FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2019
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan Proyek Tugas Akhir Mata
Kuliah Sistem Mikroprosesor dengan judul: “Sistem pengaman Pintu Gerbang
dengan RFID Card berbasis Arduino dan RFID RC522 menggunakan E-KTP”.
Dalam penulisan laporan Proyek Tugas Akhir Mata Kuliah Sistem Mikroprosesor
ini penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak penulis tidak akan
mampu menyelesaikannya. Dalam kesempatan ini perkenankan penulis
menyampaikan penghargaan dan rasa terimakasih kepada yang terhormat:
1. Rahmat Hidayat, A.Md.T, S.pd., M.Pd. selaku dosen Mata Kuliah Sistem
Mikroprosesor yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan selama
menyusun Proyek Tugas Akhir Mata Kuliah Sistem Mikroprosesor ini
sampai bisa diselesaikan dengan baik.
4. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu disini atas bantuan dan doa selama penyusunan Proyek Tugas Akhir
ini.
Dengan segala kerendah hati, penulis menyadari bahwa laporan Proyek Tugas
Akhir ini belum sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
dapat membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang. Akhir kata, semoga
laporan Proyek Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
ii
Daftar Isi
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
Daftar Isi................................................................................................................. iii
BAB I .......................................................................................................................1
PENDAHULUAN ...................................................................................................1
1.1. Latar Belakang ...........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah ......................................................................................2
1.3. Tujuan ........................................................................................................3
1.4. Manfaat ......................................................................................................3
BAB II ......................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................................................4
2.1. Kajian Teori ..............................................................................................4
2.1.1. Arduino ..........................................................................................4
2.1.2. RFID (Radio Frequency Identification) .........................................7
2.1.3. LCD (Liquid Crystal Display) .....................................................11
2.1.4. Buzzer ..........................................................................................13
2.1.5. Potensiometer ...............................................................................13
2.1.6. Motor Servo .................................................................................15
2.2. Kerangka Berfikir ....................................................................................18
BAB III .................................................................................................................20
METODE PERANCANGAN...............................................................................20
3.1. Desain Rangkaian ....................................................................................20
3.1.1. Flowchart .....................................................................................20
3.1.2. Skema Rangkaian .........................................................................23
3.1.3. Script Program .............................................................................24
Alat dan Bahan .......................................................................................................27
BAB IV ..................................................................................................................29
Hasil dan Pembahasan............................................................................................29
4.1. Hasil .........................................................................................................29
4.2. Pembahasan..............................................................................................30
BAB V....................................................................................................................32
Penutup...................................................................................................................32
5.1. Kesimpulan ..............................................................................................32
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
keamanan dibandingkan dengan kunci manual, karena RFID lebih sulit untuk
dibajak atau digandakan. Selain itu karena masih jarang penggunaannya.
Sistem RFID ini terdiri dari tiga komponen utama, yaitu tag atau transponder,
reader, dan database. Tag berfungsi sebagai alat pelabelan suatu objek yang
didalamnya terdapat data tentang objek tersebut. Selanjutnya reader
berfungsi sebagai alat scanning atau pembaca informasi yang ada pada tag.
Sedangkan fungsi database disini sebagai pelacak dan penyimpan informasi
objek-objek yang dimiliki oleh tag. Dalam penelitian ini, digunakan Arduino
uno dengan IC Atmega328 sebagai pengendalinya dan RFID sebagai sensor
pengamannya. Sensor RFID menggunakan reader yang dapat membaca e-
KTP agar hanya pemilik e-KTP yang sudah diinputkan saja yang dapat
mengakses pintu. Kelebihan dari penggunaan e-KTP sendiri adalah kemilikan
e-KTP masing-masing orang berbeda sehingga tidak mungkin sama dengan
orang lain. E-KTP yang tidak terdaftar maka secara otomatis sistem akan
menolaknya dan pintu tidak akan terbuka. Sumber tegangan cadangan dapat
menggunakan aki emergency agar lebih tahan lama dan lebih efisien daripada
menggunakan baterai. Pengembangan system ini diharapkan mampu
menciptakan sistem pengaman yang lebih terintegrasi dan bermanfaat.
Mengacu pada latar belakang tersebut penulis mempunyai gagasan untuk
membuat sebuah Sistem pengaman Pintu Gerbang dengan RFID Card
berbasis Arduino dan RFID RC522 menggunakan E-KTP.
2
d. Bagaimanauji keandalan alat kemanan pintu gerbang dengan RFID
card berbasis arduino dan RFID RC522 menggunakan E-KTP?
1.3. Tujuan
1.4. Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan dari pembuatan tugas akhir ini adalah
sebagai berikut :
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Arduino
4
d. Biaya hardware cukup terjangkau sehingga tidak terlalu menakutkan
untuk membuat kesalahan.
5
2.1 Tabel bagian-bagian Arduino
6
X1-sumber daya Penyuplai daya eksternal dengan
tegangan DC antara 9-12V
Sumber : https://www.itead.cc/em4100-125khz-rfid-key-tag.html
7
RFID tag juga dikenal sebagai transpoder. RFID tag dapat
menyimpan dan mengambil data apabila RFID reader memancarkan
sinyal RF dan direspon oleh tag. Kontak antara RFID tag dan RFID
reader tidak terjadi secara langsung atau mekanik melainkan melalui
pengiriman gelombang elektromagnet.
RFID tag standar mampu menyimpan data tidak lebih dari 128
bit. Memori tersebut sebagian besar digunakan untuk kode produksi
elektronik yang berisi informasi produsen, jenis produksi, dan nomor
serial. Berikut ini dijelaskan bagian-bagian penting dari RRIF tag.
a. Tag Aktif
Tag yang catu dayanya diperoleh dari baterai atau tag yang
mempunyai power supply sendiri, sehingga akan mengurangi
daya yang diperlukan oleh RFID reader sehingga tag dapat
8
mengirimkan informasi dalam jarak yang lebih jauh. Jarak
jangkauannya bisa mencapai 10 meter dengan umur baterai
hingga beberapa tahun.
b. Tag Pasif
Tag pasif merupakan RFID tag yang tidak memiliki power
supply sendiri. Tag pasif hanya mengandalkan induksi listrik
yang ditimbulkan oleh antena karena adanya frekuensi radio
scaning yang masuk sebagai penyuplai daya bagi RFID tag
untuk mengirimkan respon balik.
Sumber : https://www.hotmcu.com/mifare-1356mhz-rc522-rfid-card-
reader-module-p-84.html
9
Secara singkat dapat dijelaskan cara kerja RFID adalah RFID
reader akan mengeluarkan gelombang radio dan menginduksi RFID
tag. Gelombang induksi tersebut berisi password dan jika dikenali oleh
RFID tag, maka memori RFID tag (ID chip) akan mengirimkan kode
yang terdapat di memori ID chip melalui antena yang terpasang di RFID
tag ke RFID reader. Selanjutnya RFID reader akan meneruskan kode
yang diterima ke mikrokontroler Atmega328 yang kemudian akan
membandingkan kode tersebut dengan kode yang tersimpan.
Selanjutnya mikrokontroler Atmega328 akan melaksanakan instruksi
yang telah diberikan.
Faktor yang juga harus diperhatikan dalam RFID adalah frekuensi kerja
dari sistem RFID. Ada beberapa band frekuensi yang digunakan untuk
sistem RFID. Pemilihan frekuensi kerja sistem RFID akan
mempengaruhi jarak komunikasi, interferensi dengan frekuensi sistem
radio lain, kecepatan komunikasi data, dan ukuran antena.
10
3. Band UHF (Ultra High Frequensi)
11
No. Pin Nama Pin I/O Fungsi
Pada alat sistem pengaman pintu dengan RFID Card ini digunakan
LCD 16x2 yang memiliki 2 baris dan 16 kolom. LCD ini menggunakan
Arduino sebagai kontroler. Dalam aplikasinya LCD berfungsi sebagai
penampil hasil output dari sensor yang digunakan. Sinyal yang ditampilkan
berupa keterangan berhasil tidaknya pintu terbuka serta diterima atau
tidaknya akses dari E – KTP.
12
2.1.4. Buzzer
Buzzer adalah suatu alat yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi
sinyal suara. Pada umumnya buzzer digunakan untuk alarm, karena
penggunaannya cukup mudah yaitu dengan memberikan tegangan input
maka buzzer akan mengeluarkan bunyi. Frekuensi suara yang di keluarkan
oleh buzzer yaitu antara 1-5 KHz.
Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loudspeaker,
jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan
kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet,
kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus
dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka
setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik
sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer
biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi
suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm). Bentuk fisik buzzer dapat dilihat
pada gambar 2.6 berikut.
Sumber : https://squishycircuits.com/products/piezoelectric-buzzer
2.1.5. Potensiometer
13
Gambar 2.7 Gambar dan Simbol Potensiometer
Sumber : https://teknikelektronika.com/pengertian-fungsi-potensiometer/
14
Sebuah Potensiometer (POT) terdiri dari sebuah elemen resistif yang
membentuk jalur (track) dengan terminal di kedua ujungnya. Sedangkan
terminal lainnya (biasanya berada di tengah) adalah Penyapu (Wiper) yang
dipergunakan untuk menentukan pergerakan pada jalur elemen resistif
(Resistive).
Motor servo adalah jenis motor DC dengan sistem umpan balik tertutup
yang terdiri dari sebuah motor DC, serangkaian gear, rangkaian kontrol, dan
juga potensiometer. Jadi motor servo sebenarnya tak berdiri sendiri, melainkan
didukung oleh komponen-komponen lain yang berada dalam satu paket
15
Motor servo dapat menampilkan gerakan 0 derajat, 90 derajat, 180
derajat, hingga 360 derajat. Tak heran jika motor ini banyak diaplikasikan
untuk penggerak kaki dan juga lengan robot. Selain itu motor servo juga
memiliki torsi yang besar sehingga mampu menopang beban cukup berat.
Berikut bagian-bagian dari motor servo.
Sebenarnya prinsip kerja dari motor servo tak jauh berbeda dibanding
dengan motor DC yang lain. Hanya saja motor ini dapat bekerja searah maupun
16
berlawanan jarum jam. Derajat putaran dari motor servo juga dapat dikontrol
dengan mengatur pulsa yang masuk ke dalam motor tersebut.Motor servo
akan bekerja dengan baik bila pin kontrolnya diberikan sinyal PWM dengan
frekwensi 50 Hz. Frekwensi tersebut dapat diperoleh ketika kondisi Ton
duty cycle berada di angka 1,5 ms. Dalam posisi tersebut rotor dari motor
berhenti tepat di tengah-tengah alias sudut nor derajat atau netral. Pada saat
kondisi Ton duty cycle kurang dari angka 1,5 ms, maka rotor akan berputar
berlawanan arah jarum jam. Sebaliknya pada saat kondisi Ton duty cycle
lebih dari angka 1,5 ms, maka rotor akan berputar searah jarum jam. Berikut
gambar atau skema pulsa kendali motor servo.
Sama seperti motor lain, motor servo juga dibagi menjadi beberapa
jenis atau macam. yang pertama adalah motor servo standar 180 derajat, dan
yang kedua adalah motor servo continous. Berikut perbedaan antara motor
servo standar 180 derajat dan motor servo continous.
Motor servo standar 180 derajat adalah jenis motor servo yang
dapat berputar searah maupun berlawanan arah jarum jam. Akan tetapi
seperti namanya, sudut defleksinya hanya mencapai 180 derajat,
dengan perhitungan masing-masing sudut 90 derajat, kanan – tengah –
dan kiri.
17
2.2. Kerangka Berfikir
Pada era sekarang ini sistem keamanan yang terintegrasi sangat
dibutuhkan menginggat tingkat kriminalitas yang semakin hari semakin
tidak terkendali. Masyarakat mulai memakai sistem keamanan yang modern
dan lengkap untuk memproteksi rumah dan harta mereka. Khususnya pada
bagian terdepan pada rumah yaitu pintu gerbang, dimana kebanyakan
masyarakat menyimpan barang berharganya dirumah itu sendiri. Pada
umumnya pintu gerbang yang ada sekarang ini kurang memiliki sistem
keamanan yang baik serta tidak adanya sistem pengawasan bagi siapa saja
yang dapat masuk kedalam rumah atau tempat tinggal. Salain itu pintu
gerbang yang menggunakan kunci terkesan tidak praktis, karena memiliki
resiko yang cukup besar dan dapat digandakan oleh siapa saja.
Agar alat yang dihasilkan valid dan layak digunakan maka perlu
dilakukan tahap uji kelayakan. Tahap uji kelayakan dinilai oleh ahli dalam
hal ini adalah dosen. Tahap uji kelayakan berpedoman pada kriteria
tampilan, kemudahan pengoprasian, kinerja, dan manfaat alat. Kriteria-
kriteria tersebut digunakan untuk menentukan kelayakan alat yang
dihasilkan. Dengan begitu alat yang dihasilkan diharapkan dapat digunakan
bahkan dapat diproduksi lebih lanjut. Serta diharapkan dapat menjaga dan
meningkatkan motivasi mahasiswa dalam dunia teknologi saat ini.
18
Gambar 2.9 Kerangka Berfikir
19
BAB III
METODE PERANCANGAN
LCD 16x2
E – KTP Arduino
RFID RC522 Motor Servo
UNO
Buzzer
Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem Pengamaman pintu dengan RFID Card
Desain perangkat keras pada gambar 3.1 memiliki sensor RFID reader
yang berfungsi untuk membaca data ID dari e-KTP. Arduino UNO berfungsi
untuk mengakses data dari sensor RFID reader. LCD 16x2 berfungsi untuk
menampilkan karakter sesuai program yang diberikan oleh Arduino UNO.
Arduino UNO berfungsi sebagai pusat kendali rangkaian yang akan
mengaktifkan dan menggerakkan motor servo sehingga pintu dapat terbuka
dan buzzer pun akan berbunyi.
3.1.1. Flowchart
20
START
1. Inisialisasi Mikrokontroller
Arduino UNO
2. RFID reader scan E – KTP
1. Motor Servo ON
2. Buzzer berbunyi 1x ketukan
3. LCD menampilkan Akses
diterima
END
Gambar 3.2 Flowchart Sistem Pengaman Pintu Gerbang dengan RFID Card
berbasis Arduino dan RFID RC522 menggunakan E-KTP
Penjelasan Flowchart :
1. Start
Langkah pertama untuk mengoperasikan alat yaitu dengan 37
memberikan tegangan pada sistem atau rangkaian.
21
2. Inisialisasi Mikrokontroller Arduino UNO
Setelah sistem aktif mikrokontroler Arduino UNO akan melakukan
fungsinya sebagai kontrol dari semua input dan output. Mikrokontroler
Arduino UNO mengaktifkan RFID reader dan LCD. Setelah aktif, LCD
akan menampilkan tulisan untuk menempelkan e-KTP.
3. RFID reader scan E – KTP
RFID reader akan membaca data pada e-KTP melalui pancaran
gelombang elektromagnetik. Data yang dibaca oleh RFID reader akan
diteruskan ke mikrokontroler untuk divalidasi dengan database pada
memori mikrokontroler Arduino UNO.
4. E – KTP Sesuai
Apabila data yang dikirim oleh RFIDreader bernilai valid (sesuai dengan
database) Arduino UNO akan menjalankan instruksi selanjutnya yaitu
mengaktifkan motor servo, buzzer berbunyi dengan 1x ketukan, serta
LCD akan menampilkan text “Akses Diterima”.
5. Motor Servo ON
Setelah data E-KTP sesuai, Arduino UNO akan mengaktifkan motor
servo sehingga pintu pun terbuka.
6. Pintu terbuka
Setelah motor servo diaktifkan dan bekerja, maka pintu pun akan terbuka
selama sekitar 3 detik.
7. Motor Servo OFF
Setelah sekitar 3 detik maka Arduino UNO akan memberikan intruksi
kepada motor servo untuk aktif low sehingga pintu akan tertutup.
8. ID E – KTP tidak terdaftar pada Database
Apabila e-KTP yang ditempelkan tidak sesuai, maka ID eKTP tidak
terdaftar pada database memori Arduino UNO dan LCD akan
menampilkan tulisan e-KTP tidak terdaftar dan akses ditolak serta buzzer
akan berbunyi 3x ketukan.
9. End
End disini adalah semua proses penguncian dan pembukaan akan
kembali ke posisi inisialisasi Arduino UNO ( Looping ).
22
3.1.2. Skema Rangkaian
Skema rangkaian dari Sistem Pengaman Pintu Gerbang dengan RFID
Card berbasis Arduino dan RFID RC522 menggunakan E-KTP ini dapat
dilihat pada gambar 3.1.2. berikut.
23
Kaki D4 LCD pin 4 Arduino
Kaki D5 LCD pin 5 Arduino
Kaki D6 LCD pin 6 Arduino
Kaki D7 LCD pin 7 Arduino
Kaki RW LCD GND (Ground)
Kaki VEE LCD Output Potensio (pin tengah)
Kaki VDD LCD 5V
Kaki VSS LCD GND
Kaki vcc pada module RFID dihubungkan ke sumber power positif
3,3
Kaki gnd/ground pada masing-masing komponen hubungkan ke
sumber negatif power (dihubungkan ke pin gnd Arduino, ground
masing-masing komponen dan Arduino harus saling terhubung)
24
13. // inialisasi pin LCD
14. LiquidCrystal lcd(2, 3, 4, 5, 6, 7);
15.
16. // inialisasi pin buzzer
17. int pinBuzzer = A0;
18.
19. // inialisasi servo
20. Servo myServo;
21.
22. // ===================== PROGRAM PENGATURAN AWAL =======================
//
23.
24. void setup()
25. {
26. // inialisasi baud rate serial monitor
27. Serial.begin(9600); // Initiate a serial communication
28. SPI.begin(); // Initiate SPI bus
29. mfrc522.PCD_Init(); // Initiate MFRC522
30.
31. // inialisasi jumlah baris-kolom LCD
32. lcd.begin(16, 2);
33.
34. // inialisasi status I/O pin
35. pinMode(pinBuzzer, OUTPUT);
36.
37. // inialisasi pin servo
38. myServo.attach(A1);
39.
40. // mematkan buzzer di awal program
41. digitalWrite(pinBuzzer, HIGH);
42.
43. // derajat awal servo
44. // servo ke derajat 90
45. myServo.write(90);
46.
47. // tulisan awal pada lcd
48. lcd.clear();
49. lcd.setCursor(0, 0);
50. lcd.print("Pengaman Pintu");
51. lcd.setCursor(0, 1);
52. lcd.print("Dgn RFID");
53. delay(1500);
54.
55. lcd.clear();
56. lcd.setCursor(0, 0);
57. lcd.print("Ready ... ");
58. delay(1500);
59. }
60. // ============================== PROGRAM UTAMA ========================
====== //
61.
62. void loop()
63. {
64. // tulisan pada lcd
65. lcd.clear();
66. lcd.setCursor(0, 0);
67. lcd.print("Tempelkan Kartu");
68. lcd.setCursor(0, 1);
69. lcd.print("Anda...");
70. delay(100);
71.
72. // cek kartu RFID baru
73. if ( ! mfrc522.PICC_IsNewCardPresent())
25
74. {
75. return;
76. }
77.
78. // memilih kartu RFID
79. if ( ! mfrc522.PICC_ReadCardSerial())
80. {
81. return;
82. }
83.
84. // menampilkan ID kartu RFID pada Serial Monitor
85. Serial.print("UID tag :");
86. String content = "";
87. byte letter;
88. for (byte i = 0; i < mfrc522.uid.size; i++)
89. {
90. Serial.print(mfrc522.uid.uidByte[i] < 0x10 ? " 0" : " ");
91. Serial.print(mfrc522.uid.uidByte[i], HEX);
92.
93. content.concat(String(mfrc522.uid.uidByte[i] < 0x10 ? " 0" : " "));
94. content.concat(String(mfrc522.uid.uidByte[i], HEX));
95. }
96.
97. content.toUpperCase();
98.
99. // *** PROGRAM JIKA KARTU RFID SESUAI DENGAN YANG TERDAFTAR *** //
100. // ****** ubah ID katu RFID yang ingin didaftarkan di sini ****** //
101. if (content.substring(1) == "01 02 03 04") // rubah ID di sini
102. {
103. // buzzer berbunyi
104. digitalWrite(pinBuzzer, LOW);
105. // jeda bunyi
106. delay(300);
107. // buzzer mati
108. digitalWrite(pinBuzzer, HIGH);
109.
110. // tulisan pada lcd
111. lcd.clear();
112. lcd.setCursor(0, 0);
113. lcd.print("Akses Diterima");
114. lcd.setCursor(0, 1);
115. lcd.print("Silahkan Masuk");
116.
117. // gerbang terbuka
118. // servo ke derajat 20
119. myServo.write(20);
120. // delay 3 detik
121. delay(3000);
122. // gerbang menutup kembali
123. // servo ke derajat 90
124. myServo.write(90);
125. }
126.
127. // PROGRAM JIKA KARTU RFID YANG DIGUNAKAN SALAH ATAU TIDAK TERDAFTAR
128. else
129. {
130. // gerbang menutup
131. // servo ke derajat 90
132. myServo.write(90);
133.
134. // tulisan pada lcd
135. lcd.clear();
136. lcd.setCursor(0, 0);
26
137. lcd.print("Akses Ditolak");
138. lcd.setCursor(0, 1);
139. lcd.print("Dilarang Masuk");
140.
141. // buzzer berbunyi putus-putus 3 kali
142. // buzzer berbunyi
143. digitalWrite(pinBuzzer, LOW);
144. // jeda bunyi
145. delay(300);
146. // buzzer mati
147. digitalWrite(pinBuzzer, HIGH);
148. delay(300);
149. // buzzer berbunyi
150. digitalWrite(pinBuzzer, LOW);
151. // jeda bunyi
152. delay(300);
153. // buzzer mati
154. digitalWrite(pinBuzzer, HIGH);
155. delay(300);
156.
157. // buzzer berbunyi
158. digitalWrite(pinBuzzer, LOW);
159. // jeda bunyi
160. delay(300);
161. // buzzer mati
162. digitalWrite(pinBuzzer, HIGH);
163. delay(300);
164. }
165. }
5 Potensiometer 10 KΩ 1 5000
27
8 Motor Servo, bisa Tower Pro SG90,
1 20.000
MG, MG995, atau MG996R
9 Breadboard/Projectboard 1 20.000
12 Multitester (AVO) 1 -
Total 218.000
28
BAB IV
4.1 Hasil
Dari hasil pengujian alat yang kami rancang, berikut didapat hasil percobaan
yang kami peroleh:
Gambar 4.1 Tampilan Awal Rangkaian Sistem Pengaman Pintu dengan E-KTP
Gambar 4.2 Kartu E-KTP yang Teregistrasi dan Kartu Putih yang Tidak Teregistrasi
29
Gambar 4.3 Tampilan Kartu Ditolak dan Diterima
4.2 Pembahasan
Alat pengaman pintu otomatis ini menggunakan e-KTP sebagai inputan untuk
membuka akses motor servo. Berdasarkan spesifikasi e-KTP Indonesia, bahwa
kita dapat menggunakan e-KTP ini sebagai inputan untuk membuka akses
Motor servo dikarekan di dalam e-KTP ini terdapat chip dan data ID yang bisa
dibaca oleh sensor yang kita gunakan dalam sistem pengaman pintu elektronik
otomatis ini, sensor yang kita gunakan adalah RFID RC 522 yang berfungsi
untuk membaca data ID e-KTP yang digunakan sebgai inputan. Alat pengaman
pintu elektronik otomatis ini diberi tegangan supply sebesar 12 Volt DC. Pada
alat ini e-KTP tersebut kita rekam dan akan menghasilkan ID yang berupa
angka dalam bentuk bilangan hexadecimal dan telah kita konversikan ke dalam
bentuk bilangan decimal yang bertujuan untuk mempermudah proses
pencocokan data ID dalam validasi. Berikut data ID untuk e-KTP yang telah
kita lakukan perekaman dan hasil perhitungan secara manual konversi bilangan
hexadecimal ke decimal.kemudian data tersebut dibandingkan dengan hasil
perhitungan secara manual konversi bilangan hexadecimal ke bilangan decimal
sehingga data perekaman tersebut hasilnya sama dengan perhitungan manual
.Data ID e-KTP tersebut di proses oleh mikrokontroller dengan menggunakan
Arduino UNO, kemudian data ID e-KTP yang telah didaftarkan / direkam kita
jadikan referensi untuk kita validasikan dan kita isi data ID tersebut pada
program Arduino UNO. Apabila kita telah selesai memvalidasikan data ID
30
tersebut kita baru dapat mengetahui e-KTP tersebut valid atau tidak untuk
dibaca oleh RFID RC522. Apabila data yang kita validasikan valid maka RFID
RC 522 akan mendeteksi akses motor servo dengan keadaan akses terbuka dan
pintu akan terbuka, begitupun sebaliknya apabila data ID yang kita validasikan
tidak valid maka RFID RC 522 tidak akan mendeteksi sehingga akses motor
servo tetap dalam keadaan terkunci /tertutup.
31
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
32