Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN

PENGUKURAN TEKNIK
“PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN DEBIT AIR”
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pengukuran Teknik
Alfan Ekajati Latief, M.T.

Disusun oleh :

RAYINA RAKA M 12-2015-029


TATA TAOPIK 12-2016-113
DIKI SUMARLIN 12-2020-017
FAZAR MAULIDIA 12-2020-063
PRASETYO 12-2020-071
HELVIKJER 12-2020-072
M NAUFAL A 12-2020-102
ADITYO P 12-2020-133

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
BANDUNG
SEMESTER GANJIL
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kami, sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM
PENGUKURAN DEBIT AIR”. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengukuran Teknik. Selain itu tujuan dari
penyusunan laporan ini adalah untuk menambah wawasan pembaca dan penulis
mengenai perancangan sistem pengukuran debit air.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Alfan Ekajati Latief, M.T.
selaku dosen dari mata kuliah Pengukuran Teknik yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan. Sehingga besar harapan
kami bahwa laporan ini dapat ditannggapi dengan positif dan dapat berguna baik
bagi pembaca maupun penulis sendiri.

Namun, dalam pembuatan laporan penulis menyadari bahwa laporan ini


masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kepada
semua pihak untuk berkenan memberikan saran dan kritik yang membangun demi
mendapatkan makalah yang lebih baik lagi. Demikian semoga laporan ini dapat
dipahami dan bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya, baik bagi penulis
maupun pembaca.

Bandung, 10 Januari 2022

Penulis Laporan

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................................i


DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 1
1.3 Tujuan ................................................................................................................ 1
BAB II ................................................................................................................................ 2
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 2
2.1 Perancangan Sistem Pengukuran ........................................................................ 2
2.2 Perancangan Sistem Pengukuran Debit air ......................................................... 2
2.3 Penjelasan Setiap Metode ................................................................................... 2
2.2.1 Metode Tracer ............................................................................................. 2
2.2.2 Slope Area Method ...................................................................................... 5
2.2.3 Weir and Flume Method ............................................................................. 9
2.2.4 Volumetric Method Area ........................................................................... 11
2.2.5 Current Method ......................................................................................... 11
BAB III............................................................................................................................. 15
PENUTUP ........................................................................................................................ 15
3.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 16
LAMPIRAN..................................................................................................................... 17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan sistem pengukuran semakin meningkat seiring dengan
pesatnya perkembangan teknologi. Berbagai metode diterapkan untuk
mendapatkan hasil pengukuran yang lebih sederhana namun lebih akurat.
Salah satu dari sekian banyak alat ukur yang ada adalah pengukur laju aliran
air/debit air. Alat pengukur laju aliran air/debit air sendiri memiliki ragam
yang bermacam-macam tergantung dari prinsip pengukuran yang
dipergunakan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu perancangan sistem pengukuran ?
2. Bagaimana prinsip kerja dari metode tracer ?
3. Apa saja macam-macam metode pengukuran debit air ?
4. Mengapa metode tracer sangat mudah dilakukan ?
5. Apa yang dimaksud dengan Weir and Flume method ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa itu perancangan sistem pengukuran.
2. Mengetahui macam-macam metode apa saja yang digunakan dalam
pengukuran debit air.
3. Mengetahui cara kerja dari perancangan sistem pengukuran debit air yang
kami pilih.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Perancangan Sistem Pengukuran


Perancangan sistem pengukuran yaitu pengaturan dari beberapa elmen
sistem pengukuran yang terpisah tetapi berada dalam kesatuan sama dengan
memiliki fungsi sebagai perancangan sistem pengukuran.
2.2 Perancangan Sistem Pengukuran Debit air
Perancangan sistem pengukuran dari debit air itu terdiri dari beberapa
macam metode diantaranya yaitu :
1. Metode tracer
2. Slope area method
3. Metode Weir and Flume
4. Volumetric method area
5. Metode Current

2.3 Penjelasan Setiap Metode

2.2.1 Metode Tracer

Gambar Metode Tracer (Pencampuran zat)


Metode Tracer merupakan suatu cara pengukuran aliran air yang
bebas dari penampang saluran, ini cocok untuk mengukur aliran tanpa

2
menggunakan bangunan ukur tetap. Pada metode Tracer cairan kental
dilarutkan kedalam aliran air yang di ukur debitnya dan terjadi
pencampuran. Konsentrasi tracer dapat diukur pada penampang di hilir yang
di tentukan, yang dibutuhkan hanya jumlaj air untuk menipiskan zat yang
dilarutkan karena itu tidak diperlukan pengukuran kecepatan, kedalaman
dan tinggi tekan aliran serta luas penampang melintang atau faktor hidraulik
yang biasanya dipakai untuk menentukan besar debit aliran.
Metode tracer terdiri dari beberapa jenis diantaranya yaitu
pencampuran zat dan menggunakan radio isotop.
• Metode pencampuran zat

Metode ini digunakan untuk mengukur aliran dengan


menggunakan bahan kimia atau bahan pewarna yang di campur
dengan sedikit air dan hasilnya ditempatkan di botol. Bahan ini
dituankan kedalam aliran disaluran dan didapat debit rata-rata aliran.

3
• Metode radiositop

Radioisotop dipakai ditempat penuangan zat kimia atau zat


pewarna dan derajat pencampuran ditentukan dengan menghitung
emisi sinar gamma untuk penyelesaian pencampuran isotop di hilir
yang ditinjau. Alat yang dipakai adalah counter Geiger atau counter
scintillation. Counter Geiger adalah sebuah alat pengukur radiasi
ionisasi.

Gambar Counter Geiger

Geiger counter digunakan untuk mendeteksi radiasi pengion,


biasanya partikel beta dan sinar gamma, tetapi model-model tertentu
dapat mendeteksi partikel alfa. Sebuah tabung gas diisi inert
(biasanya helium, neon atau argon dengan halogen ditambahkan)
singkat melakukan listrik bila partikel atau foton radiasi

4
menyebabkan gas konduktif. Tabung menguatkan ini pengaliran
dengan efek air terjun dan output sebuah pulsa saat ini, yang
kemudian sering ditampilkan oleh jarum atau lampu dan / atau bunyi
klik.

2.2.2 Slope Area Method

Gambar Kemiringan

Slope area method merupakan metode pengukuran air dengan


menghitung besaran debit banjir yang dapat dialirkan oleh suatu saluran.
Metode ini dikenal sebagai “metode tidak langsung” yang menyandarkan
penentuan debit alir pada pengetahuan luas, radius hidrolik, kemiringan
serta sebuah koefisien kekasaran dasar alur. Pada dasarnya, metode ini
merupakan metode yang menggunakan konsep aliran seragam dengan
persamaan Manning. Rumus Manning diterapkan juga untuk menghitung
kapasitas alur sungai atau saluran irigasi atau saluran drainase kota.

Gambar Kemiringan

5
h = elevasi muka air (m)

hv = tinggi kecepatan tiap bagian (m)

hf =kehilangan energi akibat gesekan muka air (m)

Δhv= beda tinggi kecepatan antara bagian hulu dengan bagian hilir (m)

k(Δhv) = kehilangan energi akibat percepatan atau perlambatan ketika terjadi


penyusutan atau pelebaran alur (m)

k = koefisien pengali

Rumus yang digunakan pada metode kemiringan atau Slope Area


Method itu menggunakan Rumus Manning dan Rumus Chezy.

1 2 1
𝑉= 𝑅3 𝐼2
𝑛

Dengan n adalah koefisien Manning dan R adalah jari-jari


Hydraulik, yaitu perbandingan antara luas tampang aliran A dan keliling
basah P.

𝐷2
𝐴= 𝜋 dan 𝑃 = 𝜋 𝐷 atau 𝐷 = 4𝑅
4

6
Gambar Nilai Kekerasan Manning

7
Rumus Chezy

• Seperti yang telah diketahui, bahwa perhitungan untuk aliran


melalui saluran terbuka hanya dapat dilakukan dengan
menggunakan rumus-rumus empiris, karena adanya banyak
variabel yang berubah. Untuk itu berikut ini disampaikan rumus-
rumus empiris yang banyak digunakan untuk merencanakan suatu
saluran terbuka.

• Chezy berusaha mencari hubungan bahwa zat cair yang melalui


saluran terbuka akan menimbulkan tegangan geser (tahanan) pada
dinding saluran, dan akan diimbangi oleh komponen gaya berat
yang bekerja pada zat cair dalam arah aliran. Di dalam aliran
seragam, komponen gaya berat dalam arah aliran adalah seimbang
dengan tahanan geser, dimana tahanan geser ini tergantung pada
kecepatan aliran. Setelah melalui beberapapenurunan rumus, akan
didapatkan persamaan umum :

• V = C √R I

• Dengan V adalah Kecepatan aliran (m/det), R =A/P=adalah Jari-


jari Hydraulik (m), I adalah Kemiringan dasar saluran dan C adalah
Koefisien Chezy, A-luas basah P=keliling basah

8
2.2.3 Weir and Flume Method

Weir dan flume adalah metode pengukuran dengan menahan aliran


air menggunakan penghalang dengan syarat aliran air harus melewati
penghalang tersebut.

• Weir

Weir memiliki area penampang yang ditentukan dan karenanya


perhitungan debitnya sederhana. Weir biasa mempertahankan tingkat hulu
atau untuk mengukur debit. Weir harus dibangun kaku, airnya kencang

9
normal ke arah aliran. Situs yang dipilih untuk weir seharusnya memiliki
sedikit peluang pertumbuhan sedimen. Dan kita harus menghindari kondisi
sedimen lumpur, gulma di saluran.

Rumus perhitungan debit (metode weir)

• Bazin’s formula :

• dari Q = 2/3 Cd x b x (2g)1/2 x H3/2

• Q = m x b x (2g)1/2 x H3/2

• m = 2/3 Cd

= 0,405 + 0,003/H

• Hitunglah limpahan air melalui weir segiempat dengan lebar 1,5m


dengan head 400 mm dengan Bazin’s formula

• m = 0,405 + 0,003/0,4 = 0,4125

• Q = m x b x (2g)1/2 x H3/2

i= 0,4125 x 1,5 x (2x9,81) 1/2 x 0,4 3/2 = 0,693 m3/det

• Flume
Flume adalah struktur pengukuran aliran lain yang dibuat di
sepanjang saluran aliran. Flume membuat penyempitan aliran di saluran.
Sama seperti venturi, flume adalah penyempitan sempit. Jadi, hubungan
pelepasan yang unik ada yang terlepas dari kondisi hilir.

10
2.2.4 Volumetric Method Area

Gambar Ember yang diketahui volumenya

Metode volumetrik adalah cara mengukur debit secara langsung


dengan manampung aliran air dalam gelas ukur atau ember yang diketahui
volumenya. Hal yang dilakukan dalam perhitungan debit aliran dengan
metode ini adalah mengukur lama pengisian tampungan dalam waktu
tertentu. Debit (Q) = volume air per waktu. Cara ini tidak dapat digunakan
untuk aliran besar dan cocok untuk mengukur debit mataair atau rembesan.

2.2.5 Current Method


Current Meter adalah alat ukur arus yang banyak digunakan karena
dapat mengukur kecepatan dengan ketelitian yang cukup tinggi. Alat ini
bekerja dengan adanya antara kecepatan arus dengan kecepatan putar
baling-baling current meter dan alat ini biasanya digunakan untuk mengukur
aliran air rendah.
Current Method terdapat banyak jenisnya diantaranya yaitu :

11
• Current meter dengan pengukuran non-otomatis

Gambar Current meter non-otomatis

Metode pengukuran dan perekaman data kecepatan arus yang


memerlukan operator atau orang untuk membacanya, biasanya
current meter dengan metode pengukuran ini ditempatkan pada
struktur tertentu.
• Current meter dengan pengukuran otomatis

Gambar Current meter otomatis


Metode pengukuran dan perekaman data kecepatan arus tanpa
memerlukan operator atau seseorang untuk memeriksa langsung
(otomatis). Current meter tipe ini biasanya memiliki penyimpanan
yang cukup besar untuk pengukuran dalam waktu tertentu.

Metode Current terdiri dari beberapa macam metode diantaranya


yaitu :

12
• Velocity Curved Method (metode garis lengkung)

Untuk melakukan metode ini perlu dilakukan pengukuran pada


banyak titik dalam satu garis vertical dari permukaan air sampai
dasar sungai. Metode pengukuran garis lengkung biasanya
dilakukan pada setiap 1/10 bagian ke dalam mulai dari titik 0,1
hingga titik 0,9. Metode ini cocok untuk pengukuran di lokasi yang
kondisi arusnya tidak baik, seperti terlalu deras dan banyak sampah.
Metode ini juga dapat menghasilkan pengukuran yang akurat.
• Two-Point Method (metode pengukuran dua titik)

Metode ini melakukan pengukuran kecepatan arus dengan cara


langsung pada titik kedalaman 0,2 dan 0,8 dari permukaan air. Rata
– rata kecepatan arus air bisa didapatkan dengan meratakan
kecepatan pengukuran pada kedua titik tersebut. Untuk melakukan
metode ini disarankan untuk tidak mengukur pda kecepatan arus air
pada lokasi yang kedalamannya kurang dari 0,76 meter karena pada
kedalaman kurang dari 0,76 meter, titik kedalaman 0,8 dan
kedalaman 0,2 akan kurang dari 0,15 meter baik dari permukaan
maupun dari dasar sungai, dan akan menyebabkan terjadinya

13
gesekan antara baling-baling current meter dengan sungai maupun
udara.
• Six-Tenths Method (cara pengukuran 0,6 kedalaman)

Metode ini dilakukan pada titik 0,6 kedalaman dari permukaan


air. Metode ini dilakukan jika metode dua titik (two-point method)
tidak bisa dilakukan. Hasil pengukuran pada titik 0,6 kedalaman ini
adalah kecepatan rata-rata pada kedalaman air yang diukur. Metode
ini dapat dilakukan dengan kondisi air sebagai berikut:
1. Kedalaman air dalam kisaran 0,25 meter dan 0,7 meter.
2. Banyak benda seperti sampah di sungai sehingga sulit untuk
mengukur pada banyak titik.
3. Saat alat ukur tidak bisa diletakkan pada titik 0,8 kedalaman.
4. Permukaan air cepat naik atau turun (berubah) dan pengukuran
harus dilakukan dengan cepat.

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil laporan yang telah kami buat didapatkan
kesimpulan yaitu pada saaat pengukarn debit aliran air sungai dengan dengan
menggunakan metode tracer dengan cangkupan yang sederhana dan hanya
memakai alat yang umum untuk digunakan, metode ini adalah metode yang
paling mudah digunakan untuk mengukur debit rata rata aliran air sungai
dibanding metode lainnya yang harus menguunakan alat yang harganya relatif
mahal dan ta yang ada pada alat tersebut.

15
DAFTAR PUSTAKA

Hadhisiswoyo Soedarwoto. 1990. “Metode Pengukuran Aliran Di Saluran Irigasi”.


Bandung, Universitas Parahyangan Fakultas Teknik Jurusan Sipil.

Setiawan Risdiyana dan Yuli Purwanto. 2018. “PERBANDINGAN


PENGUKURAN DEBIT SUNGAI DENGAN METODE PELAMPUNG DAN
CURRENT METER”. Cisalak, Pusat Teknologi Limbah Radioaktif.

Ramadhan Achmad Brahmantio , Sony Sumaryo ,dan Rizki Ardianto Priramadhi.


02 Agustus 2019. “DESAIN DAN IMPLEMENTASI PENGUKURAN DEBIT
AIR MENGGUNAKAN SENSOR WATER FLOW BERBASIS IoT”. Bandung,
Universitas Telkom, Fakultas Teknik Elektro.

Anonymous. [Online]. 2018. “ Current Velocity Meter (Metric)”.


https://shop.sciencefirst.com/wildco/flowing-water-accessories/6503-current-
velocity-meter-metric.html. [29/12/2021]{21.49}.

Anonymous. [Online]. 2022. “Universal Current Meter Type C31 OTT on


Rod”. https://adigunakaryapersada.co.id/portfolio/universal-current-meter-type-
c31-ott-on-rod/. [02/01/2022]{18.34}.

Suyono Yon. [Online]. 2010. “Menghitung Debit Aliran (2) - Cara sedehana
menggunakan ember”. http://aladintirta.blogspot.com/2010/11/menghitung-debit-aliran-
2-cara-sedehana.html. [30/12/2021]{19.44}.

Price Tiffany. [Online]. 2022. “ Area Method: Slope & Examples”.


https://study.com/academy/lesson/area-method-slope-examples-quiz.html.
[02/01/2022]{18.40}.

Anonymous. [Online]. 2018. “Geiger counter / Pencacah Geiger”.


https://blogpenemu.blogspot.com/2018/12/geiger-counter-pencacah-geiger.html.
[05/01/2022]{17.30}.

16
LAMPIRAN

• Pertanyaan
1. Farhan kamil ramdani 122020074
Apakah zat kimia nya harus Khusus atau bagaimana?
Jawab :
Tidak perlu memakai zat khusus, zat apa saja asal berwarna dan
tidak berbahaya untuk menjaga kelestarian sungai.

2. Manarul Firdaus 122020088


Dimana peletakan alat di saluran luaran/outlet mikrohidro dengan
prinsip pembuatan bendungan sederhana yang menganut persamaan
bernoulli berpindah menuju hulu Embung Kladuan yang tetap
menganut persamaan yang sama, dan berapa hasil pengukuran?
Jawab:
Yang berbeda hanya hasil pengukuran. Dimana perhitungan yang
dilakukan pada hulu embung hanya sebagai sampel dari total
keseluruhan, dikarenakan debit yang terhitung hanya beberapa
persen dari seluruh air yang mengalir menuju Embung Kladuan dan
dibutuhkan pekerjaan sipil lainnya apabila ingin melakukan
pengukuran total.
3. Yusya Maulana 122018109
Apakah dalam pengukuran dalam aliran apakah harus ada
pengkalibrasian terlebih dahulu ?
Jawab :
Ada, karena dalam alat ukur ini perlu di kalibrasi karena melihat dari
sisi ke akurasian nya agar alat tersebut tidak ada miss atau kesalahan
menghitung.

4. Yasaf Hawa 122020087


Aplikasi debit air apasaja dan jelaskan ?
Jawab :

17
1. Pipa Venturi Meter
Pipa venturi adalah penggabungan dari konsep Debit air
dengan Hukum Bernaulli yang mana kita melihat dua pipa yang
memiliki diameter berbeda.
2. Tabung Pitot
Tabung pitot juga menerapkan kombinasidari Debit air
dan Hukum Bernaulli yang mana perbedaan keduanya adalah
model atau desain dari alat tersebut.

Di Tabung Pitot ini juga memiliki diameter yang berbeda


terdapat pipa yang besar dan ada yang kecil itu bertujuan untuk
membuat kecepatan aliran air di setiap pipa mengalami
perbedaan sehingga kecepatan aliran air dapat diketahui.

18

Anda mungkin juga menyukai