Anda di halaman 1dari 32

RANCANG BANGUN AUTOMATIC EYES WASHER

DENGAN SENSOR JARAK INFRARED BERBASIS


MICROCONTROLLER ARDUINO UNO

DESIGN OF AUTOMATIC EYES WASHER WITH INFRARED DISTANCE


SENSOR BASED ON ARDUINO UNO MICROCONTROLLER

PROPOSAL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ilmiah Ini Diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh


gelar Ahli Madya

NAMA : DWIJO PRASETYOUTOMO

NIM : 2018.04.0014

PROGRAM STUDI DIPLOMA III


TEKNIK ELEKTROMEDIK
SEMARANG
Lembar Pengesahan Proposal Penelitian

RANCANG BANGUN ALAT AUTOMATIC EYES WASHER


DENGAN SENSOR JARAK INFRARED BERBASIS ARDUINO
UNO

DESIGN OF AUTOMATIC EYES WASHER WITH INFRARED DISTANCE


SENSOR BASED ON ARDUINO UNO MICROCONTROLLER

Disusun oleh:
NAMA : DWIJO PRASETYOUTOMO
NIM : 2018.03.0014

Telah disetujui:

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Henry Prasetyo, S.Si., M.T. Mulyono, M.Kom.


NIDN. 0612128904 NIDN.
9900001139
Ketua Tim KTI

Abdul Haris K., S.T., M.T.


NIDN. 0611029002
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………..…………………………...………………….. i

Lembar Pengesahan Proposal Penelitian.................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

DAFTAR TABEL...................................................................................................iv

DAFTAR GAMBAR...............................................................................................v

DAFTAR SINGKATAN........................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1 Latar Belakang..............................................................................................1

1.2 Permasalahan................................................................................................2

1.3 Tujuan Penelitian..........................................................................................3

1.4 Manfaat Penelitian........................................................................................3

1.5 Orisinalitas Penelitian...................................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................5

2.1 Telaah Pustaka..............................................................................................5


2.2 Landasan Teori..............................................................................................5
BAB III KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP & HIPOTESIS............17

3.1. Kerangka Teori........................................................................................17


3.2. Kerangka Konsep....................................................................................19
3.3. Hipotesis..................................................................................................20
BAB IV METODE PENELITIAN........................................................................21

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................25
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Orisinalitas Penelitian..............................................................................4

Tabel 2.1 Spesifikasi Arduino Uno..........................................................................7

Tabel 2.2 Spesifikasi Infrared Adjustable …………………………………….…. 8

Tabel 4.1 Alat Praktik …………………………………………………..……… 21

Tabel 4.2 Bahan Praktik ……………………………………………….……...... 22

Tabel 4.3 Jadwal Kegiatan ……………………………………………………... 22


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Anatomi Mata ………………………………………………………. 6

Gambar 2.2 Arduino Uno …………………………………………..……………. 7

Gambar 2.3 Infrared Adjustable …………………………………...……………. 8

Gambar 2.4 Selenoid Valve …………………………………………..…………. 9

Gambar 2.5 Prinsip Kerja Selenoid Valve ……………………….…………….. 10

Gambar 2.6 Relay …………………………………………………….………… 11

Gambar 2.7 Pompa Air..........................................................................................12

Gambar 2.8 Trafo …………………………………………...………………….. 13

Gambar 2.9 Rectifier ……………………….………………...………………… 14

Gambar 2.10 Filter …………………..………………...……………………….. 14

Gambar 2.11 Regulator Step-down AMS 1117 5V……………...…………...… 15

Gambar 2.12 Skematik Modul..............................................................................16

Gambar 3.1 Kerangka Teori …………………………………...……………….. 16

Gambar3.2 Diagram Alir Kerangka Konsep …………………………………... 18

Gambar 4.1 Variabel Penelitian.............................................................................22


DAFTAR SINGKATAN

PWM = Pulse Width Modulation

USB = Universal Serial Bus

ICSP = In-Circuit Serial Programming

AC = Alternating Current

DC = Direct Current

NO = Normally Open

NC = Normally Close

CO = Change Over

ADC = Analog to Digital Converter

ELCO = Electrolite Capacitor

K3 = Kesehatan dan Keselamatan Kerja

K3RS = Konsep dasar Kesehatan dan Keselamatan Rumah Sakit


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mata adalah mesin yang rumit dengan banyak bagian. Hal ini
memungkinkan tidak hanya untuk melihat obyek, tetapi juga untuk melihat
warna, ukuran, dan lain-lain secara detail. Mata bekerja dengan pembiasan
dan memfokuskan cahaya ke retina, jutaan batang rhodopsin yang
bertanggung jawab untuk penglihatan malam, mengkonversi cahaya
menjadi impuls listrik. Otak kemudian menterjemahkan apa yang
diterimanya dari saraf optik sehingga kita dapat memahami apa yang kita
lihat. Retina juga mengandung jutaan kerucut yang berisi iodopsin dan
digunakan untuk cahaya terang dan persepsi warna. Ada 17 kali lebih
batang dari kerucut, sekitar 120 juta batang dan 7 juta kerucut di retina
setiap mata.[1]
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu upaya untuk
menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencermaran
lingkungan sehingga dapat melindungi dan bebas dari kecelakaan kerja yang
pada akhirnya dapat meningkatkan efesiensi dan produktivitas kerja.
Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan korban jiwa tetapi juga kerugian
materi bagi pekerja dan pengusaha dan dapat menggangu proses kerja secara
menyeluruh. Konsep dasar Kesehatan dan Keselamatan Rumah Sakit
(K3RS) adalah upaya terpadu seluruh pekerja rumah sakit, pasien,
pengunjung/pengantar orang sakit untuk menciptakan lingkungan kerja,
tempat kerja rumah sakit yang sehat, aman dan nyaman baik bagi pekerja
rumah sakit, pasien, pengunjung/pengantar orang sakit maupun bagi
masyarakat dan lingkungan sekitar rumah sakit. Dalam Undang-Undang No.
36 Tahun 2009 tentang kesehatan, khususnya pasal 165: “Pengelola tempat
kerja wajib melakukan segala bentuk upaya kesehatan melalui upaya
pencegahan, peningkatan, pengobatan dan pemulihan bagi tenaga kerja”.

1
Berdasarkan pasal di atas maka pengelola tempat kerja di Rumah Sakit
mempunyai kewajiban untuk menyehatkan para tenaga kerjanya.[2]
Laboratorium merupakan salah satu tempat berkembangnya ilmu
pengetahuan melalui berbagai penelitian dan dalam kegiatan penelitian
tentunya menggunakan bermacam-macam jenis alat dan bahan kimia untuk
menunjang kegiatannya. Beberapa fasilitas pendukung lainnya seperti air,
gas, listrik, reagen dan almari asam tentunya alat, bahan kimia dan fasilitas
laboratorium beserta aktivitasnya sangat berpotensi dalam menimbulkan
terjadinya suatu kecelakaan. Potensi bahaya yang terjadi di laboratorium
kimia diantaranya saat pengambilan reagen dari lemari/Gudang
penyimpanan potensi bahaya yang sering terjadi seperti pusing,mual, sesak
nafas, iritasi mata, dan iritasi kulit. Pekerja di laboratorium harus selalu
mempelajari dan mendeteksi kemungkinan timbul resiko kecelakaan kerja
di laboratorium, harus senantiasa meningkatkan kasadaran dan kedisiplinan
dalam mentaati peraturan.[3]
Di zaman sekarang ini, kebutuhan manusia akan otomatisasi yang
memanfaatkan mikrokontroler sebagai sistem kontrol sangat membantu
proses pengerjaan menjadi lebih baik dan efisien dibanding dikerjakan
secara manual oleh manusia. Pada penelitian Automatic Eyes Washer,
sistem kendali dirancang menggunakan Arduino UNO dengan sensor
infrared untuk menentukan jarak aman saat membasuh mata.
Dari latar belakang tersebut di atas penulis tertarik untuk mengambil
judul Karya Tugas Akhir dengan judul "RANCANG BANGUN
AUTOMATIC EYES WASHER DENGAN SENSOR JARAK INFRARED
BERBASIS MICROCONTROLLER ARDUINO UNO." Diharapkan
dengan alat ini dapat mempermudah korban kecelakaan dalam membasuh
mata.
1.2 Permasalahan
Dari penjelasan pada latar belakang menimbulkan permasalahan yang
akan diselesaikan oleh penulis sebagai berikut:

2
a. Bagaimana prinsip kerja Automatic Eyes Washer menggunakan Arduino
Uno?
b. Pada jarak berapakah alat ini dapat bekerja dengan baik?

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan penelitian ini dibuat :
a. Mengetahui prinsip kerja alat Automatic Eyes Washer
menggunakan Arduino Uno.
b. Mengetahui jarak yang tepat agar alat dapat bekerja dengan baik.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1. Untuk Penulis
Sebagai salah satu persyaratan akademis guna mendapatkan
gelar Ahli Madya (A.Md.) program studi DIII Teknik Elektromedik
Politeknik Bina Trada Semarang.
1.4.2. Untuk Institusi
Sebagai bahan penelitian dan pengajaran bagi mahasiswa
selanjutnya.
1.4.3. Untuk Mahasiswa
Sebagai referensi bagi mahasiswa atau adek tingkat untuk
mengerjakan laporan dan tugas akhir
1.5 Orisinalitas Penelitian
Untuk menjamin keaslian penelitian karya tulis ini adalah dengan
melakukan pengkajian berbagai literatur yang ada dari berbagai jurnal
ilmiah. Beberapa literatur mempunyai kemiripan sensor infrared berbasis
Arduino Uno.

3
Tabel 1.1 Orisinalitas Penelitian

No Peneliti Judul Variable Hasil Perbedaan Persamaan


Bebas &
Terikat
1 Hendry Mesin Cuci Variable Alat tersebut Menggunaka Selenoid
Santoso Tangan terikat mempunyai n sensor valve sebagai
Otomatis berupa tunda waktu optokopler kran otomatis
Menggunaka Relay. 5,5 detik.
n Sensor Variable
Optokopler bebas berupa
tangan.
2 Muham Sistem Kran Variable Tegangan Tidak Sensor
mad Air trikat berupa
sensor menggunaka infrared
Faisal Otomatis solenoid bekerja pada n motor dan adjustable
Menggunaka valve. tegangan regulator
n Sensor Variable 0,68 V dan
Infrared bebas berupa
tegangan
Adjustable tangan. keluaran saat
sensor tidak
bekerja
3,48V.
3 Frendy Otomatisasi Variable Jarak antara Mikrokontrol Menggunaka
Yudha Kran dan terikat led infra er AT89S51 n motor DC
Admaja Penampung berupa merah dan
Air Pada Mikrokontrol photodioda
Tempat er AT89S51. menetukan
Wudhu Variable besarnya
Berbasis bebas berupa tegangan
Mikrokontro tangan. yang
ler dihasilkan

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Telaah Pustaka


Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Hendry Santoso yang
berjudul “Mesin Cuci Tangan Otomatis Menggunakan Sensor Optokopler”.
Mengemukakan bahwa alat yang digunakan menggunakan laser pointer dan
fototransistor untuk mendeteksi atau mengidentifikasi keberadaan suatu
benda, jika sensor terhalang tangan maka air akan keluar dan akan berhenti
dengan tunda waktu 5 detik.
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Muhammad Faisal yang berjudul
“Sistem Kran Air Otomatis Menggunakan Sensor Infrared Adjustable”.
Pada penelitian ini sensor dirancang dengan jarak 45 cm dan sensor tidak
dapat mendeteksi jika jarak melebihi 45 cm.
Penelitian yang dilakukan oleh Frendy Yudha Admaja dengan judul
“Otomatisasi Kran dan Penampung Air Pada Tempat Wudhu Berbasis
Mikrokontroler”. Besar nilai tegangan dipengaruhi oleh jarak antara led
infra merah dan photodioda. Semakin jauh jarak antara keduanya, maka
tegangan yang dihasilkan akan semakin kuat. Begitu juga sebaliknya, jika
semakin dekat jarak antara keduanya, maka tegangan yang didapat akan
semakin kecil.
Perbedaan yang dilakukan dengan penelitian sebelumnya adalah penulis
menggunakan motor DC sebagai pompa sebagai pendorong air dan
mikrokontroler Arduino Uno.
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Keselamatan Kerja
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya
untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran
lingkungan sehingga dapat melindungi dan bebas dari kecelakaan kerja yang
pada akhirnya dapat meningkatkan efesiensi dan produktivitas kerja. Konsep
dasar kesehatan dan keselamatan kerja rumah sakit adalah upaya terpadu

5
seluruh pekerja rumah sakit, pasien, pengunjung/pengantar orang sakit untuk
menciptakan lingkungan kerja yang sehat, aman dan nyaman.[2]
2.2.2 Mata
Mata manusia adalah organ yang bereaksi terhadap cahaya dan
memiliki beberapa kegunaan. Sebagai alat indra, mata memungkinkan
manusia untuk melihat. Sel batang dan kerucut pada retina memungkinkan
persepsi cahaya sadar dan penglihatan seperti diferensiasi warna dan persepsi
kedalaman. Organ mata manusia pada dasarnya dikategorikan menjadi dua,
yakni organ luar yang meliputi kelopak mata, alis, dan bulu mata. Organ
dalam yang bekerja sama mengantarkan cahaya dari sumbernya menuju ke
otak untuk dapat dicerna oleh sistem saraf adalah kornea, sklera, pupil, lensa,
retina, choroid, dan saraf optik.[4]

Gambar 2.1 Anatomi Mata[4]

2.2.3 Teknologi (Inovasi)


2.2.3.1 Arduino Uno
Arduino Uno adalah sebuah board mikrokontroler yang
didasarkan pada ATmega328 (datasheet). Arduino Uno mempunyai
14 pin digital input/output. 6 diantaranya dapat digunakan sebagai
output Pulse Width Modulation (PWM), 6 input analog, sebuah
osilator kristal 16 MHz, sebuah koneksi Universal Serial Bus (USB),
sebuah power jack, sebuah In-Circuit Serial Programming (ICSP)
header, dan sebuah tombol reset. Arduino Uno memuat semua yang

6
dibutuhkan untuk menunjang mikrokontroler, mudah untuk
menghubungkannya ke sebuah komputer dengan sebuah kabel USB
atau mensuplainya dengan sebuah adaptor AC ke DC atau
menggunakan baterai.[5]

Tabel 2.1 Spesifikasi Arduino Uno

Mikrokontroler ATmega 328


Voltage 5v
Input Voltage 7v - 12v
(recommended)
Input Voltage (limit) 6v - 20 v
Digital I/O pins 14 (of which 6 prove PWM
output)
Analog Input 6
PWM Digital I/O 6
DC Curret per I/O pin 20 Ma
DC Curret for 3.3 V pin 50 Ma
Flash Memory 32 KB
Clock Speed 16 MHz
Length 68.6 mm
Width 53.4 mm
Weight 25 g

7
Gambar 2.2 Arduino Uno[5]

2.2.3.2 Infrared Adjustable


Sensor infrared adjustable merupakan salah satu sensor infra
merah yang mana keadaannya berupa nilai digital yaitu high dan low.
Sensor ini dapat dikatakan bekerja apabila keadaan low. Jika obyek
mendekati sensor maka output sensor akan bernilai low. Sensor infra
merah digunakan sebagai sensor pengukur jarak, dimana nilai akurasi
lebih tinggi jika jarak obyek pada range 20 cm ≤ x ≤ 150cm.[6]

Gambar 2.3 Infrared Adjustable[6]

Tabel 2.2 Spesifikasi Infrared Adjustable

Power 5V
Supply
Current 100 mA
Range 3 - 80 cm
Red V+

8
Yellow Signal
Green GND

2.2.3.3 Selenoid Valve


Selenoid valve merupakan katup yang dikendalikan dengan arus
listrik baik AC maupun DC melalui kumparan/selenoida. Selenoid
valve ini merupakan elemen kontrol yang paling sering digunakan
dalam sistem fluida. Pada penelitian ini selenoid valve yang digunakan
yaitu selenoid valve 2 saluran yang sering disebut katup kontrol arah.
Jadi fungsinya hanya membuka dan menutup saluran keran hanya
memiliki 1 lubang inlet dan outlet. Pada sistem yang membutuhkan
respon sistem cepat, selenoid yang digunakan adalah selenoid valve
AC dimana waktu responnya sekitar 5-8 µs sedangkan selenoid valve
DC memiliki respon waktu 30-40 µs.[7]

Gambar 2.4 Selenoid Valve

Selenoid valve adalah elemen kontrol yang paling sering


digunakan dalam fluidics. Tugas dari selenoid valve adalah untuk
mematikan, release, dose, distribute atau mix fluids. Selenoid valve
banyak sekali jenis dan macamnya tergantung tipe dan penggunaanya,
namun berdasarkan modelnya selenoid valve dapat dibendakan
menjadi dua bagian yaitu selenoid valve single coil dan selenoid valve
double coil keduanya mempunyai cara kerja yang sama. Selenoid

9
valve menawarkan switching cepat dan aman, keandalan yang tinggi,
awet/masa service yang cukup lama, kompatibilitas media yang baik
dari bahan yang digunakan, daya kontrol yang rendah dan desain yang
kompak. Prinsip kerja dari selenoid valve yaitu katup listrik yang
mempunyai koil sebagai penggerak dimana ketika koil mendapat
supply tegangan maka koil tersebut akan berubah menjadi medan
magnet sehingga menggerakkan piston pada bagian dalamnya ketika
piston bertekanan yang berasal dari supply (service unit). Pada
umumnya selenoid valve ini mempunyai tegangan kerja 100/200 VAC
namun ada juga yang mempunyai tegangan kerja 12/24 VDC.[8]

Gambar 2.5 Prinsip Kerja Selenoid Valve[9]


Keterangan gambar :
A - Input Side
B - Diaphragm
C - Pressure Chamber
D - Pressure Relief Passage
E - Selenoid
F - Output Side
2.2.3.4 Relay

10
Relay adalah alat yang dioperasikan dengan listrik yang secara
mekanis mengontrol perhubungan rangkaian listrik. Relay adalah
bagian terpenting dari banyak sistem kontrol yang bermanfaat untuk
kontrol jarak jauh dan untuk pengontrolan alat tegangan dan arus
tinggi dengan sinyal kontrol tegangan arus rendah. Ketika arus
mengalir melalui elektromagnet pada relay kontrol elektromekanis,
medan magnet yang menarik lengan besi dan jangkar inti terbentuk
yang mengakibatkan kontak pada jangkar dan kerangka relay
terhubung. Relay dapat mempunyai kontak NO atau kontak NC atau
kombinasi dari keduanya. Normally Open (NO), apabila kontak-
kontak tertutup saat relay dicatu. Normally Closed (NC), apabila
kontak-kontak terbuka saat relay dicatu. Change Over (CO), relay
mempunyai kontak tengah yang normal tertutup, tetapi ketika relay
dicatu tengah tersebut akan membuat hubungan dengan kontak-kontak
yang lain.[6]

Gambar 2.6 Relay[10]

Kontak-kontak atau kutup-kutup dari relay umumnya


memiliki tiga dasar pemakaian yaitu :
1. Normally Open (NO), yaitu bila kumparan dialiri arus listrik
maka kontaknya akan menutup dan disebut sebagai kontak.
2. Normally Close (NC), yaitu bila kumparan dialiri arus listrik
maka kontaknya akan membuka dan disebut dengan kontak.

11
3. Tukar-sambung (Change Over/CO), relay jenis ini mempunyai
kontak tengah yang normalnya tertutup tetapi melepaskan diri
dari posisi ini dan membuat kontak dengan yang lain bila relay
dialiri listrik.
Pada dasarnya relay terdiri dari lilitan kawat (kumparan/coil)
yang dililitkan pada satu inti pada besi lunak. Apabila kumparan
dialiri arus listrik, maka besi lunak tersebut akan berubah menjadi
magnet hanya selama arus mengalir pada besi. Magnet ini akan
menarik (menolak) suatu lidah/pegas dan lidah/pegas pun akan kontak
(atau melepas kontak). Bila kumparan dialiri arus maka ini menjadi
magnet.[6]
2.2.3.5 Pompa Air
Pompa adalah peralatan mekanis berfungsi untuk menaikkan
cairan dari dataran rendah ke dataran tinggi. Pada prinsipnya, pompa
mengubah energi mekanik motor menjadi energi aliran fluida. Energi
yang diterima oleh fluida akan digunakan untuk menaikkan tekanan
dan mengatasi tahanan yang terdapat pada saluran yang dilalui.[7]

Gambar 1.7 Pompa Air[11]

2.2.3.6 Adaptor
Secara umum adaptor adalah rangkaian elektronika yang
berfungsi untuk mengubah tegangan AC (arus bolak-balik) yang
tinggi menjadi tegangan DC (arus searah) yang lebih rendah.

12
Rangkaian adaptor ini ada yang dipasang atau dirakit langsung pada
peralatan elektronikanya dan ada juga yang dirakit secara terpisah.
Untuk adaptor yang dirakit secara terpisah biasanya merupakan
adaptor yang bersifat universal yang mempunyai tegangan output
yang bisa diatur sesuai kebutuhan, misalnya 3V, 4.5V, 6V, 9V, 12V
dan seterusnya. Namun selain itu ada juga adaptor yang hanya
menyediakan besar tegangan tertentu dan diperuntukan untuk
rangkaian elektronika tertentu misalnya adaptor laptop dan adaptor
monitor.[12]
Pada sebuah adaptor terdapat beberapa bagian atau blok yaitu
trafo (transformator), rectifier (penyearah) dan filter.
1. Trafo (transformator) adalah sebuah komponen yang berfungsi
untuk menurunkan atau menaikan tegangan AC sesuai kebutuhan.
Pada sebuah adaptor, trafo yang digunakan adalah trafo jenis step
down atau trafo penurun tegangan.

Gambar 2.8 Trafo[12]

Trafo terdiri dari dua bagian yaitu bagian primer dan bagian
sekunder, pada masing-masing bagian terdapat lilitan kawat email
yang jumlahnya berbeda. Untuk trafo step-down, jumlah lilitan
primer akan lebih banyak dari lilitan sekunder. Lilitan primer
merupakan input dari pada transformator sedangkan output-nya

13
adalah lilitan sekunder. Meskipun tegangan telah diturunkan,
output dari transformator masih berbentuk arus bolak-balik (AC)
yang harus diproses selanjutnya.[12]
2. Rectifier (Penyearah) adalah bagian yang berfungsi untuk
menyearahkan arus AC menjadi DC pada adaptor. Rangkaian
rectifier biasanya terdiri dari komponen dioda. Pada rangkaian
adaptor rangkaian rectifier ini terdiri dari dua jenis yaitu Half
Wave Rectifier dan Full Wave Rectifier.[12]

Gambar 2.9 Rectifier[12]

3. Filter adalah bagian yang berfungsi untuk menyaring atau


meratakan sinyal arus yang keluar dari bagian rectifier. Filter ini
biasanya terdiri dari komponen kapasitor (kondensator) yang
berjenis elektrolit atau ELCO (Electrolite Capacitor).[12]
4.

Gambar 2.10 Filter[12]

14
2.2.3.7 Regulator Step-down AMS 1117 5V
Modul AMS 1117 ini merupakan modul regulator yang
berfungsi sebagai penurun tegangan DC to DC yang terdiri dari
beberapa level regulasi yaitu 1V2, 3V3, dan 5V. Dengan kata lain
output dari modul regulator ini bersifat FIXED atau TETAP. Disebut
modul karena dia telah dikemas dengan beberapa komponen
pendukung lainnya dalam satu board sehingga kita sudah tinggal
memakainya atau merangkai dan menambahkan komponen lainnya.
[13]

Gambar 2.11 Regulator Step-down AMS 1117 5V[13]

Spesifikasi modul regulator AMS1117 5V:


a Onboard AMS1117-5 chip
b Input voltage range of 7V-9V (input voltage should be higher
than the output voltage by 2V)
c Output 5V, 1A (load current can not exceed 1A)
d Onboard power indicator to indicate power is turned on: Red
LED
e 2P single row pin input and output for easy connection
f Output voltage interface, connection to facilitate the
experimental
g Boars size : 2.5cm x 1.1cm approx
h Dual-panel design, the layout is nice

15
Gambar 2.12 Skematik Modul[13]

BAB III
KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, & HIPOTESIS

16
3.1. Kerangka Teori

Tahap 1. Perencanaan Penelitian


 Menentukan Permasalahan
 Mengumpulkan Referensi Terkait
 Menentukan Indikator

Tahap 2. Pembuatan Alat


 Perencanaan Hardware
 Perencanaan Software

Tahap 3. Pengujian Alat


 Pengujian Hardware
 Pengujian Software

Tahap 4. Hasil Penelitian


 Hasil pengujian Hardware dan
Software

Tahap 5. Penarikan Kesimpulan


 Penarikan kesimpulan dan Saran

Gambar 3.1 Kerangka Teori

Berdasarkan gambar 3.1 dapat dijelaskan bahwa tahap pertama dalam


membuat penelitian yaitu merancang dengan mencari topik permasalahan,
referensi terkait dan menentukan indikator yang harus dikumpulkan

17
sebelum melakukan penelitian. Setelah data dan referensi terkumpul maka
proses selanjutnya adalah membuat alat dengan merancang hardware
terlebih dahulu kemudian software. Langkah selanjutnya pengujian
hardware dan software sesuai dengan yang diajukan. Pada langkah ini
diharapkan akan memperoleh data hasil pembacaan sebagai data penelitian.
Tahap terakhir dari penelitian ini dengan menarik kesimpulan dan saran.

18
3.2. Kerangka Konsep

START

SENSOR INFRARED
ADJUSTABLE

UKUR JARAK

JARAK NO
5CM < X < 45CM

YES

BUKA SELENOID
VALVE

STOP

Gambar3.2 Diagram Alir Kerangka Konsep

19
Berdasarkan gambar 3.2 mengenai flowcart automatic eyes washer
dapat dijelaskan bahwa jika jarak obyek kurang dari 5cm maka alat tersebut
akan bekerja dan alat tidak akan bekerja jika jarak obyek lebih dari 45cm.
3.3. Hipotesis
Hipotesis atau anggapan dasar adalah jawaban sementara terhadap
masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan
kebenarannya. Hipotesis pada penelitian ini adalah:
H0 : Alat dapat bekerja pada jarak minimal 5cm.
H1 : Alat tidak dapat bekerja pada jarak lebih dari 45cm.

20
BAB IV
METODE PENELITIAN

4.1. Ruang Lingkup Penelitian


Ditinjau dari jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang
menggunakan proses data-data yang berupa angka sebagai alat menganalisis
dan melakukan kajian penelitian, terutama mengenai apa yang sudah diteliti.
[14] Data yang diteliti berupa penelitian yang membahas prinsip kerja infra
merah berbasis Arduino Uno. Adapun waktu pelaksanaan/pembuatan alat
adalah akhir bulan April hingga bulan Juni.
4.2. Rancangan Penelitian
Pada karya tulis ilmiah ini hanya membuat alat Automatic Eyes Washer
berdasarkan teori-teori yang telah disampaikan pada landasan teori pada bab
II, pada penelitian ini memberikan inovasi dari alat yang sudah ada dimana
alat sebelumnya menggunakan sensor optokopler, sedangkan penelitian ini
menggunakan sensor infra merah adjustable dan motor sebagai pendorong
air.
4.3. Variable Penelitian
Penelitian ini menggunakan beberapa variabel, diantaranya:
1. Variabel Independen
Variabel independen adalah tipe variabel yang menjelaskan atau
mempengaruhi variabel dependen.[15] Variabel independen pada penelitian
ini berupa jarak objek.
2. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau
dipengaruhi oleh variabe independen.[15] Variabel dependen pada
penelitian ini berupa Arduino Uno.

21
3. Variabel Perancu
Variabel perancu adalah variabel yang berhubungan dengan variabel
bebas dan variabel terikat, tetapi bukan variabel antara.[16] Variabel
perancu pada penelitian kali ini berupa sensor infra merah.

Variabel independen Variabel dependen


berupa jarak obyek berupa arduino uno

Variabel perancu
berupa sensor infra
merah

Gambar 2.1 Variabel Penelitian

4.4. Materi bahan/alat penelitian


Untuk materi, bahan dan alat yang saya gunakan dapat dijelaskan
sebagai berikut.
4.4.1 Alat

Tabel 4.1 Alat Praktik


No Nama Alat Jumlah
1 Solder 1
2 Gergaji 1
3 Gunting 1
4 Obeng 1
5 Bor 1

22
4.4.2 Bahan

Tabel 4.2 Bahan Praktik


No Nama Bahan Jumlah
1 Arduino Uno 1
2 Sensor Infrared 1
3 Regulator Step Down 1
4 Adaptor 1
5 Selang 1
6 Pipa Pralon 1
7 Tenol 1
8 Kabel Jumper 1
9 Obyek 1
10 Selenoid valve 1
11 Relay 1

4.5. Prosedur Penelitian


Prosedur penelitian alat Automatic Eyes Washer :
a. Menentukan jarak minimal dan maksimal obyek yang akan diperiksa.
b. Membuat sketsa gambar terlebih dahulu pada aplikasi proteus 8.
c. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan pada saat pembuatan alat.
d. Menentukan langkah awal dalam membuat alat.
e. Membuat dan merakit alat.
f. Menguji merupakan bagian penting dalam pembuatan alat.

4.6. Jadwal Kegiatan

Tabel 4.3 Jadwal Kegiatan


No Kegiatan Maret April Me Juni Juli Agustus
i

1. Penyusunan dan Pengajuan


Proposal KTI

23
2. Identifikasi Masalah

3. Analisis Kebutuhan Komponen

4. Pengumpulan Data

5. Pembuatan Rancangan Desain


Alat

6. Pembuatan Program Perintah


Alat

7. Uji Fungsi

8. Revisi Kode Program

9. Penyusunan Laporan Penulisan


KTI

10 Pelaksanaan Sidang KTI


.

11 Pelaksanaan Revisi KTI


.

12 Pengumpulan KTI
.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Aris Kurniawan, “Mata Manusia : Bagian Bagian Mata, Fungsi, Anatomi,
& Cara Kerja,” 26 mei, 2021. https://www.gurupendidikan.co.id/mata-
manusia/ (accessed Jun. 01, 2021).

24
[2] A. M. S. Sitorus, “‘Penerapan Konsep Dasar Kesehatan Dan Keselamatan
Kerja Oleh Tenaga Kesehatan Dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan
Kesehatan,’” no. 36, 2020.
[3] M. L. Purwaningtyas and G. N. Prameswari, “Higeia Journal of Public
Health,” Higeia J. Public Heal. Res. Dev., vol. 1, no. 3, pp. 84–94, 2017.
[4] kelas pintar, “mengenal bagian mata manusia, dari luar sampai dalam,”
2019. https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/mengenal-bagian-mata-
manusia-dari-luar-sampai-dalam-1619/.
[5] K. Ge. F, “Arduino Uno,” Angew. Chemie Int. Ed. 6(11), 951–952., pp. 3–
11, 1967.
[6] Fitria, “Pengertian Infrared Adjustable dan Relay,” J. Chem. Inf. Model.,
vol. 53, no. 9, pp. 1689–1699, 2013.
[7] Atlı Burcu, "Apa itu Selenoid Valve dan Pompa Air DC,".
[8] Kitoma Indonesia, “Selenoid Valve Pneumatic Itu Apasih,” September,
2012. http://www.kitomaindonesia.com/article/9/solenoid-valve-
pneumatic-prinsip-kerja.
[9] “Selenoid Valve Pneumatic itu apa sih,” Kitoma Indonesia, 2012.
http://www.kitomaindonesia.com/article/9/solenoid-valve-pneumatic-
prinsip-kerja.
[10] Makerlab, “5V Relay Module SPDT,” 2020. https://www.makerlab-
electronics.com/product/relay-module-spdt/ (accessed Jun. 09, 2021).
[11] jakartanotebook, “Taffware Pompa Air Aquarium Ikan Submersible Pump
Fish Tank 12V 22W - 12V5M - Black,” 2020.
https://www.jakartanotebook.com/taffware-pompa-air-aquarium-ikan-
submersible-pump-fish-tank-12v-19w-12v5m-black (accessed Jun. 09,
2021).
[12] technodand, “Pengertian Adaptor Fungsinya dan Jenis Jenisnya,” Oktober,
2017. https://www.technodand.net/2017/10/pengertian-adaptor-fungsinya-
dan-jenis_19.html (accessed Jun. 06, 2021).
[13] cncstorebandung, “REVIEW MODULE REGULATOR AMS1117
(MODULE AMS1117) FUNGSI, KELEMAHAN DAN

25
KELEBIHANNYA,” Januari, 2019.
https://cncstorebandunggo.blogspot.com/2019/01/review-module-regulator-
ams1117-module.html (accessed Jun. 07, 2021).
[14] dosen sosiologi, “Pengertian Penelitian Kuantitatif, Ciri, Jenis, dan
Contohnya,” 4 november, 2020. https://dosensosiologi.com/pengertian-
penelitian-kuantitatif-ciri-dan-jenisnya-lengkap/.
[15] accounting media, “Pengertian Variabel Dependen, Independen,
Moderating, intervening.” http://www.skripsi.id/2015/04/pengertian-
variabel-dependen-independen.html (accessed Jun. 06, 2021).
[16] A. Hidayat, “Penjelasan Lengkap Berbagai Jenis Variabel Penelitian - Uji
Statistik,” Statiskian.Com, 2012.
https://www.statistikian.com/2012/10/variabel-penelitian.html (accessed
Jun. 06, 2021).

26

Anda mungkin juga menyukai