Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH RADIOLOGI

Kacamata Anti Radiasi Untuk Para Penggemar Game


Makalah ini diajukan guna menyelesaikan tugas akhir mata kuliah Radiologi

Oleh
Lilik Jaswati

101810201012

Winda Aprita M

101810201030

Wisnatun Hasanah

101810201051

Mata Kuliah Radiologi


Dosen Pengajar : Dra. Arry Nurhayati

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2012

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa karena atas izin Nya makalah
Radiologi dengan judul Kacamata Anti Radiasi Untuk Para Penggemar Game
terselesaikan dengan cukup baik dan tepat waktu. Makalah ini diajukan guna
untuk menyelesaikan tugas akhir mata kuliah Radiologi.
Makalah ini berisikan tentang ide dalam pembuatan kacamata anti radiasi
bagi para pecinta game. Tujuan dari ide tersebut adalah untuk mengurangi dampak
radiasi akibat terlalu lama berada didepan layar komputer, TV atau laptop. Dan
yang menjadi pusat pembahasan dalam makalah ini adalah bahan yang digunakan
untuk mengurangi dampak radiasi tersebut. Jadi akan ada beberapa pertimbangan
material dasar dalam pembuatan kacamata tersebut. Namun, kacamata ini tidak
diperuntukkan bagi penderita mata minus atau silinder.
Proses pembuatan makalah Radiologi sedikit sulit, karena kurangnya
refrensi yang mendukung ide pembuatan makalah ini. Sehingga memaksa kami
untuk memanfaatkan mbah Google semaksimal mungkin. Kami juga ingin
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terkait dalam mensukseskan
pembuatan makalah Radiologi.
Kami menyadari bahwa makalah Radiologi ini masih jauh dari kata
sempurna. Karena itu kami menerima segala bentuk kritikan dan saran yang
membangun. Serta kami berharap makalah ini dapat dikembangkan dan
bermanfaat dalam penggunaannya. Demikian kata pengantar ini kurang lebihnya
kami mohon maaf sebesar-besarnya.
Waalaikumsalam Wr. Wb.

Jember, 30 Desember 2012

Penyusun

DAFTAR ISI

Kata Pengantar......................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................. ii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Apa itu radiasi?......................................................................................1
1.2 TV, HP dan Komputer menghasilkan radiasi........................................3
BAB 2 DAMPAK RADIASI UNTUK KESEHATAN..........................................6
BAB 3 CARA MENGURANGI DAMPAK RADIASI.......................................
3.1 Tips mengurangi radiasi.......................................................................
BAB 4 KACAMATA ANTI RADIASI...............................................................
4.1 Latar belakang ide kacamata anti radiasi............................................
4.2 Kekurangan dan kelebihan.................................................................
4.4 Kebutuhan Masyarakat terhadap kacamata anti radiasi.......................
DAFTAR PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN
Bagi masyarakat awam, kata radiasi masih terdengar menakutkan atau
bahkan asing. Karena kata radiasi selalu dihubungkan dengan bom atom,
kecelakaan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), limbah radioaktif, serta
penyebab timbulnya penyakit kanker. Bahkan mereka juga cenderung merasa
cemas dan takut terhadap radiasi, tetapi rasa cemas dan takut tersebut tidak
diimbangi dengan pengetahuan tentang radiasi secara obyektif. Hal ini disebabkan
oleh sumber informasi yang mereka dapat tidak mengungkapkan fakta; sebagian
besar hanya mengungkapkan informasi tentang bahaya radiasi atau informasi yang
bersifat sensasi. Karena itu, pendapat sebagian besar masyarakat tentang radiasi
didasarkan pada bahaya radiasi yang berasal dari ledakan bom, atau kecelakaan
nuklir di PLTN Chernobyl dan Fukushima. Seringkali mereka tidak dapat
membedakan antara bahaya radiasi akibat kecelakaan tersebut dengan radiasi yang
mereka peroleh dalam kegiatan sehari-hari. Misalnya radiasi yang berasal dari
pemeriksaan kesehatan atau yang berasal dari lingkungan.
1.1

Apa itu Radiasi?

Radiasi dapat diartikan sebagai energi yang dipancarkan dalam bentuk


partikel atau gelombang. Pengertian tentang radiasi dan gelombang dapat
dijelaskan pada kejadian berikut. Jika kita melempar kelikil ke dalam air maka
akan timbul riakan air. Dan jika sebelumnya diatas permukaan air terdapat daun
yang terapung maka daun tersebut akan naik turun mengikuti gelombang yang
dihasilkan oleh lemparan kerikil.

Berdasarkan kejadian tersebut dapat dilihat bahwa untuk mengangkat sesuatu


diperlukan energi. Karena itu, terangkatnya daun memperlihatkan bahwa
gelombang mempunyai energi, dan energi tersebut telah bergerak dari lokasi
jatuhnya kerikil ke lokasi terangkatnya daun. Hal yang sama juga berlaku untuk
berbagai jenis gelombang dan radiasi lain.
Salah satu karakteristik dari semua radiasi adalah radiasi mempunyai
panjang gelombang, yaitu jarak dari suatu puncak gelombang ke puncak
gelombang berikutnya.

Radiasi terdiri dari beberapa jenis,


dan setiap jenis radiasi tersebut
memiliki panjang gelombang masingmasing. Ditinjau dari massanya,
radiasi dapat dibagi menjadi radiasi
elektromagnetik dan radiasi partikel.
Radiasi
elektromagnetik
adalah
radiasi yang tidak memiliki massa.
Radiasi ini terdiri dari gelombang
radio, gelombang mikro, inframerah,
cahaya tampak, sinar-X, sinar gamma
dan sinar kosmik. Radiasi partikel
adalah radiasi berupa partikel yang
memiliki massa, misalnya partikel
beta, alfa dan neutron. Jika ditinjau
dari "muatan listrik"nya, radiasi dapat
dibagi menjadi radiasi pengion dan
radiasi non-pengion.
Radiasi pengion adalah radiasi
yang apabila menumbuk atau
menabrak sesuatu, akan muncul
partikel bermuatan listrik yang disebut ion. Peristiwa terjadinya ion ini disebut
ionisasi. Ion ini kemudian akan menimbulkan efek atau pengaruh pada bahan,
termasuk benda hidup. Radiasi pengion disebut juga radiasi atom atau radiasi
nuklir. Termasuk ke dalam radiasi pengion adalah sinar-X, sinar gamma, sinar
kosmik, serta partikel beta, alfa dan neutron. Partikel beta, alfa dan neutron dapat
menimbulkan ionisasi secara langsung. Meskipun tidak memiliki massa dan

muatan listrik, sinar-X, sinar gamma dan sinar kosmik juga termasuk ke dalam
radiasi pengion karena dapat menimbulkan ionisasi secara tidak langsung. Radiasi
non-pengion adalah radiasi yang tidak dapat menimbulkan ionisasi. Termasuk ke
dalam radiasi non-pengion adalah gelombang radio, gelombang mikro,
inframerah, cahaya tampak dan ultraviolet.

Sinar-X dan sinar gamma, kedua jenis radiasi ini mempunyai potensi bahaya yang
lebih besar dibandingkan dengan jenis radiasi lainnya. Pengaruh sinar kosmik
hampir dapat diabaikan karena sebelum mencapai tubuh manusia, radiasi ini telah
berinteraksi terlebih dahulu dengan atmosfir bumi. Radiasi beta hanya dapat
menembus kertas tipis, dan tidak dapat menembus tubuh manusia, sehingga
pengaruhnya dapat diabaikan. Demikian pula dengan radiasi alfa, yang hanya
dapat menembus beberapa milimeter udara. Sedang radiasi neutron pada
umumnya hanya terdapat di reaktor nuklir.
1.2

TV, HP dan Komputer menghasilkan radiasi

TV, HP, Komputer dan Laptop merupakan perangkat elektronik yang


mengeluarkan sinar radiasi elektromagnetik. Bahkan seiring perkembangan jaman
laptop banyak dilengkapi dengan Wi-fi ( wireless fidelity ) yang lebih dikenal
sebagai jaringan lokal nir kabel, dan semakin populer penggunaannya dinegara
maju maupun negara berkembang. Namun, bukan berarti kemajuan teknologi
tidak diiringi dengan bahaya yang dapat ditimbulkan. Dengan mengetahui bahaya
tersebut kita akan terus melakukan pembaharuan untuk meminimalisir bahaya
yang ada. Dibalik kemudahan yang ditawarkan Wi-fi ada beberapa keyakinan
publik yang menganggap wi-fi berdampak negatif terhadap kesehatan, diantara
bahaya yang ditimbulkannya adalah bahaya yang ditimbulkannya dapat

mengakibatkan nyeri dikepala, gangguan tidur (insomania), mual-mual terutama


bagi mereka yang electrosensitif.
Berikut penjelasan mengenai radiasi yang terkandung pada beberapa barang
elektronik:

Handphone

Alat komunikasi yang satu ini ternyata memiliki radiasi tertinggi. radiasi
tinggi ini dapat menyebabkan berbagai macam masalah kesehatan. Nah menurut
riset yang di lakukan di Inggris ada beberapa handphone favorit yang memiliki
radiasi tinggi yaitu :
1. Sony Ericsson Satio 1.5W/kg
2. Blackberry Bold 9700 1.36W/kg
3. Nokia E71 1.33W/kg
4. HTC Hero 1.21W/kg
5. Sony Ericsson W995 1.18W/kg
6. Blackberry Curve 8520 1.02W/kg
7. Sony Ericsson W595 1.00W/kg
8. Nokia 5800 0.97W/kg
9. LG Cookie 0.94W/kg
10. Sony Ericsson T715 0.90W/kg
Namun, perlu ditekankan informasi ini hanya bersifat sebagai pengetahuan.
Dengan tujuan agar masyarakat lebih mengurangi intensitas penggunaan
handphone.

Komputer

Penggunaan komputer dalam pekerjaan sehari-hari merupakan hal yang


lumrah saat ini. Hampir setiap orang di sebuah kantor menggunakan komputer
untuk menyelesaikan tugas-tugas pekerjaan. Namun, monitor sebagai salah satu
piranti dari komputer memiliki bahaya radiasi bagi mata, jika digunakan dalam
waktu yang lama. Bahaya radiasi monitor komputer bagi mata dapat
mengakibatkan gangguan sampai pada kerusakan pada mata. Berikut behaya yang
dapat diakibatkan oleh radiasi monitor komputer pada mata. Penggunaan
komputer sampai dengan 12 jam sehari dengan monitor yang tidak dilapisi oleh
filter anti radiasi akan mengakibatkan mata merah. Monitor komputer sendiri
menghasilkan radiasi sinar x, ultravolet, gelombang mikro dan radiasi
eletromagnetik berfrekuensi rendah. Semakin terang monitor anda, maka semakin
banyak radiasi yang ditimbulkannya. Bahaya yang dapat ditimbulkan jika terlalu
lama memandang monitor komputer semakin dekat juga kita dengan penyakit
rabun mata, katarak, epilepsi. Efeknya baru dirasakan 15 atau 20 tahun kemudian.

Efek tersebut merupakan proses yang terjadi secara bertahap yang kebanyakan
orang tidak menyadari bahwa resiko tersebut benar-benar bisa terjadi.

Televisi

Selain sebagai media yang dapat sering digunakan sebagai tempat berkumpul
keluarga, televisi juga memiliki dampak buruk bagi kesehatan kita. Apalagi
kebanyakan dari anak-anak suka menonton televisi, tentu ini akan memberikan
dampak yang tidak baik. Sinar biru yang di hasilkan oleh layar televisi dapat
menimbulkan luka fotokimia pada retina mata. Resiko kerusakan akibat paparan
sinar biru lebih besar pada anak dibanding pada orang dewasa. karena tingkat
kejernihan lensa mata anak lebih tinggi dibanding pada orang dewasa, sehingga
lebih banyak sinar biru yang akan ditangkap oleh retina mata anak (sekitar 70
80%) dibanding retina mata orang dewasa (sekitar 50%).

BAB 2 DAMPAK RADIASI UNTUK KESEHATAN

Jika radiasi mengenai tubuh manusia, ada 2 kemungkinan yang dapat


terjadi: berinteraksi dengan tubuh manusia, atau hanya melewati saja. Jika
berinteraksi, radiasi dapat mengionisasi atau dapat pula mengeksitasi atom. Setiap
terjadi proses ionisasi atau eksitasi, radiasi akan kehilangan sebagian energinya.
Energi radiasi yang hilang akan menyebabkan peningkatan temperatur (panas)
pada bahan (atom) yang berinteraksi dengan radiasi tersebut. Dengan kata lain,
semua energi radiasi yang terserap di jaringan biologis akan muncul sebagai panas
melalui peningkatan vibrasi (getaran) atom dan struktur molekul. Ini merupakan
awal dari perubahan kimiawi yang kemudian dapat mengakibatkan efek biologis
yang merugikan.
Satuan dasar dari jaringan biologis adalah sel. Sel mempunyai inti sel yang
merupakan pusat pengontrol sel. Sel terdiri dari 80% air dan 20% senyawa
biologis kompleks. Jika radiasi pengion menembus jaringan, maka dapat
mengakibatkan terjadinya ionisasi dan menghasilkan radikal bebas, misalnya
radikal bebas hidroksil (OH), yang terdiri dari atom oksigen dan atom hidrogen.
Secara kimia, radikal bebas sangat reaktif dan dapat mengubah molekul-molekul
penting dalam sel.

DNA (deoxyribonucleic
acid) merupakan salah
satu molekul yang terdapat
di inti sel, berperan untuk
mengontrol struktur dan
fungsi
sel
serta
menggandakan
dirinya
sendiri.
Setidaknya ada dua
cara bagaimana radiasi
dapat
mengakibatkan
kerusakan
pada
sel.
Pertama, radiasi dapat
mengionisasi
langsung
molekul DNA sehingga
terjadi perubahan kimiawi
pada DNA. Kedua, perubahan kimiawi pada DNA terjadi secara tidak langsung,
yaitu jika DNA berinteraksi dengan radikal bebas hidroksil. Terjadinya perubahan
kimiawi pada DNA tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat
menyebabkan efek biologis yang merugikan, misalnya timbulnya kanker maupun
kelainan genetik.
Pada dosis rendah, misalnya dosis radiasi latar belakang yang kita terima
sehari-hari, sel dapat memulihkan dirinya sendiri dengan sangat cepat. Pada dosis
lebih tinggi (hingga 1 Sv), ada kemungkinan sel tidak dapat memulihkan dirinya
sendiri, sehingga sel akan mengalami kerusakan permanen atau mati. Sel yang
mati relatif tidak berbahaya karena akan diganti dengan sel baru. Sel yang
mengalami kerusakan permanen dapat menghasilkan sel yang abnormal ketika sel
yang rusak tersebut membelah diri. Sel yang abnormal inilah yang akan
meningkatkan risiko tejadinya kanker pada manusia akibat radiasi.
Efek radiasi terhadap tubuh manusia bergantung pada seberapa banyak
dosis yang diberikan, dan bergantung pula pada lajunya; apakah diberikan secara
akut (dalam jangka waktu seketika) atau secara gradual (sedikit demi sedikit).
Sebagai contoh, radiasi gamma dengan dosis 2 Sv (200 rem) yang diberikan pada
seluruh tubuh dalam waktu 30 menit akan menyebabkan pusing dan muntahmuntah pada beberapa persen manusia yang terkena dosis tersebut, dan
kemungkinan satu persen akan meninggal dalam waktu satu atau dua bulan
kemudian. Untuk dosis yang sama tetapi diberikan dalam rentang waktu satu
bulan atau lebih, efek sindroma radiasi akut tersebut tidak terjadi.
Contoh lain, dosis radiasi akut sebesar 3,5 4 Sv (350 400 rem) yang
diberikan seluruh tubuh akan menyebabkan kematian sekitar 50% dari mereka
yang mendapat radiasi dalam waktu 30 hari kemudian. Sebaliknya, dosis yang
sama yang diberikan secara merata dalam waktu satu tahun tidak menimbulkan

akibat yang sama. Selain bergantung pada jumlah dan laju dosis, setiap organ
tubuh mempunyai kepekaan yang berlainan terhadap radiasi, sehingga efek yang
ditimbulkan radiasi juga akan berbeda.
Sebagai contoh, dosis terserap 5 Gy atau lebih yang diberikan secara
sekaligus pada seluruh tubuh dan tidak langsung mendapat perawatan medis, akan
dapat mengakibatkan kematian karena terjadinya kerusakan sumsum tulang
belakang serta saluran pernapasan dan pencernaan. Jika segera dilakukan
perawatan medis, jiwa seseorang yang mendapat dosis terserap 5 Gy tersebut
mungkin dapat diselamatkan. Namun, jika dosis terserapnya mencapai 50 Gy,
jiwanya tidak mungkin diselamatkan lagi, walaupun ia segera mendapatkan
perawatan medis. Jika dosis terserap 5 Gy diberikan secara sekaligus ke organ
tertentu saja (tidak ke seluruh tubuh), kemungkinan besar tidak akan berakibat
fatal. Sebagai contoh, dosis terserap 5 Gy yang diberikan sekaligus ke kulit akan
menyebabkan eritema. Contoh lain, dosis yang sama jika diberikan ke organ
reproduksi akan menyebabkan mandul.
Efek radiasi yang langsung terlihat ini disebut Efek Deterministik. Efek
ini hanya muncul jika dosis radiasinya melebihi suatu batas tertentu, disebut Dosis
Ambang. Efek deterministik bisa juga terjadi dalam jangka waktu yang agak lama
setelah terkena radiasi, dan umumnya tidak berakibat fatal. Sebagai contoh,
katarak dan kerusakan kulit dapat terjadi dalam waktu beberapa minggu setelah
terkena dosis radiasi 5 Sv atau lebih.
Jika dosisnya rendah, atau diberikan dalam jangka waktu yang lama (tidak
sekaligus), kemungkinan besar sel-sel tubuh akan memperbaiki dirinya sendiri
sehingga tubuh tidak menampakkan tanda-tanda bekas terkena radiasi. Namun
demikian, bisa saja sel-sel tubuh sebenarnya mengalami kerusakan, dan akibat
kerusakan tersebut baru muncul dalam jangka waktu yang sangat lama (mungkin
berpuluh-puluh tahun kemudian), dikenal juga sebagai periode laten. Efek radiasi
yang tidak langsung terlihat ini disebut Efek Stokastik.
Efek stokastik ini tidak dapat dipastikan akan terjadi, namun probabilitas
terjadinya akan semakin besar apabila dosisnya juga bertambah besar dan
dosisnya diberikan dalam jangka waktu seketika. Efek stokastik ini mengacu pada
penundaan antara saat pemaparan radiasi dan saat penampakan efek yang terjadi
akibat pemaparan tersebut. Kecuali untuk leukimia yang dapat berkembang dalam
waktu 2 tahun, efek pemaparan radiasi tidak memperlihatkan efek apapun dalam
waktu 20 tahun atau lebih.
Salah satu penyakit yang termasuk dalam kategori ini adalah kanker.
Penyebab sebenarnya dari penyakit kanker tetap tidak diketahui. Selain dapat
disebabkan oleh radiasi pengion, kanker dapat pula disebabkan oleh zat-zat lain,
disebut zat karsinogen, misalnya asap rokok, asbes dan ultraviolet. Dalam kurun
waktu sebelum periode laten berakhir, korban dapat meninggal karena penyebab
lain. Karena lamanya periode laten ini, seseorang yang masih hidup bertahun-

tahun setelah menerima paparan radiasi ada kemungkinan menerima tambahan


zat-zat karsinogen dalam kurun waktu tersebut. Oleh karena itu, jika suatu saat
timbul kanker, maka kanker tersebut dapat disebabkan oleh zat-zat karsinogen,
bukan hanya disebabkan oleh radiasi.

BAB 3 CARA MENGURANGI DAMPAK RADIASI


Pada makalah ini yang menjadi pusat perhatian adalah dampak radiasi
yang dihasilkan oleh barang-barang elektronik seperti Laptop dan Komputer pada
mata. Sebagaiman yang kita ketahui penggunaan laptop dan komputer bukan lagi
sebuah lebutuhan melainkan gaya hidup masyarakat. Dan kenyataan ini tidak
dapat dipungkiri, dengan segala kemudahan dan keseruaan yang kita dapat dalam
laptop dan komputer terkadang kita tidak menyadari dampak bahaya yang
ditimbulkan. Jika mata terlalu lama berada didepan layar akan berdampak negatif
bagi mata kita. Selain karena lelah seharian menatap layar, mata juga akan
menerima dampak radiasi yang dihasilkan oleh laptop dan komputer. Terutama
bagi para penggemar game bahaya radiasi tidak dihiraukan bahkan mereka rela
seharian berada didepan layar. Ironisnya anak-anak juga ikut menjadi penggemar
game dan tanpa mereka sadari semakin dini terkena radiasi maka dampaknya akan
semakin parah. Berikut tips untuk mencegah radiasi laptop dan komputer.
3.1 Tips mengurangi radiasi

Seiring perkembangan jaman dan teknologi, para pemikir telah berusaha


keras mencari tahu bahan atau material yang dapat mengurangi dampak radiasi.
Meski kita juga tidak dapat mengatakan bahwa radiasi sepenuhnya berbahaya.
Karena terkadang kita harus mengambil resiko sekecil-kecilnya untuk keuntungan
sebesar-besarnya. Jadi jika dengan penggunaan sinar X dapat meberikan rasiko
radiasi yang berbahaya bagi tubuh. Tapi membiarkan kanker tidak terdeteksi akan
jauh lebih merugikan. Dengan kata lain kita boleh mengambil resiko penggunaan
sinar X untuk menekan pertumbuhan kanker. Karena kita harus ingat tidak ada
kegiatan manusia yang benar-benar lepas dari resiko. Kita duduk manis sambil
minum teh juga beresiko jatuh jungkir balik. Tips mengurangi paparan radiasi
pada Komputer dan Laptop:
Jaga jarak pandang dari monitor.
Berada terlalu dekat dengan monitor memang sedikit membahayakan bagi
mata kita. Seharusnya kita menjaga jarak pandang ke monitor kita dengan
baik. Jarak yang disarankan adalah sekitar 20-40 inchi (50-100cm) dari
mata.
Jika kita masih kesulitan membaca padahal monitor sudah berada pada
jarak 20 inchi, cobalah untuk memperbesar font kita hingga kita merasa
nyaman.
Singkirkan CRT, Beralih ke LCD
Monitor tabung (CRT) memang memberi efek yang lebih buruk dibanding
LCD, selain energi yang dibutuhkan juga lebih besar. Cobalah mengganti

monitor CRT kita dengan LCD. Namun harga monitor LCD memang lebih
mahal dibanding CRT.
Bagi kita yang masih menyeyangi monitor CRT, ada baiknya kita membeli
filter anti-radiasi. ini adalah solusi untuk mengurangi rasa nyeri mata
akibat duduk berlama-lama di depan monitor, namun dengan harga yang
murah.
Atur monitor setting
Beberapa monitor yang ada sekarang banyak menyediakan pre-set display
mode, untuk memudahkan pengguna mengganti setting layar mereka. Preset setting tersebut memberi level brightnes yang berbeda, untuk
menyesuaikan kondisi penggunaan monitor. Adakalanya manfaatkan hal
tersebut.
Misal settingan seperti, text atau internet akan terasa lebih sejuk di
mata, saat kita gunakan untuk mengetik ataupun browsing. Setingan
game atau movie akan terlihat lebih terang saat digunakan.
Gunakan kacamata anti radiasi
Walau hal ini membutuhkan biaya yang relatif lebih mahal, namun ada
baiknya saat memiliki cukup uang kita membeli kacamata anti-radiasi.
Selain bisa dibawa kemanapun kita bekerja, kacamata ini tak hanya
berguna saat kita bekerja di depan monitor, namuna juga melindungi mata
dari cahaya
lampu mobil, radiasi TV, dan sebagainya.
Faktanya lapisan anti-radiasi pada kacamata tersebut, sangat berguna bagi
mata kita. Karena lapisan tersebut secara otomatis mengurangi efek nyeri
di mata akibat radiasi cahaya berlebih.
Mengistirahatkan mata sejenak, secara berkala
Cara termudah menghindari mata lelah akibat radiasi monitor adalah
mengistirahatkannya secara berkala. Cobalah untuk mengistirahatkan mata
sekitar 5 menit tiap jamnya. Kita dapat menggunakan waktu 5 menit
tersebut untuk berjalan-jalan, melihat pemandangan, mencuci muka dan
sebagainya. Yang penting menjauh dari monitor.

BAB 4 KACAMATA ANTI RADIASI


4.1

Latar belakang ide kacamata anti radiasi

Abad 21 adalah abad perubahan dunia, masyarakat menjadi lebih kritis


dan sadar betul akan pentingnya pendidikan. Perkembangan teknologi pun
menjadi sangat pesat. Teknologi modern saat ini bukanlah suatu hal yang asing
lagi. Era globalisasi yang tidak bisa dihindari membuat sebagian besar masyarakat
Indonesia kurang siap bersaing dikanca dunia. Teknologi modern tidak hanya
dibidang transportasi, komunikasi, pendidikan tapi juga dalam bidang hiburan.
Bahkan saat ini anak-anak tidak perlu berani kotor untuk bermain tapi cukup
didepan layar komputer, laptop atau tv dan mereka bisa mendapatkan permainan
yang seru. Meski praktis tapi tetap saja tidak selamanya baik. Anak jadi kurang
aktif, malas bergerak dan tubuh jadi rentan sakit. Terutama bagi penggemar game
yang bisa menghabiskan waktu berjam-jam bahkan seharian penuh didepan layar
hanya untuk bermain game. Ini sangat tidak baik untuk kesehatan mata yang
terus-terusan menerima radiasi dari layar apalagi jika layar tidka dilengkapi
protektor.
Setelah mengetahui segala bahaya yang dapat ditimbulkan jika terlalu
lama berada didepan layar, maka kami berfikir harus ada yang menangkal atau
mengurangi radiasi yang terus-terusan masuk kemata. Hal yang paling sederhana
terlintas diotak kami adalah kacamata anti radiasi. Kami tidak tahu apakah ide ini
sudah ada atau tidak sebelumnya. Karena memang dasar pemikiran kami hanyalah
ingin membuat sesuatu yang dapat mengurangi bahkan mencegah radiasi yang
dihasilkan barang-barang elektronik. Namun, kami masih dalam tahap mencari
tahu kira-kira bahan apa saja yang dapat digunakan untuk anti radiasi tanpa harus
memberikan efek samping yang sama berbahaya. Dan kami juga mengumpulkan
beberapa penemuan atau artikel tentang bahan-bahan anti radiasi untuk menambah
refrensi kami. Tetapi sebenarnya ide dasar dari makalah ini adalah Membuat
Sesuatu Yang Dapat Memproteksi Diri Dan Mengurangi Dampak Negatif Dari
Ancaman Radiasi Disekitar Kita. Jadi, kami mulai berfikir dan mencari tahu apa
yang bisa kami lakukan untuk mewujudkan pemikiran sederhana itu. Terkadang
karena suatu keinginan yang sederhana seseorang yang tidak mengerti apa-apa
dapat merubah dunia.
4.2.

Kacamata anti radiasi

Pada dasarnya kami belum terfikirkan akan membuat kacamata anti radiasi
dengan menggunakan bahan apa. Karena sejauh pengetahuan kami, komputer,
laptop dan tv menghasilkan radiasi berupa gelombang elektromagnetik artinya
dapat merambat tanpa melalui medium. Yang harus difikirkan adalah bagaimana
mengurangi gelombang ini, artinya yang harus dilemahkan adalah frekuensi yang
dihasilkan oleh radiasi tersebut dengan sesuatu pada kacamata. Dan ini yang
menjadi pekerjaan rumah bagi kami. Kami sempat terfikir ingin membuat
kacamata anti radiasi dengan bahan sama pada layar protektor yang biasa

digunakan. Namun, itu bukanlah sebuah ide segar melainkan hanya berinovasi
dengan apa yang ada. Lagipula kami belum mengetahui bagaimana cara kerja dari
layar protektor tersebut. Oleh karena itu makalah ini masih berupa ide kasar dari
pemikiran yang sederhana.
4.3.

Kekurangan dan Kelebihan

Kekurangan dari kacamata anti radiasi tentunya tergantung dari bahan


dasar pembuatannya dan tujuan utamanya. Karena kacamata ini diperuntukkan
bagi penggemar game otomatis kacamata ini tidak berlensa minus ataupun positif.
Kelebihan dari kacamata anti radiasi hanya memiliki satu manfaat yaitu
mencegah dan mengurangi dampak radiasi yang ditimbulkan oleh Tv, Komputer
dan Laptop terhadap mata.
Dari kekurangan dan kelebihan yang disebutkan, kami menyadari banyak
hal bahwa harus diadakan pengembangan terhadap kacamata anti radiasi tersebut
agar manfaat yang diperoleh lebih banyak. Dan meminimalisir kekuranga dengan
menjawab segala tantangan pada kekurangan tersebut.
4.4

Kebutuhan masyarakat terhadap kacamata anti radiasi


Kebutuhan masyarakat terhadap kacamata anti radiasi

Anda mungkin juga menyukai