Anda di halaman 1dari 5

2.

10 Tata Cara Pencabutan Gigi Sulung


1. Posisi Operator

Kuadran kanan dan kiri maksila serta kuadran kiri mandibula ( Regio V, VI,
VII) : Operator berada pada posisi di depan sampai ke samping pasien (arah
jam 7 sampai arah jam 9)
Kuadran kanan mandibula (Regio VIII) : operator pada posisi di belakang
sampai di samping pasien (arah jam 9 sampai jam 11)
2. Teknik Pencabutan gigi
Arah gaya dasar untuk ekstraksi gigi sulung :
6 gigi anterior maksila dan mandibula : tekanan ke arah labial dengan rotasi ke
arah mesial dan keluar ke arah labial.
Molar maksila dan mandibula : penekanan ke arah lingual, kemudian ke arah
bukal dengan penekanan yang lebih kuat ke arah bukal kemudian keluar ke
arah bukal.

Gigi Anterior Maksilla :


Bagian melintang dari akar gigi ini membulat. Gaya pertama diberikan ke arah
apikal kemudian tekanan ringan ke arah lingual. Tekanan yang sedikit ini
melebarkan tulang gingival bagian lingual. Gaya berikutnya adalah gerakan
berlawanan arah jarum jam yang melonggarkan gigi dengan gerakan yang

melepaskan. Kemudian, diteruskan dengan


gaya ke arah labial, yang akan melepaskan
gigi dari soketnya. (Shoba Tandon, 2008)
Gigi anterior maksilla memiliki akar
tunggal yang cenderung conical. Hal ini
menyebabkan gigi cenderung memiliki
resiko fraktur rendah dan mendukung
gerakan rotasi. Tang A no 1 digunakan
untuk ekstraksi gigi anterior maksilla.
(Pinkham, 1999)
Gigi Anterior Mandibula :
Bagian melintang dari akar gigi ini adalah oval. Setelah gaya inisial pada
apikal gigi, arah gaya berikutnya
adalah ke arah labial dalam satu
gerakan. Setelah gigi terasa longgar
dari soketnya, gerakan berlawanan
arah jarum jam mengeluarkan gigi dari
soketnya. (Shoba Tandon, 2008)
Gigi anterior mandibula memiliki akar
tunggal. Hal ini menyebabkan seorang dokter gigi harus berhati-hati dalam
menggerakkan tang agar jangan sampai mengganggu gigi yang berdekatan
karena akan mudah sekali menjadi untuk menjadi goyang. Hal ini juga
menyebabkan dokter gigi dapat menggunakan gerakan rotasi dan sedikit
gerakan ke arah labial dan lingual dapat melepaskan gigi dari soketnya
(Pinkham, 1999)
Gigi Molar sulung Maksilla :

Karena akar palatal melengkung, gerakan


untuk pencabutan gigi diarahkan ke palatal
dengan

tekanan

ringan. Tekanan

ringan

diaplikasikan dengan tujuan agar tidak sampai


mematahkan akar palatal yang melengkung.
Kemudian diteruskan dalam satu gaya ke arah
bukal, gigi menjadi longgar dan gerakan
berlawanan arah jarum jam mengeluarkan gigi
dari soketnya. (Shoba Tandon, 2008)
Gigi molar maksilla berbeda dengan gigi
permanen. Ketinggian konturnya lebih dekat ke cementoenamel junction dan
akarnya lebih divergen dan diameternya lebih kecil. Karena struktur akar
melemah saat erupsi gigi permanen, sering terjadi fraktur akar saat pencabutan
gigi maksilla. Hal lain yang harus diperhatikan adalah hubungan antara molar
sulung dengan mahkota premolar yang akan tumbuh. Apabila akar
mengelilingi mahkota premolar, bukan mustahil premolar ikut tercabut
bersama molar sulung. (Pinkham, 1999)
Setelah perlekatan epithelial dipisahkan, elevator 301 lurus digunakan untuk
luksasi gigi dan ekstraksi diselesaikan dengan tang universal maksilla no
150S. (Pinkham, 1999)
Gigi Molar sulung Mandibula :

Potongan melintang dari akar gigi ini


adalah datar dalam arah mesiodistal dan
berbentuk

lonjong.

Gerakan

rotasi

merupakan kontra indikasi. Gaya inisial


pertama adalah tekanan ringan ke arah
lingual, semudian diteruskan dalam satu
gaya ke bukal sampai gigi melonggar dari
soketnya. Setelah itu, gerakan rotasi

berlawanan arah jarum jam

mengeluarkan gigi dari soketnya. (Shoba Tandon, 2008)


Pada pencabutan gigi molar mandibula, dokter gigi harus memberikan
support oleh tangan yang tidak melakukan ekstraksi pada mandibula pasien
supaya tidak terjadi cedera sendi temporo mandibular. Setelah luxasi dengan
elevator lurus no 301, tang no 151S digunakan untuk mengekstraksi gigi
(Pinkham, 1999)

Instruksi Pasca Pencabutan Gigi


1. Mengigit tampon selama 30 menit, tetapi jangan dikunyah.
2. Tidak menggunakan sedotan pada saat minum setelah 24 jam.
3. Menggosok gigi setiap hari, tetapi tidak menggunakan mouthwash pada hari
pencabutan.
4. Meminum obat analgesic jika terasa sakit.
5. Jika nyeri meningkat setelah 48 jam atau perdarahan abnormal terjadi segera
hubungi dokter.
6. Untuk mencegah perdarahan dan pembengkakan, posisi kepala lebih
ditinggikan saat tidur.
7. Jangan meludah, karena meludah dapt menyebabkan perdarahan.
8. Jika perdarahan terjadi lagi, pasang kembali lagi tampon.

9. Es dapat digunakan setelah pencabutan untuk mengurangi pembengkakan.


10. Makan dan minum seperti biasa.

Anda mungkin juga menyukai