Anda di halaman 1dari 12

TUGAS 1

DEVAIS MIKROELEKTRONIKA
“DESAIN DAN KAJIAN TEKNOLOGI FILM TEBAL PADA ELEKTRODA
BIOSENSOR”

DOSEN PEMBIMBING:
NUR AFIYAT, ST., MT.

KELOMPOK 2:
1. AHMAD FAIRUZZABADI (141611002)
2. M. FIKRI ROMADLONI (141611004)
3. MOH. LUQMAN HAKIM (141611009)
4. NUR RAHMAD (141611012)
5. AHMAD AINUL YAQIN (141611014)
6. M. DIMAS AL HAKIM (141611402)

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


SEKOLAH TINGGI TEKNIK QOMARUDDIN (STTQ)
BUNGAH – GRESIK
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, dan shalawat serta salam
semoga selalu tercurah kepada Rasulullah SAW, beserta keluarga, sahabat, serta
orang-orang yang megikuti beliau hingga hari ini.
Kami bersyukur dapat menghadirkan makalah “Desain Dan Kajian
Teknologi Film Tebal Pada Elektroda Biosensor” dengan lancar. Semoga makalah
ini dapat menjadi bahan kajian dan ilmu yng bermanfaat bagi kita semua.
Allah adalah Maha Pemberi Nikmat untuk semua makhluk hidup di dunia
ini. Maka sepatutnyalah kita harus bersyukur. Dan terhadap orang yang bersyukur,
Allah tidak segan-segan untuk terus-menerus menambah karunia dan nikmat-Nya.
Bukan Cuma di dunia ini, tapi juga kelak nanti di akhirat. Amin Ya Rabbal
‘Alamin.

Gresik, 17 Maret 2018

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................

ii

DAFTAR ISI........................................................................................................................

iii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................

1.1 Latar Belakang


........................................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah


........................................................................................................................

1.3 Tujuan
........................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................

2.1 Desain dan Kajian Teknologi Film Tebal pada Elektroda Biosensor
........................................................................................................................

BAB III PENUTUP.............................................................................................................

3.1 Kesimpulan
........................................................................................................................

7
3.2 Saran
........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................

8
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penelitian sensor sampai saat ini masih merupakan suatu topik yang sangat
luas dan melibatkan berbagai disiplin ilmu, di mana perkembangan teknologi
sensor mengikuti kemajuan teknologi mikroelektronika. Sedangkan untuk aplikasi
dari teknologi sensor dapat ditemui dalam banyak peralatan konsumen, otomotif,
laboratorium, pengelolaan lingkungan, konservasi energi, pabrikasi, industri,
kedokteran, pertambangan, pertanian, dan sebagainya. Aplikasi sistem sensor ini
masih dan akan terus berkembang sesuai dengan kebutuhan. Namun, sensor-
sensor yang ada saat ini dipasaran hampir semuanya berupa produksi impor.

Biosensor merupakan metoda analisis yang


menggunakan komponen biologi aktif yang diintegrasikan dengan peralatan
elektronik untuk menentukan kadar suatu senyawa [1]. Teknik analisis dengan
biosensor sangat menarik dikembangkan karena selektifitas dan akurasi
pendekatannya yang dinilai cukup handal dan bahkan mempunyai prospek
ekonomi yang cukup besar. Biosensor juga merupakan instrumen analisis yang
sangat penting, karena dapat menentukan kadar senyawa konsentrasi yang sangat
rendah, seperti ppm. ppb, dan ppt.

1.2 Rumusan Masalah


1) Bagaimana desain teknologi film tebal pada Elektroda Biosensor?
2) Jelaskan kajian dari teknologi film tebal pada Eletroda Biosensor!

1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui seperti apa desain teknologi film tebal pada Elektroda
Biosensor.
2) Untuk mengetahui kajian teknologi film tebal pada Elektroda Biosensor.
3) Untuk memenuhi tugas 1 mata kuliah Devais Mikroelektronika.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Desain dan Kajian Teknologi Film Tebal pada Elektroda Biosensor
Biosensor pertama kali diperkenalkan dan dikomersialisasikan pada tahun
1970 oleh Yellow Springs Instrument Co. Di mana produk yang dihasilkan untuk
mengukur kadar glukosa (glukosa) dalam darah, kadar urin dan bioprocessing.
Biosensor saat ini banyak digunakan untuk berbagai divais termasuk memonitor
segala sesuatu yang berhubungan dengan bio-element. Menurut IUPAC, bio-
sensor dapat didefinisikan sebagai divais analisis yang kompak di mana terdapat
biological sensing element yang terintegrasi dengan tranduser physicochemical
[1].
Teknis analisis dengan biosensor adalah mengintegrasikan komponen
biologi aktif dengan "transducer" untuk menghasilkan sinyal elektronik yang
dapat diukur. Biosensor merupakan sensor kimiawi di mana terdiri dari 3 (tiga)
elemen dasar yaitu: reseptor (biocomponent), transduser (physical component)
dan separator (membrane atau beberapa jenis coating) [2,3]. Reseptor terdiri dari
doped metal oxide atau organic polymer yang dapat berinteraksi dengan
“analyte”. Biocomponent ini dapat berupa enzim, antigen, antibodi, bakteria dan
nucleic acids. Untuk berbagai aplikasi dari biosensor, enzim merupakan senyawa
yang paling banyak digunakan sebagai bioreceptor molecules atau
biocomponent. Gambar 1 menjelaskan prinsip biosensor itu sendiri.

Gambar 1. Prinsip dari Biosensor

Enzim merupakan suatu protein yang dapat mengkatalisis suatu reaksi


kimia dalam makhluk hidup. Protein ini memiliki ukuran yang berada pada
kisaran 62 residu asam amino hingga lebih dari 2500 residu asam amino. Sama
seperti protein, enzim tersusun dari rantai lurus asam amino yang kemudian
mengalami proses pelipatan membentuk suatu struktur tiga dimensi. Setiap
urutan asam amino yang berbeda akan menghasilkan struktur yang unik dan
akan memiliki sifat yang berbeda pula.

Asam urat (uric acid) merupakan produk turunan dari purine di dalam
proses metabolisme tubuh manusia. Sebagai indikator penting secara klinis
mengenai kadar asam urat dapat diketahui melalui assay dari uric acid di dalam
cairan tubuh seperti serum dan urin. Peningkatan kadar asam urat di dalam darah
dapat dilihat melalui tanda berupa gout, hyperuricemia ataupun sindrom Lesch-
Nyhan [11-12]. Enzim uricase terkatalis oksidasi in vivo dengan uric acid dan
oksigen sebagai oxidizing agent menghasilkan allantonin dan CO 2 sebagai
produk oksidasi terhadap uric acid sedangkan hidrogen peroksida sebagai hasil
reduksi dari oksigen seperti yang terlihat pada Pers. (1).

(1)

Sedangkan untuk deteksi amperometrik dari uric acid dapat dilakukan


melalui proses elektrokimia terhadap hidrogen peroksida yang dihasilkan.

(2)

Gambar 2. Tahapan Fabrikasi Teknologi Film Tebal

Teknologi film tebal merupakan salah satu bagian dari teknologi proses
mikroelektronika untuk fabrikasi komponen komponen elektronika secara
screen-printing. Sejak pertengahan tahun 1960, teknologi proses thick film telah
digunakan untuk meminiaturisasi suatu rangkaian elektronika ke dalam sebuah
keping substrat, karena kemampuannya menghasilkan jalur konduktor yang
sangat kecil (fine line) (Gambar 2).
Teknologi thick film telah banyak digunakan secara luas dalam industri
komponen hibrid mikroelektronika dan diaplikasikan dalam berbagai bidang,
seperti otomotif, telekomunikasi, medikal dan pengembangan sensor dan
aktuator. Material utama yang digunakan dalam teknologi film tebal adalah
substrat dan pasta. Substrat merupakan media tempat komponen film tebal
diimplementasikan, sedangkan pasta adalah bahan pembentuk komponen film
tebal, yang diformulasikan sedemikian rupa sehingga dapat dibentuk melalui
proses pencetakan. Proses film tebal (thick film process) terdiri dari beberapa
tahap yang meliputi pembuatan screen, pencetakan, pengeringan (drying),
pembakaran (firing), trimming dan sejumlah proses tambahan lain seperti proses
pemasangan kaki (lead frame) dan pengemasan (enkapsulasi).

Perancangan tata letak elektroda. Dalam kegiatan ini dilakukan proses


perancangan bentuk tata letak sensor yang akan dibuat. Perangkat lunak
(software) yang digunakan dalam proses perancangan ini menggunakan layout
editor. Perancangan desain tata letak elektroda sensor didasari oleh spesifikasi
rancangan sensor yang akan dibuat yaitu konfigurasi elektroda yang akan dibuat
menggunakan konfigurasi tiga elektroda yaitu elektroda kerja (working),
elektroda referensi (reference), dan elektroda bantu (auxiliary). Oleh sebab itu
proses fabrikasi ini diawali dengan proses perancangan tata letak (layout) dari
elektroda sensor ion nitrat menggunakan software layout editor. Hasil keluaran
dari kegiatan diharapkan telah diperoleh desain tata letak yang akan digunakan
sebagai acuan dalam pembuatan film dalam proses pembentukan masker pada
screen frame. Dimensi dari elektroda disesuaikan dengan kemampuan maksimal
dari peralatan fotolitografi dan screen printer yang dimiliki dalam proses
teknologi film tebal itu sendiri. Berikut ini adalah hasil perancangan tata letak
dari elektroda sensor (Gambar 3 dan 4).

Fabrikasi elektroda biosensor. Proses fabrikasi elektroda biosensor


mengikuti step proses teknologi film tebal, sedangkan tahapan pencetakan
elektroda disesuaikan dengan bahan yang digunakan bagi tiap-tiap elektroda.
Berikut ini tahapan proses pencetakan dari elektroda biosensor (Gambar 5).
(a)

(b)
Gambar 3. (a), (b) Tata Letak dan Dimensi Elektroda Bosensor

Gambar 4. Tata Letak Masker: (a) Biosensor Pad; (b) Working & Counter Electrode; (c)
Reference Electrode; (d) Encapsulation
Gambar 5. Tahapan Fabrikasi Elektroda Biosensor

Gambar 6. Komposisi Lapisan Elektroda Biosensor

Komposisi lapisan yang difabrikasi terdiri dari beberapa lapisan hasil


pembentukan pasta dengan proses fabrikasi film tebal (thick film) (Gambar 6).

Pengujian kestabilan elektroda referensi. Pengujian kestabilan elektroda


referensi dilakukan dengan melakukan pengukuran beda tegangan yang terjadi
antara prototip elektroda referensi yang dibuat dengan elektroda referensi acuan
(standar) di dalam larutan elektrolit jenuh. Jenis elektroda referensi acuan yang
digunakan adalah reference electrode double junction dari Accumet.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari hasil kegiatan ini diharapkan elektroda biosensor ini akan dilakukan
proses selanjutnya yaitu imobulisasi enzim sebelum dipakai sebagai prototip
biosensor. Jenis enzim yang dimobilisasi pada permukaan elektroda kerja
(working) akan menentukan jenis biosensor yang akan dibuat seperti uric acid,
kolesterol maupun glukosa.

3.2 Saran
Kami membuat makalah ini sangatlah jauh dari kata sempurna, oleh sebab
itu diharap ada kritikan dan masukan kepada kami agar kedepan bisa lebih baik
lagi.
DAFTAR PUSTAKA

[1] Jurnal ilmiah Elite Elektro, Vol. 3, No. 1, Maret 2012: 65-70.
[2] B.R. Eggins, Chemical Sensors and Biosensors, John Wiley, New York, 2002,
p.300.
[3] D.L. Wise, Bioinstrumentation and Biosensors, Marcel Dekker, Inc., New
York, 1991, p.824.

Anda mungkin juga menyukai