Anda di halaman 1dari 6

Prosedur Ekstraksi Gigi Sulung

a. Pembuatan informed consent

Informed Consent teridiri dari dua kata yaitu “informed” yang

berarti informasi atau keterangan dan “consent” yang berarti persetujuan

atau memberi izin. jadi pengertian Informed Consent adalah suatu

persetujuan yang diberikan setelah mendapat informasi. Dengan demikian

Informed Consent dapat di definisikan sebagai pernyataan pasien atau

yang sah mewakilinya yang isinya berupa persetujuan atas rencana

tindakan kedokteran yang diajukan oleh dokter setelah menerima

informasi yang cukup untuk dapat membuat persetujuan atau penolakan.

Persetujuan tindakan yang akan dilakukan oleh Dokter harus dilakukan

tanpa adanya unsur pemaksaan.

Istilah Bahasa Indonesia Informed Consent diterjemahkan sebagai

persetujuan tindakan medik yang terdiri dari dua suku kata Bahasa Inggris

yaitu Inform yang bermakna Informasi dan consent berarti persetujuan.

Sehingga secara umum Informed Consent dapat diartikan sebagai

persetujuan yang diberikan oleh seorang pasien kepada dokter atas suatu

tindakan medik yang akan dilakukan, setelah mendapatkan informasi yang

jelas akan tindakan tersebut.

b. Persiapan pasien

c. Persiapan alat dan bahan

d. Sterilisasi daerah kerja dengan povidone iodine 3%


e. Anestesi

f. Ekstraksi

1. Posisi Operator

Dengan pengenalan sistem “four handed dentistry”, operator harus

melakukan ekstraksi dalam posisi duduk, setelah mengambil posisi yang

benar tergantung pada kuadran mana dia bekerja.

Kuadran kanan dan kiri maksila serta kuadran kiri mandibula (Regio

V, VI, VII) operator berada pada posisi di depan sampai ke samping

pasien (arah jam 7 sampai arah jam 9)

Kuadran kanan mandibula (Regio VIII) operator pada posisi di

belakang sampai di samping pasien (arah jam 9 sampai jam 11)

Armamentarium ekstraksi dan posisi operator (Sumber: textbook of

pedodontic Shoba Tandon, 2008)


2. Posisi Pasien

1. Rahang Atas

- Punggung dan kepala pasien berada pada satu garis lurus

- Membentuk sudut 1100 terhadap lantai

- Mulut pasien kira-kira setinggi bahu operator

2. Rahang bawah

- Kepala dan punggung pasien berapa pada satu garis lurus

- Membentuk sudut 1100 terhadap lantai

- Pada saat buka mulut oklusal gigi pasien sejajar lantai

- Mulut pasien setinggi sikut operator

3. Teknik Ekstraksi

Arah gaya dasar untuk ekstraksi gigi sulung

 6 gigi anterior maksila dan mandibula: tekanan ke arah labial

dengan rotasi ke arah mesial dan keluar ke arah labial.

 Molar maksila dan mandibula: penekanan ke arah lingual,

kemudian ke arah bukal dengan penekanan yang lebih kuat ke

arah bukal kemudian keluar ke arah bukal.


Sumber: textbook of pedodontic Shoba Tandon, 2008

3.1 Gigi Anterior Maksila

Bagian melintang dari akar gigi ini adalah membulat. Gaya

pertama diberikan ke arah apikal kemudian tekanan ringan ke arah lingual.

Tekanan yang ringan ini melebarkan tulang gingival bagian lingual. Gaya

berikutnya adalah gerakan berlawanan arah jarum jam untuk

melonggarkan gigi dengan gerakan melepaskan yang kemudian diteruskan

dengan gaya ke arah labial, yang akan melepaskan gigi dari soketnya.

Gigi anterior maksila memiliki akar tunggal yang cenderung

conical. Hal ini menyebabkan gigi cenderung memiliki resiko fraktur

rendah dan mendukung gerakan rotasi. Tang A no 1 digunakan untuk

ekstraksi gigi anterior maksila.

3.2 Gigi Anterior Mandibula

Bagian melintang dari akar gigi ini adalah oval. Setelah gaya

inisial pada apikal gigi, arah gaya berikutnya adalah ke arah labial dalam
satu gerakan. Setelah gigi terasa longgar dari soketnya, gerakan

berlawanan arah jarum jam dilakukan untuk mengeluarkan gigi dari

soketnya.

Gigi anterior mandibula memiliki akar tunggal. Hal ini

menyebabkan seorang dokter gigi harus berhati-hati dalam menggerakkan

tang agar jangan sampai mengganggu gigi yang berdekatan karena akan

mudah sekali untuk menjadi goyang. Hal ini juga menyebabkan dokter

gigi dapat menggunakan gerakan rotasi dan sedikit gerakan ke arah labial

dan lingual untuk dapat melepaskan gigi dari soketnya.

3.3 Gigi Posterior Maksilla

Gigi molar rahang atas primer berbeda dari molar permanen karena

tinggi konturnya lebih dekat dengan sambungan sementoenamel dan

akarnya cenderung lebih divergen dan diameternya lebih kecil. Karena

struktur akar dan potensi melemahnya akar selama erupsi gigi permanen,

fraktur akar pada gigi molar rahang atas sering terjadi. Pertimbangan

penting lainnya adalah hubungan akar molar primer dengan mahkota gigi

premolar berikutnya. Jika akar berada disekitar mahkota, gigi premolar

dapat secara tidak sengaja terekstraksi dengan molar primer. Setelah

perlekatan epitel terpisah, gunakan elevator lurus no 301 untuk meluksasi

gigi. Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan forsep universal rahang

atas (no. 150S). Gerakan palatal dimulai pertama kali, diikuti dengan

gerakan bukal dan palatal bergantian dengan gaya kontinyu lambat yang

diterapkan pada forsep. Setelah perlekatan epithelial dipisahkan, elevator


301 lurus digunakan untuk luksasi gigi dan ekstraksi diselesaikan dengan

tang universal maksilla no 150S.

3.4 Gigi Posterior Mandibulla

Gaya inisial pertama adalah tekanan ringan ke arah lingual, kemudian

diteruskan dalam satu gaya ke bukal sampai gigi melonggar dari soketnya.

Setelah itu, gerakan rotasi berlawanan arah jarum jam mengeluarkan gigi

dari soketnya.

Pada pencabutan gigi molar mandibula, dokter gigi harus memberikan

support oleh tangan yang tidak melakukan ekstraksi pada mandibula

pasien supaya tidak terjadi cedera sendi temporo mandibular. Setelah

luxasi dengan elevator lurus no 301, tang no 151S digunakan untuk

mengekstraksi gigi.

Anda mungkin juga menyukai