Anda di halaman 1dari 22

SENIN, 03 OKTOBER 2022

TATA KELOLA RS

MANAJEMEN MUTU
PELAYANAN DAN
KESELAMATAN
PASIEN
by Dinda Putri Wulandari (1320119004)
Pelayanan kesehatan rumah sakit yang bermutu dan
aman merupakan kebutuhan dan tuntutan masyarakat
pengguna rumah sakit sesuai dengan UU RI No. 44
Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.
Pada Pasal 29 UU tersebut disebutkan bahwa rumah
sakit berkewajiban member pelayanan kesehatan yang
aman, bermutu, anti diskriminasi dan efektif dengan
mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan
standar pelayanan rumah sakit dan pada Pasal 32
disebutkan bahwa pasien berhak memperoleh layanan
kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi
dan standar prosedur operasional serta memperoleh
keamanan dan keselamatan dirinya selama dirinya
selama dalam perawatan di rumah sakit.
Peningkatan mutu pelayanan merupakan prioritas
utama di semua rumah sakit. Upaya tersebut
dilaksanakan melalui pembangunan sarana, prasarana,
pengadaan peralatan dan ketenagaan serta perangkat
lunak lainnya, sejalan dengan pembangunan rumah
sakit pada umumnya
Salah satu hambatan upaya Rumah Sakit dalam
memberikan pelayanan medis yang memuaskan saat ini
adalah keterbatasan sumberdaya dan fasilitas penunjang
terutama teknologi kedokteran yang merupakan poin
krusial dalam tindak penanganan medis.
Definisi Mutu

Mutu adalah sesuatu yang digunakan untuk menjamin


tujuan atau luaran yang diharapkan dan mutu harus
selalu mengikuti perkembangan pengetahuan
professional terkini agar dapat memuaskan pelanggan.
Mutu Pelayanan Kesehatan

Mutu pelayanan kesehatan adalah derajat atau tingkat


kesempurnaan pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan sesuai dengan standar pelayanan yang
berlaku.
Menurut Azwar (1996), mutu pelayanan kesehatan
bersifat multidimensi sebab mutu pelayanan kesehatan
dapat dilihat dari tiga sudut pandang yaitu dari pihak
pemakai jasa pelayanan, pihak penyelenggara
pelayanan, dan pihak dan pihak penyandang dana mutu
Peningkatan Mutu

Peningkatan mutu merupakan suatu proses pengukuran


derajat kesempurnaan pelayanan kesehatan
dibandingkan dengan standar atau prinsip dengan
tindakan perbaikan yang sistematik dan
berkesinambungan untuk mencapai mutu pelayanan
yang optimum atau prima sesuai dengan standar ilmu
pengetahuan dan teknologi serta kemampuan sumber
daya yang ada (Supriyanto & Wulandari, 2011).
Peningkatan Mutu Pelayanan

Upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan dapat


juga disebut sebagai keseluruhan dari upaya dan juga
kegiatan secara komprehensif maupun integratif
memantau dan menilai mutu pelayanan, memecahkan
masalah-masalah yang ada dan mencari jalan
keluarnya, sehingga mutu pelayanan akan menjadi
lebih baik.
Peningkatan Mutu Pelayanan

Di rumah sakit upaya peningkatan mutu pelayanan


merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memberikan
asuhan atau pelayanan sebaik-baiknya kepada pasien.

Upaya peningkatan mutu ini termasuk sebagai salah


satu kegiatan yang melibatkan mutu asuhan
keperawatan atau pelayanan kesehatan dengan
penggunaan sumber daya secara tepat dan efisien.
Tujuan Upaya Peningkatan
Mutu Pelayanan

Umum :
Meningkatkan pelayanan kesehatan melalui upaya
peningkatan mutu pelayanan kesehatan secara efektif
dan juga efisien agar dapat tercapai derajat kesehatan
yang lebih optimal.
Khusus :
• Optimasi tenaga, sarana, dan prasarana.
• Pemberian pelayanan kesehatan sesuai dengan
standar profesi dan standar pelayanan yang
dilaksanakan secara menyeluruh dan juga terpadu
sesuai dengan kebutuhan pasien.
• Pemanfaatan teknologi tepat guna
Strategi peningkatan mutu

Strategi untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan


maka disusunlah strategi sebagai berikut:
• Setiap petugas harus memahami dan juga harus
menghayati konsep dasar dan prinsip mutu
pelayanan sehingga dapat menerapkan langkah-
langkah upaya peningkatan mutu di unit kerjanya
masing-masing.
• Memberi prioritas kepada peningkatan kompetensi
sumber daya manusia di Rumah Sakit, serta upaya
meningkatkan kesejahteraan karyawan.
• Menciptakan budaya mutu di Rumah Sakit,
termasuk di dalamnya menyusun program mutu
dengan pendekatan PDCA cycle.
Definisi Keselamatan

Keselamatan adalah suatu sistem yang membuat asuhan


pasien lebih aman, meliputi asas manajemen risiko,
identifikasi dan pengelolaan risiko pasien, pelaporan
dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden
dan tindak lanjutnya, serta implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah
terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan
akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya
Patient Safety

Keselamatan pasien menurut Permenkes RI No. 11


Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien adalah sistem
yang membuat asuhan pasien lebih aman, meliputi
asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko
pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan
belajar dari insiden dan tindak lanjutnya, serta
implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya
risiko dan mencegah terjadinya cedera yang
disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu
tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil.
Patient Safety

Keselamatan pasien (patient safety) rumah sakit


adalah suatu sistem di rumah sakit yang digunakan
untuk membuat asuhan pasien lebih aman.

Upaya yang digunakan di rumah sakit untuk


meningkatkan keselamatan pasien antara lain melalui
program tujuh langkah menuju keselamatan pasien
dirumah sakit dan penerapan standar keselamatan
pasien di rumah sakit.
Langkah Menuju Keselamatan
Pasien Rumah Sakit

Beberapa Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah


Sakit sebagai berikut :
• Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien.
• Menciptakan kepemimpinan dan budaya yang terbuka
dan adil.
• Memimpin dan mendukung staf.
• Membangun atau membuat komitmen dan fokus yang
kuat dan juga jelas tentang Keselamatan Pasien di
rumah sakit
• Mengintegrasikan aktivitas pengelolaan risiko
• Mengembangkan sistem dan proses pengelolaan
risiko, serta melakukan identifikas dan juga asesmen
terhadap hal yang potensial dan bermasalah
Langkah Menuju Keselamatan
Pasien Rumah Sakit

• Mengembangkan sistem pelaporan Memastikan


staf dapat melaporkan kejadian/ insiden, serta
rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite
Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit
• Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien
• Mendorong staf untuk melakukan analisis akar
masalah untuk belajar bagaimana dan mengapa
kejadian itu timbul.
• Mencegah cedera melalui implementasi sistem
keselamatan pasien.
Sasaran Keselamatan pasien

• Kepastian Identifikasi Pasien


• Peningkatan Komunikasi yang efektif
• Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai
• kepastian tepat lokasi, tepat prosedur dan tepat
operasi
• pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan
kesehatan
• pengurangan risiko pasien jatuh.
Strandar Keselamatan Pasien
Di Rumah Sakit

• Hak Pasien
• Mendidik pasien dan keluarga
• Keselamatan Pasien dan Kesinambungan
Pelayanan.
• Rumah sakit harus mendesain proses baru atau
memperbaiki proses yang ada, memonitor dan
mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data,
menganalisis secara intensif , dan melakukan
perubahan untuk meningkatkan kinerja serta
keselamatan pasien.
Strandar Keselamatan Pasien
Di Rumah Sakit

• Peran Kepemimpinan Dalam Meningkatkan


Keselamatan Pasien.
• Mendidik Staf Tentang Keselamatan Pasien.
• Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk
mencapai keselamatan pasien.
Thank You
Write your ending statement here
REFERENSI

http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/11/MANAJEMEN-KESELAMATAN-PASIEN-Final-DAFIS.p
df
http://repository.uki.ac.id/2730/1/BUKUMODULMANAJEMENPASIENSAFETY.pdf
https://puskesmaskramatjati.com
Peningkatan, S., Dan, M., Pasien, K., Rsu, D. I., Kunci, K., & Mutu, P. (2021). MITRA MEDIKA TANJUNG
MULIA, 2(September), 157–161.
Rkt, E. Y. S. (2019). “Macam-macam Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit.”
Strategi Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Kepulauan Seribu Tahun 2019 – 2023.
(2019). Jurnal Administrasi Rumah Sakit Indonesia, 5(2). https://doi.org/10.7454/arsi.v5i2.3194
Ulumiyah, N. H. (2018). MENINGKATKAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN DENGAN PENERAPAN UPAYA KESELAMATAN
PASIEN DI PUSKESMAS. Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia, 6(2), 149. https://doi.org/10.20473/jaki.v6i2.2018.149-
155

Anda mungkin juga menyukai