Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN ALAT MIKROKONTROLER

SENSOR CAHAYA DENGAN LIGHT DEPENDENT RESISTOR


(LDR) DAN ARDUINO

DISUSUN OLEH :
ADITYA SUDARYANTO 13140001
LANMA ANGGINA DAULAY 13140019
REKA MARINDA DEWI 13140021
RATIH NOVITA SARI 13140024
ILYAS ARYA KUNCARA 13140027

KELAS 13 TEL 02

AKADEMI TELKOM JAKARTA


PROGRAM FAKULTAS TEKNIK TELEKOMUNIKASI
2015/2016

1
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT tugas


Laaporan mata kuliah Mikroprosesor dapat terselesaikan. Ucapan terima kasih
penulis sampaikan pada semua pihak yang telah membantu penyususnan
laporan ini.
Dalam laporan ini, penulis membahas mengenai pembuatan alat untuk
menyalakan lampu menggunakan Arduino dengan light dependent resistor.
Dimana alat tersebut sangat berguna di zaman yang serba modern.
Oleh karena itu, sekali lagi penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu. Semoga laporan ini dapat bermanfaat
sebagai semestinya.

Jakarta, 13 Juni 2016

Penulis

2
DAFTAR ISI

Judul ............................................................................................................. 1
Kata Pengantar.............................................................................................. 2
Daftar Isi ....................................................................................................... 3

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................................... 4
1.2 Tujuan ..................................................................................................... 5

BAB 2 ISI LAPORAN


2.1 Pengertian Sensor Cahaya ...................................................................... 6
2.2 Komponen Sensor Cahaya ...................................................................... 8
2.3 Prinsip Kerja Rangkaian ........................................................................... 11
2.4 Aplikasi Pengembangan LDR ................................................................... 12
2.5 Implementasi dan Rancangan ................................................................. 13
2.5.1 Alat dan Bahan .......................................................................... 13
2.5.2 Langkah-langkah Pembuatan Alat ............................................. 14

BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 16
3.2 Saran ....................................................................................................... 16

Daftar Pustaka ............................................................................................... 17

3
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH


Di era globalisasi sekarang ini, semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi didunia. Ilmu pengetahuan dan teknologi ini dimanfaatkan dan dikembangkan
oleh manusia untuk dapat membantu pekerjaan mereka sehingga dapat menyelesaikan
pekerjaan dengan lebih mudah dan efesien. Oleh karena itu, setiap manusia terutama
mahasiswa dituntut agar mampu beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi tersebut. Semakin modern sebuah zaman maka semakin banyak manusia
yang mengembangkan iptek untuk mempermudah pekerjaannya seperti membuat dan
memakai rangkaian sensor cahaya yang telah dirancang tergantung dengan keinginan
manusia itu sendiri sehingga dapat melakukan fungsi-fungsi kontrol. Pada kehidupan
sehari-hari orang tidak pernah lepas dari penerangan lampu listrik. Untuk menghemat
penggunaan daya listrik yang berlebihan, umumnya dilakukan dengan memutus aliran
listrik menggunakan saklar manual. Tetapi penggunaan saklar manual dianggap kurang
efektif karena seringkali orang lupa untuk mematikannya. Dengan perkembangan iptek,
sehingga kita dapat membuat sebuah saklar yang bisa bekerja secara otomatis untuk
menyalakan dan mematikan lampu tanpa harus menekan tombol saklar.
Sensor adalah komponen yang dapat digunakan untuk mengkonversi suatu besaran
tertentu menjadi satuan analog sehingga dapat dibaca oleh suatu rangkaian elektronik
atau Sensor merupakan komponen utama dari suatu tranduser, sedangkan tranduser
merupakan sistem yang melengkapi agar sensor tersebut mempunyai keluaran sesuai
yang kita inginkan dan dapat langsung dibaca pada keluarannya. Salah satu jenis resistor
yang peka terhadap perubahan cahaya adalah LDR. Resistansi LDR akan berubah seiring
dengan intensitas cahaya yang mengenainya. LDR digunakan untuk mengubah energi
cahaya menjadi energi listrik Saklar cahaya otomatis dan alarm pencuri merupakan
contoh alat yang menggunakan LDR. Akan tetapi karena respon terhadap cahaya cukup
lambat, maka LDR tidak dapat digunakan ketika intensitas cahaya berubah secara
drastis. Sensor cahaya berfungsi untuk mendeteksi cahaya yang ada di sekitar kita,
maka LDR dapat digunakan sebagai sensor cahaya. sensor ini akan berubah
resistansinya jika ada perubahan tingkat kecerahan cahaya. Prinsip inilah yang akan
digunakan untuk mengaktifkan transistor untuk menghidupkan LED pada lampu taman
otomatis, menggerakan motor DC pada hand dryer,Sensor pada alarm brankas, Sensor
pada tracker cahaya matahari, Sensor pada kontrol arah solar cell, Sensor pada robot
line follower dan menghidupkan buzzer pada alarm otomatis. Pada laporan ini kami
lebih menekankan pada sensor cahaya yang berdasarkan SISTEM KONTROL
INTENSITAS yang dimana lampu akan menyala dan mati secara otomatis karena
tergantung pada intensitas cahayanya.

4
1.2 TUJUAN
1. Merancang alat pengontrolan lampu.
2. Menggunakan sensor cahaya dengan ldr

BAB 2
5
ISI LAPORAN

2.1. PENGERTIAN SENSOR CAHAYA

Gambar Sensor Cahaya dengan Menggunakan LDR

Sensor cahaya adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah besaran
cahaya menjadi besaran listrik. Alat ini memungkinkan kita untuk melakukan
pendeteksian cahaya dan kemudian untuk melakukan perubahan terhadapnya
menjadi sinyal listrik dan dipakai dalam sebuah rangkaian yang memakai cahaya
sebagai pemicunya. Sensor ini dapat mengalami perubahan resistansinya apabila
mengalami perubahan penerimaan cahaya. Besarnya nilai hambatan pada Sensor
Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) tergantung pada besar kecilnya cahaya yang
diterima oleh LDR itu sendiri.
Beberapa komponen yang dipakai dalam saklar cahaya LDR ini adalah LDR,
Resistor, Transistor, Potensiometer, dan LED.
Aplikasi sonsor cahaya dengan LDR dapat digunakan sebagai :
- Sensor pada rangkaian saklar cahaya
- Sensor pada lampu otomatis
- Sensor pada alarm brankas
- Sensor pada tracker cahaya matahari
- Sensor pada kontrol arah
- Sensor pada robot line follower

Karakteristik
Karakteristik Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) Sensor Cahaya LDR (Light
Dependent Resistor) adalah suatu bentuk komponen yang mempunyai perubahan
resistansi yang besarnya tergantung pada cahaya. Karakteristik LDR terdiri dari dua
macam, yaitu Laju Recovery dan Respon Spektral :

6
Laju Recovery
Bila sebuah LDR dibawa dari suatu ruangan dengan level kekuatan cahaya
tertentu kedalam suatu ruangan yang gelap, maka bisa kita amati bahwa nilai
resistansi dari LDR tidak akan segera berubah resistansinya pada keadaan ruangan
gelap tersebut. Namun LDR tersebut hanya akan bisa mencapai harga di kegelapan
setelah mengalami selang waktu tertentu. Laju recovery merupakan suatu ukuaran
praktis dan suatu kenaikan nilai resistansi dalam waktu tertentu. Harga ini ditulis
dalam K/detik, untuk LDR type arus harganya lebih besar dari 200 K/detik (selama 20
menit pertama mulai dari level cahaya 100 lux), kecepatan tersebut akan lebih tinggi
pada arah sebaliknya, yaitu pindah dari tempat gelap ke tempat terang yang
memerlukan waktu kurang dari 10 ms untuk mencapai resistansi yang sesuai dengan
level cahaya 400 lux.

Respon Spektral
LDR tidak mempunyai sensitivitas yang sama untuk setiap panjang
gelombang cahaya yang jatuh padanya (yaitu warna). Bahan yang biasa digunakan
sebagai penghantar arus listrik yaitu tembaga, alumunium, baja, emas, dan perak.
Dari kelima bahan tersebut tembaga merupakan penghantar yang paling banyak
digunakan karena mempunyai daya hantar yang baik.
Pada keadaan gelap tanpa cahaya sama sekali, LDR memiliki nilai resistansi
yang besar (sekitar beberapa Mega ohm). Nilai resistansinya ini akan semakin kecil
jika cahaya yang jatuh ke permukaannya semakin terang. Pada keadaan terang
benderang (siang hari) nilai resistansinya dapat mengecil , lebih kecil dari 1 KOhm.
Dengan sifat LDR yang demikian maka LDR biasa digunakan sebagai sensor cahaya.
Contoh penggunaannya adalah pada lampu taman dan lampu di jalan yang bisa
menyala di malam hari dan padam di siang hari secara otomatis.

2.2. KOMPONEN SENSOR CAHAYA

7
Beberapa komponen yang dipakai dalam membuat saklar cahaya dengan LDR
adalah sebagai berikut :
1. LDR (Light Dependent Resistor)

Gambar Light Dependent Resistor

LDR (Light Dependent Resistor) merupakan salah satu


komponen elektronika yang dapat berubah resistansinya ketika mendeteksi
perubahan intensitas cahaya yang diterimanya sehingga LDR dapat juga
dikatakana sebagai sensor cahaya, karakteristik dari LDR ini ialah LDR akan
berubah resistansinya / tahanannya ketika terjadi perubahan cahaya yang
dideteksinya. Biasanya LDR terbuat dari cadmium sulfida yaitu merupakan
bahan semikonduktor yang resistansnya berupah-ubah menurut banyaknya
cahaya (sinar) yang mengenainya. Resistansi LDR pada tempat yang gelap
biasanya mencapai sekitar 10 M, dan ditempat terang LDR mempunyai
resistansi yang turun menjadi sekitar 150 . Seperti halnya resistor
konvensional, pemasangan LDR dalam suatu rangkaian sama persis seperti
pemasangan resistor biasa. Jika cahaya yang mengenainya memiliki frekuensi
yang cukup tinggi, foton yang diserap oleh semikonduktor akan menyebabkan
electron memiliki energy yang cukup untuk meloncat ke pita konduksi. Elektron
bebas yang dihasilkan (dan pasangan lubangnya) akan mengalirkan listrik,
sehingga menurunkan resistensinya.

2. RESISTOR ( R1 4.7 K, R2 100 )


Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk
membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Kemampuan
resistor dalam menghambat arus listrik sangat beragam disesuaikan dengan nilai
resistansi resistor tersebut. Resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari
bahan karbon. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau
dilambangkan dengan simbol (Omega). Bentuk resistor yang umum adalah
seperti tabung dengan dua kaki di kiri dan kanan. Pada badannya terdapat
lingkaran membentuk cincin kode warna untuk mengetahui besar resistansi tanpa
mengukur besarnya dengan Ohmmeter.

8
3. POTENSIOMETER ( 5K )
Potensioeter adalah Resistor yang mempunyai 3 kaki dengan
penghubung atau kontak antara kaki-kaki didalamnya yang dapat diatur ataupun
adjust nilai resistansinya. Potensiometer merupakan komponen elektronika yang
biasanya digunakan alat pengontrol atau pengendali perangkat elektronik,
contohnya seperti sebagai pengendali suara pada rangkaian elektronika penguat
suara/amplifier, televisi, radio, dll. Di dalam sebuah rangkaian elektronika
potensiometer disimbolkan dengan huruf VR.

4. LED
Lampu LED atau kepanjangannya Light Emitting Diode adalah suatu
lampu indikator dalam perangkat elektronika yang biasanya memiliki fungsi
untuk menunjukkan status dari perangkat elektronika tersebut. LED merupakan
komponen elektronika yang terbuat dari bahan semi konduktor jenis dioda yang
mampu memencarkan cahaya. LED merupakan produk temuan lain setelah dioda.
Strukturnya juga sama dengan dioda, tetapi belakangan ditemukan bahwa
elektron yang menerjang sambungan P-N. Untuk mendapatkna emisi cahaya pada
semikonduktor, doping yang pakai adalah galium, arsenic dan phosporus. Jenis
doping yang berbeda menghasilkan warna cahaya yang berbeda pula.

5. TRANSISTOR ( 25C828 )
Transistor adalah sebuah komponen elektronik yang bersifat
semikonduktor dan dapat digunakan sebagai penyambung, pemutus, ataupun
penguat arus listrik. Transistor juga dapat berfungsi sebagai elemen kunci dalam
amplifikasi, deteksi, dan switching untuk arus listrik. Selain itu transistor juga
merupakan komponen elektronik aktif dalam semua sistem elektronik yang
mengubah daya baterai menjadi arus listrik. Hampir di setiap jenis transistor
diproduksi dalam bentuk semikonduktor, sering kali berupa material kristal
tunggal, biasanya berbahan dari silikon. Ada beberapa jenis transistor yang sudah
diklasifikasikan berdasarkan arus inputnya (BJT) dan tegangan inputnya (FET),
keduanya memungkinkan pengaliran listrik menjadi sangat akurat dari sirkuit
sumber listriknya.

9
skema rangkaiannya..

dan seperti ini rangkaian di project board nya

10
2.3. PRINSIP KERJA RANGKAIAN
Ketika keadaan ruangan terang, resistansi pada LDR sangat kecil, bahkan
lebih kecil dibandingkan dengan resistor yang kita pakai (100 ohm). Arus mempunyai
karakteristik dominan mengalir pada hambatan yang kecil dibandingkan hambatan
yang besar. Analoginya seperti arus yang lebih deras mengalir pada sungai dengan
batuan kerikil dibandingkan sungai dengan batuan besar. Sehingga, arus akan
dominan mengalir melewati LDR, sedangkan arus pada resistor 100 ohm (kaki
collector) sangat kecil bahkan dianggap nol. Pada kondisi inilah transistor bekerja di
daerah cut off (bekerja sebagai saklar terbuka). Oleh karena itu tidak ada arus yang
melewati LED sehingga LED tidak menyal .
Berbeda jika pada keadaan ruangan gelap, Resistansi pada LDR akan sangat
besar, sehingga tidak akan ada arus yang bisa mengalir melewatinya. Pada kondisi ini,
rangkaian yang tersambung dengan LDR bisa kita anggap terputus dan tegangan
diantara kaki collector dan emitter (Vce = 0), jadi arus dari catuan (Vcc) sepenuhnya
mengalir melewati resistor 100 ohm (kaki collector) dan langsung ke LED sehingga
bisa menyala. Pada kondisi ini transistor bekerja di daerah saturasi (bekerja sebagai
saklar tertutup).

seperti ditunjukkan gambar di bawah ini

Transistor Pada Mode Cut Off

11
transistor pada mode saturasi

2.4. APLIKASI PENGEMBANGAN LDR


Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) dapat digunakan sebagai sensor
pada rangkaian saklar cahaya yang di tempatkan pada industri krupuk. Cara kerjanya
adalah sensor ditempatkan pada alat (mesin) penjemur kerupuk seperti pada gambar di
atas yang terlebih dahulu di desain dengan mesin konveyor, kemudian LDR di
tempatkan pada ujung mesin yang terkena sinar matahari. LDR dirangkai dengan
prinsip apabila tidak terkena cahaya matahari maka LDR akan bekerja dan memutar
mesin konveyor untuk menarik kerupuk masuk ke dalam ruangan. Alat ini cocok
dipakai saat cuaca mendung dan musim hujan, jadi pengrajin kerupuk tidak perlu
repot-repot memasukkan kerupuknya saat hujan datang.

12
2.5. IMPLEMENTASI DAN RANCANGAN

2.5.1. ALAT DAN BAHAN


1. 1x Arduino Compatible

2. 1x LDR (Photo Resistor)

3. 1x Resistor 10K Ohm

4. 1x LED (Warna Bebas)

13
5. 1x Projectboard (Breadboard)

6. Kabel jumper secukupnya

2.5.2. Langkah-langkah Pembuatan Alat

1.) Susunlah rangkaian berikut ini.

Keterangan Konfigurasi Kabel :


Pin A0 pada Arduino dihubungkan ke salah satu kaki LDR
Pin GND pada Arduino dihubungkan ke kaki resistor yang terhubung ke
kaki LDR
Salah satu kaki LDR lainnya dihubungkan ke Pin 5V pada Arduino
Pin 6 pada Arduino dihubungkan ke Anoda LED
Jumper pin GND arduino ke Katoda LED
2.) Setelah itu sambungkan Arduino pada Laptop/PC dengan

14
menggunakan kabel serial.
3.) Download dan Install program Arduino IDE di Arduino.cc ( If Needed )
4.) Setelah terinstall, jalankan program Arduino-nya.
5.) Klik menu "Tools -> Board -> Arduino Uno"
6.) Klik menu "Tools -> Port -> ( Pilih Port arduino yang terdeteksi di
komputer anda )
7.) Lalu masukan Sketch dibawah ini, dan terakhir klik upload.

Klik LIHAT DONG untuk melihat sketch


int hasilSensorLDR; // Variable untuk sensor LDR

void setup() {
Serial.begin(9600); // Serial Monitor
pinMode(6,OUTPUT); // Set pin 6 sebagai Output
}

void loop() {
hasilSensorLDR=analogRead(0); // Hasil LDR = Hasil input pada pin A0
if (hasilSensorLDR<10) // Jika hasil LDR kurang dari 10 (Kurang Cahaya)
{
digitalWrite(6,HIGH); // Aktifkan Relay atau LED
}
else digitalWrite(6,LOW); // Jika tidak, Matikan Relay/LED
Serial.println(hasilSensorLDR); // Print hasil LDR ke Serial Monitor
delay(500); // Delay setengah detik
}

15
BAB 3

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Dalam percobaan menyalakan lampu dengan menggunakan light dependent resistor


(LDR), kami menyimpulkan bahwa alat ini sangat berguna di zaman yang serba modern
ini karena bisa mengontrol lampu dengan sentuhan.

3.2. SARAN

Sebaiknya dalam melakukan percobaan ini, dilakukan dengan teliti agar tidak terjadi
banyak kesalahan karena akan amat memakan waktu.

16
DAFTAR PUSTAKA

http://www.academia.edu/5419070/PEMANFAATAN_LAMPU_SENSOR_CAHAYA_GU
NA_PENGHEMATAN_ENERGI
http://elektronika-dasar.web.id/komponen/sensor-tranducer/sensor-cahaya-ldr-light-
dependent-resistor/
http://rasapas.wordpress.com/2011/03/04/8/
http://birrybelajar.wordpress.com/2013/08/26/sensor-cahaya-dengan-ldr-saklar-otomatis-
sederhana/
http://masyhudalwi.blogspot.com/2014/04/sensor-cahaya-makalah.html
http://elektronika-dasar.web.id/komponen/sensor-tranducer/sensor-cahaya-ldr-light-
dependent-resistor/

17

Anda mungkin juga menyukai