Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH GRID COMPUTING

Disusun Oleh:

Andre Wahyu Novrianto


16081016

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN


KOMPUTER
HANG TUAH PEKANBARU
TEKNIK INFORMATIKA
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayah kepada kita semua, sehingga berkat karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
“ Grid Computing”.

Dalam penyusunan makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak khususnya yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini
sehinggga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tepat waktu.Dan tidak lupa juga
kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Muhardi, M.Kom selaku dosen pembimbing yang
telah membimbing kami.

Dalam penyusunan makalah ini kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi penyusun sendiri maupun kepada pembaca umumnya.

Pekanbaru, Oktober 2019

Andre Wahyu

Grid Computing STMIK Hangtuah Pekanbaru


i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................ 2
BAB II
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 3
2.1 Pengertian Komputasi .................................................................................................. 3
2.2 Pengertian Komputasi Modern .................................................................................... 3
2.3 Pengertian Paralel ........................................................................................................ 4
2.4 Pengertian Clustering ................................................................................................... 5
2.5 Persamaan dan Perbedaan Grid Computing dengan Computasi Paralel ..................... 6
2.6 Keamanan Pada Grid Computing Berdasarkan Pendapat Para Ahli ........................... 6
2.7 Analogi Jaringan Tenaga Listrik pada Grid Computing .............................................. 7
2.8 Prospek Komputasi ...................................................................................................... 9
2.9 Grid Architecture ....................................................................................................... 10
2.10 Yang Membutuhkan Grid Computing ..................................................................... 10
2.11 Perlunya Grid Computing ........................................................................................ 11
BAB III
PENUTUP........................................................................................................................ 12
3.1 KESIMPULAN .......................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 13

Grid Computing STMIK Hangtuah Pekanbaru


ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan kecepatan prosesor berkembang sesuai dengan Hukum Moore,
meskipun demikian bandwith jaringan komputer berkembang jauh lebih pesat. Semakin
cepatnya jalur komunikasi ini membuka peluang untuk menggabungkan kekuatan
komputasi dari sumber-sumber komputasi yang terpisah. Perkembangan ini
memungkinkan skala komputasi terdistribusi ditingkatkan lebih jauh lagi secara
geografis, melintasi batas-batas domain administrasi yang sudah ada.
Pesatnya perkembangan teknologi komputer di negara-negara maju, membuat
para penelitinya semakin haus akan tenaga komputasi yang dapat menjawab tantangan
dan permasalahan yang mereka hadapi. Walaupun sudah memiliki supercomputer
dengan kapasitas yang sangat tinggi , apa yang sudah ada ini pun dirasa tetap kurang,
karena mereka berusaha memecahkan permasalahan yang lebih besar lagi. Setelah
semua komputer yg dimiliki seorang "peneliti haus tenaga komputasi" dipergunakan
habis-habisan untuk memecahkan masalahnya, setelah berbagai cara untuk
memecahkan masalah dicoba, dan dipilih yang paling efisien, tapi tetap masalahnya
belum bisa dipecahkan juga, apa yang harus dia lakukan? Komputasi grid adalah salah
satu jawaban dari pertanyaan ini.
Komputasi Grid adalah penggunaan sumber daya yang melibatkan banyak
komputer yang terdistribusi dan terpisah secara geografis untuk memecahkan persoalan
komputasi dalam skala besar. Grid Computing erat kaitannya dengan metode
komputasi paralel. Metode ini dapat membagi kerja komputer menjadi beberapa bagian
sehingga, tidak memberatkan kerja komputer itu sendiri dan mempercepat kerja
komputer. Sebagai contoh, bila ada suatu perintah untuk mencari satu angka dari 100
angka, komputer tersebut memiliki 10 processor. Dengan adanya komputasi paralel,
komputer tersebut dapat memecah kerja menjadi 10 bagian untuk mencari angka
tersebut. hal ini tentu saja dapat mempercepat dan memperingan kerja komputer. Tentu
saja masalah pembagian kerja komputer tersebut dalam skala kecil. Tapi dari sinilah
grid computing dikembangkan.
Grid computing semakin dikembangkan dengan adanya jaringan dan internet.
Dengan jaringan, kerja komputer terbagi-bagi di satu tempat dan tempat lain, namun
pekerjaannya tetap satu atau terhubung. Grid Computing memanfaatkan kekuatan
pengolahan berbagai unit komputer, dan menggunakan kekuatan proses untuk

Grid Computing STMIK Hangtuah Pekanbaru


1
menghitung satu pekerjaan. Pekerjaan itu sendiri dikontrol oleh satu komputer utama,
dan dipecah menjadi beberapa tugas yang dapat dilaksanakan secara bersamaan pada
komputer yang berbeda. Tugas-tugas ini tidak perlu saling eksklusif, meskipun itu
adalah skenario yang ideal. Sebagai tugas lengkap pada berbagai unit komputasi, hasil
dikirim kembali ke unit pengendali, yang kemudian collates itu membentuk keluaran
kohesif.

1.2 Rumusan Masalah


Beberapa lingkup permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini di antaranya:
1. Jelaskan pengertian dari:
a. Komputasi
b. Komputasi modern
 Mobile computing
 Grid computing
 Cloude computing
c. Komputasi paralel
d. Clustering
2. Jelaskanlah persamaan dan perbedaan grid computing dengan computasi paralel
3. Kenapa perlu adanya keamanan pada grid komputing, jelaskan berdasarkan
pendapat para ahli.
4. A. Jelaskanlah Analogi Jaringan Tenaga Listrik pada grid computing:
 Electrical power grid
 The Grid
B. Jelaskanlah Prospek Komputasi Grid
C. Jelaskanlah Grid Architecture:
 Fabric layer
 Connectivity layer.
 Resource layer
 Collective Layer
 Application Layer
D. Siapa yang butuh Grid Computing ?
E. Mengapa perlu Grid Computing?

Grid Computing STMIK Hangtuah Pekanbaru


2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Komputasi

Komputasi adalah algoritma


yang digunakan untuk menemukan
suatu cara dalam memecahkan
masalah dari sebuah data input.
Data input disini adalah sebuah
masukan yang berasal dari luar
lingkungan sistem. Komputasi ini
merupakan bagian dari ilmu
komputer berpadu dengan ilmu
matematika. Secara umum ilmu
komputasi adalah bidang ilmu
yang mempunyai perhatian pada
penyusunan model matematika dan teknik penyelesaian numerik serta penggunaan
komputer untuk menganalisis dan memecahkan masalah-masalah ilmu (sains). Dalam
penggunaan secara umum, biasanya berupa penerapan simulasi komputer atau berbagai
bidang keilmuan, tetapi dalam perkembangannya digunakan juga untuk menemukan
prinsip-prinsip baru yang mendasar terhadap bidang ilmu yang mendasari teori ini.
Bidang ini berbeda dengan ilmu komputer (computer science), yang mengkaji
komputasi, komputer dan pemrosesan informasi. Bidang ini juga berbeda dengan teori
dan percobaan sebagai bentuk tradisional dari ilmu dan kerja keilmuan. Dalam ilmu
alam, pendekatan ilmu komputasi dapat memberikan berbagai pemahaman baru,
melalui penerapan model-model matematika dalam program komputer berdasarkan
landasan teori yang telah berkembang, untuk menyelesaikan masalah-masalah nyata
dalam ilmu tersebut.

2.2 Pengertian Komputasi Modern


Komputasi modern bisa dibilang adalah sebuah
konsep sistem yang menerima intruksi-intruksi dan
menyimpannya dalam sebuah memory, memory
disini bisa juga dari memory komputer. Oleh karena
pada saat ini kita melakukan komputasi
menggunakan komputer maka bisa dibilang
komputer merupakan sebuah komputasi modern. Konsep ini pertama kali digagasi oleh
John Von Neumann (1903-1957). Dalam kerjanya komputasi modern menghitung dan
mencari solusi dari masalah yang ada, dan perhitungan yang dilakukan itu meliputi:
1. Akurasi (bit, Floating poin)
2. Kecepatan (Dalam satuan Hz)
3. Problem volume besar (Down sizing atau paralel)
4. Modeling (NN dan GA)
5. Kompleksitas (Menggunakan teori Big O)

Grid Computing STMIK Hangtuah Pekanbaru


3
Jenis-jenis komputasi modern terbagi tiga macam, yaitu komputasi mobile (bergerak),
komputasi grid, dan komputasi cloud (awan). Penjelasan lebih lanjut dari jenis-jenis
komputasi modern sebagai berikut :
 Mobile computing
Mobile computing atau komputasi bergerak memiliki beberapa penjelasan,
salah satunya komputasi bergerak merupakan kemajuan teknologi komputer
sehingga dapat berkomunikasi menggunakan jaringan tanpa menggunakan kabel dan
mudah dibawa atau berpindah tempat, tetapi berbeda dengan komputasi
nirkabel.Dan berdasarkan penjelasan tersebut, untuk kemajuan teknologi ke arah
yang lebih dinamis membutuhkan perubahan dari sisi manusia maupun alat. Dan
dapat dilihat contoh dari perangkat komputasi bergerak seperti GPS, juga tipe dari
komputasi bergerak seperti smart phone, dan lain sebagainya.
 Grid computing
Komputasi grid menggunakan komputer yang terpisah oleh geografis,
didistibusikan dan terhubung oleh jaringan untuk menyelasaikan masalah komputasi
skala besar. Ada beberapa daftar yang dapat dugunakan untuk mengenali sistem
komputasi grid, adalah :
– Sistem untuk koordinat sumber daya komputasi tidak dibawah kendali pusat.
– Sistem menggunakan standard dan protocol yang terbuka.
– Sistem mencoba mencapai kualitas pelayanan yang canggih, yang lebih baik
diatas kualitas komponen individu pelayanan komputasi grid.
 Cloude computing
Komputasi cloud merupakan gaya komputasi yang terukur dinamis dan sumber
daya virtual yang sering menyediakan layanan melalui internet.Komputasi cloud
menggambarkan pelengkap baru, konsumsi dan layanan IT berbasis model dalam
internet, dan biasanya melibatkan ketentuan dari keterukuran dinamis dan sumber
daya virtual yang sering menyediakan layanan melalui internet. Adapun perbedaan
antara komputasi mobile, komputasi grid dan komputasi cloud, dapat dilihat
penjelasannya dibawah ini :
– Komputasi mobile menggunakan teknologi komputer yang bekerja seperti
handphone, sedangkan komputasi grid dan cloud menggunakan komputer.
– Biaya untuk tenaga komputasi mobile lebih mahal dibandingkan dengan
komputasi grid dan cloud.
– Komputasi mobile tidak membutuhkan tempat dan mudah dibawa kemana-mana,
sedangkan grid dan cloud membutuhkan tempat yang khusus.
– Untuk komputasi mobile proses tergantung si pengguna, komputasi grid proses
tergantung pengguna mendapatkan server atau tidak, dan komputasi cloud
prosesnya membutuhkan jaringan internet sebagai penghubungnya.
Dan ada juga persamaan antara komputasi mobile, komputasi grid, dan komputasi
cloud, penjelasanya sebagai berikut :
– Ketiganya merupakan metode untuk melakukan komputasi, pemecahan masalah,
dan pencarian solusi.
– Ketiganya memerlukan alat proses data yang modern seperti komputer, laptop
atau telepon genggam untuk menjalankannya.

2.3 Pengertian Komputasi Paralel


Komputasi paralel adalah salah satu teknik melakukan komputasi secara bersamaan
dengan memanfaatkan beberapa komputer independen secara bersamaan. Ini umumnya

Grid Computing STMIK Hangtuah Pekanbaru


4
diperlukan saat kapasitas yang diperlukan sangat besar, baik karena harus mengolah
data dalam jumlah besar (di industri keuangan, bioinformatika, dll) ataupun karena
tuntutan proses komputasi yang banyak. Kasus kedua umum ditemui di kalkulasi
numerik untuk menyelesaikan persamaan matematis di bidang fisika, kimia dan lain-
lain. Untuk melakukan aneka jenis komputasi paralel ini diperlukan infrastruktur mesin
paralel yang terdiri dari banyak komputer yang dihubungkan dengan jaringan dan
mampu bekerja secara paralel untuk menyelesaikan satu masalah. Untuk itu diperlukan
aneka perangkat lunak pendukung yang biasa disebut sebagai middleware yang
berperan untuk mengatur distribusi pekerjaan antar node dalam satu mesin paralel.
Selanjutnya pemakai harus membuat pemrograman paralel untuk merealisasikan
komputasi. Tidak berarti dengan mesin paralel semua program yang dijalankan
diatasnya otomatis akan diolah secara parallel. Komputasi Paralel membutuhkan :
• Algoritma
• Bahasa Pemograman
• Compiler

2.4 Pengertian Clustering


Cluster adalah sekumpulan komputer
(umumnya server jaringan) independen yang
beroperasi dan terlihat oleh klien jaringan
seolah-olah komputer-komputer tersebut adalah
satu buah unit komputer. Proses
menghubungkan beberapa komputer agar dapat
bekerja seperti itu dinamakan dengan Clustering. Kelebihan cluster computer:
1. High Availability
Jika ada salah satu server yg down maka system tidak mati krn ada server lain
yang melakukan TakeOver system sehingga System Always Ready.
2. Load balancing
Penyamarataan beban yang dapat mendistribusikan beban server ke semua
server anggota cluster. Dengan begitu, kinerja dan skalabilitas server pun
menjadi relatif lebih baik.
3. Scalability
Biaya pembelian hardware Server bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan
anggaran kita.
4. Simple for Manage Server
Lebih mudah menangani 1 System atau 1 Database yang di topang oleh
kekuatan 100 server daripada me-manage 100 Server dengan Database / System
yang berbeda
5. Simple Upgrade & Extend Server
Kemudahan dalam pengembangan server dikemudian hari.

Grid Computing STMIK Hangtuah Pekanbaru


5
2.5 Persamaan dan Perbedaan Grid Computing dengan Computasi
Paralel
1. Persamaan Grid Computing dengan Computasi Paralel
Grid Computing atau Komputasi Grid merupakan salah satu dari tipe
Komputasi Paralel, adalah penggunaan sumber daya yang melibatkan banyak
komputer terpisah secara geografis namun tersambung via jalur komunikasi
(termasuk Internet) untuk memecahkan persoalan komputasi skala besar. Semakin
cepat jalur komunikasi terbuka, maka peluang untuk menggabungkan kinerja
komputasi dari sumber-sumber komputasi yang terpisah menjadi semakin
meningkat. Dengan demikian, skala komputasi terdistribusi dapat ditingkatkan
secara geografis lebih jauh lagi, melintasi batas-batas domain administrasi yang
ada.
2. Perbedaan Grid Computing dengan Computasi Paralel
Komputasi paralel itu bersifat homogen yang artinya seluruh resource yang
digunakan serupa. sedangkan komputasi grid bersifat heterogen yaitu berasal dari
bermcam-macam resource yang berbeda ataupun homogen. Komputasi paralel
hanya terdiri dari satu cluster, sedangkan komputasi grid dapat terdiri dari
beberapa cluster. Dalam komputasi paralel, pembagian job execution harus sama
besar antar resource, sedangkan untuk komputasi grid tidak harus sama. Ada tiga
hal yang di sharing dalam sebuah sistem grid, diantarnya adalah : Resource,
Network, dan Proses. Kegunaan dari sistem grid itu sendiri adalah untuk
melakukan high troughput computing dibidang penelitian, ataupun komputasi
lainnya yang memerlukan banyak resource.

2.6 Keamanan Pada Grid Computing Berdasarkan Pendapat Para Ahli


1. Menurut Bendahmane dkk
Dalam tulisannya mengusulkan pembagian mekanisme dan solusi kemanan
pada komponen yang berbeda dari sistem grid computing. Dalam jurnalnya,
diusulkan klasifikasi dari komponen grid computing sesuai dengan mekanisme
keamanan yang akan diterapkan, yaitu: Resource level, Service level,
Autentification & Authorization level, Information level dan Management level
solution.
2. Menurut Anirban Chakraberti dkk

Grid Computing STMIK Hangtuah Pekanbaru


6
Mengusulkan klaisifkasi terhadap komponen dari grid computing ini terhadap
mekanisme dan solusi keamanannya. Dalam usulannya dibagi 3 level yaitu, Host
level, Architecture level dan Credential level. Host level membahas host (PC)
yang terintegrasi dalam grid computing yang menjalankan kerja secara lokal
dan remote dari host yang lain. Kerja secara lokal adalah bagian dari host tersebut
sementara kerja secara remote adalah aktifitas berdasarkan perintah
secara remote dari luar. Pada bagian ini permasalah keamanan yang timbul adalah
ketika memeori dan resource CPU digunakan untuk kerja lokal
dan remote berpeluang menghasilkan data yang corrupt dan kekurangan sumber
daya pada host.

2.7 Analogi Jaringan Tenaga Listrik pada Grid Computing


1. Electrical power grid
Jaringan yang saling
berhubungan yang memberikan
daya yang dihasilkan kepada
konsumen. Kadang-kadang juga
disebut sebagai sistem tenaga
listrik . Jaringan listrik terdiri
dari stasiun pembangkit (pembangkit listrik), sistem transmisi dan sistem distribusi.
Stasiun pembangkit listrik terletak di tempat-tempat yang layak - sesuai dengan
ketersediaan bahan bakar, lokasi bendungan, atau lokasi yang efisien untuk sumber-
sumber yang terbarukan. Oleh karena itu, mereka sering terletak agak jauh dari
daerah berpenduduk. Ini sangat praktis karena transmisi daya listrik pada jarak
yang jauh jauh lebih ekonomis daripada transmisi relatif bahan bakar
lainnya. Selain itu, pembangkit listrik tenaga air harus ditempatkan sesuai dengan
lokasi bendungan yang tepat atau pembangkit tenaga angin dapat berlokasi di lepas
pantai untuk memanen energi tambahan dari angin. Dengan demikian, sistem
transmisi jarak jauh diperlukan untuk mengirimkan listrik yang dihasilkan ke
daerah-daerah berpenduduk. Dan sistem distribusi diperlukan untuk
mendistribusikan daya ke setiap konsumen pada tegangan yang sesuai. Cara Kerja
Jaringan Listrik:
Listrik dihasilkan di pembangkit listrik yang sering terletak jauh dari daerah
berpenduduk. Ada berbagai jenis stasiun pembangkit listrik
seperti termal , nuklir , hidro , matahari , angin dll. Pembangkit listrik dapat terdiri
dari dua atau lebih alternator 3-fase yang dioperasikan secara paralel. Listrik

Grid Computing STMIK Hangtuah Pekanbaru


7
dihasilkan pada pembangkit listrik dengan tegangan mulai dari 11kV hingga 25
kV. Tegangan pembangkit tidak dapat jauh lebih tinggi karena keterbatasan teknis.
Transmisi :
Untuk transmisi daya pada jarak yang lebih jauh, voltase yang dihasilkan
ditingkatkan ke level yang jauh lebih tinggi. Trafo step up digunakan untuk tujuan
ini, yang meningkatkan level tegangan dengan penurunan arus yang
sesuai. Meningkatkan tegangan diperlukan untuk meningkatkan efisiensi transmisi
dengan mengurangi kehilangan I 2 R pada saluran transmisi. Semakin tinggi
tegangan transmisi berarti semakin rendah arus dan, karenanya, semakin sedikit
kerugian I 2 R. Tegangan transmisi umumnya 220kV atau lebih besar hingga
765kV. Jalur transmisi sering terlihat menabrak menara tinggi di pinggiran kota.
Paling umum daya AC 3 fase pada tegangan sangat tinggi digunakan
untuk transmisi daya. Tetapi karena kemajuan dalam elektronika daya, HVDC
(High Voltage DC) telah membuktikan banyak keuntungan untuk transmisi jarak
jauh. Jadi, sistem transmisi HVDC digunakan untuk transmisi daya jarak yang
sangat panjang. Daya AC diubah menjadi HVDC di stasiun konverter untuk
transmisi, dan kemudian diubah kembali menjadi AC di ujung lainnya. Juga, tautan
HVDC adalah satu-satunya pilihan saat ini untuk menghubungkan jaringan dengan
frekuensi yang berbeda.
Distribusi :
Daya dari sistem transmisi kemudian turun ke tegangan yang jauh lebih rendah
(katakanlah 33 hingga 66 kV) menggunakan transformator step-down di gardu step-
down primer. Listrik kemudian dibawa ke gardu distribusi atau langsung ke
konsumen industri yang sangat besar. Di gardu distribusi, daya lebih lanjut turun
(katakanlah pada 11kV). Distribusi daya dilakukan menggunakan jalur distribusi
overhead atau bawah tanah yang biasanya saling berhubungan dalam tipe jaringan
ring atau mesh. Trafo distribusi digunakan untuk menurunkan tegangan lebih lanjut
ke tegangan penggunaan (120 volt atau 230 volt) dan memasok beberapa konsumen
menggunakan jalur distribusi sekunder.
2. The grid
The grid adalah sistem rumit yang dirancang untuk
menyediakan listrik sepanjang dari generasi ke pelanggan
yang menggunakannya untuk kebutuhan sehari-
hari. Sistem ini telah berkembang dari desain lokal yang
kecil, hingga membentang ribuan kilometer dan
menghubungkan jutaan rumah dan bisnis saat ini.Grid
terdiri dari banyak interkoneksi yang kompleks, namun
ada tiga bagian utama Listrik dimulai pada pembangkit
listrik yang berfungsi mengubah energi mekanik turbin menjadi energi
listrik dengan menggunakan generator (dengan pengecualian tenaga surya , yang

Grid Computing STMIK Hangtuah Pekanbaru


8
menggunakan sel fotovoltaik untuk mencapai hal ini). Pembangkit listrik
membutuhkan energi dari bahan bakar seperti batu bara atau gas alam ,
atau aliran , seperti angin dan sinar matahari untuk melakukan ini. Pembangkit ini
menghasilkan banyak listrik dan seringkali jauh dari permintaan listrik; sistem
selanjutnya (transmisi) memecahkan masalah ini. Transmisi listrik dilakukan
dengan menggunakan saluran listrik . Listrik yang keluar dari pembangkit listrik
melewati stasiun transmisi di mana listrik "dinaikkan". Ini berarti bahwa tegangan
meningkat, dengan penurunan proporsional dalam arus
listrik (jumlah elektron yang mengalir per detik). Peningkatan tegangan ini
dilakukan oleh transformator . Listrik ini dapat mengalirkan jarak jauh, dengan
jarak maksimum tipikal sekitar 500 kilometer.
Alasan mengapa transformator step-up digunakan adalah karena ketika melakukan
perjalanan jarak jauh melalui kabel penghantar, listrik pasti akan kehilangan energi
karena hambatan . Masalah ini pada dasarnya diselesaikan (tidak sepenuhnya,
tetapi ke tingkat yang dapat diterima) dengan menggunakan saluran
listrik tegangan tinggi. Kehilangan daya yang sesuai pada garis berkurang
oleh kuadrat arus, yang berarti bahwa jika arus turun dengan faktor 2, rugi daya
turun dengan faktor 4. Distribusi listrik pertama dimulai dengan gardu distribusi
yang menggunakan transformator "step-down", yang melakukan tugas yang
berlawanan dari transformator "step-up". Tegangan transmisi jarak jauh tidak aman
untuk ditangani orang, jadi transformator step-down ini membawa voltase ke
tingkat yang lebih aman. Grid distribusi kemudian menghubungkan gardu ini ke
pelanggan yang membutuhkan listrik, mulai dari bangunan industri besar hingga
rumah kecil. Lebih banyak gardu induk dan transformator yang lebih kecil
membantu menurunkan tegangan lebih lanjut, dan membagi listrik di antara
subdivisi.

2.8 Prospek Komputasi Grid


Perkembangan kecepatan prosesor berkembang sesuai dengan Hukum Moore,
meskipun demikian bandwith jaringan komputer berkembang jauh lebih pesat. Semakin
cepatnya jalur komunikasi ini membuka peluang untuk menggabungkan kekuatan
komputasi dari sumber-sumber komputasi yang terpisah. Perkembangan ini
memungkinkan skala komputasi terdistribusi ditingkatkan lebih jauh lagi secara
geografis, melintasi batas-batas domain administrasi yang sudah ada.Pesatnya
perkembangan teknologi komputer di negara-negara maju, membuat para penelitinya

Grid Computing STMIK Hangtuah Pekanbaru


9
semakin haus akan tenaga komputasi yang dapat menjawab tantangan dan
permasalahan yang mereka hadapi. Walaupun sudah memiliki supercomputer dengan
kapasitas yang sangat tinggi, apa yang sudah ada ini pun dirasa tetap kurang, karena
mereka berusaha memecahkan permasalahan yang lebih besar lagi. Setelah semua
komputer yg dimiliki seorang "peneliti haus tenaga komputasi" dipergunakan habis-
habisan untuk memecahkan masalahnya, setelah berbagai cara untuk memecahkan
masalah dicoba, dan dipilih yang paling efisien, tetapi tetap masalahnya belum bisa
dipecahkan juga, apa yang harus dia lakukan? Komputasi grid adalah salah satu
jawaban dari pertanyaan ini.

2.9 Grid Architecture


Grid Architecture adalah penerapan arsitektur sistem, teori jaringan, dan teori kontrol
ke jaringan tenaga listrik. Arsitektur kisi adalah deskripsi tingkat tertinggi dari kisi
lengkap, dan merupakan alat utama untuk membantu memahami dan mendefinisikan
banyak interaksi kompleks yang ada di kisi saat ini dan di masa depan. Ada 5 layer pada
Grid Architecture
 Fabric layer
Lapisan terendah dalam arsitektur kotak. Semua sumber daya yang dapat dibagikan
ditempatkan di lapisan ini; seperti prosesor, memori, sensor, dan aktuator. Jelas
bahwa dalam jaringan grid, jaringan pro tocols bertanggung jawab untuk kontrol
sumber daya.
 Connectivity layer
Pada lapisan ini protokol tersebut adalah ditempatkan yang berkaitan dengan
komunikasi dan otentikasi.
 Resource layer
Semua tindakan umum yang terkait dengan jaringan bagian dipandu dalam lapisan
ini; seperti negosiasi, inisiasi, pemantauan, kontrol, akuntansi dan pembayaran.
 Collective Layer
Semua tindakan umum yang terkait dengan jaringan bagian dipandu dalam lapisan
ini; seperti negosiasi, inisiasi, pemantauan, kontrol, akuntansi dan pembayaran.
 Application Layer
Setiap operasi Kolaboratif di sumber daya yang dapat dibagikan ditempatkan di
lapisan ini.

2.10 Yang Membutuhkan Grid Computing


Grid computing menawarkan solusi komputasi yang murah, yaitu dengan
memanfaatkan sumber daya yang tersebar dan heterogen serta pengaksesan yang
mudah dari mana saja. Globus Toolkit adalah sekumpulan perangkat lunak dan pustaka
pembuatan lingkungan komputasi grid yang bersifat open-source. Dengan adanya
lingkungan komputasi grid ini diharapkan mempermudah dan mengoptimalkan
eksekusi program-program yang menggunakan pustaka paralel. Dan Indonesia sudah
menggunakan sistem Grid dan diberi nama InGrid (Inherent Grid). Sistem komputasi

Grid Computing STMIK Hangtuah Pekanbaru


10
grid mulai beroperasi pada bulam Maret 2007 dan terus dikembangkan sampai saat ini.
InGrid ini menghubungkan beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta yang tersebar
di seluruh Indonesia dan beberapa instansi pemerintahan seperti Badan Meteorologi
dan Geofisika.

2.11 Perlunya Grid Computing


Grid computing dibangun dengan cara menggabungkan seluruh sistem
komputasi grid yang ada di institusi-institusi penelitian menjadi sebuah kesatuan.
Pengaturan hardwaredan software pada masing-masing sistem di tingkat institusi
kemungkinan berbeda, namun dengan menjalankan teknologi Grid computing dengan
menggabungkan simpul-simpul penghubung dari masing-masing sistem, maka akan
terbentuk sebah kesatuan sumber daya komputasi grid. Dengan ini berarti pengguna
pada suatu institusi dapat memanfaatkan sumber daya komputasi yang berada di luar
institusinya. Salah satu syarat dari pembentukan grid computing adalah adanya suatu
backbone jaringan berkapasitas besar untuk menghubungkan simpul-simpul
penghubung (memiliki lebar pita mulai dari 2 Mbps sampai dengan 155 Mbps). Jadi
Teknologi grid computing mampu menjadi solusi bagi perusahaanperusahaan untuk
memiliki suatu sistem informasi yang berteknologi canggih, yang mampu mendukung
kinerja perusahaan, dengan biaya yang lebih murah. Kemampuan teknologi tersebut
untuk mendukung kinerja perusahaan tidak diragukan lagi. Teknologi grid computing
membuka peluang bagi adanya kerjasama lintas organisasi, lintas benua, dan lintas
bangsa. Selain itu, terbuka pula peluang untuk melakukan komputasi yang rumit
dengan menggunakan super komputer yang canggih, tanpa harus melakukan investasi
besar-besaran dalam bidang teknologi informasi
Grid computing menjadi suatu hal yang menjanjikan bagi perusahaan disebabkan oleh
3 hal, yaitu:
a. lebih hemat biaya dalam penggunaan sejumlah tertentu sumber daya komputer.
b. sebagai cara untuk memecahkan masalah yang mungkin tidak dapat dipecahkan
tanpa sejumlahbesardaya komputasi.
c. karena menunjukkan bahwa sumberdaya dari banyak komputer dapat kooperatif dan
dimanfaatkan secara sinergis, serta dikelola sebagai sebuah kolaborasi mencapai
tujuan bersama

Grid Computing STMIK Hangtuah Pekanbaru


11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Grid computing adalah dua buah kata yang bagi sebagian orang mungkin sudah
biasa dan sebagiannya lagi mungkin masih membingungkan, karena komputasi awan
dan komputasi grid melibatkan infrastruktur jaringan komputer besar. Komputasi awan
dan grid adalah sebuah konsep baru dibandingkan dengan solusi sebuah komputasi
yang besar pada sebuah organisasi atau perusahaan.
Kedua konsep ini telah dikembangkan untuk tujuan komputasi
terdistribusi (distributed computing), yaitu sebuah komputasi dari elemen-elemen dan
juga cakupan area yang luas.Ide awal komputasi grid dimulai dengan adanya distributed
computing, yaitu mempelajari penggunaan komputer terkoordinasi yang secara fisik
terpisah atau terdistribusi. Sistem terdistribusi membutuhkan aplikasi yang berbeda
dengan sistem terpusat.Kemudian berkembang lagi menjadi parallel computing yang
merupakan teknik komputasi secara bersamaan dengan memanfaatkan beberapa
komputer secara bersamaan.

Grid Computing STMIK Hangtuah Pekanbaru


12
DAFTAR PUSTAKA

Ian Foster dan C. Kesselman, 2004. The Grid : Blueprint for a Future Computing Inf
rastructure. Morgan Kaufmann Publishers
http://www.cloudindonesia.org/apa-itu-cloud-computing.html

MANUEL C. PEITSCH, “Grid Computing in Drug Discovery”, Proceedings of the Sixth


IEEE International Symposium on Cluster Computing and the Grid, May 2006.

Joshy Joseph and Craig Fellenstein, 2003. Grid Computing. Prentice Hall.

http://www.google.com/Konsep dan struktur Grid Computing

http://www.google.com/Konsep dan struktur cloudComputing

Grid Computing STMIK Hangtuah Pekanbaru


13

Anda mungkin juga menyukai