100 tag per detik.

10
3. Band UHF (Ultra High Frequensi)

Frekuensi sekitar 868 sampai 956 MHz dengan rentang


pembacaan hingga sekitar 9 meter. Tag UHF dapat dibaca dengan
kecepatan hingga 1000 tag per detik. Biasanya banyak dipergunakan
untuk pelacakan barang pada container truk.

4. Gelombang mikro 2,45 GHz

Banyak digunakan untuk pelacakan rantai supply dengan jarak


pembacaan yang jarak lebih jauh (10 m) pada frekuensi banyak
mengalami pantulan gelombang dan objek disekitarnya sehingga
dapat menggangu RFID reader untuk komunikasi dengan tag RFID.

2.1.3. LCD ( Liquid Crystal Display)

Liquid Crystal Display (LCD) adalah komponen yang dapat


menampilkan tulisan. Salah satu jenisnya memiliki dua baris dengan seetiap
baris terdiri dari 16 karakter. LCD seperti itu bisa disebut LCD 16x2.

Gambar 2.5 LCD 16x2


Sumber : https://www.mamase.tech/2018/10/mengenal-lcd-16x2.html

11
No. Pin Nama Pin I/O Fungsi

1 VSS Power Catu daya, ground (0V)

2 VDD Power Catu daya positif untuk logic (+5V)

Pengatur kontras. Menurut datasheet, pin


ini perlu dihubungkan dengan pin VSS
3 VEE Power melalui resistor 5kΩ. Namun, dalam
praktik, resistor yang digunakan sekitar
2,2kΩ.
Register Select
4 RS Input  RS=HIGH: untuk mengirim data
 RS=LOW: untuk mengirim instruksi
Read/Write control bus
 R/W=HIGH:mode untukmembaca
data di LCD
5 R/W input
 R/W=LOW: mode penulisan ke LCD
 Dihubungkan dengan LOW untuk
mengirim data ke layar.
Data enable signal, untuk mengontrol ke
6 E Input LCD. Ketika bernilai LOW, LCD tidak
dapat diakses.

7 – 14 DB0-DB7 I/O Data bus line

15 BLA Power Catu daya layar, positif (+5V)

16 BLK Power Catu daya layar, negative (0V)


Sumber: Abdul Kadir (2013: 196-197)

Pada alat sistem pengaman pintu dengan RFID Card ini digunakan
LCD 16x2 yang memiliki 2 baris dan 16 kolom. LCD ini menggunakan
Arduino sebagai kontroler. Dalam aplikasinya LCD berfungsi sebagai
penampil hasil output dari sensor yang digunakan. Sinyal yang ditampilkan
berupa keterangan berhasil tidaknya pintu terbuka serta diterima atau
tidaknya akses dari E – KTP.

12
2.1.4. Buzzer

Buzzer adalah suatu alat yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi
sinyal suara. Pada umumnya buzzer digunakan untuk alarm, karena
penggunaannya cukup mudah yaitu dengan memberikan tegangan input
maka buzzer akan mengeluarkan bunyi. Frekuensi suara yang di keluarkan
oleh buzzer yaitu antara 1-5 KHz.
Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loudspeaker,
jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan
kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet,
kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus
dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka
setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik
sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer
biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi
suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm). Bentuk fisik buzzer dapat dilihat
pada gambar 2.6 berikut.

Gambar 2.6 Bentuk Fisik Buzzer

Sumber : https://squishycircuits.com/products/piezoelectric-buzzer

2.1.5. Potensiometer

Potensiometer (POT) adalah salah satu jenis Resistor yang Nilai


Resistansinya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan Rangkaian Elektronika
ataupun kebutuhan pemakainya. Potensiometer merupakan Keluarga
Resistor yang tergolong dalam Kategori Variable Resistor. Secara struktur,
Potensiometer terdiri dari 3 kaki Terminal dengan sebuah shaft atau tuas
yang berfungsi sebagai pengaturnya. Gambar dibawah ini menunjukan
Struktur Internal Potensiometer beserta bentuk dan Simbolnya.

13
Gambar 2.7 Gambar dan Simbol Potensiometer

Sumber : https://teknikelektronika.com/pengertian-fungsi-potensiometer/

Pada dasarnya bagian-bagian penting dalam Komponen Potensiometer


adalah :

1. Penyapu atau disebut juga dengan Wiper


2. Element Resistif
3. Terminal

Berdasarkan bentuknya, Potensiometer dapat dibagi menjadi 3 macam,


yaitu :

1. Potensiometer Slider, yaitu Potensiometer yang nilai resistansinya


dapat diatur dengan cara menggeserkan Wiper-nya dari kiri ke kanan
atau dari bawah ke atas sesuai dengan pemasangannya. Biasanya
menggunakan Ibu Jari untuk menggeser wiper-nya.

2. Potensiometer Rotary, yaitu Potensiometer yang nilai resistansinya


dapat diatur dengan cara memutarkan Wiper-nya sepanjang lintasan
yang melingkar. Biasanya menggunakan Ibu Jari untuk memutar
wiper tersebut. Oleh karena itu, Potensiometer Rotary sering disebut
juga dengan Thumbwheel Potentiometer.

3. Potensiometer Trimmer, yaitu Potensiometer yang bentuknya kecil


dan harus menggunakan alat khusus seperti Obeng (screwdriver)
untuk memutarnya. Potensiometer Trimmer ini biasanya dipasangkan
di PCB dan jarang dilakukan pengaturannya.

14
Sebuah Potensiometer (POT) terdiri dari sebuah elemen resistif yang
membentuk jalur (track) dengan terminal di kedua ujungnya. Sedangkan
terminal lainnya (biasanya berada di tengah) adalah Penyapu (Wiper) yang
dipergunakan untuk menentukan pergerakan pada jalur elemen resistif
(Resistive).

Pergerakan Penyapu (Wiper) pada Jalur Elemen Resistif inilah yang


mengatur naik-turunnya Nilai Resistansi sebuah Potensiometer.Elemen
Resistif pada Potensiometer umumnya terbuat dari bahan campuran Metal
(logam) dan Keramik ataupun Bahan Karbon (Carbon).Berdasarkan Track
(jalur) elemen resistif-nya, Potensiometer dapat digolongkan menjadi 2
jenis yaitu Potensiometer Linear (Linear Potentiometer) dan Potensiometer
Logaritmik (Logarithmic Potentiometer).Dengan kemampuan yang dapat
mengubah resistansi atau hambatan, Potensiometer sering digunakan dalam
rangkaian atau peralatan Elektronika dengan fungsi-fungsi sebagai berikut :

1. Sebagai pengatur Volume pada berbagai peralatan Audio/Video


seperti Amplifier, Tape Mobil, DVD Player.
2. Sebagai Pengatur Tegangan pada Rangkaian Power Supply
3. Sebagai Pembagi Tegangan
4. Aplikasi Switch TRIAC
5. Digunakan sebagai Joystick pada Tranduser
6. Sebagai Pengendali Level Sinyal

2.1.6. Motor Servo

Motor servo adalah jenis motor DC dengan sistem umpan balik tertutup
yang terdiri dari sebuah motor DC, serangkaian gear, rangkaian kontrol, dan
juga potensiometer. Jadi motor servo sebenarnya tak berdiri sendiri, melainkan
didukung oleh komponen-komponen lain yang berada dalam satu paket

Sedangkan fungsi potensiometer dalam motor servo adalah untuk


menentukan batas sudut dari putaran servo. Sementara sudut sumbu motor
servo dapat diatur berdasarkan lebar pulsa yang dikirim melalui kaki sinyal
dari kabel servo itu sendiri. Oleh karena itu motor servo dapat berputer
searah dan berlawanan arah jarum jam.

15
Motor servo dapat menampilkan gerakan 0 derajat, 90 derajat, 180
derajat, hingga 360 derajat. Tak heran jika motor ini banyak diaplikasikan
untuk penggerak kaki dan juga lengan robot. Selain itu motor servo juga
memiliki torsi yang besar sehingga mampu menopang beban cukup berat.
Berikut bagian-bagian dari motor servo.

Gambar 2.8 Bagian Motor Servo


Sumber : https://www.slideshare.net/PutriSintiaSari/macammacam-motor

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, fungsi motor servo sangat


beragam mulai dari penggerak lengan robot, kaki robot, dan masih banyak
lagi yang lain. Motor servo juga kerap diaplikasikan untuk keperluan
industri karena memiliki beberapa kelebihan. Namun motor servo juga
punya beberapa kekurangan. Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan
motor servo.

Kelebihan Motor Servo

 Daya yang dihasilkan sebanding dengan berat atau ukuran motor


 Penggunaan arus listrik sebanding dengan beban
 Tidak bergetar saat digunakan
 Tidak mengeluarkan suara berisik saat dalam kecepatan tinggi
 Resolusi dan akurasi dapat diubah dengan mudah

Kekurangan Motor Servo

 Harga relatif lebih mahal dibanding motor DC lainnya


 Bentuknnya cukup besar karena satu paket

Sebenarnya prinsip kerja dari motor servo tak jauh berbeda dibanding
dengan motor DC yang lain. Hanya saja motor ini dapat bekerja searah maupun

16
berlawanan jarum jam. Derajat putaran dari motor servo juga dapat dikontrol
dengan mengatur pulsa yang masuk ke dalam motor tersebut.Motor servo
akan bekerja dengan baik bila pin kontrolnya diberikan sinyal PWM dengan
frekwensi 50 Hz. Frekwensi tersebut dapat diperoleh ketika kondisi Ton
duty cycle berada di angka 1,5 ms. Dalam posisi tersebut rotor dari motor
berhenti tepat di tengah-tengah alias sudut nor derajat atau netral. Pada saat
kondisi Ton duty cycle kurang dari angka 1,5 ms, maka rotor akan berputar
berlawanan arah jarum jam. Sebaliknya pada saat kondisi Ton duty cycle
lebih dari angka 1,5 ms, maka rotor akan berputar searah jarum jam. Berikut
gambar atau skema pulsa kendali motor servo.

Sama seperti motor lain, motor servo juga dibagi menjadi beberapa
jenis atau macam. yang pertama adalah motor servo standar 180 derajat, dan
yang kedua adalah motor servo continous. Berikut perbedaan antara motor
servo standar 180 derajat dan motor servo continous.

1. Motor Servo Standar 180 Derajat

Motor servo standar 180 derajat adalah jenis motor servo yang
dapat berputar searah maupun berlawanan arah jarum jam. Akan tetapi
seperti namanya, sudut defleksinya hanya mencapai 180 derajat,
dengan perhitungan masing-masing sudut 90 derajat, kanan – tengah –
dan kiri.

2. Motor Servo Continous

Motor servo continous adalah jenis motor servo yang dapat


berputar searah maupun berlawanan arah jarum jam. Yang
membedakan dengan motor servo standar 180 derajat adalah sudut
defleksi putarannya. Motor servo continous tidak memiliki sudut
defleksi putaran alias dapat berputar secara kontinyu.

17
2.2. Kerangka Berfikir
Pada era sekarang ini sistem keamanan yang terintegrasi sangat
dibutuhkan menginggat tingkat kriminalitas yang semakin hari semakin
tidak terkendali. Masyarakat mulai memakai sistem keamanan yang modern
dan lengkap untuk memproteksi rumah dan harta mereka. Khususnya pada
bagian terdepan pada rumah yaitu pintu gerbang, dimana kebanyakan
masyarakat menyimpan barang berharganya dirumah itu sendiri. Pada
umumnya pintu gerbang yang ada sekarang ini kurang memiliki sistem
keamanan yang baik serta tidak adanya sistem pengawasan bagi siapa saja
yang dapat masuk kedalam rumah atau tempat tinggal. Salain itu pintu
gerbang yang menggunakan kunci terkesan tidak praktis, karena memiliki
resiko yang cukup besar dan dapat digandakan oleh siapa saja.

Berdasarkan permasalahan-permasalahan diatas peneliti terdorong


untuk menghasilkan sebuah sistem pengaman terintegrasi yang dapat
menjawab segala keresahan masyarakat akan system pengaman yang
mampu mengamankan harta dan barang-barang berharga mereka. Setelah
tahap awal yaitu studi kasus dan literatur, tahap selanjutnya adalah tahap
desain dan pembuatan. Proses pembuatan dilakukan secara bertahap, mulai
dari pembuatan desain alat, perakitan alat, kemudian pemrograman.

Agar alat yang dihasilkan valid dan layak digunakan maka perlu
dilakukan tahap uji kelayakan. Tahap uji kelayakan dinilai oleh ahli dalam
hal ini adalah dosen. Tahap uji kelayakan berpedoman pada kriteria
tampilan, kemudahan pengoprasian, kinerja, dan manfaat alat. Kriteria-
kriteria tersebut digunakan untuk menentukan kelayakan alat yang
dihasilkan. Dengan begitu alat yang dihasilkan diharapkan dapat digunakan
bahkan dapat diproduksi lebih lanjut. Serta diharapkan dapat menjaga dan
meningkatkan motivasi mahasiswa dalam dunia teknologi saat ini.

18
Gambar 2.9 Kerangka Berfikir

19
BAB III
METODE PERANCANGAN

3.1. Desain Rangkaian


Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian, secara umum
didesain seperti diagram blok dibawah ini :

LCD 16x2

E – KTP Arduino
RFID RC522 Motor Servo
UNO

Buzzer

Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem Pengamaman pintu dengan RFID Card

Desain perangkat keras pada gambar 3.1 memiliki sensor RFID reader
yang berfungsi untuk membaca data ID dari e-KTP. Arduino UNO berfungsi
untuk mengakses data dari sensor RFID reader. LCD 16x2 berfungsi untuk
menampilkan karakter sesuai program yang diberikan oleh Arduino UNO.
Arduino UNO berfungsi sebagai pusat kendali rangkaian yang akan
mengaktifkan dan menggerakkan motor servo sehingga pintu dapat terbuka
dan buzzer pun akan berbunyi.

3.1.1. Flowchart

Flowchart dari sistem pengaman Pintu Gerbang dengan RFID Card


berbasis Arduino dan RFID RC522 menggunakan E-KTP ini ditampilkan
pada gambar 3.2.

20
START

1. Inisialisasi Mikrokontroller
Arduino UNO
2. RFID reader scan E – KTP

E – KTP ID E – KTP tidak terdaftar


Sesuai ? pada Database

1. Motor Servo ON
2. Buzzer berbunyi 1x ketukan
3. LCD menampilkan Akses
diterima

1. Motor Servo OFF


Pintu terbuka 2. Buzzer berbunyi 3x
(Delay 3 detik) ketukan
3. LCD menampilkan
Akses ditolak

Motor Servo OFF


(Pintu Tertutup)

END

Gambar 3.2 Flowchart Sistem Pengaman Pintu Gerbang dengan RFID Card
berbasis Arduino dan RFID RC522 menggunakan E-KTP

Penjelasan Flowchart :
1. Start
Langkah pertama untuk mengoperasikan alat yaitu dengan 37
memberikan tegangan pada sistem atau rangkaian.

21
2. Inisialisasi Mikrokontroller Arduino UNO
Setelah sistem aktif mikrokontroler Arduino UNO akan melakukan
fungsinya sebagai kontrol dari semua input dan output. Mikrokontroler
Arduino UNO mengaktifkan RFID reader dan LCD. Setelah aktif, LCD
akan menampilkan tulisan untuk menempelkan e-KTP.
3. RFID reader scan E – KTP
RFID reader akan membaca data pada e-KTP melalui pancaran
gelombang elektromagnetik. Data yang dibaca oleh RFID reader akan
diteruskan ke mikrokontroler untuk divalidasi dengan database pada
memori mikrokontroler Arduino UNO.
4. E – KTP Sesuai
Apabila data yang dikirim oleh RFIDreader bernilai valid (sesuai dengan
database) Arduino UNO akan menjalankan instruksi selanjutnya yaitu
mengaktifkan motor servo, buzzer berbunyi dengan 1x ketukan, serta
LCD akan menampilkan text “Akses Diterima”.
5. Motor Servo ON
Setelah data E-KTP sesuai, Arduino UNO akan mengaktifkan motor
servo sehingga pintu pun terbuka.
6. Pintu terbuka
Setelah motor servo diaktifkan dan bekerja, maka pintu pun akan terbuka
selama sekitar 3 detik.
7. Motor Servo OFF
Setelah sekitar 3 detik maka Arduino UNO akan memberikan intruksi
kepada motor servo untuk aktif low sehingga pintu akan tertutup.
8. ID E – KTP tidak terdaftar pada Database
Apabila e-KTP yang ditempelkan tidak sesuai, maka ID eKTP tidak
terdaftar pada database memori Arduino UNO dan LCD akan
menampilkan tulisan e-KTP tidak terdaftar dan akses ditolak serta buzzer
akan berbunyi 3x ketukan.
9. End
End disini adalah semua proses penguncian dan pembukaan akan
kembali ke posisi inisialisasi Arduino UNO ( Looping ).

22
3.1.2. Skema Rangkaian
Skema rangkaian dari Sistem Pengaman Pintu Gerbang dengan RFID
Card berbasis Arduino dan RFID RC522 menggunakan E-KTP ini dapat
dilihat pada gambar 3.1.2. berikut.

Gambar 3.3 Skema Rangkaian


Keterangan Penghubungan jalur :
 Kaki SDA Modul RFID  Pin 10 Arduino
 Kaki SCK Modul RFID  Pin 13 Arduino
 Kaki MOSI Modul RFID  Pin 11 Arduino
 Kaki MISO Modul RFID  Pin 12 Arduino
 Kaki IRQ Dikosongkan
 Kaki RST  Pin 9 Arduino
 Kabel Data (Orange) Servo  Pin A1 Arduino
 Kabel Power Servo  5V
 Kabel Power Servo  GND
 Kaki Negatif Buzzer  Pin A0 Arduino
 Kaki Positif Buzzer  5V
 Pin Potensio Kanan  Power(-)/GND
 Pin Potensio Kiri  5V
 Kaki RS LCD  pin 2 Arduino
 Kaki E LCD  pin 3 Arduino

23
 Kaki D4 LCD  pin 4 Arduino
 Kaki D5 LCD  pin 5 Arduino
 Kaki D6 LCD  pin 6 Arduino
 Kaki D7 LCD  pin 7 Arduino
 Kaki RW LCD  GND (Ground)
 Kaki VEE LCD  Output Potensio (pin tengah)
 Kaki VDD LCD  5V
 Kaki VSS LCD  GND
 Kaki vcc pada module RFID dihubungkan ke sumber power positif
3,3
 Kaki gnd/ground pada masing-masing komponen hubungkan ke
sumber negatif power (dihubungkan ke pin gnd Arduino, ground
masing-masing komponen dan Arduino harus saling terhubung)

3.1.3. Script Pogram

Untuk script program arduino yang digunakan dalam Sistem Pengaman


Pintu Gerbang dengan RFID Card berbasis Arduino dan RFID RC522
menggunakan E-KTP ini kami menggunakan beberapa macam library
pokok dalam coding pemrogramannya, seperti libary SPI.h, MFRC522.h,
Wire.h, Servo.h, dan LiquidCrystal.h. Semua library utama ini digunakan
untuk mengontrol setiap komponen yang akan dikontrol oleh Arduino UNO
sebagai kontroller yang digunakan dalam rangkaian ini serta mempermudah
programmer untuk menyusun dan merangkai coding dari komponen –
komponen yang terhubung pada Arduino UNO. Berikut listing program
yang digunakan dalam rangkaian Sistem Pengaman Pintu Gerbang dengan
RFID Card berbasis Arduino dan RFID RC522 menggunakan E-KTP.

1. // menambah library program


2. #include <SPI.h>
3. #include <MFRC522.h>
4. #include <Wire.h>
5. #include <Servo.h>
6. #include <LiquidCrystal.h>
7.
8. // inialisasi pin RFID
9. #define SS_PIN 10
10. #define RST_PIN 9
11. MFRC522 mfrc522(SS_PIN, RST_PIN);
12.

24
13. // inialisasi pin LCD
14. LiquidCrystal lcd(2, 3, 4, 5, 6, 7);
15.
16. // inialisasi pin buzzer
17. int pinBuzzer = A0;
18.
19. // inialisasi servo
20. Servo myServo;
21.
22. // ===================== PROGRAM PENGATURAN AWAL =======================
//
23.
24. void setup()
25. {
26. // inialisasi baud rate serial monitor
27. Serial.begin(9600); // Initiate a serial communication
28. SPI.begin(); // Initiate SPI bus
29. mfrc522.PCD_Init(); // Initiate MFRC522
30.
31. // inialisasi jumlah baris-kolom LCD
32. lcd.begin(16, 2);
33.
34. // inialisasi status I/O pin
35. pinMode(pinBuzzer, OUTPUT);
36.
37. // inialisasi pin servo
38. myServo.attach(A1);
39.
40. // mematkan buzzer di awal program
41. digitalWrite(pinBuzzer, HIGH);
42.
43. // derajat awal servo
44. // servo ke derajat 90
45. myServo.write(90);
46.
47. // tulisan awal pada lcd
48. lcd.clear();
49. lcd.setCursor(0, 0);
50. lcd.print("Pengaman Pintu");
51. lcd.setCursor(0, 1);
52. lcd.print("Dgn RFID");
53. delay(1500);
54.
55. lcd.clear();
56. lcd.setCursor(0, 0);
57. lcd.print("Ready ... ");
58. delay(1500);
59. }
60. // ============================== PROGRAM UTAMA ========================
====== //
61.
62. void loop()
63. {
64. // tulisan pada lcd
65. lcd.clear();
66. lcd.setCursor(0, 0);
67. lcd.print("Tempelkan Kartu");
68. lcd.setCursor(0, 1);
69. lcd.print("Anda...");
70. delay(100);
71.
72. // cek kartu RFID baru
73. if ( ! mfrc522.PICC_IsNewCardPresent())

25
74. {
75. return;
76. }
77.
78. // memilih kartu RFID
79. if ( ! mfrc522.PICC_ReadCardSerial())
80. {
81. return;
82. }
83.
84. // menampilkan ID kartu RFID pada Serial Monitor
85. Serial.print("UID tag :");
86. String content = "";
87. byte letter;
88. for (byte i = 0; i < mfrc522.uid.size; i++)
89. {
90. Serial.print(mfrc522.uid.uidByte[i] < 0x10 ? " 0" : " ");
91. Serial.print(mfrc522.uid.uidByte[i], HEX);
92.
93. content.concat(String(mfrc522.uid.uidByte[i] < 0x10 ? " 0" : " "));
94. content.concat(String(mfrc522.uid.uidByte[i], HEX));
95. }
96.
97. content.toUpperCase();
98.
99. // *** PROGRAM JIKA KARTU RFID SESUAI DENGAN YANG TERDAFTAR *** //
100. // ****** ubah ID katu RFID yang ingin didaftarkan di sini ****** //
101. if (content.substring(1) == "01 02 03 04") // rubah ID di sini
102. {
103. // buzzer berbunyi
104. digitalWrite(pinBuzzer, LOW);
105. // jeda bunyi
106. delay(300);
107. // buzzer mati
108. digitalWrite(pinBuzzer, HIGH);
109.
110. // tulisan pada lcd
111. lcd.clear();
112. lcd.setCursor(0, 0);
113. lcd.print("Akses Diterima");
114. lcd.setCursor(0, 1);
115. lcd.print("Silahkan Masuk");
116.
117. // gerbang terbuka
118. // servo ke derajat 20
119. myServo.write(20);
120. // delay 3 detik
121. delay(3000);
122. // gerbang menutup kembali
123. // servo ke derajat 90
124. myServo.write(90);
125. }
126.
127. // PROGRAM JIKA KARTU RFID YANG DIGUNAKAN SALAH ATAU TIDAK TERDAFTAR
128. else
129. {
130. // gerbang menutup
131. // servo ke derajat 90
132. myServo.write(90);
133.
134. // tulisan pada lcd
135. lcd.clear();
136. lcd.setCursor(0, 0);

26
137. lcd.print("Akses Ditolak");
138. lcd.setCursor(0, 1);
139. lcd.print("Dilarang Masuk");
140.
141. // buzzer berbunyi putus-putus 3 kali
142. // buzzer berbunyi
143. digitalWrite(pinBuzzer, LOW);
144. // jeda bunyi
145. delay(300);
146. // buzzer mati
147. digitalWrite(pinBuzzer, HIGH);
148. delay(300);
149. // buzzer berbunyi
150. digitalWrite(pinBuzzer, LOW);
151. // jeda bunyi
152. delay(300);
153. // buzzer mati
154. digitalWrite(pinBuzzer, HIGH);
155. delay(300);
156.
157. // buzzer berbunyi
158. digitalWrite(pinBuzzer, LOW);
159. // jeda bunyi
160. delay(300);
161. // buzzer mati
162. digitalWrite(pinBuzzer, HIGH);
163. delay(300);
164. }
165. }

3.2. Alat dan Bahan


Untuk membuat dan merancang Sistem Pengaman Pintu Gerbang dengan
RFID Card berbasis Arduino dan RFID RC522 menggunakan E-KTP ini,
berikut daftar komponen – komponen yang diperlukan :

NO Nama Jumlah Harga (Rp)

1 Arduino UNO 1 80.000

2 Modul RFID RC522 1


24.000
3 kartu RFID 1

4 LCD 16×2 1 20.000

5 Potensiometer 10 KΩ 1 5000

6 Buzzer (ukuran besar atau kecil) 1 10.000

7 Header Male Untuk LCD 1 4000

27
8 Motor Servo, bisa Tower Pro SG90,
1 20.000
MG, MG995, atau MG996R

9 Breadboard/Projectboard 1 20.000

10 Kabel jumper (Male-Male, Female-


Secukupnya 20.000
Female, dan Male-Female)

11 Electronic Box Project 1 15000

12 Multitester (AVO) 1 -

13 Software Arduino IDE - -

14 Library SPI.h, MFRC522.h, Wire.h,


- -
Servo.h, dan LiquidCrystal.h

Total 218.000

28
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Dari hasil pengujian alat yang kami rancang, berikut didapat hasil percobaan
yang kami peroleh:

Gambar 4.1 Tampilan Awal Rangkaian Sistem Pengaman Pintu dengan E-KTP

Gambar 4.2 Kartu E-KTP yang Teregistrasi dan Kartu Putih yang Tidak Teregistrasi

29
Gambar 4.3 Tampilan Kartu Ditolak dan Diterima

4.2 Pembahasan

Alat pengaman pintu otomatis ini menggunakan e-KTP sebagai inputan untuk
membuka akses motor servo. Berdasarkan spesifikasi e-KTP Indonesia, bahwa
kita dapat menggunakan e-KTP ini sebagai inputan untuk membuka akses
Motor servo dikarekan di dalam e-KTP ini terdapat chip dan data ID yang bisa
dibaca oleh sensor yang kita gunakan dalam sistem pengaman pintu elektronik
otomatis ini, sensor yang kita gunakan adalah RFID RC 522 yang berfungsi
untuk membaca data ID e-KTP yang digunakan sebgai inputan. Alat pengaman
pintu elektronik otomatis ini diberi tegangan supply sebesar 12 Volt DC. Pada
alat ini e-KTP tersebut kita rekam dan akan menghasilkan ID yang berupa
angka dalam bentuk bilangan hexadecimal dan telah kita konversikan ke dalam
bentuk bilangan decimal yang bertujuan untuk mempermudah proses
pencocokan data ID dalam validasi. Berikut data ID untuk e-KTP yang telah
kita lakukan perekaman dan hasil perhitungan secara manual konversi bilangan
hexadecimal ke decimal.kemudian data tersebut dibandingkan dengan hasil
perhitungan secara manual konversi bilangan hexadecimal ke bilangan decimal
sehingga data perekaman tersebut hasilnya sama dengan perhitungan manual
.Data ID e-KTP tersebut di proses oleh mikrokontroller dengan menggunakan
Arduino UNO, kemudian data ID e-KTP yang telah didaftarkan / direkam kita
jadikan referensi untuk kita validasikan dan kita isi data ID tersebut pada
program Arduino UNO. Apabila kita telah selesai memvalidasikan data ID

30
tersebut kita baru dapat mengetahui e-KTP tersebut valid atau tidak untuk
dibaca oleh RFID RC522. Apabila data yang kita validasikan valid maka RFID
RC 522 akan mendeteksi akses motor servo dengan keadaan akses terbuka dan
pintu akan terbuka, begitupun sebaliknya apabila data ID yang kita validasikan
tidak valid maka RFID RC 522 tidak akan mendeteksi sehingga akses motor
servo tetap dalam keadaan terkunci /tertutup.

31
BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Dari hasil pengukuran dan pengujian terhadap realisasi alat, maka


dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Arduino UNO dapat berfungsi untuk mengendalikan suatu


sistem secara terprogram.
2. Sistem pengendalian pintu otomatis menggunakan RFID bisa
digunakan atau diinstalasikan pada hampir semua jenis pintu.
3. Jarak maksimal dalam menempelkan Tag/Transponder dan
Kartu PICC pada RFID reader sekitar 13,56 MHz atau 50 mm
(Mili Meter).
4. Untuk keamanan, menggunakan servo sebagai
pengait/pengunci yang telah diprogram dengan Arduino
UNO.
5. Dalam sistem ini hal yang sangat diperhatikan adalah respon
Tag/kartu PICC terhadap RFID reader, apabila cara
penempelan Tag/kartu PICC kurang pas, maka RFID reader
tidak akan mampu membaca Tag/kartu PICC itu tadi.
6. Pada sistem kunci pintu otomatis ini, peletakan RFID reader
diposisikan dekat dengan gagang pintu, agar lebih mudah
dalam cara penggunaannya.
7. Sistem kunci pintu otomatis ini bersifat on/off, sehingga
mudah dalam maintenance.

32

Anda mungkin juga menyukai