Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah KIMIA yang di ampu oleh:
Vera Pangni Fakhriani, S.Pd., M.Pd.
Disusun oleh:
Kelompok 6
Teknik Elektro A
Puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya
kepada kita semua. Dengan Rahmat dan pertolonganNya penulis dapat menyelesaikan
makalah kimia ini. Shalawat dan salam pada Rasulullah Muhammad SAW yang telah
membawa cahaya petunjuk pada umat manusia.
Dengan tersusunnya makalah kimia ini merupakan bukti bahwa penulis telah selesai
mengerjakan proyek akhir semester kimia yang diberikan yaitu pembuatan dan pembahasan
tentang sel lechlance. Untuk itu pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima
kasih yang sedalam dalamnya kepada semua pihak yang telah ikut mendukung dan membantu
dalam pembuatan makalah ini.
Ucapan terima kasih ini penulis khususkan kepada :
1. Ibu Vera Pangni Fakhriani, S.Pd., M.Pd , selaku Dosen pengampu mata kuliah Kimia
Dasar.
2. Teman – teman yang telah memberikan dukungan.
3. Kelompok 6 yang telah membantu dalam pembuatan proyek akhir semester ini,
sehingga proyek ini dapat selesai tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa dalam mengerjakan proyek akhir semester ini banyak
kekurangan dan kesalahan yang penulis lakukan baik disengaja ataupun tidak, oleh karena itu
penulis mohon maaf pada semua pihak yang terlibat. Kemudian dalam menulis makalah ini
penulis mengharapkan masukan dan saran dari pembaca demi penyempurnaan dan perbaikan
makalah ini.
Penulis berharap bahwa makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pihak
pihak yang memerlukan pada umumnya.
Kelompok 6 Kimia
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. LATAR BELAKANG..........................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................1
C. TUJUAN...........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................2
BAB IV PENUTUP.....................................................................................10
A. KESIMPULAN..................................................................................10
B. SARAN...........................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, tanpa kita sadari cukup banyak peran serta sel leclanche
yang membantu kita seiring berkembangnya teknologi sampai era sekarang ini. Mulai
dari hal yang sebut saja tidak terlihat bahkan sering kita abaikan sampai hal yang sangat
terlihat.
Penggunaan baterai pada alat-alat elektronik seperti radio, mainan, serta lampu senter
juga merupakan contoh aplikasi adanya sel kering atau sel leclanche yang ada di sekitar
kita beserta penggunaan dan pengaplikasiannya pada kehidupan sehari – hari. Bahan-
bahan kimia yang semula selalu kita anggap membahayakan ternyata tidak semuanya
bersifat seperti itu, justru lebih banyak manfaatnya daripada bahayanya jika digunakan
dengan baik dan benar. Namun bagaimana hal tersebut dapat terjadi? Bagaimana proses
yang terjadi dalam baterai tersebut? Hal ini yang akan penulis bahas dan jadikan proyek
akhir semester 1 mata kuliah Kimia Dasar, tentang pengertian sel kering, sejarah, prinsip
kerja, pengaplikasiannya, hingga proses pembuatan baterai atau sel kering, yang akan
penulis bahas lebih dalam pada bab selanjutnya.
B. Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan dibahas di makalah ini adalah:
1. Apa itu sel kering?
2. Apa saja bagian – bagian dari baterai?
3. Apa sajakah pengaplikasian sel kering dalam kehidupan sehari – hari?
4. Siapakah penemu dan sejarah dari sel kering?
5. Bagaimanakah prinsip kerja dari baterai?
6. Bagaimanakah cara kerja dari baterai?
7. Bagaimanakah proses pembuatan baterai kering?
C. Tujuan
Berdasarkan latar belakang diatas, tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk memenuhi tugas proyek akhir semester 1 yang diberikan oleh dosen
pengampu.
2. Dapat mengetahui apa itu sel kering.
3. Dapat mengetahui bagian – bagian dari baterai.
4. Dapat mengetahui aplikasi dan penggunaan dari sel kering.
5. Dapat mengetahui siapakah penemu dan sejarah dari sel kering.
6. Dapat mengetahui prinsip kerja dari baterai.
7. Dapat mengetahui cara kerja dari baterai.
8. Dapat mengetahui proses pembuatan baterai kering.
1
BAB II
PEMBAHASAN
3
Dengan dorongan dari Alexander von Hunboldt, ia memulai percobaan galvanisme. Ia
telah dipuji untuk listrik yang terkait dengan galvanisme, dan ia mendukungnya dengan data
dari percobaannya. Johann Wilhelm Ritter yang mendukung Galvani percaya bahwa
fenomena listrik galvanik dapat terjadi pada tubuh hewan adalah dirinya sendiri dan beberapa
pionir galvanisme di Jerman. Ketika arus galvanik diperdebatkan dan dipertanyakan sebagai
fenomena listrik, Ritter membuktikannya secara eksperimen. Ia belajar bahwa ia
menempelkan selempeng emas pada masing-masing ujung dua kawat yang terhubung lapisan
Voltaik, daun-daun akan saling tarik menarik ketika saling didekatkan. Ketika daun-daun
saling menempel, sirkuit listrik akan tertutup.
Pada tahun 1801, ketika menggunakan rangkaian yang terdiri dari 100 sel, Ritter
memperhatikan bahwa otot merespon secara berbeda bila ia mengubah kecepatan amplitude
stimulus. Ketika ia meningkatkan arus perlahan-lahan, tidak ada kontraksi yang terjadi, tapi
bila ia meningkatkan mplitude stimulus dengan cepat, otot pun berkontraksi. Lantas ia
menyimpulkan bahwa amplitudo stimulus harus bertambah dengan cepat untuk
mengkontraksikan otot. Metode peningkatan atau engurangan muatan listrik pada saat itu
adalah juga untuk menambah atau mengurangi lapisan logam pada rangkaian. Pekerjaan Ritter
untuk menyiapkan rangkaian untuk Georg Ohm selanjutnya mengukuhkan hubungan antara
arus, kekuatan elektromotor dan hambatan. Dalam satu percobaannya, Ritter melewatkan arus
pada rangkaian dengan menggunakan tangannya, dan mengamati perilaku arus tersebut.
Ketika arus bertambah dengan cepat dalam amplitudo, tangannya menahan kutub negatif yang
sedikit menjadi keras sementara tangan yang lain tidak mengeras. Pengamatan respon fisiologi
ni tidak diperhatikan oleh koleganya yang menjaga bahwa arus dari sel galvanik hanya
membantu nutrisi. Tidak hanya Pfluger yang mengumumkan pada tahun 1859 bahwa jaringan
di bawah kutub negatif baterai galvanik terinduksi meningkatkan eksitabilitas
(katelektrotonus), dan jaringan di bawah kutub positif dengan eksitabilitas berkurang
(anelektrotonus) adalah pengamatan Ritter pada polaritas galvanik negatif yang telah
dijelaskan.
Ritter sangat dikenal atas penemuannya untuk spektrum ultraviolet pada tahun 1801.
Saat itu di mana seorang ahli astrofisika Sir Herschel menemukan radiasi yang melebihi range
spektrum merah, sinar infra merah. Sangat kuat dipengaruhi oleh pandangan filosofi
Romantisisme dan Filosofi alam, ia percaya pada prinsip polaritas di alam dan setelah
penemuan Herschel akan radiasi inframerah, ia berhipotesis adanya kemungkinan polaritas
dalam spektrum dan berhasil melihat radiasi tak tampak yang melebihi violet. Pada tahun
1801, ia melakukan percobaan dengan perak klorida (AgCl). Senyawa kimia ini terurai
dengan cahaya, membebaskan perak yang menghasilkan zat tak berwarna yang berubah
menjadi hitam. Reaksi ini adalah dasar fotografi pradigital. Dalam ilmu kimia saat itu,
terdapat rumor bahwa cahaya biru lebih efisien dalam menginisisasi perubahan kimia daripada
cahaya merah. Ritter mencoba untuk mengukur kecepatan di mana perak klorida terpecah
dengan warna yang berbeda. Ia membuktikan bahwa cahaya biru meman lebih efisien
daripada cahaya merah. Ia terpesona, bagaimanapun, reaksi yang penuh semangat itu terjadi di
daerah sekitar violet di mana tidak terlihat apapun. Radiasi baru ini secara orisinal disebut
Sinar Kimia tapi sekarang disebut ultra violet (melebihi violet). Penerimaan penemuan ini
dhalangi oleh gaya Ritter yang sulit dipahami dan kecenderungannya untuk mencampurkan
spekulasi dengan pengmatan ilmiah. Penemuannya atas radiasi ultraviolet secara independen
juga penemuan Wolaston, juga pada tahun 1802. Ritter juga membuat kontribusi pada
spektroskopi.
4
Ritter ditunjuk ke Pengadilan Gotha pada tahun 1801, dan pada tahun 1802 ia
meninggalkan Universitas Jena ke Universitas Gotha (sejauh 40 mil). Sambil memberikan
kuliah privat, ia melanjutkan penelitiannya dalam galvanisme yang didukung oleh Duke Ernst
von Schsen Gotha. Penelitian utamanya selesai dalam elektrokimia dan elektrofisiologi pada
tahuntahun 1803 dan 1804 di Gotha. Ia mengajukan teori elektrokimia dan
mendemonstrasikan gerakan tarik-menarik dan tolak-menolak muatan listrik. Ia mampu
mengisolasi unsur kalium.
Pada tahun 1802, ia mengembangkan baterai sel kering dari usahanya dengan sel
elektrolisis. Ia menemukan bahwa kombinasi yang baru ini bekerja seperti rangkaian Volta
untuk mengisi wadah Leyden, dan melanjutkan fungsi yang sama dengan baik selama enam
tahun. Rangkaian Volta bekerja hanya selama 15 hingga 20 menit sebelum kehabisan tenaga.
Ritter lagi-lagi tidak mempublikasikan penelitian pada ranngkaian kering ini karena ia
menyatakan bahwa dua bulan penelitiannya mebutuhkan dua tahun penulisan hasilnya.
Ia meneliti rangkaian kering karena rangkaian Volta menguap setelah beberapa hari
sebagaimana dilanjutkan untuk menunjukkan aktivitas pada elektroskop. Rangkaian kering
tidak membutuhkan banyak kelembaban. Rangkaian keringnya disebut juga rangkaian pengisi
muatan, dan terdiri dari satu logam dengan lempengan yang terpisah oleh kesatuan kain
flannel atau kertas karton yang cukup lembab dengan cairan yang tidak bereaksi kimia dengan
logam, yang melingkar. Ketika ujung rangkaian terhubung dengan kutub rangkaian Volta,
rnagkaian ini mengambil muatan dan ketika mengisi muatannya, dapat diganti dengan
rangkaian Volta tanpa terhubung dengan sumber energi. Rangkaian pengisi muatan Ritter
dapat tetap bermuatan selama lima menit tanpa menimbulkan kilat, setrum, dan menguraikan
air. Ia lalu memodifikasi dan memperbaiki rangkaian pengisi muatannya. Pada satu
kesempatan, ia mengatur 32 tembaga dan lembar kertas karton dalam tiga rangkaian. Dua dari
rangkaian tersebut mengandung 16 lempeng tembaga dengan rangkaian antara terdiri dari 32
lembar kertas karton. Ia pun membangun rangkaian pengisi muatan sehingga lempengan bisa
diubah, menggunakan 31 lempeng tembaga dan sesekali ia menggunakan 64 hingga 128
lempeng tembaga dengan kertas karton yang sama. Ia lalu mengunakan rangkaian barunya
untuk mengamati penguraian air, dan efek fisiologisnya, setrumnya dan tegangan
listriknya.Hasil percobaan dan rangkaian pengisian muatan yang dimodifikasi dipublikasikan.
Rangkaian tersebut dikenal sebagai rangkaian Ritter setelah ia wafat. Rngkaian terbesarnya
terdiri dari 2000 lempeng. Penemuan ulang rangkaian kering yang berhasil oleh yang lain
menghasilkan sebuah sel yang berfungsi seperti halnya rangkaian Ritter.
Pada tahun 1805, Ritter pindah ke Munich untuk mengambil jabatan di Akademi Sains
Jerman, dan publikasinya mengenai listrik, sebagian di atas pada tahun 1796, memenangkan
beasiswa di Akademi Sains Munich pada tahun yang sama. Di Munich ia terlibat dengan
percobaan dengan pembagian batang dan pendulum, yang ia lawan, memiliki listrik dari
polaritas listrik tersembunyi . Ritter mengklaim bahwa ia telah menemukan bentuk lain dari
polaritas listrik bumi yang disebabkan oleh adanya polaritas magnet. Ia menjaga efek
penemuan terbarunya dapat didemonstrasikan dengan menahan jarum emas dengan posisi
tertentu.
Paper ilmiahnya dipublikasikan selama penelitiannya di Universitas Liegnitz, dan Jena dan
Akademi Sains Jerman di Munich. Pada tahun 1798, ia mempublikasikan Beweiss, Dass Ein
Bestandiger Galvanismus den Lebensprozess im Tierreich Begleitet. Ia mempublikasikan
Beitrage zur Naheren Kenntnis des Galvanismus, Das Electrische Septem des Korpers pada
tahun 1805, dan Physikalisch-Chemische…, sebanyak 3 volumes, pada tahun 1806. Di usia 20
tahun, ia bekerja sebagai peninjau publikasi Alexander von Humboldt, dan di usia 23 tahun ia
5
mempublikasikan bukunya sendiri tentang galvanisme, dan ia mendukung Goethe dalam
mendirikan laboratorium sains.
Oersted berusaha mengulangi percobaan Ritter, tapi tidak pernah berhasil. Penelitian
Ritter di akhir tahun 1805 dipertanyakan oleh para ahli kimia, dan selama bagian terakhir dari
hidupnya, ia meraih reputasi yang tidak dapat diandalkan. Usahanya untuk memasuki sains
gaib mempengaruhi pekerjaannya yang terakhir, dan percobaan semacam itu telah
menghancurkan reputasi ilmiah Ritter sebagai ahli sains yang kompetitif. Karena percobaan-
percobaan ini dan klaim yang belum pernah dibuktikan, maka para ahli sejarah pun telah
mengabaikan penelitian Ritter antara tahun 1806 dan 1810. Meski kritik terus menghunjam, ia
tetap melanjutkan eksperimennya, tetapi karir ilmiahnya telah berakhir. Bahkan ketika di
puncak karir, penelitian ilmiah Ritter tidak jelas karena kesulitan yang ditemui oleh para ahli
sains lannya dalam membaca dan menginterpretasikan penemuannya. Percobaannya dianggap
tidak praktis dan ditulis dengan gaya yang diputarbalik yang membuat pembacaan dan
pemahaman sulit untuk beberapa kasus.
Penyakit dan masalah keuangan mulai datang dalam hidupnya. Kematiannya yang
cepat di Munich pada tanggal 23 Januari 1810, di usia 34 tahun disebabkan oleh kerja terus
menerus, kesedihan dan kesulitan hidup.
7
BAB III
Proses dan Hasil Kerja
Alat dan bahan yang digunakan untuk membuat baterai kering sederhana:
1) Botol plastik untuk tempat,
2) Grafit/graphite,
3) Mangan Oksida (MnO2),
4) Amonium Klorida (NH4Cl),
5) Bubuk zn seng,
6) 2 penutup plastik kecil,
7) 2 kapas,
8) 2 sekrup,
9) Sendok ukur,
10) Cup plastik kecil,
11) Penutup botol yang telah dilubangi,
12) Kayu kecil yg berbentuk lingkaran,
13) Grafit led,
14) Kabel buaya,
15) Dudukan batre,
16) Sarung tangan,
17) Led.
B. Cara Membuat
Langkah – langkah dalam pembuatan baterai kering:
8
1) Pertama tama pakailah sarung tangan untuk melindungi tangan dari
cairan/zat kimia,
2) Yg pertama adalah masukkan mangan oksida ke botol plastik,
3) Kemudian tambahkan seluruh botol grafit,
4) Kemudian ambil 2 tabung plastik kecil dan celupkan ujungnya ke dalam,
lalu ulangi yg kedua,
5) Kemudian tutup bagian bawah tabung yang sudah dicelupkan dengan
penutup plastik tadi,
6) Tutup botol plastik campuran grafit lalu kocok selama kurang lebih
sepuluh detik,
7) Masukkan led grafit dan tusukkan ke bagian bawah dari tabung plastic,
8) Lalu taruh penutup botol di dalam cup kecil tadi,
9) Tempatkan salah satu tabung kecil tadi ke dalam penutup botol ,
10) Teteskan 10 tetes amonium klorida ke dalam tabung plastik,
11) Tambahkan 2 sendok ukuran kecil dari campuran yang sebelumnya,
12) Masukkan kapas ke dalam tabung kecil itu lalu tekan sampai benar benar
masuk kedalam,
13) Masukkan 1 sendok kecil dari seng ke dalam tabung,
14) Masukkan 3 tetes amonium klorida ke dalam tabung baterai,
15) Terakhir masukkan sekrup kedalam tabung,
16) Balikkan tabung baterai dan tempatkan kayu kecil itu lalu tekan grafit
lednya hingga kedalam,
17) Lalu silahkan dicoba dengan menyalakan lampu led.
9
BAB IV
Penutup
A. Kesimpulan
Sel Kering atau baterai pertama kali dibuat oleh Leclanche. Baterai disebut juga
elemen kering, karena elektrolitnya merupakan campuran antara serbuk karbon, batu kawi,
dan salmiak yang berwujud pasta (kering). Baterai (Battery) adalah sebuah alat yang dapat
merubah energi kimia yang disimpannya menjadi energi Listrik yang dapat digunakan oleh
suatu perangkat Elektronik. Baterai terdiri dari beberapa bagian, antara lain yaitu kutub positif
(katoda) yang terbuat dari batang karbon (C), kutub negatif (anoda) terbuat dari seng (Zn),
larutan elektrolit terbuat dari amonium klorida (NH4Cl), dan dispolarisator yang terbuat dari
mangan dioksida (MnO2). Batang karbon (batang arang) memiliki potensial tinggi, sedangkan
lempeng seng memiliki potensial rendah. Beda potensial antara batang karbon dengan seng
adalah 1,5 volt. Contoh dari aplikasi sel kering atau baterai kering dalam kehidupan sehari –
hari yaitu dalam penggunaan baterai pada UPS system, Communication Systems, CCTV,
CATV, Fiber Optic Communications, Emergency Lighting, Burglar Alarm Systems, Security
Systems, Fire Alarm, Elevators, Electrical Vehicle, Medical, Electrical, and Measuring
Equipments, Radio Communications, Projection Lights, Tools and Motor Starts, Toys and
Models, dan masih banyak lagi penggunaan dari sel kering disekitar kita yang mungkin belum
banyak kita ketahui.
B. Saran
Pastikan pada saat melakukan praktek percobaan pembuatan baterai kering ini pastikan
utamakan keselamatan terlebih dahulu, patuhilah tata tertib praktikum yang ada, hindarkan
kontak langsung dari bahan – bahan kimia berbahaya yang mungkin akan menimbulkan
kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan. Perlu kita ketahui bawasannya bahan – bahan
kimia bukan untuk dijadikan mainan ataupun hanya untuk hiburan belaka, jadi pastikan dalam
melakukan praktek ini harus ada dosen pembimbing atau dosen pengampu mata kuliah, atau
pun dari tenaga ahli dari bidang kimia yang mengawasi dan memandu proses percobaan
pembuatan baterai kering ini.
10