KELOMPOK 2
KLASIFIKASI KARIES DAN PENYAKIT PULPA DAN
PERIAPIKAL
OLEH :
ISWARA SARDI
RAYHAN AGNA DANEO
VELYA APRO
Karies gigi berasal dari bahasa latin (decay) yang berarti gigi yang membusuk.
enamel, dentin dan sementum yang dipicu oleh aktivitas mikroba di permukaan
mengalami kerusakan total jaringan. Oleh karena itu, karies dapat dibedakan dari
proses destruktif lainnya pada mahkota gigi seperti abrasi karena keausan mekanis
dan erosi akibat cairan asam yang menghilangkan bagian tipis permukaan yang
disebabkan oleh empat faktor, yaitu plak dan mikroorganisme, peran karbohidrat
Plak adalah substansi yang menempel di permukaan gigi berupa lengketan yang
tidak muncul dalam sekejap tetapi terjadi dalam beberapa tahapan. Diawali
biofilm yang matang. Plak gigi merupakan substansi lengket yang menempel di
permukaan gigi. Hal ini dianggap sebagai penyebab utama karies gigi. Bakteri
rongga mulut yang menyebabkan lengketnya plak di permukaan gigi. Dari hasil
dekalsifikasi email.
2. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan bahan yang paling berkaitan dengan karies gigi. Hasil
pecahan dari karbohidrat seperti sukrosa dapat menimbulkan karies gigi karena
terjadinya demineralisasi gigi, selain itu sukrosa merupakan jenis gula yang
sama. Karbohidrat yang kompleks seperti pati, relatif tidak berbahaya karena
sederhana seperti gula dapat segera meresap ke dalam plak dan difermentasi
oleh bakteri sehingga pH plak akan semakin rendah yang dapat menyebabkan
Permukaan gigi yang dilapisi oleh pelikel hasil pengendapan glikoprotein saliva,
enzim, dan immunoglobulin, menjadi tempat yang ideal untuk perlekatan bakteri
Streptococcus mutans. Jika tidak ada intervensi upaya kebersihan gigi dan mulut
secara mekanis pada permukaan gigi, maka plak akan segera terbentuk sampai
dari itu, daerah permukaan gigi yang memudahkan perlekatan plak sangat
berpeluang untuk diserang karies gigi. Daerah pit dan fissures, permukaan email
bagian aproksimal di bawah titik kontak, sepertiga servikal permukaan
labial/bukal dan palatal/lingual mahkota gigi, permukaan akar gigi dekat garis
servikal pada pasien dengan resesi gingiva, daerah subgingiva, tepi tumpatan
terutama yang kurang atau mengemper, permukaan gigi yang berdekatan dengan
gigi tiruan dan jembatan, serta kelainan gigi seperti hipoplasia merupakan
daerah yang berpeluang besar terjadinya pembentukan plak dan pada daerah
tersebut sering ditemukan karies gigi. Karies gigi sering terjadi pada permukaan
gigi yang spesifik baik pada gigi susu maupun gigi permanen. Gigi susu akan
mudah mengalami karies gigi pada permukaan yang halus sedangkan karies
Saliva berperan penting dalam melindungi gigi dan mukosa mulut dari karies
4. Waktu
bisa menghancurkan email gigi. Permukaan email gigi yang terpapar asam
terjadi dalam beberapa tahap serta merupakan proses dinamis yang ditandai oleh
Proses karies gigi diawali dengan biofilm bakteri yang menempel pada permukaan
gigi atau disebut juga sebagai plak gigi. Plak yang melekat erat pada permukaan
gigi dan gingiva dan berpotensi cukup besar untuk menimbulkan penyakit pada
jaringan keras gigi. Keadaan ini disebabkan karna plak mengandung berbagai
macam bakteri dengan berbagai macam hasil metabolisme nya. Bakteri seperti
fruktosa dan maltosa. Asam yang dihasilkan bakteri tersebut dapat dapat merusak
gigi, juga dipergunakan oleh bakteri untuk mendapat energi, dan dapat
fosfat yang terkandung dalam hidroksiapatit. Plak akan tetap bersifat asam selama
menit. Hal ini terjadi secara berulang-ulang dan dalam periode waktu tertentu,
demineralisasi dari permukaan email yang rentan, yaitu terjadinya pelarutan dari
frekuensi makanan yang masuk ke dalam mulut seperti karbohidrat, begitu juga
dengan kerentanan permukaan gigi serta laju alir saliva, viskositas saliva, dan
Semua faktor yang dapat menyebabkan kehilangan struktur gigi semua dapat
tepat pada saat pemeriksaan awal sehingga rencana perawatan logis yang tepat
dapat dirumuskan tidak hanya untuk memperbaiki kerusakan tetapi juga dapat
Karies ini ditemukan pada pit dan fissure di permukaan oklusal gigi
posterior, permukaan bukal dan lingual molar, dan permukaan lingual gigi
anterior.
Karies media merupakan karies yang telah mengenai atau mencapai dentin tetapi
Karies Profunda merupakan karies yang telah mengenai atau mencapai setengah
1. Klas I
Karies ini yang terdapat pada bagian oklusal (pits dan fissur) dari gigi premolar
dan molar (gigi posterior) terdapat pada gigi anterior di foramen caecum.
2. Klas II
Kavitas yang terdapat pada permukaan aproksimal gigi posterior, karies klas II
dapat mengenai permukaan mesial dan distal atau hanya salah satunya
MOD(Mesio-Oklusal_Distal).
3. Klas III
Lesi Klas III hanya mengenai gigi anterior. Lesi ini dapat terjadi pada bagian
approximal dari gigi depan, tetapi belum mencapai 1/3 incisal gigi.
4. Klas IV
Kavitas ini adalah kelanjutan dari kavitas klas III. Lesi ini pada permukaan
proksimal gigi anterior yang telah meluas sampai ke sudut insisal. Jika karies ini
luas atau abrasi hebat dapat melemahkan sudut dan menyebabkan terjadinya
fraktur.
5. Klas V
Kavitas gingival adalah kavitas pada permukaan yang halus. Terlepas dari
etiologinya karies, abrasi, atau erosi tipe lesi ini disebut juga karies klas V.
Karies Klas V terjadi pada permukaan facial maupun lingual, namun lebih
dominan timbul pada permukaan yag menghadap bibir dan pipi daripada lidah.
6. Klas VI
Tipe kavitas ini terjadi pada ujung tonjol gigi posterior dan edge insisal gigi
insisivus
maupun posterior
3. Site 3 : karies terletak di daerah servikal, termasuk enamel/permukaan
cups/sudut insisal
Assessment System)
putih di gigi.
c. 2 : Perubahan pada email yang jelas tampak secara visual. Terlihat lesi
tahap ini sudah menuju dentin, berada pada perbatasan dentin dan
A. Berdasarkan Site
- Pit and fissure : Lubang atau celah anatomi gigi, seperti permukaan oklusal,
wajah, atau lingual gigi posterior, atau permukaan lingual gigi seri atau taring
rahang atas
- Servical and smooth surface : Area serviks atau permukaan enamel halus
lainnya dari mahkota anatomi yang berdekatan dengan ruang tak bergigi
B. Berdasarkan Keparahan
1. Sound Surface
Dalam keadaan sehat, permukaannya sehat, dan tidak ada lesi yang terdeteksi
secara klinis. Jaringan gigi tampak normal dalam warna, tembus cahaya, dan
kilap, atau gigi memiliki restorasi atau penyekat yang memadai tanpa tanda lesi
karies.
mineral bersih. Lesi terbatas pada enamel atau sementum atau lapisan terluar
dentin pada permukaan akar dan, dalam bentuk yang paling ringan, hanya dapat
gingiva), atau area yang terdefinisi dengan baik (misalnya, "lesi bercak putih"
pada permukaan halus). Pada pit dan fisura, terdapat perubahan warna yang jelas
menjadi coklat tetapi tidak ada tanda demineralisasi yang signifikan pada dentin
(yaitu, tidak ada bayangan abu-abu gelap yang mendasari). Lesi awal ini
dangkal, dan / atau bayangan dentin yang terlihat melalui email, yang
kehilangan email pada pits dan fisura, pada permukaan halus, atau tanda
kehilangan sementum / dentin pada permukaan akar. Meskipun pit dan fisura
gelap atau tembus pandang yang terlihat melalui email. Keterlibatan dentin dari
lesi sedang di daerah kira-kira dapat dideteksi dengan cara yang sama dengan
memeriksa ridge marginal di atas lokasi lesi yang dicurigai, yang mungkin
memiliki perubahan warna abu-abu atau tampak tembus cahaya. Jika lokasi yang
dicurigai dari lesi kira-kira tidak dapat diperiksa secara langsung, yang sering
terjadi, keberadaan dan luas kavitasi lesi tidak dapat dinilai tanpa menggunakan
Lesi karies stadium lanjut memiliki kavitasi penuh melalui email, dan dentin
secara klinis terbuka. Dalam ADA CCS, setiap lesi berlubang yang terlihat jelas
"decay".
1.3 Klasifikasi Penyakit Pulpa Menurut AAE (American Association of
Endodontists)
1. Pulpa Normal
Kategori diagnostik klinis dimana pulpa bebas dari gejala dan memiliki respon
2. Pulpitis Reversibel
Merupakan peradangan ringan pada saraf gigi (pulpa) yang menyebabkan rasa
sakit atau tidak nyaman saat gigi terpapar makanan manis maupun dingin dan
kemudian rasa sakit akan segera menghilang apabila sudah tidak terpapar oleh
atau lebih setelah stimulus diangkat, nyeri spontan, dan nyeri yang
menyebar.
perawatan saluran akar. Kasus ini tidak memiliki gejala klinis dan
biasanya respon normal terhadap tes suhu dan mungkin mempunyai trauma
Kategori diagnostik klinis yang menunjukan bahwa gigi yang telah dirawat
Endodontists)
dura disekeliling akar masih utuh, dan ruang ligamen periodontal uniform.
simptom klinis meliputi respon sakit saat menggigit dan/atau perkusi atau
palpasi .
Inflamasi dan destruksi dari periodontal apikalis yang berasal dari pulpa.
Peridontitis ini menunjukan gambaran radiolusen pada bagian apikal dan tidak
Reaksi inflamatori dari infeksi dan nekrosis pulpa yang memiliki karakteristik
onset yang perlahan tapi bertahap, sedikit tidak nyaman dan menghasilkan pus
Reaksi inflamtori dari infeksi dan nekrosis pulpa yang memiliki karakteristik
6. Condensing Osteitis
Lesi radioopak difus lokalisata yang menunjukan reaksi tulang akibat stimulus
ringan oleh jaringan inflamasi yang biasanya terlihat pada apeks dari gigi.
DAFTAR PUSTAKA