Anda di halaman 1dari 10

BAB IV

PERANCANGAN KONSEP PRODUK

4.1. Konsep Produk


Dalam tahap ini sasaran tugas ini adalah membuat beberapa konsep
mesin dari gabungan konsep fungsi dengan menggunakan metode
morphology, lalu melakukan evaluasi konsep untuk mendapatkan satu
gabungan konsep produk .

4.1.1 Pembuatan Konsep Untuk Setiap Fungsi

Berikut adalah morphology untuk alat pencetak gelas Stainless Steel


berdasarkan penguraian fungsional di atas :

Energi Mekanik Energi Mekanik

Plat Stainless Steel Alat Pencetak Gelas

Energi Energi Energi


mekanik mekanik mekanik Punch Gelas
Poros
Handle dan
Transmisi
Cetakan

Plat Stainless Steel

Diagran Blok Fungsi Alat Pencetak Gelas Stainless Steel

15
Tabel Morphology untuk alat pencetak gelas Stainless Steel.

No Konsep fungsi A B

Batang
1
Pemegang
Batang panjang
Batang pendek

Penghantar
2
daya

Fluida Batang

3 Punch

Ulir Magnet

4 Penyangga

Penyangga dengan kaki Penyangga dengan meja


kerja

5 Mekanisme
sambungan

16
Las
Baut

4.1.2 Penggabungan Konsep

Dari tabel morphology di atas, dilakukan penggabungan konsep


dengan cara mengkombinasikan setiap konsep fungsi dengan konsep-
konsep fungsi lainnya. Dengan cara tersebut tentunya akan sangat banyak
konsep mesin yang didapat. Hasil variasi konsep yang sangat banyak
tersebut tidak ditulis seluruhnya, tetapi hanya konsep tertentu saja, dengan
pertimbangan mungkin atau tidak untuk dibuat.

Berikut adalah konsep-konsep yang dimaksud :

 Konsep 1 : 1A – 2A – 3A – 4A – 5A
 Konsep 2 : 1A – 2A – 3A – 4A – 5B
 Konsep 3 : 1A – 2A – 3B – 4A – 5A
 Konsep 4 : 1A – 2A – 3A – 4B – 5B
 Konsep 5 : 1A – 2A – 3B – 4B – 5A
 Konsep 6 : 1B – 2A – 3B – 4A – 5B
 Konsep 7 : 1B – 2A – 3A – 4B – 5A
 Konsep 8 : 1B – 2A – 3B – 4B – 5B

4.1.3 Evaluasi Konsep

Sesuai dengan teori yang digunakan, berikut adalah bagan evaluasi


konsep yang menjadi panduan dalam mengevaluasi konsep-konsep mesin
yang dibuat pada tahap di atas :

17
EEvaluasi berdasarkan
kelayakan

EEvaluasi berdasarkan
penyaringan ya atau tidak

EEvaluasi berdasarkan
matriks keputusan dasar

Evaluasi berdasarkan
keputusan lanjut

Hasil berdasarkan yang


layak dikembangkan

Berikut adalah penjabaran tahapan evaluasi konsep sesuai dengan bagan di


atas :

 Evaluasi berdasarkan kelayakan

Tahap ini merupakan tahap pertama pengevaluasian konsep. Evaluasi ini


dilakukan dengan pertimbangan sebagai berikut :

 Ketidaklayakan secara teknologi


 Tidak memenuhi permintaan customer
 Konsep yang dibuat dianggap tidak umum/ di luar kebiasaan
 Konsep yang dibuat bukan ide yang original
Berdasarkan kriteria tersebut, maka akhirnya didapat dua konsep pilihan
sebagai berikut :

1. Konsep 1 ( K1 )
 konsep 1 : 1A – 2A – 3A – 4A – 5B
Konsep ini terdiri dari rangkaian :

18
 Batang panjang
 Fluida
 Ulir
 Penyangga dengan kaki
 Baut

2. Konsep 2 ( K2 )
 konsep 2 : 1A – 2A – 3A – 4B – 5B
Konsep ini terdiri dari rangkaian :

 Batang panjang
 Fluida
 Ulir
 Penyangga dengan meja kerja
 Baut

3. Konsep 3 ( K3 )
 konsep 3 : 1B – 2A – 3B – 4A – 5B
Konsep ini terdiri dari rangkaian :

 Batang pendek
 Fluida
 Magnet
 Penyangga dengan kaki
 Baut
 Evaluasi berdasarkan penyaringan ya atau tidak
Pada bagian ini seluruh permintaan customer ditujukan pada kedua
konsep terpilih hasil tahap evaluasi pertama di atas yaitu K1 dan K2.
Setiap konsep hanya akan mempunyai dua jawaban, yaitu "ya" (Go) atau
"tidak" (no-Go). Konsep yang paling banyak menjawab "ya" adalah
konsep terpilih.
Berikut adalah penerapan evaluasi ini :

19
Tabel evaluasi Go atau No Go

K1 K2 K3
No
Permintaan costumer No No Go No
. Go Go
Go Go Go
1 Nyaman digunakan √ √ √
Mudah dalam √
2 √ √
perawatan
3 Harga terjangkau √ √ √
4 Ringan √ √ √
Mudah dibongkar
5 √ √ √
pasang
6 Kekuatan Penekanan √ √ √
7 Tidak berceceran √ √ √
8 Umur alat √ √ √
Aman dalam
9 √ √ √
penggunaan

Dari evaluasi ini didapat dua hasil konsep terpilih sebagai berikut :

1. konsep 1 : 1A – 2A – 3A – 4A – 5B
2. konsep 2 : 1A – 2A – 3A – 4B – 5B
 Evaluasi berdasarkan matriks keputusan dasar

Pada tahapan evaluasi ini, setiap konsep terpilih hasil evaluasi


sebelumnya dibandingkan terhadap kriteria. Kriteria ini merupakan
permintaan konsumen sebelumnya ditambah dengan permintaan tambahan
yang bersifat lebih khusus. Salah satu dari konsep terpilih tersebut dijadikan
sebagai datum. Konsep yang dijadikan datum adalah konsep yang paling
disukai dan dianggap paling baik dibandingkan konsep lain.

Konsep tepilih dari evaluasi berdasarkan matriks keputusan dasar


adalah konsep yang memiliki nilai plus terhadap datum yang didasarkan
pada kriteria.

Berdasarkan keterangan mengenai datum tersebut, perancang


menentukan konsep yang dijadikan datum adalah konsep 1 (K1).

Tabel evaluasi berdasarkan matriks keputusan dasar

20
BobotAlternative
No. Kriteria
Nilai K1 K2
1 Nyaman digunakan 5 S
2 Mudah dalam perawatan 10 7
3 Harga terjangkau 15 16
4 Ringan 15 DATU S
5 Mudah dibongkar pasang 10 M S
6 Kekuatan penekanan 10 S
7 Tidak berceceran 15 S
8 Umur alat 10 5
9 Aman dalam penggunaan 10 S
Total + 1
Total - 2
Jumlah Total -1
Total Pembobotan -7
Dengan memperhatikan total pembobotan pada tabel evaluasi
berdasarkan matriks keputusan dasar ini yang merupakan tahapan terakhir
dalam evaluasi, akhirnya didapat sebuah konsep mesin terpilih, yaitu konsep
satu (K1).

BAB V

PERHITUNGAN MEKANIKAL

5.1 Gambar Konsep

21
Gambar 5.1 Konsep Mesin

5.2 Perhitungan Gaya dari Handel

 Menghitung gaya yang didapat dari handle

DBB Handle

∑Mo = F1 . L – F2 . L’
0 = 25 Kg x 100 cm – F2 x 5 cm
2500 Kg . cm
F2 =
5 cm
= 500 Kg

22
5.3 Perhitungan Gaya dari Hidrolik

 Menghitung gaya dari hidrolik

DBB Hidrolik

π × d 12 π × d 22
A 1= A 2=
4 4

π ×(3 cm)² π ×(30 cm)²


¿ ¿
4 4

= 7.07
F 2 cm²
F3 = 706,85 cm²
=
A1 A2
500 Kg F3
=
7,07 cm² 706,85 cm ²

500 Kg ×706,85 c m2 23
F 3=
7,07 c m 2
= 49989,39 Kg
 Menghitung tegangan pada punch

F
σ=
A
49989,39 Kg
¿
(6 cm) ²
π×
4
= 1767,9 Kg/cm2
5.4 Perbandingan
Tegangan Yang Terjadi Vs Tegangan Yang Diizinkan

 Pemilihan bahan plat (Stainless Steel 316L)

Spesifikasi bahan :
Kg
σy=1733
c m2
Kg
σu=49456
c m2

∴ σ >σy

24

Anda mungkin juga menyukai