Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH METROLOGI

CALIPER GAUGE

DISUSUN OLEH KELOMPOK 6

NAMA: NIM:
1. AWALUDDIN RIZKY PJT 5131122002
2. SATRIA SUPIANTO 5131122006
3. BAGUS TRI HADI 5132122003
4. HELMI ANDRIYAN 5132122005
5. BAYU SAMIDERA 5133122003

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


FAKULTAS TEKNIK
PROGAM STUDI PENDIDIDKAN TEKNIK OTOMOTIF 2013
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada tuhan atas petunjuk dan kesempatan yang diberikan sehingga
makalah ini dapat disesaikan. Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada
makalah ini. Kami sebagai penyusun dengan senang hati menerima kritik dan saran dari
pembaca.
Kami menyusun makalah ini sebagai tugas mata kuliah metrologi dan juga untuk
menambah pengetahuan pembaca mengenai CALIPER GAGE
Kami sebagai penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini,
baik tampilan, isi, maupun penulisan, oleh karena itu, kami sebagai penyusun minta maaf
yang sebesar-besarnya.

Penulis

Kelompok 6
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................
A. Latar Belakang.........................................................................................................
B. Tujuan.......................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................
A. Caliper Gage...........................................................................................................
a.Definisi.................................................................................................................
b.Cara Pengukuran..................................................................................................
BAB III PENUTUP......................................................................................................
A. Kesimpulan..............................................................................................................
B. Saran.........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu berhadapan dengan benda hidup dan benda
mati. Suatu saat kita kadang-kadang harus mengkomunikasikan sesuatu obyek, baik obyek
hidup (bergerak) maupun obyek mati (diam) kepada orang lain. Seandainya informasi
tentang obyek yang kita komunikasikan itu kurang lengkap maka orang yang menerima
informasi sangat dimungkinkan untuk bertanya lebih jauh lagi.Misalnya kita
mengkomunikasikan besar dan beratnya sebuah batu, cepatnya lari seseorang, jauhnya
perjalanan, panasnya suatu benda dan sebagainya. Orang yang menerima informasi tentu
akan bertanya lebih jauh lagi tentang seberapa beratnya batu tersebut, berapa kecepatan lari
orang tersebut, seberapa jauh perjalanan yang ditempuh, seberapa tinggi panas benda
tersebut, dan sebagainya.
Pertanyaan ini sangat dimungkinkan timbul apabila obyek yang dikomunikasikan
tidak dilengkapi dengan obyek pelengkap.Obyek pelengkap ini biasanya dinyatakan dalam
bentuk ukuran dan satuan sehingga obyek yang diinformasikan mempunyai arti lebih luas.
Misalnya, batu tersebut beratnya satu ton, kecepatan larinya sekitar 1 kilometer per jam,
jalan yang sudah ditempuh sekitar 2 kilometer, panas badannya sekitar 40 derajat Celcius,
dan sebagainya. Dengan demikian peranan obyek pelengkap sebagai penambah keterangan
dari obyek yang diinformasikan memang sangat penting.
Ilmu pengukuran tersbut akan dibahas dalam mata kuliah metrologi industri.
Metrologi industri adalah ilmu untuk melakukan pengukuran karakteristik geometris dari
suatu produk atau komponen dengan mesin dengan alat dan cara yang tepat sedemikian rupa
sehingga hasil pengukuran di anggap sebagai yang paling dekat dengan geometri
sesungguhnya komponen mesin yang bersangkutan.
B. Tujuan
Mata kuliah metrologi indusrti ini bertujuan untuk meperdalam dan memantapkan
pengetahuan kami tentang Mistar geser & Mikrometer.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Caliper Gauge
1. Definisi
Caliper gauge adalah merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur diameter
dengan ukuran kecil, misalnya diameter lubang laluan katup, diameter dalam rokcer arm
dan sebagainya.
Pada bagian atas caliper gauge terdapat dial gauge dan pada bagian bawah terdapat
kaki (lug) yang dapat bergerak bebas. Fungsi tombol yang terdapat pada dial gauge untuk
menggerakkan kaki-kaki. Apabila tombol ditekan, maka kaki-kaki tersebut akan saling
berhimpitan (menyempit). Untuk menset nol dapat dilakukan dengan memutar outer ring
sehingga jarum penunjuk bertepatan dengan angka nol dengan skala pengukuran.

2. Cara Pengukuran
a.Prosedur pengunaan Caliper Gauge
Pengukuran komponen mesin dengan caliper gage memerlukan alat ukur lain yaitu
mistar geser dan mikrometer. Adapun prosedur pengukuran diameter dalam dengan caliper
gage dapat dilakukan sebagai berikut:

Gambar 40. Caliper gauge


(1) Ukur diameter dalam dengfan mistar geser, misal diperoleh hasil pengukurannya = 8,40
mm.
(2) Set mikrometer luar mendekati hasil pengukuran dengan mistar geser, misal : 8,50 mm.
(3) Tepatkan kaki-kaki caliper diantara anvil dan spindle mikrometer luar.
(4) Gerakan caliper sampai diperoleh penunjukan jarum maksimal (posisi tegak lurus).
(5) Putar outer ring sampai angka nol pada skala pengukuran lurus dengan jarum penunjuk.
(6) Tekan tombol caliper, kemudian masukan kaki-kaki caliper kedala lubang dan bebaskan
tombol.
(7) Gerakkan caliper sampai diperoleh penunjuk maksimal.
(8) Baca penunjuk jarum penunjuk pada caliper gauge. Apabilaa hasil pembacaan = 0,07
mm, maka diameter dalam lubang tersebut adalah = 8,50 – 0,07 = 8,43 mm

b.Contoh penggunaan Caliper Gauge dalam bidang Otomotif

(1) Pengukuran diameter dalam lubang laluan katup

Gambar 41. Pengukuran diameter lubang laluan katup


(2) Pengukuran diameter dalam rokcer arm

Gambar 42. Pengukuran diameter dalam rocker arm


BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapatkan setelah melakukan praktikum dilabor yakni dapat
memahami dan menerapkan langsung tentang cara penggunaan Caliper Gauge, serta dapat
memahami membuat laporan praktikum dan mampu menerapkan semua hasil materi kuliah
untuk pembelajaran dilapangan.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
penulis mengharapkan masukan dari semua pihak untuk perbaikan laporan ini dimasa yang
akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

Sudjimunadi. (1990). Metrologi Industri. Jakarta: Depdikbud – P2LPTK


Rochim, Taupiq, dan Soetarto, SM. (1985). Teknik Pengukuran (Metrologi Industri).
Jakarta: Depdikbud

Anda mungkin juga menyukai