Oleh :
Rizqi Santria Mulki
212 341 020
3 AEA
Jl. Kanayakan no. 21, DAGO 40235, Tromol Pos 851 BANDUNG 40008 INDONESIA
Phone : 62 022 2500241 Fax : 62 022 2502649 Homepage : http ://www.polman-bandung.ac.id
e-mail : polman@melsa.net.id
2015
` LAPORAN PRAKTIKUM
Kata Pengantar
Segala Puji hanya untuk Allah Tuhan Semesta Alam, sebelumnya penulis
mengucapkan terimakasih kepada Pak Dr.Ing. Yuliadi Erdani M.Sc. yang telah
bertanggung jawab dan membimbing penulis dalam menyusun Laporan
Praktikum Sensor & Tansduser ini bisa diselesaikan dengan tepat waktu dan
sebagaimana mestinya.
Laporan ini berisi pendahuluan, isi yang mengandung hal yang dipelajari
selama praktik dan. Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas tutorial praktik
matakuliah sensor & transduser.
BAB I
1.1 Pendaluluan
Transduser dapat digunakan untuk merasakan berbagai bentuk energi yang berbeda seperti
gerakan, sinyal-sinyal listrik, energi radiasi, dll energi panas atau magnet, dan ada berbagai
jenis kedua input analog dan digital dan perangkat output yang tersedia untuk memilih dari.
Jenis masukan atau keluaran transduser yang digunakan, benar-benar tergantung pada
jenis sinyal atau proses yang"merasakan" atau"terkendali" tapi kita bisa mendefinisikan
transduser sebagai perangkat yang mengubahsatu kuantitas fisik menjadi yang lain.
Transduser berasal dari kata “traducere” dalam bahasa Latin yang berarti mengubah.
Sehingga transduserdapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang dapat mengubah suatu
energi ke bentuk energi yang lain.
William D.C, (1993), mengatakan transduser adalah sebuah alat yang bila digerakan oleh
suatu energi di dalam sebuah sistem transmisi, akan menyalurkan energi tersebut dalam
bentuk yang sama atau dalam bentuk yang berlainan ke sistem transmisi berikutnya”.
Transmisi energi ini bisa berupa listrik, mekanik, kimia, optic (radiasi) atau thermal (panas).
Bagian masukan dari transduser disebut “sensor”, karena bagian ini dapat mengindera suatu
kuantitas fisik tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi yang lain.
` LAPORAN PRAKTIKUM
Dari sisi pola aktivasinya, transduser dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Tranduser pasif, yaitu tranduser yang dapat kerja bila mendapat energi tambahan dari
luar.
b. Transduser aktif, yaitu transduser yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar, tetapi
menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri.
Untuk jenis transduser pertama, contohnya adalah thermistor. Untuk mengubah energi
panas menjadi energi listrik yaitu tegangan listrik, maka thermistor harus dialiri arus listrik.
Ketika hambatan thermistor berubah karena pengaruh panas, maka tegangan listrik dari
thermistor juga berubah. Adapun contoh untuk transduser jenis yang kedua adalah
termokopel. Ketika menerima panas, termokopel langsung menghasilkan tegangan listrik
tanpa membutuhkan energi dari luar.
` LAPORAN PRAKTIKUM
BAB II
` LAPORAN PRAKTIKUM
PRAKTIKUM 1
2.1.1 Pengertian
Light Dependent Resistor atau disingkat dengan LDR adalah jenis Resistor yang nilai
hambatan atau nilai resistansinya tergantung pada intensitas cahaya yang diterimanya.
Nilai Hambatan LDR akan menurun pada saat cahaya terang dan nilai Hambatannya akan
menjadi tinggi jika dalam kondisi gelap. Dengan kata lain, fungsi LDR (Light Dependent
Resistor) adalah untuk menghantarkan arus listrik jika menerima sejumlah intensitas
cahaya (Kondisi Terang) dan menghambat arus listrik dalam kondisi gelap.
1. Multimeter digital;
2. Sensor LDR
3. Project Board
4. Kabel Jumper
5. Lampu Senter/ LED
Gambar 1.2 kondisi sensor LDR pada saat diberi variabel intensitas cahaya
Hasil Percobaan
1 10 1,9 k
2 25 3,2 k
3 50 4k
4 75 4,4 k
` LAPORAN PRAKTIKUM
PRAKTIKUM 2
PHOTODIODA
2.2.1 Pengertian
Photodioda adalah suatu jenis dioda yang bekerja berdasarkan intensitas cahaya,
dimana jika terkena cahaya maka bekerja seperti dioda pada umumnya, tetapi jika tidak
mendapat cahaya maka akan berperan seperti resistor dengan nilai tahanan yang besar
sehingga arus listrik tidak dapat mengalir.
Dioda peka cahaya adalah suatu jenis dioda yang berfungsi mendektesi cahaya. Berbeda
dengan dioda biasa, komponen elektronika ini akan mengubah menjadi arus listrik. Cahaya
yang dapat dideteksi oleh dioda peka cahaya ini mulai dari cahaya inframerah, cahaya
tampak, ultra ungu sampai dengan sinar-X.
Komponen elektronika yang dinamakan dioda peka cahaya adalah photodioda. Photodioda
dibuat dari semikonduktor dengan bahan yang populer adalah silicon ( Si) atau galium
arsenida ( GaAs), dan yang lain meliputi InSb, InAs, PbSe. Material ini menyerap cahaya
dengan karakteristik panjang gelombang mencakup: 2500 Å - 11000 Å untuk silicon, 8000 Å
– 20,000 Å untuk GaAs.
` LAPORAN PRAKTIKUM
1 10 0.5
2 25 0.49
3 50 0.3
4 75 0.2
` LAPORAN PRAKTIKUM
PRAKTIKUM 3
PHOTOTRANSISTOR
2.3.1 Pengertian
Phototransistor adalah transistor yang peka terhadap cahaya. Phototransistor yang biasa dipakai
adalah transistor yang pada dasarnya transistor bipolar terbungkus dalam casing transparan
sehingga cahaya dapat mencapai sambungan basis-kolektor.
Phototransistor memiliki responsivitas yang lebih tinggi untuk cahaya sehingga tidak mampu
mendeteksi level cahaya rendah lebih baik daripada photodioda. Phototransistor juga memiliki
waktu respons yang jauh lebih lama.
Hasil Percobaan
1 1 12.5 m
2 2 1.25 m
3 3 1.1 m
4 4 0.7 m
5 5 0.6 m
PRAKTIKUM 4
POSITIF TEMPERATURE COEFFICIENT (PTC dan NTC )
2.4.1 Pengertian
Adapun Negative Temperature Coefficient (NTC), merupakan keblikan dari PTC Banyak
termistor NTC dibuat dari disk ditekan, batang, piring, manik-manik atau cor chip
semikonduktor seperti oksida logam disinter. Negative temperature coefficient (NTC) bekerja
dengan penurunan resitansi yang sejalan dengan meningkatnya suhu.
` LAPORAN PRAKTIKUM
4. Bandingkan hasilnya.
` LAPORAN PRAKTIKUM
Resitansi (Ω)
Jenis Thermistor
Sebelum Dipanaskan Sesudah Dipanaskan
NTC 9.3 k 5k
PTC 9.3 k 18 k
PRAKTIKUM 5
LM 35
2.5.1 Pengertian
LM35 adalah sensor suhu sirkuit terpadu yang presisi, mudah-dikalibrasi. LM35 beroperasi
dari -40 ° C sampai 100 ° C. Sensor ini pada dasarnya adalah sebuah dioda zener yang terbalik
breakdown voltage sebanding dengan suhu absolut. Karena sensor adalah dioda zener, arus
bias harus ada untuk menggunakan perangkat.
LM 35 0.27 0.43
` LAPORAN PRAKTIKUM
2.5.5 Analisis
Tegangan output sensor suhu yang berhubungan dengan suhu mutlak dengan persamaan suhu
referensi diketahui di mana Vout T0 diukur. Ternyata kenaikan suhu dalam sensor sejalan dengan
kenaikan suhu yang terbaca pada sensor.
Kenaikan Suhu tiap 1 derajat selsius akan menambah tegangan keluaran sebesar 10mV.
` LAPORAN PRAKTIKUM
PRAKTIKUM 6
POTENSIOMETER
2.6.1 Pengertian
Potensiometer (POT) adalah salah satu jenis Resistor yang Nilai Resistansinya dapat diatur
sesuai dengan kebutuhan Rangkaian Elektronika ataupun kebutuhan pemakainya.
Potensiometer merupakan Keluarga Resistor yang tergolong dalam Kategori Variable
Resistor. Secara struktur, Potensiometer terdiri dari 3 kaki Terminal dengan sebuah shaft
atau tuas yang berfungsi sebagai pengaturnya.
Gambar dibawah ini menunjukan Struktur Internal Potensiometer beserta bentuk dan
Simbolnya.
Prinsip Kerja (Cara Kerja) Potensiometer Sebuah Potensiometer (POT) terdiri dari sebuah
elemen resistif yang membentuk jalur (track) dengan terminal di kedua ujungnya. Sedangkan
terminal lainnya (biasanya berada di tengah) adalah Penyapu (Wiper) yang dipergunakan
untuk menentukan pergerakan pada jalur elemen resistif (Resistive).
Pergerakan Penyapu (Wiper) pada Jalur Elemen Resistif inilah yang mengatur naik-turunnya
Nilai Resistansi sebuah Potensiometer. Elemen Resistif pada Potensiometer umumnya
terbuat dari bahan campuran Metal (logam) dan Keramik ataupun Bahan Karbon (Carbon).
` LAPORAN PRAKTIKUM
Rangkaian
Hasil praktikum
Prinsip kerja
Dari hasil praktikum dapat diketahui bahwa nilai resistansi dari potensiometer berubah
sesuai dengan besar putarannya. Untuk kaki 1-2 semakin besar putarannya (clockwise)
maka semakin besar nilai resistansinya menuju nilai maksimal sesuai spesifikasi,
sebaliknya untuk pengukuran pada kaki 2-3 semakin besar putarannya (clockwise) maka
semakin kecil nilai resistansinya. Jika mengukur kaki 1-3 maka nilainya konstant yaitu nilai
maksimal.
` LAPORAN PRAKTIKUM
PRAKTIKUM 7
Pembagi Tegangan
2.7.1 Pengertian
Rangkaian pembagi tegangan adalah rangkaian yang berfungsi memberi tegangan input
menjadi beberapa bagian tegangan output.Resistor yang ada dalam rangkaian diatas selain
berfungsi sebagai penghambat tegangan juga sebagai komponen pasif pembagi tegangan.
1 R1,R2 = 2 KΩ 2.5 V
` LAPORAN PRAKTIKUM
V1 = R1 * Vin / (R1+R2)
` LAPORAN PRAKTIKUM
PRAKTIKUM 8
PEMBAGI TEGANGAN DENGAN BEBAN
2.8.1 Pengertian
Rangkaian pembagi tegangan dengan beban adalah rangkaian yang berfungsi memberi
tegangan input menjadi beberapa bagian tegangan output namun ditambah dengan sebuah
beban.Resistor yang ada dalam rangkaian diatas selain berfungsi sebagai penghambat
tegangan juga sebagai komponen pasif pembagi tegangan mengingat beban yang diberikan
biasanya membutuhkan satu buah tegangan yg spesifik yang biasanya tidak dapat diberikan
power supply yg hanya memberikan satu buah nilai tegangan tertentu.
4. Ukur tegangan pada rangkaian uji pembagi tegangan pada masing – masing resistor;
1 Sumber Tegangan 5V
2 R1,2,3 2 KΩ
2.8.5 Analisa
Rangkaian pembagi tegangan berfungsi membagi tegangan input menjadi beberapa bagian
tegangan output. Pada contoh rangkaian diatas, tegangan input Vin dibagi menjadi dua buah,
pertama adalah rangkaian di paparelkan, kemudian setelah di pararelkan rangkaian di seri-kan
sehingga terdapat keluaran sesuai dengan perhitungan.
` LAPORAN PRAKTIKUM
PRAKTIKUM 9
VOLTAGE FOLLOWERS
2.9.1 Pengertian
Rangkaian voltage follower adalah suatu rangkaian yang memiliki fungsi untuk menyangga
supaya dihasilkan tegangan keluaran supaya dihasilkan tegangan keluaran yang sama
besarnya maupun tandanya dengan tegangan masukan, seperti ditunjukan pada rangkaian di
bawah ini:
1 Sumber Tegangan 5V
2 Resistor 1 2.5 V
3 Resistor 2 2.5 V
4 output 2.490 V
` LAPORAN PRAKTIKUM
dengan cara yang sama dapat dicari rumus tegangan v2 berikut ini :
V1 adalah v yang masuk ke dalam Ic Voltage follower.Dari hal ini kita mendapatkan bahwa vin
pada Ic voltage follower adalah 2.5 V.Sedangkan output yang didapatkan dari rangkaian
tersebut adalah 2.5 v.Kita dapat menyimpulkan dalam rangkaian voltage follower vin=vout.
` LAPORAN PRAKTIKUM
PRAKTIKUM 10
VOLTAGE FOLLOWER DENGAN BEBAN
2.10.1Pengertian
Rangkaian voltage follower adalah suatu rangkaian yang memiliki fungsi untuk
menyangga supaya dihasilkan tegangan keluaran supaya dihasilkan tegangan keluaran yang
sama besarnya maupun tandanya dengan tegangan masukan.Untuk percobaan kali ini dalam
rangkaian akan ditambahkan beban untuk membuktikan apakah rangkaian voltage follower
dapat mempertahankan tegangan. seperti ditunjukan pada rangkaian di bawah ini :
4. Ukur tegangan pada rangkaian uji pembagi tegangan pada masing – masing resistor;
1 Sumber Tegangan 5V
2 Resistor 1 2.5 V
3 Resistor 2 2.5 V
4 output 2.5 V
` LAPORAN PRAKTIKUM
dengan cara yang sama dapat dicari rumus tegangan v2 berikut ini :
V1 adalah v yang masuk ke dalam Ic Voltage follower.Dari hal ini kita mendapatkan bahwa vin pada
Ic voltage follower adalah 2.5 V.Sedangkan output yang didapatkan dari rangkaian tersebut tetap
adalah 2.5 v.Kita dapat menyimpulkan dalam rangkaian voltage follower vin=vout dan dapat
mempertahankan tegangan.
` LAPORAN PRAKTIKUM
PRAKTIKUM 11
PENGUJIAN RANGKAIAN SPAN AND ZERO
𝑅𝑓 𝑅𝑓
𝑉𝑜𝑢𝑡 = 𝑉𝑖𝑛 + 𝑉𝑜𝑓𝑓
𝑅𝑖𝑛 𝑅𝑜𝑓𝑓
Yang menentukan nilai pengali dari tegangan input adalah Rf/Rin sedangkan Rf/Roff
merupakan nilai pengurang atau penjumlah (offset) dari hasil kali dengan Rf/Rin.
` LAPORAN PRAKTIKUM
Gabar Rangkaian Span And Zero untuk 1…2 volt menjadi 0…5 volt.
Analisa :
Dari hasil praktikum dapat dilihat bahwa rangkaian span and zero mengubah range
tegangan antara 1…2 volt menjadi 0…5 volt. Tegangan masukkan akan dikalikan oleh
Rf/Rin, dengan nilai Rin 1/5 kali nilai Rf maka pengali tegangan input adalah 5 volt.
Kemudian Rf/Roff akan menurunkan kembali tegangan dengan offsetnya. Pada rangkaian
ini nilai offsetnya adalah -5V. sehingga setelah tegangan input dikalikan 5 volt kemudian
diturunkan dengan menjumlahkan dengan -5 volt.
` LAPORAN PRAKTIKUM
b. Buat rangkaian span and zero untuk mengubah tegangan (-1) samapai (-2) volt
menjadi 0-5 volt
Gambar Rangkaian Span and Zero Untuk Tegangan (-1)…(-2) menjadi 0….5V.
Untuk kasus ini sama dengan soal sebelumnya, hanya saja masukkannya bernilai
negative. Karena pada rangkaian ini menggunakan kaki opamp inverting maka
keluarannya akan dikalikan negative, karena input sudah negative maka tidak perlu lagi
adanya rangkaian inverting pada keluarannya.
.
` LAPORAN PRAKTIKUM
PRAKTIKUM 12
Prototype Rum :
1. Karton Duplex
2. Lem bakar
3. Cutter
4. Spacer
5. Printout background bangunan
` LAPORAN PRAKTIKUM
2.12.3 Program
#include <Servo.h>
onoff = 0;
void ledStart() }
{
digitalWrite(led1, HIGH); if(onoff==1)
delay(300); {
digitalWrite(led2, HIGH);
delay(300);
digitalWrite(led1, LOW);
delay(300);
digitalWrite(led2, LOW); break;
delay(300); }
} if(y==0)
{t=0;}
if(y==130)
{t=1;}
void lamp() //Papa pergi if(t==0)
{ {y++;}
myServo.write(0); if(t==1)
if(outputValue >= 0 && outputValue <= 40) {y--;}
{ myServo.write(y);
analogWrite(led1, 255); delay(1);
} Serial.println(y);
else if(outputValue >= 40 && outputValue <= Serial.println(as);
70) if(as==129)
{ {
analogWrite(led1, 160); as=0;
} }
else }
{ }
analogWrite(led1, 0);
}
void standBy()
{
for( as >= 0; as <= 129; as++)
{
if(digitalRead(switchPin)==HIGH)
{
onoff = 1;
}
else
{
` LAPORAN PRAKTIKUM
Pada program, LDR berfungsi sebagai input analog Seperti yang tertulis pada program “
sensorValue = analogRead(LDRPin); “
Karena disetiap pemeberian intesitas cahaya memiliki nilai digital yang berbeda, maka diuat
pembagian fungsi.
Masing-masing nilai ini, digunakan sebagai variabel pengtur gerak motor servo. Dengan
derajat putaran yang disesuaikan dalam program.
Limitswitch, berfungsi sebagai indikator ada atau tidaknya penghuni didalam rumah, jika
Limitswitch aktif maka program penggerak servo aktif. Jika tidak maka program penggerak
servo tidak berjalan, dan program pengaktif lampu akan berjalan secara otomatis.
Pemasangan LDR
Lampu
Indikator terdapatnya
orang dirumah
Lampu Rumah,
yang akan aktif
dildalam rumah
Limitswitch
dildalam rumah
` LAPORAN PRAKTIKUM
BAB III
3.1 Kesimpulan
Komponen elektronika yang sering ditemui dipasaran meiliki fungsi dan
kemapuan masing-masing. Dari fungsi yang khusus inilah bisa dimanfaatkan
untuk membuat sebuah sensor yang dapat diaplikasikan dalam berbagai hal.
LDR dapat dijadikan sebagai sensor cahaya, warna. PTC,NTC dan LM35 dapat
dijadikan sebagai sensor suhu. Photodioda dan Phptotransistor dapat
digunakan sebagai sensor gerak.
Penggunaan sensor dapat mempermudah pekerjaan manusia, khususnya
yang membutuhkan otomasi dalam pengerjaannya.
3.2 Saran
Praktikum dengan tambahan pembuatan proyek menambah pengalaman
mahasiswa dalam belajar dan efektif untuk menambah kraetifitas mahasiswa.
Namun, agar kompetensi yang didapat mahasiswa bisa sama baiknya. Perlu dibuat
matrikulasi dalam pembuatan proyek. Sehingga kesulitan ataupun kecanggihan
proyek yang dibuat tidak berjarak terlalu jauh diantara proyek yang ada.