DAFTAR ISI............................................................................................................................. i
2.2 Indikasi dan Kontra Indikasi Gigi Tiruan Lengkap Overdenture ........................... 4
i
ii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Anamnesis
Pasien datang ke RSGM FKG Unpad dengan keluhan ingin dibuatkan geligi
tiruan rahang bawah yang lebih cekat. Saat ini memakai geligi tiruan penuh
baik untuk rahang atas maupun bawah. Pasien telah membuat geligi tiruan
yang bisa dilepas sebanyak tiga kali berturut-turut, tetapi pasien merasa tidak
nyaman karena geligi tiruan yang bawah mudah lepas baik waktu berbicara
maupun lagi mengunyah makanan. Sedangkan gigi tiruan rahang atas tidak
ada masalah, tidak lepas waktu bicara dan cukup cekat waktu dipakai makan.
Pasien ingin dibuatkan geligi tiruan rahang bawah yang tidak mudah lepas.
Pemeriksaan Ekstra Oral : tampak muka simetris, dengan tampilan pipi agak
Pemeriksaan Intra Oral : seluruh gigi rahang atas dan bawah sudah tidak ada.
Permukaan ridge alveolar rahang atas sudah agak landai sedangkan alveolar
ridge rahang bawah lebih landai lagi. Gingiva dalam keadaan baik, ulkus
1
2
a. Analisis Fotografi
b. Analisis Radiografi
Dalam tampak radiografis linggir alveolar baik untuk rahang atas maupun
Ridge ALveolar RB
landai
Kurangnya retensi
dan stabilitas GTL
GTL RB mudah
lepas
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Gigi tiruan lengkap full denture atau complete denture menurut Soelarko
dan Herman (1980), adalah suatu gigi tiruan yang menggantikan seluruh gigi pada
Gigi tiruan lengkap merupakan suatu piranti yang dibuat tidak hanya untuk
menggantikan seluruh gigi yang hilang, beserta jaringan sekitarnya, akan tetapi
juga dapat memperbaiki fungsi kunyah, estetik, serta fonetik penderita (Neill &
Nairn, 1990).
Pemakaian gigi tiruan lengkap dapat digunakan sebagai alat bantu dalam
Oleh karena itu, salah satu kriteria yang menentukan keberhasilan pembuatan gigi
tiruan lengkap, adalah gigi tiruan tersebut dapat memperbaiki dan meningkatkan
2.2.1 Indikasi
4
5
4. Jika prognosa untuk pemakaian gigi tiruan lengkap yang buruk karena
adanya resorpsi linggir yang berat, xerostomia, refleks muntah yang berat,
5. Kerusakan gigi tersisa akan menjadi lebih parah oleh tipe perawatan yang
lain
6. Tidak ada tipe perawatan prostetik yang menjanjikan hasil perawatan yang
2.2.2 Kontraindikasi
penyangga overdenture dan pasien mungkin kehilangan semua gigi yang tersisa.
6
pada setiap kunjungan serta kerja sama antara pasien dan laboratorium.
6. Relasi gigi dalam satu lengkung dan antara gigi-gigi rahang atas dan
rahang bawah.
GTL:
seal adalah di sekeliling tepi gigi tiruan yaitu pada permukaan bukal
gigitiruan atas, pada permukaan bukal gigi tiruan bawah. Peripherial seal
Sirkular seal ini berfungsi membendung agar udara dari luar tidak
mudahlepas. Hal inilah yang harus dihindari dan menjadi penyebab utama
Postdam, diletakkan tepat disebelah anterior garis getar dari palatum molle
dekatfovea palatina.
3. Adaptasi yang baik antara gigi tiruan dengan mukosa mulut. Ketepatan
kontak antara basis gigi tiruan dengan mukosa mulut, tergantung dari
4. Perluasan basis gigi tiruan yang menempel pada mukosa (fitting surface).
Retensi gigi tiruan berbanding langsung dengan luas daerah yang ditutupi
5. Residual Ridge, karena disini tidak ada lagi gigi yang dapat dipakai
7. Pemasangan gigi geligi yang penting terutama untuk gigi anterior (depan)
harus sama ukurannya dengan gigi asli, tetapi lebih kecil, untuk
pemilihan ukuran, warna dan kontur gigi. Disamping itu juga perlu
diperhatikan keberadaan over bite, over jet, curve von spee, curve monson,
agar diperoleh suatu keadaan yang diharapkan pada pembuatan gigi tiruan.
Implant gigi merupakan salah satu cara untuk mengganti gigi yang hilang
Implant gigi adalah suatu alat yang ditanam secara bedah ke dalam jaringan lunak
atau tulang rahang sehingga dapat berfungsi sebagai akar pengganti untuk
asli karena tertanam di dalam jaringan sehingga dapat mendukung dalam hal
jaringan tubuh, cukup kuat dan dapat berfungsi bersama-sama dengan restotrasi
1. Biokompatibel
Setelah implant terpasang, dokter gigi akan dapat memasang gigi tiruan di
atas implant tersebut. Karena implant akan bergabung dengan tulang rahang,
maka diperlukan dukungan yang stabil pada gigi tiruan tersebut. Hal ini berfungsi
supaya gigi tiruan yang dipasang tidak akan slip atau bergeser dalam mulut.
Untuk melakukan perawatan implant, pasien harus memiliki gusi sehat dan
tulang yang memadai untuk mendukung implant. Pasien juga harus berkomitmen
untuk menjaga struktur ini agar tetap sehat. Kebersihan mulut dan kunjungan gigi
yang teratur sangat penting untuk keberhasilan jangka panjang dari implant.
11
motivasi, kooperatif dan oral higiene yang baik. Tidak ada batasan usia untuk
pemasangan implant, akan tetapi lebih baik diatas usia 16 tahun. Pemasangan
implant pada usia tua lebih baik dari pada pasien dengan usia muda.
lain:
1. Kehilangan gigi
maupun
mandibula
yaitu:
1. Alergi
2. Rheumatoid ringan
5. Kehamilan
2. Myoarthropathy
5. Bone deficits
ekstirpasi kista)
2. Maxillary deficit
Menurut lokasi tempat implant ditanam, maka implant gigi terdiri dari:
1. Implant subperiosteal
Implant ini lebih lama dibanding jenis implant yang lain dan pertama
sekali
diperkenalkan oleh Muller dan Dahl pada tahun 1948. Implant ini tidak ditanam
periosteum. Terutama digunakan pada kondisi rahang yang mengalami atrofi yang
protesa atau pada kasus dimana proses atrofi menimbulkan rasa sakit pada daerah
mentalis. Implant ini memerlukan teknik insersi dua tahap. Penggunaan implant
keberhasilannya dalam lima tahun tidak mencapai 75%. Implant ini juga tidak
asli.
14
2. Implant endosteal
periosteum, sebagian tertanam dan terkait dalam tulang. Implant ini mempunyai
15
tiga desain dasar yaitu blade, cylinder dan screw. Dalam implant endosteal
teknik bedah dan perawatan pasca bedah dilakukan dengan baik. Ditinjau dari
teknik bedahnya, implant endosteal terdiri dari teknik insersi satu tahap dan
insersi dua tahap. Pada teknik satu tahap, pembedahan hanya dilakukan sekali
Sedangkan pada teknik dua tahap, operasi dilakukan dua kali yaitu operasi
digunakan pada rahang bawah. Implant jenis ini jarang dipakai dan dilaporkan
terbuka, dan sistem immediate restoration. Sistem tertutup disebut juga closed
mucosal system atau sistem dua tahap. Pada sistem ini, seluruh panjang implant
dari apikal sampai pundak implant tertanam setinggi tulang alveolaris. Flap
komponen sekunder, jaringan mukosa harus dibuka lagi, yang disebut operasi
kedua. Sistem terbuka, disebut juga transmucosal system atau sistem satu tahap.
17
Pada sistem ini implant tidak terpendam seluruhnya, sebagian menonjol dari
permukaan mukosa dan flap berada di sekitar leher implant. Komponen sekunder
dapat langsung dipasang tanpa membuka jaringan mukosa, jadi tidak ada operasi
kedua. Yang ketiga, sistem immediate restoration. Sistem ini satu tahap dan
antagonis.
penyangga gigi tiruan cekat hampir sama dengan rencana perawatan pada
pemasangan gigi tiruan cekat secara konvensional. Namun pada pemasangan gigi
tiruan dukungan implant harus dipertimbangkan mengenai tipe, dan posisi implant
yang akan ditempatkan. Selain itu, pemilihan jenis restorasi yang akan
Gigitiruan cekat dukungan implant ada yang berupa single tooth implant
berdiri sendiri, tidak meliputi gigi sebelahnya. Single restoration dapat juga
Abutment dapat berupa single unit, yaitu badan implant bersatu dengan
abutmentnya. Selain single unit ada juga yang berupa 2 pieces atau 3 pieces, yaitu
buatan pabrik, atau dapat juga dibuat sendiri di laboratorium. Single unit implant
dapat berupa blade, subperiosteal dan Zimmers one-piece root form implant,
abutment.
3) Fixed-detachable prosthesis
pasien dengan garis bibir yang tinggi pada saat tersenyum. Walaupun fixed
implants, namun biasanya dilakukan dengan 2 tahap yang disebut dengan closed
mucosal system. Jenis fixed detachable prosthesis dapat dirancang dalam 2 bentuk
20
dasar, yaitu traditional high-water hybrid design dari Branemark, dan unit type
atau jenis anatomic fixed bridge prosthesis, yang hanya dapat dibuat apabila pada
saat pemasangannya, implant ditempatkan pada posisi yang akurat dengan gigi
alami.
Fixed bridge yang dibuat pada kerangka logam yang berbentuk bar dengan
retensi sekrup pada gigitiruannya. Desain ini biasa dirancang pada rahang yang
sudah tak bergigi sama sekali. Prognosis baik apabila rahang yang berlawanan
adalah gigitiruan lengkap atau hybrid bridge juga. Mandibular hybrid bridge
6 implant. Makin banyak implant yang digunakan pada rahang atas, bahkan bisa
didukung oleh jaringan lunak dan implant atau gigi, dan yang murni didukung
oleh implant. Overdenture adalah suatu gigitiruan penuh atau sebagian lepasan
yang menutupi dan bersandar pada satu atau lebih gigi alami, akar gigi dan atau
Overdenture yang merupakan gigitiruan yang didukung oleh jaringan lunak dan
implant atau gigi, dan retensi pada implant atau gigi. Retensi pada implant atau
gigi, dapat dibuat pada bar yang bentuknya lurus yang menghubungkan antara
implant. Splinting implant dengan bar diantara dua implant ini akan lebih
menguntungkan dari pada retensi dari masing masing implant yang berdiri sendiri.
Dengan konstruksi semacam itu dilengkapi dengan klip internal yang dibuat untuk
retensi pada bar, klip dapat berotasi pada bar dan menyebabkan gigitiruan di
bagian posterior didukung oleh jaringan lunak. Hal ini yang menyebabkan
gigitiruan didukung oleh implant dan jaringan lunak. Bila karena alasan tertentu,
bar yang dibuat diantara implant tidak dapat dibuat lurus tetapi melengkung, maka
klip pada overdenture tidak dapat berotasi pada bar, sehingga gigitiruan di bagian
pilihan pertama pada kasus rahang bawah tak bergigi. Salah satu contoh
overdenture dengan implant pada 33 dan 43 dan abutment berupa ball joint. Pada
sebagian unilateral, baik untuk RA atau RB. Hal ini dilakukan terutama pada
1. Endosteal implant
melalui operasi. Jika jaringan gingivaa sekitarnya telah pulih atau sehat kembali,
tindakan operasi kedua dibutuhkan untuk menghubungkan post dan implant. Pada
akhirnya, gigi tiruan dapat ditempatkan pada post baik secara terpisah maupun
2. Subperiosteal implant
Tipe implant ini terdiri dari frame logam yang dipasang pada tulang
alveolar dibawah jaringan gingiva. Sejalan dengan pulihnya gingiva, frame akan
menonjol keluar gingiva. Sama seperti endosteal implant, gigi tiruan dapat
Gambar 2.7 A. Posts are surgically placed below the gums. B. Artificial
teeth, grouped on a bridge, are mounted to the posts
Gambar 2.8 Implants offer a very stable and secure fit. Implants serve as
a base for single replacement teeth.
Sebuah protesa dapat melekat pada satu atau beberapa buah implant
pasien kehilangan seluruh gigi, maka dokter gigi dimungkinkan untuk memilih
Berdasar pada berapa jumlah gigi yang hilang, pasien dapat dibuatkan
protesa gigi tiruan single, sebagian, atau penuh. Semakin banyak jumlah gigi yang
akan digantikan, semakin banyak pula dental implant yang diperlukan. Bagi
kebanyakan orang, protesa permanen tidak dapat dibuat hingga tulang alveolar
25
Hanya diperlukan satu buah implant sebagian support protesa single ini. Protesa
sebagian digunakan untuk menggantikan dua atau lebih gigi yang hilang. Dua atau
tiga buah implant digunakan sebagai support protesa sebagian ini. Sedangkan
protesa gigi tiruan penuh digunakan untuk menggantikan seluruh gigi yang hilang
pada satu rahang. Jumlah implant yang diperlukan bergantung pada jenis protesa
1. Implant-Supported Denture
memiliki dukungan serta ditempatkan pada implant, bukan pada gingiva seperti
gigi tiruan biasanya. Implant-supported denture digunakan pada orang yang sama
sekali tidak memiliki gigi pada rahangnya, tetapi masih memiliki tulang yang
gigi tiruan biasa cenderung kurang stabil, berbeda dengan gigi tiruan yang
retained. Pada kedua jenis, gigi tiruan akan dibuat pada landasan akrilik yang akan
terlihat seperti gingiva, kemudian gigi artificial dari porselen atau akrilik akan
berada pada landasan tersebut. Kedua tipe gigi tiruan tersebut akan memerlukan
1) Bar-retained dentures
Bar tipis terbuat dari logam yang melekat pada 2-5 buah implant yang
sebelumnya telah terpasang mengikuti lengkung rahang. Clip atau perlekatan jenis
lain terpasang pada bar, gigi tiruan, atau keduanya, memungkinkan gigi tiruan
2) Ball-retained dentures
27
logam. Masing-masing perlekatan tersebut akan melekat pada gigi tiruan. Pada
banyak kasus, perlekatan yang terdapat pada implant berbentuk bola (ball-shaped)
dan akan melekat pada soketnya yang terdapat pada gigi tiruan.
Implant sering kali dipasang pada tulang alveolar bagian depan karena
tulang yang terdapat pada bagian depan tersebut lebih tebal. Selain itu, tulang
alveolar pada bagian depan tidak mengenai banyak syaraf ataupun struktur lain
membutuhkan waktu paling singkat sekitar 5 bulan, sedangkan pada rahang atas
sekitar 7 bulan. Hal ini mencakup pelaksanaan operasi hingga pemasangan gigi
tiruan. Bagaimanapun juga, proses ini dapat berlangsung selama 1 tahun bahkan
Stainless Steel merupakan kontra indikasi bagi pasien yang alergi terhadap nikel,
dengan logam campuran atau logam murni. Vitallium paling sering digunakan
untuk kerangka implant subperiosteal. Titanium terdiri dari titanium murni dan
logam campuran titanium yang tahan terhadap korosi. Implant yang dibuat dari
titanium yang telah diselubungi dengan lapisan tipis keramik kalsium fosfat pada
bagian strukturnya.
6. Logam dan logam paduan yang sering dipergunakan untuk implant dental:
1) Titanium, Tantalum.
bidang ortopedik sudah tidak dibantah lagi. Maka rasional apabila titanium juga
dan bahan logam yang sering dipergunakan adalah Titanium. Titanium dan logam
tersebut akan berikatan dengan reseptor yang terdapat pada tulang dan pada area
tersebut terjadi proses peletakan matriks tulang secara in vivo. Mekanisme inilah
29
yang menjadi salah satu faktor penting dalam penggunaan titanium pada implant
dental.
Bahan Implant Bukan Logam Bahan untuk pembuatan implant selain dari
logam dan variasinya, juga terbuat dari bahan bukan logam antara lain:
Polimer dibuat dalam bentuk porus dan padat, digunakan untuk peninggian
dan penggantian tulang. Ia merupakan suatu bahan yang sukar dibersihkan pada
bagian yang terkontaminasi dan pada partikel porusnya karena sifatnya yang
Implant yang terbuat dari Carbon: Vitrous Carbon, Pyrolic Carbon atau
Low Tempetarure Isotropic (LTI), Vapor Deposited Carbon atau Ultra Low
1203).
Keramik terdiri keramik bioaktif dan bio-inert. Bioaktif berarti bahan yang
implant, contoh dari bahan ini adalah hidroksiapatit dan bioglass. Bio-inert adalah
bahan yang bertolenrasi baik dengan tulang tetapi tidak terjadi formasi tulang.
Sampai saat ini para ahli masih terus mengembangkan bahan implant dan
edentulous sebagian atau keseluruhan rahang atas dan bawah, umumnya ada
dental penting bagi setiap pasien, termasuk keinginan dan harapan pasien pada
waktu konsultasi awal. Pada konsultasi awal perlu diketahui beberapa hal dari
pasien antara lain adaptabilitas, motivasi, partisipasi dalam perawatan, obsesi dan
kestabilan emosi, serta riwayat medik pasien secara lengkap. Terdapat beberapa
kontraindikasi pada pasien yang akan dilakukan pemasangan implant dental, baik
pasien yang datang sudah memenuhi kriteria untuk implantasi. Semua operator
3) Gangguan pendarahan
5) Gangguan hormonal
6) Gangguan psikotik
ternyata kondisi tulang yang ada sangat minimal. Apa yang harus kitra lakukan,
jaringan lunak dan keras. bentuk, ketebalan dan ketinggian tulang alveolar,
jaringan flabby serta ketebalan jaringan lunak dapat dilakukan secara palpasi.
tajam pada mukosa yang menutupi alveolar ridge dan kedalaman jaringan dicatat.
Hasilnya kemudian dipindahkan ke model studi dan bentuk ridge yang sebenarnya
dibentuk dengan trimming model studi sesuai dengan hasil ketebalan jaringan
lunak.
akan diperoleh gambaran ketinggian tulang alveolar. Dengan cara yang sama
dapat diketaui posisi foramen mentalis dan menentukan posisi implant dental yang
diinginkan pada rahang. Ketebalan tulang tidak dapat dilihat melalui foto
panoramik, tetapi bagian anterior maksila dan mandibula dapat dinilai melalui
tajam pada mukosa yang menutupi alveolar ridge dan kedalaman jaringan dicatat.
Hasilnya kemudian dipindahkan ke model studi dan bentuk ridge yang sebenarnya
dibentuk dengan trimming model studi sesuai dengan hasil ketebalan jaringan
lunak.
34
awal gigi aslinya. Biasanya implant diletakkan pada regio kaninus atau sedikit
implant diusahakan untuk membuat ruang pada segmen ridge yang berada
implant dental dari tekanan dan harus didukung alveolar ridge dengan stabil.
35
Tinggi, lebar, dan bentuk seluruh ridge yang tersisa dievaluasi melalui
model studi dan radiografi. Cetakan studi pada keadaan artikulasi biasanya untuk
mengevaluasi oklusi sehingga tidak ada kekuatan yang berlebihan pada implant
sewaktu gerakan ekskursi rahang ke lateral ataupun protrusi. Untuk posisi dan
letak implant dapat dinilai melalui model studi. Model studi harus dibuat pada
semua pasien implant dan diletakkan pada articulator. Hal ini akan membantu
gigi lawannya. Gigi-gigi dibuat dari lilin dan ditempatkan untuk menentukan letak
gigi yang tepat serta dikonsultasikan dengan dokter gigi prostodonti untuk
Saat ini dua atau empat implant umumnya digunakan sebagai dukungan
digunakan dengan penelitian retrospektif dengan jumlah pasien yang sedikit. Pada
penelitian dengan kelompok usia yang lebih tua didapatkan tingkat keberhasilan
yang tinggi untuk overdenture dengan hanya dua implant dalam waktu lebih dari
lima tahun (90 %). Jumlah implant dan susunannya biasanya ditentukan oleh
faktor lokal dan pertimbangan teknik. Dalam penilaian terhadap perencanaan letak
36
lain:
1. Paling sedikit 1 mm tulang tersisa pada lingual dan bukal atau sisi labial
2. Idealnya paling sedikit 2 mm tulang yang tersisa pada sisi mesial atau
4. Harus dipastikan ruang vertical yang cukup diantara puncak ridge dengan
lebih lebar dan tipis, sehingga bagian kortikal menjadi kurang padat,
Untuk waktu antara 3 sampai 6 bulan akan terjadi perlekatan antara dental implant
dental implant akan masuk pada fase ke-2. Sekrup penutup dental implant akan
dilepas dan selanjutnya bagian atas dental implant dipasang yang berfungsi
prosedur ini, dokter gigi dapat memasang implant dan bar pendukung pada satu
dental implant dapat dilakukan pada saat kunjungan pertama ini dengan demikian
dental implant, maka dokter gigi biasanya akan melakukan pencetakan rahang atas
dan bawah. Hal ini dimaksudkan untuk membuat model rahang dari bahan gips
yang akan dipakai sebagai model rahang simulasi untuk merencanakan tempat
dilakukan dengan arah dan posisi yang benar. Pembuatan model rahang ini sangat
38
Setelah semua penjelasan dimengerti oleh pasien maka dokter gigi akan
Untuk memasang dental implant, buat insisi pada gingiva agar permukaan
tulang dapat terlihat. Kemudian buat lubang dengan menggunakan drill dan
tempatkan implant ke dalam lubang. Foto rontgen pasien jika diperlukan, untuk
memastikan area pemasangan implant sudah benar. Selanjutnya tutup dan jahit
gingiva pasien hingga implant tertutupi. Jika implant berada pada bagian depan
mulut, berikan pasien gigi tiruan sementara agar pasien tetap dapat menggunakan
adanya penekanan pada implant. Gigi tiruan sementara dapat dibuat sehingga
39
tekaan dapat dialihkan ke bagian lain, bukan pada implant. Selanjutnya dokter
gigi akan menunggu selama 3 sampai 4 bulan untuk jika implant terpasang pada
rahang bawah, dan 5 sampai 6 bulan jika implant terpasang pada rahang atas,
dapat dilaksanakan. Hal ini dapat diketahui melalui foto rontgen. Tindakan
operasi kedua ini lebih sederhana daripada operasi pertama. Inisisi berukuran kecil
dibuat pada gingiva agar bagian atas dari implant dapat terlihat.
implant terlihat. Collar ini berupa logam berbentuk bundar yang berfungsi
menjauhkan gingiva dari kepala implant. Pemasangan collar ini dilakukan selama
10-14 hari. Selajutnya dokter gigi akan mengatur kembali gigi tiruan sementara
digantikan dengan sandaran. Pada periode ini, gingiva pasien seharusnya sudah
dalam keadaan cukup sehat untuk dilakukan pencetakan jaringan gusi dan
Pada tahap ini, bar logam dipasang di atas sandaran. Pasien akan
menjalani proses try in pertama dari kerangka gigi tiruan setelah bar logam logam
Gambar 2.15 Fitting side (inside) of the denture showing the attachments
(clips)
Jika bar logam dan kerangka gigi tiruan telah terpasang dengan tepat,
Seluruh gigi tiruan dapat dicobakan ke dalam mulut pasien. Apabia berjalan
dengan baik, gigi dapat dipasangkan ke dalam kerangka gigi tiruan secara
pemasangan gigi tiruan lengkap. Gigi tiruan dapat dipasangkan pada bar atau pada
Pada tahap ini, gigi tiruan sementara pasien akan dilakukan relining. Hal
ini dimaksudkan apabila overdenture pasien hilang ataupun patah, pasien dapat
42
menggunakan gigi tiruan sementara untuk dijadikan gigi tiruan permanen, maka
bar atau bar attachment dapat ditempatkan pada gigi tiruan sementara tersebut.
kegagalan perawatan endodontik akibat infeksi bakteri, dari pekerjaan yang kuran
HIV, dll. Perawatan gigi rutin seperti layaknya gigi asli seperti menggosok gigi,
flossing, dll.
ditemukan pada operasi tahap kedua ketika implant dalam keadaan terbuka atau
longgar. Dalam kasus ini, implant harus dikeluarkan dan implant yang lain dapat
mengintegrasikan dengan tulang sekitar setelah tahap pertama operasi. Hal ini
4. Kurangnya tulang yang sehat - Jika tidak ada tulang yang cukup untuk implant
agar tetap stabil, implant dapat bergerak di dalam tulang dan integrasi tidak
akan terjadi.
6. Berlebihan atau tidak rata berlaku pada implant karena cara gigi bersatu
diharapkan bisa terjadi baik pada waktu pemasangan maupun setelah pemasangan.
1. Perdarahan
Bila teknik operasi dan garis insisi telah direncanakan dengan tepat,
spongiosa pada waktu melakukan pengurangan terhadap tepi krista alveolar yang
tajam.
Perdarahan dalam hal ini dapat berhenti secara spontan. Perdarahan yang
sedang dapat terjadi pada saat preparasi endosseous yang akan dipasang implant
dan akan berhenti pada saat implant diinsersikan. Perdarahan cukup berat dapat
terjadi pada regio posterior mandibula bila kanalis mandibularis terlibat dan
2. Kerusakan Saraf
mandibularis dan dimensi vertikal pada tulang yang tersedia harus diukur dan
terjadinya kerusakan nervus mentalis, pada saat operasi regio foramen mentalis
harus dapat terlihat dengan jelas. Dan untuk menghindari kerusakan nervus
lingualis, dapat digunakan periosteal elevator yang tipis antara permukaan lingual
tulang dengan flap mukoperiosteal untuk melindungi jaringan saraf pada saat
preparasi tulang.
atau disestesia pada satu sisi ataupun kedua sisi. Keadaan ini dapat bersifat
sementara atau permanen. Implant yang dipakai sebaiknya berada paling sedikit 3
pada kanalis ditandai dengan rasa sakit tajam dan terjadinya perdarahan secara
tiba-tiba.
adalah ukuran pendek yaitu (7, 8, 10 atau 11 mm). Implant yang digunakan
sebaiknya satu untuk setiap giginya karena pendeknya ukuran implant sehingga
45
bila digunakan lebih dari satu gigi dapat terjadi kemungkinan kegagalan karena
rongga hidung, ketinggian vertikal tulang yang tersisa harus diperkirakan setepat
mungkin dan dapat dibuat rontgent foto dengan pengukur ketinggian yang
dimasukkan ke dalam tulang yang telah dipreparasi. Implant jenis hollow cylinder
atau hollow screw tidak direkomenasikan penggunaannya karena bila implant ini
berkontak langsung dengan antrum atau rongga hidung yang telah perforasi akan
dipergunakan implant screw yang solid. Screw dipasangkan dalam posisi vertikal
untuk mencegah masuknya screw ke dalam antrum atau rongga hidung. Namun
bila perforasi implant pada sinus hanya sedikit dan lubang apikal implant masih
asing seperti patahan akar gigi, bahan pengisi saluran akar, instrumen endodontik
diambil sebelum pembedahan implant atau pada saat pemasangan implant tanpa
46
benda asing tersebut menghasilkan defek yang luas pada tulang, defek harus
segera diisi dengan bahan material seperti Pentaphar AG, Ch-4051 Basel dan
Emfisema dapat terjadi bila digunakan handpiece dengan udara. Selain itu
dapat pula disebabkan oleh bersin, meniup melalui hidung atau kumur dengan
sisi wajah dengan krepitasi. Emfisema pada wajah dan leher dapat diatasi dengan
masalah kimiawi dan mekanis seperti longgar, korosi, terpisahnya komponen dan
patah. Patahnya implant atau instrumen dalam proses pemasangan implant adalah
sesuatu yang tidak diharapkan terjadi. Hal ini dapat terjadi akibat manipulasi alat
yang tidak tepat, terlalu banyak proses sterilisasi, pemanasan yang terlalu tinggi
dan juga defek material. Fragmen atau patahan implant yang masih tertanam di
berbentuk hollow lebih rapuh dibandingkan dengan bur-bur biasa pada umumnya,
47
sehingga dalam penggunaannya untuk mengebor tulang kortikal yang padat atau
tulang dari
drill dan bor yang sesuai dengan standar penggunaan. Kegagalan dalam
tulang yang kurang baik. Bila implant terlihat goyang pada saat diinsersikan
disarankan untuk diangkat segera karena implant tidak akan berintegrasi dengan
1. Edema
operasi dan trauma jaringan lunak yang terjadi pada waktu pembedahan. Bila
terjadi hanya sedikit. Edema yang terjadi segera pada luka bedah dapat
Nekrotik pada luka biasanya disebabkan penjahitan yang terlalu ketat. Bila
48
terdapat tanda-tanda infeksi pada jaringan yang nekrotik, luka diulas secara hati-
penekanan yang ringan, luka paska bedah harus tanggulangi dengan cara
Hemostasis yang baik pada saat pembedahan dan kompres dingin pasca
heparin merupakan indikasi bila terlihat hematoma pada jaringan lunak yang
implant pada tulang. Temperatur, posisi relatif implant terhadap gigi tetangga atau
implant lainnya, densitas tulang, posisi gigi lawan, inklinasi implant, struktur
vital, tehnik preparasi yang konsentris, ketepatan dan tidak bergeraknya impan
tergantung pada besarnya tulang alveolar dan usia pasien. Pemeriksaan radiografis
membrane. Penyembuhan akan terjadi lebih cepat yaitu dalam 2 sampai 3 bulan
handpiece yang tidak tepat. Penggunaan dengan kecepatan tinggi yang berlebihan
pada tulang. Panas yang direkomendasikan pada tepi pemotongan harus dibawah
bur dilakukan dengan cara memompa ke atas kebawah agar tulang dapat teririgasi
dengan baik. Kontaminasi pada permukaan implant oleh minyak, debu, benang
4. Infeksi Dini
eksudasi purulent dari luka. Hal ini dapat diterapi dengan melepaskan satu atau
dua jahitan dan kumur dengan chlor-hexidine-gluconate (0,12% tiga kali sehari)
dan pemberian antibiotik selama 5 hari. Adanya infeksi yang dini dapat pula
peri-implant.
5. Kerusakan Saraf
Pada kasus-kasus yang jarang, edema dan hematoma yang berat pada
region nervus mentalis dapat menyebabkan gangguan sensori. Rasa sakit pada
50
1) Resesi Gingiva
tulang bukal, tarikan pada frenulum bukal atau labial dan kesulitan dalam
membersihkan implant.
oklusal. Hal yang harus diperhatikan untuk mencegah terjadinya hal ini adalah
pergerakan mandibular.
3) Infeksi Peri-implant
selama 10 hari dan dikombinasi dengan irigasi poket jaringan lunak dengan
desinfeksi lokal.
51
dengan syringe irigasi dan kontrol yang ketat. Tindakan bedah diindikasikan
titanium dan jaringan lunak yang terinfeksi. Setelah dilakukan flap, jarnigan
diamond dilakukan disekitar implant dengan hati-hati dengan putaran 800 rpm
dan irigasi pendingin. Setelah implant longgar, implant diambil dengan tang
ekstraksi dengan gerakan rotasi. Jaringan granulasi dibersihkan dan defek diisi
ini dapat terjadi akibat beban yang berlebih dikenakan pada implant. Jenis
52
implant dengan hollow cylinder dan hollow screw lebih beresiko patah
dibandingkan dengan tipe solid. Implant yang patah bila akan digantikan
dengan yang baru harus diangkat, namun bila tidak dapat dibiarkan saja.
53
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.unpad.ac.id/10064/1/pustaka_unpad_implant_gigi_untuk_dokter
_gigi_umum.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28589/4/Chapter%20II.pdf
http://www.kalbemed.com/Portals/6/08_190Overdenture_Perawatan%20dengan%20Pend
ekatan%20Preventif%20dan%20Konservatif.pdf