PENELITIAN ILMIAH
Oleh :
RAHMAT RISDIANDI
17421060
2020
ABSTRAK
Oleh :
Rahmat Risdiandi
17421060
Penelitian ini bertujuan untuk menegtahui cara kerja sensor ultrasonik untuk
merancang alat deteksi banjir secara otomatis. Dengan mengetahui cara kerja
sensor, diharapkan sensor dapat dikembangkan sebagai alat pendeteksi banjir
secara otomatis. Dengan menggunakan sensor ultrasonik sebagai alat ukur jarak,
Arduino Uno sebagai mikrokontroler , LED dan Buzzer sebagai output penanda
level ketinggian air yang terdeteksi. Yang dimana dengan adanya sistem
peringatan dini banjir masyarakat bisa mengetahui level ketinggian air pada
sungai dan dapat melakukan tindakan antisipasi jika level ketinggian air
berpotensi untuk terjadinya banjir. Pada hasil pengujian sistem dapat bekerja
dengan baik , sensor ultrasonik dapat mendeteksi sangat baik pada media air,
dimana naik dan turunnya air dapat terdeteksi serta LED dan Buzzer dapat bekerja
dengan baik dalam penampilan output cahaya dan suara sebagai penanda level
ketinggian air.
Kata kunci : Banjir, Sensor Ultrasonik, Mikrokontroler Arduino Uno, LED, dan
Buzzer
i
ABSTRACT
By :
Rahmat Risdiandi
17421060
This study aims to find out howsensors work ultrasonic to design flood
detection devices automatically. By knowing how the sensor, the sensor can beis
expected to didevelop as a flood detector automatically. By using ansensor
ultrasonic as a distance measuring instrument, Arduino Uno as a microcontroller ,
LED and Buzzer as the output water level marker detected. Which with the
existence of a flood early warning system the public can know the level of water
level in the river and can take anticipatory action if the water level has the
potential for flooding. In the test results the system can work well, the ultrasonic
sensor can detect very well on water media, where the rise and fall of water can be
detected and the LED and Buzzer can work well in the appearance of output light
and soundas a marker of water level.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah
memberikan izin dan kekuatan, sehingga peneliti dapat menyelesaikan Penulisan
Ilmiah ini dengan judul “Analisis Cara Kerja Sensor Ultrasonik Menggunakan
Arduino Untuk Merancang Alat Deteksi Banjir Secara Otomatis” tepat pada
waktunya. Penulian Ilmiah ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk dapat
mengambil Tugas Akhir atau Skripsi.
1. Ibu Dra. Hj. Sri Hayati Barusman, selaku Dewan Pembina Yayasan
Administrasi Lampung.
2. Bapak Dr. Andala Rama Putra Barusman, SE., MA.Ec., selaku Ketua
Yayasan Administrasi Lampung.
3. Bapak Prof. Dr. Ir. M. Yusuf Sulfarano Barusman, MBA, selaku Rektor
Universitas Bandar Lampung.
4. Bapak Ahmad Cucus, S.Kom., M.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu
Komputer.
iii
9. Orang tua dan adik tercinta di rumah yang selalu mendoakan, mendukung
dan memberi semangat.
Peneliti
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................ i
ABSTRACT ..................................................................................................... ii
1. PENDAHULUAN ......................................................................................1
2. LANDASAN TEORI..................................................................................4
v
2.2.10 LED ............................................................................................ 14
7.2 Saran.................................................................................................. 32
Daftar Pustaka.................................................................................................. 33
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
viii
1. PENDAHULUAN
Ilmu dan akal merupakan factor yang membuat teknologi dapat menjadi
nyata, dan berkembangnya teknologi di dasari oleh pengetahuan dan inovasi
manusia yang tak terbatas. Kemajuan teknologi tidak dapat dihindari pada masa
kini karna dalam kehidupan manusia saat ini berbagai aspek di dalamnya sudah di
sertai dengan teknologi. Teknologi juga dapa digunakan untuk mengurangi resiko
bencana seperti bencana banjir, kebakaran, longsor, gempa bumi dan tsunami.
Satu permasalahan yang kerap terjadi di Indonesia adalah bencana banjir (Robby
Yuli Endra & Agustina, 2019).
Banjir adalah peristiwa bencana alam yang terjadi ketika aliran air yang
berlebihan merendam daratan. Pengarahan banjir Uni Eropa mengartikan bahwa
perendaman sementara pada daratan oleh air yang biasanya daratan terebut tidak
terendam air bias di golongkan sebagai banjir. Dalam arti "air mengalir", kata ini
juga dapat berarti masuknya pasang laut. Banjir diakibatkan oleh volume air di
suatu badan air seperti sungai atau danau yang meluap atau melimpah dari
bendungan sehingga air keluar dari sungai itu. Ukuran danau atau badan air terus
berubah-ubah sesuai perubahan curah hujan, namun banjir yang terjadi tidak besar
1
kecuali jika air mencapai daerah yang dimanfaatkan manusia seperti desa, kota,
dan permukiman lain. Banjir menjadi salah satu permasalahan terbesar di
Indonesia memiliki iklim tropis yang curah hujannya tinggi dan banyak faktor
lainnya yang mempengaruhi terjadinya bencana banjir ini seperti, kurangnya
daerah resapan air, dan limbah rumah tangga yang dibuang pada saluran air.
2
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, identifikasi masalah yang muncul dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
3
2. LANDASAN TEORI
Kesimpulan yang dapat di ambil dari rangkaian kerja penelitian ini antara
lain :
1. Alat dan semua komponen berjalan sesuai dengan apa yang peneliti
harapkan.
4
b. “Sistem Peringatan Dini Banjir Menggunakan Sensor Ultrasonik
Berbasis Arduino Uno”(Sarmidi; Bardisila Bhui, 2018)
Bencana alam merupakan salah satu bencana alam yang timbul akibat
tindakan manusia yang berbuat ceroboh dan merusak. Bencana alam apapun pasti
akan menimbulkan kerugian, baik secara material maupun psikologis. Bencana
alam menyebabkan banyak orang kehilangan tempat tinggal, sumber mata
pencaharian, anggota keluarga, bencana alam juga dapat menimbulkan trauma
bagi korban-korbannya. Maka dari itu, bencana alam apapun itu harus dicegah
agar tidak terjadi demi tercapainya hidup aman dan tenteram. Adapun salah satu
jenis bencana alam adalah banjir. Banjir merupakan ancaman alam yang paling
sering terjadi dan paling banyak merugikan.
5
c. “Flood Monitoring and Early Warning System Using Ultrasonic
Sensor”(Natividad & Mendez, 2018)
Namun, sistem ini biasanya hanya untuk komunikasi satu arah. Untuk
mendapatkan pembaruan atau informasi terbaru, komunitas lokal perlu mengakses
situs web. Dan dalam mengakses situs web ini, diperlukan komputer atau ponsel
pintar yang memiliki fitur Internet, dan sebagian besar individu hampir tidak
mampu membelinya. Selain itu, individu sibuk dengan rutinitas hariannya, dan
kegiatan pemantauan tidak dapat menjadi prioritas mereka [1]. Ini adalah alasan
mengapa masyarakat dibutakan dengan status terkini dari DAS sungai terdekat.
Ketidaksadaran menyebabkan limpahan aliran air dari aliran sungai dan banjir
berikutnya dari berbagai daerah menyebabkan kerusakan yang luas pada properti
dan kehidupan manusia.
6
Dari penelitian di atas mendapatkan kesimpulan antara lain :
7
air dari yf-s201 untuk mengukur laju aliran, mikrokontroler sebagai sistem
kontrol, modul nirkabel xbee sebagai pemancar dan penerima, modul GSM
sim900A sebagai pengirim pesan singkat, dan buzzer sebagai indikator ketinggian
air.
2.2.1 Analisis
Penjabaran penejelasan analisis karangan Peter Salim pada Kamus Bahasa
Indonesia Kontemporer sebagai berikut:
8
2.2.2 Sistem Peringatan Dini
Sistem peringatan banjir ini merupakan sistem peringatan, dimana
apabila pengukuran curah hujandan ketinggian air menghasilkan nilai tertentu,
maka akan menentukan status peringatan banjir. Tujuan dari sistem
peringatan ini adalah meminimalkan kerugian yang disebabkan oleh
banjir. Peringatan dini banjir mencakup tindakan memberikan informasi
dengan bahasa yang mudah dicerna dan dipahami oleh masyarakat
awam. Penguatan dan penyebarluasan skema atau jejaring peringatan
dini banjir kepada semua unsur masyarakat menjadi suatu kebutuhan
penting. Sehingga secara keseluruhan sistem ini dapat bekerja secara
sinergis.(Umari et al., 2017)
2.2.3 Sensor
Sensor adalah sesuatu yang digunakan untuk mendeteksi adanya
perubahan lingkungan fisik atau kimia. Variable keluaran dari sensor yang diubah
menjadi besaran listrik disebut transduser. Pada saat ini, sensor telah dibuat
dengan ukuran sangat kecil denganorde nanometer. Ukuran yang sangat kecil ini
sangat memudahkan permakaian dan menghemat energi.(Wijaya.SN & Okta,
2015)
9
Gambar 2.1 Sensor Ultrasonik
10
dari dari dua unit, yaitu unit pemancar dan unit penerima. Struktur unit pemancar
dan penerima sangatlah sederhana, sebuah kristal piezoelectric dihubungkan
dengan mekanik jangkar dan hanya dihubungkan dengan diafragma penggetar.
(Oliver, 2019)
Sensor ini dapat mengukur jarak antara 2 cm sampai 300 cm. keluaran
dari sensor ini berupa pulsa yang lebarnya merepresentasikan jarak. Lebar
pulsanya bervariasi dari 115 uS sampai 18,5 mS. Sensor ultrasonic ping parallax
terdiri dari sebuah chip pembangkit sinyal 40KHz, sebuah speaker ultrasonik dan
sebuah mikropon ultrasonik. Speaker ultrasonik mengubah sinyal 40 KHz menjadi
suara sementara mikropon ultrasonik berfungsi untuk mendeteksi pantulan
suaranya.(Oliver, 2019)
11
yang-ke adaptor-DC atau menggunakan kabel USB atau batrai untuk
menjalankannya atau menghubungkan Board Arduino Uno ke computer. Dalam
hal koneksi USB-to-serial Uno tidak sama dengan kebanyakan board dimana Uno
menggunakan fitur Atmega8U2 untuk converter USB-to-serial sedangkan bord
lainnya menggunakan chip FTDI driver USB-to-serial. (Wijaya.SN & Okta, 2015)
12
3. Uploader, merupakan suatu modul yang biasa di gunakan untuk
memuat kode biner pada computer menuju memori dalam arduino.
4. New, Memulai sebuah lembar sketch baru.
5. Open, menampilkan sketchbook arduino yang di dalamnya terdapat list
sketch.
6. Save, menyimpan lembar sketch dalam sketchbook.
7. Serial Monitor, membuka serial data yang boar arduino kirim.(Artanto,
2012)
13
2.2.9 Buzzer
Buzzer merupakan suatu bagian dari elektronika dengan kegunaan untuk
mengubah energy listrik menjadi getar atau suara. Buzzer memiliki prinsip kerja
yang persis seperti loud speaker, proses kerja buzzer meliputi gelombang yang
berada pada diafragma dan dialiri arus listik dimana biasa di sebut dengan
electromagnet, gelombang tersebut akan tertarik ke luar ataupun dalam, hal ini
bergantung pada polaritas magnetnya dan arah arus, maka akan terjadi gerakan
gelombang secara acak yang mengakibatkan bergetarnya udara dan menghasilkan
suara. Buzzer sering kali dimanfaatkan untuk indikator sebuah proses yang telah
selesai atau terdapat kesalahan yang terjadi.(Umari et al., 2017)
2.2.10 LED
Light Emitting Diode atau biasa di sebut LED adalah suatu elektronik yang
bias memunculkan emisi cahaya. Semikonduktor merupakan hal penting untuk
menciptakan emisi cahaya, dengan cara syarat doping yang digunakan adalah
arsenic, gallium, dan phosphorus dan terdapat berrbagai jenis doping serta warna
output yang berbeda pula. Terdapat berbagai warna pada LED seperti kuning,
hijau,merah dan biru, dari berbagai warna tersebut biru sangat sulit ditemukan.
Pemilihan LED untuk digunakan tidak hanya melalui warna tapi perlu
memperhatikan daya dan tegangannya. Wadah cahaya pada LED memiliki
14
berbagai macam bentuk seperti bulat, persegi, dan lonjong.(Mining & Mining,
2001)
15
3. TUJUAN DAN MANFAAT
16
4. METODOLOGI PENELITIAN
17
Teknik kepustkaan menjadi teknik pengumpulan data yang di gunakan
penelitidalam penelitian ini. Refrensi buku dan literature yang sejenis dan
berkaitan dengan penelitian ini menjadi factor pendukung dalam proses penelitian.
Pelaksanaan metode kepustakaan bisa di lakukan dengan mempelajari buku-buku,
bahan dan sumber-sumber tertulis lainnya yang terkait dengan masalah yang di
teliti.
a. Laptop
18
b. Mikrokontroler Arduino Uno
c. Kabel USB tipe A ke tipe B
d. Sensor Ultrasonic HC-SR04
e. Buzzer
f. Kabel Jumper
g. Breadboard
h. Lampu LED
19
5. HASIL DAN PEMBAHASAN
OUTPUT
SENSOR ARDUINO
OUTPUT
LED
a. Pada alur kerja sistem ini sensor akan mendeteksi jarak atau ketinggian air
pada sungai.
b. Kemudian sensor akan mengirim jarak atau ketinggian air ke arduino.
c. Arduino akan memproses ketinggian air.
d. Jika niali ketinggian air barada pada level mengancam , maka arduino
akan membunyikan buzzer dan lampu led merah akan menyala sebagai
indikator “bahaya”.
Sedangkan jika nilai ketinggian air berada pada level normal maka arduino akan
menonaktifkan buzzer dan led putih akan menyala.
20
5.2 Perakitan Alat Peringatan Dini Banjir Otomatis
Pada perakitan alat ini peneliti merakitnya secara bertahap pertama peneliti
melakukan pemasangan sensor Ultrasonik sebagai perangkat yang akan
mendeteksi ketinggian air, lalu kedua pemasangan LED, dan yang terakhir
pemasangan Buzzer sebagai output keluaran alarm peringatan.
21
Gambar 5.4 Pemasangan Buzzer
1. Arduino UNO
2. Sensor Ultrasonic
3. USB downloader
4. Buzzer
5. Breadboard
6. Resistor
7. Kabel jumper
8. LED
22
Tabel 5.1 Rangkaian Sensor Ultrasonik ke Arduino
Buzzer Arduino
Kabel Positif Pin 8
Kabel Negatif GND
LED Arduino
LED Putih Pin 4
LED Hijau Pin 5
LED Kuning Pin 6
LED Merah Pin 7
23
Berikut adalah kode Program sistem deteksi banjir otomatis pada IDE
Arduino yang digunakan dalam penelitian :
Proses Import
#define ledputih 4
#define ledhijau 5
#define ledmerah 7
#define buzzer 8
void setup() {
24
pinMode(ledputih, OUTPUT);
pinMode(ledkuning, OUTPUT);
pinMode(ledmerah, OUTPUT);
Proses Looping
void loop() {
digitalWrite(trigPin, LOW);
delayMicroseconds(2);
digitalWrite(trigPin, HIGH);
delayMicroseconds(10);
digitalWrite(trigPin, LOW);
25
Serial.print("Distance = ");
Serial.println("Aman");
digitalWrite(ledputih, HIGH);
Jika jarak lebih dari 20 maka led
digitalWrite(ledhijau, LOW);
putih akan menyala .
digitalWrite(ledkuning, LOW);
digitalWrite(ledmerah,LOW);
digitalWrite(buzzer,LOW);
else {
digitalWrite(ledputih,LOW);
Serial.println("Siaga");
Jika jarak kurang dari 19 maka
digitalWrite(ledhijau, HIGH); led hijau akan menyala.
digitalWrite(ledkuning, LOW);
digitalWrite(ledmerah,LOW);
digitalWrite(buzzer,LOW);
26
if (distance < 12) {
Serial.println("Awas");
digitalWrite(ledkuning, HIGH);
Jika jarak kurang dari 12 maka led
digitalWrite(ledmerah,LOW);
digitalWrite(buzzer,LOW);
if (distance < 7) {
Serial.println("Bahaya");
digitalWrite(ledhijau, LOW);
delay(500);
27
5.4 Pengujian Alat
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui cara kerja sensor ultrasonik untuk
mendeteksi ketinggian air dan memberikan alarm peringatan saat sensor
mendeteksi level ketinggian air, ketinggian air terbagi menjadi 4 bagian yaitu
level aman, siaga, awas, dan bahaya.
Jika jarak lebih dari 20cm maka led putih akan menyala sebagai tanda
level ketinggian air berada pada tahap aman.
Jika jarak kurang dari 19 maka led hijau akan menyala sebagai tanda level
air berada pada tahap siaga.
28
Gambar 5.7 Pengujian Alat (Level Awas)
Jika jarak kurang dari 12 maka led kuning akan menyala sebagai tanda
level air berada pada tahap awas.
29
Jika jarak kurang dari 7 maka secara bersamaan led merah dan buzzer
akan menyala sebagai tanda level ketinggian air berada pada tahap bahaya.
4 6 – 3 cm Bahaya Menyala
30
6. RENCANA PENELITIAN BERIKUTNYA
Pada kesempatan kali ini peneliti hanya mampu menganalisis cara sensor
ultrasonic menggunakan mikrokontroler arduino untuk merancang alat pendeteksi
banjir secara otomatis. Untuk kesempatan berikutnya peneliti ingin menambahkan
sebuah notifikasi berupa broadcast yang otomatis terkirim ke smarthphone warga
tentang level ketinggian air dan seberapa mengancamnya ketinggian air tersebut.
31
7. KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Dari analisa dan pembahasan diatas yang telah dibuat, memperoleh
kesimpulan sebagai berikut:
1. Penelitian ini berhasil membuat model atau prototype peringatan dini banjir
secara otomatis yang dapat bekerja sesuai dengan rancangan peneliti.
2. Sensor Ultrasonik dapat mendeteksi sangat baik pada media air, dimana naik
dan turunnya air dapat terdeteksi.
Sensor Ultrasonik memiliki titik buta , yaitu di saat jarak antara ultrasonic dan air
kurang dari 1cm.
7.2 Saran
Berdasarkan analisis yang di lakukan, peneliti menyarankan untuk
menempatakan sensor ultrasonik dengan tepat karna sensor ini memiliki titik buta,
dengan penempatan yang tepat maka akan membuat pendeteksian air berjalan
dengan baik dan menghindari berbagai resiko yang tidak di inginkan.
32
Daftar Pustaka
Endra, R. Y., Cucus, A., & Affandi, F. N. (2019). The Concept and
Implementation of Smart Room using Internet of things (IoT) for Cost
Efficiency and Room Security. Journal of Physics: Conference Series,
1381(1). https://doi.org/10.1088/1742-6596/1381/1/012018
Endra, Robby Yuli, Aprilita, D. S., Informatika, P. S., Komputer, F. I., &
Lampung, U. B. (2018). E-Report Berbasis Web Menggunakan Metode
Model View Controller Untuk Mengetahui Peningkatan. 15–22.
Endra, Robby Yuli, Cucus, A., Affandi, F. N., & Hermawan, D. (2019).
Implementasi Sistem Kontrol Berbasis Web Pada Smart Room Dengan
Menggunakan Konsep Internet Of Things. Explore – Jurnal Sistem Informasi
Dan Telematika (Telekomunikasi, Multimedia & Informatika), 10(2), 98–
106. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.36448/jsit.v10i2.1316
Indrasari, W., Iswanto, B. H., & Andayani, M. (2018). Early Warning System of
Flood Disaster Based on Ultrasonic Sensors and Wireless Technology. IOP
Conference Series: Materials Science and Engineering, 335(1).
https://doi.org/10.1088/1757-899X/335/1/012005
Mining, D., & Mining, T. (2001). Bab ii dasar teori 1.1. 2008, 6–14.
33
Natividad, J. G., & Mendez, J. M. (2018). Flood Monitoring and Early Warning
System Using Ultrasonic Sensor. IOP Conference Series: Materials Science
and Engineering, 325(1). https://doi.org/10.1088/1757-899X/325/1/012020
Umari, C., Anggraini, E., & Zainul Muttaqinm Rofif. (2017). Rancang Bangun
Sistem Peringatan Dini Banjir Berbasis Sensor Ultrasonik Dan
Mikrokontroler Sebagai Upaya Penanggulangan Banjir. Jurnal Meteorologi
Klimatologi Dan Geofisika, 4(2), 35–42.
Wijaya.SN, & Okta. (2015). Kendali Motor Dc Menggunakan Sensor Srf (Sonar
Range Finder) Pada Robot Webcam Berbasis Android. Politeknik Negeri
Sriwijaya, 5–37.
34