DISUSUN OLEH :
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga proposal
ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga proposal ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar proposal ini bisa
pembaca praktekkan dan dapat membantu dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan proposal ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan proposal ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Judul .................................................................................................................................. i
b. Tujuan ..................................................................................................................... 1
c. Manfaat ................................................................................................................... 2
1. MIKROKONTROLER ........................................................................................... 3
2. RFID ........................................................................................................................ 4
3. Relay ....................................................................................................................... 4
4. Selenoid ................................................................................................................... 6
6. Buzzer ..................................................................................................................... 8
2. Metode ..................................................................................................................... 10
3. Flowchart ................................................................................................................. 11
5. Skematik .................................................................................................................. 12
1. Kesimpulan ............................................................................................................. 16
2. Saran ........................................................................................................................ 16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pada zaman modern ini, peningkatan kegiatan ekonomi-sosial terjadi sangat signifikan.
Hal ini dipicu karena berkembangnya aktivitas di pasar modal dunia, sehingga berdampak pada
meningkatnya kegiatan ekonomi-sosial di dunia termasuk di Indonesia. Sejalan dengan
peningkatan ekonomi-sosial, teknologi juga terus berkembang mengimbangi kebutuhan pasar
yang semakin meningkat dan beragam. Teknologi yang ada saat ini tidak lagi terbatas tetapi
sudah mencakup hampir seluruh aspek kehidupan. Dengan peningkatan ini juga berdampak
pada peningkatan taraf hidup masyarakat dan salah satunya berdampak pada kebutuhan akan
rumah tinggal yang aman, nyaman, bersih. Teknologi menjadi salah satu komponen penting
dalam sebuah kompleks perumahan dimana sistem keamanan dengan bantuan teknologi jauh
lebih efektif dan efisien dibanding dengan cara pengamanan tradisional dengan ronda keliling,
meskipun kenyataannya beberapa kompleks perumahan yang menerapkan dua metode
pengamanan ini baik secara tradisional ataupun modern yang berbasis teknologi. Melihat hal
itu banyak developer properti berlomba-lomba membangun kompleks perumahan dengan
mengunggulkan sistem keamanannya dan sesuai dengan target pasarnya.
Pada penelitian ini, teknologi RFID digunakan sebagai sistem keamanan portal
kompleks perumahan di mana setiap tag RFID yang telah didata, diletakkan di bagian dalam
mobil warga yang tinggal di kompleks perumahan tersebut. Tag RFID yang digunakan dapat
dibaca dengan segala kondisi dan jarak tertentu untuk alasan keamanan, tidak tergantung oleh
toleransi horisontal maupun vertikal seperti yang terdapat pada teknologi barcode. Selain itu,
juga pembandingan data yang diterima dengan data yang ada di database lebih akurat.
B. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah menciptakan suatu prototype alat sistem keamanan
kompleks perumahan dengan menggunakan RFID (Radio Frequency Identification) dan untuk
1
memberi pengetahuan baru dari perkembangan teknologi pada sistem keamanan pada
masyarakat dan juga memberikan solusi teknologi terbarukan pada sistem keamanan terutama
sistem keamanan kompleks perumahan bagi para developer property.
C. Manfaat
1. Mengetahui prinsip kerja dari sensor RFID dan untuk menjaga keamanan.
2. Mengaplikasikan kegunaan relay sebagai pemutus arus dalam kehidupan sehari - hari.
3. Mengetahui cara merancang alat yang didesain khusus menggunakan
mikrokontroler yang dapat digunakan sebagai pengamanan pada rumah.
2
BAB II
DASAR TEORI
1. MIKROKONTROLER
Arduino Uno adalah board berbasis mikrokontroler pada ATMega 328. Board ini
memiliki 14 digital input/ouput pin (dimana 6 pin dapat digunakan sebagai ouput PWM), 6
input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, jack listrik dan tombol reset. Pin – pin ini
berisi semua yang diperlukan untuk mendukung mikrokontroler, hanya terhubung ke komputer
dengan kabel USB atau sumber tekanan bisa didapat dari adaptor AC – DC atau baterai untuk
menggunakannya (Arduino, Inc., 2009).
Arduino Uno berbeda dengan semua board sebelumnya karena Arduino Uno ini tidak
menggunakan chip driver FTDI USB-to-serial. Melainkan menggunakan fitur dari ATMega
16U2 yang diprogram sebagai konverter USB-to-serial.
Pada pin out Arduino UNO ditambahkan SDA dan SCL pin yang deket ke pin aref dan
dua pin baru lainnya ditempatkan dekat ke pin RESET, dengan I/O REF yang memungkinkan
sebagai buffer untuk beradaptasi dengan tegangan yang disediakan dari board sistem.
Pengembangannya, sistem lebih kompatibel dengan prosesor yang menggunakan AVR, yang
beroperasi pada tegangan 5V. Sirkuit reset pada Arduino untuh menyetel kembali ke program
awal. ATMega 16U2 diganti dengan 8U yang digunakan sebagai konverter USB-to-serial.
3
2. RFID
RFID (Radio Frequency Identification) atau pengenal frekuensi radio adalah sebuah
metode identifikasi dengan menggunakan sarana yang disebut label RFID
atau transponder untuk menyimpan dan mengambil data jarak jauh. Label atau kartu RFID
adalah sebuah benda yang bisa dipasang atau dimasukkan di dalam sebuah produk, hewan atau
bahkan manusia dengan tujuan untuk identifikasi menggunakan gelombang radio. Label RFID
berisi informasi yang disimpan secara elektronik dan dapat dibaca hingga
beberapa meter jauhnya. Sistem pembaca RFID tidak memerlukan kontak langsung seperti
sistem pembaca kode batang (barcode).
Sebuah sistem identifikasi frekuensi radio menggunakan tag atau label yang dipasang
pada objek untuk diidentifikasi. Radio dua arah pemancar-penerima, dimana disebut sebagai
pemeriksa atau pembaca, mengirimkan sinyal ke tag lalu membaca responnya. Umumnya,
pembaca mengirimkan hasil pengamatan tersebut ke sistem komputer yang menjalankan
perangkat lunak atau perangkat lunak tengah RFID.
Informasi Tag disimpan secara elektronik di dalam memori non-volatil. Tag RFID
mencakup pemancar dan penerima frekuensi radio kecil. Sebuah pembaca RFID mengirimkan
sinyal radio yang dikodekan untuk memeriksa tag. Lalu, tag menerima pesan dan merespon
informasi yang diidentifikasinya. Ini mungkin hanya terjadi untuk tag dengan nomor seri
khusus, atau mungkin untuk sebuah produk yang berkaitan dengan informasi seperti jumlah
stok, lot atau nomor tumpak, tanggal produksi, atau informasi spesifik lainnya.
3. Relay
Menurut penelitian yang dilakukan Caesar Pats Yahwe, dkk yang berjudul “Rancang
Bangun Prototype System Monitoring Kelembaban Tanah Melalui Sms Berdasarkan Hasil
Penyiraman Tanaman Studi Kasus Tanaman Cabai Dan Tomat”menyebutkan Relay adalah
komponen elektronika berupa saklar elektronik yang digerakkan oleh arus listrik. Secara
prinsip, Relay merupakan tuas saklar dengan lilitan kawat pada batang besi (solenoid) di
dekatnya. Ketika solenoid dialiri arus listrik, tuas akan tertarik karena adanya gaya magnet
yang terjadi pada solenoid sehingga kontak saklar akan menutup. Pada saat arus dihentikan,
gaya magnet akan hilang, tuas akan kembali ke posisi semula dan kontak saklar kembali
terbuka. Secara umum relay digunakan untuk menentukan fungsi- fungsi berikut :
4
1. Remote control : dapat menyalakan dan mematikan alat dari jarak jauh.
2. Penguat daya : menguatkan arus atau tegangan
Secara prinsip kerja dari relay: ketika Coil mendapat energi listrik (energized), akan timbul
gaya elektromagnet yang akan menarik armature yang berpegas,dan contact akan menutup.
3.1 Relay 5V
Modul relay adalah salah satu piranti yang beroperasi berdasarkan prinsip elektromagnetik
untuk menggerakkan kontaktor guna memindahkan posisi ON ke OFF atau sebaliknya dengan
memanfaatkan tenaga listrik. Peristiwa tertutup dan terbukanya kontaktor ini terjadi akibat
adanya efek induksi magnet yang timbul dari kumparan induksi listrik. Kebanyakan, relay 5
volt DC digunakan untuk membuat project yang salah satu komponennya butuh tegangan
tinggi atau yang sifatnya AC (Alternating Current).Sedangkan kegunaan relay secara lebih
spesifik adalah sebagai berikut:
• Memungkinkan penggunaan fungsi penundaan waktu atau fungsi time delay function
Untuk dapat memahami prinsip kerja relay, terlebih dahulu kamu wajib tahu kelima fungsi
komponen relay berikut ini.
• Penyangga (Armature)
• Kumparan (Coil)
5
• Pegas (Spring)
Berdasarkan gambar komponen relay tersebut, kita dapat memahami bahwa relay dapat
bekerja karena adanya gaya elektromagnetik. Ini tercipta dari inti besi yang dililitkan kawat
kumparan dan dialiri aliran listrik.
Secara umum kondisi atau posisi pada relay terbagi menjadi dua, yaitu:
• NC (Normally Close), adalah kondisi awal atau kondisi dimana relay dalam posisi
tertutup karena tak menerima arus listrik.
• NO (Normally Open), adalah kondisi dimana relay dalam posisi terbuka karena
menerima arus listrik.
4. Selenoid
6
Bagian-bagian katup solenoid
• Badan katup solenoid adalah bagian utama dari katup yang berhubungan langsung
dengan pipa. Pada bagian badan katup terisi oleh seluruh rakitan komponen solenoid
valve di dalamnya.
• Port outlet adalah titik/arah keluarnya cairan untuk menuju ke proses lanjutan.
• Kumparan adalah kawat tipis panjang yang dililitkan di sekitar inti magnet.
• Plunger adalah bagian yang akan menghentikan atau mengizinkan aliran untuk
melaju. Plunger terbuat dari material feromagnetik dengan bentuk silinder. Kinerjanya
akan dikontrol berdasarkan jumlah arus yang diterima oleh solenoid valve.
• Kumparan solenoida adalah bagian katup yang akan memberi energi. Bentuknya
berupa silinder berongga dari kawat tipis.
• Pegas berguna untuk menjaga plunger pada posisinya saat arus tidak mengalir dari
solenoida. Ketika arus diberikan,plunger akan langsung melawan aksi pegas dan
membuka/menutup aliran.
• Orifice adalah bagian lubang dimana fluida akan mengalir dari inlet menuju outlet.
Pada posisi tertutup, plunger akan menghentikan aliran dengan menghalangi orifice.
7
Solenoid Valve bekerja secara electromechanically dimana mereka mempunyai
kumparan (coil) sebagai penggeraknya. Ketika kumparan tersebut mendapatkan supply
tegangan (AC atau DC) maka kumparan tersebut akan berubah menjadi medan magnet
sehingga menggerakkan piston (plunger) yang berada di dalamnya.
LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampil yang menggunakan kristal cair
sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan diberbagai bidang misalnya alal–alat
elektronik seperti televisi, kalkulator, atau pun layar komputer. Pada postingan aplikasi LCD
yang dugunakan ialah LCD dot matrik dengan jumlah karakter 2 x 16. LCD sangat berfungsi
sebagai penampil yang nantinya akan digunakan untuk menampilkan status kerja alat.
Fitur LCD 16 x 2
6. Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran
arus menjadi getaran suara. Buzzer memiliki kumparan elektromagnetik yang terpasang pada
diafragma. Ketika kumparan tersebut dialiri arus listrik maka akan menghasilkan medan
magnet. Kemudian kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus
dan polaritas magnetnya. Karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan
kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar
yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah
selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm).
8
Buzzer dibagi menjadi aktif dan passif. Buzzer aktif dapat langsung berbunyi jika diberi
tegangan. Sedangkan Buzer passif dapat bersuara hanya jika frekuensi tegangannya berubah.
Dengan berubahnya frekuensi tegangan, buzzer dapat mengeluarkan suara yang tampak seperti
nada. Sama halnya dengan suara yang mempunyai frekuensi yang berbeda. Sama seperti LED
buzzer dapat langsung menyala dengan sinyal on-off(high-low) atau dengan kita memberi
sinyal PWM. Pengoprasian buzzer sama mudahnya dengan LED. Kita bisa menggunakan pin
PWM untuk mengatur nada. Pada contoh program kali ini, kita akan mencoba membunyikan
buzzer dengan frekuensi yang berbeda. Pilih salah satu pin PWM. Pada program ini, kita
menggunakan pin 9. Hubungkan kaki panjang(positif) ke pin 9 (PWM) dan yang
pendek(negatif) ke gnd.
9
BAB III
METODE
3. Deskripsi singkat system
a. Tag (Transponder), yang terdiri dari chip semikonduktor, sebuah antena, dan untuk beberapa
jenis memiliki baterai.
b. Reader (Interogator), yang terdiri dari antena, modul elektronik RF, dan modul kontrol
elektronik.
c. Controller, yang biasanya diambil dari PC atau workstation running database dan sofware
kontrol.
Secara ringkas, mekanisme kerja yang terjadi dalam sebuah sistem RFID adalah bahwa
sebuah reader frekuensi radio melakukan scanning terhadap data yang tersimpan dalam tag,
kemudian mengirimkan informasi tersebut ke sebuah controller. Tag dan reader
mengkomunikasikan informasi satu dengan yang lainnya melalui gelombang radio. Ketika
obyek tag memasuki area pembacaan reader (interogator), reader akan memberi sinyal pada
tag agar mengirim informasi data yang dibawanya. reader mendapatkan informasi data dari tag,
maka informasi tersebut akan di lanjutkan ke kontroler dengan jaringan interface standar
seperti ethernet, LAN, dan atau internet. Kontroler akan menggunakan informasi data yang
diterima untuk berbagai macam tujuan
3.1 Metode
Metode yang akan diterapkan pada pembuatan alat ini yang pertama dengan membuat
kerangka kerja yang dimana mejelaskan secara garis besar tahapan yang akan dilaksanakan.
Pembuatan prototype
Pembuatan alat
10
Pemrograman alat
Pengujian alat
3.2 Flowchart
“TEMPELKAN TAG!”
DELAY 10 DETIK
11
3.3 Rancangan keamanan pintu berbasis RFID
Rancangan adalah metode yang digunakan dalam pelaksanaan pembuatan dan menjelaskan
setiap prosedur alat. Rancangan dan Desain yang dibuat yaitu perancangan coding untuk
rancang bangun sistem prototype rumah kunci pintar dengan RFID yang berbasis aplikasi
Arduino IDE
3.4 Skematik
#include <LiquidCrystal.h>
#include <SPI.h>
#include <MFRC522.h>
12
const int PIN_RST = 9;
void setup() {
Serial.begin(9600);
SPI.begin();
mfrc.PCD_Init();
lcd.begin(16, 2);
lcd.setCursor (0,0);
while (true);
void loop() {
13
lcd.setCursor (0,0);
if (!mfrc.PICC_IsNewCardPresent())
return;
if (!mfrc.PICC_ReadCardSerial())
return;
uidTag = "";
char teks[3];
uidTag += teks;
if (uidTag.substring(0) == "040E5E2AED5C80"){
lcd.clear();
lcd.setCursor (0,0);
lcd.print("ID:");
lcd.print(uidTag);
delay (1000);
lcd.setCursor (0,1);
14
delay (1000);
lcd.setCursor (0,1);
delay (5000);
else {
lcd.clear();
lcd.setCursor (0,1);
delay (2000);
mfrc.PICC_HaltA();
15
BAB IV
4.1. Kesimpulan
Pembuatan alat ini menghasilkan prototype sistem keamanan portal perumahan dengan
berbasis RFID . Prototipe yang kami buat dapat di realisasikan dalam kehidupan sehari-hari
tentunya akan membantu mempermudah kehidupan seseorang. Pengujian, pengamatan serta
pengambilan data dilakukan pada sistem secara keseluruhan yang menunjukkan bahwa system
dapat bekerja stabil dan Sistem program sangat membantu dalam penyimpanan data setiap
pemegang kartu. Tetapi prototype sistem keamanan pintu rumah berbasis RFID ini masih
memiliki kekurangan yakni ketika listrik mati akan menyebabkan pintu tidak bisa dibuka.
4.2. Saran
Untuk hasil yang lebih baik untuk pembatan alat selanjutnya, beberapa saran-saran yang dapat
dipertimbangkan oleh pembaca adalah sebagai berikut:
a. Penelitian ini dapat ditambah dengan pembatasan akses setiap kartu tag RFID baik
milik tamu ataupun orang lain untuk meningkatkan keamanan.
16
DAFTAR PUSTAKA
https://create.arduino.cc/projecthub
https://www.logicgates.id/blogs/news/apa-itu-mikrokontroler
http://www.immersa-lab.com/pengertian-relay-fungsi-dan-cara-kerja-relay.htm
https://khoiruliman.wordpress.com/2016/06/07/lcd-dengan-i2c-module-untuk-arduino/
Thamrin, Budi. 2015. Sistem Pengamanan Kunci Sepeda Motor Menggunakan Radio
Frequency Identification (RFID). Yogyakarta : Deepublish Publisher.
17