SKRIPSI
SKRIPSI
SKRIPSI
Saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri, kecuali beberapa
kutipan dan ringkasan yang masing – masing disebutkan sumbernya.
M.Akbar Azhari
150801026
ABSTRAK
Telah dirancang alat monitoring trafo untuk mengukur tegangan,arus dan suhu pada
trafo distribusi.Konfigurasi sistem yang meliputi input,proses dan output. Input
berasal dari sensor yang mendeteksi besaran tegangan,arus dan temperatur. Data
tegangan ,arus yang diperoleh dari sensor LM35 dan suhu yang diperoleh dari sensor
ACS712 akan dikalibrasi agar diperoleh nilai sesungguhnya.Ketiga data sensor
tersebut akan siap dimonitor setiap saat yang akan dilakukan oleh pengguna (user)
dengan cara menggunakan smartphone (android) yang terkoneksi pada Bluetooth HC-
05.ATMega8 sebagai mikrokontroler akan melakukan pengiriman data parameter
listrik dan temperature kepengguna (user)
ABSTRACT
PENGHARGAAN
Alhamdullilah Segala puji dan syukur kepada Allah SWT atas kasih dan rahmat-Nya
yang senantiasa menyertai penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.Pada
kesempatan ini, penulis juga mengucapkan terima kasih terkhusus kepada kedua orang
tua saya yang telah mendidik dan membesarkan saya sampai saat ini serta abang
tercinta dan kakak tersayang yang selalu memberikan dukungan moral serta doa,
kepercayaan dan semangat selama ini kepada penulis.Dengan sepenuh hati, penulis
juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Perdinan Sinuhaji,MS, sebagai Ketua Departemen Fisika FMIPA
USU.
2. Seluruh Staff,dosen pengajar dan pegawai-pegawai di Departemen Fisika yang
telah memberikan materi selama perkuliahan dan telah membantu serta
memberikan petunjuk dan arahan selama perkuliahan.
3. Bapak Prof.Drs.Kerista Sebayang,MS selaku Pembimbing yang telah membantu
dan memberikan waktu, saran serta dukungan selama bimbingan.
4. Ayahanda (Alm) Affan dan Ibunda Hj.Salbiah selaku orang tua yang telah
membesarkan dan mensupport saya hingga akhir hayat.
5. Kepada Saudara kandung saya Afrisal S.Kom,Fadilla Desiana, yang mana juga
telah mendukung penuh dan selalu menghibur dan memberikan masukan dalam
penulisan skripsi ini.
6. Kepada Sarah Mutiara,S.Si yang telah membantu dan memberikan
masukkannya serta semangat.
7. Kepada Ayu Monawit Sibuea,S.Si,Rio Rinaldo Tarigan,S.Si,Farhan Khalil
Sani,S.Si,Sahrul Azmi,S.Si,Willy Arti,S.Si yang telah sama-sama berjuang
selama ini.
7. Teman-teman dan para sahabat PHYSICS UNITY yang telah menjadi keluarga
kedua..
8. Rekan-rekan asisten Laboratorium Fisika Dasar yang telah memberikan
masukan serta lelucon yang meringankan beban dalam penulisan skripsi ini.
9. Adik-Adik Stambuk 2016,2017 dan 2018 yang tidak dapat saya sebutkan satu
persatu
10. Untuk rekan-rekan Angkatan Sandi Alam KOMPAS-USU yang telah memberi
saya banyak pengalaman di organisasi tersebut.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyelesaian skripsi ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan dari
para pembaca.
M.Akbar Azhari
DAFTAR ISI
Halaman
Persetujuan i
Abstrak ii
Abstract iii
Penghargaan iv
Daftar Isi vi
Daftar Tabel ix
Daftar Gambar x
Daftar Lampiran xi
Bab 1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Batasan Masalah 2
1.4 Tujuan Penelitian 2
1.5 Manfaat Penelitian 2
1.6 Sistematika penulisan 3
2.4 Kapasitor 12
2.5 Resistor 12
2.6 Sensor Suhu LM35 13
2.6.1 Karakteristik Sensor LM35 14
2.6.2 Cara Kerja Sensor LM35 14
2.7 Dioda 15
2.8 Sensor Arus ACS712 15
2.8.1 Karakteristik Sensor Arus 16
2.9 Android 17
2.9.1 Karakteristik Android 18
2.10 Bluetooth HC-05 18
2.10.1 Spesifikasi Bluetooth HC-05 20
2.11 Sensor Tegangan 21
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 1 : PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisikan mengenai latar belakang, rumusan masalah,
tujuan penulisan, batasan masalah, serta sistematika penulisan.
BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini dijelaskan tentang teori pendukung yang digunakan untuk
pembahasan dan cara kerja dari rangkaian teori pendukung itu antara lain
tentang sensor arus ACS712, sensor suhu LM35, mikrokontroler
ATMega8, dan lain-lain.
BAB 3 : PERANCANGAN ALAT
Pada bab ini akan dibahas perancangan dari alat ,yaitu diagram blok dari
rangkaian, skematik dari masing-masing rangkaian dan diagram alir.
BAB 4 : HASIL DAN ANALISIS
Pada bab ini berisikan tentang pengujian alat dan juga analisa data yang
diperoleh dari pengujian alat yang dibuat.
BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan penutup yang meliputi tentang kesimpulan dari
pembahasan yang dilakukan dari penelitian ini serta saran yang berkaitan
dengan seluruh proses perancangan dan pembuatan tugas akhir ini.
DAFTAR PUSTAKA
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Transformator
Trafo atau transformator adalah suatu peralatan listrik yang dapat
memindahkan energi listrik atau memindahkan dan mengubah energi listrik bolak-
balik dari satu level ke level tegangan yang lain melalui kinerja satu gandengan
magnet dan berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik.Pada umumnya
transformator terdiri atas sebuah inti yang terbuat dari besi berlapis dan dua buah
kumparan yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder .Kedua kumparan ini tidak
terhubung secara langsung. Satu-satunya hubungan antara kedua kumparan adalah
fluks magnetik bersama yang terdapat dalam inti. Salah satu dari kedua kumparan
transformator tadi dihubungkan kesumber daya listrik bolak-balik dan kumparan
kedua (serta ketiga jika ada) akan mensuplai daya ke beban. Kumparan transformator
yang terhubung kesumber daya dinamakan kumparan primer sedangkan yang
terhubung ke beban dinamakan kumparan sekunder,jika terdapat kumparan ketiga
dinamakan kumparan tersier. Pemakaian transformator pada tenaga listrik adalah yang
tidak bisa dihindarkan.Transformator yang sangat sederhana dan hanal itu merupakan
salah satu sebab penting bahaw arus bolak-balik sangat banyak dipergunakan untuk
pembangkit dan penyaluran tenaga listrik.Pada penyaluran tenaga listrik terjadi
kerugian sebesar 𝐼 2 𝑅 watt, kerugian ini akan banyak berkurang apabila tegangan
dinaikkan. Dengan demikian saluran-saluran tenaga listrik senantiasa mempergunakan
tegangan yang tinggi.
Tegangan yang paling tinggi di Indonesia pada saat ini adalah 500 kv yaitu
sama dengan 500.000 volt. Hal ini dilakukan terutama untuk mengurangi kerugian
energi yang terjadi. Dan menaikkan tegangan listrik di pusat listrik dari tegangan
generator yang biasanya berkisar antara 6-20 kv pada awal saluran transmisi, dan
menurukannya pada ujung saluran itu ketegangan yang lebih rendah, dilakukan
dengantransformator.Transformator yang dipakai pada jaringan tenaga listrik
merupakan transformator tenaga. Disamping itu ada jenis – jenis transformator lain
yang banyak dipergunakan, dan yang pada umumnya merupakan transformator yang
jauh lebih kecil.Misalnya transformator yang dipakai dirumah tangga, yang dipakai
pada lampu TL, pesawat radio, televisedan berbagai alat elektronika lainnya.
Fungsi transformator pada sistem tenaga listrik adalah hal yang tidak bisa
dihindarkan. Transformator digunakan untuk menaikkan tegangan dari generator ke
transmisi dankemudian diturunkan lagi di jaringan distribusi. Tujuan dinaikkannya
tegangan transmisi adalah untuk menurunkan rugi-rugi ohmic pada transmisi.
(core) pada transformator adalah untuk mengurangi reluktansi (tahanan magnetis) dari
rangkaian magnetis.
1. Jenis Kosentris
Yaitu susunan pada primer dan sekunder berupa silindris yang dibatasi berupa vernis
atau kertas pelindung lain yang mengikuti bentuk silindris dan umumnya belitan
tegangan rendah ditempatkan dekat inti.
2. Jenis Berlapis
Yaitu susunan masing-masing pada lengan (limb) yang berbeda.
2.1.3.3 Tangki
2.1.3.4 Bushing
Hubungan antara kumparan trafo ke jaringan luar melalui sebuah bushing yaitu
sebuah konduktor yang diselubungi oleh isolator, yang sekaligus berfungsi sebagai
penyekat antara konduktor tersebut dengan tangki trafo.(Warman,1996)
Sebuah komputer mikro memiliki tiga komponen utama: unit pengolah pusat
(CPU=central processing unit), memori dan sistem input/output (I/O) untuk
dihubungkan dengan perangkat luar. CPU, yang mengatur sistem kerja komputer
mikro, dibangun oleh sebuah mikroprosesor. Memori terdiri atas EEPROM untuk
menyimpan program dan RAM untuk menyimpan data. Sistem I/O bisa dihubungkan
dengan perangkat luar misalnya sebuah keyboard dan sebuah monitor, bergantung
pada aplikasinya. Apabila CPU, memori dan sistem I/O dibuat dalam sebuah chip
semikonduktor, maka inilah yang dinamakan mikrokontroler.
Mikrokontroler merupakan sebuah prosesor yang digunakan untuk
kepentingan kontrol. Meskipun mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil dari suatu
komputer pribadi dan komputer mainframe, mikrokontroler dibangun dari
elemenelemen dasar yang sama. Seperti umumnya komputer, mikrokontroler adalah
alat yang mengerjakan instruksi–instruksi yang diberikan kepadanya. Artinya, bagian
terpenting dan utama dari suatu sistem terkomputerisasi adalah program itu sendiri
yang dibuat oleh seorang programer. Program ini mengisntruksikan komputer untuk
melakukan tugas yang lebih kompleks yang di inginkan oleh programmer. Beberapa
fitur yang umumnya ada di dalam mikrokontroler adalah sebagai berikut:
1. ROM (Read Only Memory)
ROM berfungsi untuk tempat penyimpanan variable. Memori ini bersifat
volatile yang berarti akan kehilangan semua datanya jika tidak memdapat catu
daya.
2. RAM (Random Access Memory)
1. Port B
PortB merupakan jalur data 8 bit yang dapat difungsikan sebagai
input/output.Selain itu PORTB juga dapat memiliki fungsi alternatif seperti
dibawah ini
a. ICP1 (PB0),berfungsi sebagai Timer Counter 1 input capture pin.
b. OC1A (PB1),OC1B (PB2) dan OC2 (PB3),dapat difungsikan
sebagai keluaran PWM (Pulse Width Modulation).
c. MOSI(PB3),MISO(PB4),SCK(PB5),SS(PB2),merupakan jalur
komunikasi SPI.Selain itu pin ini juga berfungsi sebagai jalur
pemograman serial (ISP).
d. TOSC1(PB6) dan TOSC2(PB7) dapat difungsikan sebagai sumber
clock external untuk timer.
2. Port C
Port C merupakan jalur data 7 bit yang dapat difungsikan sebagai
input/output digital.Fungsi alternatif PORTC antara lain yaitu
a. ADC 6 channel (PC0,PC1,PC2,PC3,PC4,PC5),dengan resolusi
sebesar 10bit.ADC dapat digunakan untuk mengubah input yang
berupa tegangan analog menjadi data ditigal.
b. 12C (SDA dan SDL),merupakan salah satu fitur terdapat pada
PORTC.12C digunakan untuk komunikasi dengan sensor atau
device lain yang memiliki komunikasi data tiper 12C seperti sensor
kompas,accelerometer nunchuck,dll.
c. RESET,merupakan salah satu pin penting di
mikrokontroller,RESET dapat digunakan untuk merestart
program.Pada Atmega8 pin RESET digabungkan dengan salah satu
pin IO (PC6).Secara default PC6 ini di disable dan diganti menjadi
pin RESET.
3. Port D
Port D merupakan jalur data 8bit yang masing-masing pinnya juga dapat
difungsikan sebagai input/output.Sama seperti PORTB dan
PORTC,PORTD juga memiliki fungsi alternatif seperti dibawah ini
a. USART (TXD dan RXD),merupakan jalur data komunikasi serial
dengan sinyal TTL.Pin TXD berfungsi untuk mengirimkan data
serial,sedangkan RXD kebalikannya yaitu sebagai pin yang
berfungsi untuk menerima data serial.
b. Interrupt (INT0 dan INT1),merupakan pin dengan fungsi khusus
sebagai interupsi hardware.Interupsi biasanya digunakan sebagai
selaan dari program,misalkan pada saat program berjlana kemudian
terjadi interupsi hardware/software maka program utama akan
berhenti dan akan menjalakan program interupsi.
c. XCK,dapat difungsikan sebagai sumber clock external untuk
USART,namum juga dapat memanfaatkan clock dari CPU,sehingga
tidak perlu membutuhkan external clock.
d. T0 dan T1,berfungsi sebagai masukan counter external untuk timer
1 dan timer 0.
e. AIN0 dan AIN1,keduanya merupakan masukan input analog
komparator.
(Atmel,2013)
2.4 Kapasitor
Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik.
Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu
bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum,
keramik, gelas dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka
muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki elektroda metalnya dan
pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu
lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutup negatif dan sebaliknya
muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutup positif karena terpisah oleh bahan
elektrik yang non-konduktif.Muatan elektrik ini “tersimpan” selama tidak ada
konduktif pada ujung- ujung kakinya.
2.5 Resistor
Resistor komponen pasif elektronika yang berfungsi untuk membatasi arus
listrik yang mengalir. Berdasarkan kelasnya resistor dibagi menjadi 2 yaitu : Fixed
Resistor dan Variable Resistor dan umumnya terbuat dari karbon film atau metal film,
tetapi tidak menutup kemungkinan untuk dibuat dari material yang lain. Pada dasarnya
semua bahan memiliki sifat resistif namun beberapa bahan tembaga perak emas dan
bahan metal umumnya memiliki resistansi yang sangat kecil. Bahan–bahan tersebut
menghantar arus listrik dengan baik, sehingga dinamakan konduktor.Kebalikan dari
bahan yang konduktif, bahan material seperti karet, gelas, karbon memiliki resistansi
yang lebih besar menahan aliran elektron dan disebut sebagai insulator.
2.7 Dioda
Dioda adalah komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat
semikonduktor, yang memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah (kondisi
panjar maju) dan menghambat arus dari arah sebaliknya (kondisi panjar mundur).
Dioda sebenarnya tidak menunjukkan karakteristik kesearahan yang sempurna,
melainkan mempunyai karakteristik hubungan arus dan tegangan kompleks yang tidak
linear dan seringkali tergantung pada teknologi atau material yang digunakan serta
parameter penggunaan. Beberapa jenis dioda juga mempunyai fungsi yang tidak
ditujukan untuk penggunaan penyearahan. Berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai
dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya, seperti dioda
penyearah (rectifier), dioda emisi cahaya (LED), dioda Zenner, photodioda, dioda
Schottky dan dioda signal.
Dioda Schottky adalah salah satu dioda yang memiliki tegangan maju
(forward bias) yang lebih rendah daripada dioda umumnya yaitu berkisar antara 0,2
hingga 0,4 Volt. Dioda Schottky banyak digunakan pada rangkaian switching
berkecepatan tinggi seperti power supply switching dan rangkaian detektor radio
frekuensi tinggi. (Branko Dokic, 2015).Adapun dioda signal yang digunakan dalam
frekuensi tinggi atau sebagai clipping dan switching pada aplikasi yang berhubungan
dengan sinyal pulsa durasi singkat. Dioda signal yang paling umum digunakan adalah
1N4148 yang dibungkus dengan kaca dengan pita hitam yang menandakan terminal
katoda.
medan magnetic sekitar arus kemudian dikonversi menjadi tegangan yang lnier
dengan perubahan arus.Nilai variable dari sensor merupakan input untuk
mikrokontroler yang kemudian diolah.Keluaran dari sensor ini masih berupa sinyal
tegangan AC,agar dapat diolah oleh mikrokontroler maka sinyal tegangan AC ini
disearahkan oleh rangkaian penyearah
2.9 Android
Android adalah sistem operasi untuk handphone yang berbasis linux. Android
menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi
mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Android
merupakan salah satu sistem operasi yang banyak digunakan saat ini. Hal ini
didukung dengan support-nya beberapa vendor besar, seperti Samsung, HTC, LG
yang menggunakan sistem operasi ini. Sehingga menjadikan android lebih cepat
popular dibandingkan system operasi smartphone lainnya.. Android menyediakan
platform terbuka bagi para pengembang buat menciptakan aplikasi mereka sendiri
untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli
Android Inc,pendatang baru yang membuat 8 peranti lunak untuk ponsel.
Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance,
konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi,
termasuk Google, HTC, Intel, Motorola,Qualcomm, T-Mobile, danNvidia.
Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007, Android bersama di
dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama yang
mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua
adalah yang benar–benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau
dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).
Seperti dijelaskan di atas, modul HC-05 memiliki dua mode kerja yaitu mode
AT Command dan mode Data.Modul HC-05 menggunakan mode data secara default.
Berikut ini adalah keterangan untuk kedua mode tersebut:
1. AT Command.
Pada mode ini, modul HC-05 akan menerima instruksi berupa perintah AT
Command. Mode ini dapat digunakan untuk mengatur konfigurasi modul HC-
05.Perintah AT Command yang dikirimkan ke modul HC-05 menggunakan
huruf kapital dan diakhiri dengan karakter CRLF (\r\n atau 0x0d 0x0a dalam
heksadesimal).
2. Mode Data
Pada mode ini, modul HC-05 dapat terhubung dengan perangkat bluetooth
lain dan mengirimkan serta menerima data melalui pin TX dan RX.
Konfigurasi koneksi serial pada mode ini menggunakan baudrate: 9600 bps,
data: 8 bit, stop bits: 1 bit,parity: None, handshake: None. Adapun password
default untuk terhubung dengan modul HC-05 pada mode Data adalah 0000
atau 1234.
BAB 3
PERANCANGAN SISTEM
SW -SPST
U2
VI VO
3
Out 5V
GND
220VAC
C2
tegangan maka digunakan kapasitor untuk filter tegangan setelah itu masuk
10uF/50V
2
BR1 1N4002
C1
5V 220u/50V
2
BLUETOOTH
VOUT
U4
3 R5 23
PC0/ADC0 PB0/ICP1
14
HC-05
LM35
Bluetooth
22k 24 15
PC1/ADC1 PB1/OC1A
25 16
PC2/ADC2 PB2/SS/OC1B
26 17
PC3/ADC3 PB3/MOSI/OC2
27 18
PC4/ADC4/SDA PB4/MISO
28 19
PC5/ADC5/SCL PB5/SCK
1 9
PC6/RESET PB6/TOSC1/XTAL1
10
PB7/TOSC2/XTAL2 5V
2
PD0/RXD
3
PD1/TXD
GND
TXD
4 Key
Vcc
R4 C5 5
PD2/INT0
10k 220u PD3/INT1
6
PD4/T0/XCK
11
PD5/T1
12 21
PD6/AIN0 AREF
13 20
PD7/AIN1 AVCC
ATMEGA8
Sumber Arus
5V
U1
1/2 8
IP+ VCC
7
VIOUT
6
FILTER 5V
3/4 5
IP- GND
ACS712ELCTR-20A-T
U3:A
C3
11
Beban 3 D1
1
2
100n DIODE
LM324
4
R1 C4
12.2u R3
100k 100k
R2 RV
1M
10K
Gambar 3.2 Rangkaian ATmega8 dengan Sensor Arus ACS712 dan Sensor
Tegangan
25
1 U5
27.0
U4
Sensor arus ACS712 ini merupakan modul sensor
3 LM35
R5 mendeteksi besar arus yang 23
PC0/ADC0
22k 24
PC1/ADC1
25
PC2/ADC2
mengalir lewat terminal blok menggunakan current sensor yang memanfaatkan efek 26
27
PC3/ADC3
PC4/ADC4/SDA
28
PC5/ADC5/SCL
1
Hall.Besar arus maksimum yang dapat dideteksi sebesar 20 A dimana tegangan pada 2
PC6/RESET
PD0/RXD
3
PD1/TXD
4
pin keluaran akan berubah secara linear mulai dari 2,5
R4Volt, untukC5
10k
kondisi tidak ada
220u
5
6
PD2/INT0
PD3/INT1
PD4/T0/XCK
11
PD5/T1
arus hingga 4,5 Volt pada arus sebesar +20A atau 0,5V pada arus sebesar -20A 12
13
PD6/AIN0
PD7/AIN1
ATMEGA8
Sumber Arus
5V
U1
1/2 8
IP+ VCC
7
VIOUT
6
FILTER 5V
3/4 5
IP- GND
ACS712ELCTR-20A-T
U
C3
11
Beban 3
2
100n
LM3
4
R1
100k
10K
GND
C2
10uF/50V
2
BR1 1N4002
C1
6. Reset merupakan pin yang digunakan untuk me-reset mikrokontroler.
220u/50V
Key
R4 C5 5
PD2/INT0
10k 220u PD3/INT1
6
PD4/T0/XCK
11
PD5/T1
12 21
PD6/AIN0 AREF
13 20
PD7/AIN1 AVCC
ATMEGA8
5V
VCC
8 Gambar 3.4 Rangkaian Mikrokontroler ATmega8
7
IOUT
6
LTER 5V
5
GND
ELCTR-20A-T 3.6 Bluetooth HC-05
U3:A
C3
11
2.4 GHz untuk pertukaran data pada perangkat bergerak seperti pada,laptop, HP, dan
100n
2
LM324
DIODE
4
10K
SW1
untuk melakukan pairing keperangkat lain, maupun perangkat lain tersebut yang
SW -SPST
melakukan pairing ke module
U2 Bluetooth HC-05. Untuk mengeset perangkat Bluetooth
7805
L1 Out 5V
1 3
VI VO
V1
dibutuhkan perintah-perintah AT Command C2yang mana perintah AT Command
GND
220VAC
10uF/50V
2
BR1 1N4002
tersebut akan di respon oleh perangkat Bluetooth jika modul Bluetooth tidak dalam
C1
220u/50V
2
VOUT
U4
3 R5 23
PC0/ADC0 PB0/ICP1
14
HC-05
LM35
Bluetooth
22k 24 15
PC1/ADC1 PB1/OC1A
25 16
PC2/ADC2 PB2/SS/OC1B
26 17
PC3/ADC3 PB3/MOSI/OC2
27 18
PC4/ADC4/SDA PB4/MISO
28 19
PC5/ADC5/SCL PB5/SCK
1 9
PC6/RESET PB6/TOSC1/XTAL1
10
PB7/TOSC2/XTAL2 5V
2
PD0/RXD
3
PD1/TXD
State
RXD
GND
TXD
4
Key
Vcc
R4 C5 5
PD2/INT0
10k 220u PD3/INT1
6
PD4/T0/XCK
11
PD5/T1
12 21
PD6/AIN0 AREF
13 20
PD7/AIN1 AVCC
ATMEGA8
Sumber Arus
5V
U1
1/2 8
IP+ VCC
7
VIOUT
6
3/4
IP-
FILTER
GND
ACS712ELCTR-20A-T
5
Gambar 3.5 Rangkaian ATmega8 dengan Bluetooth HC-05
5V
U3:A
C3
11
Beban 3 D1
1
2
100n DIODE
LM324
4
R1 C4
12.2u R3
100k 100k
10K
27
GND
220VAC
C2
10uF/50V
2
yaitu ADC internal pada Mikrokontroler
BR1 1N4002
C1
5V 220u/50V
1 U5
HC1
BLUETOOTH HC-05
27.0
www.TheEngineeringProjects.com
2
VOUT
U4
3 R5 23
PC0/ADC0 PB0/ICP1
14
HC-05
LM35
Bluetooth
22k 24 15
PC1/ADC1 PB1/OC1A
25 16
PC2/ADC2 PB2/SS/OC1B
26 17
PC3/ADC3 PB3/MOSI/OC2
27 18
PC4/ADC4/SDA PB4/MISO
28 19
PC5/ADC5/SCL PB5/SCK
1 9
PC6/RESET PB6/TOSC1/XTAL1
10
PB7/TOSC2/XTAL2 5V
2
PD0/RXD
3
PD1/TXD
State
RXD
GND
TXD
4
Key
Vcc
R4 C5 5
PD2/INT0
10k 220u PD3/INT1
6
PD4/T0/XCK
11
PD5/T1
12 21
PD6/AIN0 AREF
13 20
PD7/AIN1 AVCC
ATMEGA8
U1
1/2 8
IP+ VCC
7
VIOUT
6
FILTER 5V
3/4 5
IP- GND
3.8 Prosedur Penelitian ACS712ELCTR-20A-T
U3:A
C3
11
C4 R1
12.2u R3
100k
input dan output. 100k
R2 RV
10K
BAB IV
4.1 Hasil
Penelitian menghasilkan suatu konsep pengukuran daya listrik pada sebuah pada
suatu trafo distribusi. Dimana konsep yang dihasilkan adalah mengukur parameter
listrik dan mengolahnya secara digital. Pada umumnya pengukuran listrik
konvensional masih menggunakan cara analog, misalnya mengukur langsung dengan
alat ukur ditempat. Konsep baru ini memberikan banyak keuntungan antara lain biaya
operasional yang lebih rendah dan dapat mengetahui secara cepat jika terjadi kondisi
abnormal pada salah satu trafo distribusi. Rancangan ini menggunakan komponen -
komponen elektronika seperti sensor arus ,sensor tegangan dan kontroler. Sensor
tegangan dan sensor arus merupakan komponen analog yang berfungsi mengubah
besaran analog dari listrik menjadi besaran tegangan analog. Kedua data listrik
kemudian diubah menjadi data digital oleh alat pengubah analog ke digital yaitu ADC.
ADC merupakan bagian dari mikrokontroler ATMega8.
Data hasil konversi yang diolah secara digital melalui program yang dibuat
didalam mikrokontroler. Kalibrasi nilai dilakukan pada program yaitu mengalikan
dengan sebuah konstanta. Cara ini adalah konsep baru yang digunakan sebagai
pengolah data secara digital. Karena dilakukan secara software maka sangat mudah
melakukan kalibrasi nilai yaitu hanya dengan mengganti nilai konstanta diprogram
maka kalibrasi dapat diubah. Selain itu kelebihan konsep pengolahan digital juga
dapat menangani data-data yang tidak linear dari sensor. Pada umumnya nilai sensor
tidak selalu linear sehingga dibutuhkan proses linearisasi yang cukup rumit. Hal ini
dapat dilakukan dengan mudah dengan digital prosessing. Kelebihan lain konsep
pengukuran ini adalah dapat mengukur Parameter listrik tanpa harus kontak langsung
atau dengan kata lain adalah secara nirkabel (wireless). Petugas lapangan PLN dapat
membaca parameter trafo yang sedang bekerja dari jarak dekat namun tidak harus
berhubungan langsung cukup dengan koneksi bluetooth saja.. Petugas cukup
menjalankan aplikasi monitoring pada smartphone dan melakukan koneksimaka data
akan dikirim oleh rangkaian ke smartphone user. Dengan demikian fungsi monitoring
menjadi sangat efisien dan praktis.
Tabel 4.1 Data Tegangan Hasil Pengukuran pada Port Mikrokontroler Atmega 8.
Pin Vout(V)
PORT D
2. 4,99
3. 0,0
4. 0,0
5. 0,0
6. 0,0
11. 5,01
12. 0,0
13. 5,00
PORT B
14. 0,01
15. 5,01
16. 0,0
17. 0,0
18. 5,01
19. 4,99
20. 5,01
21. 4,99
PORT C
23. 5,01
24. 0,0
25. 5,01
26. 0,0
27. 5,02
28. 0,0
PORTB : 11110010
PORTD : 10100001
PORTC : 01010101
Dari data diatas dapat dibandingkan antara data program dengan data
pengukuran dan dapat dilihat adanya kesamaan antara program dan keluaran tiap pin.
Hasil menunjukkan tidak terdapat perbedaan ,sehingga dapat dinyatakan rangkaian
kontroler telah bekerja dgn baik .
Dari pengukuran diatas dapat diambil kesimpulan bahwa tegangan yang dihasilkan
telah memenuhi kebutuhan rangkaian yang dibuat yaitu 12V dan 5V.Dengan demikian
pengujian ini dinyatakan berhasil.
2,12 1,84 9
2,25 2,02 10
2,47 2,26 11
2,69 2,49 12
Volt-vs-Arus
3
2.5
2
Arus (A)
1.5
0.5
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3
Volt (V)
Data keluaran tegangan tersebut kemudian dikonversi ke digital oleh adc yang ada
pada atmega 8. Dengan persamaan berikut dapat dihitung data hasil konversi.
𝑉𝑜𝑢𝑡
Data adc = x 1023
Vref
Dimana : Vref = 5V
dan : 1023 adalah jumlah kombinasi 10 bit dari biner.
𝑉𝑜𝑢𝑡1
1) Data 𝑎𝑑𝑐1= x 1023
Vref
0.19 𝑉
Data 𝑎𝑑𝑐1 = x 1023 = 38 V
5V
𝑉𝑜𝑢𝑡2
2) Data 𝑎𝑑𝑐2= x 1023
Vref
0.30 𝑉
Data 𝑎𝑑𝑐2 = x 1023 = 61 V
5V
𝑉𝑜𝑢𝑡3
3) Data 𝑎𝑑𝑐3= x 1023
Vref
0.41 𝑉
Data 𝑎𝑑𝑐3 = x 1023 = 83 V
5V
𝑉𝑜𝑢𝑡4
4) Data 𝑎𝑑𝑐4= x 1023
Vref
0.68 𝑉
Data 𝑎𝑑𝑐4 = x 1023 = 139 V
5V
𝑉𝑜𝑢𝑡5
5) Data 𝑎𝑑𝑐5= x 1023
Vref
0.86 𝑉
Data 𝑎𝑑𝑐5 = x 1023 = 175 V
5V
𝑉𝑜𝑢𝑡6
6) Data 𝑎𝑑𝑐6= x 1023
Vref
1.22 𝑉
Data 𝑎𝑑𝑐6 = x 1023 = 249 V
5V
𝑉𝑜𝑢𝑡7
7) Data 𝑎𝑑𝑐7= x 1023
Vref
1.41 𝑉
Data 𝑎𝑑𝑐7 = x 1023 = 288 V
5V
𝑉𝑜𝑢𝑡8
8) Data 𝑎𝑑𝑐8= x 1023
Vref
1.61 𝑉
Data 𝑎𝑑𝑐8 = x 1023 = 329 V
5V
𝑉𝑜𝑢𝑡9
9) Data 𝑎𝑑𝑐9= x 1023
Vref
1.84 𝑉
Data 𝑎𝑑𝑐9 = x 1023 = 376 V
5V
𝑉𝑜𝑢𝑡10
10) Data 𝑎𝑑𝑐10= x 1023
Vref
2.02 𝑉
Data 𝑎𝑑𝑐10 = x 1023 = 413 V
5V
𝑉𝑜𝑢𝑡11
11) Data 𝑎𝑑𝑐11= x 1023
Vref
2.26 𝑉
Data 𝑎𝑑𝑐11 = x 1023 = 462 V
5V
𝑉𝑜𝑢𝑡12
12) Data 𝑎𝑑𝑐12= x 1023
Vref
2.49 𝑉
Data 𝑎𝑑𝑐12 = x 1023 = 509 V
5V
0,22 0,19 1 38 V
0,45 0,30 2 61 V
0,67 0,41 3 83 V
0,91 0,68 4 139 V
1,11 0,86 5 175 V
1,35 1,22 6 249 V
Arus-vs-ADC
600
500
400
ADC
300
200
100
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3
Arus
Untuk mencari konstanta kalibrasi dapat dilakukan dengan rumus perbandingan yaitu:
𝐷𝑎𝑡𝑎𝐴𝐷𝐶
K = 𝐴𝑟𝑢𝑠𝑆𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎
𝐷𝑎𝑡𝑎𝐴𝐷𝐶1
1) 𝐾1 = 𝐴𝑟𝑢𝑠1
38
𝐾1 = 0.22 = 172.7 A
𝐷𝑎𝑡𝑎𝐴𝐷𝐶2
2) 𝐾2 = 𝐴𝑟𝑢𝑠2
61
𝐾2 = = 135.5 A
0.45
𝐷𝑎𝑡𝑎𝐴𝐷𝐶3
3) 𝐾3 = 𝐴𝑟𝑢𝑠3
83
𝐾3 = 0.67 = 123.8 A
𝐷𝑎𝑡𝑎𝐴𝐷𝐶4
4) 𝐾4 = 𝐴𝑟𝑢𝑠4
139
𝐾4 = 0.91 = 152.7 A
𝐷𝑎𝑡𝑎𝐴𝐷𝐶5
5) 𝐾5 = 𝐴𝑟𝑢𝑠5
175
𝐾5 = 1.11 = 157.6 A
𝐷𝑎𝑡𝑎𝐴𝐷𝐶6
6) 𝐾6 = 𝐴𝑟𝑢𝑠6
249
𝐾6 = 1.35 = 184.4 A
𝐷𝑎𝑡𝑎𝐴𝐷𝐶7
7) 𝐾7 = 𝐴𝑟𝑢𝑠7
288
𝐾7 = 1.58 = 182.2 A
𝐷𝑎𝑡𝑎𝐴𝐷𝐶8
8) 𝐾8 = 𝐴𝑟𝑢𝑠8
329
𝐾8 = 1.81 = 181.7 A
𝐷𝑎𝑡𝑎𝐴𝐷𝐶9
9) 𝐾9 =
𝐴𝑟𝑢𝑠9
376
𝐾9 = 2.12 = 177.3 A
𝐷𝑎𝑡𝑎𝐴𝐷𝐶10
10) 𝐾10 = 𝐴𝑟𝑢𝑠10
413
𝐾10 = 2.25 = 183.5 A
𝐷𝑎𝑡𝑎𝐴𝐷𝐶11
11) 𝐾11 = 𝐴𝑟𝑢𝑠11
462
𝐾11 = 2.47 = 187 A
𝐷𝑎𝑡𝑎𝐴𝐷𝐶12
12) 𝐾12 = 𝐴𝑟𝑢𝑠12
509
𝐾12 = 2.69 = 189.2 A
0,22 38 172.7 A
0,45 61 135.5 A
0,67 83 123.8 A
0,91 139 152.7 A
1,11 175 157.6 A
1,35 249 184.4 A
Kalibrasi Arus-vs-ADC
200
180
160
140
120
ADC
100
80
60
40
20
0
0 100 200 300 400 500 600
Konstanta Kalibrasi Arus
𝐷𝑎𝑡𝑎𝐴𝐷𝐶
I = 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡𝑎𝐾𝑎𝑙𝑖𝑏𝑟𝑎𝑠𝑖
𝐷𝑎𝑡𝑎𝐴𝐷𝐶1
1) I 1 = 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡𝑎𝐾𝑎𝑙𝑖𝑏𝑟𝑎𝑠𝑖1
38
I 1= = 0.22 A
172.7
𝐷𝑎𝑡𝑎𝐴𝐷𝐶2
2) I 2 = 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡𝑎𝐾𝑎𝑙𝑖𝑏𝑟𝑎𝑠𝑖3
61
I 2= = 0.45 A
135.5
𝐷𝑎𝑡𝑎𝐴𝐷𝐶3
3) I 3 = 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡𝑎𝐾𝑎𝑙𝑖𝑏𝑟𝑎𝑠𝑖3
83
I 3= = 0.67 A
123.8
𝐷𝑎𝑡𝑎𝐴𝐷𝐶4
4) I 4 = 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡𝑎𝐾𝑎𝑙𝑖𝑏𝑟𝑎𝑠𝑖4
139
I 4= = 0.91 A
152.7
𝐷𝑎𝑡𝑎𝐴𝐷𝐶5
5) I 5 = 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡𝑎𝐾𝑎𝑙𝑖𝑏𝑟𝑎𝑠𝑖5
175
I 5= = 1.11 A
157.6
𝐷𝑎𝑡𝑎𝐴𝐷𝐶6
6) I 6 = 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡𝑎𝐾𝑎𝑙𝑖𝑏𝑟𝑎𝑠𝑖6
249
I 6= = 1.35 A
184.4
𝐷𝑎𝑡𝑎𝐴𝐷𝐶7
7) I 7 = 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡𝑎𝐾𝑎𝑙𝑖𝑏𝑟𝑎𝑠𝑖7
288
I 7= = 1.58 A
182.2
𝐷𝑎𝑡𝑎𝐴𝐷𝐶8
8) I 8 = 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡𝑎𝐾𝑎𝑙𝑖𝑏𝑟𝑎𝑠𝑖8
329
I 8= = 1.81 A
181.7
𝐷𝑎𝑡𝑎𝐴𝐷𝐶9
9) I 9 = 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡𝑎𝐾𝑎𝑙𝑖𝑏𝑟𝑎𝑠𝑖9
376
I 9 = 177.3 = 1.85 A
𝐷𝑎𝑡𝑎𝐴𝐷𝐶10
10) I 10 = 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡𝑎𝐾𝑎𝑙𝑖𝑏𝑟𝑎𝑠𝑖10
413
I 10 = = 2.25 A
183.5
𝐷𝑎𝑡𝑎𝐴𝐷𝐶11
11) I 11 = 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡𝑎𝐾𝑎𝑙𝑖𝑏𝑟𝑎𝑠𝑖11
462
I 11 = = 2.47 A
187
𝐷𝑎𝑡𝑎𝐴𝐷𝐶12
12) I 12 = 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡𝑎𝐾𝑎𝑙𝑖𝑏𝑟𝑎𝑠𝑖12
509
I 12 = = 2.69 A
189.2
38 172.7 A 0.22 A
61 135.5 A 0.45 A
83 123.8 A 0.67 A
139 152.7 A 0.91 A
175 157.6 A 1.11 A
249 184.4 A 1.35 A
288 182.2 A 1.58 A
329 181.7 A 1.81 A
376 177.3 A 1.85 A
413 183.5 A 2.25 A
462 187 A 2.47 A
509 189.2 A 2.69 A
190V 1.92V
200V 2.02V
210V 2.11V
220V 2.20V
230V 2.31V
240V 2.40V
250V 2.51V
Vin-vs-Vout
2.6
2.4
2.2
Vout (Sensor)
2
1.8
1.6
1.4
1.2
1
100 120 140 160 180 200 220 240 260
Vin (PLN)
Dari hasil pengukuran diatas dapat dilihat bahwa perbandingan nilai input dengan
ouput cukup linear sehingga tidak membutuhkan linearisasi pada program. Konstanta
kalibrasi dapat diperoleh dari perbandingan tersebut yaitu :
𝑉𝑖𝑛
K = 𝑉𝑜𝑢𝑡
𝑉𝑖𝑛1
1) K1 = 𝑉𝑜𝑢𝑡1
100
K1 = 1.01 = 99 V
𝑉𝑖𝑛2
2) K 2 = 𝑉𝑜𝑢𝑡2
110
K 2 = 1.12 = 98.2 V
𝑉𝑖𝑛3
3) K 3 = 𝑉𝑜𝑢𝑡3
100
K 3 = 1.01 = 99.1 V
𝑉𝑖𝑛4
4) K 4 = 𝑉𝑜𝑢𝑡4
140
K 4 = 1.41 = 99.2 V
𝑉𝑖𝑛5
5) K 5 = 𝑉𝑜𝑢𝑡5
150
K 5 = 1.50 = 100 V
𝑉𝑖𝑛6
6) K 6 = 𝑉𝑜𝑢𝑡6
160
K 6 = 1.61 = 99.3 V
𝑉𝑖𝑛7
7) K 7 = 𝑉𝑜𝑢𝑡7
170
K 7 = 1.71 = 99.4 V
𝑉𝑖𝑛8
8) K 8 = 𝑉𝑜𝑢𝑡8
180
K 8 = 1.81 = 99.4 V
𝑉𝑖𝑛9
9) K 9 =
𝑉𝑜𝑢𝑡9
190
K 9 = 1.92 = 98.9 V
𝑉𝑖𝑛10
10) K 3 = 𝑉𝑜𝑢𝑡10
200
K10 = 2.02 = 99 V
𝑉𝑖𝑛11
11) K11 = 𝑉𝑜𝑢𝑡11
210
K11 = 2.11 = 99.5 V
𝑉𝑖𝑛12
12) K12 = 𝑉𝑜𝑢𝑡12
220
K12 = 2.20 = 100 V
𝑉𝑖𝑛13
13) K13 = 𝑉𝑜𝑢𝑡13
230
K13 = 2.31 = 99.5 V
𝑉𝑖𝑛14
14) K14 =
𝑉𝑜𝑢𝑡14
240
K14 = 2.40 = 100 V
𝑉𝑖𝑛15
15) K15 = 𝑉𝑜𝑢𝑡15
250
K15 = 2.51 = 99.6 V
84.0 0.84
86.1 0.861
88.2 0.882
90.0 0.901
90.0 0.90
92.1 0.921
94.0 0.94
96.1 0.961
98.2 0.980
100.0 0.102
Dari hasil pengukuran diatas dapat dilihat bahwa perbandingan nilai input dengan
output cukup liner sehingga tidak membutuhkan linearisasi pada program.Konstanta
kalibrasi dapat diperoleh dari perbandingan yaitu :
𝑇
K = 𝑉𝑜𝑢𝑡
Yang mana :
K = Konstanta
Vout = tegangan keluaran sensor
T = Suhu sensor
𝑇1
1) K1 = 𝑉𝑜𝑢𝑡1
30.0
K1 = 0.30 = 100 ℃⁄𝑉
𝑇2
2) K 2 = 𝑉𝑜𝑢𝑡2
32.0
K2= = 100℃⁄𝑉
0.32
𝑇3
3) K 3 = 𝑉𝑜𝑢𝑡3
34.1
K 3 = 0.34 = 100.2℃⁄𝑉
𝑇4
4) K 4 = 𝑉𝑜𝑢𝑡4
36.0
K 4 = 0.36 = 100℃⁄𝑉
𝑇5
5) K 5 = 𝑉𝑜𝑢𝑡5
38.1
K 5 = 0.381 = 100 ℃⁄𝑉
𝑇6
6) K 6 = 𝑉𝑜𝑢𝑡6
40.2
K 6 = 0.40 = 100.5℃⁄𝑉
𝑇7
7) K 7 = 𝑉𝑜𝑢𝑡7
42.1
K 7 = 0.42 = 100.2℃⁄𝑉
𝑇8
8) K 8 = 𝑉𝑜𝑢𝑡8
44.0
K 8 = 0.441 = 99.7℃⁄𝑉
𝑇9
9) K 9 = 𝑉𝑜𝑢𝑡9
46.1
K 9 = 0.46 = 100.2℃⁄𝑉
𝑇10
10) K 3 = 𝑉𝑜𝑢𝑡10
48.2
K10 = 0.481 = 100.2℃⁄𝑉
𝑇11
11) K11 = 𝑉𝑜𝑢𝑡11
50.0
K11 = 0.50 = 100℃⁄𝑉
𝑇12
12) K12 = 𝑉𝑜𝑢𝑡12
52.1
K12 = 0.521 = 100 ℃⁄𝑉
𝑇13
13) K13 = 𝑉𝑜𝑢𝑡13
54.0
K13 = 0.54 = 100℃⁄𝑉
𝑇14
14) K14 = 𝑉𝑜𝑢𝑡14
56.1
K14 = 0.561 = 100 ℃⁄𝑉
𝑇15
15) K15 = 𝑉𝑜𝑢𝑡15
58.2
K15 = 0.582 = 100℃⁄𝑉
𝑇16
16) K16 = 𝑉𝑜𝑢𝑡16
60.0
K16 = 0.60 = 100℃⁄𝑉
𝑇17
17) K17 = 𝑉𝑜𝑢𝑡17
62.1
K17 = 0.621 = 100℃⁄𝑉
𝑇18
18) K18 = 𝑉𝑜𝑢𝑡18
64.0
K18 = 0.642 = 99.6℃⁄𝑉
𝑇19
19) K19 = 𝑉𝑜𝑢𝑡19
66.1
K19 = 0.661 = 100 ℃⁄𝑉
𝑇20
20) K 20 = 𝑉𝑜𝑢𝑡20
68.2
K 20 = 0.68 = 100.2℃⁄𝑉
𝑇21
21) K 21 = 𝑉𝑜𝑢𝑡21
70.0
K 21 = 0.701 = 99.8℃⁄𝑉
𝑇22
22) K 22 = 𝑉𝑜𝑢𝑡22
72.1
K 22 = 0.721 = 100℃⁄𝑉
𝑇23
23) K 23 = 𝑉𝑜𝑢𝑡23
74.0
K 23 = 0.74 = 100 ℃⁄𝑉
𝑇24
24) K 24 = 𝑉𝑜𝑢𝑡24
76.1
K 24 = 0.761 = 100℃⁄𝑉
𝑇25
25) K 25 = 𝑉𝑜𝑢𝑡25
78.2
K 25 = 0.782 = 100℃⁄𝑉
𝑇26
26) K 26 = 𝑉𝑜𝑢𝑡26
80.0
K 26 = 0.80 = 100℃⁄𝑉
𝑇27
27) K 27 = 𝑉𝑜𝑢𝑡27
80.0
K 27 = 0.80 = 100 ℃⁄𝑉
𝑇28
28) K 28 = 𝑉𝑜𝑢𝑡28
82.1
K 28 = 0.821 = 100 ℃⁄𝑉
𝑇29
29) K 29 = 𝑉𝑜𝑢𝑡29
84.0
K 29 = 0.84 = 100℃⁄𝑉
𝑇30
30) K 30 = 𝑉𝑜𝑢𝑡30
86.1
K 30 = 0.861 = 100℃⁄𝑉
𝑇31
31) K 31 = 𝑉𝑜𝑢𝑡31
88.2
K 31 = 0.882 = 100℃⁄𝑉
𝑇32
32) K 32 = 𝑉𝑜𝑢𝑡32
90.0
K 32 = 0.901 = 99.8℃⁄𝑉
𝑇33
33) K 33 = 𝑉𝑜𝑢𝑡33
90.0
K 33 = 0.90 = 100 ℃⁄𝑉
𝑇34
34) K 34 = 𝑉𝑜𝑢𝑡34
92.1
K 34 = 0.921 = 100℃⁄𝑉
𝑇35
35) K 35 = 𝑉𝑜𝑢𝑡35
94.0
K 35 = 0.94 = 100℃⁄𝑉
𝑇36
36) K 36 = 𝑉𝑜𝑢𝑡36
96.1
K 36 = 0.961 = 100 ℃⁄𝑉
𝑇37
37) K 37 = 𝑉𝑜𝑢𝑡37
98.2
K 37 = 0.982 = 100.2℃⁄𝑉
𝑇38
38) K 38 = 𝑉𝑜𝑢𝑡38
100
K 38 = 0.102 = 980℃⁄𝑉
Tabel 4.10 Hasil Pengukuran Kalibrasi Sensor Suhu dengan Sensor Tengangan
Suhu ℃ Vout(V) Konstanta Kalibrasi
30.0 0.30 100 ℃⁄𝑉
32.0 0.32 100 ℃⁄𝑉
34.1 0.34 100.2℃⁄𝑉
36.0 0.36 100 ℃⁄𝑉
38.1 0.381 100 ℃⁄𝑉
40.2 0.40 100.5℃⁄𝑉
42.1 0.42 100.2℃⁄𝑉
44.0 0.441 99.7℃⁄𝑉
46.1 0.46 100.2℃⁄𝑉
48.2 0.481 100.2℃⁄𝑉
50.0 0.50 100 ℃⁄𝑉
52.1 0.521 100 ℃⁄𝑉
54.0 0.54 100 ℃⁄𝑉
56.1 0.561 100 ℃⁄𝑉
58.2 0.582 100 ℃⁄𝑉
60.0 0.60 100 ℃⁄𝑉
62.1 0.621 100 ℃⁄𝑉
64.0 0.642 99.6℃⁄𝑉
66.1 0.661 100 ℃⁄𝑉
68.2 0.68 100.2℃⁄𝑉
70.0 0.701 99.8℃⁄𝑉
72.1 0.721 100 ℃⁄𝑉
74.0 0.74 100 ℃⁄𝑉
76.1 0.761 100 ℃⁄𝑉
78.2 0.782 100 ℃⁄𝑉
80.0 0.80 100 ℃⁄𝑉
80.0 0.80 100 ℃⁄𝑉
82.1 0.821 100 ℃⁄𝑉
Suhu-vs-Vout
1.1
1
0.9
0.8
Vout
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
30 40 50 60 70 80 90 100 110
Suhu
while(1)
Setelah program diatas di kompile dan diunggah pada kontroler atmega 8 kemudian
dijalankan. Aplikasi bluetooth electronic di smartphone juga dijalankan , setelah
semua koneksi diatur sedemikian sehingga hubungan antara smartphone dengan
rangkaian tersambung maka seketika pada tampilan display aplikasi bluetooth
electronic akan muncul nilai yaitu nilai yang terbaca oleh mikrokontroler melalui
masukan analog. Nilai akan berubah jika masukan tegangan pada masukan tersebut
diubah yaitu mengubah tegangan masuk melalui potensiometer, hasil diatas
menunjukkan bahwa adapter berhasil mengirim data ke smartphone dengan baik.
Jarak maksimal pengujian adalah 30m dengan kondisi tanpa halangan.
Beban diberikan secara bertahap dengan beberap jenis beban yaitu lampu pijar, setrika
,heater pemanas air dan sebagainya. Arus akan tampil di display sesuai besar beban
yaitu untuk beban lampu 100W arus menunjukkan 0,44A, setrika dengan daya
300Wmembuat arus menjadi 1,33A dan heater dengan daya 1000W memberikan arus
4,47A. Dengan beban-beban tersebut tampilan daya juga berubah sesuai arus yang
mengalir. Tegangan menunjukkan 228V sehingga daya dapatdicaridengan
mengalikan tegangan tersebut dengan arus yang mengalir. Dengan hasil demikian
maka dapat disimpulkan bahwa rancangan sistem telah bekerja sesuai dengan yang
diinginkan yaitu membaca parameter listrik dan menampilkannya pada display
smartphone. Rangkaian disatukan sesuai rancangan seperti pada gambar rangkaian
keseluruhan dibawah ini
Gambar 4.6 Tampilan pada Android User dengan lampu 50 Watt sebagai beban
SW1
SW -SPST
U2
7805
L1 Out 5V
1 3
VI VO
V1
GND
220VAC
C2
10uF/50V
2
BR1 1N4002
C1
5V 220u/50V
1 U5
HC1
BLUETOOTH HC-05
27.0
www.TheEngineeringProjects.com
2
VOUT
U4
3 R5 23
PC0/ADC0 PB0/ICP1
14
HC-05
LM35
Bluetooth
22k 24 15
PC1/ADC1 PB1/OC1A
25 16
PC2/ADC2 PB2/SS/OC1B
26 17
PC3/ADC3 PB3/MOSI/OC2
27 18
PC4/ADC4/SDA PB4/MISO
28 19
PC5/ADC5/SCL PB5/SCK
1 9
PC6/RESET PB6/TOSC1/XTAL1
10
PB7/TOSC2/XTAL2 5V
2
PD0/RXD
3
PD1/TXD
State
RXD
GND
TXD
4
Key
Vcc
R4 C5 5
PD2/INT0
10k 220u PD3/INT1
6
PD4/T0/XCK
11
PD5/T1
12 21
PD6/AIN0 AREF
13 20
PD7/AIN1 AVCC
ATMEGA8
Sumber Arus
5V
U1
1/2 8
IP+ VCC
7
VIOUT
6
FILTER 5V
3/4 5
IP- GND
ACS712ELCTR-20A-T
U3:A
C3
11
Beban 3 D1
1
2
100n DIODE
LM324
4
R1 C4
12.2u R3
100k 100k
R2 RV
1M
10K
BAB V
5.1 Kesimpulan
1. Monitoring parameter listrik secara wireless yaitu arus ,tegangan dan
daya dapat dilakukan dengan bantuan peralatan wirelessseperti
bluetooth adapter dan smartphone android. Data dapat dikirim-terima
oleh kedua piranti tersebut dengan baik sehingga proses monitoring
berjalandengan baik.
2. Rangkaian pembaca arus dan tegangan dapat direalisasikan dengan
bantuan modul ACS712 dan trafo stepdown. Sedangkanuntuk
mengolah data dan kendali dapat digunakan mikrokontroler avr yaitu
atmega 8.
3. Program kontrol untuk aplikasi dapat dibuat dengan bahasa
pemrograman C dengan bantuan perangkat code vision AVR versi
3.27.
5.2 Saran
1. Membutuhkan proses penelitian dan pengembangan lebih lanjut agar
sistem dapat diaplikasikan sebagai alat monitor parameter listrik PLN .
2. Mengembangkan sistem menjadi sistem pemantau jarak jauh
menggunakan media internet.
3. Menambah sensor deteksi fasa untuk mengukur faktor daya sehingga
daya nyata dapat dicari.
DAFTAR PUSTAKA
Dokic, Branko. 2015. Power Electronics Converters And Regulators Third Edition.
New York: Springer International Publishing Switzerland.
Istiyanto, Jazi. 2015. Pengantar Elektronika & Instrumentasi : Pendekatan Projek
Arduino dan Android. Yogyakarta : Andi Publisher.
Iswanto. 2008. Design dan Implementasi Sistem Embedded Mikrokontroller
ATMega8535 dengan Bahasa Basic. Jakarta Timur : Gastra Pustaka
Malvino, Albert Paul. 2000. Prinsip-Prinsip Elektronika Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Microsytem, Allegro. 2013. Fully Integrated,Hall Effect-Based Linear Current
Sensor IC with 2.1 kVRMS Isolation and A Low-Resistance Current
Conductor. Massachusetts : USA.
Putra,Emansa. 2007. Akses Internet GPRS Melalui Laptop Dengan Ponsel
Bluetooth Sebagai Modem. Yogyakarta : Andi Publisher.
Warman, Eddy. 1996. Peningkatan Penggunaan/Pemakaian Serta Manajemen
Trafo Distribusi.USU: F.Teknik PST Arsitektur.
Winarno, Edy.2012. Membuat Sendiri Aplikasi Android Untuk Pemula.Palembang
: Elex Media Komputindo.
https://www.itead.cc/wiki/Serial_Port_Bluetooth_Module_(Master/Slave)_:_HC-50
diakses tanggal 10 Mei 2019
https://ww1.microchip.com diakses tanggal 9 April 2019
LAMPIRAN
I. Program Lengkap
if (I < 100){
printf("*I");
printf("0");
printf(",");
printf("%i",I/10 %10 );
printf("%i",I %10 );
printf("*");
}
if (I >= 100){
printf("*I");
printf("%i",I/100 %10 );
printf(",");
printf("%i",I/10 %10 );
printf("%i",I %10 );
printf("*");
}
}
void main(void)
{
// Port B initialization
// Function: Bit7=In Bit6=In Bit5=In Bit4=In Bit3=In Bit2=In Bit1=In Bit0=In
DDRB=(0<<DDB7) | (0<<DDB6) | (0<<DDB5) | (0<<DDB4) | (0<<DDB3) |
(0<<DDB2) | (0<<DDB1) | (1<<DDB0);
// State: Bit7=T Bit6=T Bit5=T Bit4=T Bit3=T Bit2=T Bit1=T Bit0=T
PORTB=(0<<PORTB7) | (0<<PORTB6) | (0<<PORTB5) | (0<<PORTB4) |
(0<<PORTB3) | (1<<PORTB2) | (0<<PORTB1) | (0<<PORTB0);
// Port C initialization
// Function: Bit6=In Bit5=In Bit4=In Bit3=In Bit2=In Bit1=In Bit0=In
DDRC=(0<<DDC6) | (0<<DDC5) | (0<<DDC4) | (0<<DDC3) | (0<<DDC2) |
(0<<DDC1) | (0<<DDC0);
// Port D initialization
// Function: Bit7=In Bit6=In Bit5=In Bit4=In Bit3=In Bit2=In Bit1=In Bit0=In
DDRD=(0<<DDD7) | (0<<DDD6) | (0<<DDD5) | (0<<DDD4) | (0<<DDD3) |
(0<<DDD2) | (0<<DDD1) | (0<<DDD0);
// State: Bit7=T Bit6=T Bit5=T Bit4=T Bit3=T Bit2=T Bit1=T Bit0=T
PORTD=(0<<PORTD7) | (0<<PORTD6) | (0<<PORTD5) | (0<<PORTD4) |
(0<<PORTD3) | (0<<PORTD2) | (0<<PORTD1) | (0<<PORTD0);
I = read_adc(4);
if (I < 50) {k = 102;}
if (I >= 50) {if (I < 150){k = 138;}}