Anda di halaman 1dari 12

TUGAS BESAR INSPEKSI UMUR PERALATAN

“BLADE STEAM TURBINE HP dan IP”


Nama-nama anggota kelompok :

1. 12-2014-015 DENNIS SATRIA PAMUNGKAS


2. 12-2015-016 MUHAMMAD REZA DWIUTOMO
3. 12-2015-020 HISYAM NUR FAUZAN
4. 12-2015-022 RIO DWIKUSUMAH
5. 12-2015-027 HENDRI FIRMAN SAPUTRA
6. 12-2015-029 RAYINA RAKA MULYANA
7. 12-2015-045 M YUSUF FIRDAUS
8. 12-2015-132 MUHAMMAD AKBAR
9. 12-2015-143 FAHMY MUHAMMAD IHSAN
10. 12-2015-168 M DZULFIKAR ARRADDIN
11. 12-2016-049 MUHAMMAD AFIF HAWARI RAHMAD
• Prinsip Kerja
Turbin Uap (steam turbine)
merupakan suatu penggerak mula
pada sistem pembangkit listrik
tenaga uap yang mengubah energi
potensial uap menjadi energi kinetik
dan selanjutnya diubah menjadi
energi mekanis dalam bentuk
putaran poros turbin. Pembangkit
listrik tenaga uap bekerja
Keterangan:
berdasarkan siklus rankine yang Proses 1 – 1’ : Penaikan tekanan pada air menggunakan condensate
dijelaskan sebagai berikut: extaction pump.
Proses 1’ – 2 : Pemanasan air low pressure heater
Proses 2 – 2’ : Penaikan tekanan air menggunakan boiler feed pump
Proses 2’ – 3 : Pemanasan air pada high pressure heater dan pada
economizer
Proses 3 – 4 : Pemanasan air menjadi uap air pada wall tube dan
downcomer didalam boiler.
Proses 4 – 5 : Pemanasan uap air menjadi uap panas lanjut (superheated
steam) pada superheater.
Proses 5 – 6 : Proses ekspansi di dalam high pressure turbine.
Proses 6 – 7 : Pemanasan kembali uap yang keluar dari high pressure
turbine yang terjadi dalam reheater.
Proses 7 – 7’ : Ekspansi uap yang keluar dari reheater di dalam
intermediate pressure turbine.
Proses 7’ – 8 : Ekspansi uap di dalam low pressure turbine tanpa
mengalami pemanasan ulang.
Proses 8 – 1 : Pendinginan uap menjadi air didalam condenser.
• Prinsip kerja dari turbin uap adalah uap kering dari
super heater yang mempunyai temperatur dan
tekanan tinggi yang dialirkan ke turbin tekanan
tinggi. Di dalam turbin ini terdapat sudu-sudu tetap
dan sudu-sudu gerak yang mempunyai bentuk
sedemikian rupa sehingga akan dapat
mengekspansikan uap. Energi uap yang diterima
oleh sudu-sudu turbin digunakan untuk
menggerakkan poros turbin. Disini terjadi perubahan
energi, maka temperatur uap akan turun.
Setelah itu uap masuk ke intermediate pressure
turbine dan akan menggerakkan sudu-sudu
intermediate pressure turbin dan low pressure
turbine, sehingga dari gerakan sudu-sudu ini akan
memperkuat gerakan poros turbin. Setelah memutar
turbin HP uap diekstraksikan. Setelah memutar
turbin IP terjadi ekstraksi tahap 2 yang digunakan
untuk memanaskan heater dan deaerator, terakhir
setelah memutar turbin LP uap terkondensasikan di
dalam kondensor.
• Fluida Kerja Air sungai tersusun dari berbagai macam unsur yang
Turbin uap biasa digunakan pada PLTU (Pembangkit ditunjukkan oleh gambar berikut:
Listrik Tenaga Uap) dan PLTP (Pembangkit Listrik
Tenaga Panas Bumi). Pada PLTU fluida kerjanya
berasal dari air laut maupun air sungai, sedangkan
PLTP fluida kerjanya berasal dari perut bumi. Air laut
tersusun dari 6 unsur, yaitu klorin (Cl-), natrium (Na+),
sulfur (SO4-2), magnesium (Mg+ 2), kalsium (Ca+ 2),
dan kalium (K +).
• Fluida kerja yang digunakan pada PLTP • Fluida kerja harus dilakukan pengkondisian
berasal dari perut bumi, sehingga agar mengurangi unsur kimia yang tidak
mengandung Non-Condensable Gas (NCG). diinginkan yang dapat membahayakan mesin-
Berikut ini komposisi NCG pada fluida kerja di mesin pada pembangkit salah satunya turbin
beberapa PLTP: uap. Fluida kerja ini kemudian dipanaskan
hingga berubah fasa menjadi uap kering (dry
steam) agar tidak membahayakan turbin.
Berikut merupakan batas kemurnian uap
kering yang masuk ke turbin:
• Kondisi Kerja
Kondisi kerja pada turbin uap tergantung dari jenis fasa dan sumber fluidanya.
Jenis Fasa: dilihat dari jenis fasanya, HP turbine maupun IP turbine keduanya beroperasi pada fasa superheated
(uap kering). Untuk HP turbine beroperasi pada temperatur 560°C dan tekanan 155 Bar, sedangkan IP turbine
beroperasi pada temperatur 540°C dan tekanan 80 bar.
Sumber fluida: fluida kerja yang digunakan bersumber dari air laut, air sungai, maupun perut bumi tergantung dari
jenis pembangkit. Komposisi dari fluida kerja tergantung dari sumbernya yang telah dijelaskan pada poin
sebelumnya.

Sudu turbin HP berjumlah 12 baris sedangkan sudu turbin IP berjumlah 10 baris. Sudu turbin HP dan IP
biasanya terbuat dari stainless steel dengan paduan 12Cr karena memiliki kemampuan tahan pada
temperatur tinggi, sedangkan rotornya terbuat dari baja paduan rendah 1.5% Cr.
• Gaya yang bekerja
Diagram Benda Bebas poros turbin uap:

FBearing 1 FBearing 2 FBearing 3 FBearing 4 FBearing 5

WHP blade
WIP blade WLP blade
Gaya-gaya yang bekerja pada poros turbin uap adalah gaya reaksi tumpuan dari bearing,
gaya berat yang timbul akibat massa blade, dan torsi akibat putaran blade.
Diagram Benda Bebas sudu gerak turbin uap:

Gaya-gaya yang bekerja pada sudu gerak turbin


uap adalah gaya sentrifugal, gaya reaksi, dan
resultan dari kedua gaya tersebut. Gaya sentrifugal
terjadi akibat adanya perbedaan jari-jari ketika uap
masuk dan keluar dari turbin. Gaya reaksi terjadi
akibat adanya perubahan momentum dan
kecepatan relatif uap ketika melewati sudu turbin.
• Mekanisme kerusakan yang terjadi

Mekanisme kerusakan yang mungkin terjadi pada sudu turbin uap adalah
sebagai berikut:

Fatigue: hal ini disebabkan oleh gaya dinamis yang terjadi disepanjang
poros turbin dan sudunya.

Thinning: terdiri dari 2 mekanisme kerusakan yaitu erosi dan korosi. Erosi
dapat terjadi akibat adanya tumbukkan antara fluida (uap kering) dengan
sudu turbin, sedangkan korosi dapat terjadi akibat adanya reaksi oksidasi
dari ion-ion yang terkandung didalam fluida kerja dengan sudu turbin.

Creep: hal ini biasanya terjadi akibat temperatur kerja yang tinggi pada
waktu yang cukup lama.
Gambar diatas merupakan hasil inspeksi visual turbin uap
HP yang menunjukkan adanya perbedaan warna pada baris
belakang sudu turbin. Baris belakang sudu turbin tertutup
oleh deposit berwarna coklat yang kemungkinan besar
disebabkan oleh korosi. Hal ini dapat disebabkan oleh
beberapa hal, yaitu:
1. Pengkondisian fluida kerja yang buruk sehingga
menyebabkan masih ada mineral yang terbawa dan
Gambar diatas menunjukkan lokasi-lokasi kandungan oksigen terlalu tinggi yang dapat menjadi
terjadinya mekanisme kerusakan thinning seperti pemicu terjadinya reaksi oksidasi (korosi).
korosi dan erosi. Mekanisme kerusakan thinning 2. Terjadi reaksi oksidasi saat membersihkan turbin
sering terjadi pada turbin LP dikarenakan fluida menggunakan NaCl dan NaOH.
kerja yang melewatinya bukan uap kering. 3. Level pH fluida terlalu rendah sehingga cenderung
bersifat asam.
Gambar diatas menunjukkan adanya bercak-bercak
Gambar diatas merupakan hasil inspeksi visual turbin berwarna coklat yang kemungkinan besar akibat
uap IP yang menunjukkan adanya crack pada tenon korosi. Penyebab terjadinya hal ini sama seperti yang
sudu turbin baris ke-8 dan ke-10. Hal ini disebabkan telah dijelaskan pada turbin uap sisi HP.
oleh adanya zat asing yang terbawa masuk oleh fluida
kerja sehingga bertabrakan dengan tenon akibat gaya
sentrifugal.

Anda mungkin juga menyukai