ganas dan mengancam jiwa jika tidak terdiagnosis dini. Faktor predisposisi
Candida pada leukoplakia telah menjadi masalah akhir-akhir ini. Gangguan jamur
untuk mengancam perubahan oral leukoplakia, dan lebih jauh lagi, ditemukan
terkait dengan tanda klinis tertentu, misalnya, cedera jaringan, ukuran lesi, lokasi
memiliki risiko lebih besar dibandingkan dengan laki-laki dari perubahan ganas
Leukoplakia oral (OL) adalah gangguan yang berpotensi ganas (PMD) pada
mukosa mulut. Ini telah didefinisikan sebagai "lesi putih dominan pada mukosa
mulut yang tidak dapat dikarakteristikkan sebagai lesi lain yang dapat
didefinisikan." Hal ini juga didefinisikan sebagai "Plak putih dengan risiko yang
yang tidak membawa peningkatan risiko kanker, ”yang dikenal sebagai PMD
mukosa mulut. Tercatat bahwa 15,8-48,0% pasien oral squamous cell carcinoma
di seluruh dunia saat ini tidak tersedia. Oleh karena itu, menilai faktor-faktor
penyebab, yang memiliki potensi tinggi untuk mengubah OL menjadi bentuk
keluhan utama berupa keputihan di mulut selama 4 minggu. Lesi dicatat saat
menyikat gigi, dan pasien mengalami sensasi terbakar saat mengonsumsi makanan
kebiasaan mengunyah tembakau dengan sirih selama 20 tahun, 4-5 kali / hari.
Tidak ada riwayat medis yang signifikan. Pada pemeriksaan ekstraoral, tidak ada
terdapat plak yang jelas terlihat pada mukosa bukal bilateral berukuran sekitar 3 ×
eritema di mukosa berbatas jelas di sekitarnya [Gambar 2 dan 3]. Tampilan lesi
berbentuk "crack mud". Pada saat dipalpasi, lesi tidak dapat di angkat, tidak
sakit, tanpa tanda-tanda indurasi. Ini adalah gambaran klinis dari kasus ini. Biopsi
Hal ini sesuai dengan pernyataan Burket yang menyatakan bahwa lesi ini sering
ditemukan pada daerah alveolar, mukosa lingual, labial, palatum, daerah dasar
cavum oris, gingiva, mukosa lipatan buccal, serta mandibular alveolar ridge. Lesi
awal dapat berupa warna kelabu atau sedikit putih yang agak transparan, berfisura
atau keriput dan secara khas lunak dan datar. Biasanya batasnya tegas tetapi dapat
juga berbatas tidak tegas. Lesi ini biasanya tidak sakit, tetapi sensitif terhadap
berhubungan dengan lesi oral seperti oral submucous fibrosis (OSF), leukoplakia,
keganasan. Telah dicatat bahwa ada tingkat kejadian OL dan kanker mulut yang
bahwa infeksi Candida memainkan peran etiologis penting pada subyek yang
ditemukan 13,5% dari total kelompok OL. Seperti yang juga dicatat dalam
literatur tentang Candida yang memainkan peran utama, tipe klinis dan displasia
histologis telah dinilai juga. Beberapa penelitian yang dilakukan oleh Kayalvizhi
leukoplakia. Penurunan level serum vitamin A, B12, C, beta karotin, dan asam
large whitish, dense, opaque plaques, serta ketika di palpasi konsistensi keras dan
kasar. Selain itu, apabila lesi terleletak pada komisura bibir dan dorsum lidah,
waktu 4 minggu, maka lesi tersebut bukan termasuk OL . Namun, diagnosa lesi
(25.9%).
subdivisi: < 2cm, 2-4 cm, dan >4cm. OL diklasifikasikan berdasarkan ukuran,
belum ada pembenaran yag kuat untuk mengubah preferensi WHO untuk
ganas" diterapkan untuk diskusi modalitas pada perawatan yang berbeda dan
3. idiopatik OL - non-smoker;
5. ukuran - >200mm;
6. tipe - non-homogen;
2. jika terdapat gambaran displasia ringan, perawatan bedah eksisi/laser pada lesi
3. perawatan laser dan bedah eksisi merupakan perawatan yang lebih dipilih untuk
4. bedah eksisi merupakan perawatan yang paling baik untuk kasus lesi merah dan
menghilangnya lesi dalam jumlah kasus yang signifikan. Pasien disertai displasia
menjadi salah satu faktor etiologi pada lesi OL. Lesi Candida pada pasien
imunokompromis membutuhkan obat antifungi yang lebih poten seperti
amphotericin B.
terdapat terdapat bercak keputihan didalam mulut sejak 4 minggu. Lesi baru
disadari ketika pasien sedang menyikat gigi. Terdapat keluhan adanya sensasi
terbakar saat menkonsumsi makanan panas dan pedas. Pasien memiliki kebisaan
mengunyah tembakau dengan sirih selama 20 tahun, sebanyak 4-5 kali sehari.
pemeriksaan intra oral di bagian mukosa bukal terdapat plak dengan batas jelas
tipe patch terlihat di bilateral mukosa bukal berukuran 3 x 4 cm, lesi meluas dari
eritematous pada mukosa. Tampilan lesi berbentuk "crack mud". Saat dipalpasi,
lesi tidak dapat diangkat dan tidak sakit, dan tidak ada tanda-tanda indurasi.
Hal ini sesuai dengan pernyataan Burket yang menyatakan bahwa lesi ini sering
ditemukan pada daerah alveolar, mukosa lingual, labial, palatum, daerah dasar
cavum oris, gingiva, mukosa lipatan buccal, serta mandibular alveolar ridge. Lesi
awal dapat berupa warna kelabu atau sedikit putih yang agak transparan, berfisura
atau keriput dan secara khas lunak dan datar. Biasanya batasnya tegas tetapi dapat
juga berbatas tidak tegas. Lesi ini biasanya tidak sakit, tetapi sensitif terhadap