Anda di halaman 1dari 41

PERANCANGAN ALAT UKUR KADAR AIR PADA BIJI KOPI

DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR YL-69 BERBASIS


ARDUINO

PROJEK AKHIR 2

DAUD SABAM SIHOTANG


162411007

PROGRAM STUDI D3 METROLOGI DAN INSTRUMENTASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019

Universitas Sumatera Utara


PERSETUJUAN

Judul : Perancang Alat Ukur Kadar Air Pada Biji Kopi Dengan
Menggunakan Sensor YL-69 Berbasis Arduino
Kategori : Projek Akhir 2
Nama : Daud Sabam Sihotang
NIM : 162411007
Program Studi : D3 Metrologi dan Instrumentasi
Departemen : Fisika
Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara

Disetuju di
Medan, Juli 2019

Ketua Program Studi Dosen Pembimbing


Ps D3 Metrologi dan Instrumentasi Projek Akhir

Dr. Diana Alemin Barus M.Sc Dr. Diana Alemin Barus M.Sc
NIP. 196607291992032002 NIP. 196607291992032002

Universitas Sumatera Utara


PERNYATAAN

PERANCANGAN ALAT UKUR KADAR AIR PADA BIJI KOPI


DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR YL-69 BERBASIS
ARDUINO

PROJEK AKHIR 2

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil karya sendiri. Kecuali
beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, 24Juli 2019

Daud Sabam Sihotang


162411007

Universitas Sumatera Utara


PENGHARGAAN

Puji Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan kepada Tuhan Yang Maha
Kuasa Esa karena atas kelimpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga Projek Akhir
2 ini dapat terselesaikan.

Dalam keempatan ini penulis menyampaikan rasa ucapan terima kasih


yang sebesar-besarnya kepada orang tua saya dan buat seluruh keluarga yang telah
membantu, mendukung dan memberikan kelonggaran serta dukungan terhadap
pendidikan saya sehingga bisa seperti sekarang.

Serta orang-orang yang mendukung sehingga penulis dapat menyelesaikan


Projek Akhir ini. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih banyak
kepada:

1. Yth. Bapak Dekan Dr. Kerista Sebayang beserta jajarannya di lingkungan


FMIPA USU.
2. Ibu Dr. Diana Alemin Barus M,Sc, selaku Ketua Program Studi D3
Metrologi dan Instrumentasi, dan juga selaku dosen pembimbing dalam
penyelesaian tugas akhir ini. Penulis sangat berterima kasih untuk setiap
bimbingan, masukan, saran bahkan waktu yang senantiasa diberikan
kepada penulis sampai pada akhir penyelesaian tugas akhir ini.
3. Seluruh Dosen dan Karyawan Program Studi D-3 Metrologi Dan
Instrumentasi Departemen Fisika FMIPA USU.
4. Kepada Orangtua yang selalu mendukung aku dan berdoa untuk aku dalam
menjalanin perkuliahanku, dan Saudara laki-laki dan Saudari Perempuan
yang mendukung dan mendoakan suapaya perkuliahan cepat selesai.
5. Kepada teman-teman seperjuangan di D-3 metrologi dan instrumentasi
Stambuk 2016 atas dorongan dan kesabaran kalian untuk mengajari teman
kalian ini.

Universitas Sumatera Utara


PERANCANGAN ALAT UKUR KADAR AIR PADA BIJI KOPI
DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR YL-69 BERBASIS ARDUINO

ABSTRAK

Telah dirancang dan dibuat sebuah alat untuk mengukur Kadar Air pada Biji Kopi
dengan menggunakan Sensor YL-69. Alat ini berfungsi untuk mengukur Nilai
Kadar Air. Sebuah alat atau instrumen dapat didefinisikan sebagai sebuah alat
yang digunakan untuk menentukan nilai atau besaran dari suatu kuantitas atau
variabel. Alat ukur atau instrumen, dari segi kemampuan harus memiliki ketelitian
dan ketepatan. Setiap alat ukur atau instrumen juga dianggap baik dan layak
apabila telah dibuktikan dengan suatu pengujian alat, yang disebut dengan
kalibrasi alat.pengukuran. Alat ini bekerja secara otomatis dengan merespon
berapa besar kadar air yang dideteksi oleh sensor. Arduino-Uno kemudian
memproses kadar air tersebut dan memberikan output yang telah di program
sebelumnya. Hasil pengukuran kesalahan Maksimalnya sebesar 5,2 % dan Rata-
rata kesalahan maksimalnya 1,04 % yang
kemudian akan ditampilkan pada LCD.

Kata Kunci: Kadar Air, Sensor YL-69 dan Arduino Uno

Universitas Sumatera Utara


DESIGN OF WATER CONSTRUCTION MEASURES IN
COFFEE SEEDS USING ARDUINO-BASED YL-69 SENSORS

ABSTRACT

It has been designed and made a tool to measure the moisture content of coffee
beans with using the YL-69 Sensor. This tool serves to measure water content. A
tool or instrument can be defined as a tool used to determine the value or quantity
of a quantity or variable. Measuring instruments or instruments, in terms of ability
must have precision and accuracy. Each measuring instrument or instrument is
also considered good and feasible if it has been proven by a tool test, which is
called measurement tool calibration. This tool works automatically by responding
to how much moisture is detected by the sensor. Arduino-Uno then processes the
water content and provides the output that has been in the previous program.
Measurement results The maximum error is 5.2% and the average maximum error
is 1.04% then it will be displayed on the LCD.

Keywords: Water Content, YL-69 Sensor and Arduino Uno

ii

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

PERSETUJUAN i

PERNYATAAN ii

PENGHARGAAN iii

ABSTRAK vi

ABSTRAC v

DAFTAR ISI vii

DAFTAR GAMBAR x

DAFTAR TABEL xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1


1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Batasan Masalah 2
1.4 Tujuan 2
1.5 Metode Penelitian 3
1.6 Sistematika penelitian 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kadar Air 5


2.2 Kopi 7
2.3 Senosr Mositure YL-69 7
2.3.1 Potensiometer Digital 9
2.3.2 IC Kompactor LM393 9
2.3.3 Kabel Jumper Male to Female 10
2.4 Arduino 11
2.5 Software Arduino 12

iii

Universitas Sumatera Utara


2.6 LCD (Liquid Crystal Display) 13
2.7 Cara Kerja LCD pada Rangkaian 16
2.8 Bahasa Program C 16

BAB III PERANCANGAN DAN SISTEM

3.1 Diagram Block Rangkaian 18


3.2 Prinsip Kerja Alat 19
3.3 Rangkaian Minimum Sistem 19
3.4 Rangkaian LCD 20
3.5 Prosedur Penelitian 21
3.6 Diagram Air 22

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Percobaan 23


4.2 Pengujian Arduino dan LCD 23
4.3 Pengujiaan secara Keseluruhan 26

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 27
5.2 Saran 28

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

iv

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Tabel Halaman

2.6 Deskripsi Pin Pada LCD 15

4.1 Data Pecobaan Hasil Pengukuran 23

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Gambar
Halaman
2.1 Kurva Isoterm Sorpsi Lembab (ISL)
6
2.3 Sensor YL-69
7
2.4 Pemasangan sensor pada arduino
9
2.5 Potensiometer Digital
9
2.6 IC Komparator LM 393
10
2.7 Kabel Jumper Male to Female
11
2.8 Arduino Uno
11
3.0 Aplikasi LCD dengan simulasi program PROTEUS
16
3.1 Blok Diagram
18
3.2 Rangkaian Keseluruhan
19
3.3 LCD 2x16 karakter
20

3.4 Skematik Rangkaian LCD


20
3.5 Diagram Alir (Flowchart)
22

vi

Universitas Sumatera Utara


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada umumnya petani sudah mengenal cara bercocok tanam dengan baik,
mulai dari penanaman, pemupukan/perawatan, hingga pemanenan. Masalah utama
yang sering dihadapi dan belum dipahami dengan baik oleh banyak petani kopi
adalah teknologi pasca panen, seperti antara lain perontokan, pengeringan,
penggilingan, dan penyimpanan. Biji-bijian panen umumnya mempunyai
kandungan air sekitar 21-26%. Kadar air yang tinggi dalam biji-bijian akan
menurunkan kualitas biji-bijian yang akan disimpan atau digiling.
Kadar air merupakan persentase kandungan air suatu bahan yang dapat
dinyatakan berdasarkan berat basah atau berat kering. Kadar air berdasarkan berat
basah adalah perbandingan antara berat air dalam suatu bahan dengan berat total
bahan, sedangkan kadar air berdasarkan berat kering adalah perbandingan antara
berat air dalam suatu bahan dengan berat kering bahan tersebut.
Pengeringan secara alami merupakan cara yang paling banyak digunakan
oleh para petani karena lebih murah dan sederhana. Untuk mengetahui apakah
biji-bijian sudah kering, petani biasanya melakukan pengujian dengan cara
menggigit sebutir biji-bijian. Dengan sebuah alat atau instrumen dapat digunakan
untuk menentukan nilai atau besaran dari suatu kuantitas atau variabel untuk
meningkatkan kualitasnya maka biji-bijian harus segera dikeringkan hingga
mencapai kadar air 13% hingga 14% setelah proses pemanenan.
Dari hal tersebut penulis ingin merancang sebuah alat ukur yang dapat
mengukur Kadar Air pada biji kopi. Alat Ukur ini menggunakan Sensor YL-69
berbasis Arduino sebagai pusat kendalinya, Sensor YL-69 sebagai sensor yang
mengukur Kadar Air pada biji kopi sedangkan LCD sebagai penampil-nya. Alat
ini bekerja secara otomatis dengan merespon berapa besar kadar air yang dideteksi
oleh sensor. Arduino kemudian memproses kadar air tersebut dan memberikan
output yang telah diprogram sebelumnya. Hasil pengukuran ini kemudian
ditampilkan pada LCD.

Universitas Sumatera Utara


1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan
tersebut ke dalam Projek Akhir 1 dengan judul Perancangan Alat Ukur Kadar
Air Pada Biji Kopi Dengan Menggunakan Sensor YL-69 Berbasis Arduino.
Pada alat ini akan digunakan sepasang Sensor YL-69 yang terdiri dari pengirim
dan penerima sinyal digital, sebuah Arduino yang berfungsi untuk mengontrol dan
membaca data serta LCD berfungsi menampilkan hasil data output yang
dikeluarkan oleh Arduino.

1.3 Batasan Masalah


Mengacu pada hal diatas, penulis membuat Perancangan Alat Ukur Kadar
Air Pada Biji Kopi. Dengan Menggunakan Sensor YL-69 Dan Tampilan LCD
Berbasis Arduino. Pembatasan masalah dalam proyek ini hanya mencakup
beberapa point utama, diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Sensor yang digunakan Sensor YL-69 sebagai sensor Kadar Air
2. Output diproses Sensor YL-69 dengan Arduino.
3. Display atau penampil nilai data terukur ditampilkan menggunakan
monitor LCD.

1.4 Tujuan Penulisan


Penulisan Projek Akhir 1 ini adalah untuk:
1. Sebagai salah satu syarat untuk dapat menyelesaikan program
Diploma Tiga (D3) Metrologi dan Instrumentasi FMIPA-USU.
2. Menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama mengikuti perkuliahan.
3. Merancang suatu alat pengukuran Kadar Air Pada Biji Kopi. Dengan
Menggunakan Sensor YL-69 untuk kemudian ditampilkan pada LCD
dengan berbasis Arduino.
4. Mengetahui prinsip kerja Sensor YL-69.
5. Penulis ingin memberikan penjelasan tentang penggunaan Sensor YL-69
berbasis Arduino.

Universitas Sumatera Utara


1.5 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan ini antara lain :
1. Membandingkan teori yang didapatkan dengan kenyataan yang ada dalam
hal ini perancangan alat ukur Kadar Air Pada Biji Kopi.
2. Menambah wawasan dan pengalaman tentang pembahasan Sensor YL-69.
3. Sebagai persyaratan dalam mencapai gelar Ahli Madya sekaligus telah
menyelesaikan pendidikan di Universitas Sumatera Utara.

1.6 Sistematika Penulisan


Untuk mempermudah pembahasan dan pemahaman, penulis membuat
sistematika penulisan bagaimana sebenarnya prinsip kerja dari alat ukur Kadar Air
Pada Biji kopi dengan menggunakan Sensor YL-69, maka penulis menulis Tugas
Akhir dengan urutan sistematika laporan ini sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan mengenai latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah,
tujuan penulisan, manfaat penulisan , serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI


Bab ini meliputi tentang teori landasan teori, dijelaskan tentang teori pendukung
yang digunakan untuk pembahasan dan cara kerja dari rangkaian teori pendukung
itu antara lain tentang mikrokontroler yang digunakan, bahasa program yang
dipergunakan dan komponen pendukung.

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM


Membahas tentang perencanaan dan pembuatan sistem secara keseluruhan.

BAB IV PENGUJIAN DAN HASIL RANGKAIAN


Pembahasan rangkaian dan program yang dijalankan serta pengujian rangkaian,
uji coba alat yang telah dibuat, pengoperasian dan spesifikasi alat dan lain
sebagainya.

Universitas Sumatera Utara


BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisikan penutup yang meliputi tentang kesimpulan dari pembahasan
yang dilakukan dari laporan Tugas Akhir ini serta saran apakah rangkaian ini
dapat dibuat lebih efisien dan dikembangkan dengan metode lain yang
mempunyai sistem kerja yang sama.

Universitas Sumatera Utara


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Kadar Air


Kadar air merupakan banyaknya air yang terkandung dalam bahan yang
dinyatakan dalam persen. Kadar air dapat dinyatakan berdasarkan berat basah (wet
basis) dan berat kering (dry basis) kadar air berat basah mempunyai batas
maksimum teoritis sebesar 100%, sedangkan kadar air berdasarkan berat kering
dapat melebihi 100%. Kadar air juga salah satu karakteristik yang sangat penting
pada bahan pangan, karena air dapat mempengaruhi penampakan, tekstur, dan
citarasa pada bahan pangan.
Kadar air dalam bahan pangan ikut menentukan kesegaran dan daya awet
bahan pangan tersebut, kadar air yang tinggi mengakibatkan mudahnya bakteri,
kapang, dan khamir untuk berkembang biak, sehingga akan terjadi perubahan
pada bahan pangan Kadar air bahan menunjukkan banyaknya kandungan air
persatuan bobot bahan. Dalam hal ini terdapat dua metode untuk menentukan
kadar air bahan tersebut yaitu berdasarkan bobot kering (dry basis) dan
berdasarkan bobot basah (wet basis)
Berdasarkan Brooker et al (1981), perhitungan kadar air basis basah (wet basis)
berlaku rumus:
..
Dimana :
Dimana:
MCw.b = kadar air basis basah (%)
Wa = berat bahan (g)
Wb = bobot bahan kering mutlak (g)
Untuk menentukan bobot kering suatu bahan, penimbangan dilakukan setelah
bobot bahan tersebut tidak berubah lagi selama pengeringan berlangsung. Untuk
itu biasanya dilakukan dengan menggunakan suhu 105°C selama 72 jam.

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan Brooker et al (1981), perhitungan kadar air basis kering (dry basis)
berlaku rumus:

Dimana : MCd.b = kadar air basis Kering (%)


MCw.b = kadar air basis basah (%)
Wa = berat bahan (g)
Wb = bobot bahan kering mutlak (g)
Bila diketahui kurva hubungan antara kadar air seimbang dengan
kelembaban relatif pada hakikatnya dapat menggambarkan pula hubungan antara
kadar air dan aktivitas air. Kurva sering disebut kurva Isoterm Sorpsi Lembab
(ISL). Setiap bahan mempunyai ISL yang berbeda dengan bahan lainnya. Pada
kurva tersebut dapat diketahui bahwa kadar air yang sama belum tentu
memberikan Aw yang sama tergantung macam bahannya.
Pada kadar air yang tinggi belum tentu memberikan Aw yang tinggi bila
bahannya berbeda. Hal ini dikarenakan mungkin bahan yang satu disusun oleh
bahan yang dapat mengikat air sehingga air bebas relatif menjadi lebih kecil dan
akibatnya bahan jenis ini mempunyai Aw yang rendah.

Gambart 2.1 Kurva Isoterm Sorpsi Lembab (ISL)


Pada Gambar 2.1 dijelaskan bahwa Nilai Aw suatu bahan atau produk
pangan dinyatakan dalam skala 0 sampai 1. Nilai 0 berarti dalam makanan
tersebut tidak terdapat air bebas, sedangkan nilai 1 menunjukkan bahwa bahan
6

Universitas Sumatera Utara


pangan tersebut hanya terdiri dari air murni. Kapang, khamir, dan bakteri ternyata
memerlukan nilai Aw yang paling tinggi untuk pertumbuhannya. Niai Aw
terendah dimana bakteri dapat hidup adalah 0,86. Bakteri-bakteri yang bersifat
halofilik atau dapat tumbuh pada kadar garam tinggi dapat hidup pada nilai Aw
yang lebih rendah yaitu 0,75. Sebagian besar makanan segar mempunyai nilai Aw
= 0,99. Pada produk pangan tertentu supaya lebih awet biasa dilakukan penurunan
nilai Aw. Cara menurunkan nilai Aw antara lain dengan menambahkan suatu
senyawa yang dapat mengikat air .

2.2 Kopi
Kopi diperoleh dari buah tanaman kopi (coffea sp) yang termasuk dalam
familia Rubiacea. Ada banyak varietas buah kopi, namun yang utama dalam
budidaya kopi di berbagai negara hanya beberapa varietas, yaitu kopi Arabika,
Robusta, Liberika dan Excelsa yang dahulu banyak ditanam di Afrika.
Pembuatan kopi bubuk oleh pabrik biasanya dilakukan secara modern
dengan skala yang cukup besar. Biji kopi yang telah dicuci mengandung air 55%,
dengan jalan pengeringan kandungan air dapat diuapkan, sehingga kadar air pada
kopi 8 mencapai 8-10%.

2.3 Sensor MositureYL-69


Sensor adalah sesuatu yang digunakan untuk mendeteksi adanya
perubahan lingkungan fisik atau kimia. Variabel keluaran dari sensor yang diubah
menjadi besaran listrik disebut Transduser. Pada saat ini, sensor tersebut telah
dibuat dengan ukuran sangat kecil dengan orde nanometer.
Pada pembahasan ini, penulis menggunakan Sensor Mositure, sensor ini
sebenarnya digunakan untuk mengukur kadar air didalam tanah, atau juga bisa
untuk menedeteksi cuaca yang terjadi hari kemarin dan hari ini melalui media
tanah, namun penulis memanafaatkan fungsi utama pada sensor yaitu untuk
mengukur kadar air sebagai sensor utama pada pembuatan alat pengukur kualitas
kelembapan air pada biji-bijian. Prinsip kerja sensor ini sangat simple yaitu ada
dua buah lempengan yang mana jika kedua buah lempengan terkena media
penghantar maka elektron akan berpindah dari kutub + ke kutub - sehingga

Universitas Sumatera Utara


terjadilah arus yang akan menimbulkan tegangan. pergerakan elektron
dimanfaatkan untuk mendeteksi apakah ada air pada media percobaan ataukah
tidak, jika media basah berarti tanah media tersebut mengandung aliran
penghantar, namun jika kering maka tidak mengandung media penghantar
elektron. Berikut spesifikasi dari sensor kadar air pada biji kopi:
 Memakai plat lapis nikel sehingga memperbesar area induksi dan
meningkatkan konduktivitas, mencegah masalah karat dan meningkatkan
usia pakai.
 Menggunakan chip comparator LM393 yang stabil.
 Dilengkapi lubang baut untuk memudahkan pemasangan.
 Ukuran PCB: 3.2cm x 1.4cm.
 Tegangan kerja: 3.3-5V.
 Dapat mengendalikan berbagai tingkat kelembaban tanah, dengan
mengatur potensiometer. Jika kelembaban tanah di bawah nilai yang diset,
DO menghasilkan sinyal high , dan sebaliknya jika di atas nilai yang diset,
DO menghasilkan sinyal low.

Gambar 2.3 Sensor YL-69

sensor ini memiliki 4-pin, yaitu GND (untuk ground), VCC (3.3 -
5Volt), AO (keluaran analog yang akan dibaca oleh Arduino), dan DO (dapat

diatur HIGH/LOW pada level kelembaban tertentu). Untuk saat ini, hanya tiga
pin yang kita manfaatkan, yaitu GND, VCC dan AO.

Universitas Sumatera Utara


Gamabar 2.4 Pemasangan sensor pada arduino.
Dalam penggunaan jangka panjang, memberikan tegangan terus-menerus
pada probe akan mempercepat rusaknya probe tersebut, terutama saat tanah
dominan dalam keadaan lembab. Oleh karena itu, salah satu alternatifnya adalah
menempatan pin VCC pada salah satu pin digital (pada tutorial kali ini di pin 6),
dan akan diaktifkan sesaat sebelum sensor mengambil data.

2.3.1 Potensiometer Digital


Potensiometer digital adalah sebuah komponen elektronik yang
dikendalikan secara digital yang mirip seperti fungsi analog suatu potensiometer.
Pada sensor kelembaban tanah, potensiometer digital bertindak sebagai digital to
analog converter resolusi rendah (DAC) untuk menyesuaikan sensitivitas sensor.

Gambar 2.5 Potensiometer Digital.

2.3.2 IC Kompactor LM393


IC Komparator atau IC pembanding adalah sebuah IC yang berfungsi
untuk membandingkan dua macam tegangan yang terdapat pada kedua inputnya.
Komparator memiliki 2 buah input dan sebuah output. Inputnya yaitu input(+) dan
input (-).

Universitas Sumatera Utara


Lm 393 dalam satu kemasannya mempunyai dua buah komparator
didalamnya. IC Komparator LM 393 memiliki fitur-fitur sebagai berikut:
a. Dapat bekerja dengan single supply 2V sampai 36V

b. Dapat bekerja dengan tegangan input -3V sampai +36V

c. Dapat bekerja dengan segala macam bentuk gelombang logic

d. Dapat membandingkan tegangan yang mendekati ground.

Dalam aplikasinya output dari komparator LM 393, membutuhkan resistor


pullup dengan tegangan V+ yaitu untuk menjaga tegangan output supaya
memiliki satu logika kondisi idle.

.
Gambar 2.6 IC Komparator LM 393

2.3.3 Kabel Jumper Male to Female


Kabel jumper adalah suatu istilah kabel yang ber-diameter kecil yang di
dalam dunia elektronika digunakan untuk menghubungkan dua titik atau lebih dan
dapat juga untuk menghubungkan 2 komponen atau lebih komponen elektronika.
Kabel yang dipakai dalam rangkaian ini adalah kabel jumper jenis Male to
Female, jumper jenis ini digunakan untuk koneksi male to female dengan salah
satu ujung kabel dikoneksi male dan satu ujungnya lagi dengan koneksi female.

10

Universitas Sumatera Utara


Gambar 2.7 Kabel Jumper Male to Female
2.4 Arduino
Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source,
diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan
elektronik dalam berbagai bidang. Hardware memiliki prosesor Atmel AVR dan
software memiliki bahasa pemrograman sendiri. Saat ini Arduino sangat populer
di seluruh dunia. Banyak pemula yang belajar mengenal robotika dan elektronika
lewat Arduino karena mudah dipelajari. Tapi tidak hanya pemula, para hobbyist
atau profesional pun ikut senang mengembangkan aplikasi elektronik
menggunakan Arduino. Papan Arduino merupakan papan mikrokontroler yang
berukuran kecil atau dapat diartikan juga dengan suatu rangkaian berukuran kecil
yang didalamnya terdapat komputer berbentuk suatu chip yang kecil. Arduino
didefinisikan sebagai sebuah platform elektronik yang open source, berbasis pada
software dan hardware yang fleksibel dan mudah digunakan, yang ditujukan
untuk seniman, desainer, hobbies dan setiap orang yang tertarik dalam membuat
objek atau lingkungan yang interaktif. Arduino pada awalnya dikembangkan di
Ivrea, Italia.

Gambar 2.8 Arduino Uno


11

Universitas Sumatera Utara


Pada Gambar 2.3 dibawah dapat dilihat sebuah papan Arduino dengan
beberapa bagian komponen didalamnya. Pada arduino uno terdiri dari 20 pin yang
meliputi:
a. 14 pin I/O Digital (pin 0–13)
Sejumlah pin digital dengan nomor 0–13 yang dapat dijadikan input atau
output yang diatur dengan cara membuat program IDE.
b. 6 pin Input Analog (pin 0–5)
Sejumlah pin analog bernomor 0–5 yang dapat digunakan untuk membaca
nilai input yang memiliki nilai analog dan mengubahnya ke dalam angka
antara 0 dan 1023.
c. 6 pin Output Analog (pin 3, 5, 6, 9, 10 dan 11)
Sejumlah pin yang sebenarnya merupakan pin digital tetapi sejumlah pin
tersebut dapat diprogram kembali menjadi pin output analog dengan cara
membuat programnya pada IDE.
Untuk mengubah pin analog menjadi digital cukup mengubah konfigurasi
pin pada program.
Papan Arduino Uno dapat mengambil daya dari USB port pada komputer
dengan menggunakan USB charger atau dapat pula mengambil daya dengan
menggunakan suatu AC adapter dengan tegangan 9 volt.
Jika tidak terdapat power supply yang melalui AC adapter, maka papan
Arduino akan mengambil daya dari USB port. Tetapi apabila diberikan daya
melalui AC adapter secara bersamaan dengan USB port maka papan Arduino
akan mengambil daya melalui AC adapter secara otomatis.
Sifat open source arduino juga banyak memberikan keuntungan tersendiri
untuk kita dalam menggunakan board ini, karena dengan sifat open source
komponen yang kita pakai tidak hanya tergantung pada satu merek, namun
memungkinkan kita bisa memakai semua komponen yang ada di pasaran.

2.5 Software Arduino


Software arduino yang digunakan adalah driver dan IDE, walaupun masih
ada beberapa software lain yang sangat berguna selama pengembangan arduino.
IDE atau Integrated Development Environment suatu program khusus untuk suatu

12

Universitas Sumatera Utara


komputer agar dapat membuat suatu rancangan atau sketsa program untuk papan
Arduino.
IDE arduino merupakan software yang sangat canggih ditulis dengan
menggunakan java. IDE arduino terdiri dari:
1. Editor Program
Sebuah window yang memungkinkan pengguna menulis dan mengedit
program dalam bahasa processing
2. Compiler
Sebuah modul yang mengubah kode program menjadi kode biner
bagaimanapun sebuah mikrokontroler tidak akan bisa memahami bahasa
processing.
3. Uploader
Sebuah modul yang memuat kode biner dari komputer ke dalam memory
di dalam papan Arduino

2.6 LCD (Liquid Crystal Display)


Display elektronik adalah salah satu komponen elektronika yang berfungsi
sebagai tampilan suatu data, baik karakter, huruf ataupun grafik. LCD (Liquid
Cristal Display) adalah salah satu jenis display elektronik yang dibuat dengan
teknologi CMOS logic yang bekerja dengan tidak menghasilkan cahaya tetapi
memantulkan cahaya yang ada di sekelilingnya terhadap front-lit atau
mentransmisikan cahaya dari back-lit. LCD (Liquid Cristal Display) berfungsi
sebagai penampil data baik dalam bentuk karakter, huruf, angka ataupun grafik
.Material LCD (Liquid Cristal Display) LCD adalah lapisan dari campuran
organik antara lapisan kaca bening dengan elektroda transparan indium oksida
dalam bentuk tampilan seven-segment dan lapisan elektroda pada kaca belakang.

13

Universitas Sumatera Utara


Gambar 2.9 LCD (Liquid crystal display)
Pada Gambar 2.6 dijelaskan bahwa konfigurasi dan deskripsi dari pin-pin LCD
antara lain:
1. Pin 1 dihubungkan ke Gnd
2. Pin 2 dihubungkan ke Vcc +5V
3. Pin 3 dihubungkan ke bagian tegangan potensiometer 10KOhm sebagai
pengatur kontras.
4. Pin 4 untuk membritahukan LCD bahwa sinyal yang dikirim adalah data, jika
Pin 4 inidiset ke logika 1 (high, +5V), atau memberitahukan bahwa sinyal yang
dikirim adalah perintah jika pin ini di set ke logika 0 (low, 0V).
5. Pin 5 digunakan untuk mengatur fungsi LCD. Jika di set ke logika 1 (high,
+5V) maka
LCD berfungsi untuk menerima data (membaca data). Dan fungsi untuk
mengeluarkan
data, jika pin ini di set ke logika 0 (low, 0V). Namun kebanyakan aplikasi
hanya digunakan
untuk menerima data, sehingga pin 5 ini selalu dihubungkan ke Gnd.
6. Pin 6 adalah terminal enable. Berlogika 1 setiap kali pengiriman atau pembaca
data.
7. Pin 7 – Pin 14 adalah data 8 bit data bus (Aplikasi ini menggunakan 4 bit MSB
saja,sehingga pin data yang digunkan hanya Pin 11 – Pin 14).
8. Pin 15 dan Pin 16 adalah tegangan untuk menyalakan lampu LCD.

14

Universitas Sumatera Utara


Tabel 2.6 Deskripsi Pin Pada LCD
Dari tabel 2.6, cara kerja LCD (Liquid Crystal Display) pada aplikasi umumnya
RW diberi logika rendah “0”. Bus data terdiri dari 4-bit atau 8-bit. Jika jalur data
4-bit maka yang digunakan ialah DB4 sampai dengan DB7. Sebagaimana terlihat
pada table diskripsi, interface LCD merupakan sebuah parallel bus, dimana hal ini
sangat memudahkan dan sangat cepat dalam pembacaan dan penulisan data dari
atau ke LCD. Kode ASCII yang ditampilkan sepanjang 8-bit dikirim ke LCD
secara 4-bit atau 8 bit pada satu waktu.

15

Universitas Sumatera Utara


2.7 Cara Kerja LCD pada Rangkaian
Pada aplikasi umumnya RW diberi logika rendah “0”. Bus data terdiri dari
4-bit atau 8-bit. Jika jalur data 4-bit maka yang digunakan ialah DB4 sampai
dengan DB7.

Gambar 3.0 Aplikasi LCD dengan simulasi program PROTEUS


Sebagaimana terlihat pada gambar 2.7, interface LCD merupakan sebuah
parallel bus, dimana hal ini sangat memudahkan dan sangat cepat dalam
pembacaan dan penulisan data dari atau ke LCD. Kode ASCII yang ditampilkan
sepanjang 8-bit dikirim ke LCD secara 4-bit atau 8 bit pada satu waktu. Jika mode
4-bit yang digunakan, maka 2 nibble data dikirim untuk membuat sepenuhnya 8-
bit (pertama dikirim 4-bit MSB lalu 4-bit LSB dengan pulsa clock EN setiap
nibblenya). Jalur kontrol EN digunakan untuk memberitahu LCD bahwa
mikrokontroller mengirimkan data ke LCD. Untuk mengirim data ke LCD
program harus menset EN ke kondisi high “1” dan kemudian menset dua jalur
kontrol lainnya (RS dan R/W) atau juga mengirimkan data ke jalur data bus. Saat
jalur lainnya sudah siap, EN harus diset ke “0” dan tunggu beberapa saat
(tergantung pada datasheet LCD), dan set EN kembali ke high “1”. Ketika jalur
RS berada dalam kondisi low “0”, data yang dikirimkan ke LCD dianggap sebagai
sebuah perintah atau instruksi khusus (seperti bersihkan layar, posisi kursor dll).

2.8 Bahasa Pemograman C


Bahasa C dikembangkan pada Lab Bell pada tahun 1978, oleh Dennis
Ritchi dan Brian W. Kernighan. Pada tahun 1983 dibuat standar C yaitu stnadar
ANSI (American National Standards Institute), yang digunakan sebagai referensi
dari berbagai versi C yang beredar dewasa ini termasuk Turbo C. Bahasa C++
16

Universitas Sumatera Utara


adalah pengembangan dari bahasa C. bahasa C++ mendukung konsep
pemrograman berorientasu objek dan pemrograman berbasis windows. Sampai
sekarang bahasa C++ terus brkembang dan hasil perkembangannya muncul
bahasa baru pada tahun 1995 (merupakan keluarga C dan C++ yang dinamakan
java). Adapun kekurangan dan Kelebihan Bahasa C sebagai berikut :
1. Kelebihan Bahasa C: Bahasa C tersedia hampir di semua jenis computer,
kode bahasa C sifatnya adalah portable dan fleksibel untuk semua jenis
computer, bahasa C hanya menyediakan sedikit kata-kata kunci. hanya
terdapat 32 kata kunci, proses executable program bahasa C lebih cepat
dukungan pustaka yang banyak, C adalah bahasa yang terstruktur, bahasa
C termasuk bahasa tingkat menengah. Penempatan ini hanya menegaskan
bahwa c bukan bahasa pemrograman yang berorientasi pada mesin yang
merupakan ciri bahasa tingkat rendah. Melainkan berorientasi pada obyek
tetapi dapat dinterprestasikan oleh mesin dengan cepat. Secepat bahasa
mesin inilah salah satu kelebihan c yaitu memiliki kemudahan dalam
menyusun programnya semudah bahasa tingkat tinggi namun dalam
mengesekusi program secepat bahasa tingkat rendah.
2. Kekurangan Bahasa C: Banyaknya operator serta fleksibilitas penulisan
program kadang-kadang membingungkan pemakai. Bagi pemula pada
umumnya akan kesulitan menggunakan pointer.
3. Strukur Bahasa C
a. Program bahasa C tersusun atas sejumlah blok fungsi.
b. Setiap fungsi terdiri dari satu atau beberapa pernyataan untuk
melakukan suatu proses tertentu.
c. Tidak ada perbedaan antara prosedur dan fungsi.
d. Sstiap program bahasa C mempunyai suatu fungsi dengan nama
“main” (Program Utama).
e. Fungsi bisa diletakkan diatas atau dibawah fungsin “main”.
f. Setiap statemen diakhiri dengan semicolon (titik koma).

17

Universitas Sumatera Utara


BAB III

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

3.1 Diagram Blok Rangkaian

Adapun diagram blok dari sistem yang dirancang adalah seperti yang
diperlihatkan pada gambar dibawah ini.

Gambar 3.1 Blok Diagram

Dari gambar 3.1, Perancangan suatu alat yang akan dibuat merupakan suatu
tahapan yang sangat penting dalam membuat suatu program ataupun melanjutkan
kelangkah selanjutnya karena dengan perencanaan tersebut diharapkan
mendapatkan hasil yang baik dan maksimal, dalam perancangan sistem yang
penulis buat Perancangan Alat Ukur Kadar Air Pada Biji Kopi. Dengan
Menggunakan Sensor YL-69 Dan Tampilan LCD Berbasis Arduino.
Fungsi Tiap Blok :
1. Blok Supply : Sebagai sumber tegangan
2. Blok Sensor YL-69 : Sebagai penerima Kadar Air Pada Biji Kopi
3. Blok Arduino : Sebagai tempat untuk menghitung perubahan logika yang
diproses berupa hitungan dari suhu dan kelembaban.
4. Blok Display LCD : Sebagai tampilan data yang telah diproses.
Pada sistem ini Sensor YL-69 akan menghitung Kadar Air Pada Biji
Kopiberdasarkan perintah dari Arduino setelah Arduino mengirimkan perintah
kepada Sensor YL-69 maka Arduino menunggu beberapa saat untuk menerima
18

Universitas Sumatera Utara


balasan dari Sensor YL-69. Setelah data diterima oleh Arduino maka data akan
diproses dan kemudian dikonversikan. Setelah data dikonversikan oleh Arduino
maka LCD akan aktif sebagai display. Setelah display aktif dan siap menerima
data baru setelah itu Arduino mengirimkan data hasil konversi ke LCD.

3.2 Prinsip Kerja Alat


Alat ukur tingkat keasaman ini menggunakan Sensor YL-69 berbasis
Arduino sebagai pusat kendalinya, Sensor YL-69 sebagai sensor Kadar Air Pada
Biji kopi sedangkan LCD sebagai penampil-nya. Alat ini bekerja secara otomatis
dengan merespon berapa besar kadar air yang dideteksi Sensor YL-69 oleh.
Arduino kemudian memproses suhu tersebut dan memberikan output yang telah
diprogram sebelumnya. Hasil pengukuran ini kemudian ditampilkan pada LCD..

3.3 Rangkaian Keseluruhan


Pada perancangan perangkat keras, hal yang dilakukan dengan
mengintegrasikan modul perangkat-perangkat dengan arduino sebagai pemproses
data. Gambar 3.2 menunjukkan rangkaian keseluruhan prototipe alat yang akan
dirancang.

Gambar 3.2 Rangkaian Keseluruhan

19

Universitas Sumatera Utara


3.4 Rangkaian LCD

LCD adalah suatu display dari bahan cairan kristal yang pengobrasiannya
menggunakan sistem dot matriks. LCD banyak digunakan sebagai display alat-
alat elektronika seperti kalkulator, multitester digital, jam digital dan sebagainya.

Gambar 3.3 LCD 2x16 karakter

Gambar 3.4 Skematik Rangkaian LCD

Dari gambar 3.3, Rangkaian LCD dapat dengan mudah dihubungkan dengan
mikrokontroler Arduino Uno. LCD yang digunakan dalam percobaan adalah LCD
2 x 16, lebar display 2 baris 16 kolom, yang mempunyai 16 pin konektor,
sehingga hanya mampu menampilkan angka, huruf, dan simbol sebanyak 2 baris
dan disetiap baris mampu menampilkan 16 karakter.

Pin-pin pada LCD terhubung langsung ke pin-pin Arduino. Dimana pin VSS dan
VDD pada LCD terhubung ke pin VCC dan GND Arduino, pin VEE terhubung ke
resistor variabel untuk mengatur kecerahan LCD, pin RS terhubung ke pin 7, pin
RW terhubung ke pin ground, pin E terhubung ke pin 6, kaki D4 dan D5

20

Universitas Sumatera Utara


terhubung ke pin 5 dan 4, kaki D6 dan D7 terhubung ke pin 3 dan 8.Skematik
LCD terhubung ke Arduino.

3.5 Prosedur Penelitian


Langkah-langkah dalam Perancangan Alat Ukur Kadar Air Pada Biji Kopi.
Dengan Menggunakan Sensor YL-69 Dan Tampilan LCD Berbasis Arduino
terdapat 6 hal yaitu perancangan konsep, menyiapkan alat dan bahan dalam
perancangan alat ukur kadar air Air Pada Biji kopi ,merancang hardware alat ukur
kadar air seperti rangkaian arduino, LED, Trimport, LCD, Trimpot dan Sensor
YL-69. Fungsi dari alat dan bahan prosedur Kerja pada Rancangan Alat Pengukur
Kadar Air pada biji kopi sebagai berikut:
1. Mikrokontroler Arduino
Sebagai tempat untuk mengitung data/otak dari alat tersebut.
2. Sensor YL 69
Sebagai untuk mengukur kadar air pada biji kopi tersebut.
3. LCD
Sebagai untuk menampilkan data yang di proses.
4. Trimport
Sebagai hambatan membantu LCD dalam menampilkan data.
5. Kabel penghubung
Menghubungkan daya ke komponen.
6. Jumper/kabael pelangi
Menghubungkan komponen ke komponen yang lain.

Merancang program (software) dan mendownload program ke arduino.


 Hubungkan Arduino ke laptop/PC, setelah Arduino terhubung.
 Input program data yang telah di susun kedalam arduino.
 Program dapat tersimpan kedalam memori yang tersedia pada arduino.
 Selesai.
Melakukan percobaan pengukuran hasil pengukuran Kadar Air Pada Biji Kopi
dan membuat laporan penelitian.

21

Universitas Sumatera Utara


3.6 Diagram Alir (Flowchart)

Gambar 3.5 Diagram Alir (Flowchart)

Dari diagram diatas Adapun langkah-langkah dari Diagram Alir (Flowchart)


yaitu :
1. Pertama-tama program dirancang untuk inisialisasi port, inisilaisasi port
berfungsi untuk mendefinisikan pin-pin I/O mikrokontroler yang akan
digunakan dalam rangkaian.
2. Berikan perintah untuk membaca kadar air Pada Biji Kopi melalui Sensor
YL-69 Di input data yang dikirim oleh Sensor YL-69 ke Arduino untuk
diproses.
3. Tampilkan hasil pengukuran persentase Kadar Air yang ada pada sampel
di LCD. Kemudian Di proses.
4. Selesai.

22

Universitas Sumatera Utara


BAB IV
PENGUJIAN DAN HASIL RANGKAIAN

4.1 Data Percobaan


Data percobaan dari hasil pengukuran Alat Ukur Kadar Air Pada Biji Kopi
dengan Menggunakan Sensor YL-69 Berbasis Arduino yang dibandingkan dengan
Grain Moisture Meter dapat membantu pengguna untuk memetakan masalah dan
memonitoring perubahan pada kondisi apapun sehungga penulis memilih alat
ukur kadar air Grain Moisture Meter yang merupakan alat pembanding (standar)
dalam pengujian ini agar lebih akurat. Adapun data percobaan dari hasil
pengukuran adalah sebagai berikut.

Tabel 4.1 Data Pecobaan Hasil Pengukuran


Sampel Data pengukuran
1 12.40 %
2 11.00 %
3 10.80 %
4 11.20 %
5 9.90 %

Dari tabel diatas dapat dilihat perbandingan kadar air pada biji kopi diambil dari 5
sampel biji kopi yang berbeda-beda kadar airnya.

4.2 Pengujian Arduino dan LCD

Pengujian Arduino dan LCD dilakukan dengan mengupload salah satu


program ke Arduino. Jika program tersebut berjalan lancar maka dapat dipastikan
Arduino dan LCD dalam keadaan baik. Dalam pengujian Arduino dan blok LCD
ini dilakukan dengan mengupload kode program seperti pada gambar di bawah ini
dan hasilnya terlihat seperti berikut ini.
//----------------------------

//sensor kelembaban biji kopi

23

Universitas Sumatera Utara


//----------------------------

#include <SoftwareSerial.h>

#include <LiquidCrystal.h>

LiquidCrystal lcd(12, 11, 5, 4, 3, 2);

SoftwareSerial mySerial(0,1); // RX, TX

int a;

const int PIN_ANALOG = A1;

const int PIN_DIGITAL = 10;

const byte TANDA_PANAH = B01111110;

void setup ()

if (a==0) {delay(10000);a++;}

// Start up the library

//sensors.begin();

// set the resolution to 10 bit (good enough?)

//sensors.setResolution(insideThermometer, 10);

//sensors.setResolution(outsideThermometer, 10);

Serial.begin(9600);

mySerial.begin(9600);

lcd.begin(16,2); // columns, rows. use 16,2 for a 16x2 LCD, etc.

lcd.setCursor(0,0);

lcd.print("Welcome to");

lcd.setCursor(5,1);

lcd.print("Metrologi");

24

Universitas Sumatera Utara


delay(3000);

lcd.clear(); // start with a blank screen

pinMode(PIN_DIGITAL, INPUT);

void loop()

int a0 = analogRead(PIN_ANALOG);

int d0 = digitalRead(PIN_DIGITAL);

float nilaiH = (a0 * 0.1);

float nilaiH1 = (93.3 - nilaiH);

if (nilaiH1<-0.00) nilaiH1=0.00;

Serial.print(nilaiH1);

Serial.print("%");

Serial.print(" - ");

lcd.clear();

lcd.setCursor(0,0);

lcd.print(nilaiH1);

lcd.setCursor(13,0);

lcd.print("%");

lcd.setCursor(0,1);

lcd.write(TANDA_PANAH);

delay(1000);

25

Universitas Sumatera Utara


Dari hasil pengujian tersebut, terlihat bahwa eksekusi program dapat berjalan. Hal
ini menunjukkan bahwa Arduino dan LCD dalam keadaan baik.

4.3 Pengujian secara keseluruhan


Setelah seluruh rangkaian dihubungkan menggunakan kabel pelangi sesuai
dengan yang telah ditetapkan, lalu diberi arus 5 volt melalui baterai, keluaran dari
baterai berupa tegangan sebesar 5 volt diteruskan ke rangkaian system minimum
dan rangkaian modul YL-69. Rangkaian sistem minimum dibuat dalam keadaan
ON. Modul YL-69 dihubungkan ke Arduino Uno melalui Port B pin 7 untuk data
dan Port B pin 6 untuk serial clock. Modul LCD melalui Port D pin 0 sampai 5.
Pengujian rangkaian dilakukan dengan cara menghidupkan baterai untuk seluruh
rangkaian dan kemudian display LCD menampilkan Kadar Air yang telah di ukur
oleh Sensor YL-69 dan dikirimkan secara serial. Pada LCD akan ditampilkan
hasil pengukuran kadar air yang telah diukur. Hasil pengukuran kadar air
diperoleh dalam satuan persentase (%). Setelah hasil pengukuran ditampilkan
pada LCD berarti alat pengukur kadar air ini telah sukses menjalankan seluruh
operasi di atas, dan dapat dinyatakan kalau rangkaian bekerja dengan baik.

26

Universitas Sumatera Utara


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari percobaan dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya
didapat beberapa kesimpulan antara lain :
a. Biji kopi adalah biji dari tumbuhan kopi dan merupakan sumber dari
minuman kopi. Warna bijinya adalah putih dan sebagian besar
berupa endosperma. Setiap buah umumnya memiliki dua biji. Buah yang
hanya mengandung satu biji disebut dengan peaberry dan dipercaya
memiliki rasa yang lebih baik.
b. Sensor YL-69 adalah sensor kelembaban yang dapat mendeteksi
kelembaban dalam tanah akan tetapi dapat juga mendeteksi kadar air pada
tanaman.. Nilai yang dibaca oleh sensor YL-69 menghasilkannilai dengan
kandungan air cukup akurat. Spesifikasi Sensor YL-69 menggunakan plat
lapis nikel sehingga memperbesar area induksi dan meningkatkan
konduktivitas, mencegah masalah karat dan meningkatkan usia pakai,
dapat mengendalikan berbagai tingkat kelembaban tanah dan kadar air.
c. Pengujian rangkaian dilakukan dengan cara menghidupkan baterai untuk
seluruh rangkaian dan kemudian display LCD menampilkan Kadar Air
yang telah di ukur oleh Sensor YL-69 dan dikirimkan secara serial. Pada
LCD akan ditampilkan hasil pengukuran kadar air yang telah diukur. Hasil
pengukuran satuan Persen (%). Setelah hasil pengukuran ditampilkan pada
LCD berarti alat pengukur kadar air ini telah sukses menjalankan seluruh
operasi di atas, dan dapat dinyatakan kalau rangkaian bekerja dengan baik.

5.2 Saran
1. Dengan menambah jenis sensor yang lain, dan juga menambah rancangan
sistem lainnya maka pengaplikasian alat ukur ini dapat lebih
dikembangkan.

27

Universitas Sumatera Utara


2. Untuk meningkatkan sistem kehandalan pengukuran Kadar Air dari kerja
alat sensor YL-69, akan lebih baik apabila melakukan perbandingan hasil
pengukuran dengan alat ukur Kadar air dengan sensor yang lain.
3. Disarankan untuk membuat rangkaian lebih baik dan program yang lebih
spesifik sehingga dapat di aplikasikan ke penggunaan yang lain.

28

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Artanto,.Dian. 2012.Interaksi Arduino dan Lab View. Jakarta: Gramedia.

Budiharto,Widodo. 2010. Robotika Teori dan Implementasi. Yogyakarta: Andi.

Djuandi, Feri. 2011.Pengenalan Arduino. Jakarta: Elexmedia.

Hidayat, Dayat. 2015. Belajar Pemograman Arduino Board.

http://dayatarduino.blogspot.co.id/2015/01/belajar-pemograman-arduino
board.html[20 Desember 2017].

Margolis,.Michael.2011.Arduino Cookbook.Sebastopol:O’Reilly Media.

Paul Njoroge, Kimani. 2008. Microcontroller-Based Irrigation System. Kenya


University Of Nairobi

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN

PROGRAM

//----------------------------
//sensor kelembaban biji kopi
//----------------------------
#include <SoftwareSerial.h>
#include <LiquidCrystal.h>
LiquidCrystal lcd(12, 11, 5, 4, 3, 2);
SoftwareSerial mySerial(0,1); // RX, TX
int a;
const int PIN_ANALOG = A1;
const int PIN_DIGITAL = 10;
const byte TANDA_PANAH = B01111110;
void setup ()
{
if (a==0) {delay(10000);a++;}
// Start up the library
//sensors.begin();
// set the resolution to 10 bit (good enough?)
//sensors.setResolution(insideThermometer, 10);
//sensors.setResolution(outsideThermometer, 10);
Serial.begin(9600);
mySerial.begin(9600);
lcd.begin(16,2); // columns, rows. use 16,2 for a 16x2 LCD, etc.
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("Welocome to");
lcd.setCursor(5,1);
lcd.print("Metrologi");

Universitas Sumatera Utara


delay(3000);
lcd.clear(); // start with a blank screen
pinMode(PIN_DIGITAL, INPUT);
}
void loop()
{
int a0 = analogRead(PIN_ANALOG);
int d0 = digitalRead(PIN_DIGITAL);
float nilaiH = (a0 * 0.1);
float nilaiH1 = (93.3 - nilaiH);

if (nilaiH1<-0.00) nilaiH1=0.00;
Serial.print(nilaiH1);
Serial.print("%");
Serial.print(" - ");
lcd.clear();
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print(nilaiH1);
lcd.setCursor(13,0);
lcd.print("%");
lcd.setCursor(0,1);
lcd.write(TANDA_PANAH);
delay(1000);
}

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai