Nama Kelompok 3 :
SERANG
2017
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam, yang telah membimbing penulis
sehingga laporan ini dapat terselesaikan. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan
kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW. Kepada keluarganya, sahabatnya serta kita
selaku umatnya hingga akhir zaman.
Dengan begitu kami membuat sebuah solusi yang akan mengurangi resiko pencurian
benda berharga pada museum. Semoga alat yang kami buat ini bermanfaat dan dapat kami
kembangkan dengan lebih baik lagi, mohon maaf bila ada kekurangan.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan baik dari segi tata
tulis maupun sistematikanya, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi penyempurnaan laporan ini.Untuk selanjutnya semoga
laporan ini bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perangkat elektronika merupakan suatu perangkat keras yang kompleks
dimana suatu perangkat dapat terdiri dari puluhan, bahkan ratusan komponen
elektronika. Seiring dengan perkembangan teknologi dan desakan oleh kebutuhan
pasar dalam produksi perangkat elektronika, maka dikembangkan suatu perangkat
elektronika yang mengintegrasikan semua atau sebagian komponen elektronika dalam
satu perangkat, dimana perangkat ini akan menjadi sebuah perangkat yang fleksibel
dan efisien.
B. Rumusan Masalah
1. Output apa yang dihasilkan dari sistim minimum?
2. Alat apa yang dibuat?
3. Apa kegunaan alat yang dibuat?
C. Tujuan
1. Membuat Output dari sistim minimum
2. Mebuat Alarm Anti Maling
3. Mengetahui kegunaan Alarm Anti Maling
1
BAB II
PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH
A. Kerangka Pemikiran
Alarm Anti maling pada museum yang akan berfungsi untuk Sistem
pengamanan pada museum agar benda berharga yang ada dimuseum dapat lebih
terjaga dari para pencuri. Untuk itu kita membuat Alarm Anti maling pada museum,
dengan menggunakan sensor ultrasonik yang mampu mengukur jarak pada saat
seseorang ingin mendekati benda berharga yang ada pada museum. Ultrasonik
mengirim gelombang sinyal kepada benda yang mendekati, kemudian di receiver
kepada buzzer dan LED.
2
C. Mikrokontroler ATMEGA8
Mikrokontroler ATMega8 AVR merupakan seri mikrokontroler CMOS 8-bit
buatan Atmel, berbasis arsitektur RISC (Reduced Instruction Set Computer).Hampir
semua instruksi dieksekusi dalam satu siklus clock. AVR mempunyai 32 register
general-purpose, timer/counter fleksibel dengan mode compare, interrupt internal dan
eksternal, serial USART, Programmable Watchdog Timer, dan mode power saving.
Beberapa diantaranya mempunyai ADC dan PWM internal.AVR juga mempunyai In-
System Programmable Flash on-chip yang mengijinkan memori program untuk
diprogram ulang dalam sistem menggunakan hubungan serial SPI.ATMEGA 8 adalah
mikrokontroler CMOS 8-bit daya rendah berbasis arsitektur RISC yang ditingkatkan.
Kebanyakan instruksi dikerjakan pada satu siklus clock, ATMEGA 8 mempunyai
throughput mendekati 1 MPS per MHz membuat disain dari sistem untuk
mengoptimasi konsumsi daya versus kecepatan prosesATMega8 memiliki 28 pin
yang masing – masing pin – nya memiliki fungsi yang berbeda – beda baik sebagai
port ataupun sebagai fungsi yang lain. Berikut akan dijelaskan tentang kegunaan dari
masing – masing kaki pada ATMega8.
3. Port B Adalah 8 buah pin mulai dari pin B.0 sampai dengan pin B.7. Tiap pin dapat
digunakan sebagai input dan juga output. Port B merupakan sebuah 8-bit bit-
directional I/O port dengan inernal pull-up resistor. Sebagai input, pin – pin yang
terdapat pada port B yang secara eksternal diturunkan, maka akan mengeluarkan arus
jika pull-up resistor diaktifkan. Jika ingin menggunakan tambahan kristal, maka
cukup untuk menghubungkan kaki dari kristal ke keki pada pin port B. Namun jika
tidak digunakan, maka cukup untuk dibiarkan saja. Pengguna kegunaan dari masing –
masing kaki ditentukan dari clock fuse setting-nya.
4. Port C Port C merupakan sebuah 7-bit bi-directional I/O yang di dalam masing –
masing pin terdapat pull-up resistor. Jumlah pin-nya hanya 7 buah mulai dari C.0
sampai dengan pin C.6.
3
D. LED
LED juga mampu memancarkan sebuah sinar inframerah yang tidak dapat
dilihat oleh mata. Remote Control TV, Remote Control CD/DVD dan lain-lainnya
adalah salah satu elektronik yang menggunakan LED dengan sinar inframerah.
Bentuk LED hampir sama dengan sebuah lampu bohlam yang kecil dan dapat dengan
mudah dipasang ke dalam sebuah perangkat elektronika. LED dengan dengan Lampu
Pijar Sangat berbeda, LED tidak memerlukan pembakaran filamen sehingga tidak
menimbulkan panas saat memancarkan cahaya. Oleh sebab itu, LED (Light Emitting
Diode) yang berbentuk kecil ini telah digunakan sebagai lampu penerang dalam LCD
TV yang mengganti lampu tube.
4
Khusus untuk library fungsi, disamping library standar (seperti fungsi-fungsi
matematik, manipulasi String, pengaksesan memori dan sebagainya), Code Vision
AVR juga menyediakan fungsi-fungsi tambahan yang sangat bermanfaat dalam
pemrograman antarmuka AVR dengan perangkat luar yang umum digunakan dalam
aplikasi kontrol. Beberapa fungsi library yang penting diantaranya adalah fungsi-
fungsi untuk pengaksesan LCD, komunikasi I2C, IC RTC (Real time Clock), sensor
suhu LM75, SPI (Serial Peripheral Interface) dan lain sebagainya.
F. Sensor Ultrasonik
Sensor ini merupakan sensor ultrasonik siap pakai, satu alat yang berfungsi
sebagai pengirim, penerima, dan pengontrol gelombang ultrasonik. Alat ini bisa
digunakan untuk mengukur jarak benda dari 2cm - 4m dengan akurasi 3mm. Alat ini
memiliki 4 pin, pin Vcc, Gnd, Trigger, dan Echo. Pin Vcc untuk listrik positif dan
Gnd untuk ground-nya. Pin Trigger untuk trigger keluarnya sinyal dari sensor dan pin
Echo untuk menangkap sinyal pantul dari benda.
5
Gambar 3 Sensor Ultrasonik
Cara menggunakan alat ini yaitu: ketika kita memberikan tegangan positif
pada pin Trigger selama 10uS, maka sensor akan mengirimkan 8 step sinyal
ultrasonik dengan frekuensi 40kHz. Selanjutnya, sinyal akan diterima pada pin Echo.
Untuk mengukur jarak benda yang memantulkan sinyal tersebut, maka selisih waktu
ketika mengirim dan menerima sinyal digunakan untuk menentukan jarak benda
tersebut. Rumus untuk menghitungnya sudah saya sampaikan di atas.
6
G. Diagram Alir
7
BAB III
KONSEP DAN PERANCANGAN
A. Metode Perancangan
Sistem Alat Alarm Anti Maling Pada Museum berbasis Mikrokontroler
ATMEGA8 terdiri dari beberapa blok yang saling berhubungan satu dengan yang
lainnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
SENSOR
Buzzer
MIKROKONTROLER
ATMEGA8
LED
Keterangan:
: Input
: Output
: Mencatu
Gambar 5 Diagram Blok Sistem Alat Sensor Alarm Anti Maling Pada Museum
B. Identifikasi Kebutuhan
1. Sensor Ultrasonik
Sensor Ultrasonik digunakan untuk membaca sinyal yang akan diolah oleh
mikrokontroler.
8
3. LED indikator
Digunanya untuk menampilkan hasil pengolahan data.
4. Catu Daya
Digunakan untuk sebagai sumber tenaga alat Sensor alarm parkir mobil berbasis
mikrokontroler ATMEGA8 yang kita buat.
5. Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah
getaran listrik menjadi getaran suara.
6. Kabel Jumper
Digunakan untuk menghubungkan dari satu komponen ke komponen lainnya.
1. Sistem Minimum
Sistem minimum mikrokontroler ATMEGA8 ini digunakan untuk
mengendalikan Buzzer dan LED (Buzzer sebagai indikator jarak bunyimobil, dan
LED sebagai panduan menggunakan alat dan sebagai informasi hasil tes).Pada
perancangan dan pembuatan alat ini digunakan sebuah IC mikrokontroler
ATMEGA8. Rangkaian yang digunakan juga merupakan standar, yaitu terdiri dari
rangkaian osilator (Kristal dan dua kapasitor), dan rangkaian reset (resistor dan
kapasitor).
2. Sensor Ultrasonik
Alat ini bisa digunakan untuk mengukur jarak benda dari 2cm - 4m dengan
akurasi 3mm. Alat ini memiliki 4 pin, pin Vcc, Gnd, Trigger, dan Echo. Pin Vcc
untuk listrik positif dan Gnd untuk ground-nya. Pin Trigger untuk trigger
keluarnya sinyal dari sensor dan pin Echo untuk menangkap sinyal pantul dari
benda.
3. Catu Daya
Catu daya berfungsi untuk memberikan suplai tegangan, khususnya ke IC
mikrokontroler ATMEGA8, catu daya yang digunakan adalah 5Volt DC, Untuk
menurunkan tegangan trafo menjadi 5V maka digunakan IC voltage regulator
LM7805 Pada rangkaian catu daya, dioda berfungsisebagai penyearah sistem
jembatan dari AC ke DC dengan arus sebesar 1Ampere, sedangkan kapasitor
1000μF dan 100μF berfungsi sebagaifilter tegangan DC atau penghalus pulsa-
pulsa tegangan yang dihasilkanoleh dioda penyearah.
4. Rangkaian Keseluruhan
Rangkaian keseluruan yang telah di buat yaitu:
9
a. Pembuatan Sistim Minimum
b. Penambahan komponen:
Sensor Ultrasonik
Buzzer
LED
c. Aplikasi Program BASCOM-AVR
5. Layout PCB
PCB merupakan tempat komponen-komponen elektronik alat ini
dirangkai.Perancangan PCB dilakukan dengan bantuan software PCB Wizard
Unlimited, proses perancangannya pun sangat mudah yaitu dengan meletakkan
komponen-komponen elektronik kemudian menyambung kaki-kaki komponen
dengan mouse.PCB dalam hal ini dibuat secara terpisah-pisah karena bila terjadi
kesalahan dalam pembuatan sampai penyolderan tidak perlu mengganti semua,
hanya cukup mengganti sebagian saja.PCB untuk alat ini dibuat menjadi 3 bagian,
yaitu catu daya, sistem minimum ATMEGA8 dan sensor Ultrasonik. Proses
pembuatan PCB adalah sebagai berikut:
a. Membuat gambar layout PCB menggunakan PCB Wizard. Gambar PCB
kemudian dicetak dan difotokopi pada kertas glossy
b. Papan PCB disablon dengan fotokopi kertas glossy menggunakan setrika.
c. Setelah disetrika, kemudian direndam dengan air untuk menghilangkan kertas
glossy.
d. PCB kemudian dilarutkan menggunakan larutan Ferrito Clorida (FeCl2).
e. Pengeboran titik tempat peletakan komponen.
f. Pengecekan jalur.
g. Penyolderan.
h. Pengujian Rangkaian
Pengujian rangkaian dilakukan secara bertahap pada masing-masing
rangkaian. Setelah dipastikan bahwa rangkaian bekerja sesuai yang diinginkan,
kemudian dilakukan pengujian pada rangkaian secara menyeluruh.
Hasil pengujian dianalisis dan disesuaikan dengan teori penunjang. Pengujian
dilakukan berulang kali untuk memastikan fungsi dan kerja rangkaian.Apabila
terjadi ketidak sesuaian dengan yang diharapkan, maka dilakukan pengkajian
dengan memperhatikan teori penunjang, karakteristik rangkaian, data karakteristik
komponen.Pengkajian dilakukan dalam rangka melakukan perbaikan dan
penyempurnaan pada rangkaian yang tidak sesuai dengan yang diharapkan.
LED
Buzzer
11
BAB IV
PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pembahasan
1. Piranti Keras
2. Perangkat Lunak
Pada perangkat lunak kami menggunakan bascom AVR dengan program sebagai
berikut
12
_echo Alias Pinc.2
Ddrc.3 = 1
Ddrc.2 = 0
Ddrd.1 = 1
Config Portc.5 = Output
Do
Gosub Ukur_jarak
If Jarak > 25 Then
Portc.5 = 1
Portd.1 = 1
Waitms 300
Portc.5 = 0
Portd.1 = 0
End If
'--------
Loop
End
'------------------------------------
Ukur_jarak:
Jarak = 0
_trig = 1
Waitus 15
_trig = 0
Bitwait _echo , Set
For K = 0 To 300
If _echo = 1 Then Incr Jarak
Waitus 58
Next
Return
13
3. Hasil Keseluruhan
a. Gambar di bawah ini merupakan hasil akhir dari kontruksi Museum alarm Anti
Maling yang kelompok kita buat
14
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dalam hal mengerjakan sesuatu baik dalam hal apapun itu yang contoh kecilnya
dalam pembuatan alat seperti kelompok kami ini, itu segalanya harus tekun mau
bekerja dan bekerjasama tentunya yang kelompok kita alami dan dalam pembagian
tugas kita akan bertanggung jawab atas tugas kita dan tak lupa untuk saling membantu
ketika kelompok kita menghadapi kesulitan atau kesusahan dalam pembuatan alat yang
kami buat ini. Oleh karena itu hasil tidak akan menghianati proses.
B. Keterbatasan Alat
Keterbatasan alat yang kelompok kami alami pada saat pembuatan alat menjadi
tantangan tersendiri untuk kami membuat sebuah improfisasi yang besar, seperti pada saat
pembuatan simulator Museum kami menggunakan Sterofoam dan Papan Triplek bekas
sebagai medianya dan tanpa mengurangi nilai keindahan pada alat yang dirancang ini
namun maksud dan tujuannya untuk memperindah alat yang kita buat.
Kendalanya pada saat sistim minimumnya yaitu pada penempelan jalur saat di
setrika, kemudian arus yang di hasilkan dari sistim minimum ke buzzer mengakibatkan
buzzer menyala dengan suara sangat pelan atau arus yang mengalir ke buzzer sangatlah
kecil.
Semoga keterbatasan yang dialami kami menjadi motivasi untuk kami yang lebih baik
dalam membuat alat alat yang akan lebih berkembang, karna sebuah keterbatasan bukan
alasan untuk tidak berkembang dan terus berkembang.
C. Saran
Alat yang kita buat ini dapat dibilang jauh dari sempurna dan layak untuk
dibanggakan, akan tetapi kita harus lebih baik lagi dari ini dan harus terus dikembangkan
ilmu yang telah diperoleh.
15
DAFTAR PUSTAKA
Pamabudi Setyoteguh. 2007. Jurnal sensor Ultrasonik. Bandung :Fakultas Teknologi Industri
– ITB
http://artulag.blogspot.co.id/2012/11/rangkaian-catu-daya-atau-power-supply.html. Diakses
pada tanggal 15 Desember 2017 pada pukul 20.30 WIB