Oleh :
Ali Abdurrahman Amin 1731110015
Rivaldi Azis Sabarto 1731110121
SEPTEMBER 2019
PROGRAM STUDI DIII - TEKNIK ELEKTRONIKA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktik yang
berjudul, Studi Implementasi Instrumentasi dan Sistem Control unit desal di Pabrik 4 PT
Pupuk Kalimantan Timur, yang dilaksanakan pada tanggal 16 Juli sampai 31 Agustus 2019
di Pabrik 4 PT Pupuk Kalimantan Timur dapat terselesaikan dengan lancar. Tak lupa shalawat
serta salam penulis haturkan pada Nabi Muhammad SAW dan pengikutnya hingga akhir
zaman. Aamiin.
Melalui kerja praktik ini mahasiswa dituntut untuk mengetahui dan memahami
implementasi dari ilmu yang didapat di bangku kuliah secara langsung di lapangan.
Dalam penyusunan laporan ini tidak lepas dari bentuan dan bimbingan oleh berbagai
pihak. Oleh karena itu, tidak lupa saya ucapkan banyak terima kasih kepada:
Negeri Malang.
Elektronika.
6. Ayah dan Ibuku yang telah memberi bantuan dan do’a sampai selesainya
proposal ini.
ii
7. Teman-teman sesama mahasiswa dan seperjuangan dan semua pihak
8. Seluruh dosen dan staf Politeknik Negeri Malang umumnya dan dosen
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tugas akhir ini jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun yang lebih baik
untuk generasi penerus kita. Akhir kata penulis berharap semoga Tugas Akhir ini berguna bagi
penulis pada khususnya dan bagi pembaca umumnya.
iii
Ali Abdurrahman Amin
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
v
BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi saat ini telah banyak memberikan manfaat dan kemudahan
bagi kehidupan manusia sehari-hari, khususnya perkembangan teknologi pada bidang
elektronika. Adanya Pengaruh perkembangan teknologi pada bidang elektronika ini
menimbulkan keinginan manusia untuk mengendalikan suatu peralatan elektronika secara
otomatis. Hal tersebut dapat dilakukan melalui pengaturan level tegangan dan arus. Beberapa
contoh pengontrolan secara otomatis yaitu pengontrolan putaran motor, pengaturan
pencahayaan pada lampu, dan lain-lain. Mobilitas dan kesibukan yang dimiliki manusia juga
mengakibatkan manusia ingin mendapatkan kemudahan dalam berbagai kegiatannya.
Salah satu contoh dari hasil pengamatan di lingkungan mahasiswa adalah penggunaan
lampu belajar yang masih manual menggunakan. Mahasiswa harus menyolokkan kabel
terlebih dulu untuk menyalakan lampu belajar, dan kadang kadang sering tersetrum.
Berdasarkan keadaan seperti itu, ada cara yang lebih efektif yang dapat dilakukan
untuk mengatasi permasalahan tersebut. Salah satu cara yaitu pembangunan sebuah sistem
dengan memanfaatkan Sensor PIR (Passive Infrared Receiver). Sensor ini biasanya digunakan
dalam perancangan detektor gerakan.
Oleh karena itu, pada Tugas Perancangan Sistem Elektronika ini akan dirancang
sebuah sistem menggunakan mikrokontroler dan sensor PIR (Passive Infrared Receiver) yang
dapat menyalakan lampu belajar dan kipas secara otomatis.
Pada Tugas Perancangan Sistem Elektronika ini, masalah yang dibahas mengenai
system control sensor PIR (Passive Infrared Receiver) yang memiliki kepekaan terhadap
sebuah pergerakan.
vi
1.3 Tujuan
Tujuan dari Tugas Perancangan Sistem Elektronika adalah merancang system control
nyala lampu otomatis pada ruang belajar berbasi mikrokontroler menggunakan sensor PIR
(Passive Infrared Receiver).
1.4 Metodologi
Metodologi dalam pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Studi Literatur.
Kegiatan ini berupa mencari informasi baik dari literatur di perpustakaan, internet
ataupun survey lapangan tentang pengendalian sensor PIR (Passive Infrared Receiver),
mikrokontroler, serta kontroler yang akan digunakan.
Perancangan yang disusun ini atas dasar lampu belajar yang biasa digunakan dan
sensor PIR (Passive Infrared Receiver) berbasis mikrokontroler. Perencanaan dan pembuatan
aplikasi ini akan dilaksanakan di laboratorium elektronika.
3. Pengujian Sistem
Pengujian terhadap alat dan mengambil data hasil percobaan dilakukan di laboratorium
elektronika..
4. Analisa Data
Berdasarkan hasil simulasi dan pengujian, dilakukan analisa terhadap persen kesalahan
yang terjadi. Hal ini diperlukan untuk mengevaluasi kembali dari kontroler yang telah
didesain.
vii
BAB II
TEORI DASAR
Sensor PIR (Passive Infra Red) adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi
adanya pancaran sinar infra merah. Sensor PIR bersifat pasif, artinya sensor ini tidak
memancarkan sinar infra merah tetapi hanya menerima radiasi sinar infra merah dari luar.
Sensor ini biasanya digunakan dalam perancangan detektor gerakan berbasis PIR.
Karena semua benda memancarkan energi radiasi, sebuah gerakan akan terdeteksi ketika
sumber infra merah dengan suhu tertentu (misal: manusia) melewati sumber infra merah yang
lain dengan suhu yang berbeda (misal: dinding), maka sensor akan membandingkan pancaran
infra merah yang diterima setiap satuan waktu, sehingga jika ada pergerakan maka akan terjadi
perubahan pembacaan pada sensor.
1. Fresnel Lens
Lensa Fresnel pertama kali digunakan pada tahun 1980an. Digunakan sebagai lensa
yang memfokuskan sinar pada lampu mercusuar. Penggunaan paling luas pada lensa Fresnel
adalah pada lampu depan mobil, di mana mereka membiarkan berkas parallel secara kasar dari
pemantul parabola dibentuk untuk memenuhi persyaratan pola sorotan utama. Namun kini,
viii
lensa Fresnel pada mobil telah ditiadakan diganti dengan lensa plain polikarbonat. Lensa
Fresnel juga berguna dalam pembuatan film, tidak hanya karena kemampuannya untuk
memfokuskan sinar terang, tetapi juga karena intensitas cahaya yang relative konstan
diseluruh lebar berkas cahaya.
2. IR Filter
IR Filter dimodul sensor PIR ini mampu menyaring panjang gelombang sinar infrared
pasif antara 8 sampai 14 mikrometer, sehingga panjang gelombang yang dihasilkan dari tubuh
manusia yang berkisar antara 9 sampai 10 mikrometer ini saja yang dapat dideteksi oleh
sensor. Sehingga Sensor PIR hanya bereaksi pada tubuh manusia saja.
3. Pyroelectric Sensor
Seperti tubuh manusia yang memiliki suhu tubuh kira-kira 32 derajat celcius, yang
merupakan suhu panas yang khas yang terdapat pada lingkungan. Pancaran sinar inframerah
inilah yang kemudian ditangkap oleh Pyroelectric sensor yang merupakan inti dari sensor PIR
ini sehingga menyebabkan Pyroelectic sensor yang terdiri dari galium nitrida, caesium nitrat
dan litium tantalate menghasilkan arus listrik. Mengapa bisa menghasilkan arus listrik? Karena
pancaran sinar inframerah pasif ini membawa energi panas. Material pyroelectric bereaksi
menghasilkan arus listrik karena adanya energi panas yang dibawa oleh infrared pasif tersebut.
Prosesnya hampir sama seperti arus listrik yang terbentuk ketika sinar matahari mengenai
solar cell.
4. Amplifier
Sebuah sirkuit amplifier yang ada menguatkan arus yang masuk pada material pyroelectric.
5. Komparator
Setelah dikuatkan oleh amplifier kemudian arus dibandingkan oleh komparator sehingga
mengahasilkan output.
ix
2.2 DHT11 sensor suhu
DHT11 adalah sensor yang dapat mengukur dua parameter linkungan sekaligus, yakni
suhu dan kelembapan uadara (humidity). Dalam sensor ini terdapat sebuah thermistor tipe
NTC( Negative Temperature Coefficient) untuk mengukur suhu, sebuah sensor kelembapan
tipe resistif dan sebuah mikrokontroler 8 bit yang mengelola kedua sensor tersebut dan
mengirim hasilnya ke pin output dengan format single wire bidirectional (kabel tunggal dua
arah). Jadi walaupun kelihatannya kecil DHT11 ini ternyata melakukkan fungsi yang cukup
kompleks.
Pengukuran Temperatur
x
- Resolusi pengukuran: 16Bit
- Repeatability: ±0.2ᵒC
- Range: At 25ᵒC ±2ᵒC
- waktu respon: 1 / e (63%) 10 detik
2.3 Microkontroler
AVR adalah chip mikrokontroler yang merupakan modifikasi dari arsitektur harvard 8-bit
RISC. AVR adalah salah satu dari keluarga mikrokontroler yang menggunakan flash memory
on-chip untuk penyimpanan program. Komponen mikrokontroler ditunjukkan pada Gambar
2.3.
xi
AVR memiliki 32 register general-purpose, timer/counter fleksibel dengan mode
compare, interrupt internal dan eksternal, serial UART, programmable watchdog timer, dan
mode power saving, bahkan beberapa AVR sudah ada yang memiliki ADC dan PWM internal.
Selain itu, AVR juga memiliki In-System Programmable Flash On-Chip yang mengijinkan
mikrokontroler ini diprogram ketika mikrokontroler sudah terpasan pada board dalam sistem.
On-chip programming ini menggunakan serial SPI dalam realisasinya.
xii
Gambar 2.4 AT-MEGA 32[4]
9. Reset: Sebuah low level pulsa yang lebih lama daripada lebar pulsa minimum pada
pin ini akan menghasilkan reset meskipun clock tidak berjalan.
10. XTAL1: Input inverting penguat Oscilator dan input intenal clock operasi
rangkaian.
11. XTAL2: Output dari inverting penguat Oscilator.
xiii
Gambar 2.5 Arsitektur Internal ATmega32[4]
Membutuhkan tegangan catu sebesar 2.7 – 5.5 V untuk tipe ATmega 32L dan 4.5 – 5.5 V
untuk ATmega 32.
xiv
BAB 3
PERENCANAAN
3.1 Lokasi
3.2 Waktu
Semester V pada mata kuliah Praktikum Perencanaan Sistem Elektronika
3.3 Alat
- PIR (Passive Infrared Receiver)
- DHT11 sensor suhu
- AT Mega32
DHT11 LAMPU
Atmega32
Untuk kondisi kamar kosong, sensor PIR akan mebaca bahwa tidak ada radiasi yang
dipancarkan oleh manusia. sehingga lampu belajar dalam kondisi mati. Untuk kondisi
kamar terisi, sensor PIR akan mebaca bahwa ada radiasi yang dipancarkan oleh manusia
sehingga kondisi lampu menyala pada jarak 1 meter. Pada saat objek (dalam hal ini
manusia) berada di jangkauan sensor PIR , maka lampu belajar nyala. Kemudian untuk
sensor DHT11 untuk suhu ruangannya adalah ketika 30ᵒC maka kipas angina akan
menyala.
xv
3.5 Estimasi Biaya
xvi
- DAFTAR PUSTAKA
-
1. http://saptaji.com/2016/08/10/mengukur-suhu-dan-kelembaban-udara-dengan-sensor-
dht11-dan-arduino/
2. http://khoirummuslihah.blogspot.com/2015/06/pengertian-dan-cara-kerja-sensor-
pir.html
xvii