Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH TEKNOLOGI MOBILE

BARCODE

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 2:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

NOFITA RAHAYU NINGSIH


MALA RHISKIANI PUTRI
MUHAMMAD SYARIFUDDIN
MIFTAHUL HUDA
SINTA MARDIANI
M. RODRIGUEZ. S
AISYAH PURNAMA AINI
YULIA OKTAVIANI
SATRIA PURNOMO. A
RICKY CHANDRA. D
PRIANDI PERDANA PUTRA
SORAYA MARA K.T
ISRA HAYATI
14.

F1E115001
F1E115002
F1E115003
F1E115009
F1E115011
F1E115013
F1E115014
F1E115015
F1E115020
F1E115026
F1E115030
F1E115031
F1E115032

15.

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


16. PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
17. UNIVERSITAS JAMBI

21.

18. 2016
19.
KATA PENGANTAR
20.
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena

atas kehendak limpahan rahmat serta hidayahnya kami dapat menyelesaikan


makalah yang berjudul Barcode ini degan tepat waktu. Tujuan pembuatan
makalah ini agar dapat bermanfaat serta memberikan faedah yang tinggi bagi
siapa pun yang membacanya.
22. Akhirnya kami menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami
menerima kritik dan saran yang membangun agar penyusunan makalah
selanjutnya menjadi lebih baik. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima
kasih dan semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.
23.

24. DAFTAR ISI


25.
26.
27. Kata
Pengantar
i
28...............................................................................................................
Daftar Isi
...................................................................................................................
ii
29. Bab 1 pendahuluan
30.................................................................................................
1.1 Latar Belakang
.................................................................................................................
31.................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah
.................................................................................................................
32.................................................................................................
1.3 Tujuan
.................................................................................................................
33. Bab II Pembahasan
2.1 Sejarah Barcode
...............................................................................................
2.2 Definisi Barcode
...............................................................................................
2.3 Jenis-jenis dan Peruntuntkan Barcode
...............................................................................................
2.4 Pengimplementasiaan Barcode
...............................................................................................
34. Bab III Penutup
35.................................................................................................
3.1 Kesimpulan
.................................................................................................................
36.................................................................................................
3.2 Saran
.................................................................................................................
37. Daftar Pustaka

38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47. BAB I
48. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
49.
Barcode adalah suatu kode batangan yang merupakan data
optik yang hanya bisa dibaca oleh mesin. Data optik disini bisa berupa
informasi tentang harga barang, tanggal kadaluarsa, dan saat ini barcode
juga banyak dimanfaat untuk media sosial. Barcode sendiri pertama kali
diperkenalkan pada tahun 1932 oleh Wallace Flint untuk membuat sistem
pemeriksaan barang untuk perusahaan retail. Dengan umur yang terbilang
panjang, sampai saat ini barcode tetap berjaya, dan masih sering
digunakan bahkan penggunaannya pun semakin berkembang.
50.
Tujuan pembuatan makalah barcode ini tidak lain untuk
memperkenalkan tentang apa itu barcode, jenis-jenis barcode itu sendiri
dan pengimplementasiaan barcode tersebut.
51.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah barcode?
2. Apa defenisi barcode?
3. Apa jenis-jenis dari Barcode?

4. Bagaimana pengimplementasiaan Barcode dari jenis-jenis barcode?


52.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui sejarah singkat barcode
2. Menjelasakan tentang defenisi barcode Barcode
3. Memahami jenis-jenis Barcode
4. Mengetahui implementasi barcode
53.
54.
55. BAB II
56. PEMBAHASAN
57. 2.1 Sejarah Barcode
58. Pada tahun 1932, Wallace Flint membuat sistem pemeriksaan
barang di perusahaan retail. Awalnya, teknologi kode batang dikendalikan
oleh perusahaan retail, lalu diikuti oleh perusahaan industri. Lalu pada
tahun 1948, pemilik toko makanan lokal meminta Drexel Institute of
Technology di Philadelphia, untuk membuat sistem pembacaan informasi
produk selama checkout secara otomatis.
59. Kemudian Bernard Silver dan Norman Joseph Woodland, lulusan
Drexel patent application, bergabung untuk mencari solusi. Woodland
mengusulkan tinta yang sensitif terhadap sinar ultraviolet. Prototype
ditolak karena tidak stabil dan mahal. Tangal 20 Oktober 1949 Woodland
dan Silver berhasil membuat prototipe yang lebih baik. Akhirnya pada
tanggal 7 Oktober 1952, mereka mendapat hak paten dari hasil penelitian
mereka. Pertama kalinya kode batang dipakai secara komersial adalah pada
tahun 1970 ketika Logicon Inc. membuat Universal Grocery Products
Identification Standard (UGPIC).
60. Perusahaan pertama yang memproduksi perlengkapan kode batang
untuk perdagangan retail adalah Monach Marking. Pemakaian di dunia

industri pertama kali oleh Plessey Telecommunications. Pada tahun 1972,


Toko Kroger di Cincinnati mulai menggunakan bulls-eye code. Selain itu,
sebuah komite dibentuk dalam grocery industry untuk memilih kode
standar yang akan digunakan di industri.
61.
62. 2.2 Definisi Barcode
63.

Sebuah kode batang (atau barcode) adalah suatu kumpulan data

optik yang dibaca mesin. Sebenarnya, kode batang ini mengumpulkan data
dalam lebar (garis) dan spasi garis paralel dan dapat disebut sebagai kode
batang atau simbologi linear atau 1D (1 dimensi). Tetapi juga memiliki
bentuk persegi, titik, heksagon dan bentuk geometri lainnya di dalam
gambar yang disebut kode matriks atau simbologi 2D (2 dimensi). Selain
tak ada garis, sistem 2D sering juga disebut sebagai kode batang. Walaupun
ada beragam simbol dan penggunaan tetapi semua tujuan yang sama yaitu
mengencode string karakter sebagai garis batang atau spasi.
64.
65. 2.3 Jenis-jenis dan Peruntukan Barcode
66.

Saat ini Barcode terdiri dari 2 jenis yaitu: Linear Code

(Barcode 1 Dimensi) dan Matrix Code ( Barcode 2 Dimensi). Barcode 1


Demensi bisa kita lihat di produk-produk yang biasa kita gunakan di
supermarket atau swalayan. Kita dapat melihat manfaat dari Barcode dapat
meningkatkan kecepatan dalam melayani pelanggan dan meningkatkan
akurasi data produk yang di input oleh kasir. Demikian juga untuk
identifikasi penumpang di bandara, rumah sakit maupun pergudangan.
1. Barcode 1 Demensi (Linier barcode)
a.
67.

Code 39 (code 3 of 9), adalah


sebuah barcode alphanumeric (Full ASCII) yang memiliki

panjang baris yang bervariasi. Implementasi barcode jenis ini adalah


untuk inventory, asset tracking, dan tanda pengenal identitas.

68.
b. Code 128 adalah suatu barcode aplphanumeric (Full ASCII) yang
memiliki kerapatan (density) sangat tinggi dan dengan panjang baris
yang bervariasi. Penggunaan barcode jenis ini ideal pada sistem
shiping and warehouse management (pengaturan maskapai
pelayaran dan pengelolaan gudang).

69.
c. Interleaved 2 of 5, yaitu sebuah barcode berbentuk numerik dan
memiliki panjang baris yang bervariasi. Barcode jenis ini digunakan
untuk industri dan laboratorium.

70.
d. UPC (Universal Prouct Code), adalah sebuah barcode numeric dan
memiliki panjang baris yang tetap (fixed). UPC banyak digunakan
untuk pelabelan pada produk-produk berukuran kecil/ritel.

71.
72. Barcode 1D banyak digunakan di bisnis retail, apotik,
perpustakaan, buku terbitan (ISBN),majalah (ISSN), kartu ID
karyawan, kartu anggota organisasi atau kartu anggota pelanggan
swalayan atau supermarket, dan masih banyak lagi yang lainnya

73.

74.

75.
76.
2. Barcode 2 Dimensi
77.

Barcode dua dimensi dikembangkan lebih dari sepuluh tahun

yang lalu, tetapi baru sekarang ini mulai semakin populer. Barcode dua
dimensi memiliki keuntungan dibandingkan barcode satu dimensi yaitu
dapat menyimpan informasi atau data yang didalam satu ruang space
yang lebih kecil. Jenis-jenis barcode 2D adalah sebagai berikut :
a. PDF471

78.
79.

Barcode jenis ini dapat menyimpan lebih dari 2000

karakter didalam sebuah ruangan yang berukuran 4 inchi.


b. QR Code

80.
81.

Kode QR adalah suatu jenis kode matriks atau kode

batang dua dimensi dengan fungsionalitas utama yaitu dapat dengan


mudah dibaca dan untuk menyampaikan informasi dengan cepat
dan mendapatkan respons yang cepat pula. Berbeda dengan kode

batang, yang hanya menyimpan informasi secara horizontal, kode


QR mampu menyimpan informasi secara horizontal dan vertikal,
oleh karena itu secara otomatis Kode QR dapat menampung
informasi yang lebih banyak daripada kode batang. Kode QR
memiliki kapasitas tinggi dalam data pengkodean Mampu
menyimpan semua jenis data, seperti data numerik, data alphabetis,
kanji, kana, hiragana, simbol, dan kode biner.
c. Data Matriks

82.
83. Matrix simbol data menggunakan array biasa sel-sel persegi ukuran
mulai dari 10 hingga 10 grid sampai 144 dari 144 grid. A 1 sel zona
tenang diperlukan sekitar seluruh simbol. Selain itu, empat persegi
panjang ukuran juga tersedia. Data matriks biasanya digunakan untuk
mengidentifikasi simbolan untuk membantu software decode. Lokasi grid
yang tersisa terdiri dari kotak hitam atau putih tergantung pada informasi
yang akan dikodekan.
84.

85.
86.
87.
88. 2.4 Implementasi Barcode
89.

Dalam praktek utamanya, barcode diaplikasikan pada sistim

nomor untuk pengidentifikasian barang/jasa perdagangan GTIN (Global


Trade Item Number), GLN (Global Location Number), SSCC (Serial
Shipping Container Code), buku (ISBN), terbitan berkala (ISSN), dan lainlain sistim kode nomor identifikasi termasuk yang dibuat untuk keperluan
internal. Penggunaan barcode dalam pengkode-an GTIN, merupakan
salah satu contoh penggunaan barcode terbesar yang telah diterapkan oleh

lebih dari 1.000.000 perusahaan di dunia. GTIN (Global Trade Item


Number) adalah sistem penomoran yang mengidentifikasikan secara unik
barang dagangan (trade item) atau jasa (services) yang diperdagangkan
secara komersial. Penggunaan GTIN akan memudahkan proses informasi
di jalur perdagangan. Pengaturan yang menyangkut pengalokasian nomor
GTIN mengikuti standar yang berlaku universal. GTIN merupakan nomor
index atau kunci untuk meng-akses informasi atau data yang terkait pada
produk tersebut . GTIN tidak mengandung informasi mengenai produk
yang diidentifikasikan. Disini GTIN hanya berfungsi seperti misalnya pada
nomor Plat Mobil. Segala produk yang akan melalui Point of Sale (POS)
atau kasir disyaratkan untuk menggunakan barcode yang dapat
mengandung informasi dalam bentuk simbologi EAN-13. Setiap jenis
produk atau jasa mempunyai barcode yang berbeda (unik). Dalam era
perdagangan global saat ini, penerapan barcode atas produk-produk dan
jasa-jasa menjadi mutlak demi efisiensi dan kemudahan pengelolaan rantai
suplai mulai dari fabrikan, gudang, distributor hingga pengecer. Penerapan
barcode adalah SYARAT MUTLAK bagi keterlibatan usaha anda dalam
perdagangan modern. Semakin banyak pihak-pihak terkait dalam rantai
suplai yang mensyaratkan agar setiap produk yang didistribusikan atau
diperdagangkan melalui jalur mereka untuk memiliki nomor identifikasi
barcode yang unik, absah (legitimate), berlaku internasional dan kami siap
untuk membantu anda mendapatkannya.
90. Contoh kasus, sebuah perusahaan pupuk, ekspor ke negara asia sampai
saat ini belum menggunakan barcode untuk produk yg diekspor ke negara
tersebut, apakah perlu? Sebaiknya disiapkan, karena apabila sewaktuwaktu bila diperlukan untuk kepentingan tracking & tracing sudah siap,
Karena barcode juga merupakan identitas produk dan perusahaan.
91.
92.
93.

94.
95.
96.
97.
98.
99.
100.
101.
102.
103.
104.
105.
106.
107.
108.
109.
110.
111.
112.
113.
114.
115.
116.

BAB III

117.
118.

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

119. Barcode merupakan suatu kumpulan data optik yang dibaca


mesin. Barcode memiliki 2 jenis, yaitu 1D dan 2D, yang keseluruhannya
memiliki fungsi terntentu.
120.
121.

122.
123.
124.
125.
126.
127.
128.
129.
130.
131.
132.
133.
134.
135.
136.
137.
138.
139.
140.
141.
142.

DAFTAR PUSTAKA
143.

144.

Yudhanto,Yudha. 2007. Sejarah Teknologi

Barcode. http://www.rumahstudio.com. Diakses tanggal


29 September 2016
145.
146.

Daulay ,Sere Saghranie . Hubungan BARCODE

dengan Produk Industri Sebagai Standar Perdagangan


Produk Industri Masa Kini

Anda mungkin juga menyukai