Dosen Pengampu :
Disusun Oleh:
NIM : 1320119004
2020
JL. Mahkota Raya 32-B Komplek Pondok Duta 1, Cimanggis, Kota Depok,
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt. Tuhan semesta alam, yang telah
memberikan petunjuk, rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat serta salam selalu tercurahkan
kepada Nabi Muhammad Saw. dan para keluarga serta sahabatnya. dan tak lupa kami
bersyukur atas tersusunnya makalah ini yang berjudul “Parameter Cahaya (Lux Meter)”.
Terima kasih kepada Ibu Rahmi Nurmadinisia, SKM. MKM selaku dosen mata kuliah
Dasar K3 program studi Kesehatan Masyarakat serta yang telah bersedia membimbing
penulis hingga sekarang. Tak lupa penulis ucapkan terima kasih juga kepada seluruh pihak
yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini.
Akhir kata kami mengharapkan adanya kritik dan saran atas kekurangan kami dalam
penyusunan makalah ini, dan semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna khususnya
bagi mahasiswa STIKES Raflesia dan semua pihak.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
A. Kesimpulan....................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alat ukur cahaya (lux meter) adalah alat yang digunakan untuk mengukur
besarnya intensitas cahaya di suatu tempat. Besarnya intensitas cahaya ini perlu untuk
diketahui,karena pada dasarnya manusia juga memerlukan penerangan yang cukup.
Untuk mengetahui besarnya intensitas cahaya, diperlukan sebuah sensor yang cukup
peka dan linier terhadap cahaya. Semakin jauh jarak antara sumber cahaya ke sensor
maka semakin kecil nilai yang ditunjukkan lux meter. Ini membuktikan bahwa
semakin jauh jarak sensor terhadap cahaya,maka intensitas cahaya akan semakin
berkurang, begitu sebaliknya, jika sensor semakin dekat dengan sumber cahaya, maka
intensitas cahaya yang di tunjukkan oleh lux meter semakin tinggi.
Didalam dunia kesehatan, khususnya dibidang kedokteran untuk pembedahan
pasien di ruang operasi, sangat dibutuhkan penerangan yang cukup, sehingga
terciptanya kenyaman dan keberhasilan jalannya pembedahan pasien, lampu operasi
yang baik harus memenuhi syarat yang sudah di tentukan berdasarkan undang-undang
yang dikeluarkan oleh kemenkes nomor; 1204/MENKES/SK/X/2004, Pencahayaan
yang cukup untuk kamar operasi 300-500 Lux dan untuk meja operasi adalah 10.000-
20.000 Lux. Lampu operasi yang tidak memenuhi syarat akan mengakibatkan kinerja
para dokter menurun disebabkan oleh lampu operasi yang kurang baik. Lampu operasi
yang redup atau lampu operasi yang telalu terang adalah salah satu penyebabnya.
Dalam mengkalibrasi lampu operasi, biasanya dilakukan dengan cara
menentukan jarak pengukuran intesitas cahaya lampu operasi dengan alat ukur jarak
secara manual yang dibawa oleh badan kalibrasi alat kesehatan atau instansi kalibrasi
terkait. Dan pada saat menentukan lama waktu kalibrasi lampu operasi masih
menggunakan Stopwatch secara manual. Data yang di ambil saat kalibrasi lampu
operasi rata-rata 6 kali pengambilan data pada jarak 1 meter dan pada 1,5 meter dari
lampu operasi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Lux Meter?
2. Apa manfaat atau kegunaan Lux Meter?
3. Apa saja jenis-jenis Lux Meter?
4. Bagaimana prinsip kerja Lux Meter?
5. Bagaimana cara penggunaan dari Lux Meter?
6. Berapa lama Lux Meter di kalibrasi?
7. Bagaimana cara perawatan dari Lux Meter?
8. Bagaimana jadwal pemeliharaan Lux Meter?
9. Berapa nilai ambang batas dari cahaya?
10. Bagaimana hubungan cahaya dengan sistem tubuh?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi Lux Meter
2. Untuk mengetahui manfaat atau kegunaan Lux Meter
3. Untuk mengetahui jenis-jenis Lux Meter
4. Untuk mengetahui prinsip kerja Lux Meter
5. Untuk mengetahui cara penggunaan dari Lux Meter
6. Untuk mengetahui lama Lux Meter di kalibrasi
7. Untuk mengetahui cara perawatan dari Lux Meter
8. Untuk mengetahui jadwal pemeliharaan Lux Meter
9. Untuk mengetahui nilai ambang batas dari cahaya
10. Untuk mengetahui hubungan cahaya dengan sistem tubuh
BAB II
PEMBAHASAN
PENUTUP
A. Kesimpulan
Salah satu alat ukur yang dapat mengukur tingkat terangnya cahaya disebut
dengan Lux Meter. Lux Meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur besarnya
intensitas cahaya di suatu tempat. Besarnya intensitas cahaya ini perlu untuk diketahui
karena pada dasarnya manusia juga memerlukan penerangan yang cukup. Untuk
mengetahui besarnya intensitas cahaya ini maka diperlukan sebuah sensor yang cukup
peka dan linier terhadap cahaya.
Alat ukur Lux Meter dalam penggunaannya banyak digunakan pada bidang
atau arsitektur, industri dan bidang yang lainnya. Didalam dunia kesehatan,
khususnya dibidang kedokteran untuk pembedahan pasien di ruang operasi, sangat
dibutuhkan penerangan yang cukup, sehingga terciptanya kenyaman dan keberhasilan
jalannya pembedahan pasien, lampu operasi yang baik harus memenuhi syarat yang
sudah di tentukan berdasarkan undang-undang yang dikeluarkan oleh kemenkes
nomor; 1204/MENKES/SK/X/2004, Pencahayaan yang cukup untuk kamar operasi
300-500 Lux dan untuk meja operasi adalah 10.000-20.000 Lux.
Alat ini terdiri dari rangka, sebuah sensor dengan sel foto dan layar panel.
Sensor tersebut diletakan pada sumber cahaya yang akan diukur intenstasnya. Cahaya
akan menyinari sel foto sebagai energi yang diteruskan oleh sel foto menjadi arus
listrik. Makin banyak cahaya yang diserap oleh sel, arus yang dihasilkan pun semakin
besar.
Sebelum menggunakan alat ukur cahaya tersebut pastikan terlebih dahulu
baterainya masih terisi penuh. Jika tidak akan sangat mengganggu apabila di tengah-
tengah kegiatan mengukur baterai tiba-tiba habis. Selain itu, ada lagi hal penting yang
harus kamu perhatikan, yakni kondisi sensor cahaya. Sensor cahaya memiliki layar
sentuh yang cukup sensitif, sehingga kamu harus benar-benar menjaga kebersihan dan
juga ketika proses pengukuran harus ditempatkan pada sudut area yang tepat.
Salah satu dampak negatif dari intensitas cahaya yang kurang atau berlebih
adalah kelelahan mata. Kelelahan mata adalah ketegangan pada mata dan disebabkan
oleh penggunaan indera penglihatan dalam bekerja yang memerlukan kemampuan
untuk melihat dalam jangka waktu yang lama yang biasanya disertai dengan kondisi
pandangan yang tidak nyaman. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan kelelahan
mata terbagi atas faktor karakteristik pekerja (usia, kelainan refraksi, dan istirahat
mata), faktor karakteristik pekerjaan (durasi kerja), dan faktor perangkat kerja (jarak
monitor).
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/15132/5%20BAB%20I.pdf?
sequence=5&isAllowed=y
https://www.pengelasan.net/lux-meter/
https://www.jagadkimia.com/2016/11/perawatan-luxmeter.html
https://digital-meter-indonesia.com/lux-meter-alat-pengukur-cahaya/
https://www.academia.edu/36553127/Pencahayaan
http://repo.unand.ac.id/4589/1/Analisis%20Bahaya%20Fisik-%20Hubungan%20Tingkat
%20Pencahayaan%20dan%20Keluhan%20Mata%20Pekerja%20pada%20Area
%20Perkantoran%20Health%2C%20Safety%2C%20and%20Environmental%20%28HSE
%29%20PT.%20Pertamina%20RU%20VI%20Balongan.pdf