PENDAHULUAN
Kemajuan teknologi saat ini sangat berkembang pesat, hal ini dapat dilihat
dari maraknya penggunaan peralatan elektronik otomatis sebagai alat bantu dalam
meningkat, oleh karena itu sistem keamanan sangat dibutuhkan dalam berbagai
bidang pada kehidupan saat ini. Faktor materi dan privasi merupakan aspek
penting yang harus di jaga. Dengan perkembangan teknologi elektronika saat ini,
satunya adalah dengan menciptakan suatu sistem keamanan pada kunci brankas
yang dapat bekerja secara sistematis sesuai dengan program yang dijalankan.
Sehingga sistem kemanan dapat dijalankan dengan lebih mudah dan aman, karena
brankas merupakan suatu alat yang sudah umum dipergunakan untuk menyimpan
digunakan, Tapi sistem kemanan brankas saat ini masih memiliki resiko yang
tinggi untuk dibobol tanpa sepengetahuan pemiliknya. Dengan adanya hal tersebut
1
maka diperlukan suatu pengamanan yang canggih sesuai dengan perkembangan
dan sensor sidik jari (fingerprint) berbasis arduino sebagai sistem keamanan kunci
brankas. Sensor pendeteksi e-KTP sangat efisien untuk kemanan karena hanya
dapat diakses dengan e-KTP yang sudah terdaftar didalam sensor, ditambah lagi
dengan sensor sidik jari yang merupakan sistem keamanan level tinggi, karena
hanya dapat diakses oleh seseorang yang sudah terdaftar sidik jarinya pada sensor
serta sidik jari tersebut tidak dapat dipalsukan oleh orang lain.
masalah yang akan di bahas dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai
berikut:
Arduino IDE.
bahasa pemrograman C.
2
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
serta landasan teori dari berbagai buku, referensi, dan sumber lainnya
2. Metode Konsultasi
perancangan alat ini dengan dosen dan orang-orang yang telah mendalami
3
3. Studi Lapangan (Field Study)
perancangan sistem keamanan kunci brankas dengan e-KTP dan sidik jari
berbasis arduino.
5. Pengujian (Testing)
Yaitu tahap dimana alat yang telah dibuat akan diuji guna
dengan e-KTP dan sidik jari berbasis arduino tersebut dapat berfungsi
Bab I Pendahuluan
4
Bab II Tinjauan Pustaka
Pada bab ini akan dijelaskan tentang teori dasar yang mendukung penelitian ini
Pada bab ini akan dibahas tentang cara pembuatan perancangan sistem keamanan
kunci brankas dengan e-KTP dan sidik jari berbasis arduino, serta penulis
menganalisa secara blok maupun detail Bab III mengenai alat tersebut, serta
Tahap ini di mana perancangan sistem keamanan kunci brankas dengan e-KTP
dan sidik jari berbasis arduino ini akan di uji guna mengetahui sejauh mana alat
Bab V Penutup
Merupakan bab penutup dari penulisan tugas akhir ini di mana isinya mencakup
kesimpulan dari tugas akhir ini dan saran yang dilakukan untuk menyempurnakan
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
(Smart Lock System) telah banyak dilakukan oleh beberapa peneliti. Berikut
sebagai pusat pengolahan data, sensor e-KTP (RFID) dan tombol manual
(push button) sebagai input, LCD, buzzer dan selenoid door lock sebagai
karena terlalu banyak kunci yang harus dibawa, selain itu kunci konvensional
mudah dibuka oleh pencuri. Sehingga diperlukan kunci yang lebih praktis dan
alat pengaman pintu yang aman dan praktis berbasis RFID dengan
baik, sesuai rancangan yang dibuat. RFID reader yang digunakan memiliki
frekuensi 13,56MHz yang diletakkan dalam box dengan tebal 2mm dapat
6
pengunci pintu apabila ID e-KTP sesuai dengan memorimikrokontroler
mega sebagai pusat pengolahan data, sensor sidik jari (fingerprint) sebagai
input, LCD, buzzer dan selenoid door lock sebagai output. Berdasarkan hasil
analisis dan pengujian yang telah dilakukan, disimpulkan bahwa alat sistem
keamanan buka tutup kunci brankas menggunakan sidik jari berbasis arduino
mega dalam penelitian ini dapat bekerja optimal, yaitu dapat membuka
menggunakan sidik jari dan mengunci brankas menggunakan sidik jari atau
barang berharga. Alat ini mengunakan modul sidik jari optikal yang dapat
Kartu tanda penduduk elektronik atau biasa disebut e-KTP adalah kartu
tanda penduduk yang dibuat secara elektronik, dalam artian baik dari segi fisik
di Indonesia telah dimulai sejak tahun 2009 dengan ditunjuknya empat kota
7
secara resmi diluncurkan Kementerian Dalam Negeri pada bulan Februari 2011
Pelaksanaan tahap pertama dimulai pada tahun 2011 dan berakhir pada
30 April 2012 yang mencakup 67 juta penduduk di 2348 kecamatan dan 197
penduduk sudah memiliki e-KTP dan dari awal sampai akhir tahun 2013
wajib KTP terekam data pribadinya. Adapun bentuk fisik dari e-KTP seperti pada
Sumber: Putera, Implementasi Program KTP Elektronik (e-KTP) di Daerah Percontohan, 2011
keamanannya lebih baik dari KTP konvensional. Chip ditanam di antara plastik
putih dan transparan pada dua layer teratas. Chip ini memiliki antena didalamnya
yang akan mengeluarkan gelombang jika digesek. Gelombang inilah yang akan
8
dikenali oleh alat pendeteksi e-KTP sehingga dapat diketahui apakah KTP
tersebut berada di tangan orang yang benar atau tidak. Untuk menciptakan e-KTP
menyerupai spiral),
microtext, filter image, invisible ink dan warna yang berpendar di bawah sinar
ultra violet serta anti copy design. Penyimpanan data di dalam chip sesuai dengan
ICAO 9303 serta EU Passport Specification 2006. Bentuk KTP elektronik sesuai
dengan ISO 7810 dengan format seukuran kartu kredit yaitu 53,98 mm x
85,60 mm.
Indonesia lebih komprehensif. Di RRC, kartu identitas elektronik (e-IC) nya tidak
dilengkapi dengan biometrik atau rekaman sidik jari. Di sana, e-IC hanya
9
dilengkapi dengan chip yang berisi data perorangan yang terbatas. Sedang di
India, sistem yang digunakan untuk pengelolaan data kependudukan adalah sistem
merupakan gabungan e-ID RRC dan UID India, karena e-KTP dilengkapi
4. Dapat dipakai sebagai kartu suara dalam Pemilu atau Pilkada (E-voting).
Selain itu, sidik jari yang direkam dari setiap e-KTP adalah seluruh jari
(berjumlah sepuluh), tetapi yang dimasukkan datanya dalam chip hanya dua jari,
yaitu jempol dan telunjuk kanan. Sidik jari dipilih sebagai autentikasi untuk
2. Bentuk dapat dijaga tidak berubah karena gurat-gurat sidik jari akan
10
2.3 Sidik Jari
Sidik jari adalah gurat-gurat yang terdapat di kulit ujung jari. Sidik jari
berfungsi untuk memberi gaya gesek lebih besar agar jari dapat memegang benda-
benda lebih erat. Sistem pengamanan dengan mrnggunakan sidik jari sudah mulai
dipergunakan di Amerika oleh seorang bernama E. Henry pada tahun 1902. Henry
ridge (Ridge = punggung alur pada kulit, baik pada tangan atau kaki), yang
terpusat pola jari tangan, jari kaki, khususnya telunjuk. Untuk memperoleh
gambar pola ridge, dilakukan dengan cara menggulung jari yang diberi tinta pada
suatu kartu cetakan hingga dihasilkan suatu pola ridge yang unik bagi masing-
masing individu. Para pakar membuktikan bahwa tidak ada dua individu yang
mempunyai pola ridge yang serupa. Pola ridge tidaklah diwariskan. Pola ridge
dibentuk waktu embrio, dan tidak pernah berubah seumur hidup. Perubahan ridge
hanya dapat terjadi akibat trauma, missal akibat luka-luka, terbakar, penyakit, atau
penyebab lainnya. Sistem biometrika sidik jari merupakan sistem yang paling
banyak digunakan saat ini karena memiliki tingkat akurasi yang tingggi dan
mudah untuk diterapkan. Dari hasil penelitian ,ditemukan 9 macam pola utama
1. Loop: Terdiri dari satu atau lebih kurva bebas dari ridge dan sebuah delta.
2. Arch: Membentuk pola dengan ridge berada diatas ridge yang lain dalam
11
3. Whorl: Pola ini terdiri dari satu atau lebih kurva bebas ridge dan dua buah
delta.
4. Tented Arch: Pola ini terdiri dari paling tidak sebuah ridge yang
5. Double Loop: Pola ini membentuk dua formasi lengkungan yang lalu
6. Central Pocket Loop: Terdiri dari satu atau lebih kurva ridge dan dua titik
delta.
7. Accidental: Pola ini mempunyai dua titik delta. Satu delta akan
8. Composite: Terdiri dari gabungan dua atau lebih pola yang berbeda.
9. Lateral Pocket Loop: Pola ini terdiri dari dua lengkungan yang terpisah.
Sumber: Fanani Hidayati, Variasi Pola Sidik Jari pada Populasi Jawa dan Papua, 2015
Sekitar 60% orang memiliki pola sidik jari loop. Sekitar 30% orang
memiliki pola whorl, sekitar 5% berbentuk arch, dan 5% sisanya adalah bentuk-
bentuk lainnya. Semua pola tersebut dapat dibedakan oleh mata biasa. Komputer
12
seperti mata manusia yang terlatih. Gambaran ukuran-ukuran karakteristik
anatomi pola tersebut dapat digambarakan pada tabel tabel 2.1 sebagai berikut:
Sumber: Fanani Hidayati, Variasi Pola Sidik Jari pada Populasi Jawa dan Papua, 2015
13
Area papillary ridge kadang-kadang dikenal sebagai pattern area.
Masing-masing pola papillary ridge menghasilkan suatu bentuk pola area yang
berbeda. Pusat gambar jari mencerminkan pola area, dikenal sebagai inti core
point. Bagian ridge yang berwujud dua parallel yang berbeda mengelilingi pola
area inti disebut type lines. Titik awal percabangan dua ridge disebut delta.
Proses perpecahan sebuah garis menjadi dua garis ridge disebut bifurcation.
Banyaknya persimpangan ridge di dalam pola area disebut suatu ridge count.
yang fleksibel dan mudah digunakan. Arduino Uno memiliki 14 pin digital (6 pin
dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, sebuah osilator kristal 16
MHz, sebuah koneksi USB, sebuah konektor sumber tegangan, sebuah header
ICSP dan sebuah tombol reset. Pin-pin ini berisi semua yang diperlukan untuk
atau sumber tegangan bisa didapat dari adaptor AC-DC atau baterai untuk
menggunakannya. Adapun bentuk fisik dari arduino uno seperti pada Gambar 2.3
sebagai berikut:
14
Sumber: Data Sheet Arduino Uno, 2008
Microcontroller ATmega328
Operating Voltage 5V
Input Voltage
7-12Volt
(recommended)
Input Voltage (limits) 6-20Volt
Digital I/O Pins 14 (of which 6 provide PWM output)
Analog Input Pins 6
DC Current per I/O Pin 40mA
DC Current for 3.3 V Pin 50mA
32 KB (ATmega328) of which 0.5
Flash Memory
KB used by bootloader
SRAM 2 KB (ATmega328)
EEPROM 1 KB (ATmega328)
Clock Speed 16 MHz
Sumber: Data Sheet Arduino Uno, 2008.
15
2.4.2 Pin-Pin Pada Arduino Uno
a. Pin Tegangan
5V. Pin ini merupakan output 5V yang telah diatur oleh regulator
colokan listrik DC (7 - 12V), konektor USB (5V), atau pin VIN board
Arduino.
maksimum 50 mA.
atau 3.3V.
16
b. Pin Input dan Output
Serial: pin 0 (RX) dan 1 (TX) digunakan untuk menerima (RX) dan
mengirimkan (TX) data serial TTL. Pin ini terhubung dengan pin
interrupt pada nilai yang rendah (low value), rising atau falling edge,
fungsi analogWrite().
LED: pin 13. Built-in LED terhubung ke pin digital 13. LED akan
17
analogReference(). Selain itu, beberapa pin tersebut memiliki spesialisasi
fungsi, yaitu TWI: pin A4 atau SDA dan A5 atau SCL mendukung
rendahnya permukaan) sidik jari dan listrik statis tubuh. Hal ini menghasilkan
tingkat keamanan yang tinggi karena tidak dapat dipalsukan dengan fotocopy sidik
jari atau sidik jari tiruan. Adapun bentuk fisik dari sensor fingerprint seperti pada
18
2.5.1 Spesifikasi Sensor Fingerprint
Fingerprint Imaging
<1.0 Seconds
Time
2.6 RFID
RFID terdiri dari 4 komponen yaitu RFID tag (transponder), antena, reader, dan
interface software.
19
1. RFID tag (transponder) memiliki chip yang dapat menyimpan data berupa
reader.
2. Antena terdapat pada RFID tag (tag-antena) dan RFID reader (reader-antena)
atau (interogator) yang berfungsi mentransmisikan data dari chip RFID tag ke
3. RFID reader adalah perangkat yang kompatibel dengan RFID tag. RFID
kemudian RFID tag akan mengirim data ID dari antena yang terdapat pada
rangkaian RFID tag melalui gelombang radio yang dipancarkan RFID reader.
Adapun bentuk fisik dari RFID seperti pada Gambar 2.5 sebagai berikut:
20
2.6.1 Spesifikasi Sensor RFID
LCD merupakan singkatan dari Liquid Cristal Display. LCD ini biasa
mobile lain. Display elektronika yang berfungsi sebagai tampilan suatu data, baik
karakter, huruf ataupun grafik. LCD merupakan suatu jenis display elektronik
yang dibuat dengan teknologi yang bekerja dengan tidak menghasilkan cahaya
mentransmisikan cahaya dari back-lit. LCD berfungsi sebagai penampil data baik
dalam bentuk karakter, huruf, angka ataupun grafik. Adapun bentuk fisik dari
21
Sumber: Data Sheet LCD 16x2, 2008.
22
2.7.2 Penjelasan Pin-Pin LCD 16x2
Adapun pin-pin pada LCD 16x2 seperti pada tabel 2.6 adalah:
penulisan data atau tempat status dari panel LCD (Liquid Cristal Display)
23
Register data yaitu register untuk menuliskan atau membaca data dari
Pin, kaki atau jalur input dan kontrol dalam suatu LCD (Liquid Cristal
Pin data adalah jalur untuk memberikan data karakter yang ingin
menentukan jenis data yang masuk, apakah data atau perintah. Logika low
menunjukan data.
Pin R/W (Read Write) berfungsi sebagai instruksi pada modul jika low
Pin E (Enable) digunakan untuk memegang data baik masuk atau keluar.
5 Volt.
24
2.8 Buzzer
sinyal listrik menjadi getaran suara. Prinsip kerja buzzer yakni terdiri dari
kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri
arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau
keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan
menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah
selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm). Buzzer dapat bekerja
dengan baik dalam menghasilkan frekuensi di kisaran 1-5 KHz hingga 100 KHz
berkisar diantara 3Volt hingga 12 Volt. Adapun bentuk fisik dari buzzer seperti
elektrik yang dioperasikan menggunakan listrik. Relay juga biasa disebut sebagai
utama yaitu coil atau elektromagnet dan kontak saklar atau mekanikal.
25
Komponen relay menggunakan prinsip elektromagnetik sebagai penggerak
kontak saklar, sehingga dengan menggunakan arus listrik yang kecil atau low
power, dapat menghantarkan arus listrik yang yang memiliki tegangan lebih
tinggi. Berikut adalah gambar dan juga simbol dari komponen relay.
Setelah mengetahui pengertian dan fungsi relay, berikut adalah cara kerja
atau prinsip kerja relay yang juga harus anda ketahui. Namun sebelumnya anda
perlu tahu bahwa dalam sebuah relay terdapat 4 buah bagian penting yakni
electromagnet (coil), armature, switch contact point (saklar), dan spring. Untuk
26
Dari gambar tersebut dapat diketahui bahwa sebuah besi (iron core) yang
dililit oleh kumparan coil, berfungsi untuk mengendalikan besi tersebut. Apabila
kumparan coil dialiri arus listrik, maka akan muncul gaya elektromagnetik yang
dapat menarik armature sehingga dapat berpindah dari posisi sebelumnya tertutup
Solenoid Door Lock adalah salah satu solenoid pengunci otomatis yang
Solenoid ini mempunyai dua jenis yaitu Normaly Close (NC) dan Normaly Open
(NO). Pada selenoid NC katup selenoid akan tertarik jika dialiri tegangan dan
katup akan memanjang jika tidak dialiri tegangan, sementara selenoid NO katup
selenoid akan memanjang jika dialiri tegangan dan katup akan tertarik jika tidak
dialiri tegangan,
12V DC tetapi ada juga solenoid door lock yang yang hanya membutuhkan input
dari pin IC digital. Namun jika kita menggunakan solenoid door lock yang 12V
DC. Berarti kita membutuhkan power supply 12V dan sebuah relay untuk
mengaktifkannnya. Adapun bentuk fisik dari selenoid door lock tipe NC seperti
27
Sumber: Data Sheet Selenoid Door Lock, 2014
brankas dengan e-KTP dan sidik jari berbasis arduino adalah 5V DC dan 12V DC.
jari, LCD 16x2 dan buzzer. Sedangkan untuk supplay tegangan 12V DC
dingunakan pada selenoid door lock. Rangkaian dari power supply yang
Sumber: Iril Mare Arifana, Rancang Bangun Power Supply Swiching Dengan Arus Dan Tegangan
Terkendali, 2016
diantaranya:
28
1) Trafo Step Down
yang dibutuhkan. Model dari trafo yang digunakan pada power supply ini
2) Fuse
Fuse adalah alat yang dapat memutuskan arus listrik pada saat
terjadi hubung singkat (short) atau arus berlebih (over current) pada
rangkaian elektronika.
3) Dioda Bridge
4) Kapasitor
5) Resistor
29
6) Light Emitting Diode (LED)
pendeteksi e-KTP, sensor sidik jari, LCD 16x2 dan buzzer. Sedangkan
30
BAB III
METODE PERANCANGAN
Jari Berbasis Arduino” yaitu mulai Agustus 2017 hingga Januari 2018,
3.2.1 Alat
Alat yang digunakan dalam perancangan ini seperti pada tabel 3.1 adalah:
31
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam perancangan ini seperti pada tabel 3.2
adalah:
32
3.3 Blok Diagram Alat
Blog diagram terdiri dari arduino uno r3 sebagai pusat pengontrol input
dan juga output, di mana inputnya terdiri dari sensor pendeteksi e-KTP (RFID
module) dan juga sensor sidik jari (fingerprint sensor), sementra outputnya adalah
LCD 16x2 + i2C sebagai penampil pemberitahuan, selenoid door lock NC sebagai
pengunci brankas dan buzzer sebagai penanda kalau pintu brankas sudah terbuka.
5V untuk arduino uno r3, RFID module, feingerprint sensor dan buzzer, 12V
untuk selenoid door lock. Berikut ini adalah blok diagram alat yang menampilkan
alur dari proses kerja alat seperti pada gambar 3.1 adalah:
FINGERPRINT
SENSOR
SELENOID DOOR
ARDUINO UNO R3 RELAY MODULE
LOCK
RFID MODULE
5V
sensor sidik jari, LCD 16x2 + i2C, selenoid door lock dan buzzer,
33
5. Buzzer : Berfungsi untuk memberikan nada pemberitahuan apabila pintu
Adapun perancangan alat ini seperti pada gambar 3.2, terdiri dari arduino
uno r3 sebagai pusat pengontrol input dan juga output, di mana RFID module
terhubung pada arduino pin 9, 10, 11, 12 dan 13, fingerprint sensor terhubung
pada arduino pin 2 dan 3, LCD 16x2 + i2C terhubung pada arduino pin A4 dan
A5, relay module terhubung pada arduino pin 8, selenoid door lock terhubung
pada pin relay modul dan DC Socket, sedangkan buzzer terhubung pada arduino
pin 4.
34
3.4.1 Flow Chart Alat
Mulai
Kesalahan Lebih
e-KTP Terdaftar? Tidak
Dari 3x
Ya Ya
Buzzer = Aktif
LCD = “Tempelkan Jari Anda”
Selama 1 Menit
Ya
Selesai
35
3. e-KTP Terdaftar? : Jika e-KTP terdaftar maka akan lanjut proses
ke LCD = “Dekatkan e-KTP Anda” sebanyak 3x, jika lebih dari 3x maka
5. Sidik Jari Cocok? : Jika sidik jari cocok maka akan lanjut proses
selanjutnya, jika sidik jari tidak cocok maka akan melakukan pengulangan
ke LCD = “Tempelkan Sidik Jari Anda” sebanyak 3x, jika lebih dari 3x
sudah terbuka,
36
BAB IV
dan sidik jari berbasis arduino seperti pada Gambar 4.1 sebagai berikut:
6. Selenoid door lock yang digunakan adalah jenis selenodi door lock tipe
NC.
37
(a) (b)
(c)
38
4.3 Pengujian Alat
kunci brankas dengan e-KTP dan sidik jari berbasis arduino yaitu menyiapkan
1 buah e-KTP yang ID-nya sudah dimasukan pada program dan 2 buah e-KTP
2. Aktifkan saklar on/off pada alat sehingga lampu indikator pada saklar
menyala, jika lampu indikator pada saklar dan rangkaian sudah menyala,
39
Gambar 4.4 Saklar On/Off Keadaan Aktif Dan Lampu Indikator Menyala
3. Saat alat sudah berkerja maka akan tampil tulisan pada lcd seperti pada
40
4. Selanjutnya menempelkan e-KTP ke modul RFID, jika ID e-KTP sudah
bahwa akses diterima, seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini:
41
b) Saat sidik jari cocok maka akan muncul pemberitahuan pada LCD
(a) (b)
Gambar 4.8 (a) LCD Memberitahukan Bahwa Pintu Sudah Dapat Dibuka
Selama 10 Detik,
LCD bahwa akses ditolak, seperti yang terlihat pada gambar dibawah
ini:
Gambar 4.9 Akses Ditolak Jika ID e-KTP Tidak Dimasukan Pada Program
42
b) Ketika mendekatkan e-KTP ke modul RFID yang ID-nya tidak
7. Jika sidik jari tidak terdeteksi maka sistem akan kembali pada mode
Gambar 4.11 Sidik Jari Tidak Cocok dan Sitem Melakukan Pengulangan
43
4.3.1 Hasil Pengujian Alat
Tabel 4.1 Pengambilan Data Jarak e-KTP Terdaftar dan e-KTP Tidak Terdaftar
Perekaman
NO Jari Tangan Dalam Keterangan LCD
Sensor
1 Jempol Tangan Kanan Ya Terbaca Akses Diterima
2 Jempol Tangan Kiri Tidak Tidak Terbaca Akses Ditolak
3 Telunjuk Tangan Kanan Tidak Tidak Terbaca Akses Ditolak
4 Telunjuk Tangan Kiri Ya Terbaca Akses Diterima
5 Tengah Tangan Kanan Tidak Tidak Terbaca Akses Ditolak
6 Tengah Tangan Kiri Tidak Tidak Terbaca Akses Ditolak
44
Tabel 4.3 Hasil Pengujian Sistem Keamanan Kunci Brankas Dengan e-KTP Dan Sidik Jari Berbasis Arduino
45
0.0 cm Tengah Kiri Tidak
0.2 cm Jempol Kanan Ya
0.4 cm Jempol Kiri Tidak
0.6 cm Telunjuk Kanan Tidak
e-KTP 0.8 cm Telunjuk Kiri Ya
Tidak 1.0 cm Tengah Kanan Tidak
Terdaftar 1.2 cm Tengah Kiri Tidak
1.4 cm Jempol Kanan Ya
1.6 cm Jempol Kiri Tidak
1.8 cm Telunjuk Kanan Tidak
2.0 cm Telunjuk Kiri Ya
46
4.4 Penulisan Program Pada Arduino
47
3. Kode program untuk mengaktifkan LCD 16x2 yang menggunakan i2C,
5. Berikutnya adalah list program utama, pada list program ini mengatur
48
6. Berikutnya adalah list program yang mengulang secara terus menerus,
49
50
51
7. Berikutnya adalah program yang digunakan untuk melakukan perekaman
sidik jari pada sensor fingerprint, dimana programnya sudah tersedia pada
fingerprint.
52
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
dengan e-KTP dan sidik jari berbasis arduino, dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
sudah dimasukan pada program serta sidik jari pengguna yang sudah
2. Jarak yang dibutuhkan e-KTP agar terdeteksi oleh modul RFID kurang
modul RFID lebih dari 3x maka alat akan melakukan penguncian sistem
4. Jika jari pengguna yang belum terekam pada sensor fingerprint, maka
5.2 Saran
1. Sebaiknya sistem keamanan kunci brankas dengan e-KTP dan sidik jari
53