Anda di halaman 1dari 23

SAKLAR OTOMATIS MENGGUNAKAN SENSOR LDR

BERBASIS ARDUINO UNO

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Medan Elektromagnetik


Dosen Pengampu:
ROSDIANA, S.T.,M.T.

Disusun Oleh:
Nama NIM/Kelas
Al Fathir Farhat 210150073 A1
Khadian Khairil Hasra 210150022 A2
Alif Muhammad Rifq 210150112 A2
M. Fathan Naqi 210150032 A2
Maulana Ansari 210150088 A2

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas segala rahmat,
hidayah, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul "Implementasi saklar otomatis menggunakan sensor ldr". Makalah ini
penulis susun sebagai salah satu tugas mata kuliah Medan Elektromagnetik yang
penulis ambil di semester ini.
Penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada ibu
Rosdiana S.T.,MT., dosen pengampu mata kuliah Medan Elektromagnetik, yang
telah memberikan bimbingan, arahan, dan dukungannya dalam penyelesaian
makalah ini. Dengan penuh kesabaran dan pengetahuan yang luas, beliau telah
membantu penulis dalam memahami konsep serta implementasinya pada saklar
otomatis menggunakan sensor ldr.
Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak lepas dari kekurangan dan
kelemahan. Oleh karena itu, penulis sangat mengapresiasi setiap saran, kritik, dan
masukan yang diberikan untuk pengembangan dan perbaikan lebih lanjut pada
topik ini.
Akhir kata, penulis berharap bahwa makalah ini dapat memberikan
manfaat dan kontribusi dalam memperluas wawasan dan pengetahuan di bidang
kecerdasan buatan. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita semua.

Lhokseumawe, Juni 2023

Kelompok

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iv
DAFTAR TABEL....................................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................2
1.3 Batasan Masalah........................................................................................2
1.4 Tujuan Penulisan.......................................................................................3
1.5 Metodologi Pengumpulan Data................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Arduino Uno...............................................................................................5
2.1.1 bagian arduino uno..........................................................................6
2.2.2 peran arduino dalam rangkaian.....................................................8
2.3 Flame Sensor..............................................................................................9

BAB III PEMBAHASAN


3.1 Rancangan Alat........................................................................................16
3.1.1 Persiapan Alat dan Bahan............................................................16
3.1.2 Skema Rangkaian Alat..................................................................21
3.1.3 Proses Perangkaian........................................................................22
3.2 Pengujian Rangkaian Alat......................................................................33

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................36
LAMPIRAN...........................................................................................................37

2
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Arduino Uno.......................................................................................10


Gambar 2.2 Bagian-Bagian Arduino.....................................................................15
Gambar 2.3 Flame Sensor......................................................................................21
Gambar 3.1 Alat dan Bahan Projek.......................................................................22
Gambar 3.2 Arduino Uno SMD.............................................................................22
Gambar 3.3 Flame Sensor 4 Pin.............................................................................28
Gambar 3.4 Buzzer Active 5V...............................................................................30
Gambar 3.5 LCD 16x2 dan Module I2C................................................................31
Gambar 3.6 Kabel Jumper.....................................................................................33
Gambar 3.7 Breadboard 40 Titik...........................................................................35
Gambar 3.8 Skema rangkaian menggunakan software Fritzing............................36
Gambar 3.9 Proses Prangkaian Alat......................................................................37
Gambar 3.10 Variabel Input “Fire Level”.............................................................38
Gambar 3.11 Variabel Output “Intensity Level”...................................................38
Gambar 3.18 Program pada Arduino IDE.............................................................45
Gambar 3.19 Percobaan Pertama...........................................................................45
Gambar 3.20 Percobaan Kedua..............................................................................46
Gambar 3.21 Percobaan Ketiga.............................................................................46
Gambar 3.22 Percobaan Keempat..........................................................................46
Gambar 3.23 Percobaan Kelima............................................................................46

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pencahayaan merupakan komponen penting agar manusia dapat bekerja
atau mengamati benda yang sedang dikerjakannya. Dalam hal ini sumber
penerangan adalah lampu. Prinsip kerja sebuah lampu pada ruangan umumnya
hanya menggunakan sistem on-off, yang hanya memperhatikan kondisi gelap
terang suatu ruangan. Pengoperasian secara konvensional dapat dikatakan belum
efektif dikarenakan tidak efisiennya penggunaan energi listrik. Prinsip kontrol
yang digunakan adalah kontrol fuzzy.

Pencahayaan merupakan salah satu komponen penting agar manusia dapat


bekerja atau mengamati objek yang sedang dikerjakan secara jelas, nyaman, teliti,
dan aman. Pencahayaan yang buruk dapat mengakibatkan kelelahan mata dengan
berkurangnya daya efisiensi kerja, serta kerusakan alat penglihatan. Selain itu,
penggunaan lampu sebagai alat pencahayaan juga berkaitan erat dengan efisiensi
daya listrik. Pengaturan pencahayaan yang terlalu terang dan tidak sesuai dapat
menyebabkan pemborosan pada daya listrik yang digunakan

Melalui penelitian ini, penulis berharap dapat memberikan kontribusi


dalam pengembangan teknologi saklar otomatis yang lebih baik, sehingga dapat
meningkatkan keamanan dan keselamatan. Selain itu, penulis juga berharap
temuan dan hasil penelitian ini dapat menjadi referensi dan inspirasi bagi
penelitian selanjutnya dalam bidang saklar otomatis menggunakan sensor ldr.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana implementasi pada saklar otomatis menggunakan sensor ldr
berbasis Arduino uno?

4
1.3 Batasan Masalah
Dalam project ini, penulis membatasi masalah pada implementasi pada
pada saklar otomatis menggunakan sensor ldr. Adapun batasan-batasan yang
penulis tetapkan adalah sebagai berikut:

1. Saklar otomatis yang dikembangkan menggunakan Flame Sensor ldr


berbasis Arduino Uno. Penulis tidak akan membahas penggunaan sensor lain atau
mikrokontroler selain Arduino Uno.

2. Fokus utama penulis adalah pada pendeteksian kebakaran dalam skala


kecil dan menengah, seperti kebakaran di dalam ruangan atau area terbatas.
Penulis tidak membahas pendeteksian kebakaran di area luas atau di luar ruangan.

3. Penulis membatasi pembahasan pada parameter-parameter yang relevan


untuk pendeteksian kebakaran, seperti intensitas api.

4. Pengujian dan evaluasi performa alat pendeteksi kebakaran akan


dilakukan secara simulasi dan eksperimental di lingkungan laboratorium atau
ruang kelas. Penulis tidak akan membahas pengujian di lingkungan nyata.

Batasan-batasan ini penulis tetapkan untuk menjaga fokus dan ruang lingkup
makalah agar tidak terlalu luas. Namun, penulis menyadari bahwa ada potensi
untuk pengembangan lebih lanjut pada topik ini di masa depan.

1.4 Tujuan Penulisan


Untuk mengetahui bagaimana implementasi saklar otomatis menggunakan
sensor ldr berbasis Arduino Uno.

1.5 Metode Penelitian


Metodologi yang digunakan dalam projek ini ada beberapa tahapan, yaitu
sebagai berikut :

5
1. Kecerdasan Buatan
Pada penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah kecerdasan
buatan (Artifial Intelligence). Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI)
merupakan salah satu bagian ilmu komputer yang membuat agar mesin
(komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh
manusia (Jaya et al., 2018).
AI memungkinkan komputer untuk memproses banyak informasi dan data
serta memberikan kesimpulan berbasis computer dalam waktu yang relative
singkat dan cepat. AI juga memiliki kelemahan jika dibandingkan dengan
kecerdasan alami (Human Intelligence or Natural Intelligence) mengingat
kecerdasan manusia/kecerdasan alami diperoleh melalui proses evolusi,
sedangkan AI itu sendiri merupakan produk dari kecerdasan alami (Prastiwi &
Pujiawati, 2019).

2. Mikrokontroler

Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah


chip, di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil
RAM, memori program, atau keduanya), dan perlengkapan input output (Haris,
2017).
Mikrokontroler merupakan suatu IC yang di dalamnya berisi CPU, ROM,
RAM, dan I/O. Dengan adanya CPU tersebut maka Mikrokontroler dapat
melakukan proses berfikir berdasarkan program yang telah diberikan
kepadanya (Budianto, Ramadiani, 2017). Berdasarkan uraian di atas penulis
menyimpulkan bahwa Mikrokontroler adalah sebuah komputer dengan ukuran
mikro di dalam satu chip yang fungsinya untuk memasukan sistem program
input dan output guna sebagai kontrol keseluruhan dalam satu keping.

3.

6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Arduino Uno


Arduino UNO adalah sebuah board mikrokontroler yang didasarkan pada
ATmega328. Arduino UNO mempunyai 14 pin digital input/output (6 di
antaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, sebuah osilator
Kristal 16 MHz, sebuah koneksi USB, sebuah power jack, sebuah ICSP header,
dan sebuat tombol reset. Arduino UNO memuat semua yang dibutuhkan untuk
menunjang mikrokontroler, mudah menghubungkannya ke sebuah computer
dengan sebuah kabel USB atau mensuplainya dengan sebuah adaptor AC ke DC
atau menggunakan baterai untuk memulainya.[4]

Gambar 2.1 Arduino Uno

7
2.1.1 Bagian Arduino Uno

Gambar 2.2 Bagian-Bagian Arduino


Fungsi tiap bagian-bagian Arduino Uno yang diberi tanda antara lain:
1. Power USB, fungsi dari power usb pada modul Arduino adalah sebagai
berikut:
o Media pemberi tegangan listrik ke Arduino
o Media tempat memasukkan program dari komputer ke Arduino
o Sebagai media untuk komunikasi serial antara komputer dan
Arduino R3 maupun sebaliknya.
2. Crystal Oscillator, fungsi crystal oscillator adalah sebagai
jantung Arduino yang membuat dan mengirimkan detak ke mikrokontroler
agar beroperasi setiap detaknya.
3. Voltage Regulator, berfungsi menstabilkan tegangan listrik yang masuk
ke Arduino.
4. Power Jack, fungsi dari power jack pada modul Arduino adalah sebagai
PADA SAKLAR OTOMATIS MENGGUNAKAN SENSOR
LDR media pemberi tegangan listrik ke Arduino apabila tak ingin
menggunakan Power USB.
5. Pin Reset, berfungsi untuk mereset Arduino agar program dimulai dari
awal. Cara penggunannya yaitu dengan menghubungkan pin reset ini
langsung ke ground.
6. Pin Tegangan 3,3 Volt, berfungsi sebagai pin positif untuk komponen
yang menggunakan tegangan 3,3 volt.

8
7. Pin Tegangan 5 Volt, berfungsi sebagai pin positif untuk komponen yang
menggunakan tegangan 5 volt. Pin 5 volt sering juga disebut pin VCC.
8. Pin Ground (GND), fungsi pin GND adalah sebagai pin negatif pada tiap
komponen yang dihubungkan ke Arduino.
9. Pin Penambah Tegangan (VIN), berfungsi sebagai media pemasok
listrik tambahan dari luar sebesar 5 volt bila tak ingin
menggunakan Power USB atau Power Jack.
10. Pin Analog, berfungsi membaca tegangan dan sinyal analog dari berbagai
jenis sensor untuk diubah ke nilai digital.
11. Main Microcontroller, berfungsi sebagai otak yang mengatur pin-pin
pada Arduino
12. Tombol Reset, komponen pendukung Arduino yang berfungsi untuk
mengulang program dari awal dengan cara menekan tombol.
13. Pin ICSP (In-Circuit Serial Programming), berfungsi untuk
memprogram mikrokontroler seperti Atmega328 melalui jalur USB
Atmega16U2.
14. Lampu Indikator Power, berfungsi sebagai indikator bahwa Arduino
sudah mendapatkan suplai tegangan listrik yang baik.
15. Lampu TX (transmit), berfungsi sebagai penanda bahwa sedang terjadi
pengiriman data dalam komunikasi serial.
16. Lampu RX (receive), berfungsi sebagai penanda bahwa sedang terjadi
penerimaan data dalam komunikasi serial.
17. Pin Input/Output Digital, berfungsi untuk membaca nilai logika 1 dan 0
atau mengendalikan komponen output lain seperti LED, relay, atau
sejenisnya. Pin ini termasuk paling banyak digunakan saat membuat
rangkaian.
Untuk pin yang berlambang “~” artinya dapat digunakan untuk
membangkitkan PWM (Pulse With Modulation) yang fungsinya bisa
mengatur tegangan output. Biasanya digunakan untuk mengatur kecepatan
kipas atau mengatur terangnya cahaya lampu.

9
18. Pin AREF (Analog Reference), fungsi pin Arduino Uno yang satu ini
untuk mengatur tegangan referensi eksternal yang biasanya berada di
kisaran 0 sampai 5 volt.
19. Pin SDA (Serial Data), berfungsi untuk menghantarkan data dari modul
I2C atau yang sejenisnya.
20. Pin SCL (Serial Clock), berfungsi untuk menghantarkan sinyal waktu
(clock) dari modul I2C ke Arduino.

2.1.2 Peran Arduino Uno dalam Rangkaian


Arduino Uno adalah salah satu jenis mikrokontroler yang sangat populer
dan sering digunakan dalam proyek-proyek elektronika. Arduino Uno memiliki
keunggulan dalam hal kemudahan penggunaan dan fleksibilitas, serta
kompatibilitas yang luas dengan berbagai modul dan sensor elektronik.
Dalam implementasi alat pendeteksi kebakaran ini, Arduino Uno berperan
sebagai otak atau pusat kendali rangkaian. Mikrokontroler ini menerima input dari
Flame Sensor, yang mendeteksi keberadaan api atau panas, dan kemudian
melakukan pemrosesan data yang telah diimplementasikan dalam programnya.
Setelah melakukan pemrosesan data, Arduino Uno menghasilkan output
berupa sinyal kontrol yang mengendalikan LCD 16x2 I2C untuk menampilkan
informasi tentang keberadaan api, serta mengaktifkan Buzzer Active 5V untuk
memberikan peringatan suara jika terdeteksi kebakaran.
Dengan kemampuan komputasi yang dimiliki oleh Arduino Uno, alat
pendeteksi kebakaran dapat secara real-time menerima input dari Flame Sensor,
menganalisis data dan memberikan respon yang cepat dan akurat berdasarkan
hasil pemrosesan tersebut.
Selain itu, Arduino Uno juga memungkinkan fleksibilitas dalam
pengembangan dan perluasan alat pendeteksi kebakaran ini. Mikrokontroler ini
mendukung banyak modul dan sensor tambahan yang dapat ditambahkan ke
rangkaian untuk meningkatkan kemampuan dan fungsi alat secara keseluruhan.

10
Dengan demikian, peran Arduino Uno dalam rangkaian alat pendeteksi
kebakaran adalah sebagai pusat kendali yang mengintegrasikan input dari Flame
Sensor, dan mengendalikan output pada LCD 16x2 I2C dan Buzzer Active 5V.

2.1.3 Flame Sensor


(Light Dependent Resistor) adalah salah satu jenis resistor yang dapat mengalami
perubahan resistansinya apabila mengalami perubahan penerimaan cahaya. Modul
sensor cahaya bekerja manghasilkan output yang mendeteksi nilai intensitas
cahaya. Perangkat ini sangat cocok digunakan untuk project yang berhubungan

dengan cahaya seperti nyala mati lampu. LDR dapat dipasang pada aneka
rangkaian elektronika untuk memutuskan dan menyambungkan aliran listrik
berdasarkan cahaya. Semakin banyak cahaya yang mengenai LDR, maka nilai
resistansinya akan menurun. Semakin sedikit cahaya yang mengenai LDR, maka
nilai resistansinya akan meningkat.

Gambar 2.3 Flame Sensor

11
2.1.4 Spefikasi Alat
Berikut ini adalah spefikasi spefikasi dari alat elektronik yang kami
gunakan dalam projek kali ini adalah sebagai berikut:

1. Modul riley

Spesifikasi relay modul satu channel juga dapat bervariasi tergantung pada
jenis dan keperluannya. Relay modul sering kali merupakan perangkat yang lebih
kompak dan terintegrasi dengan fitur-fitur tambahan yang mempermudah
penggunaannya. Berikut adalah beberapa spesifikasi umum yang dapat terkait
dengan relay modul satu channel:
Module dijalankan dengan memberikan tegangan/logika HIGH dan LOW.
Bisa digunakan untuk mengontrol beban 220V seperti lampu atau yang lainnya.
Spesifikasi:
- Beban maksimal : AC 250V/10A, DC 30V/10A
- Jumlah channel : 1
- Tegangan Kerja : 5V, active LOW
- Berat : 60 g
- Indication LEDs for Relay output status
2. Sensor LDR

Light Dependent Resistor) adalah salah satu jenis resistor yang dapat
mengalami perubahan resistansinya apabila mengalami perubahan penerimaan
cahaya. Modul sensor cahaya bekerja manghasilkan output yang mendeteksi nilai
intensitas cahaya. Perangkat ini sangat cocok digunakan untuk project yang
berhubungan dengan cahaya seperti nyala mati lampu.
1. Supply : 3.3 V – 5 V (arduino available) 
2. Output Type: Digital Output (0 and 1) 
3. Inverse output 
4. Include IC LM393 voltage comparator 
5. Sensitivitasnya dapat diatur 
6. Dimensi PCB size: 3.2 cm x 1.4 cm

12
3. Papan Board

Definisi breadboard Arduino adalah sejenis papan roti yang biasanya


digunakan untuk membuat prototype rangkaian elektronik. Beberapa orang
kadang menyebutnya project board atau bahkan  protoboard (prototype
board).

Pada dasarnya breadboard adalah board yang digunakan untuk membuat


rangkaian elektronik tanpa harus merepotkan pengguna untuk menyolder.

Biasanya papan breadboard ini digunakan untuk membuat rangkaian


elektronik sementara untuk tujuan uji coba atau prototype.

13
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Rancangan Alat
Pada perancangan alat dilakukan dengan dua tahap, yang pertama
perancangan menggunakan software Fritzing, lalu yang kedua penulis melakukan
perangkaian alat secara langsung pada breadboard.

3.1.1 Persiapan Alat dan Bahan


Sebelum melanjutkan ke tahap implementasi, beberapa alat dan bahan
perlu disiapkan untuk membangun alat untuk saklar otomatis menggunakan
sensor ldr . Untuk membuat alat menggunakan senso ldrr berbasis arduino uno,
penulis juga membeli komponen pendukung lainnya.

Gambar 3.1 Alat dan Bahan Projek


Berikut adalah alat dan bahan yang digunakan beserta spesifikasinya:
1. Arduino Uno

14
Gambar 3.2 Arduino Uno SMD
Mikrokontroler yang menjadi pusat kendali dalam alat pendeteksi
kebakaran. Arduino Uno akan menerima input dari Flame Sensor, melakukan
pemrosesan data dan mengendalikan output pada LCD 16x2 dan Buzzer Active
5V. Berikut adalah tabel data spesifikasi arduino uno:

2. sensor ldr

Gambar 3.3 sensor ldr

3. Lampu 10watt

Gambar 3.4 lampu

4. LCD 16x2 dan Module I2C


LCD 16x2 digunakan sebagai tampilan output untuk menampilkan
informasi tentang keberadaan api. Modul I2C digunakan untuk menghubungkan
LCD dengan Arduino Uno secara komunikasi I2C, sehingga mempermudah
penggunaan dan menghemat pin digital pada Arduino Uno.

15
Gambar 3.5 LCD 16x2 dan Module I2C

5. Kabel Jumper
Digunakan untuk menghubungkan komponen-komponen dalam rangkaian.
Kabel jumper akan digunakan untuk menghubungkan Flame Sensor, Buzzer
Active 5V, LCD 16x2, dan modul I2C dengan Arduino Uno dan breadboard.

Gambar 3.6 Kabel Jumper

6. Breadboard
Digunakan sebagai tempat untuk melakukan prototyping dan menyusun sementara
rangkaian alat. Breadboard akan menjadi tempat penyambungan antara
komponen-komponen dengan menggunakan kabel jumper. Breadboard yang
penulis gunakan adalah breadboard 40 titik.

16
Gambar 3.7 Breadboard 40 Titik

7. Relay

Gambar 3.8 relay


3.1.2 Proses Perangkaian
Setelah mempersiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan, langkah
selanjutnya adalah melakukan proses perangkaian alat pendeteksi kebakaran.
Proses perangkaian mengikuti skema rangkaian yang sudah dibuat dalam software
Fritzing. Penulis menyiapkan breadboard sebagai tempat penyambungan
sementara komponen-komponen. Breadboard memungkinkan penulis untuk
mengatur komponen dengan lebih fleksibel dan mudah dalam melakukan koneksi.
Berikut adalah gambar proses perangkaian sensor lampu pada saklar
otomatis:

17
Gambar 3.9 Proses Prangkaian Alat
3.2 Program pada Arduino
Berikut adalah Program rangkaian dengan menggunakan software Arduino
IDE

Gambar 3.10 Program pada Arduino IDE

3.3 Pengujian Rangkaian Alat


Setelah merangkai alat dan memasukkan programnya kemudian penulis
melakukan pengujian pada rangkaian alat. Penulis melakukan pengujian sebanyak
5 kali percobaan. Berikut adalah gambar hasil pengujian:
1. Percobaan Pertama

18
Gambar 3.11 Percobaan Pertama

19
2. Percobaan kedua

Gambar 3.12 Percobaan Kedua

KESIMPULAN
Berdasarkan permasalahan yang ingin dipecahkan dan hasil pengujian alat
yang dirancang, maka dapat
diambil kesimpulan dari penelitian ini antara lain;.
1. Berdasarkan hasil uji coba, rancangan rangkaian dan pembangunan
sistem kerja sensor, lampu dan Arduino berjalan baik sesuai rancana
awal.

20
2. Pemrograman dapat diterapkan pada sistem kerja intensitas lampu
dan baekerja dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari kinerja alat yaitu
intensitas lampu dapat hidup tergantung intensitas cahaya sesuai
inputan dari sensor LDR.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Y. Rizal and R. H. Siregar, “RANCANGAN ALAT MENDETEKSI
ASAP DAN API DENGAN SENSOR (GAS DAN SUHU) MENGGUNAKAN
ARDUINO UNO,” vol. 1, no. 04, 2022.

[2] H. Nasution, “Implementasi Logika Fuzzy pada Sistem Kecerdasan


Buatan,” no. 2, 2012.

[3] M. D. Irawan and H. Herviana, “IMPLEMENTASI LOGIKA FUZZY


DALAM MENENTUKAN JURUSAN BAGI SISWA BARU SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 1 AIR PUTIH,” JurTI, vol. 2, no. 2,
p. 129, Feb. 2019, doi: 10.36294/jurti.v2i2.427.

LAMPIRAN

21
Lampiran 1. Proses Perangkaian

22

Anda mungkin juga menyukai