OLEH :
TUGAS AKHIR II
OLEH :
Menyetujui
D3 Metrologi DanInstrumentasi
i
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa karya tulis ilmiah yang saya sampaikan pada
kegiatan projek akhir II ini adalah benar karya sendiri dan/atau bukan merupakan
plagiasi.
Apabila dikemudian hari ditemukan bahwa karya tulis ilmiah yang saya
sampaikan bukan karya saya sendiri/plagiasi, saya bersedia menerima sanksi
akademik atau yang lainnya.
Yang menyatakan
NIM. 132411081
ii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PENGHARGAAN
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Projek Akhir II ini dengan baik.
Laporan Projek Akhir II ini merupakan salah satu syarat yang harus di
penuhi untuk menyelesaikan pendidikan D-III pada Program Studi Metrologi dan
Instrumentasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Sumatera Utara.
1. Bapak Dr. Kerista Sebayang MSi, selaku Dekan Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr. Diana Alemin Barus M.Sc, selaku Ketua Program Studi D-III
Metrologi dan Instrumentasi FMIPA USU
3. Bapak Dr.Kerista Tarigan M.Eng.Sc,selaku Dosen Pembimbing Projek
Akhir IIyang telah membimbing dan mengarahkan penulis
dalampenyelesaianlaporanini.
4. Orang tua dan teman terdekat, yang telah memberikan doa serta
dukungannya kepada penulis.
Akhir kata, semoga laporan Projek Akhir II ini dapat memberi manfaat dan
menambah wawasan maupun pengetahuan kita.
Penulis
iii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ABSTRAK
Dalam Tugas Akhir II ini telah dirancang suatu alat ukur kontrol lampu
automatis menggunakan rangkaian LDR. Rangkaian utama pengontrol lampu
automatis dilakukan menggunakan Arduino Pro Mini. Untuk dapat mengetahui
informasi mengenai intensitas cahya, maka dibutuhkan suatu sistem perangkat
keras pengukuran yang dilengkapi dengan perangkat lunak. Perangkat keras yang
digunakan yaitu rangkaian sensor cahaya LDR ( Light Dependent Resistor ) untuk
mendeteksi intensitas cahaya, kemudian mengkonversikannya menjadi tegangan.
Rangkaian ADC ( Analog to Digital Converter ) untuk mengubah tegangan analog
yang berasal dari rangkaian sensor cahaya menjadi data pengukuran digital.
Sistem mikrokontroler digunakan untuk mengelolah data hasil pengukuran
tersebut dan ditampilkan pada layar LCD ( Liquid Crstal Display)
iv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ABSTRACT
In this Final Project II has designed an automatic light control gauge using LDR
circuit. The main circuit of the automatic light controller is done using Arduino Pro
Mini. To be able to know the information about the intensity of cahya, then required a
measurement hardware system equipped with software. The hardware used is a series of
light sensor LDR (Light Dependent Resistor) to detect the intensity of light, then convert
it into voltage. ADC (Analog to Digital Converter) circuit to convert analog voltage
from light sensor circuit into digital measurement data. Microcontroller system is used
to manage the measurement data and displayed on the LCD screen (Liquid Crstal
Display)
Halaman
Pengesahan …………………..…………………………………………………………...i
Pernyataan…………..……………………………………………………………………ii
Penghargaan..……………………………………………………………………………iii
Abstrak..…………………………………………………………………………………iv
Daftar Isi……………………...…………………………………………………………..v
Daftar Gambar………………...…………………………………………………………vi
Daftar Tabel…………………..………………………………………………………...vii
Bab 1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang……………..…………………………………………………1
1.2 Identifikasi Masalah………………………..…………………………………2
1.3 Batasan Masalah………………………………………..……………………..3
1.4 Tujuan……………………………………………………...………………….3
1.5 Metodologi Penelitian……………………………………………………..….3
1.6 Tinjauan Pustaka…………………………………………………………..….4
1.7 Sistematika Penulisan…………………………………………………………4
Daftar Pustaka
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Lampiran
PENDAHULUAN
Cahaya dan sinar, kedua kata ini sepintas mempunyai makna yang sama.
Namun, bila dikaji lebih mendalam, cahaya dan sinar sangatlah berlainan. Cahaya
adalah suatu bentuk pancaran energi yang mana mempunyai kapasitas atau kemampuan
untuk merangsang sensasi penglihatan. Cahaya dalam berbagai hal memperlihatkan
karakternya sebagai gelombang, tetapi dalam gerakan cahaya itu merupakan garis lurus
dan dalam hal tertentu cahaya disebut pula sebagai sinar. Namun kata sinar ini biasanya
dipakai untuk menunjukkan bentuk energi gelombang elektromagnetik, misalnya sinal
X, sinar gamma dan sinar kosmis.
Pencahayaan merupakan salah satu faktor penting dalam perancangan ruang.
Ruang yang telah dirancang tidak dapat memenuhi fungsinya dengan baik apabila tidak
disediakan akses pencahayaan. Pencahayaan di dalam ruang memungkinkan orang
yang menempatinya dapat melihat benda-benda. Tanpa dapat melihat benda benda
dengan jelas maka aktivitas di dalam ruangan akan terganggu. Sebaliknya cahaya yang
terlalu terang juga dapat menggangu penglihatan.
Kualitas penerangan yang tidak memadai berefek buruk bagi fungsi
penglihatan psikologis serta aktivitas kerja sesuai Peraturan Menteri Perburuhan Nomor
7 Tahun 1964 tentang Syarat-Syarat Kesehatan,Kebersihan serta Penerangan dalam
Tempat Kerja, telah menetapkan ketentuan penting intensitas penerangan menurut sifat
pekerjaan.
Proses pendidikan yang terjadi di ruang kelas harus memperhatikan beberapa
aspek, antara lain intensitas pencahayaan. Ketidak sesuaian salah satu aspek akan
mengakibatkan ketidak nyamanan serta proses pendidikan menjadi terganggu.
Sedangkan efektivitas proses pendidikan didasarkan pada beberapa hal seperti
kenyamanan pengajar dan peserta didik. Hal ini menunjukkan bahwa intensitas
cahaya harus diperhatikan.
Mengingat pembahasan dalam rancangan alat ukur yang dibuat dapat meluas
maka tulisan ini mempunyai batasan masalah sebagai berikut :
1. Sensor yang digunakan sendor LDR
2. Mikrokontroler yang digunakan Arduino Pro Mini
3. Output ditampilkan di LCD
4. Tidak membahas teori rangkaian listrik
5. Rancangan dibuat dalam bentuk prototype
1.4 Tujuan
Adapun tujuan dari dibuatnya alat ini adalah :
1. Merancang dan membuat alat ukur intensitas cahaya
2. LDR sebagai sensor kecerahan cahaya
3. Memperoleh suatu alat ukur kontrol cahaya automatis
a. Metode Pustaka
Mencari data-data yang berkaitan dengan alat ukur yang akan dibuat, dari
literatur buku-buku, jurnal-jurnal, majalah-majalah elektronika, dan situs-situs
internet untuk mempelajari hal-hal sebagai berikut:
BAB I: PENDAHULUAN
Pada bab ini membahas tentang latar belakang tugas akhir, identifikasi masalah,
tujuan, metode penelitan, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.
Pada bab ini berisi penjelasan dasar teori mengenai konsep yang digunakan
dalam pembahasan sistem perancangan alat ukur ini.
Pada bab ini akan dibahas secara detail tentang perancangan, konstruksi alat,
sistem mikrokontroler, beserta program pengolah data dari masukan sensor
cahaya ke penampil LCD.
Pada bab ini berisi uraian hasil pengujian alat ukur rancangan kontrol lampu
automatis menggunakan rangkaian LDR
BAB V : PENUTUP
LANDASAN TEORI
Naik turunnya nilai hambatan akan sebanding dengan jumlah cahaya yang
diterimanya. Pada umumnya, nilai hambatan LDR akan mencapai 200 Kilo Ohm (kΩ)
pada kondisi gelap dan menurun menjadi 500 Ohm (Ω) pada Kondisi Cahaya Terang.
Sensor cahaya LDR adalah suatu bentuk komponen yang mempunyai perubahan
resistansi yang besarnya tergantung pada cahaya. Karakteristik LDR terdiri dari dua
macam yaitu Laju Recovery dan Respon Spektral seperti yang diuraikan sebagai berikut
Resistansi Sensor cahaya LDR akan berubah seiring dengan perubahan intensitas
cahaya yang mengenainya atau yang ada disekitarnya. Biasanya LDR terbuat dari
cadmium sulfida yaitu bahan semikonduktor yang resistansinya berupah-ubah menurut
banyaknya cahaya (sinar) yang mengenainya. Dengan bahan ini energi dari cahaya yang
jatuh menyebabkan lebih banyak muatan yang dilepas atau arus listrik meningkat,
artinya resistansi bahan telah mengalami penurunan. Resistansi LDR pada tempat gelap
biasanya mencapai sekitar 10 MΩ, dan ditempat terang resistansi LDR turun menjadi
hanya sekitar 150 Ω s/d 1 KΩ
Cara kerja rangkaian 1 adalah pada saat intensitas cahaya disekitar LDR
membesar, maka hambatan LDR akan mengecil. Hal ini menyebabkan tegangan pada
Titik 1 semakin besar. Dan sebaliknya, jika intensitas cahaya disekitar LDR semakin
kecil, maka hambatan LDR semakin besar. Hal ini menyebabkan tegangan pada Titik 1
semakin kecil.
Cara kerja rangkaian 2 adalah pada saat intensitas cahaya disekitar LDR
membesar, maka hambatan LDR akan membesar. Hal ini menyebabkan tegangan pada
Titik 2 semakin mengecil. Dan sebaliknya, jika intensitas cahaya disekitar LDR
semakin kecil , maka hambatan pada LDR semakin kecil. Hal ini menyebabkan
tegangan pada Titik 2 semakin besar.
LDR memanfaatkan bahan semikonduktor yang karakteristik listriknya berubah-
ubah sesuai dengan cahaya yang diterima. Bahan yang digunakan adalah Kadmium
Sulfida (CdS) dan Kadmium Selenida (CdSe).
Alat Ukur yang digunakan untuk mengukur nilai hambatan LDR adalah
Multimeter dengan fungsi pengukuran Ohm (Ω). Agar Pengukuran LDR akurat, kita
perlu membuat 2 kondisi pencahayaan yaitu pengukuran pada saat kondisi gelap dan
kondisi terang.Dengan demikian kita dapat mengetahui apakah Komponen LDR tersebut
masih dapat berfungsi dengan baik atau tidak.
Hasil Pengukuran akan berubah tergantung pada tingkat intesitas cahaya yang
diterima oleh LDR itu sendiri.
Satuan terang cahaya atau Iluminasi (Illumination) adalah lux
Ketika anda menggunakan sensor cahaya tentunya satu yang tidak boleh terlupa
yaitu sumber cahaya. Misalkan saja untuk aplikasi sensor cahaya pada line follower,
sumber cahaya biasanya berasal dari lampu LED. Berbeda jika sensor cahaya ini
digunakan untuk lampu jalan otomatis, dimana lampu akan otomatis menyala ketika
kondisi lingkungan redup, maka sumber cahaya berupa cahaya alami dari sinar matahari.
Light Dependent Resistor (LDR) adalah resistor yang nilai hambatanya dapat
berubah sesuai dengan intensitas cahaya yan mengenainya. Semakin besar intensitas
cahaya yang mengenai permukaan LDR, semakin kecil nilai hambatanya. Sebaliknya,
semakin sedikit cahaya yang mengenai LDR, semakin besar nilai resistansi LDR.
Arduino Pro Mini dimaksudkan untuk instalasi semi permanen di suatu objek.
Dengan Pro Mini memungkinkan penggunaan berbagai jenis konektor atau solder
2.2.1 Spesifikasi
Microcontroller ATmega328
SRAM 2 kB
EEPROM 1 kB
Arduino Pro Mini dapat didukung dengan kabel FTDI atau board breakout
terhubung ke nya enam pin header, atau dengan tegangan 3.3V atau 5V (tergantung
pada model) pada pin Vcc. Ada tegangan regulator di papan sehingga dapat menerima
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
17
tegangan sampai 12VDC. Jika Anda memasok listrik diatur ke board, pastikan untuk
terhubung ke “RAW” pin pada tidak VCC.Pinnya adalah sebagai berikut:RAW. Untuk
memasok tegangan baku untuk papan. VCC. Tegangan 3,3 atau 5 volt. GND. Ground.
Arduino Pro Mini adalah hardware open source (OSH - Open Source Hardware),
pertama kali di desain oleh Sparkfun Electronics. Karena OSH, dengan demikian anda
dan siapapun diberi kebebasan untuk dapat membuat sendiri Arduino Pro Mini. Skema
Pro Mini dapat dilihat dilampiran.
2.2.3 Memory
Arduino Pro Mini memiliki 14 buah digital pin yang dapat digunakan sebagai
input atau output, sengan menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite(), dan
digital(Read). Pin-pin tersebut ekerja pada tegangan 5V, dan setiap pin dapat
menyediakan atau menerima arus 20mA, dan memiliki tahanan pull-up sekitar 20-50k
ohm (secara default dalam posisi discconnect). Nilai maximum adalah 40mA, yang
sebisa mungkin dihindari untuk menghindari kerusakan chip mikrokontroller
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
19
Beberapa pin memiliki fungsi khusus :
Serial, terdiri dari 2 pin : pin 0 (RX) dan pin 1 (TX) yang digunakan untuk
menerima (RX) dan mengirim (TX) data serial.
External Interrups, yaitu pin 2 dan pin 3. Kedua pin tersebut dapat digunakan
untuk mengaktifkan interrups. Gunakan fungsi attachInterrupt()
PWM: Pin 3, 5, 6, 9, 10, dan 11 menyediakan output PWM 8-bit dengan
menggunakan fungsi analogWrite()
SPI : Pin 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), dan 13 (SCK) mendukung
komunikasi SPI dengan menggunakan SPI Library
LED : Pin 13. Pada pin 13 terhubung built-in led yang dikendalikan oleh digital
pin no 13.
Arduino Pro Mini memiliki 8 buah input analog, yang diberi tanda dengan A0 hingga
A7. Masing-masing pin analog tersebut memiliki resolusi 10 bits (jadi bisa memiliki
1024 nilai). Secara default, pin-pin tersebut diukur dari ground ke 5V, namun bisa juga
menggunakan pin REF dengan menggunakan fungsi analogReference().
Pin Analog A6 dan A7 tidak bisa dijadikan sebagai pin digital, hanya sebagai analog.
Beberapa pin lainnya pada board ini adalah :
I2C : Pin A4 (SDA) dan A5 (SCL). Pin ini mendukung komunikasi I2C (TWI)
dengan menggunakan Wire Library.
Reset. Hubungkan ke LOW untuk melakukan reset terhadap mikrokontroller.
Biasanya digunakan untuk dihubungkan dengan switch yang dijadikan tombol
reset.
2.2.5 Pemrograman
Untuk pengguna mikrokontroller yang sudah lebih mahir, anda dapat tidak
menggunakan bootloader dan melakukan pemrograman langsung via header ICSP (In
Circuit Serial Programming) dengan menggunakan Arduino ISP.
Pengembangan Board Arduino Pro Mini dapat diberi tenaga dengan power yang
diperoleh dari board FTDI atau USB to Serial, atau via board power supply breadboard
pada papan breadboard anda.
Ketimbang membutuhkan pers fisik tombol reset sebelum upload, Arduino Pro
Mini dirancang dengan cara yang memungkinkan untuk reset oleh perangkat lunak yang
berjalan pada komputer yang terhubung. Salah satu pin pada header enam pin terhubung
ke garis reset dari ATmega328 melalui 100 nF kapasitor. Pin ini terhubung ke salah satu
jalur kontrol hard wire dari USB-to-serial konverter yang terhubung ke header.
Software Arduino menggunakan kemampuan ini untuk memungkinkan Anda untuk
meng-upload kode dengan hanya menekan tombol upload di software Arduino. Ini
berarti dapat mempersingkat waktu.
2.2.8 Komunikasi
Pada Arduino Software (IDE) terdapat monitor serial yang memudahkan data textual
untuk dikirim menuju Arduino atau keluar dari Arduino. Lampu led TX dan RX akan
menyala berkedip-kedip ketika ada data yang ditransmisikan melalui chip FTDI USB to
Serial via kabel USB ke komputer. Untuk menggunakan komunikasi serial dari digital
pin, gunakan SoftwareSerial library
Chip ATmega328 juga mendukung komunikasi I2C (TWI) dan SPI. Di dalam Arduino
Software (IDE) sudah termasuk Wire Library untuk memudahkan anda menggunakan
bus I2C. Untuk menggunakan komunikasi SPI, gunakan SPI library.
LCD atau Liquid Crystal Display adalah suatu jenis media display (tampilan)
yang menggunakan kristal cair (liquid crystal) untuk menghasilkan gambar yang terlihat.
Teknologi Liquid Crystal Display (LCD) atau Penampil Kristal Cair sudah banyak
digunakan pada produk-produk seperti layar Laptop, layar Ponsel, layar Kalkulator,
layar Jam Digital, layar Multimeter, Monitor Komputer, Televisi, layar Game portabel,
layar Thermometer Digital dan produk-produk elektronik lainnya.
LCD atau Liquid Crystal Display pada dasarnya terdiri dari dua bagian utama
yaitu bagian Backlight (Lampu Latar Belakang) dan bagian Liquid Crystal (Kristal
Cair). Seperti yang disebutkan sebelumnya, LCD tidak memancarkan pencahayaan
apapun, LCD hanya merefleksikan dan mentransmisikan cahaya yang melewatinya.
Oleh karena itu, LCD memerlukan Backlight atau Cahaya latar belakang untuk sumber
cahayanya. Cahaya Backlight tersebut pada umumnya adalah berwarna putih.
Sedangkan Kristal Cair (Liquid Crystal) sendiri adalah cairan organik yang berada
diantara dua lembar kaca yang memiliki permukaan transparan yang konduktif.
Catatan :
LCD yang digunakan pada Kalkulator dan Jam Tangan digital pada umumnya
menggunakan Cermin untuk memantulkan cahaya alami agar dapat menghasilkan digit
yang terlihat di layar. Sedangkan LCD yang lebih modern dan berkekuatan tinggi seperti
TV, Laptop dan Ponsel Pintar menggunakan lampu Backlight (Lampu Latar Belakang)
untuk menerangi piksel kristal cair. Lampu Backlight tersebut pada umumnya berbentuk
persegi panjang atau strip lampu Flourescent atau Light Emitting Diode (LED).
Berikut ini uraian singkat mengenai Kelebihan dan Kekurangan Monitor LCD :
a. Kelebihan Monitor LCD
1. Ukuran Dimensi Monitor Ramping. Bentuk serta ukuran monitor yang
ramping dan tidak terlalu besar membuat tempat yang akan diletakkan
monitor akan hemat, sehingga monitor ini cukup cocok jika diletakkan
tempat yang tidak luas.
2. Berat Monitor Ringan. Ukuran monitor yang ramping berdampak pula
terhadap beratnya. Berat LCD yang ringan sehingga pengguna tidak merasa
ribet jika memindahkannya, pengguna lebih mudah untuk memindahkan
atau membawa monitor tersebut.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
26
3. Kualitas Gambar Baik. Kualitas yang dihasilkan oleh monitor lcd ini cukup
baik, gambar yang dihasilkan pun lebih tajam dan lebih jernih. Sehingga
cocok untuk anda yang senang multimedia maupun desain.
4. Baik Untuk Mata. Radiasi yang ditimbulkan oleh monitor LCD lebih kecil
sehingga baik bagi mata para pengguna moniotr LCD. Monitor ini juga
lebih nyaman untuk dilihat dari jarak pandang yang dekat.
5. Hemat Daya Listrik. Penggunaan monitor LCD lebih diuntungkan karena
konsumsi listrik lebih hemat dari monitor lain. Konsumsi daya listrik
monitor LCD setengah dari jenis monitor CTR.
6. Tidak Memantulkan Cahaya. Pada monitor LCD cahaya tidak dipantulkan
lagi, sehingga jika ada cahaya di arah depan monitor tidak dipantulkan
kembali. Hal tersebut membuat nyaman penggunaan dari monitor karena
tidak silau dari cahaya.
LCD adalah lapisan dari campuran organik antara lapisan kaca bening dengan
elektroda transparan indium oksida dalam bentuk tampilan seven-segment dan lapisan
elektroda pada kaca belakang. Ketika elektroda diaktifkan dengan medan listrik
(tegangan), molekul organik yang panjang dan silindris menyesuaikan diri dengan
elektroda dari segmen. Lapisan sandwich memiliki polarizer cahaya vertikal depan dan
polarizer cahaya horisontal belakang yang diikuti dengan lapisan reflektor. Cahaya yang
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
27
dipantulkan tidak dapat melewati molekul-molekul yang telah menyesuaikan diri dan
segmen yang diaktifkan terlihat menjadi gelap dan membentuk karakter data yang ingin
ditampilkan.
Ada 2 cara untuk berkomunikasi dengan LCD, yaitu 8 bit dan 4 bit jalur data,
selain bit data tersebut juga dibutuhkan 3 jalur lagi untuk kontrol, yaitu : RS, RW dan E
Untuk memperjelas konfigurasi pin LCD dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa LCD 16×2 mempunya 16 pin. sedangkan
pengkabelanya adalah sebagai berikut :
1. Kaki 1 dan 16 terhubung dengan Ground (GND)
2. Kaki 2 dan 15 terhubung dengan VCC (+5V)
3. Kaki 3 dari LCD 16×2 adalah pin yang digunakan untuk mengatur kontras
kecerahan LCD. Jadi kita bisa memasangkan sebuah trimpot 103 untuk
mengatur kecerahanya. Pemasanganya seperti terlihat pada rangkaian
tersebut. Karena LCD akan berubah kecerahanya jika tegangan pada pin 3 ini
di turunkan atau dinaikan.
4. Pin 4 (RS) dihubungkan dengan pin mikrokontroler
5. Pin 5 (RW) dihubungkan dengan GND
6. Pin 6 (E) dihubungkan dengan pin mikrokontroler
7. Sedangkan pin 11 hingga 14 dihubungkan dengan pin mikrokontroler sebagai
jalur datanya
Sekedar mengingatkan pelajaran fisika kita mengenai cahaya putih, cahaya putih
adalah cahaya terdiri dari ratusan cahaya warna yang berbeda. Ratusan warna cahaya
tersebut akan terlihat apabila cahaya putih mengalami refleksi atau perubahan arah sinar.
Artinya, jika beda sudut refleksi maka berbeda pula warna cahaya yang dihasilkan.
Jika ingin menghasilkan warna putih, maka kristal cair akan dibuka selebar-
lebarnya sehingga cahaya backlight yang berwarna putih dapat ditampilkan sepenuhnya.
Sebaliknya, apabila ingin menampilkan warna hitam, maka kristal cair harus ditutup
serapat-rapatnya sehingga tidak adalah cahaya backlight yang dapat menembus. Dan
apabila menginginkan warna lainnya, maka diperlukan pengaturan sudut refleksi kristal
cair yang bersangkutan.
2.4 Buzzer
Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker,
jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang diafragma dan kemudian
kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet. Kumparan tadi
akan tertarik kedalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas
magnetnya. Karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan
kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat
9 udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai
indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat
Pada saat aliran listrik atau tegangan listrik yang mengalir ke rangkaian yang
menggunakan piezoeletric tersebut. Piezo buzzer dapat bekerja dengan baik dalam
menghasilkan frekwensi di kisaran 1 - 6 kHz hingga 100 kHz.
Buzzer ini bisa kita coba tanpa menggunakan board arduino yang diprogram. Jadi kita
hanya beri inputan tegangan 3 - 12 V (Tegangan Kerja Buzzer). Buzzer mempunyai
nilai impedansi sama seperi speaker. Jika nilai impedansi kurang dari 10 ohm kita bisa
langsung menghubungkan ke arduino dan jika impedansi yang lebih besar kita akan
membutuhkan driver untuk mengangkat arus yang masuk ke buzzer. Kita bisa
menggunakan rangkaian transistor.
Berikut ini adalah gambar bentuk dan struktur dasar dari sebuah Piezoelectric Buzzer.
PERANCANGAN SISTEM
LDR
POWER
MIKROKONTROLLER LCD
SUPPLY
BUZZER
SAKLAR
Pada peta memori diatas, daerah yang berwarna biru (00 s/d 0F dan 40 s/d 4F)
adalah display yang tampak. Jumlahnya sebanyak 16 karakter per baris dengan dua
baris. Angka pada setiap kotak adalah alamat memori yang bersesuaian dengan posisi
dari layar. Dengan demikian dapat dilihat karakter pertama yang berada pada posisi
baris pertama menempati alamat 00h dan karakter kedua yang berada pada posisi baris
kedua menempati alamat 40h.
Agar dapat menampilkan karakter pada display maka posisi kursor harus terlebih
dahulu diset. Instruksi Set Posisi Kursor adalah 80h UNIVERSITAS
dengan demikian untuk
SUMATERA UTARA
39
menampilkan karakter, nilai yang terdapat pada memory harus ditambahkan dengan
80h. Sebagai contoh, jika kita ingin menampilkan huruf “A” pada baris kedua pada
posisi kolom ke sepuluh, maka sesuai dengan peta memory, posisi karakter pada kolom
10 dari baris kedua mempunyai alamat 4Ah, sehingga sebelum kita menampilkan huruf
“A” pada LCD, kita harus mengirim instruksi set posisi kursor, dan perintah untuk
instruksi ini adalah 80h ditambah dengan alamat 80h + 4Ah = 0Cah. Sehingga dengan
mengirim perintah 0Cah ke LCD, akan menempatkan kursor pada baris kedua dan
kolom ke 10. Dalam pengujiannya, pin-pin LCD disambungkan dengan arduino.
5. Compile Program dengan mengklik (V) Centang di kanan atas. Bebas bisa di
edit programnya. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
42
6. Setelah Di Compile Upload Program ke Arduino dengan Klick Simbol Arah
Kanan.
Setelah selesai di upload lihat hasilnya pada Arduino Pro Mini. Led pada pin 13 nyala
kedip kedip.
Note: Untuk memprogram Arduino pro mini dengan menekan tombol yang ada di
arduino setelah klick upload. tahan tombol kecil itu sampai ada led yang nyala pada
PL2303 lalu lepaskan tombol yang ditahan tadi. Kemudian muncul led prosses upload.
dan berhasil di upload.
Dalam bab ini akan dibahas pengujian alat ukur rancangan lampu automatis
menggunakan rangkaian LDR. Pengujian alat ukur ini dilakukan untuk jawab
identifikasi masalah terhadap alat ukur yang dibuat apakah sudah sesuai dengan
perancangan alat ukur atau belum.
6 60 1400 ohm
7 50 1500 ohm
8 45 1600 ohm
Analisa:
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa jika LDR diberikan cahaya yang lebih terang,
maka hambatannya semakin kecil. Dan sebaliknya, jika LDR diberikan cahaya yang
lebih sedikit (kecil), hambatannya semakin besar
Sensor LDR Arduino adalah resistor yang nilai nya berubah-ubah sesuai dengan
intensitas cahaya yang mengenai nya. Jika cahaya makin terang maka nilai tahanan nya
akan semakin rendah, namun sebaliknya jika cahaya makin redup maka nilai tahanan
nya akan menjadi lebih besar.
Pembagi Tegangan, pembagi tegangan menggunakan resistor adalah cara yang tepat.
Karena jika ada perubahan nilai resistor pada salah satu resistor, maka tegangan output
nya akan berubah. Untuk lebih jelasnya bisa kita lihat rangkaian nya di bawah ini.
Pada Gambar di atas jelas bahwa jika seandainya nilai resistor pada LDR semakin besar
maka tegangan output Vout akan semakin besar. Rumusnya seperti di bawah ini
Tegangan output dari pembagi tegangan di atas adalah tegangan analog, untuk itu kita
akan menghubungkan Vout nya ke PIN ADC pada Arduino. Sebagai Contoh kita
hubungkan ke PIN A0 pada Arduino Uno. Coba Lihat Gambar di bawah ini
Setelah terhubung antara sensor LDR dengan Arduino coba masukkan program di
bawah ini
Coba upload program nya ke Arduino Uno nya kemudian buka serial m onitor dari
Arduino. Maka muncul nilai-nilai ADC nya. Tutup LDR dan Buka LDR maka akan
Nampak perubahan data pada ADC di serial monitor.
Untuk simulasi nya kita coba dengan menghidupkan LED pada LED internal Arduino,
yuk kita coba program sederhanya.
Kali ini kita akan membahas bagaimana buzzer bekerja pada LDR dan LCD.
Program koding
void setup(){
pinMode(PIN13, OUTPUT); //deklarasi nama alias pin9 sebagai output
}
//fungsi untuk membuat dering pendek dengan duty cycle 50%,selama 0,8 s
void dering_pendek(){
digitalWrite(PIN13, HIGH);
delay(400);
digitalWrite(PIN13, LOW);
delay(400);
}
void loop(){
void dering_pendek(); //memanggil fungsi dering_pendek()
void dering_pendek();
void dering_panjang(); //memanggil fungsi dering_panjang()
delay(300);
}
Buzzer pada alat ukur lux meter ini berfungsi sebagai alarm apabila suatu cahaya yang
diterima dari LDR berlebih. Maka, pada program koding, kita masukkan 2 nilai yakni,
<350 (lux) & >350 (lux). Apabila cahaya yang diproses oleh arduino menampilkan nilai
(lebih kecil) < dari 350, maka alarm tidak akan hidup. Namun apabila cahaya yang
diproses arduino menampilkan nilan (lebih besar) > dari 350, maka alarm akan hidup.
Pada pengujian kali ini, kita mengguanakan lampu senter sebagai sumber
cahaya. Pengujian dilakukan sebanyak 3 kali dimana jarak sumber cahaya dan sensor
LDR dilakukan dengan berbeda-beda.
Dari data diatas didpatkan bahwa apabila nilai yang ditunjukkan pada LCD dibawah 350
lux, maka alarm tidak akan berbunyi. Namun apabila nilai yang ditunjukkan pada LCD
diatas 350 lux, makan alarm akan berbunyi.
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan perancangan dan pengujian terhadap alat ukur, maka
didapat kesimpulan beberapa hal, antara lain:
1. Perangkat dapat menangkap intensitas cahaya secara otomatis dan
memantau keadaan dapat ditampilkan ke LCD. Terlihat dari hasil
pengujian yang dilakukan untuk mengukur intensitas cahaya
menggunakan sensor LDR bahwa semakin besar intensitas cahaya
ditangkap oleh alat tersebut maka semakin tinggi juga indeks yang
ditampilkan di LCD.
2. Prinsip kerjanya adalah nilai hambatan LDR akan menurun pada saat
cahaya terang dan nilai hambatan akan menjadi tinggi jika dalam
kondisi gelap. Dengan kata lain,fungsi LDR(light dependent
resistor)adalah untuk menghambat arus listrik dalam kondisi gelap.
3. Pengolahan data pada arduino yaitu data keluaran Vout masuk ke
arduino melalui pin analog . Pin analog mengubah nilai analog menjadi
digital melalui proses ADC. Pada arduino nilai ADC adalah 10 bit
dengan rentang 0- 1023. Data ADC inilah yang akan diolah menjadi
tegangan DC.
5.2 Saran
Untuk pengembangan aplikasi ini, maka terdapat beberapa saran yang
dapat diberikan, antara lain:
1. Sebaiknya perlu penambahan sensor tambahan ,agar proses pengujian
dapat dilakukan walau mati lampu dan kurang cahaya.
2. Sebaiknya alat dapat dikembangkan melalui aplikasi-aplikasi
yangmembutuhkan kesehatan kulit dan sel seperti alat penghitam kulit
manusia.
52
53
54