Anda di halaman 1dari 34

SISTEM KEAMANAN RUMAH BERBASIS PENGOLAHAN CITRA

DIGITAL DENGAN MENDETEKSI WAJAH MENGGUNAKAN


METODE HAAR CASCADE

TUGAS AKHIR

Karya Tulis Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Teknik Dari Universitas Singaperbangsa Karawang

oleh :
William Morrison Simanungkalit
1510631160117

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2019
LEMBAR PENGESAHAN

Nama : William Morrison Simanungkalit

NPM : 1510631160117

Judul Tugas Akhir :

SISTEM KEAMANAN RUMAH BERBASIS PENGOLAHAN CITRA

DIGITAL DENGAN MENDETEKSI WAJAH MENGGUNAKAN

METODE HAAR CASCADE

Menyetujui:

Pembimbing I Pembimbing II

Reni Rahmadewi, ST., MT. Insani Abdi Bangsa, ST., M.Sc.


NIP: 0001068301 NIDN: 0021079301
SISTEM KEAMANAN RUMAH BERBASIS PENGOLAHAN CITRA
DIGITAL DENGAN MENDETEKSI WAJAH MENGGUNAKAN METODE
HAAR CASCADE

William Morrison Simanungkalit*


Program Studi Teknik Elektro
Fakultas Teknik, Universitas Singaperbangsa Karawang, 2019
Pembimbing: Reni Rahmadewi, ST., MT. dan Insani Abdi Bangsa, ST., M.Sc.**

Abstrak

i
HOME SECURITY SYSTEM BASED ON DIGITAL IMAGE PROCESSING
WITH DETECTING FACE USING HAAR CASCADE METHOD

William Morrison Simanungkalit*


Electrical Engineering Department
Faculty of Engineering, University of Singaperbangsa Karawang, 2019
Advisor: Reni Rahmadewi, ST., MT. and Insani Abdi Bangsa, ST., M.Sc.**

Abstract

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia yang telah diberikan
terutama pada kesempatan untuk melaksanakan Tugas Akhir dan menyelesaikan
Laporan Tugas Akhir. Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat dalam
menyelesaikan kegiatan perkuliahan dan mencapai gelar Sarjana pada Program
Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Singaperbangsa Karawang.
Dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir, penulis mengucapkan terimakasih
atas bantuan baik bersifat moril maupun materil dari semua pihak yang terlibat
dalam proses pembuatan TA dan penyusunan laporan. Khususnya kepada :
1. Orang tua dan keluarga yang selalu mendoakan dan menasehati saya dalam
segala kegiatan selama masa perkuliahan.

2. Ibu Reni Rahmadewi, ST.,MT. dan Bapak Insani Abdi Bangsa, ST., M.Sc.
selaku Dosen Pembimbing pertama dan kedua yang selalu membantu dan
membimbing dalam penyelesaian Tugas Akhir dan Laporan.

3. Seluruh dosen Prodi Teknik Elektro Fakultas Teknik UNSIKA yang telah
memberikan ilmu dan membimbing selama perkuliahan.

4. Teman-teman Teknik elektro D 15, seluruh teman-teman Teknik Elektro, dan


teman-teman mahasiswa UNSIKA yang sudah berbagi ilmu dan semangat.

Demikian Laporan Tugas Akhir yang telah penulis buat. Mohon kritik dan
saran apabila terdapat kekurangan dalam laporan ini. Semoga Laporan Tugas Akhir
ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan pengembangan ilmu pengetahuan.
Terimakasih
PENULIS

ii
DAFTAR ISI

Abstrak ..................................................................................................................... i

Abstract ................................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL ................................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. vi

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ viii

BAB I ...................................................................................................................... 1

1.1 Latar belakang masalah ............................................................................ 1

1.2 Identifikasi masalah .................................................................................. 3

1.3 Rumusan masalah ..................................................................................... 3

1.4 Tujuan penelitian ...................................................................................... 3

1.5 Manfaat penelitian .................................................................................... 4

1.6 Asumsi dan batasan masalah .................................................................... 4

1.7 Sistematika penulisan ............................................................................... 4

BAB II ..................................................................................................................... 6

2.1 Pengenalan Wajah (Face Recognition) .................................................... 6

iii
2.2 Pengolahan Citra ...................................................................................... 6

2.3 Haar Cascade ........................................................................................... 8

2.4 Perangkat Keras (Hardware).................................................................... 9

2.4.1. Rapsberry Pi .......................................................................................... 9

2.4.2. Motor Servo DC.................................................................................. 10

2.4.3. NodeMCU (ESP8266) ........................................................................ 12

2.4.4. Sensor Ultrasonic ............................................................................... 13

2.5 Perangkat Lunak (Software) ................................................................... 14

2.5.1. Node-RED .......................................................................................... 14

BAB III ................................................................................................................. 18

3.1. Flowchart Alur Penelitian ...................................................................... 18

3.2. Identifikasi Masalah ............................................................................... 18

3.3. Studi Literatur ......................................................................................... 19

3.4. Flowchart Alur Pendeteksi Wajah .......................................................... 20

3.5. Flowchart Alur Kontrol Pintu Jarak Jauh Menggunakan Blynk ............ 21

3.6. Perancangan Hardware ........................................................................... 22

3.7. Alat dan Bahan ....................................................................................... 22

iv
DAFTAR TABEL

v
DAFTAR GAMBAR

No Judul halaman
Gambar 2.1 Contoh pengenalan wajah 6

Gambar 2.2 Kamera logitech 8

Gambar 2.3 Raspberry pi 3B 10

Gambar 2.4 Motor servo MG996R 12

Gambar 2.5 NodeMCU 13

Gambar 2.6 Tampilan Blynk 16

Gambar 3.1 Flowchart alur penelitian 18

Gambar 3.2 Flowchart Alur Pendeteksi Wajah 20

Gambar 3.3 Alur Flowchart Pembuka dan Penutup Pengaman Pintu 21

Gambar 3.4 Perancangan Hardware 22

vi
vii
DAFTAR LAMPIRAN

viii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah

Dewasa ini aktifitas manusia lebih banyak dilakukan diluar rumah dengan

demikian rumah lebih sering ditinggalkan kosong. Dengan demikian maka

kewaspadaan akan pencurian pada rumah semakin besar. Mudik dan liburan

merupakan salah satu aktifitas manusia diluar rumah yang dilakukan dalam

jangka yang lama. Peningkatan aktifitas diluar rumah ini yang menyebabkan

tingkat kejahatan berupa pencurian pada rumah meningkat.

Dari salah satu masalah tersebut pengamanan rumah harus lebih

ditingkatkan. Pintu yang menggunakan gembok pengaman kurang efektif

untuk saat ini. Kondisi ini didukung dengan gembok yang gampang dirusak

dan dibuka tanpa kunci. Pintu yang menggunakan fingerprint juga dapat

dimanipulasi dengan mudah dari bekas sidik jarik pemeilik rumah yang berada

pada kaleng atau gelas . Maka dari itu dibutuhkanlah sistem kamanan rumah

sekaligus dapat memantau keadaan rumah.

Dewasa ini teknologi semakin berkembang, semakin banyak penelitian-

penelitian yang dilakukan manusia demi menemukan suatu ilmu yang baru

yang berguna untuk manusia. Salah satunya adalah penelitian yaitu sistem

keamanan rumah yang teletak pada pintu dengan monitoring menggunakan

metode haar cascade dan dapat membukanya dari jarak jauh menggunakan

aplikasi Blynk.

1
2

Sistem keamanan ini bekerja dengan mengimplementasikan suatu ilmu

yang disebut “pengolahan citrra digital”. Pengolahan citra digital (Digital

Image Processing) merupakan suatu disiplin ilmu yang mempelajari teknik-

teknik mengolah suatu citra dengan perhitungan matematika. Citra yang

dimaksud adalah suatu gambar diam (foto) maupun gambar bergerak (vidio)

yang berasal dari kamera atau webcam. Sedangkan untuk kata digital berarti

pengolahan yang dilakukan menggunakan software yang berada pada

komputer. Dari pengolahan citra tersebut dapat membaca dan medeteksi

perbedaan wajah manusia dengan benda berdasarkan pola yang ada pada wajah

pada manusia itu sendiri mulai dari mulut, alis, mata dan kumis dari sebuah

gambar. Contoh pembacaan pola tersebutlah yang digunakan sebagai dasar dari

teknologi pendeteksi wajah (Face detection).

Dengan mengaplikasikan ilmu pengolahan citra digital kedalam keamanan

rumah sehingga pemilik rumah dapat mengetahui siapa saja yang ingin

memasuki rumah melalui pintu disaat jauh dari rumah. Pemilik rumah akan

mendapatkan notifikasi bahwa ada seseorang didepan rumah apabila

terdeteksi. Selain memantau, pemilik rumah juga dapat membuka pintu

rumahnya dari jarak jauh apabila ternyata ada keluarga atau kerabat yang

mampir kerumah karena telah menggunakan IoT(Internet of Things) untuk

kontrol jarak jauhnya. Oleh karena itu penulis akan merancang “sistem

keamanan rumah bebasis pengolahan citra dengan menggunakan metode haar

cascade.”
3

1.2 Identifikasi masalah

Adapun identifikasi masalah yang sesuai dengan latar belakang masalah

tersebut yaitu :

1. Dibutuhkan sistem kemanan rumah dengan pendeteksi wajah pada

pintu rumah

2. Kontrol pintu dari jarak jauh

1.3 Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian penulis yaitu :

1. Bagaimana pengaruh intensitas cahaya pada saat pendeteksian wajah ?

2. Bagaimana pengaruh jarak dan sudut antara webcam dan wajah ?

3. Bagaimana pintu rumah dapat dibuka dan ditutup dari jarak jauh ?

1.4 Tujuan penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu :

1. Mengetahui pengaruh intensitas cahaya pada persen keberhasilan

pendeteksian wajah.

2. Mengetahui berapa persen keberhasilan deteksi wajah dalam

pengaruh wajah dan sudut antara webcam dan wajah.

3. Dapat membuat pintu yang dapat dibuka dan ditutup dari jauh.
4

1.5 Manfaat penelitian

Manfaat dari penelitian ini ialah dapat membuat sistem keamanan rumah

pada pintu dengan pendeteksi wajah dan juga dapat dibuka dan ditutup dari

jarak jauh sehingga pemilik rumah dapat mengetahui keadaan rumahnya.

1.6 Asumsi dan batasan masalah

Agar masalah yang diteliti tidak meluas, maka penulis mengasumsikan

mengambil batasan masalah sebagai berikut :

1. Pendeteksian hanya dilakukan pada wajah

2. Pengujian dilakukan pada siang hari

3. Pembuka dan penutup pintu otomatis dilakukan dengan aplikasi Blynk

1.7 Sistematika penulisan

Adapun sistematika dalam penulisan Tugas Akhir ini terbagi menjadi enam

bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

1. Bab I. Pendahuluan, pada bab ini berisi tentang latar belakang, identifikasi

masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, asumis dan

batasan masalah dan sistematika penulisan

2. Bab II. Tinjauan pustaka, pada bab ini berisis tentang referensi yang sahih

maupun hasil-hasil penelitian yang telah diuji kebenarannya, yang

memiliki Adanya keterkaitan antara isi bacaan dengan masalah yang

dibahas atau dipecahkan.

3. Bab III. Metodelogi penelitian, bab ini berisi tentang susunan bagaimana

penelelitian ini akan dilakukan


5

4. Bab IV. Pengumpulan dan pengolahan data, pada bab ini berisi tentang cara

mengumpulkan data dari penelitian yang telah dilakukan dan mengolah

data tersebut

5. Bab V. Analisis dan pembahasan, pada bab ini Berisikan analisis dan

interpretasi dari hasil penelitian atau pemecahan masalah.

6. Bab VI. Kesimpulan dan saran, kesimpulan dan saran merupakan bab

terakhir yang terdiri atas dua sub-bab, yaitu kesimpulan dan saran
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengenalan Wajah (Face Recognition)


Pengenalan wajah adalah sistem biometrik yang digunakan untuk

mengidentifikasi atau verifikasi orang dari citra digital. Sistem pengenalan

wajah digunakan pada keamanan. Sistem pengenalan wajah harus bisa

otomatis mendeteksi wajah dalam gambar Ini melibatkan ekstrak fitur dan

kemudian mengenalinya, terlepas dari pencahayaan, ekspresi, penerangan,

penuaan, transformasi dan pose, yang merupakan tugas yang sulit.

Pengenalan wajah adalah sebuah masalah yang menantang di bidang

analisis citra dan visi komputer. Keamanan Kamera saat ini umum di

bandara, kantor, Universitas, ATM, Bank, rumah dan di lokasi manapun

dengan sistem keamanan.

Gambar 2.1 Contoh pengenalan wajah

(Sumber: https://github.com/Mjrovai/OpenCV-Face-Recognition )

2.2 Pengolahan Citra

6
7

Pengolahan citra adalah sebuah proses pengolahan yang inputnya adalah

citra. Ouputnya dapat berupa citra atau sekumpulan karakteristik atau

parameter yang berhubungan dengan citra. Istilah pengolahan citra digital

secara umum didefinisikan sebagai pemrosesan citra dua dimensi dengan

computer. Ada dua prinsip daerah aplikasi pengolahan citra digital yaitu

peningkatan Informasi untuk interprestasi manusia dan pengolahan data

citra untuk penyimpanan, transmisi, dan representasi bagi peralatan persepsi

(perception).

Sebuah citra digital dapat didefinisikan sebagai fungsi f(x,y), dimana

x dan y adalah kordinat spasial, dan amplitude dari f pada sembarang

pasangan kordinat (x,y) yang disebut intensitas atau level keabuan (gray

level) dari citra pada titik tersebut. Ketika nilai intensitas dari f bernilai

diskrit kita sebut citra digital. Citra digital terdiri dari sejumlah elemen

tertentu, setiap elemen mempunyai lokasi dan nilai. Elemen-elemen ini

disebut pixe latau piksel. Piksel adalah istilah yang sudah digunakan

secara luas untuk menyatakan elemen citra digital. Secara umum citra

digital merupakan citra yang dihasilkan dari proses digitalisasi citra

kontinyu. Merubah nilai citra yang tadinya berupa nilai kontinyu menjadi

nilai diskrit. Sensor seperti kamera digital merupakan salah satu alat yang

dapat menghasilkan citra digital (Kadir dan Susanto, 2012)


8

Gambar 2.2 Kamera logitech


(sumber : https://www.logitech.com)
2.3 Haar Cascade

Untuk proses pendeteksi wajah digunakan algoritma haar cascade.

Secara umum, haar-like feature digunakan dalam mendeteksi objek pada

image digital. Istilah Haar menunjukkan suatu fungsi matematika (Hhaar

Wavelet) yang berbentuk kotak, prinsipnya sama seperti pada fungsi

Fourier. Awalnya pengolahan gambar hanya dengan melihat dari nilai RGB

setiap piksel, namun metode ini ternyata tidaklah efektif . Viola dan Jones

kemudian mengembangkannya sehingga terbentuk Haar-Like feature.

Haar-like feature memproses gambar dalam kotak-kotak, dimana dalam

satu kotak terdapat beberapa piksel. Per kotak itu kemudian diproses dan

menghasilkan perbedaan nilai yang menandakan daerah gelap dan terang.

Nilai-nilai inilah yang nantinya dijadikan dasar dalam pemrosesan gambar

.
9

Cara menghitung nilai dari fitur ini adalah dengan mengurangkan nilai

piksel pada area putih dengan piksel pada area hitam. Untuk mempermudah

proses penghitungan nilai fitur, algoritma Haar menggunakan sebuah media

berupa Integral Image. Integral Image adalah sebuah citra yang nilai tiap

pikselnya merupakan penjumlahan dari nilai piksel kiri atas hingga kanan

bawah. Sebagai contoh piksel (a,b) memiliki nilai akumulatif untuk semua

piksel (x, y). Dimana x ≤ a dan y ≤ b. Dalam menggunakan metode haar

cascade ada beberapa jenis citra gambar yang bisa diolah salah satunya

yaitu grayscale. Cascade Classifier merupakan step untuk mendapatkan

hasil yang lebih akurat dengan menghitung nilai Haar Feature secara

banyak dan berulang, (Sayeed dan Daniel, 2018)

2.4 Perangkat Keras (Hardware)

Pada penelitian ini penulis menggunakan beberapa perangkat keras yang

digunakan sesuai dengan peneltian yang akan dilakukan antara lain,

Rapsberry Pi 3b , aktuator (Motor servo DC), NodeMCU (ESP8266), dan

smartphone.

2.4.1. Rapsberry Pi

Raspberry Pi adalah suatu perangkat mini komputer berukuran

sebesar kartu ATM yang sistem operasinya ditanam pada sebuah SD

Flash Card, yang menjadikannya sangat mudah untuk diganti dan

ditukar. Sistem operasi yang digunakan pada perangkat Raspberry

Pi juga beragam mulai dari Windows, Linux dan Ubuntu. Potensinya

luar biasa, dari yang sudah maupun belum pernah dieksplorasi, tetapi
10

telah diuji sebagai multimedia player dengan kemampuan streaming,

sebagai perangkat game machine, internet browsing dan sebagai

mainboard pengembangan hardware. Hal tersebut memungkinkan

perangkat ini digunakan sebagai perangkat pendidikan bagi orang-

orang dari segala usia dan tingkat keterampilan. Minat pada

perangkat Raspberry Pi sangat luar biasa dan telah jauh melebihi

harapan. Profesional IT, ahli elektronik dan pendatang baru semua

bersemangat untuk ‘meletakkan’ tangan mereka pada perangkat

kecil ini dan semua orang setuju, perangkat ini akan menjadi besar

dan semakin berkembang (Erick, 2014).

Gambar 2.3 Raspberry pi 3B

(Sumber : https://www.raspberrypi.org/products/raspberry-pi-3-model-b/ )

2.4.2. Motor Servo DC

Motor servo adalah sebuah motor dengan sistem closed

feedbackdi mana posisi dari motor akan diinformasikan kembali

ke rangkaian kontrol yang ada di dalam motor servo. Motor ini


11

terjadi karena sebuah motor, serangkaian internal gear,

potensiometerdan rangkaiankontrol. Potensiometer berfungsi

untuk menentukan batassudut putaran servo. Sedangkan sudut

sumbu motor diatur berdasarkan lebar pulsa yang dikirim melalui

kaki sinyal dari kabel motor.Motor servo dapat bekerja dua arah

(CWdan CCW) dimana arah dan sudut pergerakan rotornya dapat

dikendalikan hanya dengan memberikan pengaturanduty

cyclesinyal PWM pada bagian pin kontrolnya (Adzhar, 2015).

Menurut jenisnya motor servo terbagi atas dua jenis, motor

servo standar dan motor servo kontinu. Motor servo standar

adalah motor servo yang hanya mampu bergerak dua arah, yaitu

clockwise dan counter clockwise dengan defleksi sudut masing-

masing mencapai 90º sehingga total defleksi sudut dari

kanantengah-kiri mencapai 180°. Motor ini hanya bergerak ke

kanan balik ke tengah dan kekiri saja, tidak bisa mencapai 1

putaran penuh.

Motor servo kontinu adalah motor servo yang mampu

bergerak dua arah, sama halnya dengan motor servo standart

tetapi yang membedakan adalah defleksi sudut putarannya yang

tanpa batasan dan dapat berputar secara kontinyu (Maulana & H,

2014)
12

Gambar 2.4 Motor servo MG996R

(Sumber: https://datasheet4u.com/datasheet-

pdf/ETC/MG996R/pdf.php?id=942981 )

2.4.3. NodeMCU (ESP8266)

NodeMCU merupakan sebuah open source platform IoT dan

pengembangan kit yang menggunakan bahasa pemrograman Lua

untuk membantu dalam membuat prototype produk IoT atau bisa

dengan memakai sketch dengan adruino IDE. Pengembangan kit ini

didasarkan pada modul ESP8266, yang mengintegrasikan GPIO,

PWM (Pulse Width Modulation), IIC, 1-Wire dan ADC (Analog to

Digital Converter) semua dalam satu board. GPIO NodeMCU

ESP8266 seperti Gambar 2.1.

NodeMCU berukuran panjang 4.83cm, lebar 2.54cm, dan berat

7 gram. Board ini sudah dilengkapi dengan fitur WiFi dan

Firmwarenya yang bersifat opensource.


13

Gambar 2.5 NodeMCU

(Sumber : https://www.nodemcu.com/index_en.html )

2.4.4. Sensor Ultrasonic

Sensor ultrasonic adalah sebuah sensor yang memanfaatkan

pancaran gelombang ultrasonic. Sensor ultrasonik ini terdiri dari

rangkaian pemancar ultrasonic yang disebut transmitter dan

rangkaian penerima ultrasonik disebut receiver.

Gelombang ultrasonic merupakan gelombang akustik

yang memiliki frekuensi mulai 20 kHz hingga sekitar 20 MHz.

Frekuensi kerja yang digunakan dalam gelombang ultrasonik

bervariasi tergantung pada medium yang dilalui,mulai dari

kerapatan rendah pada fasa gas, cair hingga padat. Jika

gelombang ultrasonik berjalan melaui sebuah medium, Secara

matematis besarnya jarak dapatdihitung sebagaiberikut:


14

𝑣.𝑡
𝑠= ......................................................................................(2.1)
2

Dimana : s = jarak (m)

v = kecepatan gelombang suara (344m/detik)

t = waktu tempuh dalam satuan detik

2.5 Perangkat Lunak (Software)

Pada penelitian ini penulis menggunakan beberapa perangkat lunak yang

digunakan antara lain, Blynk dan Node-RED.

2.5.1. Node-RED

Node-RED adalah sebuah tool berbasis browser untuk membuat

aplikasi Internet of Things (IoT) yang mana lingkungan

pemrograman visualnya mempermudah penggunanya untuk

membuat aplikasi sebagai “flow”. Lanskap bahasa pemrograman

sangatlah luas dan meliput berbagai jenis gaya dan paradigma

pemrograman. Bahasa imperatif berorientasi objek saat ini

menguasai dunia pemrograman, namun begitu sebetulnya ada

alternatif untuk pengembangan atau produksi software dan juga

untuk membuat prototipe ide dengan cepat. Node-RED mengambil

jalur alternatif tersebut untuk pengembangan software. Pertama, ia

adalah bahasa pemrograman visual. Daripada membuat aplikasi

sebagai barisan kodingan, Node-RED fokus ke program sebagai

flow. Walaupun Node-RED didesain untuk Internet of Things (IoT),

ia juga dapat digunakan untuk keperluan umum dan untuk berbagai

macam jenis aplikasi . Node-RED menyediakan berbagai jenis node


15

yang dapat membuat membuat developer langsung menjadi

produktif, seperti:

 Menampilkan input node dan output node yang mana

mengizinkan subskripsi dan tanda terima dari topik MQ

Telemetry Transport (MQTT) dan keluaran dari topik MQTT

ke sebuah broker.

 Mengembangan layanan web melalui permintaan HTTP

(beserta pembuatan balasan HTTP); dan TCP level rendah

dah layanan User Datagram Protocol yang dapat membuat

server, menerima input, dan menghasilkan output.

Membuat node dengan fungsi tersendiri (dalam JavaScript),

menghasilkan pesan dengan pemicunya berbasis waktu, dan

menunda pesan untuk menilai batas flow (Mulyono, Qomaruddin, &

Anwar, 2018).

2.5.2. Blynk

Blynk adalah platform untuk aplikasi OS Mobile (iOS dan

Android) yang bertujuan untuk kendali modul Arduino, Raspberry

Pi, ESP8266, WEMOS D1, dan modul sejenisnya melalui internet.

Aplikasi ini merupakan wadah kreatifitas untuk membuat antarmuka

grafis untuk proyek metode drag and drop widget.

Penggunaannya sangat mudah untuk mengatur semuanya dan

dapat dikerjakan dalam waktu kurang dari 5 menit. Blynk tidak

terikat pada papan atau modul tertentu. Dari platform aplikasi inilah
16

dapat mengontrol apapun dari jarak jauh, dimanapun pengguna

berada dan kapanpun. Dengan catatan terhubung dengan internet

dengan koneksi yang stabil.

Gambar 2.6 Tampilan Blynk

(Sumber : https://blynk.io )
17
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Flowchart Alur Penelitian

Gambar 3.2 Flowchart alur penelitian

3.2.Identifikasi Masalah

Pada tahap ini, cara yang digunakan dalam mengidentifikasikan

permasalahan yang muncul ditempuh dengan cara melakukan observasi secara

langsung. Observasi tersebut dilakukan untuk mengetahui tingkat kemanan

rumah dengan dan tanpa sisten keamanan, tentu saja rumah yang tidak

18
19

memiliki sistem pengaman rentan terhadap pencurian. Identifikasi masalah

juga dilakukan dengan mewawancarai pemilik rumah yang tidak memiliki

sistem kemanan rumah. Dari hasil observasi dan wawancara tersebut

terbentuklah suatu ide untuk membuat sistem keamanan rumah pada pintu yang

dapat mendeteksi wajah manusia sehingga pemilik rumah dapat Pada tahap ini,

cara yang digunakan dalam mengidentifikasikan permasalahan yang muncul

ditempuh dengan cara melakukan observasi secara langsung. Observasi

tersebut dilakukan untuk mengetahui tingkat kemanan rumah dengan dan tanpa

sisten keamanan, tentu saja rumah yang tidak memiliki sistem pengaman rentan

terhadap pencurian. Identifikasi masalah juga dilakukan dengan

mewawancarai pemilik rumah yang tidak memiliki sistem kemanan rumah.

Dari hasil observasi dan wawancara tersebut terbentuklah suatu ide untuk

membuat sistem keamanan rumah pada pintu yang dapat mendeteksi wajah

manusia sehingga pemilik rumah dapat mengetahui siapa yang ingin memasuki

rumahnya.

3.3. Studi Literatur

Studi literatur merupkan pengumpulan sumber-sumber atau referensi teori

yang relefan dengan kasus atau permasalahan yang ditemukan untuk dijadikan

sebagai penunjang dari sebuah penelitian. Referensi ini dapat dicari dari buku,

jurnal, laporan penelitian,skripsi dan karya ilmiah dengan tujuan sebagai dasar

teori dalam melakukan studi dan menambah pengetahuan penulis, sehingga

dapat mengetahui ilmu yang akan digunakan dalam melakukan penelitian.


20

3.4. Flowchart Alur Pendeteksi Wajah

Gambar 3.2 Flowchart Alur Pendeteksi Wajah

Perancangan diawali dengan proses pengambilan gambar menggunakan

webcam yang berada didepan pintu. Kemudian memasuki proses image

processing . Kemudian objek yang telah diambil gambarnya diekstrak

menggunakan metode haar cascade untuk membaca pola dari objek tersebut

menyerupai wajah atau tidak. Setelah dibaca polanya maka alat akan
21

menyimpulkan objek tersebut wajah atau tidak. Jika terdeteksi wajah maka

notifikasi melalui email akan tertulis “someone detected” jika tidak “activity

detected”.

3.5. Flowchart Alur Kontrol Pintu Jarak Jauh Menggunakan Blynk

Gambar 3.3 Alur Flowchart Pembuka dan Penutup Pengaman Pintu

Perancangan pembuka pintu dimulai dengan ESP8266 mencari ssid WI-FI

yang telah dimasukkan pada coding program. Apabila pengguna menekan

open push button virtual pada aplikasi Blynk yang telah didisain maka LCD

virtual akan menampilkan “Door State Opened” dan motor servo menarik
22

pengaman pintu agar terbuka, jika menekan close maka LCD virtual akan

menampilkan “Door State Closed” dan motor servo akan mendorong

pengaman pintu sehingga tertutup.

3.6. Perancangan Hardware

Gambar 3.4 Perancangan Hardware

3.7. Alat dan Bahan

 Raspberry Pi 3 b

 Jumper

 Motor Servo MG996r

 NodeMCU ESP8266

 Smarpohone

 Webcam

 Ultrasonic

 Buzzer
23

BAB IV

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1. Pengumpulan Data

Sampel data yang telah berhasil diuji kemudian dikumpulkan guna

masuk ke dalam tahap berikutnya yaitu pengolahan data. Pada penelitian ini

ada dua sampel yang diuji yaitu sampel wajah dan sampel jarak antara

sensor ultrasonik dan objek . Sampel pelat menggunakan sebanyak 10 wajah

dengan dua pengujian yaitu pengaruh jarak dengan persentase identifikasi

karakter pelat nomor dan pengaruh tingkat intensitas cahaya dengan

persentase identifikasi wajah .Pembacaan wajah harus terfokus pada wajah

yang ada pada objek, seperti pada gambar 4.1.

Gambar 4.1 Sampel wajah

4.2. Pengolahan Data

Anda mungkin juga menyukai