MAKALAH
OLEH
MUHAMMAD NASRULLAH
NIM 190522548419
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga makalah kami yang berjudul
“PENERANGAN ALAMI” dapat terselesaikan dengan baik. Tujuan dibuatnya makalah ini
untuk memenuhi tugas matakuliah Fisika Terapan 1.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan penyusun makalah kami selanjutnya. Semoga makalah dari kami ini
dapat berguna para pembaca.
Penyusun
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................................1
A. Kesimpulan.............................................................................................................13
B. Saran.......................................................................................................................13
DAFRAT PUSTAKA`................................................................................................14
II
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem pencahayaan dalam ruang dapat dibagi menjadi dua bagian besar
berdasarkan sumber energi yang digunakan, yaitu sistem pencahayaan alami dan
sistem pencahayaan buatan. Kedua sistem ini memiliki karakteristik yang berbeda,
dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Pencahayaan alami adalah sumber pencahayaan yang berasal dari sinar matahari.
Sinar alami mempunyai banyak keuntungan, selain menghemat energi listrik juga
dapat membunuh kuman. Untuk mendapatkan pencahayaan alami pada suatu ruang
diperlukan jendela-jendela yang besar ataupun dinding kaca sekurang-kurangnya 1/6
daripada luas lantai
Pencahayaan alami dalam sebuah bangunan akan mengurangi penggunaan cahaya
buatan, sehingga dapat menghemat konsumsi energi dan mengurangi tingkat polusi.
Tujuan digunakannya pencahayaan alami yaitu untuk menghasilkan cahaya
berkualitas yang efisien serta meminimalkan silau dan berlebihnya rasio tingkat
terang. Selain itu cahaya alami dalam sebuah bangunan juga dapat memberikan
suasana yang lebih menyenangkan dan membawa efek positif lainnya dalam
psikologi manusi.
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan penyusunan makalah ini antara lain :
1
2
1.3 Tujuan
Dengan dibuatnya makalah ini, saya mempunyai tujuan yang ingin dicapai, antara
lain :
3
4
Luminance B stilb sb
(luminasi)
Semakin besar Arus Cahaya (Փ) maka semakin besar kuat penerangan (E).
E. Luminasi
Adalah intensitas cahaya (I) yang dipancarkan, dipantulkan, atau diteruskan
oleh suatu bidang permukaan seluas S. Jika bidang seluas 1m 2 memancarkan
cahaya berintensitas 1 cd ke arah garis normal bidang maka bidang tersebut
memiliki luminasi sebesar 1 sb.
I
Brata−rata =
S
1) Penerangan Langsung
Penerangan melalui sumber, terutama dari cahaya langit (skylight) dan
sunlight jika langsung terpapar sinar matahari
2) Penerangan tak Langsung
Penerangan dengan sumber dari refleksi luar dan dalam ruang/bangunan.
Semakin cerah warna benda, semakin besar kemampuan pantulnya. Dan jika
semakin licin tekstur benda, semakin besar juga kemampuan pantulnya.
Catatan :
FLminTUS = 40% FLminTUU
FLminTUS > 0,1 d
Catatan :
FLmin pada 1/3 d di papan tulis pada tinggi 1,20 m = 50% FLminTUU
9
terpasang pada rangka akan menyebar arah cahaya yang masuk ke dalam
ruang/bangunan.
3) Fiber-optic
Adalah sistem penerangan alami yang menggunakan serat optik sebagai alat
transmisi energi cahaya dari pengumpul (Collector) cahaya matahari di atap
bangunan menuju lampu yang terpasang di dalam ruang/bangunan.
4) Reflector
Adalah sistem penerangan alami menggunakan pemantul agar didalam
ruang/bangunan dapat diperoleh cahaya terang hasil pemantulan yang tak
menyilaukan. Kondisi pemasangan reflector adalah fixed (tidak dapat
digerakkan).
5) Light tube/Tubular Daylighting Device (TDD)
Adalah sistem penerangan alami yang menggunakan tabung atau pipa
(diameter sekitar 20 inci) sebagai alat transmisi energi cahaya matahari dari
dome di atap bangunan menuju diffuser yang terpasang di dalam
ruang/bangunan.
Fleksibilitas pada light tube tampak pada tabungannya yang dapat dibelokkan
sesuai kebutuhan, penampakan diffuser-nya dapat dipilih terbentuk lingkaran
atau bujur sangkar.
6) Heliostat
Adalah sistem penerangan alami yang menggunakan alat heliostat (berupa
rotating reflector) dan fiksed reflector agar di dalam ruang/bangunan dapat
diperoleh cahaya terang hasil pemantulan yang tak menyilaukan. Heliostat
dapat bergerak menyesuaikan dengan lintasan matahari karena pada sistem
penerangan ini telat terpasang microprocessor di alat control system.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/7057639/STUDI_LITERATUR_PENCAHAYAAN_ALAMI
14