DISUSUN OLEH :
ADITYA SUDARYANTO 13140001
LANMA ANGGINA DAULAY 13140019
REKA MARINDA DEWI 13140021
RATIH NOVITA SARI 13140024
ILYAS ARYA KUNCARA 13140027
KELAS 13 TEL 02
1
KATA PENGANTAR
Penulis
2
DAFTAR ISI
Judul ............................................................................................................. 1
Kata Pengantar.............................................................................................. 2
Daftar Isi ....................................................................................................... 3
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................................... 4
1.2 Tujuan ..................................................................................................... 5
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 16
3.2 Saran ....................................................................................................... 16
3
BAB 1
PENDAHULUAN
4
1.2 TUJUAN
1. Merancang alat pengontrolan lampu.
2. Menggunakan sensor cahaya dengan ldr
BAB 2
5
ISI LAPORAN
Sensor cahaya adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah besaran
cahaya menjadi besaran listrik. Alat ini memungkinkan kita untuk melakukan
pendeteksian cahaya dan kemudian untuk melakukan perubahan terhadapnya
menjadi sinyal listrik dan dipakai dalam sebuah rangkaian yang memakai cahaya
sebagai pemicunya. Sensor ini dapat mengalami perubahan resistansinya apabila
mengalami perubahan penerimaan cahaya. Besarnya nilai hambatan pada Sensor
Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) tergantung pada besar kecilnya cahaya yang
diterima oleh LDR itu sendiri.
Beberapa komponen yang dipakai dalam saklar cahaya LDR ini adalah LDR,
Resistor, Transistor, Potensiometer, dan LED.
Aplikasi sonsor cahaya dengan LDR dapat digunakan sebagai :
- Sensor pada rangkaian saklar cahaya
- Sensor pada lampu otomatis
- Sensor pada alarm brankas
- Sensor pada tracker cahaya matahari
- Sensor pada kontrol arah
- Sensor pada robot line follower
Karakteristik
Karakteristik Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) Sensor Cahaya LDR (Light
Dependent Resistor) adalah suatu bentuk komponen yang mempunyai perubahan
resistansi yang besarnya tergantung pada cahaya. Karakteristik LDR terdiri dari dua
macam, yaitu Laju Recovery dan Respon Spektral :
6
Laju Recovery
Bila sebuah LDR dibawa dari suatu ruangan dengan level kekuatan cahaya
tertentu kedalam suatu ruangan yang gelap, maka bisa kita amati bahwa nilai
resistansi dari LDR tidak akan segera berubah resistansinya pada keadaan ruangan
gelap tersebut. Namun LDR tersebut hanya akan bisa mencapai harga di kegelapan
setelah mengalami selang waktu tertentu. Laju recovery merupakan suatu ukuaran
praktis dan suatu kenaikan nilai resistansi dalam waktu tertentu. Harga ini ditulis
dalam K/detik, untuk LDR type arus harganya lebih besar dari 200 K/detik (selama 20
menit pertama mulai dari level cahaya 100 lux), kecepatan tersebut akan lebih tinggi
pada arah sebaliknya, yaitu pindah dari tempat gelap ke tempat terang yang
memerlukan waktu kurang dari 10 ms untuk mencapai resistansi yang sesuai dengan
level cahaya 400 lux.
Respon Spektral
LDR tidak mempunyai sensitivitas yang sama untuk setiap panjang
gelombang cahaya yang jatuh padanya (yaitu warna). Bahan yang biasa digunakan
sebagai penghantar arus listrik yaitu tembaga, alumunium, baja, emas, dan perak.
Dari kelima bahan tersebut tembaga merupakan penghantar yang paling banyak
digunakan karena mempunyai daya hantar yang baik.
Pada keadaan gelap tanpa cahaya sama sekali, LDR memiliki nilai resistansi
yang besar (sekitar beberapa Mega ohm). Nilai resistansinya ini akan semakin kecil
jika cahaya yang jatuh ke permukaannya semakin terang. Pada keadaan terang
benderang (siang hari) nilai resistansinya dapat mengecil , lebih kecil dari 1 KOhm.
Dengan sifat LDR yang demikian maka LDR biasa digunakan sebagai sensor cahaya.
Contoh penggunaannya adalah pada lampu taman dan lampu di jalan yang bisa
menyala di malam hari dan padam di siang hari secara otomatis.
7
Beberapa komponen yang dipakai dalam membuat saklar cahaya dengan LDR
adalah sebagai berikut :
1. LDR (Light Dependent Resistor)
8
3. POTENSIOMETER ( 5K )
Potensioeter adalah Resistor yang mempunyai 3 kaki dengan
penghubung atau kontak antara kaki-kaki didalamnya yang dapat diatur ataupun
adjust nilai resistansinya. Potensiometer merupakan komponen elektronika yang
biasanya digunakan alat pengontrol atau pengendali perangkat elektronik,
contohnya seperti sebagai pengendali suara pada rangkaian elektronika penguat
suara/amplifier, televisi, radio, dll. Di dalam sebuah rangkaian elektronika
potensiometer disimbolkan dengan huruf VR.
4. LED
Lampu LED atau kepanjangannya Light Emitting Diode adalah suatu
lampu indikator dalam perangkat elektronika yang biasanya memiliki fungsi
untuk menunjukkan status dari perangkat elektronika tersebut. LED merupakan
komponen elektronika yang terbuat dari bahan semi konduktor jenis dioda yang
mampu memencarkan cahaya. LED merupakan produk temuan lain setelah dioda.
Strukturnya juga sama dengan dioda, tetapi belakangan ditemukan bahwa
elektron yang menerjang sambungan P-N. Untuk mendapatkna emisi cahaya pada
semikonduktor, doping yang pakai adalah galium, arsenic dan phosporus. Jenis
doping yang berbeda menghasilkan warna cahaya yang berbeda pula.
5. TRANSISTOR ( 25C828 )
Transistor adalah sebuah komponen elektronik yang bersifat
semikonduktor dan dapat digunakan sebagai penyambung, pemutus, ataupun
penguat arus listrik. Transistor juga dapat berfungsi sebagai elemen kunci dalam
amplifikasi, deteksi, dan switching untuk arus listrik. Selain itu transistor juga
merupakan komponen elektronik aktif dalam semua sistem elektronik yang
mengubah daya baterai menjadi arus listrik. Hampir di setiap jenis transistor
diproduksi dalam bentuk semikonduktor, sering kali berupa material kristal
tunggal, biasanya berbahan dari silikon. Ada beberapa jenis transistor yang sudah
diklasifikasikan berdasarkan arus inputnya (BJT) dan tegangan inputnya (FET),
keduanya memungkinkan pengaliran listrik menjadi sangat akurat dari sirkuit
sumber listriknya.
9
skema rangkaiannya..
10
2.3. PRINSIP KERJA RANGKAIAN
Ketika keadaan ruangan terang, resistansi pada LDR sangat kecil, bahkan
lebih kecil dibandingkan dengan resistor yang kita pakai (100 ohm). Arus mempunyai
karakteristik dominan mengalir pada hambatan yang kecil dibandingkan hambatan
yang besar. Analoginya seperti arus yang lebih deras mengalir pada sungai dengan
batuan kerikil dibandingkan sungai dengan batuan besar. Sehingga, arus akan
dominan mengalir melewati LDR, sedangkan arus pada resistor 100 ohm (kaki
collector) sangat kecil bahkan dianggap nol. Pada kondisi inilah transistor bekerja di
daerah cut off (bekerja sebagai saklar terbuka). Oleh karena itu tidak ada arus yang
melewati LED sehingga LED tidak menyal .
Berbeda jika pada keadaan ruangan gelap, Resistansi pada LDR akan sangat
besar, sehingga tidak akan ada arus yang bisa mengalir melewatinya. Pada kondisi ini,
rangkaian yang tersambung dengan LDR bisa kita anggap terputus dan tegangan
diantara kaki collector dan emitter (Vce = 0), jadi arus dari catuan (Vcc) sepenuhnya
mengalir melewati resistor 100 ohm (kaki collector) dan langsung ke LED sehingga
bisa menyala. Pada kondisi ini transistor bekerja di daerah saturasi (bekerja sebagai
saklar tertutup).
11
transistor pada mode saturasi
12
2.5. IMPLEMENTASI DAN RANCANGAN
13
5. 1x Projectboard (Breadboard)
14
menggunakan kabel serial.
3.) Download dan Install program Arduino IDE di Arduino.cc ( If Needed )
4.) Setelah terinstall, jalankan program Arduino-nya.
5.) Klik menu "Tools -> Board -> Arduino Uno"
6.) Klik menu "Tools -> Port -> ( Pilih Port arduino yang terdeteksi di
komputer anda )
7.) Lalu masukan Sketch dibawah ini, dan terakhir klik upload.
void setup() {
Serial.begin(9600); // Serial Monitor
pinMode(6,OUTPUT); // Set pin 6 sebagai Output
}
void loop() {
hasilSensorLDR=analogRead(0); // Hasil LDR = Hasil input pada pin A0
if (hasilSensorLDR<10) // Jika hasil LDR kurang dari 10 (Kurang Cahaya)
{
digitalWrite(6,HIGH); // Aktifkan Relay atau LED
}
else digitalWrite(6,LOW); // Jika tidak, Matikan Relay/LED
Serial.println(hasilSensorLDR); // Print hasil LDR ke Serial Monitor
delay(500); // Delay setengah detik
}
15
BAB 3
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
3.2. SARAN
Sebaiknya dalam melakukan percobaan ini, dilakukan dengan teliti agar tidak terjadi
banyak kesalahan karena akan amat memakan waktu.
16
DAFTAR PUSTAKA
http://www.academia.edu/5419070/PEMANFAATAN_LAMPU_SENSOR_CAHAYA_GU
NA_PENGHEMATAN_ENERGI
http://elektronika-dasar.web.id/komponen/sensor-tranducer/sensor-cahaya-ldr-light-
dependent-resistor/
http://rasapas.wordpress.com/2011/03/04/8/
http://birrybelajar.wordpress.com/2013/08/26/sensor-cahaya-dengan-ldr-saklar-otomatis-
sederhana/
http://masyhudalwi.blogspot.com/2014/04/sensor-cahaya-makalah.html
http://elektronika-dasar.web.id/komponen/sensor-tranducer/sensor-cahaya-ldr-light-
dependent-resistor/
17