Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN CAPSTONE PROJECT

MEKATRONIKA

DISUSUN OLEH :
Muhammad Ajry Alivio (D021211028)
Adrianur Fajar Franedy (D021211031)
Fadhil Haq (D021211035)
Awal Ramadhan Halim (D021211036)
Muhammad Faizin Alimsyah (D021211039)

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2023
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................3

I.1. Latar Belakang...............................................................................................3

I.2. Tujuan............................................................................................................4

I.3. Manfaat..........................................................................................................4

BAB II TEORI DASAR.........................................................................................5

II.1. Sejarah Pintu.................................................................................................5

II.2. Arduino.........................................................................................................5

II.3. Selenoid Door Lock......................................................................................6

II.4. Relay.............................................................................................................7

II.5. Near Field Communication (NFC)...............................................................7

BAB III METODOLOGI PERCOBAAN............................................................9

III.1. Komponen yang Digunakan........................................................................9

III.2. Software yang Digunakan.........................................................................11

III.3. Prosedur Perakitan Alat.............................................................................11

III.4. Kode Program Pada Arduino IDE.............................................................12

III.5. Prosedur Percobaan...................................................................................17

BAB IV PEMBAHASAN....................................................................................18

BAB V PENUTUP................................................................................................20

IV.1. Kesimpulan...............................................................................................20

IV.2. Saran..........................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................22

LAMPIRAN..........................................................................................................23

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pintu merupakan salah satu elemen penting dalam sistem keamanan,
karena pintu merupakan akses utama untuk masuk dan keluar suatu ruangan.
Untuk mengamankan pintu, biasanya digunakan kunci mekanik yang bersifat
manual. Namun, kunci mekanik memiliki beberapa kelemahan, seperti mudah
hilang, rusak, atau diduplikasi oleh orang yang tidak berhak. Selain itu, kunci
mekanik juga kurang praktis, karena pengguna harus membawa kunci setiap
saat dan memasukkannya ke lubang kunci untuk membuka atau mengunci
pintu.

Seiring dengan perkembangan teknologi, sistem keamanan pintu juga


mengalami inovasi. Berbagai sistem keamanan pintu digital telah
dikembangkan, salah satunya adalah sistem penguncian pintu otomatis
berbasis arduino menggunakan NFC. Arduino adalah sebuah platform
mikrokontroler yang dapat diprogram untuk mengontrol berbagai perangkat
elektronik, seperti sensor, motor, LED, LCD, dan lain-lain. NFC (Near Field
Communication) adalah sebuah teknologi komunikasi nirkabel jarak dekat
yang memungkinkan pertukaran data antara dua perangkat yang saling
mendekatkan atau menempelkan. NFC dapat digunakan untuk berbagai
aplikasi, seperti pembayaran, identifikasi, akses, dan lain-lain.

Sistem penguncian pintu otomatis berbasis arduino menggunakan NFC


memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan kunci mekanik, seperti
Lebih aman, karena NFC memiliki ID unik yang tidak dapat diduplikasi oleh
orang lain. Selain itu, NFC juga dapat dienkripsi untuk meningkatkan
keamanan data.Lebih praktis, karena pengguna hanya perlu mendekatkan atau
menempelkan NFC tag atau card ke NFC reader yang terhubung dengan
arduino untuk membuka atau mengunci pintu. Pengguna tidak perlu membawa
kunci fisik atau memasukkan kode pin.Lebih fleksibel, karena arduino dapat

3
diprogram untuk menambahkan fitur-fitur lain, seperti menampilkan informasi
pengguna, status pintu, waktu, dan lain-lain pada LCD. Arduino juga dapat
dikoneksikan dengan internet untuk mengirim atau menerima data dari server
atau aplikasi.

Sistem penguncian pintu otomatis berbasis arduino menggunakan NFC


merupakan salah satu solusi yang ditawarkan untuk meningkatkan keamanan
dan kenyamanan pada suatu ruangan. Sistem ini dapat diaplikasikan pada
berbagai jenis ruangan, seperti rumah, kantor, sekolah, hotel, dan lain-lain.
Sistem ini juga dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran atau penelitian
tentang mikrokontroler, NFC, dan sistem keamanan.

1.2 Tujuan
1. Dapat mengetahui komponen dan fungsi dari penguncian pintu otomatis
2. Dapat mengetahui cara merakit penguncian pintu otomatis
3. Dapat membuat program sederhana di Arduino

1.3 Manfaat
1. Mengetahui komponen dan fungsi dari penguncian pintu otomatis
2. Mengetahui cara merakit penguncian pintu otomatis
3. Mengetahui program sederhana di Arduino

4
BAB II
TEORI DASAR
II.1 Sejarah Pintu
Pintu di masa kuno dibuat dari bahan-bahan alami seperti kayu, kulit
hewan, dan anyaman tumbuhan. Pintu kuno relatif sederhana, sering kali
hanya berupa lembaran kayu yang digantung pada engsel kayu atau batu.
Pintu-pintu ini dapat digulung atau dilipat untuk memberikan akses ke dalam
bangunan. Pintu di zaman pertengahan dan renaisans menjadi lebih beragam
dan megah, dengan gaya gothik yang menampilkan pintu-pintu dengan
lengkungan indah dan berbagai aksesoris yang unik dan klasik. Pintu-pintu ini
juga dihiasi dengan ukiran dan lukisan, yang menceritakan kisah tentang
mitologi dan keagamaan. Penggunaan logam seperti perunggu dan besi cor
untuk handle pintu menjadi lebih umum, sering kali diukir dengan motif
bunga, daun, dan figur manusia.

Pintu di revolusi industri dan inovasi handle pintu mengalami perubahan


besar dengan penggunaan mesin dan teknologi untuk memproduksi handle
pintu secara massal dengan berbagai macam material dan biaya yang lebih
rendah. Handle pintu menjadi lebih terjangkau dan mudah diakses oleh
masyarakat. Bentuk handle pintu juga mulai bervariasi seperti lever handle,
pull handle, knob handle, dan flush handle. Penggunaan material seperti
stainless steel dan alumunium memberikan ketahanan yang lebih baik.

Gambar 1 Pintu
Sumber : https://rumahkuunik.com/jenispintu/

5
Pintu di era modern dan desain terkini mencerminkan gaya modern dan
minimalis, dengan handle pintu yang simple dan stylist. Material seperti
stainless steel dan alumunium juga digunakan untuk memberikan sentuhan
modern pada handle pintu. Pintu juga mulai dilengkapi dengan teknologi
canggih seperti sensor, kamera, dan kunci elektronik, yang memberikan
kemudahan dan keamanan bagi pengguna.

II.2 Arduino
Arduino adalah platform open-source yang banyak digunakan dalam
bidang robotika. Arduino menyediakan berbagai komponen dan perangkat
keras yang dapat diintegrasikan dengan mudah ke dalam proyek-proyek
robotika. Arduino sangat populer di kalangan pengembang dan hobiis
karena kemudahan penggunaannya dan biaya yang terjangkau. Arduino
memiliki mikrokontroler yang merupakan otak dari sistem. Mikrokontroler
ini dilengkapi dengan berbagai pin input/output yang dapat digunakan untuk
menghubungkan sensor, aktuator, dan komponen elektronik lainnya.
Dengan menggunakan bahasa pemrograman yang sederhana dan intuitif,
pengguna dapat mengendalikan perilaku robot dan membuatnya berinteraksi
dengan lingkungan sekitar. Selain itu, Arduino juga memiliki lingkungan
pengembangan terpadu (IDE) yang menyediakan berbagai fungsi dan
pustaka yang dapat digunakan untuk memprogram Arduino. IDE Arduino
menyederhanakan proses pengembangan perangkat lunak dan
memungkinkan pengguna untuk mengunggah program langsung ke papan
Arduino.

Dalam robotika, Arduino dapat digunakan untuk berbagai tujuan,


seperti mengendalikan motor, membaca sensor, memproses data, dan
berkomunikasi dengan perangkat lain. Misalnya, Arduino dapat digunakan
untuk membuat robot penghindar hambatan yang menggunakan sensor
ultrasonik untuk mendeteksi objek di sekitarnya dan menghindarinya.
(Zainuri, 2015).

6
Gambar 2 Arduino Nano
Sumber : https://tanya-jawab.iptek.web.id/

II.3 Selenoid Door Lock


Selenoid Door Lock merupakan bagian dari selenoid yang difungsikan
untuk jenis selenoid penguncian pintu elektronik. Selenoid ini memiliki 2
sistem kerja yaitu Normally Close (NC) dan Normally Open (NO). Salah satu
perbedaan dari cara kerja selenoid NC yaitu apabila diberi tegangan, maka
selenoid NO, maka selenoid NO merupakan kebalikan dari selenoid NC.
Biasanya kebanyakan dari selenoid door lock membutuhkan input tegangan
kerja sampai 12V DC tetapi ada juga selenoid door lock yang hanya
membutuhkan input tegangan output dari pin IC digital. Namun jika selenoid
door lock yang dipakai 12V DC berarti membutuhkan power supply 12V dan
sebuah relay untuk mengaktifkannya. (Budihartato,2018)

Gambar 3 Selenoid Door Lock


Sumber : https://Alibaba.com/

II.4 Relay

7
Relay adalah sebuah saklar yang dikendalikan oleh arus. Relay memiliki
sebuah kumparan tegangan rendah yang dililitkan pada sebuah inti. Terdapat
sebuah armatur besi yang akan tertarik menuju inti apabila arus mengalir
melewati kumparan. Armatur ini terpasang pada sebuah tuas berpegas. Ketika
armatur tertarik menuju ini, kontak jalur bersama akan berubah posisinya dari
kontak normal-tertutup ke kontak normal-terbuka. (Royen, 2016)

Relay dibutuhkan dalam rangkaian elektronika sebagai eksekutor


sekaligus interface antara beban dan sistem kendali elektronik yang berbeda
sistem power supply nya. Secara fisik antara saklar atau kontaktor dengan
elektromagnet relay terpisah sehingga antara beban dan sistem kontrol
terpisah. Bagian utama relay elektro mekanik adalah sebagai berikut.
Kumparan elektromagnet Saklar atau kontaktor Swing Armatur Spring
(Pegas).

Relay dapat digunakan untuk mengontrol motor AC dengan rangkaian


kontrol DC atau beban lain dengan sumber tegangan yang berbeda antara
tegangan rangkaian kontrol dan tegangan beban. Rangkaian

penggerak relay dapat dilihat pada gambar 2. Diantara aplikasi relay


yang dapat ditemui diantaranya adalah Relay sebagai kontrol ON/OF beban
dengan sumber tegang berbeda. Relay sebagai selektor atau pemilih hubungan.
Relay sebagai eksekutor rangkaian delay (tunda) Relay sebagai protektor atau
pemutus arus pada kondisi tertentu. (Bishop, 2004)

Gambar 4. Relay
Sumber : https://candlesmarthome.com/

8
II.5 Near Field Communication (NFC)

Banyak yang sudah kenal dengan Bluetooth, Wifi, dan beragam


komunikasi nirkabel lainnya, tapi NFC baru pertama kali menyentuh telinga
orang-orang. Near Field Communication (NFC) adalah salah satu teknologi
konektivitas wireless jarak dekat yang memungkin interaksi dua arah antar
perangkat elektronik yang lebih aman dan sederhana. NFC juga
memungkinkan penggunanya untuk melakukan transaksi secara contactless,
mengakses konten digital dan melakukan koneksi dengan perangkat elektronik
hanya dengan satu sentuhan.

NFC atau Near-Field Communication adalah salah satu teknologi


komunikasi antar gadget terbaru yang menggunakan sistem RFID (Radio
Frequency Identification) untuk saling bertukar data dalam jarak dekat, sekitar
4 inci. Teknologi NFC (Near Field Communication), merupakan prinsip
komunikasi nirkabel standar yang memungkinkan dua perangkat untuk
bertukar data saat dalam posisiberdekatan satu sama lain. NFC bekerja hanya
dalam jarak sangat dekat, hingga 20cm (7,87 inci) secara teori, meskipun jarak
operasi aktual yang optimal adalah sekitar 4cm (1,57 inci) atau
kurang,berbeda dengan Bluetooth, yang dapat memasangkan perangkat sampai
jarak 50 meter. NFC beroperasi pada frekuensi 13.65 MHz dengan rata – rata
kecepatan transfer 106 Kbps sampai 848 Kbps. NFC selalu melibatkan
inisiator dan target. Inisiator secara aktif menghasilkan Frekuensi Radio (RF)
yang dapat mengaktifkan target yang pasif. Halini memungkinkan target NFC
untuk dapat mengidentifikasi factor- factor yang sangat sederhana dari device
seperti tag, stiker, key fobs, ataupun kartu yang tidak memerlukan baterai.
(Aisyah, dkk, 2012)

9
Gambar 5. Near Field Communication
Sumber : https://getkisi.com/

Dengan semakin majunya teknologi dalam komunikasi data antar


perangkat ini maka manfaat yang dihasilkan dari NFC makin beragam, bahkan
beberapa diantaranya sudah mulai diterapkan diberbagai penjuru dunia. NFC
sendiri menyederhanakan komunikasi data antar perangkat yang biasanya
harus mengkoneksikan menggunakan Bluetooth maupun Wi-Fi yang
memerlukan otentikasi dan penyamaan koneksi terlebih dahulu sebelum bisa
digunakan dan biasanya memakan waktu yang cukup lama, berbeda dengan
NFC otentikasi antar perangkat dilakukan hanya beberapadetik saja.Berbagai
manfaat yang didapatkan dari NFC disesuaikan dengan teknologi yang
semakin hari semakin maju. NFC dapat memberikan berbagai manfaat kepada
pengguna seperti:
1. Intuitif : interaksi “NFC” tidak membutuhkan kesulitan hanya dari
sentuhan sederhana.
2. Versatile : NFC cocok digunakan untuk industri dan lingkungan yang luas.
3. Bebasis standar : lapisan dasar teknologi NFC mengikuti standar universal
yang telah digunakan dan diterapkan oleh ISO, ECMA, dan ETSI.
4. Teknologi yang memungkinkan : NFC memfasilitasi pengaturan dengan
cepat dan sederhana dari teknologi nirkabel, seperti Bluetooth dan Wi-Fi.
5. Inherently secure : transmisi NFC bekerja dengan jarak dekat.
6. Interoperable : NFC bekerja dengan teknologi yang sudah ada kartu
contactless.

10
7. Keamanan : NFC telah memiliki kemampuan untuk mendukung aplikasi
yang aman. (Kessler, 2010)

BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

III.1. Komponen Yang Digunakan


a) Relay 12V

Fungsi : Mengontrol sirkuit yang bekerja


dengan tegangan tinggi atau arus
besar degan menggunakan sinyal
bertegangan rendah atau arus
kecil.

b) Radio Frequency Identification (RFID)

Fungsi : mengidentifikasi benda secara


otomatis dengan menggunakan
gelombang radio atau
elektromagnetik

11
c) Selemoid Door Lock

Fungsi : untuk mengunci pintu secara


elektrik dengan menggunakan
gaya elektromagnetik

d) Arduino Nano

Fungsi : Kontroler utama (otak robot)

e) Breadboard

Fungsi : Sebagai konduktor listrik tanpa


penyolderan

12
f) Adaptor 12V

Fungsi : Sebagai alat catu daya atau power


supply

g) LCD i2C 16 x 2

Fungsi : Sebagai alat yang menampilkan teks


atau karakter pada layar LCD

III.2. Software Yang Digunakan


a) ARDUINO IDE

III.3. Prosedur Perakitan Alat

13
 Hubungkan 3.3V RFID ke 3.3V Arduino nano
 Hubungkan RST RFID ke D9 Arduino nano
 Hubungkan GND RFID ke GND Arduino nano
 Hubungkan SOI RFID ke D12 Arduino nano
 Hubungkan MOSIMI RFID ke D11 Arduino nano
 Hubungkan SCK RFID ke D13 Arduino nano
 Hubungkan SDA RFID ke D10 Arduino nano
 Hubungkan GND LCD ke GND Arduino nano
 Hubungkan VCC LCD ke 5V Arduino nano
 Hubungkan SDA LCD ke pin A4 Arduino nano
 Hubungkan SDL LCD ke pin A5 Arduino nano
 Hubungkan GND Relay ke pin GND Arduino nano
 Hubungkan VCC Relay ke pin 5V Arduino nano
 Hubungkan IN Relay ke pin D3 Arduino nano
 Hubungkan kutub positif adaptor ke COM Relay
 Hubungkan kutub negatif adaptor ke kutub negative Selenoid
 Hubungkan kutub positif Selenoid ke NC Relay
III.4. Kode Program Pada Arduino IDE

14
#include <Wire.h>

#include <SPI.h>

#include <MFRC522.h>

#include <LiquidCrystal_I2C.h>

#include <Keypad.h>

LiquidCrystal_I2C lcd(0x27,16,2);

const byte ROWS = 4; //four rows

const byte COLS = 3; //three columns

char keys[ROWS][COLS] = {

{'1','2','3'},

{'4','5','6'},

{'7','8','9'},

{'*','0','#'}

};

char key_code[3];

char password[3]={123};

int lock =A0;

const int buzzp = A1;

const int buzzn = A2;

15
unsigned int k=0;

byte rowPins[ROWS] = {5, 4, 3, 2}; //connect to the row pinouts of the


keypad

byte colPins[COLS] = {8, 7, 6}; //connect to the column pinouts of the


keypad

Keypad keypad = Keypad( makeKeymap(keys), rowPins, colPins, ROWS,


COLS );

int i=0;

int card1[4]{195,1,142,253};

int card2[4]{67,64,43,247};

int card3[4]{5,135,150,100};

int card4[4]{28,45,77,23};

constexpr uint8_t RST_PIN = 9; // Configurable, see typical pin layout


above

constexpr uint8_t SS_PIN = 10; // Configurable, see typical pin layout


above

MFRC522 rfid(SS_PIN, RST_PIN); // Instance of the class

MFRC522::MIFARE_Key key;

byte nuidPICC[4];

16
void setup() {

// put your setup code here, to run once:

Serial.begin(9600);

pinMode(lock, OUTPUT);

pinMode(buzzp, OUTPUT);

pinMode(buzzn, OUTPUT);

digitalWrite(lock, HIGH);

SPI.begin(); // Init SPI bus

rfid.PCD_Init(); // Init MFRC522

lcd.init();

lcd.backlight();

lcd.setCursor(0,0);

lcd.print(" RFID & KEYPAD ");

lcd.setCursor(0,1);

lcd.print(" Lock Project ");

lcd.clear();

for (byte i = 0; i < 6; i++) {key.keyByte[i] = 0xFF;}

Serial.println(F("This code scan the MIFARE Classsic NUID."));

Serial.print(F("Using the following key:"));

lcd.setCursor(0, 0);

lcd.print("SCAN KARTU ANDA");

17
lcd.setCursor(0, 1);

lcd.print("PASSWORD");

void loop() {

char key = keypad.getKey();

if(key != NO_KEY){

//Serial.println(key);

//Serial.println("pressed:");

//Serial.print(i);

key_code[i++]=key;

k=i;

delay(200);

digitalWrite(lock, HIGH);

if(k==3){

//if(key_code[0]=='3'&&key_code[1]=='2'&&key_code[2]=='1'){

if(!strncmp(password,key_code,3)){

lcd.clear() ; lcd.setCursor(0, 0);lcd.print("ZELAMAT DATANG");

18
digitalWrite(buzzp, HIGH);digitalWrite(buzzn,
LOW);delay(100);digitalWrite(buzzp, LOW);digitalWrite(buzzn, LOW);

digitalWrite(lock, LOW);

delay(2000);digitalWrite(lock, HIGH);

delay(1000);

i=k=0;

lcd.setCursor(0, 0);

lcd.print("SCAN KARTU ANDA");

lcd.setCursor(0, 1);

lcd.print("PASSWORD");

if ( ! rfid.PICC_IsNewCardPresent())

return;

// Verify if the NUID has been readed

if ( ! rfid.PICC_ReadCardSerial())

return;

Serial.print(F("PICC type: "));

MFRC522::PICC_Type piccType = rfid.PICC_GetType(rfid.uid.sak);

Serial.println(rfid.PICC_GetTypeName(piccType));

19
// Store NUID into nuidPICC array

for (byte i = 0; i < 4; i++) {

nuidPICC[i] = rfid.uid.uidByte[i];

Serial.println(nuidPICC[i]);

if(card1[0] == nuidPICC[0] &&card1[1] == nuidPICC[1] && card1[2]


== nuidPICC[2] && card1[3] == nuidPICC[3])

// digitalWrite(buzzp, HIGH);digitalWrite(buzzn,
LOW);delay(100);digitalWrite(buzzp, LOW);digitalWrite(buzzn, LOW);

lcd.clear() ; lcd.setCursor(0, 0);lcd.print("zelamat datang");

digitalWrite(buzzp, HIGH);digitalWrite(buzzn,
LOW);delay(100);digitalWrite(buzzp, LOW);digitalWrite(buzzn, LOW);

delay(1000);

digitalWrite(lock, LOW);

delay(2000);

digitalWrite(lock, HIGH);

lcd.setCursor(0, 0);

lcd.print("Ze");

lcd.setCursor(0, 1);

lcd.print("KING");

20
else if(card2[0] == nuidPICC[0] &&card2[1] == nuidPICC[1] &&
card2[2] == nuidPICC[2] && card2[3] == nuidPICC[3])

//digitalWrite(buzzp, HIGH);digitalWrite(buzzn,
LOW);delay(100);digitalWrite(buzzp, LOW);digitalWrite(buzzn, LOW);

lcd.clear() ; lcd.setCursor(0, 0);lcd.print("ZELAMAT DATANG");

digitalWrite(buzzp, HIGH);digitalWrite(buzzn,
LOW);delay(100);digitalWrite(buzzp, LOW);digitalWrite(buzzn, LOW);

delay(1000);

digitalWrite(lock, LOW);

delay(2000);

digitalWrite(lock, HIGH);

lcd.setCursor(0, 0);

lcd.print("SCAN KARTU");

lcd.setCursor(0, 1);

lcd.print("PASSWORD");

else if(card3[0] == nuidPICC[0] &&card3[1] == nuidPICC[1] &&


card3[2] == nuidPICC[2] && card3[3] == nuidPICC[3])

//digitalWrite(buzzp, HIGH);digitalWrite(buzzn,
LOW);delay(100);digitalWrite(buzzp, LOW);digitalWrite(buzzn, LOW);

21
lcd.clear() ; lcd.setCursor(0, 0);lcd.print("ZELAMAT DATANG");

digitalWrite(buzzp, HIGH);digitalWrite(buzzn,
LOW);delay(100);digitalWrite(buzzp, LOW);digitalWrite(buzzn, LOW);

delay(1000);

digitalWrite(lock, LOW);

delay(2000);

digitalWrite(lock, HIGH);

lcd.setCursor(0, 0);

lcd.print("HALO MAX");

lcd.setCursor(0, 1);

lcd.print("TAMVAN KO");

else if(card4[0] == nuidPICC[0] &&card4[1] == nuidPICC[1] &&


card4[2] == nuidPICC[2] && card4[3] == nuidPICC[3])

//digitalWrite(buzzp, HIGH);digitalWrite(buzzn,
LOW);delay(100);digitalWrite(buzzp, LOW);digitalWrite(buzzn, LOW);

lcd.clear() ; lcd.setCursor(0, 0);lcd.print("Access Granted");

digitalWrite(buzzp, HIGH);digitalWrite(buzzn,
LOW);delay(100);digitalWrite(buzzp, LOW);digitalWrite(buzzn, LOW);

delay(1000);

digitalWrite(lock, LOW);

delay(2000);

22
digitalWrite(lock, HIGH);

lcd.setCursor(0, 0);

lcd.print("KALAU CAPEK");

lcd.setCursor(0, 1);

lcd.print("ISTIRAHAT CANTIK");

III.5. Prosedur Percobaan


1. Rangkai komponen sesuai dengan skema yang telah diberikan
2. Tulis program ke dalam Arduino IDE
3. Compile dan upload program ke dalam Arduino Nano
4. Hubungkan Power Suply ke rangkaian
5. Scan kartu NFC pada RFID untuk membuka pintu

23
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 6. Proses Reading Card

Dari proses perakitan rangkaian pintu otomatis sederhana menggunakan


Arduino Nano yang kelompok kami lakukan, didapatkan terdapat kesalahan pada
Relay yang kami gunakan. Pada simulasi yang kami jalankan di web online
seharusnya setelah kita mendekatkan kartu NFC pada RFid langsung membuka
solenoid pintu, tetapi solenoid kami hanya bergerak setelah adaptor di hubungkan
dengan terminal listrik. Setelah mengutak-atik rangkaian kami hingga kode
program yang kami masukkan diperiksa, kami mendapati kesalahan pada jenis
relay yang kami gunakan ternyata tidak sesuai dengan rangkaian kami sehingga
tidak adanya keluaran yang kita inginkan yakni pergerakan solenoid setelah
scanning kartu NFC pada RFID untuk membuka atau menutup pintu.

Setelah mengganti Relay kami yang bermasalah, program yang kami jalankan
pun bekerja sebagai mestinya. Cara kerja mekanisme kami adalah setelah
menempelkan kartu NFC pada RFID, akan mengirim input yang akan tampil pada
LCD I2C yang menampilkan nama kartu yang di scan kemudian menjalankan
program menggerakan solenoid dengan relay yang berfungsi sebagai saklar pada
rangkaian kami.

24
BAB V
PENUTUP
V.1. Kesimpulan
1. Komponen yang digunakan untuk membuat rangkaian pintu otomatis
adalah Arduino nano, RFID, LCD I2C, Relay 12v Single Channel,
Kabel Jumper dan Adaptor 12v. Fungsi dari rangkaian ini adalah untuk
mengontrol dan mengotomatisasi pembukaan dan penutupan pintu,
seperti pintu garasi atau pintu pagar, berdasarkan input dari sensor gerak
atau jarak, tombol, atau remote. Rangkaian ini memungkinkan pintu
untuk dibuka dan ditutup secara otomatis, membuatnya lebih nyaman
dan efisien.
2. Cara merakit rangkaian ini adalah setelah mengumpulkan komponen
yang dibutuhkan, mengikuti gambar rangkaian yang telah dibuat di
software simulasi dan membuat program di software Arduino IDE.

V.2. Saran
Mekanisme dari kelompok kami masih memiliki beberapa kekurangan
terutama pada pemilihan komponen yang akan digunakan sehingga proyek
ini memakan biaya yang sangat banyak dibandingkan dengan proyek
kelompok lain. Sehingga, kedepannya mungkin dapat merencanakan untuk
menggunakan komponen yang telah sesuai spesifikasinya untuk membuat
rangkaian yang diinginkan agar tidak terjadi kesalahan pada output
rangkaian.

25
DAFTAR PUSTAKA
Zainuri, akhmad, Dkk.2015. “Implementasi Bluetooth HC–05 untuk
Memperbarui Informasi Pada Perangkat Running Text Berbasis
Android”. Vol 9. No 2. Hal 164.

Zhang, Qiong. (2020). "Agricultural Robot Localization Based on Binocular


Vision and Deep Learning." Sensors 20.9 2557.

Zulkifli,Dkk.2020. “Sistem Penyiraman Tanaman Otomatis Berbasis Sensor


Kelembaban Tanah Menggunakan Logika Fuzzy”. Vol 11. No 1. Hal49

Qonnita Aisyah,Soraya.Michrandi Nasution,Surya. Nugroho Jati,Agung.


“Perancangan Implementasi Sistem Akses Kontrol pada Pintu Berbasis
Teknologi Near Field Communication dengan Mikrokontroler Arduino
Uno”. Skripsi tugas akhir

Kessler, Sarah. "NFC Technology: 6 Ways it Could Change Our Daily Lives."
Mashable. May 6, 2010. (Feb. 6, 2012)
http://mashable.com/2010/05/06/nearfield-communication/, di akses pada
29 Desember 2015

Royen, Abi. 2016. “Pengertian, Tujuan Pemakaian dan Jenis Relay”. 26 Februari
2016

Bishop, Judith & Horspool, Nigel, 2004, C# Concisely, Addison Wesley,


London

W. Budihartato, 2018. Elektronika Digital dan Sistem Embedded. Yogyakarta :


Andi Offset.

26
LAMPIRAN

27

Anda mungkin juga menyukai