NIM : 2018.04.0014
Disusun oleh:
NAMA : DWIJO PRASETYOUTOMO
NIM : 2018.03.0014
Telah disetujui:
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................v
DAFTAR SINGKATAN........................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.2 Permasalahan................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................25
DAFTAR TABEL
AC = Alternating Current
DC = Direct Current
NO = Normally Open
NC = Normally Close
CO = Change Over
1
Berdasarkan pasal di atas maka pengelola tempat kerja di Rumah Sakit
mempunyai kewajiban untuk menyehatkan para tenaga kerjanya.[2]
Laboratorium merupakan salah satu tempat berkembangnya ilmu
pengetahuan melalui berbagai penelitian dan dalam kegiatan penelitian
tentunya menggunakan bermacam-macam jenis alat dan bahan kimia untuk
menunjang kegiatannya. Beberapa fasilitas pendukung lainnya seperti air,
gas, listrik, reagen dan almari asam tentunya alat, bahan kimia dan fasilitas
laboratorium beserta aktivitasnya sangat berpotensi dalam menimbulkan
terjadinya suatu kecelakaan. Potensi bahaya yang terjadi di laboratorium
kimia diantaranya saat pengambilan reagen dari lemari/Gudang
penyimpanan potensi bahaya yang sering terjadi seperti pusing,mual, sesak
nafas, iritasi mata, dan iritasi kulit. Pekerja di laboratorium harus selalu
mempelajari dan mendeteksi kemungkinan timbul resiko kecelakaan kerja
di laboratorium, harus senantiasa meningkatkan kasadaran dan kedisiplinan
dalam mentaati peraturan.[3]
Di zaman sekarang ini, kebutuhan manusia akan otomatisasi yang
memanfaatkan mikrokontroler sebagai sistem kontrol sangat membantu
proses pengerjaan menjadi lebih baik dan efisien dibanding dikerjakan
secara manual oleh manusia. Pada penelitian Automatic Eyes Washer,
sistem kendali dirancang menggunakan Arduino UNO dengan sensor
infrared untuk menentukan jarak aman saat membasuh mata.
Dari latar belakang tersebut di atas penulis tertarik untuk mengambil
judul Karya Tugas Akhir dengan judul "RANCANG BANGUN
AUTOMATIC EYES WASHER DENGAN SENSOR JARAK INFRARED
BERBASIS MICROCONTROLLER ARDUINO UNO." Diharapkan
dengan alat ini dapat mempermudah korban kecelakaan dalam membasuh
mata.
1.2 Permasalahan
Dari penjelasan pada latar belakang menimbulkan permasalahan yang
akan diselesaikan oleh penulis sebagai berikut:
2
a. Bagaimana prinsip kerja Automatic Eyes Washer menggunakan Arduino
Uno?
b. Pada jarak berapakah alat ini dapat bekerja dengan baik?
3
Tabel 1.1 Orisinalitas Penelitian
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
seluruh pekerja rumah sakit, pasien, pengunjung/pengantar orang sakit untuk
menciptakan lingkungan kerja yang sehat, aman dan nyaman.[2]
2.2.2 Mata
Mata manusia adalah organ yang bereaksi terhadap cahaya dan
memiliki beberapa kegunaan. Sebagai alat indra, mata memungkinkan
manusia untuk melihat. Sel batang dan kerucut pada retina memungkinkan
persepsi cahaya sadar dan penglihatan seperti diferensiasi warna dan persepsi
kedalaman. Organ mata manusia pada dasarnya dikategorikan menjadi dua,
yakni organ luar yang meliputi kelopak mata, alis, dan bulu mata. Organ
dalam yang bekerja sama mengantarkan cahaya dari sumbernya menuju ke
otak untuk dapat dicerna oleh sistem saraf adalah kornea, sklera, pupil, lensa,
retina, choroid, dan saraf optik.[4]
6
dibutuhkan untuk menunjang mikrokontroler, mudah untuk
menghubungkannya ke sebuah komputer dengan sebuah kabel USB
atau mensuplainya dengan sebuah adaptor AC ke DC atau
menggunakan baterai.[5]
7
Gambar 2.2 Arduino Uno[5]
Power 5V
Supply
Current 100 mA
Range 3 - 80 cm
Red V+
8
Yellow Signal
Green GND
9
valve menawarkan switching cepat dan aman, keandalan yang tinggi,
awet/masa service yang cukup lama, kompatibilitas media yang baik
dari bahan yang digunakan, daya kontrol yang rendah dan desain yang
kompak. Prinsip kerja dari selenoid valve yaitu katup listrik yang
mempunyai koil sebagai penggerak dimana ketika koil mendapat
supply tegangan maka koil tersebut akan berubah menjadi medan
magnet sehingga menggerakkan piston pada bagian dalamnya ketika
piston bertekanan yang berasal dari supply (service unit). Pada
umumnya selenoid valve ini mempunyai tegangan kerja 100/200 VAC
namun ada juga yang mempunyai tegangan kerja 12/24 VDC.[8]
10
Relay adalah alat yang dioperasikan dengan listrik yang secara
mekanis mengontrol perhubungan rangkaian listrik. Relay adalah
bagian terpenting dari banyak sistem kontrol yang bermanfaat untuk
kontrol jarak jauh dan untuk pengontrolan alat tegangan dan arus
tinggi dengan sinyal kontrol tegangan arus rendah. Ketika arus
mengalir melalui elektromagnet pada relay kontrol elektromekanis,
medan magnet yang menarik lengan besi dan jangkar inti terbentuk
yang mengakibatkan kontak pada jangkar dan kerangka relay
terhubung. Relay dapat mempunyai kontak NO atau kontak NC atau
kombinasi dari keduanya. Normally Open (NO), apabila kontak-
kontak tertutup saat relay dicatu. Normally Closed (NC), apabila
kontak-kontak terbuka saat relay dicatu. Change Over (CO), relay
mempunyai kontak tengah yang normal tertutup, tetapi ketika relay
dicatu tengah tersebut akan membuat hubungan dengan kontak-kontak
yang lain.[6]
11
3. Tukar-sambung (Change Over/CO), relay jenis ini mempunyai
kontak tengah yang normalnya tertutup tetapi melepaskan diri
dari posisi ini dan membuat kontak dengan yang lain bila relay
dialiri listrik.
Pada dasarnya relay terdiri dari lilitan kawat (kumparan/coil)
yang dililitkan pada satu inti pada besi lunak. Apabila kumparan
dialiri arus listrik, maka besi lunak tersebut akan berubah menjadi
magnet hanya selama arus mengalir pada besi. Magnet ini akan
menarik (menolak) suatu lidah/pegas dan lidah/pegas pun akan kontak
(atau melepas kontak). Bila kumparan dialiri arus maka ini menjadi
magnet.[6]
2.2.3.5 Pompa Air
Pompa adalah peralatan mekanis berfungsi untuk menaikkan
cairan dari dataran rendah ke dataran tinggi. Pada prinsipnya, pompa
mengubah energi mekanik motor menjadi energi aliran fluida. Energi
yang diterima oleh fluida akan digunakan untuk menaikkan tekanan
dan mengatasi tahanan yang terdapat pada saluran yang dilalui.[7]
2.2.3.6 Adaptor
Secara umum adaptor adalah rangkaian elektronika yang
berfungsi untuk mengubah tegangan AC (arus bolak-balik) yang
tinggi menjadi tegangan DC (arus searah) yang lebih rendah.
12
Rangkaian adaptor ini ada yang dipasang atau dirakit langsung pada
peralatan elektronikanya dan ada juga yang dirakit secara terpisah.
Untuk adaptor yang dirakit secara terpisah biasanya merupakan
adaptor yang bersifat universal yang mempunyai tegangan output
yang bisa diatur sesuai kebutuhan, misalnya 3V, 4.5V, 6V, 9V, 12V
dan seterusnya. Namun selain itu ada juga adaptor yang hanya
menyediakan besar tegangan tertentu dan diperuntukan untuk
rangkaian elektronika tertentu misalnya adaptor laptop dan adaptor
monitor.[12]
Pada sebuah adaptor terdapat beberapa bagian atau blok yaitu
trafo (transformator), rectifier (penyearah) dan filter.
1. Trafo (transformator) adalah sebuah komponen yang berfungsi
untuk menurunkan atau menaikan tegangan AC sesuai kebutuhan.
Pada sebuah adaptor, trafo yang digunakan adalah trafo jenis step
down atau trafo penurun tegangan.
Trafo terdiri dari dua bagian yaitu bagian primer dan bagian
sekunder, pada masing-masing bagian terdapat lilitan kawat email
yang jumlahnya berbeda. Untuk trafo step-down, jumlah lilitan
primer akan lebih banyak dari lilitan sekunder. Lilitan primer
merupakan input dari pada transformator sedangkan output-nya
13
adalah lilitan sekunder. Meskipun tegangan telah diturunkan,
output dari transformator masih berbentuk arus bolak-balik (AC)
yang harus diproses selanjutnya.[12]
2. Rectifier (Penyearah) adalah bagian yang berfungsi untuk
menyearahkan arus AC menjadi DC pada adaptor. Rangkaian
rectifier biasanya terdiri dari komponen dioda. Pada rangkaian
adaptor rangkaian rectifier ini terdiri dari dua jenis yaitu Half
Wave Rectifier dan Full Wave Rectifier.[12]
14
2.2.3.7 Regulator Step-down AMS 1117 5V
Modul AMS 1117 ini merupakan modul regulator yang
berfungsi sebagai penurun tegangan DC to DC yang terdiri dari
beberapa level regulasi yaitu 1V2, 3V3, dan 5V. Dengan kata lain
output dari modul regulator ini bersifat FIXED atau TETAP. Disebut
modul karena dia telah dikemas dengan beberapa komponen
pendukung lainnya dalam satu board sehingga kita sudah tinggal
memakainya atau merangkai dan menambahkan komponen lainnya.
[13]
15
Gambar 2.12 Skematik Modul[13]
BAB III
KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, & HIPOTESIS
16
3.1. Kerangka Teori
17
sebelum melakukan penelitian. Setelah data dan referensi terkumpul maka
proses selanjutnya adalah membuat alat dengan merancang hardware
terlebih dahulu kemudian software. Langkah selanjutnya pengujian
hardware dan software sesuai dengan yang diajukan. Pada langkah ini
diharapkan akan memperoleh data hasil pembacaan sebagai data penelitian.
Tahap terakhir dari penelitian ini dengan menarik kesimpulan dan saran.
18
3.2. Kerangka Konsep
START
SENSOR INFRARED
ADJUSTABLE
UKUR JARAK
JARAK NO
5CM < X < 45CM
YES
BUKA SELENOID
VALVE
STOP
19
Berdasarkan gambar 3.2 mengenai flowcart automatic eyes washer
dapat dijelaskan bahwa jika jarak obyek kurang dari 5cm maka alat tersebut
akan bekerja dan alat tidak akan bekerja jika jarak obyek lebih dari 45cm.
3.3. Hipotesis
Hipotesis atau anggapan dasar adalah jawaban sementara terhadap
masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan
kebenarannya. Hipotesis pada penelitian ini adalah:
H0 : Alat dapat bekerja pada jarak minimal 5cm.
H1 : Alat tidak dapat bekerja pada jarak lebih dari 45cm.
20
BAB IV
METODE PENELITIAN
21
3. Variabel Perancu
Variabel perancu adalah variabel yang berhubungan dengan variabel
bebas dan variabel terikat, tetapi bukan variabel antara.[16] Variabel
perancu pada penelitian kali ini berupa sensor infra merah.
Variabel perancu
berupa sensor infra
merah
22
4.4.2 Bahan
23
2. Identifikasi Masalah
4. Pengumpulan Data
7. Uji Fungsi
12 Pengumpulan KTI
.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Aris Kurniawan, “Mata Manusia : Bagian Bagian Mata, Fungsi, Anatomi,
& Cara Kerja,” 26 mei, 2021. https://www.gurupendidikan.co.id/mata-
manusia/ (accessed Jun. 01, 2021).
24
[2] A. M. S. Sitorus, “‘Penerapan Konsep Dasar Kesehatan Dan Keselamatan
Kerja Oleh Tenaga Kesehatan Dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan
Kesehatan,’” no. 36, 2020.
[3] M. L. Purwaningtyas and G. N. Prameswari, “Higeia Journal of Public
Health,” Higeia J. Public Heal. Res. Dev., vol. 1, no. 3, pp. 84–94, 2017.
[4] kelas pintar, “mengenal bagian mata manusia, dari luar sampai dalam,”
2019. https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/mengenal-bagian-mata-
manusia-dari-luar-sampai-dalam-1619/.
[5] K. Ge. F, “Arduino Uno,” Angew. Chemie Int. Ed. 6(11), 951–952., pp. 3–
11, 1967.
[6] Fitria, “Pengertian Infrared Adjustable dan Relay,” J. Chem. Inf. Model.,
vol. 53, no. 9, pp. 1689–1699, 2013.
[7] Atlı Burcu, "Apa itu Selenoid Valve dan Pompa Air DC,".
[8] Kitoma Indonesia, “Selenoid Valve Pneumatic Itu Apasih,” September,
2012. http://www.kitomaindonesia.com/article/9/solenoid-valve-
pneumatic-prinsip-kerja.
[9] “Selenoid Valve Pneumatic itu apa sih,” Kitoma Indonesia, 2012.
http://www.kitomaindonesia.com/article/9/solenoid-valve-pneumatic-
prinsip-kerja.
[10] Makerlab, “5V Relay Module SPDT,” 2020. https://www.makerlab-
electronics.com/product/relay-module-spdt/ (accessed Jun. 09, 2021).
[11] jakartanotebook, “Taffware Pompa Air Aquarium Ikan Submersible Pump
Fish Tank 12V 22W - 12V5M - Black,” 2020.
https://www.jakartanotebook.com/taffware-pompa-air-aquarium-ikan-
submersible-pump-fish-tank-12v-19w-12v5m-black (accessed Jun. 09,
2021).
[12] technodand, “Pengertian Adaptor Fungsinya dan Jenis Jenisnya,” Oktober,
2017. https://www.technodand.net/2017/10/pengertian-adaptor-fungsinya-
dan-jenis_19.html (accessed Jun. 06, 2021).
[13] cncstorebandung, “REVIEW MODULE REGULATOR AMS1117
(MODULE AMS1117) FUNGSI, KELEMAHAN DAN
25
KELEBIHANNYA,” Januari, 2019.
https://cncstorebandunggo.blogspot.com/2019/01/review-module-regulator-
ams1117-module.html (accessed Jun. 07, 2021).
[14] dosen sosiologi, “Pengertian Penelitian Kuantitatif, Ciri, Jenis, dan
Contohnya,” 4 november, 2020. https://dosensosiologi.com/pengertian-
penelitian-kuantitatif-ciri-dan-jenisnya-lengkap/.
[15] accounting media, “Pengertian Variabel Dependen, Independen,
Moderating, intervening.” http://www.skripsi.id/2015/04/pengertian-
variabel-dependen-independen.html (accessed Jun. 06, 2021).
[16] A. Hidayat, “Penjelasan Lengkap Berbagai Jenis Variabel Penelitian - Uji
Statistik,” Statiskian.Com, 2012.
https://www.statistikian.com/2012/10/variabel-penelitian.html (accessed
Jun. 06, 2021).
26