Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KEPANITERAAN UMUM

DEPARTEMENT BEDAH MULUT

EXODONTIA

Dosen Pembimbing: drg. Harfindo Nismal, Sp. BM.

Anggota:

Almira Ulfa Harda


Andwitya Prameshwari
Elicya Eka Putri
Hanifa Safira
Imam Hidayatsyah
M. Iqbal
Naufal Delihefian
Raudatul Agva Zahira
Sarah Nabila Wiguna
Varen Nadya Antoni
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS ANDALAS

2020/2021

(CLOSED METHOD)

POSISI DENTAL UNIT, OPERATOR DAN PASIEN EXODONTIA

A. POSISI DENTAL UNIT

1. Pada saat ekstraksi gigi rahang atas, posisi dental unit dengan bidang
horizontal lantai bembentuk sudut 120o.
2. Sedangkan pada saat ekstraksi gigi rahang bawah, posisi dental unit lebih
rendah, membentuk sudut 110o dengan bidang horizontal lantai.

B. POSISI PASIEN
1. EKSTRAKSI GIGI RAHANG ATAS
Rongga mulut pasien berada setinggi bahu operator
Permukaan oklusal gigi rahang atas harus membentuk sudut 45 o terhadap
bidanh horizontal saat membuka mulut.

2. EKSTRAKSI GIGI RAHANG BAWAH


Rongga mulut pasien berada setinggi siku operator
Permukaan oklusal gigi rahang bawah harus sejajar dengan bidang horizontal
pada saat pasien membuka mulut.

C. POSISI OPERATOR

1. EKSTRAKSI GIGI RAHANG ATAS


Operator berada disebelah kanan depan pasien
Untuk operator yang menggunakan tangan kiri berada disebelah kiri depan
pasien.

2. EKSTRAKSI GIGI RAHANG BAWAH


a. Rahang Bawah Kiri
Operator berada disebelah kanan depan pasien. Untuk operator yang
menggunakan tangan kiri, berada disebelah kiri depan pasien.

b. Rahang Bawah Kanan


Operator berada disebelah kanan belakang pasien. Untuk operator yang
menggunakan tangan kiri, berada disebelah kiri belakang pasien.
POSISI OPERATOR

PENGGUNA TANGAN KANAN PENGGUNA TANGAN KIRI


EKSTRAKSI INSISIVUS RAHANG BAWAH
 Gigi ini memiliki bentuk akar yang pipih dan ukuran kecil hingga mudah
fraktur saat pencabutan.
 Tidak dilakukan gerakan rotasi pada saat pencabutan karena beresiko fraktur
akar.
 Gerakan luksasi juga hanya sedikit karena resiko fraktur tulang alveolar.
 Pada saat pencabutan dilakukan sedikit gerakan luksasi yang dikombinasikan
dengan gerakan “ellips”
 Gerakan “ellips” adalah : pada saat luksasi ke arah labial gerakan disertai
tekanan ke arah inferior, sebaliknya saat luksasi ke arah lingual disertai
dengan gerakan menarik ke arah superior.

EKSTRAKSI CANINUS RAHANG BAWAH


 Meskipun gigi ini memiliki bentuk akar yang pipih, akan tetapi ukurannya lebih
besar dari gigi insisif dan lebih kuat
 Gerakan pencabutannya serupa dengan gigi insisif, yakni diawali dengan
gerakan luksasi dan diakhiri dengan gerakan “ellips”.
EKSTRASI PREMOLAR RAHANG BAWAH

Instrumen yang digunakan adalah Forsep universal mandibula atau forsep no. 151.

• Posisi jari telunjuk di daerah labial dan jari tengah di lingual, sedangkan ibu
jari menopang/fiksasi mandibula
• Meskipun gigi premolar rahang bawah umumnya dikelilingi oleh tulang yang
padat dan keras, pencabutannya dianggap cukup mudah karena akarnya lurus dan
berbentuk kerucut, meskipun kadang-kadang mungkin tipis atau ujung akar
mungkin besar.
• Luksasi - Gaya bukolingual diterapkan untuk ekstraksi gigi-gigi ini.
• Gaya rotasi lembut juga dapat diterapkan saat mengekstraksi gigi premolar
kedua karena akarnya lurus dan lebih bulat

Bukal Bukal
Lingual

EKSTRASI MOLAR MANDIBULA

Instrumen. Tang molar mandibula.

Gigi molar satu rahang bawah biasanya memiliki dua akar, akar mesial dan akar
distal. Akar mesial lebih besar, lebih pipih daripada akar distal dan biasanya
melengkung ke distal. Akar distal lebih lurus dan lebih sempit dari pada akar mesial,
dan lebih bulat.

Molar dua rahang bawah memiliki morfologi yang mirip dengan molar satu.
Meskipun gigi ini dikelilingi oleh tulang yang padat, molar kedua lebih mudah
dicabut daripada gigi molar pertama, karena akarnya lebih kecil dan tidak terlalu
berbeda, dan sering kali menyatu.

• Posisi tang di bawah servikal gigi dan beak sejajar dengan sumbu memanjang
gigi
• Pergerakan secara bertahap ke bukal dan lingual dengan sedikit tekanan
• Setelah gigi sudah mulai mobile, tekanan ditingkatkan dan gerakan terakhir ke
bukal
• Hati-hati pada saat mengeluarkan gigi, jangan melukai gigi rahang atas
dengan tang.
Teknik ekstraksi sama untuk kedua molar. Lebih khusus lagi, forsep disesuaikan
dengan gigi secara apikal, di bawah garis serviks gigi, dengan paruh sejajar dengan
sumbu panjang gigi. Awalnya, gerakannya lembut dengan tekanan bukal dan lingual.
Setelah gigi sedikit digerakkan, gaya secara bertahap ditingkatkan dan gerakan
ekstraksi akhir dilakukan di bukal, berhati-hatilah agar tidak merusak gigi rahang
atas dengan tang.

LUKSASI

Posisi Tang Bukal Lingual


EKSTRASI MOLAR TIGA

Instrumen. Forsep molar tiga rahang bawah.

Gigi molar tiga rahang bawah biasanya memiliki dua akar, yang morfologinya mirip
dengan molar lainnya. Mereka lebih kecil, dan biasanya menyatu dalam bentuk
kerucut, sangat menyimpang ke arah distal.

 Tekanan bukolingual diterapkan dan rentang gerak tergantung pada morfologi


tulang alveolar bukal dan lingual.
 Tulang alveolar lingual sangat tipis dibandingkan dengan tulang alveolar bukal,
yang kaku di area molar ketiga; oleh karena itu, gaya yang menggerakkan gigi
harus diterapkan ke arah lingual.
 Setelah itu, tekanan harus diberikan dengan sangat hati-hati, untuk menghindari
fraktur pada kedua gigi, akibat gaya bukal yang berlebihan, dan pelat tulang
lingual.
 Jika molar ketiga memiliki satu akar atau jika akar menyatu dan melengkung ke
arah yang sama, ekstraksi dapat dilakukan dengan lift lurus saja. Dalam hal ini,
elevator ditempatkan di permukaan mesial gigi, yang dialirkan sesuai dengan
arah lengkungan akar.
OPEN METHOD
Definisi
Pencabutan gigi teknik open method extraction (transalveolar extraction) adalah
teknik mengeluarkan gigi dengan cara pembedahan dengan melakukan pemotongan
gigi alau tulang. Prinsip pada teknik ini adalah pembuatan flap, membuang sebagian
tulang, pemotongan gigi, pengangkatan gigi, penghalusan tulang, kuretase, dan
penjahitan.

Indikasi
1. Gigi atau akar gigi yang tidak bisa diambil dengan elevator dan tang
2. Gigi yang tidak erupsi, gigi impaksi
3. Gigi yang sangat bengkok atau dilaserasi akar
4. Perawatan endodonti atau gigi karies
5. Hipersementosis atau gigi ankilosis
6. Pengambilan fragmen akar

Kontra indikasi
1. Penderita diabetes yang tidak terkontrol dan berat.
2. Daerah ekstraksi yang terinfeksi
3. Pasien dengan infeksi gusi yang parah.
4. Pasien hipertensi.
5. Pasien asma atau penyakit pernapasan lainnya.
6. Pasien hemofili.
7. Penderita immune-comprimised.

Anda mungkin juga menyukai