i
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.3. Manfaat
Alat yang akan dirancang adalah produk yang berupa Robot dengan
menggunakan lampu sinar ultraviolet (UV- C) dan Ozone (03) generator sebagai
bahan utama pembuatan robot ini. Adapun manfaat dari alat ini adalah sebagai
berikut :
1. Dapat digunakan sebagai salah satu langkah pencegahan infeksi yang
berasal dari faktor lingkungan dengan sterilisasi ruangan menggunakan
radiasi sinar ultraviolet yang memiliki harga terjangkau.
2. Menambah pengetahuan sebagai bahan referensi penelitian tentang peran
sinar ultraviolet dalam mengendalikan mikroorganime.
3. Mensterilisasi ruangan tanpa menimbulkan efek samping terhadap manusia,
dengan menggunakan sensor gerak untuk menggerakkan secara otomatis
penutup alat tersebut.
1.4. Luaran
Luaran dari pembuatan proposal ini adalah peneliti akan membuat laporan
kemajuan dan laporan akhir. Untuk memenuhi suatu alat yang dapat meminimalisir
perkembangan virus corona dan mensterilisasi benda – benda yang ada di sekitar,
dengan harga yang terjangkau. Peneliti membuat prototype “Perancangan Robot
Untuk Sterilisasi Ruangan Dengan Menggunakan Sinar UV-C Dan Ozon” yang
akan dihasilkan dengan batasan bahwa biaya untuk menghasilkan produk
fungsional atau prototype sesuai dengan pendanaan yang disetujui. Sebagai akhir
dari luaran proposal ini peneliti akan membuat artikel ilmiah.
diemisikan pada panjang gelombang 180 – 1370 nm. (Cahyo Nugroho, 2010)
Dengan menggunakan lampu sinar ultraviolet C ini, akan lebih sangat efektif dalam
menghancurkan bakteri, virus, mikroorganisme, protozoa dan alga.
2.6 Relay
Relay adalah suatu komponen yang dipakai untuk mengontrol aliran arus
yang besar melalui tegangan kecil. Relay merupakan saklar magnetik. Saat coil
relay diberi magnet, maka alat akan menarik level arm, yag disebut armatur. Titik
kontak pada armatur akan menutup dan membuka berdasarkan posisi awalnya,
posisi awal relay mengacu pada posisi kontak sebelum solenoid dialiri arus listrik.
Pada alat ini relay Berfungsi sebagai menyalakan dan mematikan lampu dan
menggerakkan linier aktuator.
berbentuk lancip, dan dilengkapi tombol pengatur suhu. Ukuran tinggi rendahnya
panas yang dihasilkan untuk membuat kawat timah mencair agar dapat melepaskan
atau menyatukan kaki-kaki komponen pada papan PCB. Suhu panasnya yang
terlalu berlebihan dapat merusak komponen atau menyebabkan komponen lain ikut
terlepas.
b. Multi Tester
Multimeter atau multitester adalah alat pengukur listrik yang sering dikenal
sebagai VOM (Volt-Ohm meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter),
hambatan (ohm-meter), maupun arus (amperemeter). Masing-masing kategori
dapat mengukur listrik AC, maupun listrik DC. Sebuah multimeter merupakan
perangkat genggam yang berguna untuk menemukan kesalahan dan pekerjaan
kelistikan, maupun perangkat yang dapat mengukur dengan derajat ketepatan yang
sangat tinggi.
c. Gerinda
Mesin gerinda adalah mesin perkakas yang digunakan untuk mengasah,
memotong serta mengiris benda kerja kasar maupun halus dengan tujuan dan
kebutuhan tertentu. Prinsip kerja mesin gerinda adalah batu gerinda berputar
bersentuhan dengan benda kerja sehingga terjadi gesekan yang akan membuat
pengikisan, penajaman, pengasahan, pemolesan, atau pemotongan. Jadi, mesin
gerinda ini merupakan salah satu jenis mesin perkakas dengan mata potong jamak,
atau lebih adari satu yang mana digunakan untuk mengasah maupun sebagai alat
potong benda kerja.
3.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam perancangan ini diantaranya adalah Lampu UV-
C, Sensor PIR, Linier aktuator, Catu Daya 12 VDC, Pipa Besi ukuran 10 Cm sebagai
body atau kerangka utama dari alat ini.
6
Pada diagram blok di atas dapat dilihat simulasi dari Perancangan Robot
untuk sterilisasi ruangan dengan sinar UV-C dan ozon. Dari alat tersebut sumber
daya listrik langsung dibagi menjadi 2 jenis yaitu power suplly 12 Volt DC dan
220 Volt AC. Sumber arus 12 Volt DC ditunjukkan untuk menyuplai daya dari
sistem kontrol yang akan menjalakan fungsi komponen – komponen yang
terhubung, diantaranya sensor PIR, relay 12 VDC, dan linier Aktuator. Jika,
sensor PIR mendeteksi adanya pergerakkan mahkluk hidup maka pelindung pada
lampu UV-C akan bergerak menupi lampu UV-C tersebut. Pada sumber arus 220
Volt AC ditunjukkan untuk menyuplai lampu UV-C Ozon.
Keterangan :
1. Lampu Sinar Ultraviolet C (UV-C)
2. Pipa Besi Silinder 10 Cm sebagai penyangga Alat
Pada saat pelaksanaan pembuatan alat, dengan adanya pandemi covid 19
peneliti melakukan kegitaan secara daring dan luring. Pada pelaksanaan daring
peneliti merencanakan konsep perancangan alat dan beridiskusi mengenai
kemajuan perancangan alat tersebut dengan menggunakan media komunikasi
zoom meeting. Pada pelaksanaan perancangan dilaksanakan sistem luring dengan
sesuai protokol kesehatan yaitu setiap anggota diwajibkan test swab antigen
sebelum melaksanakan luring, memakai masker, dan memakai handsenitazer
setelah dan sebelum melakukan kegiatan.
Kerja alat tersebut, ketika alat dihubungkan dengan sumber arus listrik
maka, sistem akan menyala dan sensor akan mengontrol seluruh komponen yang
terdapat pada alat tersebut dan lampu UV-C Ozon akan menyala. Ketika sensor
PIR mendeteksi adanya suatu pergerakkan pada jarak 5-10 meter maka sensor
akan mengirimkan sinyal ke relay agar relay tersebut bekerja serta memutuskan
arus yang mengalir ke lampu UV-C Ozon , pada saat sensor PIR bekerja arus
yang mengalir akan menggerakan linier actuator sehingga lampu UV-C Ozon
akan tertutup oleh perlindungan yang digerakkan oleh linier actuator sehingga
alat tersebut tidak membahayakan makhluk hidup disekitarnya karena, jika
terlalu lama terpapar radiasi sinar dari lampu UV-C. Sehingga alat tersebut dapat
bekerja secara optimal.
Pada alat tersebut menggunakan beberapa bahan yaitu, saklar, catu daya,
sensor PIR, relay 12 VDC, linier aktuator, lampu UV-C, pipa besi silinder. Alat
tersebut terdapat pelindung besi berbentuk silinder pada bagian depan lampu
UV-C yang bergerak secara otomatis. Dengan tujuan untuk mencegah
berbenturan oleh manusia, karena lampu tersebut cukup panas saat sedang
beroperasi. Dengan harga yang terjangkau alat tersebut memiliki struktur yang
kokoh dan tahan lama, yang disebabkan oleh adanya pipa besi tersebut.
2 Bahan habis pakai (contoh: quota internet, ATK, kertas dll) 8.085.800
DAFTAR PUSTAKA
Abimanyu, K & Akmal, A. 2017. Studi Pengaturan Relay Arus Lebih dan Relay
Hubung Tanah Penyulang Timor 4 Pada Gardu Induk. Jurnal Infotronik. 2(1):34.
Kurniawan, H & Sukmawaty. 2020. Efek Daya Lampu Sinar UV C dan Lama
Penyinaran terhadap Perubahan pH dan Total Padatan Terlarut Nira Aren Selama
Penyimpanan. Jurnal Beta. 8(2):354.
9
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Aprilia Putri Jasmine
2 Jenis Kelamin Perempuan (P)
3 Program Studi Teknik Elektro
4 NIM 054118003
5 Tempat dan Tanggal Lahir Depok, 2 April 1999
6 Alamat E-mail Jasmineaprilia5@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 089630261192
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2
Nama Institut Universitas Institut Sains dan
Muhammadiyah Malang Teknologi Nasional
Jakarta
Jurusan Teknik Elektro Teknik Elektro
Tahun Masuk-Lulus 1990-1995 2009-2011
Penelitian
Penyandang
No Judul Penelitian Tahun
Dana
1 Struktur Split Ring Resonator (SRR) sebagai
Electromagnetic Bandgap (EBG) pada Antena Mandiri 2015
Susun Patch Persegi
2 Permasalahan dan Solusi Pengembangan Energi
Mandiri 2016
Terbarukan di Indonesia
3 Potential and Load Evaluation Analysis OF
Mandiri 2017
Ubrug Hydro Power Plant Sukabumi - Jawa Barat
15
Alokasi
Program Bidang
No Nama / NIM Waktu Uraian Tugas
Studi Ilmu
(jam/minggu)
mempersiapkan
Teknik
penelitian,
Irfan Elektro
Teknik 20 memberikan arahan
1 Nurazmi R Sub
Elektro jam/minggu kepada anggota
/054118026 Tenaga
untuk penyusunan
Listik
penelitian
Teknik
menganalisis data
Aprilia Putri Elektro
Teknik 16 yang sudah diteliti
2 Jasmine Sub
Elektro jam/minggu dan membuat
/054118003 Tenaga
laporan proposal
Listik
Musyaffa
Teknik Teknik 16 Mengumpulkan
3 Amin
Elektro Elektro jam/minggu data penelitian
/054120023
19
20