Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PERALATAN RADIOLOGI LANJUT II

PESAWAT DENTAL INTRAORAL DAN PESAWAT PANORAMIC

OLEH :

NAMA : MUHAMMAD FIKRI


NIM : T201801003
KELAS : Y1

PROGRAM STUDI D-III TEKNOLOGI ELEKTRO-MEDIS

UNIVERSITAS MANDALA WALUYA

KENDARI

2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan sehingga
Proposal kewirausahaan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya penulis tidak akan sanggup untuk menyelesaikan Proposal ini dengan baik. Shalawat
serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad
SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah dengan judul “ Pesawat Dental Intraoral Dan Pesawat Panoramic ”
sebagai tugas dari mata kuliah peralatan radiologi lanjut-II

Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam pembuatan makalah ini untuk
itu penulis mohon kritik dan saran yang membangun guna membuat penulis jauh lebih baik
lagi dalam menyusun makalah ke depan. Harapannya semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca khususnya bagi yang ingin mencoba berwirausaha.

Kendari, 6 Januari 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar belakang...........................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah.....................................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................2
2.1 Pesawat dental intraoral...........................................................................................2
2.1.1 Definisi.................................................................................................................2
2.1.2 prinsip kerja.......................................................................................................3
2.1.3 Blogdiagram........................................................................................................3
2.1.4 Gambar Alat.......................................................................................................5
2.1.5 Rangkaian...........................................................................................................6
2.1.6 Cara Pengoprasian.............................................................................................6
2.1.7 Pemeliharaan......................................................................................................7
2.2 Pesawat Panoramic...................................................................................................8
2.2.1 Definisi.................................................................................................................8
2.2.2 Prinsip Kerja......................................................................................................9
2.2.3 Blogdiagram........................................................................................................9
2.2.4 Gambar Alat.....................................................................................................10
2.2.5 Ranglaian..........................................................................................................11
2.2.6 Cara pengoprasian...........................................................................................11
2.2.7 Pemeliharaan....................................................................................................12
2.3 Perbedaan antara pesawat dental intraoral dan pesawat panoramic................13
BAB III PENUTUP...............................................................................................................14
3.2 Kesimpulan..............................................................................................................14
3.3 saran..........................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................15
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Saat ini perkembangan dunia teknologi sangat berkembang pesat terutama dalam
dunia IT (Informatic Technology). Perkembangan dunia IT berimbas pada
perkembangan berbagai macam aspek kehidupan manusia. Salah satu aspek yang terkena
efek perkembangan dunia IT adalah dari aspek kesehatan. Dalam dunia kesehatan
modern telah memanfaatkan perkembengan teknologi untuk meningkatkan efisiensi serta
efektivitas di dunia kesehatan. Salah satu contoh pengaplikasian dunia IT di dunia
kesehatan adalah penggunaan alat-alat kedokteran yang mempergunakan aplikasi
komputer, salah satunya adalah pesawat dental X-ray. Rontgen gigi atau dental X-ray
adalah prosedur medis untuk mengambil gambar bagian dalam mulut menggunakan
cairan radiasi. Rontgen gigi juga disebut dengan radiografi gigi atau sinar X gigi.
Pemeriksaan ini bersifat non-invasif, tidak menimbulkan rasa sakit pada penderita, dapat
dilakukan dengan cepat, aman dan data yang diperoleh mempunyai nilai diagnostik yang
tinggi. Tak ada kontra indikasinya, karena pemeriksaan ini sama sekali tidak akan
memperburuk penyakit penderita. Dalam 20 tahun terakhir ini, berkembang dengan
pesatnya, sehingga saat ini dental X-ray mempunyai peranan penting untuk menentukan
kelainan pada bagian gigi dan mulut.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa yang dimaksud dengan pesawat dental intraoral dan pesawat panoramic ?
2. Sebutkan bagian bagian dari pesawat dental intraoral dan pesawat panoramic ?
3. Apa Fungsi dari pesawat dental intraoral dan pesawat panoramic ?
4. Bagaimana cara kerja dari pesawat dental intraoral dan pesawat panoramic ?
5. Bagaimana prinsip kerja dari pesawat dental intraoral dan pesawat panoramic ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi pesawat dental intraoral dan pesawat panoramic.
2. Mengetahui bagian – bagian dari pesawat dental intraoral dan pesawat panoramic.
3. Mengetahui fungsi alat pesawat dental intraoral dan pesawat panoramic.
4. Mengetahui cara kerja dari pesawat dental intraoral dan pesawat panoramic.
5. Mengetahui prinsip kerja dari pesawat dental intraoral dan pesawat panoramic.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pesawat dental intraoral

2.1.1 Definisi
Pesawat dental Intraoral adalah pesawat sinar-X yang digunakan untuk
pemeriksaan radiografi terhadap kondisi gigi tertentu dengan posisi kaset film berada
dalam mulut. Pasien yang mengalami gangguan pada giginya tentu harus menjalani
pemeriksaan, perawatan atau bahkan operasi pada giginya. Supaya penanganan atas
gangguan pada gigi tersebut bisa tepat maka sebelum dilakukan tindakan sebaiknya
dilakukan pemeriksaan dental radiography.

Gambar.1 pesawat dental intraoral


Pada pesawat dental intraoral untuk pemeriksaan mulut, gigi dan rahang, berlaku
semua ketentuan yang berhubungan dengan pesawat sinar-X diagnostik. Pesawat dental
intraoral untuk gigi menggunakan jarak fokus-kulit yang lebih pendek, sehingga dosis
yang diterima pada kulit akan lebih tinggi. Apron harus tersedia untuk melindungi pasien
dari bahaya radiasi pada bagian leher ke bawah selama penyinaran berlangsung.
Radiografi dental menggunakan occlusal film, single emulsion, non grid, non
intensifying screen (is), dan short distance technique.
Pesawat dental intraoral juga digunakan untuk mendapatkan gambar dari gigi,
tulang, dan jaringan lunak disekitarnya, untuk membantu menemukan masalah pada gigi,
mulut, dan rahang. Gambaran radiografinya dapat menunjukkan, struktur gigi yang

2
berlubang, struktur gigi yang tersembunyi (gigi bungsu) dan tulang keropos yang tidak
bisa dilihat pada pemeriksaan visual.

Sebagai radiodiagnosa (radiograf gigi) merupakan data pendukung yang penting


dalam menegakkan suatu diagnosa penyakit atau kelainan di Kedokteran Gigi misalnya:

 Adanya kelainan apikal atau periapikal yang tidak terdeteksi secara klinis.
 Adanya kelainan pada rahang.
 Adanya fraktur rahang atau akar gigi
 Karies yang tersembunyi (pada proksimal atau karies akar) karies sekunder, karies
incipien, kedalaman karies, dan lain-lain.

2.1.2 prinsip kerja

Prinsip yang digunakan sama halnya dengan sistem pada pemeriksaan radiologi
yaitu dengan menggunakan sinar X yang akan melewati mulut diserap oleh jaringan
keras yaitu gigi dan tulang. Lalu hasil sinar X akan ditangkap oleh film yang terletak di
dalam mulut. Dan nantinya film tersebut menghasilkan gambar. Dari hasil gambar
tersebut petugas atau dokter akan mengintepretasikan hasil tersebut menjadi sebuah
diagnosa. Dari hasil gambaran kemungkinan akan muncul kelainan yang terjadi dalam
gigi maupun gusi yang tidak bisa dilihat secara langsung seperti adanya infeksi pada
gigi dan gusi, adanya perubahan struktur tulang maupun ligamen gigi ataupun tulang
keropos yang tidak bisa dilihat selama pemeriksaan visual.

2.1.3 Blogdiagram

Gambar 2. Blogdiagram pesawat dental intraoral

3
Keterangan :
 Rangkaian Power Suplay, Rangkaian power supply berfungsi untuk
mendistribusikan tegangan pada seluruh rangkaian pesawat sesuai yang
dibutuhkan rangkaian.
 Rangkaian Pemanas Filamen, Fungsinya untuk memberikan catu daya dan
mengatur besar arus pemanas filamen agar terjadinya “thermionic emission”
bisa di kendalikan sehingga jumlah elektron – elektron bebas yang dihasilkan
pada filamen tabung rontgen bisa dikontrol.
 Rangkaian Tabung Rontgen/X-Ray Tube, Rangkaian tabung rontgen terdiri
dari tabung rontgen

Gambar 3. Tabung Rontgen Dental intraoral

Merupakan sebuah tabung diode yaitu tabung vakum yang terdiri dari dua
elektrode, yaitu anode dan katode. X ray tube adalah tempat berlangsungnya
proses terbentuknya sinar X.
 Rangkaian Transformator Tegangan Tinggi (HTT), Pada rangkaian ini
terdapat trafo tegangan tinggi yang berfungsi untuk memberikan beda
potensial antara anoda dan katoda dimana anoda harus selalu mendapat
polaritas positif dan katoda harus selalu mendapat polaritas negatif agar
elektron-elektron bebas yang ada disekitar katoda dapat ditarik ke anoda. Agar
anoda selalu mendapat polaritas positif, maka dipasang penyearah tabung
rontgen. mA meter dipasang pada HTT untuk mengetahui besarnya nilai arus
tabung yang mengalir pada saat expose terjadi.

4
 Rangkaian Timer, Timer berfungsi untuk menentukan lamanya proses
penyinaran.

2.1.4 Gambar Alat

1
4

Gambar 4. Pesawat dental intraoral

Keterangan :
1) Tubehead
2) Scissors Arm
3) Mobile Stand
4) Timer
5) X-ray Button

5
2.1.5 Rangkaian

Gambar 5. Rangkaian pesawat dental intraoral

2.1.6 Cara Pengoprasian

1. Tempatkan alat pada ruang pemeriksaan / pemotretan.


2. Siapkan Bahan operasional ( Dental X ray film.)
3. Hubungkan alat dengan catu daya.
4. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON.
5. Lakukan pemanasan secukupnya.
6. Gunakan kelengkapan proteksi radiasi dan monitoring dosis radiasi.
7. Atur kondisi pemotretan ( KV, mAs dan jarak ).
8. Pilih film yang ingin di gunakan periapikal 3 x 4 cm / oclusal 6 x 9 cm
9. Jepitkan film ceristream dengan ukuran 3 x 4 mm (jenis periapikal) pada
fiksasi dan letakan pada objek yang ingin di expose
10. Instruksikan pasien untuk menggigit bagian fiksasi agar film tidak bergerak.

6
11. Lakukan pemotretan dengan menekan tombol exposure. (perhatikan kondisi
lingkungan sekitar)
12. Ambil film dan lakukan proses pencucian.
13. Pastikan hasil pemotretan dapat diproses lebih lanjut.
14. Kembalikan tombol keposisi minimum/ nol.
15. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF.
16. Lepaskan hubungan alat dengan catu daya.
17. Bersihkan Alat. Pastikan alat Dental X-ray dalam kondisi baik dan siap
difungsikan pada pemotretan berikutnya.

2.1.7 Pemeliharaan
1. Cek dan bersihkan seluruh bagian alat.
2. Cek sistem catu daya atau stop kontak.
3. Cek fungsi selektor, tombol, switch.
4. Cek goresan, kerusakan bentuk
5. Cek posisi kestabilan pesawat
6. Cek keselamatan lingkungan (benda-benda yang bisa membahayakan pesawat
tersebut)
7. Cek apakah ada bagian yang berkarat pada pesawat
8. X-ray tube assembly (apakah ada kebocoran oli)
9. Cek bagian roda pada dental x ray
10. Cek kondisi arm pada dental x ray
11. Cek kabel (apakah ada yang rusak atau terlilit)
12. Cek dan periksa fungsi timer.
13. Cek sistem pengaman.
14. Lakukan uji kinerja alat dan tes semua fungsi.
15. Lakukan pengukuran arus bocor.
16. Lakukan uji kinerja alat.

7
2.2 Pesawat Panoramic

2.2.1 Definisi

Gambar 6. Pesawat panoramic

Pesawat dental x-ray panoramic adalah suatu peralatan di bidang radiologi yang
digunakan untuk menangkap seluruh bagian mulut dalam suatu gambar, termasuk gigi ata
dan rahang bawah, struktur dan jaringan sekitarnya dengan menggunakan sinar-x .
umumnya teknik yang digunakan untuk mendiagnosa dengan cara sumber sinar-x dan film
berputar mengelilingi pasien, gerakan film kaset berputar pada sumbunya bergerak
mengelilingi pasien, sumber sinar-x dan tempat kaset bergerak secara bersamaan dan
berlawanan satu sama lain.

Pengertian panoramic radiografi ( E. Langland , 1982) , panoramic berasal dari kata


panorama yang artinya pemandangan yang luas dan indah , sedangkan panoramic dalam
arti radiografi adalah teknik pemeriksaan untuk mendapatkan gambaran gigi geligi berikut
mandibula dan maxilla. Istilah panoramic ini dimulai di kenal tahun 1959 saat S.S White
Company di Amerika Utara memperkenalkan pesawat panorex/panoramic, yang mana
sekarang di kenal dengan pesawat panoramic.
Radiograf panoramik adalah scanning gigi X-ray panorama rahang atas dan bawah. Ini
menunjukkan tampilan dua dimensi dari setengah lingkaran dari telinga ke telinga.
Radiografi panoramik adalah bentuk tomography; dengan demikian, gambar dari beberapa
pesawat yang diambil untuk membuat gambar panorama komposit, di mana rahang atas
dan rahang bawah berada di palung fokus dan struktur yang dangkal dan mendalam untuk
palung adalah kabur.

Gambaran panoramik adalah sebuah teknik untuk menghasilkan sebuah gambaran


tomografi yang memperlihatkan struktur fasial mencakup rahang maksila dan
mandibula beserta struktur pendukungnya dengan distorsi dan overlap minimal dari
detail anatomi pada sisi kontralateral.14,15 Radiografi panoramik adalah sebuah teknik
dimana gambaran seluruh jaringan gigi ditemukan dalam satu film.

8
Foto panoramik dikenal juga dengan panorex atau orthopantomogram dan menjadi
sangat popular di kedokteran gigi karena teknik yang simple, gambaran mencakup
seluruh gigi dan rahang dengan dosis radiasi yang rendah. Foto panoramik dapat
menunjukkan hasil yang buruk dikarenakan kesalahan posisi pasien yang dapat
menyebabkan distorsi.

2.2.2 Prinsip Kerja


Prinsip kerja pesawat panoramik menggunakan tiga pusat putaran. Hasilnya sangat
memuaskan karena dapat mengatasi masalah-masalah yang ada sebelumnya yaitu terjadi
banyak superposisi pada gigi bagian posterior. Pada pesawat ini pasien dalam keadaan
diam, sumber sinar-X dan film berputar mengelilingi pasien, gerakan kurva film kaset
berputar pada sumbunya dan bergerak mengelilingi pasien. Sumber sinar-X dan tempat
kaset bergerak bersamaan dan berlawanan satu sama lain. Celah sempit pada tabung
mengeluarkan sinar yang menembus dagu pasien mengenai film yang berputar berturut-
turut pada tiga sumbu rotasi, satu sumbu konsentris untuk region anterior pada rahang
(tepatnya di sebelah incisivus pada region premolar). Dan dua sumbu rotasi eksentris
untuk bagian samping rahang (tepatnya di belakang molar tiga kiri dan kanan.

2.2.3 Blogdiagram

Gambar 7. Blogdiagram pesawat panoramic

Tegangan dari jala-jala PLN masuk ke rangkaian power supply untuk


disearahkan dan menyuplay tegangan keseluruh rangkaian. Pada saat kondisi awal
alat dinyalakan langsung dipilih kV dan mA. Apabila kV dan mA sudah dipilih,
kemudian akan diproses melalui Digital Processing dimana dalam rangkaian ini
terdiri dari rangkaian logika untuk Seven Segment, dan rangkaian logika yang
mengendalikan driver-driver yang ada. Pada digital processing nantinya hasil
pemilihan kV dan mA akan ditampilkan pada seven segment, serta akan
mengendalikan driver-driver yang sudah terhubung pada rangkaian utama.
Rangkaian driver kV untuk mengatur sumber tegangan pda input primer trafo

9
tegangan tinggi sesuai pengaturan. Driver mA digunakan untuk mengatur sumber
tegangan pada input primer trafo filamen untuk pemanasan filamen sesuai
pengaturan. Driver motor digunakan untuk mengaktifkan motor pada saat proses
scanning dilakukan.

2.2.4 Gambar Alat

Gambar 8. Pesawat Panoramic

Jenis rancangan pesawat panoramik berbeda satu dengan yang lain tetapi
semua pada dasarnya terdiri dari tiga komponen pokok, yaitu :
1. Tube head sinar-X.
Tube head menghasilkan berkas sinar-X yang sempit dengan penyudutan ke arah
atas kira-kira 80 dari bidang horizontal.
2. Kaset film dan kaset carriage (tempat kaset)
Tempat kaset terbuat perisai tembaga, dihubungkan dengan tube head sehingga
dapat bergerak saling berlawanan arah selama eksposi. Hal ini menghasilkan
pergerakan tomografi yang singkron pada bidang vertikal.
3. Kaset yang digunakan adalah kaset tipis yang fleksibel atau kaset yang kaku
dengan dilengkapi screen, biasanya ukuran kaset 5 x 12 inchi atau 6 x 12 inchi
(Langland, 1989).
4. Peralatan untuk memposisikan pasien termasuk light beam marker
Hand grips digunakan untuk pegangan tangan pasien dan untuk mengurangi
pergerakan pasien pada pesawat panoramik posisi berdiri (stand up unit). Wheel
chair digunakan untuk tempat duduk pasien yang dapat diputar untuk
memudahkan penataan posisi pada pesawat panoramik posisi duduk (sit down
unit). Light beam marker (sinar penanda) digunakan untuk membantu
memposisikan pasien jika pasien menghadap ke dinding. Bite block digunakan
untuk mengganjal gigi agar insisivus sentral atas dan bawah pada posisi “ujung
dengan ujung” sehingga dapat menghindari superposisi. Penopang dagu
digunakan untuk meletakkan dagu pasien agar tidak bergerak (Langland, 1989).

10
2.2.5 Rangkaian

Gambar 9. Rangkaian pesawat panoramic

2.2.6 Cara pengoprasian

Menghidupkan :
1. Tekan tombol (saklar) yang ada di tube stand pesawat panoramic pada
posisi ON (ke bawah).
2. Tunggu beberapa saat hingga pesawat panoramic dalam keadaan ready.
3. Alat siap untuk digunakan untuk pemeriksaan pilih menu jenis pemeriksaan
(panoramic, TMJ, cephalometri), kV, mAS.
4. yang tersedia pada remote control yang terpasang pada tube stand
panoramic.
Mematikan :
1. Kembalikan pesawat ke posisi netral.
2. Turunkan nilai kV dan mAs ke nilai terkecil.
11
3. Tekan tombol (saklar) yang ada di tube stand pesawat panoramic pada
posisi OFF.

2.2.7 Pemeliharaan

1. Pemeliharaan Terencana.

Pemeliharaan yang terkoordinir dan dilakukan dengan pemikiran


ke masa depan, pengendalian dan pencatatan sesuai dengan yang
direncanakan sebelumnya.

 Pemeliharaan Pencegahan, ialah pemeliharaan yang dilakukan pada


selang waktu tertentu. Dimaksudkan untuk mengurangi
kemungkinan bagian-bagian alat tidak memenuhi kondisi yang
diterima dan tindakan yang dilakukan yaitu kalibrasi, pelumasan,
pemeriksaan safety dan sumber daya. Sebagai Contoh dengan
membuat matriks pemeliharaan antara lain didalamnya mencakup :
Pemeliharaan harian, pemeliharaan bulanan, pemeliharaan tahunan.
 Pemeliharaan Korektif, ialah pmeliharaan yang dilakukan untuk
memperbaki suatu bagian alat atau seluruh alat, termasuk
penyetelan,penggantian komponen yang telah rusak untuk
memenuhi kondisi yang dapat diterima sebagai Contoh :
dilakukannya perbaikan ringan atau perbaikan berat (overhault)

2. Pemeliharaan tidak terencana

Adalah kegiatan yang terjadi secara mendadak, meskipun


terhadap suatu alat telah dilaksanakan pemeliharaan secara terencana
tetapi dapat pula alat tersebut mengalami gangguan secara tiba tiba
sehingga tidak berfungsi. Pemeliharaan ini telah dikenal dengan isltilah
pemeliharaan darurat yang perlu segera dilakukan.

Tindakan Pemeliharaan yang dapat Dilakukan oleh Operator.


Operator sebagai personel yang mengoperasikan alat tersebut
dilibatkan dalam pemeliraan, agar alat tersebut terawat dan usia
pakainya lebih lama .Pada umumnya yang dilakukan oleh seorang
operator dalam merawat peralatannya, adalah pada bagian panel
kontrol, karena kesehariannya oprator tsb selalu berhadapan dengan
panel kontrol pesawat tsb.

Misalnya yang dapat dilakukan pemeliharaan oleh operator


pada pesawat Rontgen antara lain :

Pemeliharaan pada panel kontrol:

12
Lakukan pembersihan panel dengan kain halus, sebelum dan sesudah
dioperasikan.
Bila perlu lakukan pembersihan dengan cairan pembersih yang sesuai
dengan bahan yang terdapat pada panel tersebut (jangan gunakan
alkohol bila hal tersebut akan merusak panel). Bersihkan debu
menggunakan lap lembut atau bila perlu menggunakan kuas untuk
bagian-bagian yang sulit dijangkau.

2.3 Perbedaan antara pesawat dental intraoral dan pesawat panoramic

13
BAB III

PENUTUP

3.2 Kesimpulan

3.3 saran

14
DAFTAR PUSTAKA

15

Anda mungkin juga menyukai