Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Afifah Fadilah 2310631170003
Riva Sestia Praba 2310631170045
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah S.W.T atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
kami bisa menyelesaikan laporan praktikum Fisika Dasar yang berjudul “Mengukur Besaran
Cahaya Menggunakan Sensor Ldr (Light Dependent Resistor) dengan Microcontroller Esp32”.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Bhisma Mahendra, S.Si selaku Dosen Pemgampu
mata kuliah Fisika Dasar. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menyelesaikan
tugas akhir mata kuliah Fisika Dasar.
Dalam penyusunan laporan ini, kami sebagai penulis telah berusaha semaksimal
mungkin sesuai dengan kemampuan kami. Namun, sebagai manusia biasa, kami menyadari
bahwa laporan praktikum ini masih banyak kekurangan dan kesalahan serta masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami
harapkan.
Akhir kata kami berharap semoga laporan praktikum ini dapat menambah pengetahuan
dan memberikan manfaat bagi kita semua.
Kelompok 5 1C IF
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada era globalisasi dan perkembangan teknologi saat ini, kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi (iptek) di dunia sangatlah pesat. Kemajuan Ilmu
pengetahuan dan teknologi ini memberikan kemudahan serta kenyamanan bagi
kehidupan manusia sehingga segala sesuatu menjadi lebih efektif dan efisien. Di bidang
pendidikan, kemajuan iptek juga memberikan pengaruh yang sangat besar. Salah
satunya dapat terlihat dari adanya pembelajaran fisika yang pada praktik dan
pembahasan nya menggunakan teknologi. Contohnya yaitu penggunaan
microcontroller ESP32 dan LDR sebagai sensor cahaya.
Sensor adalah suatu perangkat yang berfungsi untuk mendeteksi perubahan pada
besaran fisik seperti tekanan, gaya, listrik, cahaya, gerakan, kelembaban, suhu,
kecepatan, dan fenomena lingkungan lainnya. Ketika ada perubahan yang terjadi, sensor
akan mengkonversi input yang dideteksi menjadi output yang dapat dipahami oleh
manusia. Output ini dapat diterima melalui perangkat sensor itu sendiri atau dikirim
secara elektronik melalui jaringan untuk ditampilkan atau diproses menjadi informasi
yang berguna bagi pengguna. Salah satu jenis sensor, yaitu sensor cahaya. Sensor ini
umumnya digunakan dalam aplikasi pengaturan pencahayaan otomatis, kamera, dan
perangkat keamanan.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis mengangkat judul
“MENGUKUR BESARAN CAHAYA MENGGUNAKAN SENSOR LDR (LIGHT
DEPENDENT RESISTOR) DENGAN MICROCONTROLLER ESP32”. Penulis
mengharapkan dengan dilakukannya penelitian ini, penulis dapat memahami lebih jauh
mengenai cara kerja sensor cahaya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana cara merancang sensor cahaya menggunakan sensor LDR agar dapat
membaca nilai intensitas cahaya?
2. Bagaimana cara kerja dari microcontroller esp32 dan Sensor LDR dalam
menghitung intensitas cahaya ?
1
3. Bagaimana perbandingan nilai intensitas cahaya yang diukur dari hp dengan yang
terdeteksi di sensor LDR ? dan berapa nilai ralatnya?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui komponen-komponen dalam rangkaian sensor cahaya
menggunakan sensor LDR agar dapat membaca nilai intensitas cahaya
2. Untuk mengetahui cara kerja microcontroller ESP32 dan sensor LDR dalam
menghitung intensitas cahaya
3. Untuk mengetahui perbandingan nilai intensitas cahaya di berbagai tempat dan nilai
ralat dari apk pengukur intensitas cahaya
2
BAB II
LANDASAN TEORI
A. SENSOR CAHAYA
Sensor cahaya adalah alat yang digunakan untuk mengubah besaran cahaya
menjadi besaram listrik. Salah satu jenis sensor cahaya yaitu LDR (Light Dependent
Resistor).
Sensor LDR merupakan suatu elemen yang konduktivitasnya berubah-ubah
tergantung dari intensitas cahaya yang diterima permukaan elemen tersebut, akan tetapi
keluaran yang ada pada sensor tidak sama dengan apa yang diketahui dari sebuah teori
dan hasil simulasi.
Prinsip kerja sensor LDR yaitu, jika ada cahaya yang mengenai permukaan LDR
maka nilai resistansi nya akan mengecil, sebaliknya jika permukaan LDR sedikit
mengenai cahaya maka resistansinya akan semakin besar.(Wiryadinata, 2014 : 13)
B. MICROCONTROLLER
Microcontroller merupakan sebuah komputer kecil yang tertanam di dalam chip
atau disebut juga System on chip. Di dalam microcontroller ini terdapat inti prosesor,
memori, dan juga I/O interface. Sebuah microcontroller dapat bekerja karena ada sistem
minimum yang terdiri dari perangkat daya, clock, reset, chip dan IC microcontroller
yang dimana perangkat-perangkat tersebut memiliki fungsi masing-masing.
ESP32 juga merupakan salah satu microcontroller. ESP32 memiliki dua
prosesor komputasi, satu prosesor untuk mengelola jaringan WIFI dan Bluetooth, serta
satu prosesor lainnya untuk menjalankan aplikasi. Dilengkapi dengan memori RAM
yang cukup besar untuk menyimpan data.
C. ARDUINO IDE
Untuk mengkonfigurasi, kita butuh aplikasi IDE (Integrated Development
Environment) bawaan dari Arduino. Aplikasi ini berguna untuk membuat, membuka,
dan mengedit source code ESP32 (Sketches, para programmer menyebut source code
arduino dengan istilah "sketchs"). Sketch merupakan source code yang berisi logika dan
algoritma yang akan diupload ke dalam IC mikrokontroller.
3
D. BREADBOARD
Breadboard adalah board yang digunakan untuk membuat rangkaian elektronik
tanpa harus merepotkan pengguna untuk menyolder. kegunaan breadboard yaitu sebagai
media penghantar (konduktor listrik) sekaligus tempat kabel jumper dilekatkan.
Sehingga arus dari satu komponen bisa terdistribusi dengan baik sesuai keinginan ke
komponen lain tanpa harus merepotkan pengguna untuk melakukan penyolderan atau
melakukan bongkar pasang. Salah satu kelebihan tersendiri dari penggunaan breadboard
adalah komponen-komponen yang telah dirakit tak akan rusak dan mudah untuk
dibongkar pasang. Ini karena papan breadboard merupakan papan tanpa solder
(solderless).
F. KABEL USB
Kabel USB biasa digunakan untuk mentrasfer data dari satu perangkat ke
perangkat lain. Sehingga pada praktikum ini, kabel USB berfungsi untuk mentransfer
data dari ESP 32 ke laptop/PC.
4
BAB III
METODE PENELITIAN
1) 1 buah ESP 32
Gambar 3.1
ESP32
2) 1 buah Breadboard
Gambar 3.2
Breadboard
Gambar 3.3
Kabel jumper male to male
5
4) 1 buah LDR module
Gambar 3.4
LDR Module
Gambar 3.5
Kabel USB
6) 1 buah Laptop/PC
Gambar 3.6
Simulasi WOKWI
6
Dari simulasi tersebut, diketahui rancangan LDR nya :
Perangkat Pin Keterangan
C. LANGKAH-LANGKAH
7
Gambar 3.7
Rangkaian ESP32 dan Sensor LDR
8
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berikut adalah nilai LDR dari rangkaian ESP32 dan sensor LDR yang diperoleh:
Gambar 3.8
Program Coding Analog LDR
B. RUMUS KALIBRASI
Kami melakukan perbandingan agar pengukuran yang kami lakukan valid dan
akurat. Kami mengambil data ukur yang belum terkalibrasi yaitu mengukur nilai
intensitas cahaya menggunakan aplikasi LUX digital pada handphone.
Data-data yang kami peroleh dari aplikasi LUX digital di input dalam bentuk
tabel di Microsoft Excel. Kemudian, tabel tersebut kami konfigurasi menjadi sebuah
grafik. Berikut adalah tabel data dan grafik yang kami peroleh:
9
Gambar 3.9
Tabel Perolehan Data dari Aplikasi Lux Digital
Gambar 4.0
Grafik Nilai LDR
Dalam pengukuran untuk mencari nilai persamaan tersebut mungkin tidak terlalu akurat
karena terkendala oleh alat luxmeter dan juga kondisi cahaya yang tidak optimal.
10
C. PROGRAM CODING LUX
Dari perolehan persamaan (rumus kalibrasi) tadi, kita dapat memperoleh nilai
dari intesitas cahaya, yaitu dengan menginput rumus ke dalam codingan di software
Arduino seperti yang telah kita lakukan sebelumnya. Berikut adalah hasil yang kami
peroleh:
Gambar 4.1
Program Coding LUX
11
E. ERROR
Nilai error yang kita dapat setelah melakukan salah satu percobaan dengan
menggunkan rumus :
Error = (|Lux pada Hp – Lux Ldr|)/Lux pada Hp
Dengan dibantu oleh Micrsost excel untuk mempermudah perhitungan, didapat
ratarata error luxnya adalah 0,014289
Gambar 4.5
Hasil perhitungan nilai error
Gambar 4.6
Hasil pengukuran intensitas cahaya di tempat gelap
12
Gambar 4.7
Hasil pengukuran intensitas cahaya di tempat terang
13
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang sudah kita lakukan, dapat diketahui bahwa sensor
LDR mampu menangkap intensitas cahaya namun dalam satuan LDR, sehingga harus
kita kalibrasi terlebih dahulu agar dapat membaca intensitas cahaya dalam satuan Lux.
Hasil pengukuran yang didapatkan dipengaruhi oleh sedikit atau banyaknya cahaya
yang mengenai sensor. Penggunaan Microcontroller ESP32 dalam praktikum ini
berfungsi sebagai otak sistem, mengendalikan dan memproses data dari sensor cahaya
dan komponen lainnya. Pembacaan nilai intensitas cahaya oleh sensor LDR ini dapat
kita cari keakuratannya dengan menggunakan rumus nilai error.
B. SARAN
Setelah melakukan praktikum/percobaan, ada beberapa saran dari kami, diantaranya:
1. Ketika membeli alat dan bahan usahakan untuk membeli di toko offline karena jika
membeli di toko online dikhawatirkan alat tersebut tidak berfungsi dengan
baik/kurang optimal.
2. Usahakan mengukur intensitas cahaya menggunakan alat lux meter sungguhan
bukan menggunakan aplikasi karena luxmeter yang digunakan dalam percobaan
berpengaruh dalam penghitungan kalibrasi intesitas cahaya.
3. Ketika mencari rumus kalibrasi sebaiknya dilakukan dengan mendata secara
bersamaan antara nilai LDR yang ditangkap oleh sensor dengan nilai intensitas
cahaya yang ditangkap oleh sensor handphone. Hal ini juga mempengaruhi
keakuratan dari rumus kalibrasi yang akan kita gunakan dalam membaca intensitas
cahaya yang ditangkap oleh sensor.
14
15