Anda di halaman 1dari 55

i

RANCANG BANGUN PALANG PINTU OTOMATIS BERBASIS


MIKROKONTROLER MENGGUNAKAN KARTU RFID DAN
PHOTODIODA

LAPORAN TUGAS AKHIR

ARRINI SYAHPUTRI
152408034

PROGRAM STUDI D-3 FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
MEDAN
2018

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


ii

RANCANG BANGUN PALANG PINTU OTOMATIS BERBASIS


MIKROKONTROLER MENGGUNAKAN KARTU RFID DAN
PHOTODIODA

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Melengkapai Tugas dan Memenuhi Syarat Mencapai Gelar


Ahli Madiya

ARRINI SYAHPUTRI
152408034

PROGRAM STUDI D-3 FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
MEDAN
2018

ii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


i

PERNYATAAN ORISINALITAS

RANCANG BANGUN PALANG PINTU OTOMATIS BERBASIS


MIKROKONTROLER MENGGUNAKAN KARTU RFID DAN
PHOTODIODA

LAPORAN TUGAS AKHIR

Saya menyatakan bahwa laporan tugas akhir ini adalah hasil karya sendiri, kecuali
beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, 30 Mei 2018

Arrini Syahputri
152408034

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


ii

ii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


iii

RANCANG BANGUN PALANG PINTU OTOMATIS BERBASIS


MIKROKONTROLER MENGGUNAKAN KARTU RFID DAN
PHOTODIODA

ABSTRAK

Sistem palang atau portal yang masih digunakan sekarang ini sebagian besar
menggunakan sistem manual, maka pembuatan palang pintu otomatis ini bertujuan
untuk menciptakan suatu perangkat yang dapat berfungsi untuk mempermudah
aktifitas manusia dalam membuka dan menutup palang pintu. Sistem palang pintu
otomatis ini memanfaatkan kartu RFID (Radio Frequency Identification) untuk tanda
pengenal, masuk dan keluar, dengan memanfaatkan kartu RFID tersebut dapat
mengurangi tindakan kriminal bagi pengguna kendraan. Pembuatan palang pintu
otomatis ini memiliki beberapa bagian umum, yaitu RFID Tag, RFID Reader, Motor
Servo, Arduino Nano/Mikrokomtroller Atmega328, Photodioda, LCD (Liquid Cristal
Display) dan buzzer. Yang mana motor servo untuk mengangkat dan menurunkan
palang pintu, photodioda untuk mendeteksi kendaraan yang telah melawati palang,
Buzzer akan berbunyi dan LCD menyampaikan informasi sebagai tanda bahwa
bukan RFID Tag yang benar .

Kata Kunci: Palang Pintu, RFID Tag, RFID Reader, Motor Servo, Arduino
Nano/Mikrokontroller Atmega328, Photodioda, LCD dan Buzzer.

iii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


iv

THE DESIGN OF AUTOMATIC BARRIER BASED OF MICROCONTROLLER


USING RFID CARD AND PHOTODIODE

ABSTRACT

Most of the barrier or portal system which has been used nowadays is utilizing
manual system, so the manufacture of automatic barrier is aimed to create an
equipment which is able to ease human activity by opening and closing the barrier.
This automatic barrier system applies RFID (Radio Frequency Identification) card
as the identification tag, enter and exit, by utilizing that RFID card is able to
decrease criminal action for the transportation users. The manufacture of this
automatic barrier has several common parts, such as RFID Tag, RFID Reader,
Motor Servo, Arduino Nano/Microcontroller Atmega328, Photodiode, LCD (Liquid
Crystal Display) and buzzer. Which one is motor servo to lift up and down the
barrier, photodiode to detect the transportation which has been passed the portal,
Buzzer will beep and LCD delivers information as the sign that not RFID Tag is true.

Key words: Portal, RFID Tag, RFID Reader, Motor Servo, Arduino
Nano/Microcontroller Atmega328, Photodiode, LCD and Buzzer.

iv

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


v

PENGHARGAAN

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat, hidayah, dan karunia-Nya kepada penulis sehingga
dapat menyelesaikan laporan tugas proyek ini tepat waktu yang sesuai dengan
instruksi dan peraturan yang berlaku di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam serta shalawat beriring salam penulis hadiahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, semoga mendapat safa‟at diakhir kelak.
Dalam penyusunan dan penulisan tugas proyek ini, penulis banyak mendapat
bantuan, dukungan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis
ingin mengucapkan rasa terimakasih dan penghargaan kepada:
1. Bapak Prof. Runtung Sitepu selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Dr. Kerista Sibayang, M.S selaku Dekan Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Takdir Tamba, M.Eng.Sc selaku Ketua Program Studi D3
Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Universitas Sumatera
Utara.
4. Bapak Drs. Aditia Warman, M.Si. selaku Sekretaris Program Studi D3
Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Sumatera Utara.
5. Bapak Lukman Hakim S.Si, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah
banyak membimbing dan dukungan kepada penulis sehingga laporan ini
dapat diselesaikan dengan baik.
6. Seluruh tenaga pengajar dan pegawai program studi D3 Fisika Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.
7. Ayahanda Ir. M. Syahdar DH dan Ibunda Arlina serta kakak dan adik
yang selalu memberikan dukungan, mendoa‟akan dan kasih sayang
kepada penulis
8. Nitya Oktasia, Eva Novita, dan Tifhanny Dya Pratiwi yang selalu
memberikan dukungan, mendoa‟akan dan kasih sayang kepada penulis
9. Ayu Lestari, Sinta Nur Asiyah Batu Bara, dan Syarifah IndanaZulfa
selaku rekan seperjuangan yang selalu memberikan dukungan dan
motivasi kepada penulis

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


vi

10. Teman-teman D3 Fisika angkatan 2015 Fakultas Matematika dan Ilmu


Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.
11. Semua pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung yang penulis
tidak dapat tuliskan satu per satu.
Semoga Allah SWT melimpahkan rahmad dan karunia-Nya kepada semua
pihak yang telah memberikan bantuan, semangat, dukungan dan perhatian kepada
penulis dalam menyelesaikan laporan tugas proyek ini. Semoga laporan tugas proyek
ini bermanfaat bagi penulis, pendidikan, masyarakat, organisasi atau negara.

Medan, 30 Mei 2018

Penulis

vi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN i
PERNYATAAN ORISINALITAS ii
ABSTRAK iii
ABSTRACT iv
PENGHARGAAN v
DAFTAR ISI vii
DAFTAR GAMBAR ix
DAFTAR LAMPIRAN x

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Batasan Masalah 2
1.4 Tujuan Tugas Akhir 2
1.5 Manfaat Tugas Akhir 2
1.6 Metodologi Penulisan 2
1.7 Sistematika Penulisan 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 RFID (Radio Frequency Identification) 5
2.1.1. Komponen Utama Sistem RFID 6
2.2 Arduino Nano 8
2.2.1. Konfigurasi Pin Arduino Nano 9
2.3 Mikrokontroller Atmega328 9
2.3.1. Konfigurasi Pin Atmega328 10
2.3.2. Fitur Atmega328 12
2.4 Motor Servo 13
2.4.1. Jenis Motor Servo 14
2.4.2. Keunggulan dan Kelamahan Motor Servo 15
2.5 Photodioda 15
2.6 Trafo Step-Down 17
2.7 LCD (Liquid Crystal Display) 18
2.8 Buzzer 20
2.9 Arduino Development Environment 21

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN


3.1 Perancangan Sistem 22
3.1.1. Blok Diagram Sistem 22
3.2 Alat dan Bahan 23
3.3 Prinsip Kerja Alat 24
3.4 Rangkaian RFID 24

vii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


viii

3.5 Rangkaian Photodioda 25


3.6 Rangkaian Mikrokontroller Atmega328 26
3.7 Rangkaian LCD 27
3.8 Rangkaian Motor Servo 27
3.9 Rangkaian Buzzer 28
3.10 Rangkaian Sirkuit Utama 28
3.11 Flowchart 29

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM


4.1 Pengujian Alat 30
4.1.1. Pengujian Rangkaian Mikrokontroller 30
4.1.2. Pengujian Rangkaian RFID 30
4.1.3. Pengujian Rangkaian Photodioda 31
4.1.4. Pengujian Rangkaian LCD 32
4.1.5. Pengujian Rangkaian Motor Servo 33
4.2.6. Pengujian Rangkaian Buzzer 34

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan 35
5.2 Saran 35

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

viii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


ix

DAFTAR GAMBAR

NOMOR
GAMBAR JUDUL HALAMAN
Gambar 2.1 Alat Modul Tag RFID 5
Gambar 2.2 Tag RFID 6
Gambar 2.3 RFID Reader 7
Gambar 2.4 Arduino Nano 8
Gambar 2.5 Atmega328 10
Gambar 2.6 Pin Mikrokontroller Atmega328 11
Gambar 2.7 Motor Servo 14
Gambar 2.8 Photodioda 16
Gambar 2.9 Trafo Step-Down 18
Gambar 2.10 Struktur Memori LCD 19
Gambar 2.11 Buzzer 21
Gambar 2.12 Software IDE Arduino 21
Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem 22
Gambar 3.2 RFID 25
Gambar 3.3 Photodioda 26
Gambar 3.4 Mikrokontroller Atmega328 26
Gambar 3.5 LCD 27
Gambar 3.6 Motor Servo 27
Gambar 3.7 Buzzer 28
Gambar 3.8 Sirkuit Utama 28
Gambar 3.9 Flowchart Palang Pintu Otomatis 29
Gambar 4.1 Informasi Signature Mikrokontroller 30
Gambar 4.2 Program RFID 31
Gambar 4.3 Photodioda 32
Gambar 4.4 Program LCD 33
Gambar 4.5 Motor Servo 33

ix

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


x

DAFTAR LAMPIRAN

NOMOR
LAMPIRAN JUDUL
Lampiran 1 Rangkain Sirkuit Utama
Lampiran 2 Program Palang Pintu Otomatis
Lampiran 2 Gambar Alat
Lampiran 3 Datasheet Atmega328
Lampiran 4 Datasheet Servo

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kecanggihan teknologi semakin berkembang dalam berbagai bidang
kehidupan. Hal ini ditandai dengan banyak bermunculan peralatan elektronik yang
bermacam-macam bentuk dan fungsinya. Kemajuan teknologi elektronika turut
membantu dalam pengembangan sistem keamanan yang lebih baik. Pada awalnya
sistem keamanan yang ada hanya dilakukan secara manual dan kurang praktis
dibandingkan dengan sistem teknologi saat ini.
Pada zaman modern seperti saat ini, manusia berhasil menemukan sekaligus
menciptakan suatu pengendalian secara manual yang dikembangkan menjadi
otomatis dan sistem keamanannya terjamin. Misalnya, pada saat membuka palang
pintu tol, palang pintu parkiran dan portal yang berada pada pos perumahan
penduduk yang pada umumnya dibuka secara manual. Para petugas keamanan harus
siap 24 jam pada tiap-tiap pintu masuk maupun pintu keluar. Ada kalanya para
petugas tersebut mengalami kelelahan, dan rasa jenuh.
Untuk membantu petugas keamanan, maka dibutuhkan suatu sistem pengatur
keluar-masuk secara otomatis yang dapat mengurangi petugas keamanan dan
mengurangi kemacetan pada palang pintu. Tapi dengan adanya perkembangan
teknologi maka palang pintu tersebut dapat digerakkan secara otomatis. Berdasarkan
hal tersebut maka penulis membuat alat yang diberi judul ”RANCANG BANGUN
PALANG PINTU OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER
MENGGUNAKAN KARTU RFID DAN PHOTODIODA”. Ada pun alat tersebut
merupakan rancangan elektronika berupa palang pintu yang dapat terbuka dan
menutup secara otomatis dengan menggunakan RFID dan PHOTODIODA dengan
tampilan LCD.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan suatu masalah yang
relevan dengan judul yang ada yaitu:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2

1. Bagaimana cara mengontrol palang pintu dengan RFID berbasis


mikrokontroller ATMega328?
2. Bagaimana unjuk kerja palang pintu dengan RFID dan Photodioda berbasis
ATMega328 sesuai dengan kerja yang diharapkan?

1.3 Batasan Masalah


Beberapa batasan masalah yang perlu dibuat, yaitu:
1. Pembahasan meliputi hardware dan beberapa software untuk
mikrokontroler
2. Sensor Photodioda digunakan untuk mendeteksi apakah mobil telah
melawati palang
3. Motor servo digunakan untuk menggerakkan palang, yaitu membuka dan
menutup
4. Sistem hanya memberikan notifikasi keadaan buka tutup palang pintu
kepada petugas yang berada pada lokasi yang telah ditentukan
menggunakan LCD dan BUZZER.

1.4 Tujuan Tugas Akhir


Adapun tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk:
Membuat rancangan palang pintu otomatis menggunakan RFID dan
Photodioda sehingga palang pintu dapat terbuka dan tertutup secara otomatis.

1.5 Manfaat Tugas Akhir


Manfaat Tugas Akhir ini adalah menghasilkan sebuah alat dan aplikasi yang
mampu membuka palang pintu secara otomatis menggunakan kartu RFID dan
menutup menggunakan Photodioda secara elektronik dengan akurasi dan waktu yang
efektif dan efisien tanpa memberhentikan kendaraannya.

1.6 Metodologi Penulisan


Metodologi penulisan yang dipakai untuk penulisan tugas akhir ini adalah:
1. Studi Literatur

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3

Pada tahap ini penulisan dimulai dengan proses pengumpulan bahan-


bahan referensi baik dari buku-buku, artikel-artikel, maupun dari hasil
penelitian.
2. Analisis dan Perancangan Sistem
Analisis bertujuan untuk menganalisa setiap informasi dan masalah yang
didapat dari studi literatur untuk mencari solusi terbaik dan membuat
perancangan program, model rangkaian dan flowchart.
3. Implementasi
Untuk implementasinya penulis menggunakan alat yang sudah dirancang
penulis sendiri.
4. Pengujian
Pada metode ini alat akan diuji apakah sudah sesuai dengan yang
diinginkan dan melakukan perbaikan dan kalibrasi apabila terdapat error
pada alat.
5. Dokumentasi
Kesimpulan dan hasil dari penelitian ini akan didokumentasikan dalam
bentuk karya ilmiah.

1.7 Sistematika Penulisan


Agar pembahasan lebih sistematis, maka tulisan ini dibuat dalam lima bab,
yaitu:
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika
penelitian proyek.
BAB 2 LANDASAN TEORI
Berisi tentang penjelasan singkat mengenai defenisi komponen-komponen
yang digunakan dalam pembuatan palang pintu otomatis.
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN
Berisi tentang uraian analisis mengenai rangkaian-rangkaian alat dan
sensor yang terdapat pada pembuatan palang pintu otomatis.
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
Pada tahap ini dilakukan pembuatan sistem dan program sesuai dengan
analisis dan perancangan. Kemudian melakukan pengujian sistem.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN


Bab terakhir akan memuat kesimpulan dari keseluruhan uraian dari bab-
bab sebelumnya dan saran-saran dari hasil yang diperoleh diharapkan
dapat bermanfaat dalam pengembangan selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
Berisikan sumber dan ide yang penulis kutip dari penulis sebelumnya
ataupun dari buku.
LAMPIRAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


5

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 RFID (Radio Frequency Identification)


RFID (Radio Frequency Identification) adalah teknologi wireless yang
kompak. RFID berpotensi sangat besar untuk kemajuan perniagaan (commerce).
RFID menggunakan chip yang dapat dideteksi pada range beberapa meter oleh
pembaca RFID. Sebagai contoh RFID dapat menjadi barcode generasi berikutnya
yang dapat digunakan untuk otomatisasi inventory control akan memberikan banyak
kemudahan dan dapat mengurangi biaya dari pabrik ke distributor.
RFID merupakan teknologi yang masih baru, dan akan terus berkembang.
Seiring dengan kemajuan teknologi rangkaian terintegrasi, maka dapat dipastikan
bahwa tag RFID dapat diaplikasikan dalam berbagai bidang. Kebutuhan akan tag
RFID juga akan bertambah di waktu yang akan datang, karena kebutuhan akan
proses yang berhubungan dengan identifikasi dan keamanan yang lebih nyaman,
efisien, dan hemat waktu. Penggunaan RFID dengan berbagai macam arsitektur,
dapat diimplementasikan dalam berbagai macam aplikasi. RFID atau bisa disebut
juga Radio Frequency Identification adalah sistem identifikasi berbasis wireless yang
memungkinkan pengambilan data tanpa harus bersentuhan seperti barcode
atau magnetic card. Alat ini menggunakan sistem radiasi elektromagnetik untuk
mengirimkan kode.

Gambar 2.1 Alat Modul Tag RFID

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


6

2.1.1 Komponen Utama Sistem RFID


Secara garis besar sebuah sistem RFID terdiri atas dua komponen utama,
yaitu tags dan reader. Secara ringkas, mekanisme kerja yang terjadi dalam sebuah
sistem RFID adalah sebuah reader frekuensi radio melakukan scanning terhadap data
yang tersimpan dalam tags. Sistem RFID merupakan suatu tipe sistem identifikasi
otomatis yang bertujuan untuk memungkinkan data ditransmisikan oleh peralatan
portable yang disebut tag, yang dibaca oleh suatu reader RFID dan diproses menurut
kebutuhan dari aplikasi tertentu.
1. Tag RFID
Sebuah tag RFID atau transponder, terdiri atas sebuah mikro (microchip) dan
sebuah antena. Chip mikro itu sendiri dapat berukuran sekecil butiran pasir,
seukuran 0,4 mm. Chip tersebut menyimpan nomor seri yang unik atau informasi
lainnya tergantung kepada tipe memorinya. Tipe memori itu sendiri dapat read-
only, readwrite, atau write-once read-many. Antena yang terpasang pada chip
mikro mengirimkan informasi dari chip ke reader. Biasanya rentang pembacaan
diindikasikan dengan besarnya antena. Antena yang lebih besar mengindikasikan
rentang pembacaan yang lebih jauh. Tag tersebut terpasang atau tertanam dalam
obyek yang akan diidentifikasi.

Gambar 2.2 Tag RFID


2. RFID Reader
Untuk berfungsinya sistem RFID diperlukan sebuah reader atau alat scanning-
device yang dapat membaca tag dengan benar dan mengomunikasikan hasilnya
ke suatu basis data. Sebuah reader menggunakan antenanya sendiri untuk
berkomunikasi dengan tag. Ketika reader memancarkan gelombang radio,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


7

seluruh tag yang dirancang pada frekuensi tersebut serta berada pada rentang
bacanya akan memberikan respon. Sebuah reader juga dapat berkomunikasi
dengan tag tanpa line-of-sight langsung, tergantung kepada frekuensi radio dan
tipe tag (aktif, pasif, atau semipasif) yang digunakan.

Gambar 2.3 RFID Reader


Penggunaan RFID dengan berbagai macam arsitektur, dapat diimplementasikan

dalam berbagai macam aplikasi.

1. Aplikasi RFID Sebagai Inventory Control


Sistem penanganan barang pada proses manufaktur dan distribusi yang efisien
dan hemat waktu, dapat disediakan dengan sistem identifikasi yang cepat dan
aman. Hal ini dapat dengan mudah direalisasikan dengan RFID, karena tidak
memerlukan kontak langsung, maupun kontak optik. Dengan tambahan fitur
anticollision sejumlah barang dapat diperiksa secara bersamaan. Pada aplikasi ini
masalah lingkungan dan kecepatan merupakan peranan yang penting.
2. Aplikasi RFID Dalam Bidang Transportasi
Kenyamanan dan efisiensi waktu menjadi tawaran yang menarik untuk
pengunaan RFID pada bidang transportasi, di mana penggunaan sistem
identifikasi yang cepat diperlukan. Contohnya adalah penggunaan tag RFID
untuk menandai bawaan penumpang, dan pengganti tiket sehingga dapat
mencegah antrian yang panjang.
3. Aplikasi RFID Dalam Bidang Akses Kontrol

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


8

Contoh aplikasi pada bidang ini adalah sistem keamanan pada mobil, atau
fasilitas tertentu, di mana untuk aplikasi ini diperlukan keamanan dengan level
yang tinggi dan tidak mudah ditiru. Untuk kebutuhan ini dapat direalisasikan
dengan generasi kedua tag RFID yaitu Digital Signature Transponder.
Perkembangan teknologi RFID terus dilakukan secara terus-menerus untuk
perbaikan performa RFID, sehingga dapat menangani lebih banyak masalah
anticollision, dapat beroperasi dengan daya yang rendah.

2.2 Arduino Nano


Arduino Nano adalah salah satu produk berlabel Arduino yang sebenarnya
adalah suatu papan elektronik yang mengandung mikrokontroler ATmega328
(sebuah keeping yang secara fungsional bertindak seperti sebuah kompputer). Peranti
ini dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan rangkaian elektronik dari yang sederhana
hingga yang kompleks. Pengendalian LED hingga pengontrolan robot dapat di
implememtasikam dengan menggunakan papan yang berukuran relative kecil ini.
Bahkan, dengan penambahan komponen tertentu jarak jauh melalui intrnet, misalnya
pemantauan kondisi pasien dirumah sakit dan pengendalian alat-alat rumah.
(Abdul Kadir, 2013)
Arduino Nano adalah papan pengembangan mikrokontroler yang berukuran
kecil, lengkap dan mendukung penggunaan breadboard. Arduino Nano diciptakan
dengan basis mikrokontroler ATmega328 (untuk Arduino Nano versi 3.x) atau
ATmega 168 (untuk Arduino versi 2.x). Arduino Nano kurang lebih memiliki fungsi
yang sama dengan Arduino Duemilanove, tetapi dalam paket yang berbeda. Arduino
Nano tidak menyertakan colokan DC berjenis Barrel Jack, dan dihubungkan ke
komputer menggunakan port USB Mini-B. Arduino Nano dirancang dan diproduksi
oleh perusahaan Gravitech.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


9

Gambar 2.4 Arduino Nano


2.2.1 Konfigurasi Pin Arduino Nano
Konfigurasi pin Arduino Nano. Arduino Nano memiliki 30 Pin. Berikut,
Konfigurasi pin Arduino Nano.
1. VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukan catu daya
digital.
2. GND merupakan pin ground untuk catu daya digital.
3. AREF merupakan Referensi tegangan untuk input analog. Digunakan
dengan fungsi analog Reference.
4. RESET merupakan Jalur LOW ini digunakan untuk me-reset
(menghidupkan ulang) mikrokontroler. Biasanya digunakan untuk
menambahkan tombol reset pada shield yang menghalangi papan utama
Arduino.
5. Serial RX (0) merupakan pin yang berfungsi sebagai penerima TTL data
serial.
6. Serial TX (1) merupakan pin yang berfungsi sebagai pengirim TT data
serial.
7. External Interrupt (Interupsi Eksternal) merupakan pin yang dapat
dikonfigurasi untuk memicu sebuah interupsi pada nilai yang rendah,
meningkat atau menurun, atau perubahan nilai.
8. Output PWM 8-Bit merupakan pin yang berfungsi untuk analogWrite.
9. SPI merupakan pin yang berfungsi sebagai pendukung komunikasi.
10. LED merupakan pin yang berfungsi sebagai pin yag diset bernilai HIGH,
maka LED akan menyala, ketika pin diset bernilai LOW maka LED
padam. LED tersedia secara built-in pada papan Arduino Nano.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


10

11. Input Analog (A0-A7) merupakan pin yang berfungsi sebagai pin yang
dapat diukur/diatur dari mulai Ground sampai dengan 5 Volt, juga
memungkinkan untuk mengubah titik jangkauan tertinggi atau terendah
mereka menggunakan fungsi analog Reference.

2.3 Mikrokontroller ATMEGA328


Mikrokontroler adalah chip yang menjadi otak dari sebuah rangkaian
elektronika. Analoginya, jika pada komputer anda otak utama adalah chip processor
Intel Core i7 (atau AMD) yang mengatur semua hardware dari mulai motherboard,
RAM, hardisk, monitor, keyboard, dsb, maka pada rangkaian mikrokontroler
Arduino, chip ATmega328 adalah otaknya, yang mengatur komponen lain yang
terhubung dengan nya (misal led, sensor2, motor). Jika pada komputer and software
diinstall dengan Operating System Windows (atau Mac OSX / Linux) sebagai tuan
rumah nya, pada microkontroler software berbentuk program yang langsung di
'bakar' (burn) langsung pada chip mikrokontroler yang bersangkutan, dengan
'bootloader' sebagai tuan rumahnya. Pada platform Arduino sekarang, chip yang
populer digunakan adalah ATmega328. Platform Arduino, yang dibantu oleh dengan
board-board Arduino, memudahkan anda melakukan memrograman chip
ATmega328 untuk melakukan tugas yang anda tentukan.

Gambar 2.5 ATMEGA328

2.3.1 Konfigurasi Pin ATmega328


ATMega328 merupakan mikrokontroler keluarga AVR 8 bit. Beberapa tipe
mikrokontroler yang sama dengan ATMega8 ini antara lain ATMega8535,
ATMega16, ATMega32, ATmega328, yang membedakan antara mikrokontroler

10

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


11

antara lain adalah, ukuran memori, banyaknya GPIO (pin input/output), peripherial
(USART, timer, counter, dll). Dari segi ukuran fisik, ATMega328 memiliki ukuran
fisik lebih kecil dibandingkan dengan beberapa mikrokontroler diatas. Namun untuk
segi memori dan periperial lainnya ATMega328 tidak kalah dengan yang lainnya
karena ukuran memori dan periperialnya relatif sama dengan ATMega8535,
ATMega32, hanya saja jumlah GPIO lebih sedikit dibandingkan mikrokontroler
diatas.

Gambar 2.6 Pin Mikrokontroler Atmega328


ATMega328 memiliki 3 buah PORT utama yaitu PORTB, PORTC, dan
PORTD dengan total pin input/output sebanyak 23 pin. PORT tersebut dapat
difungsikan sebagai input/outputdigital atau difungsikan sebagai periperal lainnya.
1. Port B
Port B merupakan jalur data 8 bit yang dapat difungsikan sebagai input/output.
Selain itu PORTB juga dapat memiliki fungsi alternatif seperti di bawah ini.
a. ICP1 (PB0), berfungsi sebagai Timer Counter 1 input capture pin.
b. OC1A (PB1), OC1B (PB2) dan OC2 (PB3) dapat difungsikan sebagai
keluaran PWM (Pulse Width Modulation).
c. MOSI (PB3), MISO (PB4), SCK (PB5), SS (PB2) merupakan jalur
komunikasi SPI.
d. Selain itu pin ini juga berfungsi sebagai jalur pemograman serial (ISP).
e. TOSC1 (PB6) dan TOSC2 (PB7) dapat difungsikan sebagai
sumber clock external untuk timer.

11

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


12

f. XTAL1 (PB6) dan XTAL2 (PB7) merupakan sumber clock utama


mikrokontroler.
2. Port C
Port C merupakan jalur data 7 bit yang dapat difungsikan
sebagai input/output digital. Fungsi alternatif PORTC antara lain sebagai berikut.
a. ADC6 channel (PC0,PC1,PC2,PC3,PC4,PC5) dengan resolusi sebesar 10 bit.
ADC dapat kita gunakan untuk mengubah input yang berupa tegangan analog
menjadi data digital
b. I2C (SDA dan SDL) merupakan salah satu fitur yang terdapat pada PORTC.
I2C digunakan untuk komunikasi dengan sensor atau device lain yang
memiliki komunikasi data tipe I2C seperti sensor kompas, accelerometer
nunchuck.
3. Port D
Port D merupakan jalur data 8 bit yang masing-masing pin-nya juga dapat
difungsikan sebagai input/output. Sama seperti Port B dan Port C, Port D juga
memiliki fungsi alternatif dibawah ini.
a. USART (TXD dan RXD) merupakan jalur data komunikasi serial dengan
level sinyal TTL. Pin TXD berfungsi untuk mengirimkan data serial,
sedangkan RXD kebalikannya yaitu sebagai pin yang berfungsi untuk
menerima data serial.
b. Interrupt (INT0 dan INT1) merupakan pin dengan fungsi khusus sebagai
interupsi hardware. Interupsi biasanya digunakan sebagai selaan dari
program, misalkan pada saat program berjalan kemudian terjadi
interupsi hardware/software maka program utama akan berhenti dan akan
menjalankan program interupsi.
c. XCK dapat difungsikan sebagai sumber clock external untuk USART, namun
kita juga dapat memanfaatkan clock dari CPU, sehingga tidak perlu
membutuhkan external clock.
d. T0 dan T1 berfungsi sebagai masukan counter external untuk timer 1
dan timer 0.
e. AIN0 dan AIN1 keduanya merupakan masukan input untuk analog
comparator.

12

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


13

2.3.2 Fitur ATmega328


ATMega328 adalah mikrokontroler keluaran dari atmel yang mempunyai
arsitektur RISC (Reduce Instruction Set Computer) yang mana setiap proses eksekusi
data lebih cepat dari pada arsitektur CISC (Completed Instruction Set Computer).
Mikrokontroler ini memiliki beberapa fitur antara lain:
1. Memiliki EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only
Memory) sebesar 1KB sebagai tempat penyimpanan data semi permanen
karena EEPROM tetap dapat menyimpan data meskipun catu daya
dimatikan.
2. Memiliki SRAM (Static Random Access Memory) sebesar 2KB.
3. Memiliki pin I/O digital sebanyak 14 pin 6 diantaranya PWM (Pulse Width
Modulation) output.
4. 32 x 8-bit register serba guna.
5. Dengan clock 16 MHz kecepatan mencapai 16 MIPS.
6. 32 KB Flash memory dan pada arduino memiliki bootloader yang menggunakan
2 KB dari flash memori sebagai bootloader.
7. 130 macam instruksi yang hampir semuanya dieksekusi dalam satu siklus clock.

2.4 Motor Servo


Motor servo adalah motor yang mampu bekerja dua arah yaitu searah jarum
jam atau clock wise (CW) dan berlawanan arah jarum jam atau counter clock wise
(CCW) dimana arah dan sudut pergerakan rotornya dapat dikendalikan. Dengan
memberikan variasi lebar pulsa atau duty cycle sinyal PWM pada bagian pin
kontrolnya. Motor servo dikendalikan oleh sebuah pulsa selebar ± 20 ms, dimana
lebar pulsa antara 0,5 ms dan 2 ms menyatakan akhir dari range sudut maksimum.
Apabila motor servo diberikan pulsa dengan besar 1.5 ms mencapai gerakan 90°,
maka bila kita berikan pulsa kurang dari 1.5 ms maka posisi mendekati 0° dan bila
kita berikan pulsa lebih dari 1.5 ms maka posisi mendekati 180°.
Terdapat tiga buah kabel input yang terdapat pada motor servo, yaitu kabel
ground, power, dan control.

13

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


14

1. Kabel ground pada motor servo berwarna hitam, atau coklat. Kabel ground harus
terhubung ke pin ground pada modul arduino uno.
2. Kabel power pada motor servo berwarna merah dan harus terhubung ke pin 5V
pada modul arduino uno. Kabel ini berfungsi sebagai arus masuk dari arduino ke
motor servo. Tegangan yang akan masuk ke motor servo bernilai 5V.
3. Kabel control pada motor servo berwarna putih atau kuning. Kabel ini harus
terhubung ke pin PWM pada modul arduino uno. Kabel ini berfungsi sebagai
input sinyal PWM dari arduino yang nantinya akan mengatur arah perputaran
motor servo.

Gambar 2.7 Motor Servo


Motor servo terdiri dari sebuah motor DC, serangkaian gear, sebuah
potensiometer, sebuah output shaft dan sebuah rangkaian control elektronik.
Biasanya, motor servo berbentuk kotak segi empat dengan sebuah output shaft motor
dan konektor dengan 3 kabel yaitu power, control dan groun. Gear motor servo ada
yang terbuat dari plastic, metal atau titanium. Didalam motor servo terdapat
potensiometer yang digunakan sebagai sensor posisi. Potensiometer tersebut
dihubungkan dengan output shaft untuk mengetahui posisi actual shaft. Ketika motor
dc berputar, maka output shaft juga berputar sekaligus memutar potensiometer.
Rangkaian control kemudian dapat membaca kondisi potensiometer tersebut untuk
mengetahui posisi actual shaft. Jika posisinya sesuai dengan yang diinginkan, maka
motor dc akan berhenti.

2.4.1 Jenis Motor Servo


Terdapat dua jenis motor servo, yaitu :
1. Motor servo standar 180°

14

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


15

Motor servo jenis ini hanya mampu bergerak dua arah CW dan CCW
dengan defleksi ini masing-masing sudut mencapai 90° sehingga total
defleksi sudut dari kanan – tengah – kiri adalah 180°
2. Motor servo continuous
Motor servo jenis ini mampu bergerak dua arah CW dan CCW tanpa
Batasan defleksi sudut putar dan dapat berputar secara terus menerus.
(I Wayan Sutaya, S.T., M.T.,
2014)
Aplikasi ini bertujuan untuk mengerakkam sebuah servo. Servo yang
digunakan adalah servo standar yang gerakkannya hingga sudut tertentu (90° atau
180°). Pada aplikasi ini digunakan sebuah servo dan sebuah potensiometer yang
digunakan untuk mengatur posisi lengan servo. Semua komponen terhubung ke
Arduino. Pada prinsipnya servo bergerak berdasarkan data yang diberikam. Data
tersebut berupa sinyal PWM. Oleh karena itu, setiap servo yang digunakan harus
dihubungkan ke pin PWM pada Arduino. (Siswo Wardoyo dkk,
2015)

2.4.2 Keunggulan dan Kelemahan Motor Servo


Keunggulan dari penggunaan motor servo adalah :
1. Tidak bergetar dan tidak ber-resonansi saat beroperasi.
2. Daya yang dihasilkan sebanding dengan ukuran dan berat motor.
3. Penggunaan arus listrik sebanding dengan beban yang diberikan.
4. Resolusi dan akurasi dapat diubah dengan hanya mengganti encoder yang
dipakai.
5. Tidak berisik saat beroperasi dengan kecepatan tingggi.

Kelemahan dari penggunaan motor servo adalah :


1. Memerlukan pengaturan yang tepat untuk menstabilkan umpan balik.
2. Motor menjadi tidak terkendali jika encoder tidak memberikan umpan
balik.
3. Beban berlebihan dalam waktu yang lama dapat merusak motor.

2.5 Photodioda

15

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


16

Photodiode atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Dioda Foto adalah
komponen Elektronika yang dapat mengubah cahaya menjadi arus listrik. Dioda Foto
merupakan komponen aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor dan tergolong
dalam keluarga Dioda. Seperti Dioda pada umumnya, Photodiode atau Dioda Foto
ini memiliki dua kaki terminal yaitu kaki terminal Katoda dan kaki terminal Anoda,
namun Dioda Foto memiliki Lensa dan Filter Optik yang terpasang dipermukaannya
sebagai pendeteksi cahaya.
Cahaya yang dapat dideteksi oleh Dioda Foto diantaranya seperti Cahaya
Matahari, Cahaya Tampak, Sinar Inframerah, Sinar Ultra-violet hingga sinar X. Oleh
karena itu, Photodiode atau Dioda Foto yang dapat mendeteksi berbagai Cahaya ini
telah banyak diaplikasikan ke berbagai perangkat Elektronika dan listrik seperti
Penghitung Kendaraan, Sensor Cahaya Kamera, Alat-alat medis, Scanner Barcode
dan peralatan keamanan.

Gambar 2.8 Photodioda


Photodiode terdiri dari satu lapisan tipis semikonduktor tipe-N yang memiliki
kebanyakan elektron dan satu lapisan tebal semikonduktor tipe-P yang memiliki
kebanyakan hole. Lapisan semikonduktor tipe-N adalah Katoda sedangkan lapisan
semikonduktor tipe-P adalah Anoda.
Saat Photodiode terkena cahaya, Foton yang merupakan partikel terkecil
cahaya akan menembus lapisan semikonduktor tipe-N dan memasuki lapisan
semikonduktor tipe-P. Foton-foton tersebut kemudian akan bertabrakan dengan
elektron-elektron yang terikat sehingga elektron tersebut terpisah dari intinya dan
menyebabkan terjadinya hole. Elektron terpisah akibat tabrakan dan berada dekat
persimpangan PN (PN junction) akan menyeberangi persimpangan tersebut ke
wilayah semikonduktor tipe-N. Hasilnya, Elektron akan bertambah di sisi

16

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


17

semikonduktor N sedangkan sisi semikonduktor P akan kelebihan Hole. Pemisahan


muatan positif dan negatif ini menyebabkan perbedaan potensial pada persimpangan
PN. Ketika kita hubungkan sebuah beban ataupun kabel ke Katoda (sisi
semikonduktor N) dan Anoda (sisi semikonduktor P), Elektron akan mengalir
melalui beban atau kabel tersebut dari Katoda ke Anoda atau biasanya kita sebut
sebagai aliran arus listrik.
2.6 Trafo Step-Down
Trafo step down merupakan trafo yang berfungsi untuk menurunkan tegangan
listrik. Pada rangkaian elektronika, trafo step down sering dipakai pada catu daya,
baik itu catu daya yang sudah teregulasi ataupun yang belum teregulasi. Kegunaan
dari trafo step down pada dunia elektronika sudah tidak diragukan lagi karena dapat
digunakan sebagai pengganti baterai. Tanpa power supply yang menggunakan trafo
step down, maka sistem catu daya baterai pada rangkaian elektronika sangat tidak
esien terutama dari segi biaya.
Fungsi dasar dari sebuah trafo step down tentu saja untuk menurunkan
tegangan listrik untuk menghasilkan tegangan yang lebih kecil sesuai dengan
kebutuhan proyek elektronika. Meskipun fungsi dasar dari trafo step down hanya
satu, namun kegunaannya sangat banyak. Misalnya saja power supply yang
menggunakan strafo step down, kegunaannya bisa dipakai hampir semua perangkat
elektronika seperti amplier, radio, charger gadget, booster antena televisi, dan lain-
lain.
Trafo step down memiliki jumlah kumparan sekunder yang lebih sedikit
dibandingkan dengan jumlah kumparan primernya. Sesuai dengan konstruksi dasar
transformator, trafo step down terdiri dari lilitan kumparan kawat email dengan
diameter tertentu yang dilapisi oleh kawat email agar tumpukan lilitan kumparan
tidak terhubung langsung satu sama lain yang dapat mengakibatkan terjadinya
hubung singkat, baik itu pada kumparan primernya maupun pada kumparan
sekundernya.
Untuk ukuran trafo step down bervariasi tergantung arus output yang dapat
dikeluarkan oleh trafo tersebut. Semakin besar arus yang dapat dikeluarkan oleh
sebuah trafo step down, maka dimensi trafo akan semakin besar pula, karena selain
diameter lilitan sekunder yang lebih besar yang berbanding lurus dengan kemampuan

17

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


18

arus yang dikeluarkannya, ukuran inti besi juga otomatis akan semakin besar untuk
dapat menopang gaya gerak listrik induksi elektromagnet dari kumparan primer ke
kumparan sekunder.
Ketika sebuah trafo step-down dialiri oleh tegangan listrik AC 220V
(jaringan PLN) pada bagian primer, maka kumparan primer yang telah dikelilingi
oleh inti besi akan timbul elektromagnet, gaya elektromagnet ini akan muncul seiring
dengan perubahan garis gaya magnet yang titimbulkan oleh arus AC. Karena garis
gaya magnet ini timbul lah gaya gerak listrik pada kumparan sekunder trafo. Jumlah
gaya gerak listrik yang akan timbul pada kumparan sekunder tergantung jumlah
lilitan dan diameternya.
Pada perancangan rangkaian elektronika, sebuah trafo step-down harus
didesain sesuai dengan kebutuhan beban, ketika arus yang dibutuhkan oleh beban
lebih besar dari arus output yang dikeluarkan oleh trafo step-down, maka hal ini akan
berbahaya dari komponen trafo step down itu sendiri, selain dapat menimbulkan
panas yang berlebihan pada kumparan dan inti besi-nya, hal tersebut dapat
menyebabkan kerusakan trafo.
Oleh karena itulah, kebanyakan sebuah adaptor AC ke DC yang memiliki
kualitas baik biasanya dilengkapi dengan rangkaian regulator tegangan dan proteksi
arus terhadap beban lebih, selain outputnya bebas dari tegangan ripple, juga
terlindungi dari arus beban yang lebih, karena ketika hal itu terjadi, secara otomatis
rangkaian proteksi akan bekerja dan sumber catu terhadap beban akan terputus.

Gambar 2.9 Trafo Step-Down

2.7 LCD (Liquid Crystal Display)

18

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


19

Kegunaan LCD banyak sekali dalam perancangan suatu sistem dengan


menggunakan mikrokontroler, LCD (Liquid Crystal Display) dapat berfungsi untuk
menampilkan suatu nilai sensor, menampilkan teks, atau menampilkan menu pada
aplikasi mikrokontroler. M1632 merupakan modul LCD matrix dengan konfigurasi
16 karakter dan 2 baris dengan setiap karakter nya dibentuk oleh baris pixel dan 5
kolom pixel (1 baris pixel terakhir adalah kursor).
Didalam modul M1632 sudah tersedia HD44780 yang dikeluarkan oleh
Hitachi, Hyundai dan modul-modul M1632 lainnya. HD44780 sebetulnya
merupakan mikrokontroler dirancang khusus untuk mengendalikan LCD dan
mempunyai kemampuan untuk mengatur proses scanning pada layar LCD yang
terbentuk oleh 16 COM dan 40 SEG sehingga mikrokontroler /perangkat yang
mengakses modul LCD ini tidak perlu lagi mengatur scanning pada layar LCD.
Mikrokontroler atau perangkat tersebut hanya mengirim data-data yang merupakan
karakter yang akan ditampilkan pada LCD atau perintah yang mengatur proses
tampilan pada LCD saja.
Adapun konfigurasi dan deskripsi dari pin-pin LCD M1632 antara lain:
1. Pin 1 dihubungkan ke Gnd
2. Pin 2 dihubungkan ke Vcc +5V
3. Pin 3 dihubungkan ke bagian tengah potensiometer 10KOhm sebagai
pengatur kontras.
4. Pin 4 untuk memberitahukan LCD bahwa sinyal yang dikirim adalah data,
jika Pin 4 ini diset ke logika 1 (high, +5V), atau memberitahukan bahwa
sinyal yang dikirim adalah perintah jika pin ini di set ke logika 0 (low, 0V). 5
digunakan
5. Pin 5 digunakan untuk mengatur fungsi LCD. Jika di set ke logika 1 (high,
+5V) maka LCD berfungsi untuk menerima data (membaca data). Dan fungsi
untuk mengeluarkan data, jika pin ini di set ke logika 0 (low, 0V). Namun
kebanyakan aplikasi hanya digunakan untuk menerima data, sehingga pin 5
ini selalu dihubungkan ke Gnd.
6. Pin 6 adalah terminal enable. Berlogika 1 setiap kali pengiriman atau
pembaca data.

19

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


20

7. Pin 7 – Pin 4 adalah data 8 bit data bus (Aplikasi ini menggunakan 4 bit MSB
saja, sehingga pin data yang digunakan hanya Pin 11 – Pin 14).
8. Pin 15 dan Pin 16 adalah tegangan untuk menyalakan lampu LCD.
Adapun gambar dari LCD 2x16 adalah sebagai berikut:

Gambar 2.10 Struktur Memori LCD


Modul LCD M1632 memiliki beberapa jenis memori yang digunakan untuk
menyimpan atau memproses data-data yang ditampilkan pada layar LCD.
Setiap memori mempunyai fungsi-fungsi tersendiri:
a. DDRAM
DDRAM merupakan memori tempat karakter yang ditampilkan. Contohnya
karakter „A‟ atau 41h yang ditulis pada alamat 00 akan tampil pada baris
pertama dan kolom pertama dari LCD. Apabila karakter tersebut di alamat
40h, karakter tersebut akan tampil pada baris kedua kolom pertama dari
LCD.
b. CGRAM
CGRAM merupakan memori untuk menggambarkan pola seluruh karakter
dan bentuk karakter dapat diubah-ubah sesuai keinginan. Akan tetapi isi
memori akan hilang saat power supply tidak aktif sehingga pola karakter akan
hilang.
c. CGROM
CGROM adalah memori untuk menggambarkan pola sebuah karakter dan
pola tersebut ditentukan secara permanen dari HD44780 sehingga pengguna
tidak dapat menubah lagi. Oleh karena ROM bersifat permanen, pola karakter
tersebut akan hilang walaupun power supply tidak aktif.

2.8 Buzzer

20

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


21

Buzzer adalah suatu alat yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi sinyal
suara. Buzzer terdiri dari alat penggetar yang berupa lempengan yang tipis dan
lempengan logam tebal. Bila kedua lempengan diberi tegangan maka electron dan
proton akan mengalir dari lempengan satu ke lempengan lain. Kejadian ini dapat
menunjukkan bahwa gaya mekanik dan dimensi dapat digantikan oleh muatan listrik.
Apabila buzzer mendapatkan tegangan maka lempengan 1 dan 2 bermuatan listrik.
Dengan adanya muatan listrik maka terdapat beda potensial di kedua lempengan,
beda potensial akan menyebabkan lempengan 1 bergerak saling bersentuhan dengan
lempengan 2. Diantara lempengan 1 dan 2 terdapat rongga udara, sehingga apabila
terjadi proses getaran di rongga udara maka buzzer akan menghasilkan bunyi dengan
frekuensi tinggi. Buzzer biasanya digunakan sebagai alarm. Frekuensi suara yang
keluar dari buzzer mencapai 1-5 KHz.

Gambar 2.11 Buzzer

2.9 Arduino Development Environment


Jalan terbaik untuk menguasai Arduino nano adalah dengan segera
mempraktikkannya. Untuk melakukannya, jalankan yang disebut Arduino IDE.
Software tersebut bermanfaat untuk menuliskan kode untuk mengontrol Arduino
nano dan mengirimkan hasil kompilasi Arduino nano. (Abdul
Kadir, 2013)
Arduino Development Environment adalah sebuah perangkat lunak yang
memudahkan kita mengembangkan aplikasi mikrokontroler mulai dari menuliskan
source program, kompilasi, upload hasil kompilasi, dan uji coba secara terminal
serial. Arduino Development Environment terdiri dari editor teks untuk menulis
kode, sebuah area pesan, sebuah konsol, sebuah toolbar dengan tombol-tombol untuk
fungsi yang umum dan beberapa menu. Arduino Development Environment
terhubung ke arduino board untuk meng-upload program dan juga untuk

21

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


22

berkomunikasi dengan arduino board. Arduino Development Environment dapat


dilihat pada gambar 2.12.

Gambar 2.12 Software IDE Arduino


BAB III
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

3.1 Perancangan Sistem


Pada tahap perancangan sistem akan dibagi menjadi beberapa bagian utama,
yaitu blok diagram, flowchart, alat dan bahan yang digunakan, prinsip kerja
alat, dan perancangan rangkaian palang pintu otomatis.

3.1.1 Blok Diagram Sistem


Blok Diagram merupakan salah satu bagian terpenting dalam perancangan
peralatan elektronika, karena dari diagram blok dapat diketahui prinsip kerja
keseluruhan dari rangkaian elektronika yang dibuat. Sehingga keseluruhan
blok dari alat yang dibuat dapat membentuk suatu sistem yang dapat bekerja
sesuai dengan perencanaan. Diagram blok dari palang pintu otomatis dapat di
lihat pada gambar 3.1.

Power
Supply

22

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


23

Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem

Adapun fungsi-fungsi blok dari diagram blok sebagai berikut:


1. Blok card RF sebagai input gelombang frekuensi berupa radio
2. Blok RFID sebagai penerima gelombang radio
3. Blok Power Supply sebagai sumber tegangan
4. Arduino Nano adalah alat kendali untuk mengendalikan RFID, Motor
Servo, Sensor Photodioda, LCD, dan buzzer
5. Blok Photodiode sebagai pendeteksi keberadaan kendaraan
6. Blok motor servo sebagai pengendali motor untuk membuka dan menutup
palang
7. Blok LCD sebagai tampilan instruksi
8. Blok buzzer sebagai alarm untuk menandakan tag RFID

3.2 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan alat ini adalah:
1. Bahan yang digunakan untuk pembuatan hardware
a. Triplek
b. Akrilik

23

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


24

c. RFID
d. Arduino Nano
e. Motor Servo
f. LCD 16 x 2
g. Sensor Photodioda
h. Pin Header
i. Resitor
j. Trafo StepDown
k. Buzzer
l. Adaptor
m. Kabel Pelangi.

2. Alat pendukung yang digunakan dalam pembuatan hardware


a. Solder
b. Timah
c. Lem
d. Bor
e. Gergaji
f. Karton dan Origami

3.3 Prinsip Kerja Alat


Rancang bangun prototipe ini yaitu menggunakan RFID RC522 untuk
mendeteksi kartu RFID yang mempunyai frekuensi 13,56 MHz. Kemudian
prinsip kerja alat ini adalah RFID reader ini akan menerima gelombang radio
dari kartu RFID tag jika sesuai dengan frekuensi RFID RC522 akan di proses
pada Arduino Nano, pengguna mendekatkan RFID tagnya ke RFID reader
setelah IDnya diterima, maka motor servo yang akan bergerak ke sudut 90
derajat agar kendaraan dapat melewati palang pintu, buzzer akan berbunyi
sebagai alarm palang pintu terbuka dan LCD akan menampilkan instruksi
bahwa RFID tag yang digunakan adalah yang benar. Namun jika tag RFID
yang digunakan yang salah , maka palang pintu tidak akan membuka, buzzer
berbunyi sebagai alarm dan LCD akan menampilkan instruksi bahwa RFID

24

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


25

tag yang digunakan adalah yang salah . Ketika mobil telah melewati palang
pintu maka palang pintu tertutup sendirinya secara otomatis, yaitu dengan
memanfaatkan sensor Photodioda untuk menurunkan palang pintu.

3.4 Rangkaian RFID


Perangkat RFID yang digunakan pada tugas akhir ini yaitu RFID RC522
dengan spesifikasinya:
1. Frekuensi kerja 13,56 MHz.
2. Jarak pembacaan kartu 1-5 cm.
3. Protocol akses: SPI (Serial Peripheral Interface) 10 Mbps.
4. Kecepatan transmisi RF: 424 kbps (dua arah/bidirectional) / 848 kbps
(unidirectional).
5. Catu daya 3,3 volt.
6. Konsumsi arus 13-26 mA.
Implementasi perangkat keras RFID terbagi menjadi 2 yaitu:
1. RFID Reader
RFID reader ditempatkan pada pintu masuk dan pintu keluar parkir
karena RFID reader berfungsi untuk membaca RFID tag agar memberikan
masukan kepada Arduino Nano dan sesuai program akan di proses oleh
Arduino Nano.
Prinsip kerja dari RFID reader sendiri akan mengirimkan sinyal
gelombang elektromagnetik ke RFID tag, lalu RFID reader akan menerima
gelombang elektromagnetik yang berisi informasi kode unik yang ada pada
IC RFID tag.

2. RFID tag
RFID tag merupakan selembar kartu elektronik yang dimiliki oleh
pengendara atau pengguna area parkir sebagai alat untuk dapat membuka
palang pintu parkir. RFID tag ini apabila diinduksikan pada RFID reader
sesuai jarak yang ditentukan akan memberikan respon kepada RFID reader
dan sesuai program pada Arduino Nano akan membuka palang pintu parkir.
Rangkaian RFID ini merupakan input pertama dari sistem, sebelum pengguna

25

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


26

memasuki area parkir terlebih dahulu menginduksikan RFID tag pada RFID
reader dan sesuai dengan program dan akan menggerakan motor servo dan
servo akan bekerja dan membuka palang pintu parkir. Gambar 3.1 Rangkaian
RFID reader dengan Arduino Nano.

Gambar 3.2 RFID

3.5 Rangkaian Photodioda


Pada alat ini menggunakan sensor cahaya yaitu sensor photodiode yang
dipasang sebagai penanda untuk mengetahui kendaraan keluar, sehingga
apabila kendaraan melewati palang pintu maka akan memberikan informasi
ke Arduino dan sesuai program akan diproses oleh Arduino palang pintu
tertutup. Gambar 3.3 ini merupakan gambar rangkaian sensor photodioda.
Untuk Pemasangan photodioda dengan Arduino dihubungkan ke pin Analog
A5.

Gambar 3.3 PhotoDioda

3.6 Rangkaian Mikrokontroller Atmega328


Rangkaian mikrokontroller merupakan pusat pengendalian dari bagian input
dan keluaran serta pengolahan data. Pada sistem ini digunakan
mikrokontroller jenis Atmega328 yang memiliki spesifikasi sebagai berikut:
a. Kristal 8 MHz, yang berfungsi sebagai pembangkit clock.
b. Kapasitor 22 pF pada pin XTAL1 dan XTAL2.

26

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


27

c. Resistor 10 kΩ dan kapasitor 10 nF pada pin reset.


Skema rangkaian sistem minimum mikrokontroller dapat dilihat pada gambar
berikut :

Gambar 3.4 Mikrokontroller Atmega328


3.7 Rangkaian LCD
Pada alat ini, display yang digunakan adalah LCD (Liquid Crystal Display)
16 x 2. Untuk blok ini tidak ada komponen tambahan karena mikrokontroler
dapat memberi data langsung ke LCD, pada LCD Hitachi - M1632 sudah
terdapat driver untuk mengubah data ASCII output mikrokontroler menjadi
tampilan karakter. Pemasangan resistor sebesar 2KΩ dan 1KΩ sebagai
pengganti potensio. Gambar 3.5 berikut merupakan gambar rangkaian LCD
yang dihubungkan ke mikrokontroler.

27

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


28

Gambar 3.5 LCD


Dari gambar 3.5, rangkaian ini terhubung ke PB.1 - PB.7, yang
merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu sebagai
Timer/Counter, komperator analog dan SPI mempunyai fungsi khusus
sebagai pengiriman data secara serial. Sehingga nilai yang akan tampil pada
LCD display akan dapat dikendalikan oleh Mikrokontroller Atmega328.

3.8 Rangkaian Motor Servo


Motor servo pada alat ini digunakan sebagai penggerak palang pintu,
rangkaian ini dibutuhkan untuk dapat mengontrol motor servo sesuai program
yang telah ditetapkan agar dapat bergerak sejauh 90 derajat agar kendaraan
dapat melewati palang pintu.

Gambar 3.6 Motor Servo


Rangkaian motor servo ini merupakan keluaran dari rangkaian RFID,
yang mana motor servo akan menerima perintah sesuai program apabila
RFID tag telah diinduksikan ke RFID reader. Motor Servo ini berfungsi
sebagai penggerak palang pintu.

3.9 Rangkaian Buzzer


Untuk rangkaian buzzer yaitu kita ambilkan dari pin Arduino Uno yang
berfungsi untuk alarm. Gambar rangkaiannya dapat dilihat pada gambar 3.7:

28

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


29

Gambar 3.7 Buzzer

3.10 Rangkaian Sirkuit Utama


Rangkaian sirkuit utama adalah gabungan dari beberapa rangkaian, yaitu
rangkaian sumber arus motor servo, ragkaian LCD, rangkaian Buzzer,
rangkaian Photodioda dan beberapa rangkaian pin header untuk
menghubungkan mikrokontroler ATMega328 dengan komponen elektronik
lainnya. Rangkaian sirkuit utama dapat dilihat pada gambar 3.8.

Gambar 3.8 Sirkuit Utama


3.11 Flowchart
Dalam membuat suatu alat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu
bagaimana cara merancang sistem yang akan diimplementasikan pada alat.
Dalam perancangan sistem perlu dibuat flowchart dari sistem tersebut, seperti
gambar 3.9

29

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


30

Mulai

Inisialisasi

Terima data
dari card

tidak
Card
sesuai?

ya
Tampil LCD
Palang Pintu
Terbuka

Hidup Alarm

Sensor
mendeteksi?

Palang Pintu
Tertutup

Selesai

Gambar 3.9 Flowchart Palang Pintu Otomatis

BAB IV

PENGUJIAN DAN HASIL

4.1 Pengujian Alat

30

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


31

Pengujian alat yang dilakukan meliputi pengujian mikrokontroller, RFID,


photodioda, LCD, motor servo, dan buzzer.

4.1.1 Pengujian Rangkaian Mikrokontroller


Pemrograman menggunakan mode ISP (In System Programming)
mikrokontroler harus dapat diprogram langsung pada papan rangkaian dan
rangkaian mikrokontroler harus dapat dikenali oleh program downloader.
Pada pengujian ini berhasil dilakukan dengan dikenalinya jenis
mikrokontroler oleh program downloader yaitu Atmega328.

Gambar 4.1. Informasi Signature Mikrokontroler

Atmega328 menggunakan kristal dengan frekuensi 8 MHz, apabila


Chip Signature sudah dikenali dengan baik dan dalam waktu singkat, bisa
dikatakan rangkaian mikrokontroler bekerja dengan baik dengan mode ISP-
nya.

4.1.2 Pengujian Rangkaian RFID


Pengujian rangkaian RFID yaitu dengan cara menempelkan card raider di
RFID, maka otomatis data pada card akan terbaca dan dikirim

31

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


32

kemikrokontroler adapun program untuk membaca data yang ada ada card
RFID, sebagai berikut

Gambar 4.2 Program RFID

Dari pengujian yang telah dilakukan maka RFID digunakan sebagai


kartu identitas yang digunakan untuk membuka palang pintu secara otomatis.
Setelah kartu ditempelkan maka palang akan terbuka dalam waktu 20 detik.

4.1.3 Pengujian Rangkaian Photodioda


Pengujian photodiode dapat dilakukan dengan cara menghubungkan
rangkaian ini dengan sumber tegangan 5 volt, kemudian meletakan
photodioda dan infrared secara berhadapan. Ketika objek berada diantara

32

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


33

infrared dan photodioda, maka cahaya infrared akan terhalang oleh objek
sehingga tidak bisa diterima oleh photodioda dan pada saat itu photodioda
mengirim data ke mikrokontroller lalu diteruskan untuk menutup palang
pintu. Berikut adalah gambar dari sensor photodioda dan infared:

Gambar 4.3 Photodioda

4.1.4 Pengujian Rangkaian LCD


Bagian ini hanya terdiri dari sebuah LCD dot matriks 2 x 16 karakter yang
berfungsi sebagai tampilan hasil pengukuran dan tampilan dari beberapa
keterangan. LCD dihubungkan langsung ke Port B dari mikrokontroler yang
berfungsi mengirimkan data hasil pengolahan untuk ditampilkan dalam
bentuk alfabet dan numerik pada LCD.Display karakter pada LCD diatur oleh
pin EN, RS dan RW: Jalur EN dinamakan Enable. Jalur ini digunakan untuk
memberitahu LCD bahwa anda sedang mengirimkan sebuah data. Untuk
mengirimkan data ke LCD, maka melalui program EN harus dibuat logika
low “0” dan set ( high ) pada dua jalur kontrol yang lain RS dan RW. Jalur
RW adalah jalur kontrol Read/ Write. Ketika RW berlogika low (0), maka
informasi pada bus data akan dituliskan pada layar LCD. Ketika RW
berlogika high ”1”, maka program akan melakukan pembacaan memori dari
LCD. Sedangkan pada aplikasi umum pin RW selalu diberi logika low ( 0 )
Berdasarkan keterangan di atas maka kita sudah dapat membuat progam
untuk menampilkan karaker pada display LCD. Adapun program yang
diisikan ke mikrokontroller untuk menampilkan karakter pada display LCD
adalah sebagai berikut:

33

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


34

Gambar 4.4 Program LCD

Program di atas akan menampilkan kata “Tes LCD” di baris pertama


pada display LCD 2x16. Pada alat dalam penelitian ini, Saat keseluruhan
rangkaian diaktifkan.

4.1.5 Pengujian Rangkaian Motor Servo


Pada pengujian motor servo ini ada dua posisi utama, maka dibuat secara
khusus untuk mengatur motor servo tersebut, dengan cara memberikan pulsa
digital dengan lebar yang berbeda-beda. Dua posisi utama tersebut adalah
membuat motor servo berada pada posisi 15° dan 95°. Berikut adalah
programnya :

34

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


35

Gambar 4.5 Motor Servo

Setelah program di download ke mikrokontroler, motor servo akan


berada pada posisi 15° dan 95° selama lima detik.

4.1.6 Pengujian Rangkaian Buzzer


Pengujian Buzzer dilakukan pada saat memasuki palang pintu yang mana
apabila, pengendara tidak menggunakan RFID tag yang benar maka buzzer
akan berbunyi dan palang tidak akan membuka palang pintu. Berdasarkan
pengujian buzzer yang telah di uji didapatkan hasil pengujian yang sesuai
dengan harapan yang diharapkan yaitu apabila ada pengguna jalan saat akan
masuk menggunakan RFID tag yang salah, maka buzzer akan berbunyi.

35

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


36

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan perancangan pembuatan, pengujian dan analisis pada tugas
proyek ini, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Rancangan sistem yang dibuat berhasil dalam membuka dan menutup
palang pintu sesuai dengan fungsi system.
2. Mikrokontroler Arduino dapat dijadikan sebagai pengolah data untuk
system palang pintu atau portal sebagai kontrolernya. Yang dapat
membuat suatu kontroler palang pintu atau portal yang terkontrol dan
aman bagi pengguna penggendara.
3. Sensor photodioda dapat mendeteksi keberadaan mobil yang telah
melewati palang pintu.
4. Memanfaatkan Buzzer dan LCD sebagai indicator untuk mendeteksi
pengguna palang pintu yang masuk dengan menggunakan RFID yang
salah sehingga Buzzer akan berbunyi dan LCD menyampaikan informasi
sebagai tanda bahwa bukan RFID Tag yang benar

5.2 Saran
Berikut ini adalah saran yang dapat digunakan untuk tahap pengembangan
penelitian sistem ini antara lain:
1. Agar dapat ditambahkan fiturnya yang lebih banyak lagi pada palang
pintu otomatis.
2. Agar palang pintu dibuat lebih menarik dan lebih praktis.
3. Untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan komponen dan sensor
yang berbeda dari tugas akhir ini.

36

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


37

DAFTAR PUSTAKA

Sudjadi.2005.Teori dan Aplikasi Microntroller.Yogyakarta: Graha Ilmu


Chattopadhyay, D. 1989. Dasar Elektronika. Jakarta: UI-PRESS
Sutaya, I Wayan.2014.Sistem Mikroprosesor.Yogyakarta: Graha Ilmu
Kadir,A.2013.Panduan Praktis Mempelajari Aplikasi Mikrokontroler dan
Pemogramannya Menggunakan Arduino.Yogyakarta: Andi
Wardoyo, Siswo, dan Anggoro Suryo Pramudyo.2015.Pengantar Mikrokontroler
dan Aplikasi pada Arduino.Yogyakarta: Teknosain
http://elektronika-dasar.web.id/definisi-dan-aplikasi-rfid-radio-frequency-
identification/ (28 Februari 2018 jam 19.30)
http://ecadio.com/apakah-arduino-itu (28 Februari 2018 jam 19.30)
http://ym-try.blogspot.co.id/2014/02/atmega328.html (28 Februari 2018 jam 19.30)
https://skemaku.com/trafo-step-down-fungsi-dan-kegunaannya/ (28 Februari 2018
jam 19.30)
http://elektronika-elektronika.blogspot.co.id/2007/04/buzzer.html (28 Februari
2018 jam 19.30)
https://teknikelektronika.com/pengertian-photodiode-dioda-foto-prinsip-kerja-
photodiode/ (28 Februari 2018 jam 19.30)
Roni Marzuki, M..2017. Rancang Bangun Parkir Cerdas Berbasis Mikrokontolrt
Menggunakan Kartu RFID di Politeknik Negeri Padang. Diambil dari:
file:///D:/ %20Jurnal%20Lain/M_Roni_Marzuki_LI-D3.pdf ( 28 Februari
2018 jam 19.30)
Ardaninggara, Eleonora Anggi.2016.Sistem Keamanan Portal Perumahan Berbasis
RFID. Diambil dari: file:///D:/20Jurnal%20Lain/Portal%20Perumahan.pdf
(28 Februari 2018 jam 19.30)
Hadyan, Aris.2018.Rancang Bangun Buka Tutup Gerbang Pabrik Menggunakan
RFID Berbasis Mikrokontroller Atmega328.

37

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


1

LAMPIRAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2

Rangkaian Sirkuit Utama

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3

Program Palang Pintu Otomatis

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


5

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


6

Gambar Alat

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Anda mungkin juga menyukai